You are on page 1of 15
SURAT PERJANJIAN KERJA JASA AKUNTAN PUBLIK UNTUK AUDIT LAPORAN KEUANGAN PT BANK DINAR INDONESIA TBK PER 31 DESEMBER 2018 ANTARA PT BANK DINAR INDONESIA TBK DENGAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, RETNO, PALILINGAN & REKAN =.) MOR PIHAK PERTA! ‘ iD) NOMOR PIHAK KEDUA. + E003.XVADH/2018 Pada hari ini, Jumat tanggal sembilan bulan November tahun dua ribu delapan belas yang bertanda tangan dibawah ini: 1, PT Bank Dinar Indonesia Thk 2. KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, beralamat di JI Ir. H. Juanda No.12, Jakarta 10120, dalam hal ini diwakili oleh Hendra Lie dan Drs. Joyo dalam kedudukannya selaku Direktur Utama dan Direktur Operasional Perseroan dari dan karenanya bersama-sama sah mewakili Direksi dan selaku demikian untuk dan atas nama perseroan terbatas tersebut, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. berkedudukan di UOB Plaza Lantai 30, JI. M.H. Thamrin Lot 8-10, Jakarta Pusat 10230, dalam hal ini diwakili oleh Ary Daniel Hartanto dalam kedudukannya selaku Partner, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut dengan “PARA PIHAK” dan secara sendiri-sendiri disebut dengan “PIHAK”; Sebelumnya Para Pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut 1. PARA PIHAK sepakat mengadakan Perjanjian mengenai General Audit atas Laporan Keuangan PT Bank Dinar Indonesia Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 untuk tujuan laporan tahunan PIHAK PERTAMA dan penutupan kedua atas transaksi dengan investor; 2. PIHAK PERTAMA menugaskan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan pemeriksaan/audit pada PIHAK PERTAMA untuk laporan keuangan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018; 3. Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan menerima penugasan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Berdasarkan Keterangan tersebut diatas, maka PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri pada Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Pasal 1 Ruang Lingkup Penugasan Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan, Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan Ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Serta hal-hal lain sebagaimana dimaksud pasal 13 ayat 6 poin ¢ mengenai ruang lingkup audit dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 13/POJK.03/2017 tanggal 27 Maret 2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.36/SEOJK.03/2017 tanggal 11 Juli 2017 tentang Tata Cara Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, yaitu sekurang-kurangnya mencakup: a. uji petik paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari nilai nominal setiap jenis aset keuangan dan mencakup minimal 25 (dua puluh lima) debitur terbesar atau berdasarkan hasil komunikasi antara Otoritas Jasa Keuangan sektor Perbankan dengan Akuntan Publik; », penggolongan Kualitas Aset Produktif dan perhitungan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penilaian kualitas aset ‘bank umum; ¢. penilaian terhadap Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penilaian kualitas aset bank umum; 4. penilaian terhadap rupa-rupa aset, . kewajaran atas transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi maupun transaksi yang dilakukan dengan perlakukan khusus; f. jumlah dan kualitas penyediaan dana kepada pihak terkait; &. rincian pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai batas maksimum pemberian kredit bank umum yang meliputi nama debitur, kualitas penyediaan dana, persentase, dan jumlah pelanggaran BMPK atau BMPD; h, rincian pelampauan BMPK atau BMPD sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan_perundang- undangan mengenai batas maksimum pemberian kredit bank umum yang meliputi nama debitur, kualitas penyediaan dana, persentase, dan jumlah pelampauan BMPK atau BMPD; i. perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum; J. perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum; Kk, keandalan sistem informasi pelaporan bank; |. hal-hal lain yang ditentukan berdasarkan hasil komunikasi Otoritas Jasa Keuangan dengan Kantor Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.13/PONK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan; dan m. hal-hal lain yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan peraturan terkait akuntansi yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan antara lain Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI), termasuk catatan atas laporan keuangan. Dengan demikian, ruang lingkup yang akan dicapai meliputi audit laporan keuangan PIHAK PERTAMA, untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018, \ ~~ Pasal 2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan audit adalah untuk memberikan pendapat secara menyeluruh atas kewajaran penyajian laporan keuangan PIHAK PERTAMA untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018. Kewajaran penyajian laporan Keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Pasal 3 Obyek Audit Obyek audit meliputi transaksi-transaksi, dokumen keuangan dan perpajakan, rapat umum pemegang saham, kebijakan Bank serta hal-hal yang berpengaruh terhadap laporan keuangan dan basil usaha untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018. Pasal 4 Jadwal Pelaksanaan 1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimasud dalam pasal | akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2019. 2, Dalam hal terjadi keterlambatan dalam waktu penyelesaian pekerjaan yang bukan disebabkan oleh kesalahan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA diharuskan menyampaikan pemberitahuan secara_ tertulis disertai alasan/sebab keterlambatan kepada PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum jangka waktu berlakunya surat perjanjian kerja ini berakhir. Pasal 5 Laporan Hasil Audit Semua temuan-temuan akan dituangkan dalam draft laporan yang mana draft tersebut akan didiskusikan terlebih dahulu dengan PIHAK PERTAMA, untuk menentukan apakah perlu atau tidak diadakan penyesuaian terhadap laporan keuangan, Hasil dari penugasan ini, PIHAK KEDUA akan menerbitkan laporan yang meliputi: 1, Laporan audit atas Laporan Keuangan PIHAK PERTAMA untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018, dalam bahasa Indonesia-Inggris; 2. Surat kepada manajemen (Management Leiter) mengenai hal-hal yang perlu dibenahi (jika ada) terutama menyangkut masalah operasional dan akuntansi, dalam bahasa Indonesia-Inggris. PIHAK KEDUA menyediakan jumlah laporan untuk masing-masing laporan tersebut diatas sebanyak 5 (lima) eksemplar. Kelebihan dari jumlah tersebut akan dikenakan administrasi sebesar Rp500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per eksemplar dan menjadi beban PIHAK PERTAMA. Pembebanan 1. Berdasarkan lingkup serta jadwal penugasan tersebut diatas maka besarnya fee audit yang telah disepakai sebesar Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah), belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 % dan akan dibayarkan sesuai dengan jadwal sebagai berikut: Pembayaran 1 — : sebesar Rp80,000.000, dibayar pada saat surat perjanjian kerja ini ditandatangani, Pembayaran II sebesar Rp80.000,000, dibayar pada saat pelaksanaan audit. Pembayaran III. sebesar Rp40,000.000, dibayar pada saat draft laporan audit diserahkan, yaitu draft laporan audit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Can ebesar 2% dari 2. PIHAK PERTAMA akan memotong pajak penghasilan (PPh pasal 23) atas jasa au total fee sebelum ditambah PPN sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Biaya perjalanan, transportasi, akomodasi dan konsumsi untuk pemeriksaan menjadi beban PIHAK. PERTAMA. 4. Biaya yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dibayarkan melalui rekening yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan yang tertera pada tagihan, Pasal 7 Kewajiban Pihak Pertama Kewajiban PIHAK PERTAMA (1) Menyediakan tempat dan sarana kerja termasuk konsumsi kepada PIHAK KEDUA. selama ‘melaksanakan tugas-tugasnya. (2) Menyediakan dan memberikan informasi data-data yang diperlukan, serta memberikan kesempatan yang wajar dan terbuka/transparan untuk melakukan pemeriksaan dokumen seria memberikan penjelasan kepada PIHAK KEDUA dalam rangka audit atas laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018. (3) Menyerahkan surat pemyataan manajemen (management representation letter) bahwa seluruh data/informasi yang diberikan mencakup kelengkapan dan kewajaran data, catatan, pernyataan serta informasi berkaitan dengan penugasan audit dan bahwa bukti kompeten telah diberikan seluruhnya dan tidak ada yang disembunyikan. (4) Menunjuk counterpart sebagai pendamping auditor dalam penugasan untuk membantu memberikan penjelasan rinei mengenai sistem operasional, administrasi dan akuntansi Bank serta memberikan data dan informasi yang diperlukan. Pasal 8 Kewajiban Pihak Kedua 1. Kewajiban PIHAK KEDUA a. Melakukan pemeriksaan terbadap transaksi, dokumen keuangan dan perpajakan, RUPS, kebijakan Bank serta hal-hal yang berpengaruh tethadap laporan keuangan dan hasil usaba periode | Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 secara bertahap. b. Menyerahkan laporan audit final paling lambat 28 Februari 2019 dan surat kepada manajemen mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki sebanyak 5 eksemplar. 2. Jika diperlukan PIHAK PERTAMA dapat meminta atau memberi kuasa kepada PIHAK KEDUA atau diharuskan oleh Peraturan Pemerintah, panggilan pengadilan, atau proses hukum lainnya untuk memberikan dokumentasinya atau personilnya sebagai saksi berkaitan dengan perikatannya dengan PIHAK PERTAMA dan beban yang timbul berkaitan dengan hal tersebut yang antara lain meliputi biaya profesional, serta honorarium dan biaya untuk penasihat hukum’ yang ditugaskan dalam ‘menanggapi permintaan tersebut sepanjang PIHAK KEDUA tidak dalam persidangan dimana informasi tersebut diminta, menjadi beban PIHAK PERTAMA. Pasal 9 Jangka Waktu Perjanjian Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya sampai dengan terbitnya laporan final PIHAK KEDUA yaitu selambat-lambatnya 28 Februari 2019. Pasal 10 Force Majeure Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah segala keadaan atau peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan PARA PIHAK, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada huru-hara, epidemi, kebakaran, banjir, gempa bumi, pemogokan, perang, faktor-faktor eksternal yang terus-menerus mengganggu Jjalannya penugasan tersebut dan kebijakan pemerintah di bidang moneter dan hukum, yang mempunyai ¢fek langsung terhadap penugasan, keputusan pemerintah yang secara langsung dan material ‘menghalangi PARA PIHAK untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini; faktor-faktor eksternal yang terus-menerus mengganggu jalannya penugasan tersebut dan kebijakan pemerintah di bidang moneter dan hukum, yang mempunyai efek langsung terhadap penugasan. Dalam hal terjadinya salah satu atau beberapa kejadian dan/atau peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, PIHAK yang terkena Force Majeure berkewajiban untuk memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK yang lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya peristiwa tersebut Kejadian-kejadian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dapat dijadikan dasar perpanjangan waktu pelaksanaan kewajiban oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure dan karenanya membebaskan PIHAK yang mengalami Force Majeure tersebut dari sanksi keterlambatan dalam melaksanakan kewajiban yang semestinya dipenuhi Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat terjadinya Force Majeure merupakan tanggung jawab PIHAK yang bersangkutan. Apabila Force Majeure berlangsung lebih dari 3 (tiga) bulan, maka salah satu PIHAK dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK yang mengalami Force Majeure dan Perjanjian ini menjadi berakhir sejak diterimanya pemberitahuan tersebut oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure. ‘Majeure kepada PIHAK lainnya dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tersebut di tas maka peristiwa tersebut tidak dinyatakan sebagai peristiwa Force Majeure dan PARA PIHAK tetap wajib melaksanakan Perjanjian ini. Pasal 11 Pengakhiran Perjanjian dan Peristiwa Kelalaian Perjanjian ini dapat diakhiri sewaktu-waktu apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ‘menyalahi ketentuan dan atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini, Perjanjian berikut: . Diakhiri oleh salah satu Pihak, baik PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang menghendaki berakhimya Perjanjian, dan Pihak yang menginginkan pengakhiran dimaksud menyampaikan maksudnya tersebut secara tertulis kepada Pihak lainnya dalam waktu selambat- Jambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya. b. Diakhiri dengan segera oleh salah satu Pihak dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya dalam hal: dapat berakhir lebih awal dari jangka waktu Perjanjian ini dengan ketentuan sebagai = izin usaha salah satu Pihak dicabut oleh pemerintah; terdapat kebijakan pemerintah yang melarang dilakukannya kerjasama berdasarkan Perjanjian ini; Pihak lain melanggar ketentuan yang telah ditetapkan berdasarkan Regulasi yang berlaku, atau melanggar ketentuan dari Perjanjian ini; (iv) Terjadinya pelanggaran tethadap sebagian dan/atau seluruh ketentuan Perjanjian ini oleh Pihak lain, dan Pihak yang tidak melakukan pelanggeran telah menyampaikan pemberitahuan pelanggaran secara tertulis kepada Pihak yang melakukan pelanggaran dan apabila Pihak yang melakukan pelanggaran gagal untuk memperbaiki pelanggaran dalam Jjangka waktu tiga puluh (30) hari kalender. Dalam hal Pihak yang melakukan pelanggaran telah_memperbaiki pelanggaran dalam periode tiga puluh (30) hari kalender di atas, Perjanjian ini dapat dilanjutkan; (v) _Terjadinya peristiwa Force Majeure berdasarkan ketentuan Pasal 18 Perjanjian ini. Para Pihak dengan ini sepakat untuk mengesampingkan ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang- undang Hukum Perdata, apabila bermaksud melakukan pemutusan atas Perjanjian ini Apabila sampai dengan berakhisnya atau terjadinya pemutusan Perjanjian ini masih terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang telah timbul dan belum dilaksanakan oleh Para Pihak, maka berakhimnya atau pemutusan Perjanjian tidak membebaskan masing-masing Pihak atas kewajiban yang bbelum dilaksanakan tersebut sampai kewajiban tersebut dinyatakan selesai secara tertulis dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak dalam Perjanj Kewajiban mana harus diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak berakhimya atau diputuskannya Perjanjian ini Pasal 12 Perselisihan Kedua belah pihak sepakat dalam hal terjadi perbedaan pendapat dan perselisihan dalam melaksanakan enugasan tersebut diatas pertama-tama diupayakan penyelesaian dengan secara musyawarah. Apabila secara musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala perselisihan yang timbul melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pasal 13, Kerahasiaan PARA PIHAK wajib menjaga dan menyimpan segala informasi data kerahasiaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada informasi, keterangan dan dokumen penting lainnya yang berkaitan dengan penugasan ini (informasi rahasia) yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini sebagai rahasia yang tidak boleh diberitahukan kepada pihak ketiga atau badan/orang lain yang tidak berhak dengan maksud atau tujuan apapun selama dan sesudah berlakunya Perjanjian ini, kecuali ada persetujuan tertulis dari PIHAK pemilik informasi data atau dalam rangka memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. PIHAK KEDUA dan tim tidak akan melakukan penggandaan dan atau menyebarluaskan informasi \ rahasia kepada pihak manapun dan dengan cara apapun juga, kecuali apabila informasi rahasia tersebut merupakan dokumen publik/umum. PIHAK KEDUA dan tim wajib memenuhi segala ketentuan seperti yang diatur dalam Kode Etik Profesi | Pasal 14 Pemberitahuan Para pihak wajib untuk memberikan pemberitahuan dan korespondensi secara tertulis pada alamat yang tercantum di bawah ini PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA, PT Bank Dinar Indonesia Tbk Jl. Ir. H. Juanda No.12, Jakarta Pusat 10120 Telp. 021 2312633 Fax. 021 2312604 KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan UOB Plaza Lantai 30, JI. M.H. Thamrin Lot 8-10, Jakarta Pusat 10230 Telp. 021 30007879 Fax. 021 30007898 Pasal 15 Perubahan Setiap perubahan dan hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini sebagai langkah penyempumaan pelaksanaan Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah oleh PARA PIHAK serta akan dituangkan dalam Addendum yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Perjanjian ini. Pasal 16 Pernyataan dan Jaminan 1. PARA PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa PIHAK-PIHAK yang menandatangani Perjanjian ini adalah sah dan berwenang sesuai dengan ketentuan anggaran dasar yang diwakilinya dari dan karenanya PARA PIHAK saling membebaskan atas terjadinya tuntutan dari PIHAK lain mengenai penandatanganan Perjanjian ini. 2. PARA PIHAK adalah lembaga berbadan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan mempunyai hak penuh untuk menandatangani perjanjian ini 3. Perjanjian ini tidak bertentangan dengan anggaran dasar masing-masing PIHAK serta tidak melanggar Peraturan Pemerintah yang wajib ditaati oleh masing-masing PIHAK. Pasal 17 Lai 1, Apabila terdapat salah satu pasal atau ayat dari Perjanjian ini dinyatakan batal demi hukum atau cacat hukum oleh Pengadilan, maka hal tersebut tidak berpengaruh atas validitas atau keabsahan berlakunya ayat-ayat dan atau pasal-pasal lain dalam Perjanjian ini, sehingga ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat. 2. PARA PIHAK sepakat untuk menterjemahkan Perjanjian ini ke dalam bahasa Inggris sebagaimana tereantum dalam Lampiran 1 Perjanjian ini. Jika terdapat perbedaan penafsiran kata, frasa, atau kalimat dalam Perjanjian ini antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, maka yang berlaku adalah bahasa Indonesia. om ~~ 3. Dalam hal terjadi pemutusan/pengakhiran Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk tidak ‘memberlakukan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. 4. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut pada awal Perjanjian ini, dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing dibubuhi materai secukupnya dan ‘mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi PARA PIHAK, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan | (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA. Jakarta, 9 November 2018 PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Wy Ary Daniel Hartanto Hendra Li Joyo Partner Direktur Utama _Direktur Operasional ANNEXURE 1 On this day, Friday, the ninth of November, two thousand and eighteen (9-11-2018), a Cooperation Agreement has been made to appoint Public Accountant Services to Audit Financial Statements of PT Bank Dinar Indonesia Tbk as of December 31, 2018 (hereinafter referred to as " Agreement") by and between: |. PT Bank Dinar Indonesia Tbk domiciled and headquartered in Jakarta, address on JI. Ir. H. Juanda No.12, Central Jakarta 10120, in this case represented by Hendra Lie and Joyo in his position as the President rector and Operational Director of the Company from and therefore jointly legally represents the Board of Directors and as such for and on behalf of the limited liability company, hereinafter referred to as the FIRST PARTY. 2. Persekutuan Perdata KAP Paul domiciled at UOB Plaza 30" floor JI. M. H. Thamrin Lot 8- Hadiwinata, Hidajat, Arsono, 10, Central Jakarta 10230, in this case represented by Santoso Retno, Palilingan dan Rekan Chandra in his position as a Partner, hereinafter referred to as the SECOND PARTY. IRST PARTY and the SECOND PARTY are collectively referred to as "THE PARTIES" and idually referred to as "PARTY"; Previously the Parties hereby explained in advance the following: |. THE PARTIES agree to hold an Agreement concerning General Audit on the Financial Report of PT Bank Dinar Indonesia Tbk for the year ended December 31, 2018 for the purpose of the FIRST PARTY’s annual report and the second closing of transactions with investors; 2. The FIRST PARTY assigns to the SECOND PARTY to perform the audit/a PARTY for the financial statements for the year ended on December 31, 201 3. That the SECOND PARTY states accepting an assignment to carry out the work. it work on the FIRST. Based on the information above, the PARTIES agree to bind themselves to this Agreement in accordance with the following terms and conditions: Article 1 Scope of Assignment Performing audit based on auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants, The standard requires planning and carrying out an audit to ensure that financial statements are free from material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. ‘The audit also includes an assessment of the accounting principles used and significant estimates made by ‘management, as well as an assessment of the overall financial statement presentation in accordance with the provisions of the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI) as well as other matters referred to in the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.13/POJK.03/2017 dated March 27, 2017 concerning the Use of Public Accountant Services and Public Accounting Firm in Financial Services Activities and Circular Letter of Financial Services Authority (SEOIK) No.36/SEOIK.03/2017 dated July 11, 2017 concerning the Procedure for the Use of Public Accountants and Public Accounting Firms in Financial Services Activities. The scope of the audit for Commercial Banks includes at least: 8. Quotation test of at least 70% (seventy percent) of the nominal value on each type of financial asset and includes a minimum of 25 (twenty five) largest debtors or based on the results of communication between the Banking sector Financial Services Authority and Public ‘Accountant 'b. Classification of Quality of Earning Assets and calculation of provision for loan losses (PPAP) as stipulated in the provisions of legislation concerning the asset quality assessment of commercial banks; { €. Assessment of Foreclosed Assets (AYDA) as stipulated in the provisions of the legislation concerning the asset quality assessment of commercial banks; 4. Assessment of other assets; €. Faimess for transactions with related parties and transactions carried out with special treatment; £ The amount and provision quality of funds to related parties; &, Details of breaching on the Legal Lending Limit (BMPK) or the Maximum Limit for Fund Distribution (BMPD) as stipulated in the statutory provisions concerning the legal lending limits for commercial banks which include the name of the debtor, the quality of provision of funds, the percentage, and the number of exceeding of BMPK or BMPD; h, Details of exceeding the BMPK or BMPD as stipulated in the statutory provisions concerning, the maximum lending limits for commercial banks which include the name of the debtor, the quality of the provision of funds, the percentage, and the amount of exceeding the BMPK or BMPD; i. Calculation of Risk Weighted Assets (ATMR) as stipulated in the Financial Services Authority Regulation concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks; j. Calculation of the Minimum Capital Requirement as stipulated in the Financial Services Authority Regulation concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks; k. Reliability of bank reporting information systems; 1. Other matters determined based on the communication results of the Financial Services Authority and the Public Accountant Office as referred to in Article 19 of the Financial Services Authority Regulation No.13/POJK.03/2017 concerning the Use of Public Accountant Services and Public Accounting Firms in Financial Services Activities; and 'm, Other matters regulated in the Financial Accounting Standards (SAK) and related accounting regulations issued by the Financial Services Authority include Indonesian Banking Accounting Guidelines (PAPI) and Accounting Guidelines for Indonesian Sharia Banks (PAPSI), including notes to financial statements Thus, the scope of which will be achieved include an audit of the FIRST PARTY financial statements for the year ended December 31, 2018. (hereinafter referred to as "Audit") Article 2 Purpose and Objective The purpose and objective of the Audit is to provide an overall opinion on the faimess of the presentation of the FIRST PARTY’s financial statements for the year ended December 31, 2018. Faimess of the presentation of these financial statements is in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Article 3 Audit Object Object Audit includes transactions, financial documents and taxation, general meeting of shareholders, Bank policies and matters that affect the financial statements and results of operations for the year ended December 31, 2018. Article 4 Audit Schedule 1. The performance period of audit work as referred to in article 1 will end on February 28, 2019. 2. In the event of a delay in the completion of the work which is not caused by the fault of the SECOND PARTY, the SECOND PARTY is required to give a written notification accompanied by the reason/cause of the delay to the FIRST PARTY, no later than 7 (seven) working days before the term of this Agreement ends. Article 5 Report on Audit Results sussed in advance with the FIRST statements All findings will be stated in a draft report in which the draft will be PARTY, to determine whether or not to make adjustments to the finan As a result of this assignment, the SECOND PARTY will issue a report which includes: 1. Audit report of the FIRST PARTY financial statements for the year ended December 31, 2018, in the language of the Indonesia-English; 2. Letter to the management (Management Letter) about matters that need to be addressed (if any), especially regarding the operational and accounting issues, in the language of the Indonesia-English. ‘The SECOND PARTY provides the number of reports for each of these reports above as many as 5 (five) copies. The excess of this amount will be charged an administrative fee amounted RpS00,000 (five hundred thousand rupiah) per copy and become the expense of the FIRST PARTY. Article 6 ‘Charges and Payment Methods 1, Based on the scope and the assignment schedule above, the agreed amount of audit fee amounted Rp200,000,000 (two hundred million rupiah), not including Value Added Tax (VAT) of 10% and will be paid according to the following schedule: Payment | amounted Rp80,000,000 (fifty million rupiah), paid when this Agreement has been signed by the Parties. Payment II: amounted Rp80,000,000 (fifty million rupiah), paid during the audit process. Payment IIL amounted Rp40,000,000 (fifty million rupiah), paid when the draft audit report submitted and approved by the FIRST PARTY, namely the draft audit report for the year ended December 31, 2018. 2. The FIRST PARTY will deduct income tax (Income Tax article 23) on audit services in the amount of 2% of the total fee before adding VAT in accordance with the applicable regulations. 3. The transport and accommodation expenses to the branch offices, transportation in the city of Jakarta and consumption for examination become the expense of the FIRST PARTY. For within the city, consumption expense amounted Rp30,000 (thirty thousand rupiah) per day per person and transport amounted Rp40,000 (forty thousand rupiah) per day per person, For out of town, reimbursement on the basis of the actual supporting documents. 4, The expense incurred by the FIRST PARTY to the SECOND PARTY will be paid through an account designated by SECOND PARTY in accordance with that stated on the invoice. Article 7 First Party Obligations Obligations of the FIRST PARTY (1) Providing work places and facilities including consumption to the SECOND PARTY while carrying out their duties. (2) Provic jiving information on data needed, as well as providing fair and open/transparent 's to examine the documents and provide explanations to the SECOND PARTY in the framework of audit the financial statements for the year ended 31 December 2018. (3) Submit the management represent letter that all data/information provided includes the completeness and fairness of the data, records, statements and information relating to the audit assignment and that competent evidence has been given in full and nothing is hidden. (4) Appoint the counterpart as the auditor's companion in the assignment to support and providing a detailed explanation of the Bank's operational, administrative and accounting systems and provide the necessary data and information, Article 8 Second Party Obligations 1, Obligations of the SECOND PARTY a. Examining transactions, financial documents and taxation, the GMS, the Bank's policies and matters that affect the financial statements and results of operations from | January 2018 to 31 December 2018 gradually. 'b. Submit final audit report no later than February 28, 2019 and a letter to management regarding ‘matters that need to be corrected as many as 5 copies. 2. If needed, the FIRST PARTY can request or give authority to the SECOND PARTY or required by Government Regulation, subpoenas, or other legal processes to provide documentation or personnel as witnesses related to the engagement with the FIRST PARTY and the expenses incurred in relation to the ‘matter between others include professional fees, as well as honoraria and fees for legal counsel assigned to respond to the request as long as the SECOND PARTY is not in the trial where the information is requested, becomes the expenses of the FIRST PARTY. Article 9 Term of Agreement ‘This agreement is valid from the date of signing until the final report of the SECOND PARTY, namely no later than February 28, 2019. Article 10 Force Majeure 1. What is meant by Force Majeure are all circumstances or events that occur outside the auth of THE PARTIES, including but not limited to riots, epidemics, fires, floods, earthquakes, strikes, wars, external factors that continuously interfere with the assignment and government policies in the monetary and legal fields, government decisions that directly and materially prevent THE PARTIES. from carrying out their obligations in accordance with this Agreement; which has a direct effect on the Audit. 2. Inthe events that one or more of the events and / or events as referred to in paragraph (1) of this Article, the PARTY that is affected by Force Majeure is obliged to notify in writing to the other PARTY no later than 7 (seven) calendar days after the event occur. 3. The events as referred to in paragraph (1) of this Article can be used as the basis for an extension of the execution time of the obligation by the PARTY who experiences Force Majeure and therefore frees the PARTY experiencing the Foree Majeure from the sanction of delay in carrying out the obligation that should be fulfilled. 4, All losses and costs incurred by one PARTY as a result of Force Majeure are the responsibility of the PARTY concerned. If the Force Majeure lasts more than 3 (three) months, then one of the PARTY may terminate this Agreement by written notification to the PARTY that experiences Force Majeure and this Agreement will expire from the receipt of the notification by the PARTY experiencing Force Majeure. 6, In the event that the PARTIES do not notify in writing of the occurrence of a Force Majeure event to another PARTY within the period as referred to in paragraph (2) above, the event is not stated as an event of Force Majeure and the PARTIES are still obliged to implement this Agreement. Article 11 Termination of Agreement and Event of Default |. This agreement can be terminated at any time if the FIRST PARTY and the SECOND PARTY violate the provisions and or do not carry out the obligations has set out in this Agreement. 2. This agreement may expire earlier than the term of this Agreement with the following conditions a. Ended by one of the Parties, both the FIRST PARTY and the SECOND PARTY who want the termination of the Agreement, and the Party who wants the termination referred to convey the intention in writing to the other Party not later than 30 (thirty) calendar days prior to the termination date referred to. b. Immediately terminated by one of the PARTY by giving written notification to the other PARTY in terms of: (i) the business license of one of the Parties is revoked by the government; (ii) there is a government policy that prohibits cooperation under this Agreement; (iii) Other parties violate the provisions that have been determined based on applicable regulations, or violate the provisions of this Agreement; (iv) The occurrence of a violation of some and/or all provisions of this Agreement by another Party, and the Party that has not committed a violation has notified the violation in writing to the Party who committed the violation and if the offender fails to correct the violation within thirty (30) calendar days, In the event that a Person who has committed a violation has corrected the violation within the thirty (30) calendar days above, this Agreement can be continued; (v) The occurrence of Force Majeure events based on the provisions of At Agreement. le 10 of this 3. THE PARTIES hereby agree to waive the provisions in Article 1266 of the Ci terminate this Agreement. I Code, if they intend to 4. If, until the expity or the termination of this Agreement there are still rights and obligations that have arisen and have not been implemented by THE PARTIES, the expiry or termination of the Agreement does not release each PARTY from the obligation that has not been implemented until the obligation declared completed in writing and signed by each PARTY in this Agreement. The obligation must be completed no later than 14 (fourteen) calendar days from the expiry or the termination of this agreement. Article 12 Dispute THE PARTIES agree that in the event of a difference of opinion and disputes in carrying out the assignment above, the settlement is first sought by deliberation. { 2. If the deliberation to reach the consensus is not achieved, then THE PARTIES agree to resolve all disputes arising through the Central Jakarta District Court in Jakarta, Article 13, Confidentiality 1. THE PARTIES are obliged to maintain and store all data confidentiality information, including but not limited to information, information and other important documents relating to this assignment (confidential information) obtained in the framework of implementing this Agreement as confidential that may not be notified to third parties or another legal entity/person who is not entitled to any purpose or purpose during and after the entry into force of this Agreement, unless there is a written approval from the PARTY who owns the data information or in order to comply with the applicable laws and regulations. 2. The SECOND PARTY and the team will not duplicate and or disseminate confidential information to any party and in any way, except ifthe confidential information is a public / public document. 3, The SECOND PARTY and the team must fulfill all provisions as stipulated in the Professional Code of Ethics. Violation of the provisions of this article will be subject to sanctions in accordance with applicable laws and regulations. Article 14 Notification ‘THE PARTIES must provide written notification and correspondence at the address listed below FIRST PARTY ‘SECOND PARTY, PT Bank Dinar Indonesia Tbk KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan Ji tr, H, Juanda No.12, Central Jakarta 10120 | UOB Plaza 30" Floor, JI. M. H. Thamrin Lot 8-10, Central Jakarta 10230 Telp. 021 2312633 Telp, 021 30007879 Fax. 021 2312604 Fax. 021 30007898 Changes to the address contained in paragraph (1) of this article must be notified by one PARTY to the other PARTY, in writing within 7 (seven) working days after the change of address. Every notification and correspondence submitted to the address as set forth in paragraph (1) of this article is deemed to have been received or delivered: a. On the same day if submitted directly as evidenced by the signature of receipt on the letter delivery book (expedition) or other receipt issued by the sender; b. On the Sth (fifth) day, if it is sent per post and proven by a registered postal delivery receipt; c. Onthe same day if sent by facsimile with good results; 4. On the same day if sent via e-mail, unless the recipient of the e-mail confirms another within 2 (two) working days. Article 15 Amendment Any amendment and matters that have not been regulated or not sufficiently regulated in this Agreement as a step to improve the implementation of this Agreement will be determined later in consultation by THE PARTIES and will be set forth in an Addendum which is an integral and inseparable part of this Agreement. Article 16 Statement and Guarantee |. THE PARTIES hereby declare and guarantee that the PARTIES that sign this Agreement are valid and authorized in accordance with the provisions of the articles of association that they represent and therefore THE PARTIES mutually exempt from the occurrence of claims from other PARTIES regarding the signing of this Agreement. 2. THE PARTIES are legal entities established under the laws of the Republic of Indonesia and have full rights to sign this agreement. 3. This Agreement does not conflict with the articles of association of each PARTY and does not violate Government Regulations that must be obeyed by each PARTY. Article 17 Others 1. If there is one article or paragraph of this Agreement declared null and void or legally flawed by the Court, then it does not affect the validity of the verses and/or other articles in this Agreement, so that other provisions in this Agreement remain valid and binding, 2. THE PARTIES agree to translate this Agreement into English as stated in Annexure | to this Agreement. If there are differences in interpretation of words, phrases, or sentences in this Agreement between Bahasa Indonesia and English version, then the Indonesian language shall apply. 3. In the event of a termination/expiry of this Agreement, the PARTIES agree not to apply the provisions of Article 1266 of the Civil Code. This Agreement is made and signed in Jakarta on the day, date, month and year at the beginning of this Agreement, in 2 (two) original copies, each affixed with sufficient stamp and has the same legal force for the PARTIES, | (one) duplicate for the FIRST PARTY and 1 (one) duplicate for the SECOND PARTY.

You might also like