You are on page 1of 11

Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri

Kasidi Mecang

JEID E-ISSN : 2798-4176


Journal of Educational Integration and Development
Volume 2, Nomor 4, 2022

Pengaruh Self Esteem dan Self Efficacy Terhadap Kesiapan Kerja Siswa
SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara

Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin,
Heleri Kasidi Mecang
IKIP PGRI Pontianak
samuelelfranata@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine (1) An Overview of Self Esteem, Self Efficacy, and Work Readiness in
State Vocational School students in North Pontianak District, (2) The Influence of Self Esteem on
Work Readiness in State Vocational School Students in North Pontianak District, (3) The Influence
between Self Efficacy on Work Readiness in State Vocational School Students in North Pontianak
District, (4) The Influence between Self Esteem and Self Efficacy on Work Readiness in State
Vocational School Students in North Pontianak District. The method used in this study is
quantitative. Data was taken through the distribution of questionnaires (questionnaires) online to
438 students. The results of this study show that: (1) There is an influence of Self Esteem on the Work
Readiness of State Vocational School Students in North Pontianak District, (2) There is an influence
of Self Efficacy on the Work Readiness of State Vocational School Students in North Pontianak
District, (3) There is an Influence of Self Esteem and Self Esteem together on Work Readiness in
State Vocational School Students in North Pontianak District.

Keywords: Self Esteem, Self Efficacy, Job Readiness

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Gambaran Self Esteem, Self Efficacy, dan
Kesiapan Kerja pada siswa SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara, (2) Pengaruh antara
Self Esteem terhadap Kesiapan Kerja pada Siswa SMK Negeri di Kecamatan Pontianak
Utara, (3) Pengaruh antara Self Efficacy terhadap Kesiapan Kerja pada Siswa SMK Negeri
di Kecamatan Pontianak Utara, (4) Pengaruh antara Self Esteem dan Self Efficacy terhadap
Kesiapan Kerja pada Siswa SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data diambil melalui penyebaran
kuesioner (angket) secara online kepada 438 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa: (1) Terdapat pengaruh Self Esteem terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri di
Kecamatan Pontianak Utara, (2) Terdapat pengaruh Self Efficacy terhadap Kesiapan Kerja
Siswa SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara, (3) Terdapat Pengaruh Self Esteem dan
Self Esteem secara bersama-sama terhadap Kesiapan Kerja pada Siswa SMK Negeri di
Kecamatan Pontianak Utara.
Kata Kunci: Self Esteem, Self Efficacy, Kesiapan Kerja

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 260
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan
memberikan bekal dan kecakapan khusus, siswa dipersiapkan memasuki dunia kerja. Para
siswa SMK merupakan orang-orang yang diharapkan menjadi tenaga siap pakai untuk
dunia industri serta menjadi orang yang professional. Sebagai bagian dari Sistem
Pendidikan Nasional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan yang
lebih mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk dapat bekerja dalam bidang
tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan
mengembangkan diri di kemudian hari. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dian
Kurniawan, Rosmawita Saleh, dan Amos Neolaka (2013), hasil penelitian menunjukkan
bahwa tinggi kesiapan kerja setiap siswa setelah mengikuti praktik kerja industri.
Peluang kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja, yaitu suatu keadaan
yang menggambarkan tersedianya lapangan pekerjaan yang siap diisi oleh para
pencari kerja (Pribadi, 2007: 234). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berperan dalam
menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik bekerja secara mandiri maupun mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Dengan demikian arah pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) harus diorientasikan pada penentuan permintaan pasar kerja.
Menurut Mankiw (2010:88), pasar tenaga kerja tidak berbeda dengan pasar lainnya
dalam perekonomian yang dikendalikan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Permintaan tenaga kerja merupakan tenaga kerja turunan (derived demand), hal tersebut
yang menyebabkan pasar tenaga kerja berbeda dari sebagian pasar lainnya, dimana
permintaan akan tenaga kerja tergantung dari output yang dihasilkannya. Pasar tenaga
kerja adalah suatu titik temu permintaan tenaga kerja baik dari sektor swasta dan
pemerintah dengan penawaran tenaga kerja yang tersedia. Pertemuan permintaan dan
penawaran tenaga kerja dapat memberikan pengaruh bagi penentuan tingkat upah tenaga
kerja. Populasi angkatan kerja atau partisipasi angkatan kerja berpacu pada jumlah individu
yang tersedia untuk bekerja di pasar tenaga kerja. Komponen ini akan mempertimbangkan
seluruh pekerja yang menawarkan skill dan layanan mereka kepada perusahaan yang dituju
atau mengajukan penawaran. Dengan keterbatasannya lapangan pekerjaan yang disediakan
oleh pemerintah maka menyebabkan adanya persaingan antara pencari kerja.
Persaingan untuk memasuki dunia kerja tidaklah mudah. Banyak sekali persaingan
yang harus dihadapi oleh lulusan SMK. Sebagian siswa ketika ditanya mau kemana mereka
ketika lulus, sering menjawab dengan kata “tidak tahu”, binggung, harus melanjutkan
sekolah ke perguruan tinggi dulu, itupun masih belum tentu bisa langsung bekerja, susah

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 261
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
ya cari kerja sekarang”. Hal ini mencerminkan bahwa belum siapnya sebagian dari siswa
SMK masuk ke dunia kerja. Menuntut ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bukan
lagi menjadi jaminan bahwa seseorang akan mudah memperoleh pekerjaan (Nurul, 2008).
Ditinjau dari usia perkembangan siswa SMK yang rata-rata pada usia perkembangan
remaja (16-19 tahun), maka siswa perlu mendapatkan pembinaan kesiapan kerja, karena
sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu terdiri dari para remaja usia (16-19 tahun) yang dalam
masa perkembangannya adaptip untuk belajar, memiliki value untuk perkembangannya
memerlukan instrumen dalam wadah satuan pendidikan (Utami, Y.G.D, 2013). Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) untuk dapat adaptip dengan lingkungan sosialnya, mampu
berprestasi secara terus menerus dan memiliki kemandirian, mengenal lingkungan, sosial
budaya dan mengenal kemampuan dirinya (Machmud, 2010). Banyak orang yang
mempunyai penilaian bahwa dunia kerja sangat erat kaitannya dengan lingkungan,
pergaulan, tugas-tugas dari pekerjaan yang membutuhkan kesiapan mental fisik atau psikis
yang baik, kemampuan untuk berkomunikasi dan segala sesuatu yang membutuhkan
keseriusan dan kemampuan khusus. Salah satu kemampuan khusus yang harus dimiliki
oleh seseorang calon pencari kerja adalah kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh
seseorang calon pencari kerja adalah kemampuan atau kesiapan mental. Seseorang yang
mempunyai kematangan mental yang baik akan dapat membangkitkan harga diri (self
esteem) dalam menghadapi lingkungan baru dimana siswa akan bekerja.
Salah satu kondisi internal yang mempengaruhi kesiapan kerja individu adalah self
esteem. Agar siap memasuki dunia kerja diperlukan self esteem yang baik dalam diri siswa.
Self esteem merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan remaja dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Melalui citra diri, proses belajar, pengalaman
serta interaksi dengan lingkungan, remaja dapat membentuk kesiapan kerja terhadap
dirinya sendiri. Segala sesuatu yang remaja pikirkan dan rasakan tentang dirinya sendiri
merupakan suatu nilai penting bagi remaja untuk bisa menyadari keberhargaan dirinya,
bukan melalui sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain tentang siapa remaja
sebenarnya. Terbentuknya penilaian positif dalam diri remaja berkaitan dengan
penghargaan atas dirinya, yang nantinya akan mempengaruhi bagaimana remaja potensi
yang dimilikinya.
Harga diri siswa yang rendah cenderung memiliki keraguan yang tinggi terhadap diri
sendiri. Ragu akan kemampuan yang dimiliki termasuk dalam membuat keputusan.
Biasanya setelah membuat keputusan, siswa akan sangat khawatir jika tidak sejalan dengan
apa yang dipikirkan oleh orang lain. Siswa, ragu dengan pendapat sendiri dan merasa

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 262
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
sangat cemas saat berpendapat, karena memikirkan apa yang akan dikatakan oleh orang
lain. Hal ini mengakibatkan dirinya mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan di
dunia kerja. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Stevani Sebayang dan Jafar
Sembiring (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa, self esteem dan self efficacy
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Karena tidak percaya diri akan kemampuan diri
sendiri, orang dengan harga diri rendah juga sangat ragu bahwa dirinya bisa mencapai
kesuksesan. Dirinya memang takut akan kegagalan, oleh karena itu, biasanya mereka akan
lebih memilih untuk menghindari tantangan dan cepat menyerah, sebelum mencobanya
terlebih dahulu. Perasaan yang mudah putus asa ini, menyebabkan mereka kesulitan
nantinya untuk merubah perilaku menjadi lebih positif. Harga diri rendah bisa sangat
berpengaruh terhadap kesejahteraan secara emosional dan juga mental.
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa rendahnya self esteem pada remaja dapat
menyebabkan berbagai permasalahan, terutama dalam berinteraksi sosial (Ling, dkk, 2002:
46). Barus (1993: 258) menyimpulkan bahwa individu dengan self esteem rendah
menunjukkan perilaku berbeda dengan individu yang memiliki self esteem tinggi. Individu
dengan self esteem rendah cenderung merasa terasing, merasa tidak disayangi, tidak dapat
mengekspresikan diri dan terlalu lemah untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki. Bukan
hanya harga diri (self esteem) yang diperlukan dalam kesiapan kerja, kepercayaan diri (self
efficacy) juga sangat diperlukan dalam kesiapan kerja.
Self efficacy yang kuat dalam diri individu mendasari pola pikir, perasaan dan
dorongan dalam dirinya untuk merefleksikan segenap kemampuan yang individu miliki
(Huda, 2008). Self efficacy ini mengarahkan individu untuk memahami kondisi dirinya
secara realistis, sehingga individu mampu menyesuaikan antara harapan akan pekerjaan
yang diinginkannya dengan kemampuan yang individu miliki. Siswa yang berhasil
mengenal kemampuan diri, akan merasa yakin bisa mendapatkan pekerjaan. Hal ini
tergantung kesan positif individu terhadap dirinya sendiri. Semakin mampu seseorang
untuk memberikan kesan positif akan kemampuan dirinya maka peluang untuk
memperoleh pekerjaan akan semakin besar. Siswa yang memiliki self efficacy tinggi, akan
mengetahui seberapa besar kemampuannya dalam menghadapi dunia kerja. Self efficacy
ini mengarahkan individu untuk memahami kondisi dirinya secara realistis, sehingga
individu mampu menyesuaikan antara harapan akan pekerjaan yang diinginkannya dengan
kemampuan yang individu miliki.
Self efficacy berperan penting dalam mengatasi masalah yang dihadapi individu.
Siswa dalam usahanya untuk siap menghadapi dunia kerja sering mengalami hambatan.

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 263
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
Tingkat usaha siswa untuk mengatasi hambatannya agar siap menghadapi dunia kerja
dipengaruhi oleh self efficacy. Self efficacy merupakan salah satu aspek pengetahuan
tentang diri yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini
disebabkan self efficacy yang dimiliki ikut mempengaruhi individu dalam menentukan
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan atau keberhasilan seseorang
termasuk didalamnya perkiraan berbagai kejadian yang akan dihadapi dalam dunia kerja.
Dunia kerja berbeda dengan dunia akademis, kehidupan keras, tanggung jawab yang
harus kita emban sangatlah jauh dari kehidupan di mana kita masih dibangku sekolah. Self
efficacy juga dapat memberikan pijakan yang kuat bagi individu untuk mengevaluasi
dirinya agar mampu menghadapi tuntutan pekerjaan dan persaingan secara dinamis.
Penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya yang dimiliki (self efficacy) mempunyai
peran yang sangat penting dalam proses perkembangan individu, khususnya terkait dengan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dengan adanya self esteem dan
self efficacy maka diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada siswa dalam
memiliki kesiapan kerja ketika sudah lulus di SMK.
Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik,
mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan atau kegiatan sehingga siap untuk mencapai suatu tujuan
jenjang hidup yang lebih tinggi yaitu bekerja. Kesiapan kerja sangat penting dimiliki oleh
seorang siswa di SMK, karena siswa SMK merupakan harapan masyarakat untuk menjadi
lulusan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya diterima di dunia
kerja atau mampu mengembangkan usaha secara mandiri. Penelitian ini perlu dilakukan
untuk mengetahui Self Esteem, Self Efficacy, dan Kesiapan Kerja siswa SMK Negeri di
Kecamatan Pontianak Utara. Apakah terdapat pengaruh antara Self Esteem dan Self
Efficacy terhadap Kesiapan Kerja siswa SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2019:3)
penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan dengan menyelidiki keadaan,
kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian. Lokasi penelitian adalah seluruh SMK Negeri yang ada di kecamatan
Pontianak Utara. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kelas 10 dan 11 yang
belum melaksanakan magang berjumlah 760 siswa. Berdasarkan tabel Issac dan Michael

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 264
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
dengan tingkat kesalahan sebesar 5% maka jumlah sampel 438 siswa. Pada penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpul data yang digunakan berupa
komunikasi tidak langsung dan teknik dokumen. Sementara alat pengumpul data yaitu
angket dengan berkas-berkas terkait data penelitian. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Untuk menjawab
hipotesis penelitian yang dilakukan maka dilakukan menggunakan regresi linier dan
berganda yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji
normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Peneliti juga mewawancarai beberapa orang siswa terkait dengan apakah adanya self
esteem dan self efficacy yang ada pada diri siswa, dari hasil wawancara dengan siswa,
peneliti mendapatkan jawaban dari siswa, bahwa masih banyak siswa yang merasa belum
mampu atau kurang mampu untuk terjun ke dunia kerja, siswa juga masih merasa kurang
percaya diri terhadap potensi yang ada pada dirinya, untuk bersaing dengan individu lain
di dunia kerja, dan masih banyak siswa yang mempunyai mental yang belum kuat untuk
terjun di dunia kerja. Dengan adanya permasalahan tersebut siswa dituntut harus mampu
mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu, supaya mereka dapat mengetahui apa kelemahan
dan kelebihan dari diri yang mereka punya, agar siap menghadapi dunia kerja. Dengan
memperbaiki setiap kekurangan fisik dan mental yang ada, membuat siswa semakin
terlatih untuk percaya diri. Tidak hanya itu saja, mengasah kemampuan dan mengontrol
emosi juga diperlukan dalam diri siswa, gunanya untuk membantu mengasah kemampuan
diri agar dapat membuat siswa semakin percaya diri dilingkungan kerja. Siswa juga harus
mampu menguasai emosi agar tidak ada masalah kedepannya dalam dunia kerja. Dengan
kondisi yang terjadi, menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian.
Harapan peneliti dengan adanya penelitian ini, semoga para siswa mampu
meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan motivasi yang ada di dalam dirinya
sendiri, supaya dapat bersaing dan siap terjun di dunia kerja. Siswa juga harus mampu
meningkatkan mental mereka pada saat melaksanakan magang, dengan mempunyai mental
yang kuat, dapat menjadi bekal siswa untuk terjun di dunia kerja.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviana (2014), hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat disimpulkan secara simultan ada pengaruh hasil belajar mata
pelajaran produktif akuntansi, program praktik kerja industri, dan self efficacy terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Keandal.

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 265
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu self esteem (𝑋1) dan self
efficacy (𝑋2) serta satu variabel terikat yaitu kesiapan kerja (Y). Untuk mendeskripsikan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini, maka akan disajikan
deskripsi data dari masing-masing variabel berdasarkan data yang diperoleh dilapangan.
Tabel 1 Hasil Analisis Deskriptif
Nilai
Keterangan Self Kesiapan
Self Esteem
Efficacy Kerja
Mean 33,36 46,90 45,15
Median 33 46 45
Std. Deviation 3,374 4,589 4,571
Variance 11,384 21,062 20,896
Minimum 20 33 32
Maximum 44 60 56

Selanjutnya dari data yang diperoleh dilakukan analisis terhadap tingkat


kecenderungan dari setiap variabel penelitian. Rangkuman hasil tingkat kecenderungan
setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Kecenderungan Data
Variabel Frekuensi Presentase Kategori
Self Esteem 314 72% Tinggi
Self Efficacy 288 66% Tinggi
Kesiapan Kerja 348 79% Tinggi

Dari hasil uji prasyarat pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji linearitas,
dan uji multikolinearitas. Adapun hasil dari uji tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan diketahui nilai signifikansi 0,096 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Berdasarkan
output yang dihasilkan oleh aplikasi pengolah data statistik SPSS diketahui bahwa nilai
signifikansi variabel self esteem (𝑋1) sebesar 0,202 > 0,05 sehingga 𝑋1 dan Y memiliki
hubungan linier. Nilai signifikansi variabel self efficacy (𝑋2) sebesar 0,319 > 0,05 sehingga
𝑋2 dan Y memiliki hubungan linier. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
menunjukkan bahwa variabel self esteem memiliki nilai VIF (Variance Inflation Factor)
sebesar 1,469 < 10 dan Tolerance sebesar 0,681 > 0,10 maka dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinearitas. Pada variabel self efficacy memiliki nilai VIF (Variance Inflation
Factor) sebesar 1,469 < 10 dan Tolerance sebesar 0,681 > 0,10 maka dapat disimpulkan
tidak terjadi multikolinearitas.

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 266
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menggambarkan serta mengetahui pengaruh
antara variabel bebas yaitu self esteem (𝑋1) dan self efficacy (𝑋2) serta satu variabel terikat
yaitu kesiapan kerja (Y) pada siswa. Pengambilan keputusan berupa diterima atau tidaknya
hipotesis, maka dalam penelitian ini menggunakan uji regresi sederhana dan uji regresi
ganda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai F hitung = 73,130 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi
variabel partisipasi atau dengan kata lain ada pengaruh variabel self esteem (𝑋1) terhadap
kesiapan kerja (Y). Berdasarkan besarnya nilai korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0,379.
Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,144, yang
mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas self esteem (𝑋1) terhadap variabel
terikat kesiapan kerja (Y) adalah sebesar 14,4%. Sehingga disimpulkan bahwa Ha diterima
dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil yang di, dapat dilihat bahwa nilai konstanta (a) sebesar
28,026, koefisien regresi (b) sebesar 0,513, sehingga jika dimasukkan kedalam persamaan
regresi linier maka hasilnya sebagai berikut: Y = 28,026 + 0,513𝑋1. Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa nilai F hitung = 279,607 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel partisipasi atau
dengan kata lain ada pengaruh variabel self efficacy (𝑋2) terhadap kesiapan kerja (Y).
Berdasarkan besarnya nilai korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0,391. Dari output
tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,389, yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas self efficacy (𝑋2) terhadap variabel terikat
kesiapan kerja (Y) adalah sebesar 39,1%. Sehingga disimpulkan bahwa Ha diterima dan
Ho ditolak.

Berdasarkan output yang dihasilkan oleh aplikasi pengolah data statistik SPSS, dapat
dilihat bahwa nilai konstanta (a) sebesar 15,952 koefisien regresi (b) sebesar 0,623,
sehingga jika dimasukkan kedalam persamaan regresi linier maka hasilnya sebagai berikut:
Y = 15,952 + 0,623𝑋2. Berdasarkan hasil dari analsis Uji F Model Summary diketahui
bahwa R-Square menunjukkan nilai sebesar 0,392 atau 39,2%. Nilai ini mengandung arti
bahwa pengaruh self esteem (𝑋1) dan self efficacy (𝑋2) terhadap kesiapan kerja (Y) 39,2%,
sisanya sebesar 60,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa nilai F hitung = 140,054 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel partisipasi atau
dengan kata lain ada pengaruh variabel self esteem (𝑋1 ) dan self efficacy (𝑋2) terhadap
kesiapan kerja (Y). Berdasarkan tabel coefficients diatas, dapat dilihat bahwa nilai

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 267
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
konstanta (a) sebesar 15,241, koefisien regresi (b1) sebesar 0,051 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,405 dan koefisien regresi (b2) sebesar 0,601 dengan nilai signifikansi 0,00 .
Sehingga jika dimasukkan kelaa persamaan regresi linier maka hasilnya sebagai berikut:
Y = 15,241 + 0,051(𝑋1) + 0,601(𝑋2).

SIMPULAN
Berdasarkan dari rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap penelitian
yang berjudul “Pengaruh Self Esteem dan Self Efficacy terhadap Kesiapan Kerja Siswa
SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara”. Berdasarkan pada data yang telah
dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan dengan metode regresi linier, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Deskripsi hasil self esteem cenderung tinggi yaitu
sebesar 314 siswa dengan presentase 72%, self efficacy cenderung tinggi yaitu sebesar 288
siswa dengan presentase 66%, kesiapan kerja cenderung tinggi yaitu sebesar 348 siswa
dengan presentase 79%. 2) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara self esteem terhadap kesiapan kerja siswa SMK
Negeri di Kecamatan Pontianak Utara. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang menunjukkan
bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat dinyatakan hipotesis Ha
yang menyatakan “Terdapat pengaruh self esteem terhadap kesiapan kerja siswa SMK
Negeri di Kecamatan Pontianak Utara” diterima berdasarkan asumsi hipotesis sebelumnya.
3) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara self efficacy terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri di Kecamatan
Pontianak Utara. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat dinyatakan hipotesis Ha yang
menyatakan “Terdapat pengaruh self efficacy terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri
di Kecamatan Pontianak Utara” diterima berdasarkan asumsi hipotesis sebelumnya. 4)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara self esteem dan self efficacy terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri di
Kecamatan Pontianak Utara. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat dinyatakan hipotesis Ha yang
menyatakan “ Terdapat pengaruh self esteem dan self efficacy terhadap kesiapan kerja
siswa SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara” diterima berdasarkan asumsi hipotesis
sebelumnya. Variabel self esteem (𝑋1) terhadap variabel terikat kesiapan kerja (Y)

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 268
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
memiliki nilai korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0,379. Variabel self efficacy (𝑋2)
terhadap variabel terikat kesiapan kerja (Y) memiliki nilai korelasi / hubungan (R) yaitu
sebesar 0,391. Variabel self esteem (𝑋1) dan variabel self efficacy (𝑋2) terhadap variabel
terikat kesiapan kerja (Y) memiliki nilai korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0,626.

DAFTAR PUSTAKA

Adelina, D. (2018). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kesiapan Kerja Pada
Mahasiswa Tingkat Akhir (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah
Malang).

Adityagana, D. A., Indrawati, C. D. S., & Rahmanto, A. N. (2017). Pengaruh praktik kerja
lapangan dan efikasi diri terhadap kesiapan kerja kelas XII Program Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2016/2017. JIKAP (Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi
Perkantoran), 2(2).

Aini, Ana Nurul (2008),“Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Produktivitas
Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Padang Pariaman”,
Skipsi UNP, Padang.

Alwisol. 2014. Psikologi Kepribadian (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.

Amir Machmud dan Rukmana, 2010, Bank Syariah, Teori, kebijakan,Dan Studi. Empiris di
Indonesia, Jakarta :Erlangga.
Anoraga. 2009. Psikologi Kerja.Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2019. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Baron, R., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Ghufron, N. M., & Risnawita, R. (2016). Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Kurniawan, D., & Saleh, R. (2013). Faktor-Faktor Kesiapan Kerja Siswa Setelah
Pengalaman Praktik Kerja Industri Kelas XI Jurusan (TKK) Teknik Konstruksi Kayu
dan (DPKK) Desain Produksi Kriya Kayu SMKN 58 Jakarta. Jurnal Pensil:
Pendidikan Teknik Sipil, 2(2), 86-93.

Manara.M. U. (2008). Pengaruh Self Efficacy terhadap Resiliensi pada Mahasiswa


Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.

Noviana, Noviana. "Pengaruh hasil belajar mata pelajaran produktif akuntansi, program
praktik kerja industri dan self efficacy terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 269
Samuel Elfranata, Damask Jordhi Daud, Yeni, Nova Pratiwi, Eka Meliyani, Ervin, Heleri
Kasidi Mecang
program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Kendal tahun ajaran
2013/2014." Economic Education Analysis Journal 3.1 (2014).

Pribadi, A. dan Benny. 2007. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Reasoner, Robert. (2010). The True Meaning of Self-Esteem. Retrieved in 2010, from
http://www.self-esteemnase.org/what.php.

Robbins, S.P dan Judge T.A. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Santrock (2003) John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta:


Erlangga.

Sasongko, M. A. N. (2019). Pengaruh Self Esteem, Self Efficacy, Budaya Organisasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Bagian
Akuntansi Dan Keuangan Pt Pln Kota Surakarta) (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah surakarta).

Sebayang, S., & Sembiring, J. (2017). Pengaruh self esteem dan self efficacy terhadap kinerja
karyawan studi kasus di PT. Finnet Indonesia. eProceedings of Management, 4(1).

Sugiyono. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Utami, Y. G. D. (2013). Self efficacy dengan kesiapan kerja siswa sekolah menengah
kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 40-52.

Wijikapindho, R. A., & Hadi, C. (2021). Hubungan antara Self-Efficacy dengan Kesiapan
Kerja pada Mahasiswa Semester Akhir. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan
Mental, 1(2), 1313-1318.

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 4, 2022 270

You might also like