You are on page 1of 10

JGK-vol.11, no.

25 Januari 2019
THE CORRELATION OF SIMPLE CARBOHYDRATE INTAKE AND SATURATED
FAT WITH TRIGLICERIDE LEVELS ON MALE WORKERS
AT CV LAKSANA KAROSERI

Nurma Bela Pangesti, Indri Mulyasari, Riva Mustika Anugrah


Nutrition Study Program Faculty of Health University of Ngudi Waluyo
Email: nurmabp96@gmail.com

ABSTRACT

Background: Hypertriglyceridemia can be caused by excessive intake of simple


carbohydrates and saturated fats. Hypertriglyceridemia must be considered as a serious
health problem that affects employess productivity and company development.
Objective: To analyze the relation between simple carbohydrates and saturated fats intake
with triglyceride levels in male workers of CV. Laksana Karoseri
Method: This research was cross sectional. Approach subject were 96 male workers aged 25-
56 years with triglyceride levels ≥150 mg / dl that were taken using capillary blood collection
method Random Sampling. Simple carbohydrate intake and saturated fat were calculated
using the Recall method 3x24 hours. The normality test used Spearman Rho. (α=0,05).
Results: The mean of subjects triglyceride levels was 180 mg / dl ± 81.4 mg / dl, the mean of
simple carbohydrates intake was 27.18 gr ± 9.9, the mean saturated fat intake was 38 gr ±
18.2. There was a relation between simple carbohydrate intake and triglyceride levels (p =
0.040). There was a relation of saturated fat with triglyceride levels (p = 0.014).
Conclusion: There is a relation of simple carbohydrates with triglyceridelevels. There is a
relation of saturated fat with triglyceride levels.

Keywords: Simple carbohydrates, saturated fats, Triglycerides

Jurnal Gizi dan Kesehatan 60


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT SEDERHANA DAN LEMAK JENUH
DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TENAGA KERJA PRIA
DI CV LAKSANA KAROSERI

Nurma Bela Pangesti, Indri Mulyasari, Riva Mustika Anugrah


Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo
Email: nurmabp96@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Salah satu penyebab meningkatnya kadar trigliserida adalah asupan tinggi
karbohidrat sederhana dan lemak jenuh. Hipertrigliseridemia pada pekerja merupakan
masalah kesehatan yang harus diperhatikan dan berdampak pada produktivitas karyawan dan
perkembangan perusahaan.
Tujuan: Mengetahui hubungan asupan karbohidrat sederhana dan lemak jenuh dengan kadar
trigliserida di CV. Laksana Karoseri.
Metode: Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Subjek 96 orang laki-laki berusia 25-56
tahun. Diambil menggunakan Random Sampling. Asupan karbohidrat sederhana dan lemak
jenuh di ukur dengan menggunakan metode Recall 3x24 jam. Uji normalitas menggunakan
Spearman Rho. (α = 0,05)
Hasil: Rerata kadar trigliserida subjek yaitu 180 mg/dl± 81.4 mg/dl, rerata asupan karbohidrat
sederhana yaitu 27.18gr ± 9.9, rerata asupan lemak jenuh 38 gr± 18.2. ada hubungan antara
asupan karbohidrat sederhana dengan kadar trigliserida (p= 0.040). Ada hubungan lemak
jenuh dengan kadar trigliserida (p=0,014).
Kesimpulan: Ada hubungan karbohidrat sederhana dengan kadar trigliserida. Ada hubungan
lemak jenuh dengan kadar trigliserida

Kata kunci: Karbohidarat sederhana, lemak jenuh, trigliserida

Jurnal Gizi dan Kesehatan 61


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019

PENDAHULUAN 48,7% dan 20% pada perusahaan suku


Dislipidemia adalah faktor cadang. Prevalensi ini lebih besar
penyebab penyakit kronis seperti penyakit dibandingkan prevalensi nasional menurut
jantung koroner, stroke, diabetes mellitus SKRT tahun 2004 yakni 14%( Zakiyah
dan sterosis hati. Kenaikan kadar 2008).
kolesterol dan trigliserida termasuk faktor Hipertrigliseridemia pada pekerja
risiko terjadinya dislipidemia. Dislipidemia merupakan masalah kesehatan yang harus
merupakan salah satu masalah yang diperhatikan dan berdampak pada
penting karena merupakan faktor resiko produktivitas karyawan dan perkembangan
utama terjadinya penyakit jantung koroner perusahaan. Oleh karena itu, faktor-faktor
(Sundari dan Dieny, 2013). risiko dan faktor yang paling dominan
Berdasarkan penelitian di empat berhubungan terhadap kejadian
kota besar di Indonesia pada orang yang hipertrigliseridemia perlu diketahui secara
berusia diatas 55 tahun ditemukan paling jelas agar setiap individu karyawan dapat
banyak yaitu 56% dikota Padang dan melakukan upaya pencegahan yang tepat
Jakarta sedangkan di Kota Bandung terhadap kejadian hipertrigliseridemia dan
sebesar 52,2%, dan Yogyakarta yaitu memiliki produktivitas kerja yang baik
27,7%. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, (Rahmawati, 2013).
penduduk Indonesia dengan usia ≥ 15 Faktor yang mempengaruhi kadar
tahun yang memiliki kadar trigliserida trigliserida adalah usia, aktifitas fisik, jenis
tinggi yaitu sebesar 13 %. Sedangkan kelamin dan asupan. Pada sebuah
berdasarkan kategori jenis kelamin, pria penelitian di Dinas Kesehatan Sulawesi
yang memiliki kadar trigliserida tinggi Selatan, tingkat aktifitas fisik pekerja
lebih banyak yaitu sebesar 15,1 % kantoran termasuk kategori sedang dan
dibandingkan wanita yang hanya sebesar rendah. Aktifitas fisik yang kurang dan
11,7% (Riskesdas, 2013). pola makan yang salah berresiko
Provinsi Jawa Tengah mengalami mengalami penumpukan lemak serta
peningkatan kondisi dislipidemia pada trigliserida dalam tubuh. Kadar trigliserida
tahun 2016 di kabupaten / kota dengan dalam darah juga di pengaruhi oleh asupan
usia ≥ 15 tahun yaitu sebesar 5,1% . lemak jenuh dan karbohidrat sederhana
Prevalensi dislipidemia yang terjadi di kota (Watuseke et al, 2015).
semarang yaitu sebesar 0,8%. Peningkatan Penelitian yang dilakukan oleh
kasus ini disebabkan karena gaya hidup Rahmawati dan Rahayuningsih (2014),
yang tidak sehat seperti konsumsi makanan pada subjek obesitas menunjukan bahwa
tinggi karbohidrat, lemak jenuh rendah pengaruh dari kadar trigliserida adalah
serat dan aktifitas fisik yang kurang asupan tinggi karbohidrat sederhana dan
(Kemenkes Jateng, 2016). lemak jenuh. Asupan tinggi karbohidrat
Penelitian yang dilakukan pada sederhana dapat meningkatkan jumlah
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di trigliserida yang terdeposit pada jaringan
Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta adiposa terutama yang berada dibawah
Timur, menunjukan bahwa kejadian kadar kulit dan di rongga perut. Semakin tinggi
trigliserida yang tinggi merupakan salah konsumsi asam lemak jenuh maka semakin
satu penyebab terjadinya penyakit tinggi pula sintesa triasilgliserol di hati dan
dislipidemia. Hal ini dibuktikan dengan semakin tinggi kadar trigliserida dalam
prevalensi dislipidemia sebesar 22,6% darah.
pada perusahaan kimia, 21,1% pada Berdasarkan studi yang pernah di
perusahaan konstruksi, pada sebuah lakukan pada tenaga kerja di CV. Laksana
perusahaan alat berat di daerah Cakung, Karoseri jumlah seluruh tenaga kerja yaitu
prevalensi kejadian dislipidemia mencapai 1200 karyawan. Hasil wawancara Recall

Jurnal Gizi dan Kesehatan 62


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
pada 115 orang menunjukan bahwa tingkat bagian produksi sebanyak 700 karyawan.
kecukupan karbohidrat sederhana kategori Teknik pengambilan sampel yang
lebih yaitu 63.3% (73 orang) dan 36.7% ( digunakan adalah Random Sampling dalam
42 orang) dalam kategori asuapan baik. menentukan besar sampel menggunakan
Tingkat kecukupan asupan lemak jenuh rumus Solvin yaitu sampel minimal 88
kategori lebih yaitu 55.7% (64 orang) dan responden, untuk mengantisipasi drop out
dalam kategori asupan baik 44.3% (51 maka perlu menambahkan sejumlah subjek
orang). Asupan karbohidrat sederhana dan agar sampel tetap terpenuhi yaitu terdapat
lemak jenuh yang tinggi dapat terjadi sampel 98 responden.
karena sebagian besar karyawan banyak Kriteria insklusi dalam penelitian
mengkonsumsi minuman teh dan kopi ini yaitu pekerja pria, bersedia menjadi
sebanyak 2-5 gelas pehari dengan responden, berusia 18-56 tahun.
penambahan gula 2-3 sendok makan, Sedangkan kriteria eksklusi yaitu perkerja
konsumsi makanan lemak jenuh seperti yang sedang sakit atau dalam masa
gorengan bakwan, mendoan, tahu isi, pemulihan saat pengambilan data, perkerja
risoles, mie ayam, bakso, nasi goreng dan yang tidak hadir dalam pengambilan data,
makanan yang bersantan. Aktifitas fisik pekerja yang menderita penyakit diabetes
pada tenaga kerja kategori kurang yaitu militus, pekerja yang menderita penyakit
62%, kategori sedang 25% dan berat 13%. hipertensi, pekerja yang menderita
Tingginya asupan karbohidrat sederhana, penyakit gagal ginjal kroik, pekerja yang
lemak jenuh dan kurangnya aktifitas fisik menderita penyakit dislipidemia, pekerja
pada tenaga kerja di CV. Laksana Karoseri yang menderita penyakit jantung coroner,
dapat beresiko dalam peningkatan pekerja yang sedang menjalankan diet.
trigliserida dalam darah. Penelitian ini Kadar trigliserida dianalisis
bertujuan untuk mengetahui hubungan menggunakan metode pengambilan darah
asupan karbohidrat sederhana dan lemak kapiler dari ujung jari telunjuk
jenuh dengan kadar trigliserida pada menggunakan alat Multicare Trigliserida.
tenaga kerja pria di CV. Laksana Karoseri. Pengukuran tinggi badan menggunakan
Microtoice, pengukuran berat badan
METODE menggunakan timbangan digital dan
Desain penelitian yang digunakan pengukuran asupan Karbohidrat sederhana
adalah penelitian deskriptif kolerasi, dan lemak jenuh menggunakan metode
dengan metode penelitian penggunakan Recall 3x 24 jam. Data asupan karbohidrat
pendekatan cross sectional, menurut sederhana dan lemak jenuh di analis
(Notoatmojo, 2010) pendekatan cross menggunakan pedoman kemenkes tahun
sectional adalah pengukuran yang 2014 dan buku pedoman pangan Indonesia
dilakukan dalam waktu yang sama baik tahun 2013.
pada variabel bebas maupun variabel Uji normalitas yang digunakan uji
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini Kolmogorov Smirnov karna jumlah sampel
yaitu Karbohidrat sederhana dan lemak ≥ 50 orang, dengan uji korelasi
jenuh sedangkan variable terikatnya yaitu menggunakan Spearman Rho untuk
kadar trigliserida. mengetahui hubungan antar variabel ( α
Populasi dalam penelitian ini =0,05).
adalah karyawan CV. Laksana Karoseri

Jurnal Gizi dan Kesehatan 63


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Tabel 1 Karakteristik Responden
Usia ( Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)
19 – 29 46 47,9
30 – 49 46 47,9
50 – 64 4 4,1
Total 96 100
Status gizi (Kg/m2) Frekuensi (n) Persentase (%)
Underweight (17.0-18.4) 6 6.3
Normal (18.5-23.9) 34 34.4
Overweight (24-25.0) 16 31.7
Obesitas (25.1-27.0) 40 41.7
Total 96 100
Karbohidrat total (gr)
Normal (40-65) 29 30.2
Tinggi (> 65) 67 69.8
Total 96 100
Dapat diketahui bahwa paling yaitu 40 orang (41.7%). Dan asupan
banyak pekerja pria usia 19 – 49 tahun karbohidrat total paling banyak kategori
sebanyak 46 orang (47.9%), status gizi tinggi yaitu 67 orang (69.8%).
pekerja paling banyak kategori obesitas

2. Asupan Karbohidrat Sederhana


Tabel 2 Deskripsi Kategori Asupan Karbohidrat Sederhana pada Pekerja Pria di CV.
Laksana Karoseri
Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)
≤10% ( Normal) 3 3.1
>10% ( Tinggi ) 93 96.9
Total 96 100
Berdasarkan tabel 2 kategori dinyatakan memiliki asupan karbohidrat
asupan karbohidrat sederhana pekerja sederhana termasuk dalam kategori tinggi
paling banyak yaitu kategori tinggi 93 ( yaitu 39 orang (45,8%), dan kategori
96.9%) orang. Hasil penelitian pada asupan karbohidrat sederhana normal yaitu
pekerja pria di CV. Laksana Karoseri 39 orang (54,2%). Karbohidrat sederhana
menunjukan bahwa asupan rata- rata yang dikonsumsi pekerja sehari hari adalah
karbohidrat sederhana sehari 27.1% ± 9.90. dari gula meja, sirup dan madu.
Pekerja memiliki asupan karbohidrat Berdasarkan hasil wawancara
sederhana paling banyak kategori tinggi menggunakan Recall 3x 24 jam, pekerja
sebanyak 93 orang (96.9%). Hasil mempunyai kebiasaan mengkonsumsi
penelitian yang dilakukan oleh Hapsari dan minuman seperti es teh, es jeruk, kopi
Panunggal (2014) pada orang dewasa biasanya dengan penambahan gula 2-3
sebanyak 60 orang (100%), rata-rata sendok makan dan mengkonsumsi
asupan karbohidrat sederhana kategori makanan manis seperti biskuit, roti, dan
tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan wafer. Seringnya mengkonsumsi minuman
oleh Syam et al (2013) pada pekerja di dan makanan manis karena pekerja
pabrik kelapa sawit 74 responden

Jurnal Gizi dan Kesehatan 64


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
mengkonsumsi makanan yang ada di pada penyakit seperti osteoporosis,
warung-warung sekitar pabrik. penyakit jantung dan kanker (Kemenkes,
Konsumsi karbohidrat sederhana 2014).
dalam sehari- hari di anjurkan tidak lebih Selain sebagai sumber energi,
dari 50 gram atau 5 sendok teh dari total karbohidrat juga berfungsi sebagai
kebutuhan energi , sedangkan untuk cadangan makanan, pemberi rasa manis
asupan pekerja di CV. Laksana Karoseri pada makanan, membantu pengeluaran
untuk asupan gula lebih dari 5 sendok teh feses dengan cara mengatur peristaltik
sehingga termasuk dalam kategori tinggi. usus, penghemat protein karena bila
jika mengkonsumsi karbohidrat sederhana karbohidrat makanan terpenuhi, protein
yang dikonsumsi melampaui kebutuhan terutama akan digunakan sebagai zat
akan berdampak pada peningkatan berat pembangun. Karbohidrat juga berfungsi
badan, bahkan jika dilakukan dalam jangka sebagai pengatur metabolisme lemak
waktu lama secara langsung akan karena karbohidrat mampu mencegah
meningkatkan kadar gula darah dan oksidasi lemak yang tidak sempurna
berdampak pada terjadinya diabetes type 2, (Murray et al, 2009).
bahkan secara tidak langsung berkontribusi

3. Asupan Lemak Jenuh


Tabel 3 Deskripsi Kategori Asupan Lemak Jenuh Pada Pekerja Pria di CV. Laksana Karoseri
Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)
≤ 10% ( Normal) 16 16.7
>10% ( Tinggi) 80 83.3
Total 96 100
Berdasarkan tabel 4.4 pekerja yang 10% per hari. Konsumsi lemak total
memiliki asupan lemak jenuh kategori maksimal perhari yang dianjurkan adalah
lebih yaitu 80 (83.3%) orang. Hasil 30% dari energi total, yang meliputi 10%
penelitian pada pekerja pria di CV Laksana asam lemak jenuh, 10% asam lemak tak
Karoseri menunjukan bahwa asupan rata- jenuh tunggal dan 10% asam lemak tak
rata 38 gr sehari. Pekerja memiliki asupan jenuh ganda hal ini dapat dilihat dari
lemak jenuh dalam kategori normal asupan lemak jenuh asupan lemak jenuh
(≤10%) sebanyak 16 orang ( 16.7% ) dan pada pekerja pria dapat dilihat dari asupan
kategori tinggi (>10%) sebanyak 80 orang rata rata perhari yaitu 38 gr.
(83.3%), berdasarkan hasil wawancara Lemak adalah salah satu komponen
menggunakan Recall 3x 24 jam pekerja makanan multifungsi yang sangat penting
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi untuk kehidupan. Selain memiliki sisi
olahan gorengan seperti bakwan, mendoan, positif, lemak juga mempunyai sisi negatif.
tahu isi, risoles, telur goreng, ikan Fungsi lemak dalam tubuh antara lain
gorengan, ayam goreng lumpia, mi ayam, sebagai sumber energi, bagian dari
bakso, dan makanan yang bersantan seperti membrane sel mediator aktivitas biologis
masakan padang. Penelitian yang antar sel, isolator dalam menjaga
dilakukan Syam (2013), bahwa asupan keseimbangan suhu tubuh, pelindung
lemak jenuh pada pekerja dalam kategori organ organ tubuh serta pelarut vitamin
lebih yaitu 43 orang (59,7%). A,D,E dan K (Sartika, 2008).
Konsumsi lemak jenuh dapat
dikategorikan normal apabila kurang dari

Jurnal Gizi dan Kesehatan 65


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
4. Kadar Trigliserida.
Tabel 4 Deskripsi Kategori Trigliserida pada Pekerja Pria di CV. Laksana Karoseri
Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)
<150 (Normal) 38 39.6
150 – 199 (Agak tinggi) 21 21.9
200 – 499 (Tinggi) 37 38.5
Total 96 100%
Berdasarkan tabel 4 kategori kadar trigliserida (hipertrigliseridemia)
trigliserida pada pekerja paling banyak merupakan faktor risiko terjadinya peyakit
kategori normal yaitu 38 ( 39.6%) orang. jantung koroner dan stroke (Agnes,2014).
Hasil Penelitian pada pekerja pria di CV. Kadar trigliserida tinggi juga cenderung
Laksana Karoseridari 96 pekerja menyebabkan gangguan tekanan darah dan
memliliki rata-rata kadar trigliserida 180 risiko diabetes militus Kenaikan kadar
mg/dl yang termasuk kategori tinggi. trigliserida berhubungan dengan
Kemudian dari 96 pekerja 21 orang kegemukan. Kegemukan akan berdampak
(21.9%) memiliki kadar trigliserida pada kelambanan bergerak, produktivitas
kategori agak tinggi, 37 orang (38.5%) kerja, penurunan kesehatan (Wardina,
memiliki kadar trigliserida kategori tinggi. 2009).
Hasil penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa peningkatan kadar

5. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Kadar Trigliserida pada Pekerja


Pria di CV. Laksana Karoseri
Tabel 5. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhan dengan Kadar Trigliserida pada Pekerja
Pria di CV. Laksana Karoseri
Variabel N Mean SD r p value
Asupan KH 96 27.1 9.90 0.210 0.040
sederhana
Kadar Trigliserida 96 180 81.4
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui dalam tubuh akan diubah menjadi
dari hasil uji normalitas data berdistribusi trigliserida dan akan disimpan di jaringan
normal menggunakan Sperman Rho antara adiposa sebagai lemak tubuh peningkatan
asupan karbohidrat sederhana dengan reaksi glikolisis akan menyebabkan
kadar trigliserida pada pekerja pria di glukosa yang diubah menjadi asam lemak
peroleh nilai p value = 0.040 . Oleh karena meningkat dan berikatan dengan gliserol
itu p < α ( 0.05) maka ada hubungan antara membentuk triasilgliserol sehingga
asupan karbohidrat sederhana dengan semakin tinggi karbohidrat yang
kadar trigliserida pada pekerja pria di CV. dikonsumsi semakin tinggi kadar
Laksana Karoseri. Nilai korelasi (r) sebesar trigliserida dalam darah.
0.210 dengan kategori hubungan lemah Asupan karbohidrat total
dengan arah positif yang berarti searah. mempengaruhi peningkatan kadar
Semakin tinggi asupan karbohidrat trigliserida. Karbohidrat yang masuk ke
sederhana semakin tinggi kadar dalam tubuh dipecah menjadi glukosa yang
trigliserida. Hal ini sejalan dengan akan mengalami glikolisis. Mekanisme
penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati pemecahan glukosa melalui berbagai
(2014), bahwa ada hubungan antara asupan tahapan, diantaranya melalui pemecahan
karbohidrat sederhana dengan peningkatan dehidroksiaseton fosfat menjadi gliserol 3
kadar trigliserida dalam darah, Asupan fosfat. Gliserol 3 fosfat adalah komponen
karbohidrat sederhana yang berlebihan penyusun trigliserida dalam tubuh,

Jurnal Gizi dan Kesehatan 66


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
sehingga dengan meningkatnya gliserol 3 dalam kurun waktu lama akan diubah
fosfat juga menyebabkan meningkatnya menjadi trigliserida (TG) dan hal ini akan
kadar trigliserida dalam tubuh (Ramadhani berpengaruh terhadap kadar glukosa dan
dan Probosari, 2014). TG darah. Kelebihan KH akan diubah
Asupan karbohidrat sederhana akan menjadi glikogen yang selanjutnya akan
mempunyai peranan lebih besar sebagai berubah menjadi asam lemak bebas yang
pemasok energi bagi tubuh. Kelebihan kemudian terakumulasi dalam bentuk
asupan karbohidrat sederhana akan trigliserida di hati dan jaringan adipose
disimpan dalam bentuk glikogen yang (Siahaan et al, 2015).

6. Hubungan Asupan Lemak Jenuh dengan Kadar Trigliserida pada Pekerja Pria di
CV. Laksana Karoseri
Tabel 6 Hubungan Asupan Lemak Jenuh dengan Kadar Trigliserida pada Pekerja Pria di CV.
Laksana Karoseri
Variabel Mean
n SD r p value
Lemak jenuh 96 38 18.2 0.250 0.014
Kadar trigliserida 96 180 81.4
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui dari jenuh merupakan salah satu komponen
hasil uji normalitas data berdistribusi dalam lipid terutama dalam bentuk
normal menggunakan Sperman Rho antara triasilgliserol. Lemak merupakan suatu
asupan lemak jenuh dengan kadar makro molekul yang sangat diperlukan
trigliserida pada pekerja pria di peroleh oleh makhluk hidup karena perannya
nilai p value = 0.014. Oleh karena itu p < α sangat penting sebagai sumber energi dan
( 0.05) maka ada hubungan antara asupan sebagai pelarut beberapa vitamin yang
lemak jenuh dengan kadar trigliserida tidak larut dalam air, yaitu vitamin A,D,E
pada pekerja pria di CV. Laksana Karoseri. dan K. Konsumsi lemak yang berlebihan
Nilai korelasi (r) sebesar 0.250 dengan akan mengakibatkan jumlah senyawa
kategori hubungan lemah dengan arah kolesterol dan trigliserida di dalam darah
positif yang berarti searah. meningkat.
Semakin tinggi asupan lemak jenuh Peningkatan asupan lemak jenuh
semakin tinggi kadar trigliserida. Semakin akan menyebabkan peningkatan aktivitas
tinggi asupan lemak jenuh maka semakin lipogenesis dan asam lemak bebas yang
besar pula peluang untuk meningkatkan terbentuk dan berikatan dengan gliserol
kadar trigliserida. Hal tersebut sesuai membentuk triasilgliserol sehingga
dengan yang kemukakan oleh Rahmawati semakin tinggi konsumsi asam lemak
dan Sartika, (2013). Lemak yang diserap jenuh maka semakin tinggi pula sintesa
makanan akan di sintesis oleh hati dan triasilgliserol di hati dan semakin tinggi
jaringan adipose yang nantinya harus kadar trigliserida dalam darah (Rahmawati
diangkat ke berbagai jaringan dan organ dan Rahayuningsih, 2014).
untuk digunakan dan disimpan. Lemak

SIMPULAN
1. Ada hubungan antara asupan karbohidrat sederhana dengan kadar trigliserida.
2. Ada hubungan asupan lemak jenuh dengan kadar trigliserida.

Jurnal Gizi dan Kesehatan 67


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Metodologi Penelitian Hapsari, M.D., Panunggal, B. 2015.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Hubungan Karbohidrat Sederhana
Addo et al. 2013. Prevalence of Obesity dan Cairan Terhadap Kadar Asam
and Overweigh and Associated Urat Pada Remaja Laki-Laki.
Factors Among Financial Fakultas Kedokteran Program Studi
Institution Workers In Accra Ilmu Gizi Universitas Diponegoro,
Metropolis.Ghana. Semarang.
Austin MA, Hokanson JE, Edwards KL. Kartika, A. 2013. Pola Dislipidemia Dan
1998 Hypertriglyceridemia as a Hubungannya Dengan Jenis
cardiovascular risk factor:Am J Kelamin Pada Penderita Diabetes
Cardiol. Melitus Tipe 2 Di Rsup Dr. Kariadi
Balibangkes (Badan Penelitian dan Semarang. Fakultas Kedokteran
Pengembangan Kesehatan) .2010. Universitas Diponegoro, Semarang.
Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013.
Balitbangkes. Pedoman Umum Gizi Seimbang.
Caballero B. Allen L. Prentice A.2005. Jakarta.
Encyclopedia of Human Nutrition, Kementerian Kesehatan RI. 2016.
Four Volume Set. United Pedoman Umum Gizi Seimbang.
Kingdom:Elsevier. Jawa Tengah.
Center for Health Reserch and Khusnu, H.F., Murbawani, A.E. 2016.
Development.Report of National Hubungan Indeks Massa Tubuh
Basiic Health Reserch { Dengan Rasio Trigliserida Pada
RISKESDAS}2010.Jakarta: Center Remaja. Fakultas Kedokteran
Health Reserch and Development, Program Studi Ilmu Gizi
Ministry of Health, RI, 2010. Universitas Diponegoro, Semarang.
Colleta J,M, Bell S. J,Roman A.S. 2010 Ma’rufi dan Rosita. 2014. Hubungan
Omega-3 Fatty Acids Pregnancy. Dislipidemia dan Kejadian Jantung
MedReviews. Koroner. Universitas Indonesia
Dahlan. 2011. Statistik Untuk Kedokteran
dan Kesehatan Edisi I 5. Jakarta, Maulidina, F.A.2014. Pengaruh Vitamin C
Salemba Medika. Terhadap Kadar Trigliserida Lanjut
Dzalell J, Rogerson E, Marindale L.2010. Usia Setelah Pemberian Jus Lidah
Breastfeeding Contemporary Issues Buaya (Aloe Barbadensis Miller).
in Practice and Policy. United Fakultas Kedokteran Universitas
Kingdom: Radcliffe Publising Ltd. Diponegoro, Semarang.
Edelstein S. 2013. Food Science: An Mindari W. 2011. Panduan praktikum
Ecological Approach.United Stase kimia. Program Studi Ilmu Tanah.
Of America: Jones & Bartlett Fakultas Pertanian. Universitas
Learning. Pembangunan Nasional “Veteran”.
Fauziah, Y.N., Suryanto.2012. Perbedaan Surabaya. 23 hlm.
Kadar Trigliserid pada Penderita Notoatmojo,S. 2012. Metodologi
Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol Penelitian Kesehatan. Jakarta:
dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Rineka Cipta.
Tidak Terkontrol.Fakultas Notoatmojo,S. 2010. Metodologi
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Universitas Muhammadiyah Rineka Cipta.
Yogyakarta,Yogyakarta. Pejic et al. 2013. Hypertriglyceridemia.
The University of Western Ontario.

Jurnal Gizi dan Kesehatan 68


JGK-vol.11, no. 25 Januari 2019
Racmad et al. 2015. Pengaruh Senam Sundari dan Dieny. 2013. Pengaruh
Poco-Poco Terhadap Kadar Pemberian Yoghurt Kedelai Hitam
Trigliserida Darah. Fakultas ( Black Soyghurt) terhadap kadar
Kedokteran: Universitas Sam kolesterol total dan trigliserida
Ratulangi Manado. pada laki-laki penderita
Rahmawati dan Rahayuningsih. 2014. dislipidemia usia 40- 55
Pengaruh Pemberian Sup Jamur tahun.Program Studi Gizi. Fakultas
Tiram Putih (Pleurotus Kedokteran: Universitas
ostreatus)Terhadap Kadar Trigliserida Diponegoro Semarang.
pada Subjek Obesitas. Program Studi Supariasa.2014. Pendidikan & Konsultasi
Gizi. Fakultas Kedokteran: Gizi. EGC: Jakarta.
Universitas Diponegoro Semarang. Syam et al. 2013. Gambaran Asupan Zat
Rahmawati Dan Sartika.2013. Analisis Gizi, Status Gizi, dan Produktivitas
Faktor-faktor Risiko Terhadap Kerja Pada Pekerja Pabrik Kelapa
kejadian Dislipidemia Pada Sawit Bagerpang Estase
Karyawan Pria Head Office PT.X, PT.PP.Lonsium. Gizi Program
Cakung Jakarta Timur Tahun 2013. Studi Kesehatan Masyarakat.
Jakarta. Fakultas Kesehatan : USU
Ramadani Dan Probosari.2014.Perbedaan Watuseke et al. 2016. Gambaran Kadar
Kadar Trigliserida Sebelum dan Lipid Trigliserida Pada Pasien
Setelah Pemberian Sari Bengkuang Usia Produktif di Pukesmas Bahu
(Pachyrrhizus Erosus) Pada Kecamatan Malalayang Kota
Wanita. Program Studi Gizi. Fakultas Manado Periode November 2014-
Kedokteran: Universitas Diponegoro Desember 2014.Fakultas
Semarang. Kedokteran: Universitas Sam
Riyanto.2014. Validasi dan Verifikasi. Ratulangi Manado.
Deepublish: Yogyakarta Widayana dan Wiratmaja. 2014.
Sartika, 2008. Pengaruh Asam Lemak Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jenuh, Tidak Jenuh Dan Asam Graha Ilmu, Yogyakarta
Lemak Trans Terhadap Yulissa, F. 2013.Pengaruh Pemberian
Kesehatan.Universitas Indonesia. Daging Buah Durian (Durio
zibethinus L.) Terhadap Kadar
Profil Lipid Darah Sukarelawan
Sehat. Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Jurnal Gizi dan Kesehatan 69

You might also like