Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1 JURNAL INJEKSI ASAM ASKORBAT PRAKTIKUM STERIL KELAS K-P2K SV
KELOMPOK 1 JURNAL INJEKSI ASAM ASKORBAT PRAKTIKUM STERIL KELAS K-P2K SV
1. NAMA MAHASISWA :
2. NAMA MAHASISWA :
- Maharani Azzahra
- Musbalah Suruj
- Seva Adriansyah
- Khansa Balya Noer
- Lidia Oktavia
3. NO. KELOMPOK 1
4. NAMA PRODUK : Ascorbic
5. JENIS SEDIAAN : Injeksi Vitamin C
K
Tanda : lingkaran merah
Etiket : Sesuai
monografi
11. Wadah Dalam wadah dosis tunggal, Dalam wadah dosis tunggal,
simpan dalam wadah tertutup simpan dalam wadah
rapat terlindungi dari cahaya tertutup rapat terlindungi dari
cahaya
12. Label Obat Keras Obat Keras
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
DATA PRAFORMULASI BAHAN AKTIF
Nama bahan aktif : Asam Aksorbat (FI III Hal 47)
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Serbuk ; putih atau kuning , Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna
gelap.
2. Kelarutan mudah larut dalam air, agak sukar larut dengan etanol, tidak larut dalam kloroform,
dalam eter dan dalam benzen.
3. pH 5,5 – 7,0
4. OTT Asam askorbat tidak cocok bila digunakan bersama dengan garam - garam besi, bahan
pengoksidasi dan garam dari logam berat terutama tembaga
5. Stabilitas Dalam kering, stabil diudara, dalam larutan cepat teroksidasi.
6. Cara sterilisasi Filtrasi dan pamanasan dengan otoklaf
7. Indikasi Antiscorbut
8. Dosis lazim 75 mg – 1 gr, biasanya 500 mg.
Dewasa : sehari 1-2 x 100 mg, selama beberapa hari, dosis sehari 1-2 g dapat
diberikan pada kasus berat.
Anak : 100-300 mg dalam dosis bagi. Dapat diberikan s.c, i.m, dan i.v , pemberian
i.m lebih disukai.
9. Cara pemakaian Dosis diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah), intramuskular (otot), dan subkutan
(melalui bawah kulit).
10. Sediaan lazim dan kadar
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
DATA PRAFORMULASI BAHAN
TAMBAHAN
Nama bahan tambahan : Natrium karbonat (Na2C03) (FI III Hal 424)
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Kristal berwarna atau putih, bubuk kristal atau butiran
2. Kelarutan Larut dalam 1:3 air dan 1: 1,8 air mendidih
3. pH 8,3
4. OTT Bereaksi dengan asam, garam asam dan banyak garam alkaloid dengan evolusi karbon
dioksida juga dapat mengintensifkan penggelapan salisilat
5. Stabilitas Natrium karbonat akan berubah menjadi bentuk monohidrat ketika bereaksi
dengan air dan menghasilkan panas.
6. Cara sterilisasi -
7. Indikasi Natirum karbonat digunakan dalam persiapan antasida. Anhidrat natrium karbonat dan
monohidrat juga digunakan sebagai reagen. Decahydrat ini telah digunakan dalam mandi
alkali. Natrium karbonat dalam bentuk anhidrat atau terhidrasi yang juga digunakan
sebagai pelunak air.
8. Dosis lazim -
9. Cara pemakaian -
10. Sediaan lazim dan kadar -
12. Wadah dan penyimpanan Simpan pada wadah tertutup kedap.
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
DATA PRAFORMULASI BAHAN
TAMBAHAN
Nama bahan tambahan : Natrium metabisulfit (FI III Hal 419)
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Tidak berwarna, berbentuk kristal putih atau serbuk kristal berwarna putih hingga putih
kecoklatan yang berbau sulfur dioksida dan asam
2. Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam gliserin; sukar larut dalam etanol
3. pH 3,5-5,5 untuk larutan 5% b/v pada suhu 20oC
4. OTT Sodium bicarborat bereaksi dengan asam, garam asam dan beberapa garam alkaloid
5. Stabilitas Didalam air natrium metabisulfit langsung terionisasi menjadi sodium (Na+) dan
bisulfit
(HSO3-). Larutan natrium metabisulfat juga terdekomposisi karena udara khususnya
dengan pemanasan. Sterilisasi larutan menggunakan autoklaf sebaiknya dimasukkan
dalam wadah yang berisi gas bersifat inert seperti nitrogen. Penambahan dekstrosa ke
dalamlarutan natrium metabisulfit menghasilkan penurunan stabilitas dari metabisulfit.
6. Cara sterilisasi autoklaf
7. Indikasi Pengawet dan antioksidan
8. Dosis lazim 0,1-0,6% atau 1-6 g/liter larutan perendaman dan batas maksimum penggunaan 70mg/kg
sebagai.
9. Cara pemakaian melalui intravena perlahan
10. Sediaan lazim dan kadar 0,01 – 1,0 %
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan kering
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
DATA PRAFORMULASI BAHAN
TAMBAHAN
Nama bahan tambahan : Dinatrium edetat (Na₂EDTA) (FI III Hal
669)
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian serbuk hablur, putih , rasa sedikit asam
2. Kelarutan larut dalam air, praktis tidak larut dalam CHCl3 dan eter, sedikit larut dalam etanol
95%,
larut dalam 1:11 bagian air.
3. pH 4,5
4. OTT Pengoksidasi kuat, basa kuat, ion logam polivalen seperti besi, nikel.
5. Stabilitas Sedikit stabil dalam betuk padat , lebih stabil dalam bentuk bebas basa , mengalami
dekarboksilasi bila di panaskan diatas suhu 150 C , kehilangan air kristalisasi bila di
panaskan 120 C , sedikit hidroskopi sehingga harus di lindungi dari kelembapan
6. Cara sterilisasi Otoklaf
7. Indikasi sebagai chelating agent 0,005-0,1% , pengawet dan penghelat
8. Dosis lazim -
9. Cara pemakaian melalui intravena perlahan
10. Sediaan lazim dan kadar 0,005 – 0,1%
12. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik , sejuk dan kering
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
DATA PRAFORMULASI BAHAN
TAMBAHAN
Nama bahan tambahan : Aqua Pro Injeksi
NO PARAMETER DATA
1. Pemerian Cair; bening/tidak berwarna; tidak berasa
2. Kelarutan Kurang larut dalam pelarut polar
3. pH
4. OTT Terhadap besi alkali, Kalsium oksida, Magnesium oksida
5. Stabilitas Stabil dalam semua keadaan baik minyak, dingin, ataupun panas
6. Cara sterilisasi Sterilisasi basah dengan autoklaf
7. Indikasi Pembawa dalam larutan obat suntik
8. Dosis lazim
9. Cara pemakaian
10. Sediaan lazim dan kadar
12. Wadah dan penyimpanan Wadah tertutup rapat jika dalam wadah tertutup kapas lemak,harus digunakan dalam
wadah tiga hari setelah pembuatan.Untuk dosis tunggal,simpan dalam wadah gelas tipe
1 atau 2,tidak lebih dari 1000 ml
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
FORMULIR PEMECAHAN MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO RUMUSAN MASALAH MASALAH KEPUTUSAN
KOMPONEN PROSES PENGAWASAN MUTU
1. Bagaimana bentuk sediaan Larutan Pencampuran Uji kejernihan Bentuk sediaan dibuat
untuk vitamin c? Suspensi larutan karena
bahan aktif larut
dalam air
2. Bagaimana bentuk sediaan 1. Injeksi volume Digunakan injeksi
steril untuk vitamin c: besar (infus) volume kecil untuk
2. Injeksi asam askorbat, karena
volume kecil asam askorbat hanya
(ampul) digunakan untuk 1x
pakai
3. Bagaimana menentukan Aqua Pro API didihkan Uji kejernihan Aqua pro injeksi bebas
Bentuk pembawa yang Injeksi (API) selama 20-30 O2 & CO2 karena
baik untuk zat aktif API bebas menit, seperti yang disebutkan
asam ascorbat O2 & CO2 kemudian didalam literatur bahwa
Aqua setelah agak bahan aktif mudah
demineralisata dingin dialiri teroksidasi sehingga
dengan gas N2 sebagai pembawa
digunakan API bebas
O2 &CO2. Selain itu
CO2 bersifat asam
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
lemah sehingga mampu
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
menguraikan garam
N2/Ca.
4. Cara sterilisasi Kalor basah Uji bebas pirogen Dengan cara kalor basah
Kalor kering (autoklaf) karena dapat
Sterilisasi gas rusak apabila kontak
Radiasi ion langsung dengan panas
Penyaringan dan sesuai dengan
Proses aspetik literatur (martindal ed
27, hal 1671)
5. Sediaan harus jernih Kertas saring Dengan kertas saring
karena lebih mudah
dan praktis
6. Volume injeksi yang akan 1 ml 2 ml per injeksi dan
dibuat 2 ml dibuat 5 ampul
7. Agar sediaan tidak kurang Untuk cairan encer Volume ditambahkan
pada saat pengambilan dengan volume 0,15 karena pada saat
pada etiket 2 ml penyaringan ada zat
ditambahkan yang tertinggal dan
0,15 ml penetapan volume
injeksi dilakukan untuk
memenuhi keseragaman
volume
8. Bagaimana menentukan Ampul Pengisian dalam Uji wadah kaca Ampul, karena
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
wadah yang cocok? Wadah digunakan untuk dosis
Ampul tunggal (1x pemakaian)
Vial
Botol
Infus
9. Bahan aktif terlindungi Ampul coklat Ampul bening karena
dari cahaya Ampul bening OTT dengan logam ferri
bila menggunakan
ampul coklat.
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
PERHITUNGAN
Injeksi Asam Askorbat 2 ml no.V
E Ascorbic acid = 0,18
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
Tabel kelebihan volume injeksi
Volume yang tertera Kelebihan volume yang dianjurkan
Perhitungan isotonis
Visotonis = Rumus white vincent = W x E x
111,1
W = 10% x 2 ml = 0.2 g
Visotonis = W x E x 111,1
= 0,2 x 0,18 x 111,1
= 3,99 ml ~ 4 ml (artinya jika 0,2 g Asam askorbat dilarutkan dalam 4 ml API maka akan diperoleh
larutan isotonis)
Karena larutan sudah isotonis maka tidak perlu ditambahkan bahan pengisotonis lagi.
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
PENGAWASAN MUTU SEDIAAN
A. In Process Control
Prosedur:
1. 100 ml aquadest dimasukkan dalam Erlenmeyer.
2. Tutup dengan kapas yang dibungkus kain kasa.
3. Didihkan selama 30 menit (setelah mendidih).
4. Lalu didihkan lagi selama 10 menit
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
INSTRUKSI KERJA
Bahan:
- Asam ascorbate
- Natrium karbonat
- Natrium metabisulfit
- Aqua pro injection (API)
- Dinatrium
edetat Alat:
- Timbangan kasar
- Cawan penguap
- Kaca arloji
- Tabel nama bahan
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
Prosedur:
- Beri label wadah yang akan dipakai
- Timbang masing – masing bahan
Nama Bahan Seharusnya Penimbangan
Asam askorbat 0,05 g 0,15 g
Dinatrium Edetat 0,001 g 0,003 g
Natrium 0,01 g 0,03 g
metabisulfit
Natrium Bikarbonat 0,004 g 0,012 g
Aqua P.I Ad 2ml Ad 6 ml
Praktikum Teknologi Sediaan Steril
Program Studi Farmasi – Institut Sains dan Teknologi
Nasional
INSTRUKSI KERJA
INSTRUKSI KERJA
INSTRUKSI KERJA
INSTRUKSI KERJA
INSTRUKSI KERJA
INSTRUKSI KERJA