Professional Documents
Culture Documents
PRAKTIKUM V
PENETAPAN KADAR NATRIUM BIKARBONAT
Dosen Pengampu:
Dewa Ayu Sri Handani, S.Farm., M.Clin.Pharm
Bahan
• NaHCO3
• Na2CO3
• HCI 1 N
• Indikator metil merah
• Aquades
= 0,0141 × 10 × 2
= 0,141 × 2
= 0, 282 N
• Menghitung N HCI :
V1 X N1 = V2 X N2
V HCI X N HCI = Vna2CO3 × Nna2CO3
N HCI = 9,4 N
77,08 ml . N = 25 ml N NaHCO3
71,08 𝑚𝑙 .𝑁
= N NaHCO3
25 𝑚𝑙
3,0832 = N NaHCO3
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini menggunakan titrasi asidimetri dimana larutan standar
asam yang dipakai untuk titrasi adalah HCI. Indikator yang digunakan dalam
titrasi asidimetri dalam menentukan sampel bikarbonat adalah indikator metil
orange. Indikator metil orange digunakan agar titik akhir titrasi mendekati
titik equivalen dan trayek pH nya tidak jauh dari titik equivalen 3, 1 - 4,4.
Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna dari jingga menjadi
merah jingga.
Pada percobaan pembakuan HCL 0,1 N , yang bertindak sebagai larutan
baku sekunder adalah asam klorida (HCI) karena berat molekulnya lebih
kecil dan derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer,
larutannya relatif stabil dalam penyimpanan, sebagai Sedangkan yang
bertindak sebagai larutan baku primer adalah natrium karbonat (Na2CO3),
karena berat molekulnya lebih besar, mudah diperoleh, dimurnikan,
dikeringkan dan disimpan dalam keadaan murni, tidak bersifat higroskopis
dan tidak berubah berat dalam penimbangan di udara.
Pada pembuatan larutan asam klorida (HCI) 0,1N dan standarisasi larutan
HCI dengan natrium karbonat (Na2CO3). Hal yang pertama yang dilakukan
menimbang 1,5 gr natrium karbonat (Na2CO3) dan melarutkannya ke dalam
labu ukur,kemudian menambahkan 3 tetes indikator metil orange (MO).
penambahan indikator metil orange (MO) berfungsi larutan penunjuk. Larutan
asam klorida (HCI) yang dibuat, dimasukkan ke dalam buret 25 ml.
Hasil pengamatan pada pembakuan larutan HCL 0,1 N yang dilakukan
pengulangan titrasi sebanyak 2 kali. Pada titrasi pertama, larutan Natrium
karbonat dari warna jingga menjadi warna merah jingga, lalu dilakukan
pemanasan selama beberapa menit untuk melihat perubahan warna dari merah
jingga kembali jingga, jika larutan kembali berubah ke jingga maka dilakukan
ditrasi kembali dan dilakukan pemanasan hingga larutan tetap berwarna merah
jingga tetap. Fungsi dari penitrasian dua kali dengan menggunakan larutan
standar HCl 0,1 N adalah untuk membuat larutan sampel berada dalam
keadaan seimbang. Selain itu juga, penambahan HCl tersebut akan
menyebabkan ion bikarbonat hasil titrasi tahap 1 berubah menjadi asam
bikarbonat.
1. Titrasi yaitu suatu metode dalam menentukan kadar suatu zat suatu sampel
yang sudah diketahui konsentrasinya untuk melakukan pengujian analisis
kuantitatif.
2. Pada pembakuan HCL 0,1 N, hasil penimbangan yaitu 1,503 gr dan
dilakukan titrasi. Titrasi pertama sebanyak 0,8 ml dan titrasi kedua
sebanyak 0,7 ml. jadi volume rata-rata HCL yang digunakan adalah 0,75
ml. Normalitas Na2co3 adalah 0,282 N sementara Normalitas HCL 9,4 N
3. Pada penetapan kadar NaHCO3, volume rata-rata HCL yang digunakan
yaitu 8,2 ml. sementara normalitas NaHCO3 yaitu 3,0832 N.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Sintoyo, 2022. BAB VIII ASIDIMETRI. available at:
https://www.academia.edu/32308979/BAB_VIII_ASIDIMETRI
accesed at: 1/12/2023
https://id.scribd.com/doc/228609262/Penentuan-Kadar-Nahco3-Dengan-
Metode-Asidimetri accesed at : 30/11/2023
https://id.scribd.com/doc/213697315/ASIDIMETRI-Penentuan-Kadar-
Natrium-Bikarbonat accesed at : 2/12/2023
https://123dok.com/id/docs/penetapan-kadar-natrium-
bikarbonat.11267518 accesed at: 3/12/2023