You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PRAKTIKUM V
PENETAPAN KADAR NATRIUM BIKARBONAT

Dosen Pengampu:
Dewa Ayu Sri Handani, S.Farm., M.Clin.Pharm

NAMA KELOMPOK II:

I Gusti Ngurah Yudhis Prayatna Putra (2309482010051)

Ni Komang Triya Wijani (2309482010052)

Putu Dinda Budipratiwi (2309482010053)

Ni Luh Komang Ayu Sri Arsani (2309482010054)

I Putu Arya Damar Wicaksana Putra (2309482010055)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023/2024
I. TUJUAN
1. Menetapkan kadar natrium bikarbonat dengan larutan baku HCI 1 N
II. DASAR TEORI
Natrium bikarbonat dengan rumus kimia NaHCO3 merupakan zat atau
senyawa larut air berbentuk kristal berwarna putih yang banyak digunakan
dalam industri makanan/biskuit (sebagai baking powder), Natrium
bikarbonat merupakan senyawa garam yang bersifat basa (Nurjanah, 2011).
Pengukuran perbandingan asam merupakan suatu teknik analisis kimia
berupa titrasi yang menggunakan larutan standar asam untuk menentukan
konsentrasi larutan basa. Pengukuran rasio asam biasanya dilakukan dengan
titrasi dengan larutan basa yang konsentrasinya diketahui, yaitu larutan
standar, dan indikator untuk menunjukkan titik akhir titrasi.
Dalam titrasi, titik di mana titran yang ditambahkan cukup untuk bereaksi
secara memadai dengan senyawa tertentu disebut titik ekivalen. Titik ekivalen
terjadi ketika indikator berubah warna. Titik akhir titrasi adalah saat indikator
berubah warna. Indikator yang baik atau sesuai akan berubah warna secara
tepat ketika titrannya sesuai dengan titrannya. Selain itu, perubahan warna
tersebut harus terjadi secara tiba-tiba sehingga tidak perlu lagi bertanya-tanya
kapan harus menghentikan penambahan titran dan diperoleh titik akhir titrasi
yang jelas.
Prinsip penentuan kadar bikarbonat dapat dilakukan dengan metode titrasi
asam basa. Metode titrasi yang digunakan adalah penetapan kadar dengan
cara Asidimetri. Asidimetri merupakan titrasi menggunakan larutan standar
asam yang digunakan untuk menentukan basa. Asam-asam yang biasa
digunakan adalah asam cuka, asam klorida, asam oksalat, dan asam borat.
Dalam praktikum kali ini digunakan larutan baku sekunder HCl untuk
melakukan pengujian natrium bikarbonat pada soda kue. Reaksi yang terjadi
adalah NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2 Pengujian kali ini
menggunakan indikator metil orange (MO) atau metil jingga. Metil orange
adalah senyawa organik dengan rumus C14H14N3NaO3S dan biasanya
digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam basa. Metil orange bekerja
pada trayek Ph 3,1 - 4,4. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna
larutan dari jingga menjadi merah muda tetap.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan
• Beker glass 100 ml
• Erlenmeyer
• Labu ukur 100 ml
• Pipet ukur 25 ml
• Pembakar spirtus
• Kaki tiga
• Plat alas pembakaran
• Pipet tetes
• Buret
• Batang pengaduk
• Botol semprot
• Timbangan

Bahan

• NaHCO3
• Na2CO3
• HCI 1 N
• Indikator metil merah
• Aquades

IV. PROSEDUR KERJA


Pembuatan 1 L larutan standar HCI 1 N
Encerkan 85 ml Asam klorida pekat dengan air 1000 ml

Pembakuan Larutan Standar HCI 1N


Menggunakn Natrium Karbonat (Na2Co2) Mr = 106
1. Timbang dengan seksama 1,5 g baku primer Natrium karbonat
anhidrat (Na2CO3)
2. Masukan ke dalam beaker glass
3. Tambahkan ± 50 ml air, aduk sampai larut (bila perlu dipanaskan)
4. Tuangkan larutan tersebut kedalam labu ukur 100 ml
5. Bilas beaker glass dengan sedikit air
6. Tuangkan bilasanya kedalam labu ukur
7. Tambahkan air hingga volume larutan tepat 100 ml
8. Kocok, lalu tuangkan ke dalam beaker glass
9. Ambil 25 ml larutan tersebut dengan pipet volum dan masukan
kedalam Erlenmeyer
10. Tambahkan 10 tetes indikator metil merah
11. Titrasi dengan larutan HCI 1 N secara perlahan-lahan dari buret
sambil Erlenmeyer digoyang hingga larutan berwarna merah jingga
12. Panaskan larutan hingga mendidih, jika warna merah jingga hilang,
dinginkan larutan dan lanjutkan titrasi sampai terbentuk warna merah
jingga
13. Catat volume HCI 1 N yang dperlukan
14.Hitung normalitas yang tepat dari larutan HCI tersebut

1 ml Asam klorida 1 N setara dengan 52,99 mg Natrium karbonat anhidrat.


Reaksi: Na2CO3 + 2HCI ⟶ 2NaCI + CO2

Penetapan kadar NaHCO3 :

1. Timbang dengan seksama 3 g NaHCO3


2. Masukkan ke dalam beaker glass
3. Tambahkan ± 50 ml air, aduk sampai larut (bila perlu dipanaskan)
4. Tuangkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 100,0 ml
5. Bilas beaker glass dengan sedikit air
6. Tuangkan bilasannya kedalam labu ukur
7. Tambahkaan air hingga volume larutan tepat 100,0 ml
8. Kocok, lalu tuangkan ke dalam beaker glass
9. Ambil 25 ml larutan tersebut dengan pipet volume dan masukkan ke
dalam erlenmeyer
10.Tambahkan 10 tetes indikator metil merah
11.Titrasi dengan larutan HCI yang telah dibakukan secara perlahan-lahan
dari buret sambil erlenmeyer digoyang hingga larutan berwarna merah
jingga.
12.Panaskan larutan hingga mendidih, jika warna merah jingga hilang,
dinginkan larutan dan lanjutkan titrasi sampai terbentuk warna merah
jingga yang tidak hilang lagi dengan pendidihan lebih lanjut.
13. Catat volume HCI yang digunakann
14.Hitung kadar NaHCO3 tersebut

1 ml Asam klorida 1 N setara dengan 84,01 mg NaHCO3

Reaksi: Nahco3 + HCI ⟶ NaCI + H2O + CO2


V. PERHITUNGAN
• Titrasi:
Volume larutan HCI (titran) :
1. 0,8 ml
2. 0,7 ml
• Perhitungan:
𝒈𝒓 𝟏𝟎𝟎𝟎
NNaCO3 = X X Valensi
𝒎𝒓 𝒗
1,403 1000
NNaCO3 = X X 2
106 𝑔/𝑚𝑜𝑙 100

= 0,0141 × 10 × 2

= 0,141 × 2

= 0, 282 N
• Menghitung N HCI :

V1 X N1 = V2 X N2
V HCI X N HCI = Vna2CO3 × Nna2CO3

0,75 ml X N HCI = 25 ml × 0,282 N

0,75 ml NHCI = 7,05 ml.N


7,05 𝑚𝑙.𝑁
N HCI =
0,75 𝑚𝑙

N HCI = 9,4 N

• Menghitung kadar NaHCO3


V1 X N1 = V2 X N2

V HCI x N HCI = VNaCO3 x N NaHCO3

8,2 ml x 9,4 ml = 25 ml x N NaHCO3

77,08 ml . N = 25 ml N NaHCO3
71,08 𝑚𝑙 .𝑁
= N NaHCO3
25 𝑚𝑙

3,0832 = N NaHCO3
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini menggunakan titrasi asidimetri dimana larutan standar
asam yang dipakai untuk titrasi adalah HCI. Indikator yang digunakan dalam
titrasi asidimetri dalam menentukan sampel bikarbonat adalah indikator metil
orange. Indikator metil orange digunakan agar titik akhir titrasi mendekati
titik equivalen dan trayek pH nya tidak jauh dari titik equivalen 3, 1 - 4,4.
Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna dari jingga menjadi
merah jingga.
Pada percobaan pembakuan HCL 0,1 N , yang bertindak sebagai larutan
baku sekunder adalah asam klorida (HCI) karena berat molekulnya lebih
kecil dan derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer,
larutannya relatif stabil dalam penyimpanan, sebagai Sedangkan yang
bertindak sebagai larutan baku primer adalah natrium karbonat (Na2CO3),
karena berat molekulnya lebih besar, mudah diperoleh, dimurnikan,
dikeringkan dan disimpan dalam keadaan murni, tidak bersifat higroskopis
dan tidak berubah berat dalam penimbangan di udara.
Pada pembuatan larutan asam klorida (HCI) 0,1N dan standarisasi larutan
HCI dengan natrium karbonat (Na2CO3). Hal yang pertama yang dilakukan
menimbang 1,5 gr natrium karbonat (Na2CO3) dan melarutkannya ke dalam
labu ukur,kemudian menambahkan 3 tetes indikator metil orange (MO).
penambahan indikator metil orange (MO) berfungsi larutan penunjuk. Larutan
asam klorida (HCI) yang dibuat, dimasukkan ke dalam buret 25 ml.
Hasil pengamatan pada pembakuan larutan HCL 0,1 N yang dilakukan
pengulangan titrasi sebanyak 2 kali. Pada titrasi pertama, larutan Natrium
karbonat dari warna jingga menjadi warna merah jingga, lalu dilakukan
pemanasan selama beberapa menit untuk melihat perubahan warna dari merah
jingga kembali jingga, jika larutan kembali berubah ke jingga maka dilakukan
ditrasi kembali dan dilakukan pemanasan hingga larutan tetap berwarna merah
jingga tetap. Fungsi dari penitrasian dua kali dengan menggunakan larutan
standar HCl 0,1 N adalah untuk membuat larutan sampel berada dalam
keadaan seimbang. Selain itu juga, penambahan HCl tersebut akan
menyebabkan ion bikarbonat hasil titrasi tahap 1 berubah menjadi asam
bikarbonat.

HCO3+ H3O H₂CO₃ +H₂O


Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa larutan (Na2CO3)
mengandung ion karbonat dan hidroksida Kemudian dihitung pembakuan
pada titrasi didapatkan hasil titrasi pertama 0,8 ml dan pada titrasi kedua 0,7
ml. Jadi didapatkan volume titrasi yang digunakan untuk pembakuan larutan
HCL 0,1 N adalah 0,75 ml.

Selanjutnya pada percobaan penetapan kadar natrium bikarbonat


NaHCO3, yang bertindak sebagai larutan baku sekunder adalah HCL 0,1 N,
sedangkan yang bertindak sebagai larutan primer adalah NaHCO3. Setelah
ditimbang sebanyak 5 gram NaHCO3 dilarutkan dengan akuadest kemudian,
25 ml nya di masukan dalam erlenmayer dan ditetesi dengan 3 tetes metil
orange. Pada percobaan ini juga dilakukan pengulangan titrasi sebanyak 2x,
karena saat titrasi pertama warna setelah dipanaskan warna merah jingga
hilang, maka kembali dilakukan titrasi agar warna merah jingga tetap dan
larutan setimbang.

Setelah dilakukan prosedur yang sesuai untuk melakukan penetapan kadar


natrium bikarbonat dan dilakukan perhitungan untuk menentukan kadar
natrium bikarbonat didapatkan hasil pada titrasi pertama 9,9 ml ,pada titrasi
kedua ditetapkan hasil 6,5 ml. Jadi volume rata- rata HCL 0,1 N yang
digunakan untuk menentukan kadar NaHCO3 adalah 8,2 ml. Hal ini sesuai
literatur yang menyatakan bahwa kadar natrium bikarbonat tidak kurang dari
12,0ml dan tidak lebih dari 15,0ml (FI, III 1979).
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

1. Titrasi yaitu suatu metode dalam menentukan kadar suatu zat suatu sampel
yang sudah diketahui konsentrasinya untuk melakukan pengujian analisis
kuantitatif.
2. Pada pembakuan HCL 0,1 N, hasil penimbangan yaitu 1,503 gr dan
dilakukan titrasi. Titrasi pertama sebanyak 0,8 ml dan titrasi kedua
sebanyak 0,7 ml. jadi volume rata-rata HCL yang digunakan adalah 0,75
ml. Normalitas Na2co3 adalah 0,282 N sementara Normalitas HCL 9,4 N
3. Pada penetapan kadar NaHCO3, volume rata-rata HCL yang digunakan
yaitu 8,2 ml. sementara normalitas NaHCO3 yaitu 3,0832 N.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Sintoyo, 2022. BAB VIII ASIDIMETRI. available at:

https://www.academia.edu/32308979/BAB_VIII_ASIDIMETRI
accesed at: 1/12/2023

Daniel Williams, 2014. Penentuan Kadar Nahco3 Dengan Metode Asidimetri.


available at:

https://id.scribd.com/doc/228609262/Penentuan-Kadar-Nahco3-Dengan-
Metode-Asidimetri accesed at : 30/11/2023

Ayu Tirtamara,2014. ASIDIMETRI (Penentuan Kadar Natrium Bikarbonat).


Available at:

https://id.scribd.com/doc/213697315/ASIDIMETRI-Penentuan-Kadar-
Natrium-Bikarbonat accesed at : 2/12/2023

Marsela Krisna Lampy,2023. PENETAPAN KADAR NATRIUM BIKARBONAT.


Available at:

https://123dok.com/id/docs/penetapan-kadar-natrium-
bikarbonat.11267518 accesed at: 3/12/2023

You might also like