Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 - Segmented Reporting Investment Centre Evaluation and Transfer Pricing
Kelompok 1 - Segmented Reporting Investment Centre Evaluation and Transfer Pricing
AKUNTANSI MANAJEMEN
SEGMENTED REPORTING; INVESTMENT CENTRE EVALUATION
AND TRANSFER PRICING
Dosen Pengampu:
Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.si., Ak. CA.
1
(c) Melatih dan Memotivasi Para Manajer
2
C. Metode Pengukuran Kerja Segmen
Metode pengukuran kerja segmen adalah teknik atau pendekatan yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja suatu segmen atau divisi dalam suatu organisasi. Segmen dapat merujuk
pada unit bisnis yang terpisah, departemen fungsional, wilayah geografis, atau produk/jasa
yang ditawarkan oleh organisasi. Tujuan dari pengukuran kinerja segmen adalah untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi segmen tersebut terhadap
keseluruhan kinerja organisasi, serta untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau
diperbaiki. Metode pengukuran kerja segmen dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan dan
karakteristik spesifik dari segmen yang dievaluasi. Beberapa metode pengukuran kinerja
segmen yang umum digunakan tergantung pada kebutuhan dan konteks organisasi, antara lain:
a) Return on Investment (ROI):
Metode ini mengukur efisiensi segmen dalam menghasilkan tingkat
pengembalian yang diharapkan dari investasi yang telah dilakukan. ROI dihitung
dengan membagi laba bersih segmen dengan total aset yang digunakan dalam
segmen tersebut. ROI = Laba Operasi / Aktiva Operasi Rata-rata. Laba operasi
(operation income) mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva operasi
(operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba
operasi, termasuk kas, piutang, persediaan, tanah, gedung, dan peralatan. Ada
beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode ROI yaitu,
(a) ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan,
beban, dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat
investasi.
(b) ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya.
(c) ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi.
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh metode ROI yaitu,
(a) ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan
mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan.
(b) ROI mendorong para manajer untuk fokus pada kepentingan jangka
pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.
3
b) Laba Residu
Laba residu adalah perbedaan antara laba operasi dan pengembalian
dolar minimum yang disyaratkan atas aktiva operasi perusahaan. Laba residu =
Laba operasi – (Tingkat pengembalian minimum x aktiva operasi rata – rata).
Tingkat pengembalian minimum ditentukan perusahaan dan sama dengan burdle
rate yang disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar dari nol, divisi
memperoleh lebih banyak tingkat pengembalian minimum. Jika laba residu
kurang dari nol, divisi memperoleh lebih sedikit pengembalian minimum.
Akhirnya laba residu yang sama dengan nol menunjukkan divisi memperoleh
tepat sama dengan tingkat pengembalian minimum. Adapun kelebihan yang
dimiliki oleh metode laba residu yaitu, dapat menunjukkan perbedaan antara dua
kelompok dan penggunaan laba residu mendorong para manajer untuk menerima
proyek apapun yang menghasilkan tingkat di atas minimum. Namun Laba residu
bisa mendorong orientasi jangka pendek dan apabila adanya perbandingan langsung
dari kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda menjadi sulit karena tingkat
investasinya bisa berbeda.
c) Balanced Scorecard
Metode ini mengukur kinerja segmen berdasarkan empat perspektif
utama, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
pertumbuhan. Pendekatan ini memastikan bahwa segmen dinilai secara
komprehensif dengan mempertimbangkan aspek-aspek penting yang
berkontribusi terhadap keseluruhan keberhasilan organisasi. Metode Balanced
Scorecard memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu
dipertimbangkan.
Berikut adalah kelebihan Balanced Scorecard.
(a) Fokus pada tujuan strategis
Metode ini membantu menghubungkan tujuan strategis organisasi
dengan inisiatif operasional yang spesifik. Dengan mengaitkan tujuan jangka
panjang dengan tindakan sehari-hari, Balanced Scorecard membantu
mengarahkan upaya organisasi secara keseluruhan menuju pencapaian visi
dan strategi yang ditetapkan.
4
(b) Komunikasi yang jelas
Balanced Scorecard menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk
mengkomunikasikan tujuan dan kinerja kepada seluruh organisasi. Ini
memungkinkan setiap anggota tim untuk memahami bagaimana kontribusi
mereka berhubungan dengan tujuan strategis dan memastikan keterlibatan
yang lebih baik dalam mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut adalah kekurangan Balanced Scorecard.
(a) Pengukuran yang kompleks
Implementasi Balanced Scorecard dapat menjadi rumit karena
memerlukan pengumpulan data yang konsisten dan terkait dengan setiap
perspektif. Hal ini dapat memakan waktu dan sumber daya, terutama jika
organisasi tidak memiliki sistem pelaporan yang baik.
(b) Tantangan dalam mengidentifikasi indikator yang tepat
Memilih indikator yang relevan dan dapat diukur untuk setiap perspektif
dapat menjadi tantangan. Memastikan bahwa indikator tersebut dapat
dihubungkan dengan tujuan strategis dan memberikan informasi yang berarti
dapat memerlukan analisis yang mendalam dan pemahaman yang baik tentang
organisasi.
5
(a) Biaya tetap yang dapat ditelusuri (Tracable fixed cost)
Biaya tetap yang dapat ditelusuri adalah biaya yang timbul sebagai
akibat dari keberadaan sebuah segmen tertentu. Dengan demikian, ketiadaan
segmen tersebut akan meniadakan pula biaya tersebut. Contoh: Biaya gaji
manajer Divisi IT merupakan sebuah konsekuensi dari adanya Divisi IT.
6
E. Harga Transfer
a) Dampak Penetapan Harga Transfer terhadap Divisi dan Perusahaan secara Keseluruhan
Pada saat suatu divisi menjual kepada divisi lain, pengaruhnya mencakup
perusahaan secara keseluruhan dan kedua divisi tersebut. Harga yang dikenakan untuk
barang yang ditransfer memengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi
penjual; dengan kata lain, laba kedua divisi tersebut, serta evaluasi dan kompensasi
manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer. Meskipun harga transfer sebenarnya
tidak memengaruhi perusahaan sebagai suatu kesatuan, penetapan harga transfer
ternyata dapat memengaruhi tingkat laba perusahaan multinasional karena pajak badan
dan persyaratan hukum.
b) Kebijakan Penetapan Harga Transfer
• Jika barang dijual pada divisi internal daripada dijual pada pihak luar, harga
transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi
penjual tidak menjadi lebih buruk.
• Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang, dalam kasus di mana
input dibeli secara internal, akan membuat keadaan divisi pembeli tidak
menjadi lebih buruk.
7
Harga pasar, harga transfer berdasarkan biaya, dan harga transfer yang
dinegosiasikan adalah beberapa kebijakan penetapan harga transfer yang digunakan
dalam praktik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R. & Mowen Maryanne M. 2007. Managerial Accounting. Edisi 8. Thomson.:
South-Western (HM)