You are on page 1of 3

Nama : Mohamad Asa Aryasoma Perdana

NIM : 11000120140449

Mata Kuliah : Hukum Acara Pidana F

Resume Kuliah 7

Pemeriksaan di Muka Pengadilan

Pasal 1 butir 9 menjelaskan pengertian dari Mengadili yaitu serangkaian Tindakan hakim

untuk menerima, memeriksa dan memutus perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak

memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.

Terdapat 2 wewenang pengadilan untuk mengadili :

1. Kompetensi absolut

Kompetensi absolut adalah kekuasaan berdasarkan peraturan hukum mengenai pembagian

kekuasaan mengadili (attributtie van rechtsmacht) pada satu lingkungan peradilan dengan

lingkungan peradilan yang lainnya.

Terdapat Undang-Undang kekuasaan kehakiman antara lain :

- Lingkungan peradilan umum

- Lingkungan pperadilan militer

- Lingkungan peradilan agama

- Lingkungan peradilan TUN

2. Kompetensi relative

Kompetensi relative adalah kekuasaan yang berdasarkan peraturan hukum mengenai

pembagian kekuasaan mengadili (distributie van rechtsmacht) diantara pengadilan yang

satu dengan yang lain dalam satu lingkungan peradilan. Kompetensi relative diatur dalam

Pasal 84-86 KUHAP. Pengadilan negeri berwenang mengadili segala perkara mengenai

tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya.


Penjelasan Pasal 85 :

Yang dimaksud dengan keadaan daerah tidak mengizinkan, di dalam penjelasan Pasal

tersebut dikatakan “antara lain tidak amannya daerah atau adanya bencana alam”

Pasal 86

Apabila seorang melakukan tindak pidana di luar negeri yang dapat diadili menurut hukum

Republik Indonesia, maka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang berwenang mengadilinya.

Contoh : Seorang pria membunuh seorang remaja di Portugal. Di Portugal hal tersebut

merupakan tindap Pidana tapi di Indunesia juga merupakan tindak Pidana. Setelah Pria

tersebut di Indonesia maka bisa diadili.

Sengketa Wewenang Mengadili

Pasal 150 KUHAP

Sengketa wewenang mengadili terjadi apabila :

a. Jika dua pengadilan atau lebih menyatakan dirinya berwenang mengadili atas perkara

yang sama.

b. Jika dua pengadilan atau lebih menyatakan dirinya tidak berwenang mengadili perkara

yang sama.

Pasal 151 KUHAP

(1) Pengadilan tinggi memutus sengketa wewenang mengadili antara dua pengadilan negeri

atau lebih yang berkedudukan dalam daerah hukumnya.

(2) Mahkamah Agung memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa tentang

wewenang mengadili :

a. Pengadilan dari satu lingkungan peradilan dengan pengadilan dari lingkungan

peradilan yang lain

b. Dua pengadilan negeri yang berkedudukan dalam daerah hukum pengadilan tinggi

yang berlainan

c. Dua pengadilan tinggi atau lebih.


Wewenang Pengadilan Negeri dalam Praperadilan

Raperadilan merupakan wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa dan memutus menurut

cara yang diatur dalam undang-undang ini yaitu tentang :

a. Sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas permintaan tersangka atau

keluarganya atau pihak lain atas kuasa tersangka

b. Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan atas permintaan

demi tegaknya hukum dan keadilan

c. Permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya atau pihak lain

atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan

You might also like