You are on page 1of 17

“KORELASI KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN

KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA


PADA PESERTA DIDIK KELAS XI
SMA NEGERI 2 KOTABARU”

OLEH :
BANGUN VERDHANA 2020.12.1347

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PARIS BARANTAI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

2
DAFTAR ISI

A. Latar Belakang
Pendidikan

BAHASA INDONESIA

KETERAMPILAN BERBAHASA

Menurut Tarigan (1993: 20), menyimak adalah suatu proses kegiatan


mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
argumentasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap
serta, memahami makna komunikasi yang disampaikan si pembicara melalui
ucapan atau bahasa lisan.
Menurut Rohana & Syamsuddin, keterampilan menulis merupakan salah
satu kemampuan yang harus digunakan dalam bahasa untuk berkomunikasi,
berbicara, membaca dan mendengarkan. Keterampilan menulis membutuhkan
pelatihan, pemikiran, kreativitas dan penguasaan tata bahasa dan harus tahu
apa yang harus ditulis, topik latar belakang apa yang akan ditulis. Menurut
(Tarigan: 2008) berpendapat bahwa kegiatan menulis memiliki pengaruh
besar dalam meningkatkan kemampuan intelektual siswa.
Menurut Nursaid & Andria Syafitri. R, 2019, Dengan keterampilan
menulis, siswa mampu menuangkan ide – ide dan gagasan dalam kerangka
berpikir yang logis dan sistematis. Untuk itu dengan keterampilan menulis
siswa dapat berkreasi mengembangkan suatu imajinatif, menuangkan ide –
ide, dan menyampaikan maksud atau pesan dalam bentuk bahasa tulis yang
dapat menghasilkan suatu hasil yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
Menurut Basuki (2009: 74) menjelaskan pengertian berita adalah laporan
tentang peristiwa atau ide aktual dan menarik yang bermanfaat bagi publik.
Dengan berbagai pendapat tersebut jelas bahwa berita merupakan kabar atau
informasi yang disampaikan kepada orang lain.
Menurut Sudjoko, dkk 2015, Proses pembelajaran menulis teks berita
dianggap berhasil jika kompetensi dasarnya tercapai. Hal tersebut dapat
dilihat dari pencapaian indikator yang maksimal. Dalam upaya peningkatan
kapasitas kecerdasan anak bangsa haruslah dimulai dengan sebuah cara

3
pandang bahwa pendidikan merupakan bagian untuk mengembangkan
potensi, daya pikir dan daya nalar serta pengembangan kreatifivitas yang
dimiliki dunia pendidikan sebagai ruang atau wadah untuk menimba ilmu
yang bisa didapatkan disekolah.

Ada beberapa factor – factor yang menyebabkan permasalahan dalam


pembelajaran menulis, factor – factor tersebut sebagai berikut :
a) Siswa masih kesulitan dalam mengembangkan sebuah ide menulis,
sehingga siswa malas untuk menulis
b) Siswa belum memahami materi menulis berita seperti struktur berita,
unsur – unsur berita, dan bahasa berita
c) Siswa belum terampil dalam menulis sehingga kalimat sering
digunakan siswa seringkali tidak efektif. ( Syaffitri W, Arief E, &
Noveria, 2016 dalam proposal Korelasi Keterampilan menyimak
berita dengan keterampilan menulis teks berita siswa kelas X SMA
Negeri 1 Pasaman Sekar Arum, 2021)
Peneliti mendapatkan wawasan dan pengetahuan dari proposal penelitian
yang ditulis oleh Sekar Arum berjudul Korelasi Keterampilan Menyimak
Berita Dengan Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Pasaman, agar penelitian ini yang akan diteliti dapat terlaksana
dengan baik, dan dapat dengan mudah memperoleh data dan informasi serta
dengan data yang akurat.

B. Batasan Masalah
Permasalahan penelitian dibatasi pada korelasi keterampilan menyimak
berita dengan keterampilan menulis teks berita pada peserta didik kelas X
SMA Negeri 2 Kotabaru

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut :

4
1. Apakah terdapat korelasi antara keterampilan menyimak berita dengan
keterampilan menulis teks berita pada peserta didik kelas X SMA Negeri 2
Kotabaru
2. Berapakah tingkat keterampilan menyimak berita pada peserta didik kelas
X SMA Negeri 2 Kotabaru
3. Berapakah tingkat keterampilan menulis teks berita pada peserta didik
kelas X SMA Negeri 2 Kotabaru

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian mempunyai tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui korelasi antara keterampilan menyimak berita dengan
keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas X SMA Negeri 2
Kotabaru
2. Untuk Mendeskripsikan tingkat keterampilan menyimak berita peserta
didik pada kelas X SMA Negeri 2 Kotabaru
3. Untuk Mendeskripsikan tingkat keterampilan menulis teks berita peserta
didik kelas X SMA Negeri 2 Kotabaru

E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaaat, baik secara teoritis
maupun praktis, sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan kontribusi
bagi pengembangan teori keterampilan berbahasa yaitu menyimak dan
menulis
2. Manfaat Praktis
Selain manfaat teoritis penelitian ini juga bermanfaat praktis yaitu,
dapat dijadikan acuan dasar untuk penulisan terkait dengan matarei
keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menyimak dan
keterampilan menulis.
A.

5
F. Kajian Pustaka
1. Korelasi
a. Pengertian Korelasi
Korelasi bisa diartikan sebagai hubungan. Korelasi juga
disebut ikatan atau pertalian yang mengaitkan antara dua hal.
Dalam perkembangannya korelasi dikembangkan lebih jauh,
korelasi tidak hanya dapat di pahami sebatas “hubungan” saja.
Tetapi korelasi merupakan salah satu teknik analisis data statistik
yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau
lebih yang bersifat kuantitatif.
b. Tujuan Korelasi
Korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
karakteristik seseorang atau keberadaan yang lainnya, atau
penelitian korelasional atau correlational research pada hakikatnya
bertujuan untuk menentukan dan mengetahui seberapa besar
variansi-variansi pada satu faktor berkaitan dengan variansi-
variansi pada satu atau beberapa faktor lain berdasarkan koefesien
korelasi.

2. Keterampilan Menyimak
a. Pengertian Menyimak
Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang – lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, dan interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap pesan atau isi, dan memahami makna komunikasi yang
telah disampaikan pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak juga disebut sebagai suatu keterampilan awal dan dasar
dari proses pembelajaran bahasa, sebelum keterampilan berbicaraa,
membaca dan menulis. Pada hakikatnya menyimak adalah suatu
proses kegiatan mendengarkan dan memahami informasi yang
disampaikan oleh pembicara. Jadi, demikian kegiatan menyimak
merupakan sebuah kegiatan yang direncanakan atau disengaja
untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan dari
pendengarnya.

6
b. Tujuan Menyimak
Menyimak merupakan sebagai suatu keterampilan awal dan
dasar dari proses pembelajaran bahasa, sebelum keterampilan
berbicaraa, membaca dan menulis. Pada hakikatnya menyimak
adalah suatu proses kegiatan mendengarkan dan memahami
informasi yang disampaikan oleh pembicara. Jadi, demikian
kegiatan menyimak merupakan sebuah kegiatan yang direncanakan
atau disengaja untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan dari
pendengarnya.

3. Keterampilan Menulis
a. Pengertian Menulis
Keterampilan menulis atau dengan sebutan menulis merupakan
suatu bentuk keterampilan berbahasa di samping tiga keterampilan
yang lain, yaitu keterampilan mendengarkan (menyimak),
keterampilan berbicara dan keterampilan membaca. Keempat
keterampilan itu pada dasarnya merupakan satu kesatuan atau catur
tunggal (Tarigan, 1982:1). Menurut Tarigan (1993:21)
mengungkapkan menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa
dan gambaran grafis itu. Jadi, aspek kesepahaman antara penulis
dan pembaca terhadap lambang-lambang grafis mempunyai
peranan yang sangat penting. Serta Keterampilan menulis
merupakan salah satu sarana untuk mengekspresikan berbagai
pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam tulisan. Salah satu
bentuk dari kegiatan menulis yaitu menulis berita.
b. Tujuan Menulis
Tujuan Menulis adalah untuk memberikan atau
menyampaikan segala bentuk dan macam informasi kepada
pembaca. Tentu saja penulis dengan karyanya itu berharap agar
pembaca menerima semua yang diungkapkannya sebagai masukan

7
yang berharga. Di sini ada semacam unsur memengaruhi dari
penulis kepada pembaca. Bila tujuan penulis tercapai, maka dengan
sendirinya pembaca telah merasa mendapatkan sesuatu dari
penulis.

Hartig (dalam Tarigan 2008:24) menyebutkan tujuan


menulis sebagai berikut:
1. Assignment purpose (tujuan penugasan), Tujuan penugasan ini
sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis
menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauannya
sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum
buku).
2. Altruistik putpose (tujuan altruistik), Penulis bertujuan untuk
menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para
pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,
menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup
para pembaca lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3. Informational purpose (tujuan informasional atau tujuan
penerangan), Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau
keterangan/penerangan kepada para pembaca.
4. Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri), Tulisan yang
bertujuan memberi informasi atau menyatakan diri sang
pengarang kepada pembaca.
5. Creative purpose (tujuan kreatif), Tujuan ini erat hubungannya
dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “keinginan kreatif” di
sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya sendiri
dengan keinginan mencapai norma artistic, atau seni yang
ideal, seni idaman tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai
artistik, nilai-nilai kesenian.
6. Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah), Dalam
tulisan ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang
dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta
menjelajahi dan meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan

8
gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan
diterima oleh para pembaca.

c. Tahapan – Tahapan Menulis


Tahap-tahap Menulis Ada beberapa tahap dalam menulis,
yaitu tahap persiapan atau pramenulis, tahap inkubasi, tahap
iluminasi, dan tahap verifikasi.
1. Tahap persiapan atau pra penulis adalah ketika pembelajar
menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, mengelola informasi, menarik
tafsiran dan referensi terhadap realita yang dihadapinya,
berdiskusi, membaca, 16 mengamati, dan lain-lain yang
memperkanya masukan kognitifnya yang akan diproses
selanjutnya.
2. Tahap inkubasi adalah pembelajaran memproses informasi
sedemikian rupa, sehingga ditemukannya pemecahan masalah
atau jalan keluar yang dicari.
3. Tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight,
yaitu gagasan datang tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran
kita.
4. Tahap verifikasi, yaitu apa yang dituliskan sebagai hasil dari
tahap iluminasi itu diperiksa kembali, seleksi, dan disusun
sesuai dengan fokus tulisan.

4. Berita
a. Pengertian Berita
Sumadiria (2005:65) mendefinisikan berita sebagai laporan
tercepat mengenai ide atau fakta terbaru yang benar, menarik dan
penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi, atau media internet. Dengan

9
demikian, berita itu tidak hanya menunjuk pada pers dalam arti
sempit tetapi juga pada radio, televisi, atau internet. Berita harus
bersifat unik, aktual, menarik, menjadi interes atau kepentingan
umum, dan dapat dipercaya kebenarannya. Berita harus bersumber
dari kejadian yang sebenarnya dan biasanya disampaikan oleh
badan resmi dan atau tidak resmi yang kejujuran, wibawa, dan
integrasinya tidak disangsikan lagi. Berita adalah semua hasil
laporan baik secara lisan maupun tertulis yang bersumber dari
realitas kehidupan sehari-hari.

b. Unsur – Unsur Berita


Untuk lebih memahami tentang berita dan teks berita, maka harus
memahami pula unsur unsur yang terdapat dalam sebuah berita.
Adapun unsur-unsur berita terdiri atas what ‘apa’, who ‘siapa’,
where ‘di mana’, when ‘kapan’, why ‘mengapa’, dan how
‘bagaimana’. Berikut penjelasan yang lebih terperinci mengenai
unsur-unsur berita menurut Putra (2009: 53) yakni.
1. What ‘apa’
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur what ‘apa’,
yaitu berisi pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan apa.
2. Who ‘siapa’
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur who ‘siapa’,
yaitu disertai keterangan tentang orang-orang yang terlibat
dalam peristiwa.
3. When ‘kapan’
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur when ‘kapan’,
yaitu menyebutkan waktu kejadian peristiwa.
4. Where ‘di mana’
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur where ‘di
mana’, yaitu berisi deskripsi lengkap tentang tempat kejadian.
5. Why ‘mengapa’
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur why
‘mengapa’, yaitu disertai alasan atau latar belakang terjadinya
peristiwa.

10
6. How ‘bagaimana’
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur who
‘bagaimana’, yaitu dapat dijelaskan proses kejadian suatu
peristiwa dan akibat yang ditimbulkan.

c. Teknik Menulis Berita


Teknik menulis teks berita menurut Harahap (2006: 68),
sebagai berikut.
1. Judul
Judul berita hendaknya dibuat dengan kalimat pendek, namun
dapat menggambarkan isi berita secara keseluruhan.
Pemberian judul menjadi penentu apakah pembaca akan
tertarik membaca berita yang ditulis atau tidak.
2. Inti Berita
Selain judul, inti berita dapat menjadi penentu seorang
pembaca akan melanjutkan bacaannya atau tidak. Beberapa
buku panduan menulis berita menyebut lebih dari 10 inti yang
dapat dipakai dalam sebuah berita. Namun, hal yang tidak
dapat dilupakan dalam menulis inti berita adalah unsur 5W+1H
yang meliputi what ‘apa’, who ‘siapa’, where ‘di mana’, when
‘kapan’, why ‘mengapa’, dan how ‘bagaimana’.
3. Tubuh Berita
Tubuh berita adalah penjelasan lebih rinci dari inti berita.
Tubuh berita sebagai pengurai lebih lanjut mengenai unsur
what ‘apa’, who ‘siapa’, where ‘di mana’, when ‘kapan’, why
‘mengapa’, dan how ‘bagaimana’. Penguraian ini meliputi
penjelasan tentang kelengkapan peristiwa atau pendapat
narasumber yang diberitakan dan dinilai penting. Penguraian
ditulis alinea demi alinea dengan memperhatikan hubungan
yang logis dan menaati batas maksimal jumlah kata. Tubuh

11
berita biasanya akan mudah ditulis bila judul dan inti berita
sudah siap.

5. Hubungan Keterampilan Menyimak Berita dan Keterampilan


Menulis Teks Berita
Kita ketahui bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara
keterampilan menyimak dan keterampilan menulis, keterampilan
menulis juga memiliki hubungan erat dengan keterampilan
membaca. Hal ini dikarenakan oleh menulis membutuhkan
informasi yang di peroleh dari membaca dan mendengarkan.
Keterampilan menyimak berita dapat diartikan sebagai
suatu proses kegiatan yang mendengarkan lambang – lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta
interpretasi untuk mendapatkan informasi, menangkap isi dari
berita.
Keterampilan menyimak berita juga harus dilakukan secara
berulang – ulang dan menjadi rutinitas agar dengan seringnya
menyimak berita, maka akan semakin bagus dalam menulis teks
berita.

G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka yang dikemukakan diatas dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Hα :
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan
menyimak berita dengan keterampilan menulis teks berita pada
peserta didik Kelas X SMA Negeri 2 Kotabaru.
Ho :
Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
keterampilan menyimak berita dengan keterampilan menulis teks
berita pada peserta didik Kelas X SMA Negeri 2 Kotabaru.

12
H. Metodologi Penelitian
(Rifai’i Abubakar, 2021:1) Penelitian adalah pemeriksaan yang
teliti, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengenbangkan prinsip – prinsip umum.
Hadi dalam Metodologi Penelitian (2010:1) Penelitian sebagai
usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.
Dapat disimpulkan bahwa Penelitian adalah usaha pemeriksaan
yang teliti, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengenbangkan prinsip – prinsip umum suatu pengetahuan.
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode
Kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
mengguunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
2. Populasi dan Sampel
Sugiyono (2014: 117) menyatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian ini adalah Kelas X SMA Negeri 2 Kotabaru
Sugiyono (2014: 118) menyatakan bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh
populasi, jadi penelitian ini tidak menggunakan seluruh
populasi, tetapi hanya sebagian dari populasi yang sudah
ditetapkan.

13
Sampel ini merupakan salah satu faktor penting yang perlu
diperlihatkan dalam penelitian yang dilakukan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data tentang keterampilan menyimak dan
kemampuan menulis teks berita menggunakan teknis tes dan
nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur
kemampuan menulis teks berita siswa Kelas X SMA Negeri 2
Kotabaru. Sedannkan untuk Teknin Nontes digunakan untuk
mengetahui keterampilan menyimak berita Kelas X SMA
Negeri 2 Kotabaru.

4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur keterampilan menyimak berita dan mengukur
keterampilan menulis berita dengan berupa tes objektif dan tes
unjuk kerja.

5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan terlebih dahulu diuji
untuk mengetahui apakah tes tersebut valid dan reliabel.
Instrumen dapat digunakan jika telah teruji dan memenuhi
persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen
penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen
yang diujikan, yaitu angket keterampilan menyimak
berita.
b. Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data, karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam
penelitian instrumen yang di uji, yaitu keterampilan
menyimak berita.

14
6. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis yang dilakukan ada tiga,
yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas.
a. Uji Normalitas
Uji persyaratan analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah uji normalitas. Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau sebaliknya. Uji normalitas data menjadi syarat
untuk menentukan jenis statistik yang akan dipakai dalam
penganalisisan data nantinya.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan antara variabel-variabel bebas dengan
variabel terikat linear atau tidak.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji
korelasi antarvariabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat
dari nilai koefisien korelasi. Jika antar variabel independen
memiliki korelasi cukup tinggi, biasanya diatas 0,90 maka
anatara variabel mengalami multikolinearitas.

2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis yang
menggunakan teknik korelasi Product Moment. Variabel
bebas dan variabel terikat tidak memiliki hubungan yang
berdiri sendiri. Oleh karena itu, diperlukan teknik korelasi
Product Moment untuk menacari besarnya hubungan suatu
variabel dengan variabel lain.
F.

15
I. Agenda Penelitian

Bulan
Jenis
No. Agustus September Oktober November Desember
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan
1. Judul
Proposal
Penyusunan
2.
Proposal
Pengumpulan
3.
Data
Pengolahan
4.
Proposal
Penyusunan
5.
Proposal
Revisi
6.
Proposal
Penyerahan
7. Hasil
Laporan

16
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-


Press
UIN Sunan Kalijaga

Arum, Sekar. 2021. “Korelasi Keterampilan Menyimak Berita Dengan


Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Pasaman,(hlm 1 – 53). Padang: Universitas Negeri Padang

Ibrahim, A. M. (2018). Metodologi Penelitian. Makassar: Gunadarma Ilmu

Ni Wayan, ESP. 2018. “Kemampuan Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Torue
dalam Menulis Teks Berita” dalam Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia,
Vol.
3 No 4. Palu : Universitas Tadulako

Rini, Febrianti. 2015. “Hubungan Keterampilan Menyimak Teks Cerpen dengan


Keterampilan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP Kartika 1 – 6
Padang, (hlm.1 – 8). Padang: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan PGRI Sumatera Barat Padang

Siddik, M. (2016). Dasar - Dasar Menulis dengan Penerapannya. Malang:


Tunggal Mandiri Publishing.

Tarigan. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Penerbit Angkasa Bandung.

17

You might also like