You are on page 1of 6

PENETAPAN KADAR RHODAMIN B DALAM LIPSTIK

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

Lilis Widiawati
Universitas Bani Saleh
liliswidiawati151296@gmail.com

Abstrak

Rhodamin B termasuk senyawa pewarna sintetis yang dipakai sebagai maupun tinta yang
mengakibatkan iritasi dalam saluran napas serta ketika dipakai bisa mengakibatkan kanker dengan
rusaknya hati pada tubuh. Pemakaian Rhodamin B dalam waktu terlama, bisa adanya bahaya akut bila
ditelan serta menyebabkan muntah yang memunculkan iritasi dalam saluran cerna serta memunculkan
keluhan keracunan. Pada metode spektrofotometri UV-visibel, untuk analisis digunakan panjang
gelombang 400–800 nm. Penelitian dilakukan menggunakan merek sanmol yang dideteksi
spektrofotometer Visible pada panjang gelombang 500nm. Metode yang dikembangkan divalidasi dengan
parameter linearitas. Hasil yang didapatkan linier dengan regresi r2 sebesar 0,9421 pada persamaan y =
0,1087x - 0,1075.

Kata Kunci: Rhodamin B; Spektrofotometri Visible ; Linearitas

A. PENDAHULUAN Fungsi rhodamin B umumnya

Rhodamin B merupakan zat warna sebagai pewarna kertas dan tekstil.

sintesis yang umumnya digunakan Apabila dipergunakan sebagai pewarna

sebagai zat warna kertas, tekstil atau kosmetik, dapat menimbulkan iritasi

tinta yang menyebabkan iritasi pada pada kulit. Jika terkena mata dapat

saluran pernapasan dan bila digunakan menimbulkan iritasi pada mata, mata

dapat menyebabkan terjadinya kanker kemerahan serta menimbulkan

dan kerusakan hati dalam tubuh. kerusakan hati jika terpapar dengan

Penggunaan Rhodamin B pada waktu konsentrasi yang tinggi. Hal tersebut

yang lama akan terjadi bahaya akut jika didukung oleh suatu data penelitian

tertelan dan mengakibatkan muntah pada tikus. Diketahui bahwa pada tikus

yang menimbulkan iritasi pada saluran yang diberi rhodamin B selama

pencernaan dan menimbulkan gejala seminggu berturut-turut adanya

keracunan. peningkatan berat hati, ginjal dan limfa.

Perubahan berat tersebut diikuti


perubahan anatomi berupa pembesaran Klorida Pekat, Amoniak, eter, Kertas

organnya. Hal ini terjadi karena Saring, Rhodamin B

rhodamin B menumpuk di lemak Pembuatan Larutan Rhodamin B 100

sehingga dalam jangka waktu yang lama ppm

jumlahnya terus bertambah di dalam Ditimbang pewarna Rhodamin B

tubuh dan dapat menimbulkan sebanyak 5 mg, kemudian dimasukkan

kerusakan pada organ tubuh sampai ke dalam labu ukur 50 mL, lalu

mengakibatkan kematian. ditambahkan HCl 0,1 N sedikit demi

Lipstik merupakan produk sedikit hingga larut dan dicukupkan

kosmetik yang paling luas digunakan. hingga tanda batas.

Lipstik menambahkan warna pada Penentuan Panjang Gelombang

wajah untuk tampilan yang lebih sehat, Maksimum

membentuk bibir, dan terkadang di Larutan Rhodamin B Dipipet sebanyak

suatu kondisi lipstik dapat 0,2 mL larutan Rhodamin B 100 ppm

menyelaraskan wajah antara mata, menggunakan mikropipet dan

rambut dan pakaian dan menciptkan dimasukkan kedalam labu ukur 10 mL

bibir terlihat lebih kecil atau lebih besar (konsentrasi 2 ppm). Kemudian

tergantung pada warna. ditambahkan HCl 0,1 N hingga tanda

batas dan dihomogenkan. Setelah itu

B. METODE PENELITIAN ukur serapan maksimumnya pada

Alat dan Bahan panjang gelombang 400-800 nm. Blanko

Alat-alat yang digunakan pada yang digunakan adalah HCl 0,1 N.

penelitian ini batang pengaduk, cawan Dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali

porseline, corong, gelas kimia, gelas (triplo).

pengukur, labu ukur, mikropipet, Penentuan Kurva Baku Larutan

corong pisah, waterbath, Rhodamin B

Spektrofotometri UV-Vis dengan Dipipet larutan Rhodamin B 100 ppm

penimbang analitika. Bahan-bahan yang dengan menggunakan mikropipet

digunakan pada penelitian ini adalah kedalam labu ukur 10 mL berturut-turut

alkohol, aquadest, sampel lipstik, Asam sebanyak 0,1 : 0,2 : 0,3 : 0,4 : 0,5 mL
untuk konsentrasi 1 : 2 : 3 : 4 : 5 ppm. kedalam labu ukur 10 mL, lalu

Kemudian ditambahkan HCl 0,1 N pada ditambahkan dengan larutan HCl 0,1 N

masing-masing labu ukur hingga tanda hingga tanda batas, dikocok hingga

batas dan dihomogenkan. Setelah itu larut. Setelah itu lakukan pengukuran

lakukan pengukuran pada panjang serapan pada panjang gelombang

gelombang maksimum yang telah maksimum yang telah diperoleh dengan

diperoleh. Blanko yang digunakan menggunakan HCl 0,1 N sebagai blanko.

adalah HCl 0,1 N.

Uji Kuantitatif Sampel C. HASIL PENGAMATAN

Ditimbang sampel lebih kurang 1-5 Perhitungan Pengenceran

gram di dalam beaker glass. Lalu 1. Pengenceran Larutan Induk

ditambahkan larutan NaOH 2% Rhodamine B 100 ppm

sebanyak 30 mL. Dipanaskan larutan V1 x N1 = V2 x N2

tersebut diatas waterbath hingga V1 x 100 = 50 x 5

mencair sambil diaduk. Setelah itu V1 = 1,5 ml

cairan dimasukkan ke dalam corong 2. Pengenceran Larutan Standar

pisah 100 mL, kemudian ditambahkan dengan Konsentrasi 5 : 10 : 15 : 20 :

eter sebanyak 30 mL, dikocok selama 3 25 ppm

menit dan didiamkan hingga memisah. 1 ppm

Fase air yang terpisah kemudian V1 x N1 = V2 x N2

dibuang, sedangkan fase eter dicuci 3 V1 x 100 = 10 x 1

kali dengan larutan NaOH 0,5% V1 = 0,1 ml

sebanyak 30 mL. Larutan cucian tersebut 2 ppm

dibuang. Setelah itu ditambahkan V1 x N1 = V2 x N2

larutan HCl 0,1 N sebanyak 10 mL pada V1 x 100 = 10 x 2

fase eter dan dikocok. Fase asam V1 = 0,2 ml

tersebut ditampung dan dilakukan 3 ppm

penyaringan. Kemudian lakukan V1 x N1 = V2 x N2

pengenceran 10 kali dengan mengambil V1 x 100 = 10 x 3

1 mL fase asam dan dimasukkan V1 = 0,3 ml


4 ppm 2 0,055
3 0,191
V1 x N1 = V2 x N2
4 0,332
V1 x 100 = 10 x 4 5 0,460
Tabel 1. Absorbansi Seri Konsentrasi
V1 = 0,4 ml
Larutan Baku Rhodamin B
5 ppm

V1 x N1 = V2 x N2

V1 x 100 = 10 x 5

V1 = 0,5 ml

3. Perhitungan Larutan Sampel

Y = ax + b

0,668 = 0,1087x + 0,1075 Gambar 2. Kurva Baku Rhodamin B


x = 0,1087 . 0,668 + 0,1075

x = 0,0726 + 0,1075 D. PEMBAHASAN

x = 0,1801 mg/L Metode spektrofotometri visibel

4. Pengenceran dan % Rendemen merupakan metode analisis yang

Fp = 10 / 1 didasarkan pada absorpsi radiasi

Fp = 10 X elektromagnetik. Metode tersebut

% rendemen = x / g x 100% mengukur energi molekul dengan

= 0,1801/1,7547 x cara ditransmisikan, direfleksikan,

100% atau diemisikan dalam bentuk

= 10,2639 % panjang gelombang. Dilakukan

Pengukuran Lambda Maksimum optimasi panjang gelombang terlebih

(λmaks) dahulu terhadap larutan baku

rhodamin B yang nantinya panjang

gelombang maksimum tersebut akan

digunakan untuk mengukur serapan

dari sampel lipstik, hasil optimasi

panjang gelombang maksimum


Gambar 1. Kurva Lamda Maksimum
larutan baku rhodamin b yaitu
Konsentrasi (mg/ml) Absorbansi (abs)
1 0,055
dengan rentang panjang gelombang sampel yang dianalisis. Hasil yang

400-800 nm. didapatkan dari hasil pengukuran

Dari larutan baku tersebut dibuat absorbansi larutan baku rhodamin

seri konsentrasi bertingkat untuk persamaan regresi linear yaitu y =

menentukan linearitas larutan baku 0,1087x - 0,1075 dengan koefisien

melalui persamaan garis lurus. korelasi (R2 ) = 0,9421.

Untuk pembuatan kurva larutan Hasil koefisien korelasi diatas

standar diperlukan deret standar dinyatakan tidak memenuhi kriteria

larutan rhodamin B dengan variasi korelasi yang linear. Harga koefisien

konsentrasi yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm korelasi (r) yang mendekati 1

yang kemudian masing-masing menyatakan hubungan yang linier

konsentrasi diukur pada panjang antar konsentrasi dengan serapan

gelombang lebih kurang 500 nm. yang dihasilkan, dengan kata lain

Deret standar larutan rhodamin peningkatan nilai absorbansi analit

B tersebut dibuat dari larutan dengan berbanding lurus dengan

konsentrasi 100 ppm yang kemudian peningkatan konsentrasinya yang

diencerkan kembali menjadi deret sesuai dengan kriteria penerimaan

standar, tujuan dilakukannya koefisien korelasi (r) yang baik adalah

pengenceran agar konsentrasi dari r2 ≥ 0,9970.

larutan semakin kecil sehingga Sehingga dapat dinyatakan uji

pembacaan nilai absorbansi lebih liniearitas untuk rhodamin

tepat, pengenceran dilakukan untuk menghasilkan korelasi yang liniear.

meminimalisir kesalahan dan untuk Hasil uji validasi metode analisis

mendapatkan nilai yang akurat. yang dilakukan dapat memenuhi

Absorbansi sampel yang syarat yang telah ditetapkan. Hal ini

didapatkan dimasukkan sebagai nilai menunjukkan bahwa metode analisis

y pada persamaan garis berdasarkan kadar senyawa rhodamin b pada

hukum lambert-beer sehingga sediaan lipstik dengan metode

didapatkan nilai x. Nilai x yang spektrofotometri Visible ini valid dan

didapatkan merupakan konsentrasi dapat digunakan untuk penetapan


kadarnya. Adapun kekurangan atau Care and Sciences Vol 2 (2) 2022 :
85-91 | Artikel Ilmiah, 2022
keterbatasan selama proses pengujian

yaitu kekurangan pada bahan dan Taupik M. et al, Analisis Kadar


Rhodamin B Pada Blush-On
alat yang akan digunakan saat
Menggunakan Metode
pengujian maupun hasil yang Spektrofotometri Uv-Vis.
Universitas Negeri Gorontalo:
didapatkan belum sesuai dengan
Indonesian Journal of
literatur. Hal ini menyebabkan proses Pharmaceutical Education (e-
Journal) 2021; 1 (2): 119 – 126, 2021
pada pengujian membutuhkan waktu

yang lama untuk selesai.

E. SIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu

verifikasi metode analisis berupa

linieritas masih memenuhi

persyaratan yang ditetapkan. Sampel

lipstik setelah dianalisis dengan

spektrofotometri Visible

mendapatkan persamaan regresi

linier y = 0,1087x - 0,1075 dengan r2

sebesar 0,9421.

DAFTAR PUSTAKA

Afni S.N. et al, Analisis Rhodamin B


Pada Lipstik yang Dijual di
Beberapa Pasar Tradisional.
STIKESMAS Abdi Nusa Palembang:
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi
Science Kesehatan, Vol. 14, No. 1,
Juni 2022, Hal. 88-99, 2022.

Hansel H.T. et al, Analisis Rhodamin B


Dalam Lipstik di Kecamatan
Banjarmasin Utara. Universitas Sari
Mulia: Journal of Pharmaceutical

You might also like