You are on page 1of 37

LAPORAN PKK II

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “U” UMUR 27


TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN PLASENTA
PREVIA TOTALIS DI UNIT RAWAT JALAN
RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA
TAHUN 2023/2024

DISUSUN OLEH
KELOMPOK I

META BRILIANI PO.71.24.3.21.028


CINDY CECILIA PO.71.24.3.20.040
MERTY DWI SULANDARI PO.71.24.3.20.041
MECTI ELSYA PO.71.24.3.20.025
DESI PAWITRI PO.71.24.3.20.027

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII
KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “U” UMUR 27


TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN PLASENTA
PREVIA TOTALIS DI UNIT RAWAT JALAN
RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA
TAHUN 2023/2024

LAPORAN PRATIK INI TELAH DI SETUJUI OLEH PEMBIMBING


LAPANGAN DAN PEMBIMBING AKADEMIK
MUARA ENIM 01 DESEMBER 2023

Pembimbing lapangan Pembimbing Diklat Pembimbing Pendidikan

Misharwati Am.Keb Nia Clarasari MP SST.,M.Keb

Menyetujui
Ketua Prodi DIII Kebidanan Muara Enim

( Dahliana, SKM.,M.Kes )
NIP. 196912151990032004

ii
MOTO

“Kesuksesan dimulai dari keputusan untuk mencoba”

PERSEMBAHAN

Laporan ini adalah bagian dari ibadah kami kepada Allah SWT, Karena
kepada-Nyalah kami menyembah dan kepada-Nyalah kami mohon
pertolongan.Sekaligus sebagai ungkapan terimakasih kepada bapak dan ibu yang
selalu memberikan motivasi, dan kakak-kakakku yang selalu memberikan ilmu,
keterampilan dan pengalaman.Terimakasih atas semuanya bapak ibu serta kakak-
kakak di Unit Rawat Jalan RSIA Karunia Indah Medika.

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat karunia-Nyalah penyusun dapat menyusun laporan yang berjudul “
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “U” UMUR 27 TAHUN
G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI
UNIT RAWAT JALAN RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA TAHUN 2023”.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dari segi materi maupun dari segi pemahaman. Laporan ini
terwujud berkat bantuan bimbingan serta petunjuk yang di terima dari berbagai
pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Muhammad Taswin,S.si,Apt,MM,M.Kes selaku Direktur
Poltekkes Kemenkes Palembang
2. Dr. Ayu selaku Direktur RSIA Karunia Indah Medika
3. Ibu Nia Clarasari MP.SST,.M.Keb selaku dosen pembimbing lapangan
4. Ibu Misharwati Am.Keb selaku pembimbing lapangan diklat di RSIA
Karunia Indah Medika.
5. Ibu Yulanda Sari Am.Keb selaku pembimbing lapangan

Tanpa bantuan dan bimbingan dari yang mereka berikan,laporan ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik. Penulis memohon maaf apabila dalam
pembuatan laporan ini terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan di hati
para pembaca karena sebagai manusia biasa kita tidak dapat luput dari kesalahan.
Oleh karena itu,penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat
membangun. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Muara Enim, Desember 2023

Kelompok 1

iv
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii

MOTTO...........................................................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3

1.3 Tujuan....................................................................................................3

1.4 Manfaat.................................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................5

2.1 Kehamilan Normal................................................................................5

2.2 Tanda dan gejala kehamilan.................................................................6

2.3 Plasenta previa ......................................................................................7

2.4 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan ...................................13

BAB III TINJAUAN KASUS......................................................................16

CATATAN PERKEMBANGAN...................................................................25

BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................26

A. PEMBAHASAN...................................................................................26

v
BAB V PENUTUP..........................................................................................27

A. PEMBAHASAN...................................................................................27
B. KESIMPULAN.....................................................................................28
C. SARAN.................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................30

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyebab kematian terbesar ibu di Indonesia adalah karena adanya
komplikasi dalam kahamilan, salah satu komplikasi tersebut yaitu perdarahan
pada hamil lanjut yang disebabkanoleh plasenta previa. Kehamilan yang
berulang umur ibu < 20 dan > 35 tahun,paritas jarak kehamilan, pekerjaan,
beresiko 2 kali mengalami plasenta previa. Plasenta previa lebih sering terjadi
pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali
melahirkan (Primipara). semakin tua umur ibu kemungkinan untuk
mendapatkan plasenta previa semakain besar. pada ibu yang melahirkan pada
usia > 35 tahun berresiko untuk terjadinya plasenta previa (Nugroho, 2017 ).
Menurut World Health Organizaton(WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di
dunia pada tahun 2015 yaitu mencapai 303.000 jiwa, Asia tenggara 13.000
jiwa dan Amerika 7.300 jiwa. dimana terdapat 830 kematian akibat kehamilan
dan persalinan setiap harinya. Sekitar 99% angka kematian ibu terjadi di
negara berkembang sedangkan angka kematian ibu di negara maju sebesar
1% . Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 40-
60%, preeklamsi dan eklamsi 20- 30% dan infeksi 20-30%.Kematian ibu
yang disebabkan oleh perdarahan khususnya akibat plasenta previa menurut
WHO dilaporkan berkisar 15-20% kematian ibu dan insidennya adalah 0,8-
1 ,2% untuk setiap kelahiran.
Remove Watermark Wondershare PDFelement 2 Berdasarkan Standar
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 Angka Kematian Ibu
(AKI) yaitu mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab terpenting
kematian maternal di Indonesia adalah Perdarahan (40-60). Kemudian pada
kelompok umur > 35 tahun sebesar 28,89% dan pada kelompok umur < 20
tahun sebesar 5,99% (Sugihantono A, 2011).

1
Berdasarkan Profil kesehatan Pada tahun 2016 angka kematian ibu di
Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan dari 29 menjadi 39 kasus.
Kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Bantul dimana angka kematian ibu
pada tahun 2016 yaitu sebesar 97,5/100.000 kelahiran hidup dengan jumlah
kasus sebanyak 12 kasus).
Angka kejadian pada beberapa Rumah Sakit umum pemerintah di
Indonesia dilaporkan bahwa insiden plasenta previa berkisar antara 1,7%
sampai 2,9 % . Prevalensi plasenta previa di Negara maju berkisar antara
0,26% sampai 2,00 % dari seluruh jumlah kehamilan. Contohnya di Negara
Cina jumlah kasus plasenta previa sebanyak 2 % dilaporkan oleh beberapa
peneliti kasus plasenta previa berkisar antara 2,4% sampai 3,56% dari seluruh
kehamilan.Salah satu penyumbang terbesar angka kematian ibu di Indonesia
adalah perdarahan, dimana placenta previa menyumbang 3% dari perdarahan
di Indonesia.
Sedangkan di Sumatra Utara menurut Depkes Medan,pada tahun 2008
prevalansi plasenta previa terjadi sekitar 8 dari 250 kelahiran setiap tahun
2009 plasenta previa terjadi sekitar 2 dari 250 kelahiran setiap tahun. Angka
kejadian dari plasenta previa adalah 0,5 % atau 1 dari diantara 200 persalinan.
Di rumah sakit Dr.cipto Mangunkusumo terjadi kasus plasenta previa diantara
6587 persalinan yang Remove Watermark Wondershare PDFelement 3
terdaftar,atau 2 di antara 250 persalinan terdaftar.Tidak ada pengaruh
kehamilan ganda, dan tumor terhadap kejadian placenta previa. Riwayat
placenta previa merupakan variabel yang paling dominan pengaruh nya
terhadap kejadian placenta previa setelah mengendalikan variabel umur,
paritas, riwayat kuretage, operasi caesar, dan kehamilan ganda.
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
untuk memberikan “ Asuhan kebidanan kehamilan pada ny “u” umur
27 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu dengan plasenta previa totalis di unit
rawat jalan rsia karunia indah medika tahun 2023/2024.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu plasenta previa totalis ?
2. Bagaimana epidemiologi plasenta previa totalis?
3. Apa penyebab terjadinya plasenta previa totalis?
4. Apa faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya plasenta previa
totalis?
5. Bagaimana gambaran plasenta previa totalis?
6. Bagaimana diagnosis plasenta previa totalis?
7. Bagaimana penatalaksanaan plasenta previa totalis?

1.3 Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum


Untuk melaksanakan dan mengevaluasi pengetahuan dan
keterampilan memberi asuhan kebidanaan pada ibu hamil
NY ‘’U’’ G1P0A0 hamil 38 minggu dengan plasenta previa
totalis. Mahasiswa mampu memberi asuhan kebidanan
mengenai plasenta previa totalis pada ibu hamil (Ny “U ”) di
Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA .
1.3.2. Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian secara lengkap pada ibu hamil


(Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat
Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .
2. Menginterpretasikan data asuhan kebidanan serta
merumuskan diagnosa kebidanan, masalah, dan
kebutuhan pada ibu hamil
(Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat
Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .

3
3. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada
ibu (Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit
Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .
4. Menetapkan tindakan segera pada ibu hamil (Ny “U”)
dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil (Ny
“U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan
RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .
6. Melakukan perencanaan secara efisien dan aman pada
ibu hamil (Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit
Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA.
7. Mengevaluasi pada penatalaksanaan asuhan kebidanan
pada ibu hamil pada (Ny “U”) dengan plasenta previa
totalis di Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIAH INDAH
MEDIKA .

1.4 Manfaat
1. 4.1. Bagi Penulis
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di peroleh
selama mengikuti PKK II khususnya asuhan kebidanan ibu
hamil.
1. 4.2. Bagi Rumah Sakit
Rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan kebidanan ibu hamil.
1.4.3 Bagi institusi
Untuk menambah wawasan mahasiswa, sebagai baham
bahan asuhan kebidanan dan berbagi pengetahuan untuk
Program Studi Kebidanan serta menambah daftar pusta
bacaan Program Studi Kebidanan.

4
1.4.4. Bagi Ny U
Ny “U” dapat memperoleh informasi tentang Plasenta
Previa Totalis

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan Normal

2.1.1 Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan
sampai kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi
oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan
kemudian menjadi janin. Kehamilan terjadi selama 40 minggu,
yang terbagi ke dalam tiga trimester yaitu:
1. Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem
organ bayi berkembang. Kebanyakan keguguran dan
kecacatan lahir muncul selama periode ini.
2. Trimester kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan
pertumbuhan janin.
3. Trimester ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau
kematangan organ dan pertumbuhan janin.
Pada beberapa kasus, bayi bisa bertahan di dalam rahim
sampai minggu ke-42. Namun, janin harus segera dikeluarkan
karena berisiko menimbulkan masalah kesehatan, seperti bayi
menelan air ketuban yang sudah terkontaminasi feses (aspirasi
mekonium).
Meski kehamilan adalah kondisi yang tergolong umum dan
terjadi hanya pada wanita dalam usia reproduktif, beberapa
wanita mungkin mengalami hal ini. Wanita bisa saja tidak hamil
karena memiliki kondisi medis yang dapat membuatnya susah
hamil maupun memilih untuk steril agar tidak hamil.

5
Waktu kehamilan bisa berbeda-beda.Gejala kehamilan bisa
segera dirasakan atau mungkin muncul dalam beberapa minggu
setelah berhubungan seks terakhir kali. Setiap wanita pun bisa
saja mengalami tanda hamil yang berbeda dengan lainnya.

2.1.2 Tanda dan gejala


kehamilan
Pada umumnya, setelah berhubungan intim menunjukkan ciri-ciri
hamil, seperti:
1. Telat haid

2. Mual dan muntah (morning sickness)

3. Payudara nyeri dan puting menggelap

4. Kram perut

5. Perut kembung

6. Lebih emosional

7. Ngidam,

8. Keluar bercak darah dari vagina (perdarahan implantasi),

9. Merasa cepat lelah

10. Sering buang air kecil.

Sering kencing menjadi tanda kehamilan yang paling konsisten


muncul di sepanjang usia kehamilan. Ini diakibatkan oleh
perkembangan rahim dari trimester pertama sampai ketiga yang
akan menekan kandung kemih. Itulah alasannya kenapa ibu hamil
sering terlihat bolak-balik ke kamar mandi, meski baru saja pipis
atau baru sedikit minum. Kehamilan baru dapat terdeteksi secara
akurat oleh alat setidaknya 14 hari setelah telat haid. Ini karena
selama rentang waktu tersebut, tubuh Anda sudah mulai

6
melepaskan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
HCG adalah hormon khusus dalam urin atau darah yang
hanya ada ketika hamil. Sebab HCG hanya diproduksi setelah sel
telur yang sudah dibuahi tertanam pada dinding rahim.
Seterusnya, jumlah HCG akan meningkat setiap hari sepanjang
masa hamil.
Ada beberapa cara melakukan tes hamil yang bisa dilakukan ibu
hamil, yakni berikut.
1. Test pack.

2. Pemeriksaan USG.

3. Tes darah untuk melihat hormon HCG pada darah ibu hamil.

2.3 Plasenta previa


2.3.1. Pengertian
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal,
yaitu pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir (Wiknjosastro, 2014). Plasenta previa
adalah kondisi dimana plasenta berimplantasimenutupi sebagian
atau seluruh segmen bawah rahim (Sataloff dkk, 2014).
Plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta
melalui jalan lahirdiklasifikasikan menjadi plasenta previa totalis
yaitu implantasi plasenta menutupiseluruh pembukaan jalan lahir,
plasenta previa partialis yaitu plasenta yangimplantasinya
menutupi sebagian pembukaan jalan lahir, plasenta previa
marginalisyaitu plasenta yang implantasinya berada tepat di
pinggir pembukaan jalan lahir danplasenta letak rendah yaitu
implantasi plasenta yang terletak 3-4 cm dari pembukaan jalan
lahir

7
Gambar 1. Klasifikasi Plasenta Previa

2.3.2. Etiologi
Penyebab - penyebab plasenta previa totalis yaitu :
Penyebab plasenta previa belum diketahui pasti. Namun, ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang ibu
hamil mengalami komplikasi kehamilan ini, meliputi riwayat
kesehatan dan kebiasaan gaya hidup tertentu. Beberapa di
antaranya adalah:

 Implantasi sel telur rendah di dinding rahim.


 Adanya jaringan parut pada lapisan rahim (endometrium).
 Merokok atau menggunakan narkoba jenis kokain selama
kehamilan.
 Berusia 35 tahun ke atas saat hamil.
 Pernah hamil beberapa kali sebelumnya.
 Sedang hamil anak kembar, kembar tiga atau lebih.
 Pernah menjalani operasi pada rahim, seperti D&C (dilatasi dan
kuretase) setelah keguguran.

8
 Memiliki riwayat fibroid rahim.
 Pernah menjalani operasi caesar di masa lalu.
 Pernah menjalani program bayi tabung (IVF).

Tanda dan Gejala Plasenta Previa

1. Perdarahan pada vagina dengan nyeri


2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
Remove Watermark Wondershare PDFelement 20
5. Timbulnya Perlahan-lahan
6. Waktunya terjadi saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang ( biasa) saat Palpasi
9. Denyut jantung janin ada
10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
11. Penurunan kepala tidak masuk PAP

2.3.3. Patofisiologis
Segmen bawah uterus tumbuh dan meregang setelah
minggu ke 12 kehamilan, dalam minggu-minggu berikutnya ini
dapat menyebabkan plasenta
terpisah dan menyebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan
terjadi secara spontan dan tanpa disertai nyeri, seringkali terjadi
saat ibu sedang istirahat (Sataloff dkk,2014).
Segmen bawah uterus telah terbentuk pada usia kehamilan 20
minggu. Usia kehamilan yang bertambah menyebabkan segmen-
segmen bawah uterus akan melebar dan menipis serta servik mulai
membuka. Pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik
pada ibu hamil dengan plasenta previa dapat menyebabkan
terjadinya perdarahan.

9
Darah yang keluar berwarna merah segar, berlainan dengan
darah yang disebabkan oleh solusio plasenta yang berwarna merah
kehitaman. Sumber perdarahannya adalah robeknya sinus uterus
akibat terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan
sinus marginalis dari plasenta. Makin rendah letak plasenta, makin
dini perdarahan terjadi karena ketidak mampuan serabut otot
segmen bawah uterus untuk berkontraksi (Wiknjosastro, 2014).
Plasenta previa dapat mengakibatkan terjadinya anemia
bahkan syok, terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah
rahim yang rapuh, bahkan infeksi pada perdarahan yang banyak
sampai dengan kematian (Manuaba, 2012)

2.3.4. Diagnosis plasenta previa


totalis
Plasenta previa didiagnosis melalui USG, baik selama
pemeriksaan rutin prenatal atau setelah episode perdarahan vagina.
Sebagian besar kasus plasenta previa didiagnosis selama
pemeriksaan USG pada trimester kedua.
Diagnosis awal mungkin dapat dilakukan dengan alat USG
pada perut Anda. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat,
mungkin juga memerlukan USG transvaginal, yang menggunakan
alat seperti tongkat yang ditempatkan di dalam vagina Anda.
Penyedia layanan Anda akan menjaga posisi alat agar tidak
mengganggu plasenta atau menyebabkan pendarahan.
2.3.6. Penanganan

Jika plasenta previa didiagnosis selama pemeriksaan rutin,


kemungkinan besar akan menjalani pemeriksaan USG lebih
sering untuk memantau perubahan apa pun pada plasenta. Pada
banyak wanita yang didiagnosis menderita plasenta previa pada
awal kehamilannya, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya.
10
Seiring pertumbuhan rahim, jarak antara leher rahim dan plasenta
bisa bertambah. Selain itu, arah pertumbuhan plasenta mungkin
lebih tinggi di dalam rahim, dan tepi jaringan plasenta di dekat
leher rahim mungkin menyusut.

Jika plasenta previa teratasi, Anda mungkin dapat


merencanakan persalinan pervaginam. Jika tidak teratasi, Anda
akan merencanakan persalinan dengan operasi caesar.

A. Pengobatan pendarahan

Pendarahan vagina setelah 20 minggu dianggap sebagai


keadaan darurat medis. mungkin dirawat di unit persalinan dan
persalinan rumah sakit. dan bayi akan diawasi, dan mungkin
memerlukan transfusi darah untuk menggantikan darah yang
hilang.Jika Anda berada di usia kehamilan 36 minggu,
kemungkinan besar akan menjalani operasi caesar untuk
melahirkan bayi. Jika mengalami kehilangan banyak darah atau
terdapat risiko terhadap kesehatan atau bayi, operasi caesar
darurat mungkin diperlukan sebelum minggu ke-36.Jika ini
pertama kalinya mengalami pendarahan dan pendarahan telah
berhenti setidaknya selama 48 jam, mungkin akan dipulangkan
dari rumah sakit. Jika terus mengalami episode pendarahan yang
lebih banyak, tim layanan kesehatan mungkin menyarankan agar
tetap dirawat di rumah sakit.

B. Pengobatan tanpa pendarahan

Jika tidak ada pendarahan, tujuan pengobatannya adalah


menurunkan risiko kemungkinan pendarahan dan membuat
sedekat mungkin dengan tanggal persalinan. Penyedia layanan
kemungkinan besar akan menyarankan menghindari hal-hal
berikut:
11
 Hubungan seksual atau aktivitas seksual yang bisa
berujung pada orgasme.
 Olahraga sedang atau berat
 Pengangkatan sedang atau berat
 Berdiri dalam jangka waktu yang lama

Jika dipulangkan dari rumah sakit setelah episode pendarahan


pertama, diharapkan mengikuti rekomendasi yang sama untuk
menurunkan risiko episode kedua. Akan disarankan untuk
mendapatkan perawatan medis darurat jika mengalami
pendarahan atau kontraksi vagina. Penyedia layanan kesehatan
mungkin bertanya apakah memiliki dukungan di rumah yang
memungkinkan transportasi ke rumah sakit terdekat.

C. Persalinan operasi caesar yang direncanakan

Bahkan jika tidak mengalami pendarahan selama kehamilan


karena plasenta previa – atau tidak ada pendarahan sejak episode
pertama – kemungkinan besar akan menjalani operasi caesar yang
dijadwalkan antara 36 dan 37 minggu.Jika persalinan
direncanakan sebelum 37 minggu, penyedia layanan kesehatan
akan menawarkan kortikosteroid untuk membantu perkembangan
paru-paru bayi.

12
2.4 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berpikir logis


sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur piker
bagi seorang bidan dalam memberikan arah/ kerangka dalam mengenai
kasus yang menjadi tanggung jawab. Remove Watermark Wondershare
PDFelement 26 Menurut
Varney manajemen kebidanan adalah proses pemecah masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah,penemuan-penemuan,keterampilan
dan rangkaian tahap yang logisuntuk pengambilan suatu keputusan
berfokus pada klien.
Sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan,maka bidan
diharapkan lebih kritis dalam melaksanakan proses manajemen
kebidanan untuk pengambilan keputusan. Menurut Helen Varney, ia
mengembangkan proses manjemen kebidanan ini dari 7 langkah yaitu
mulai dari pengumpulan data sampai evaluasi,langkah langkah dalam
manjemen kebidanan varney antara lain :

1. Pengumpulan Data Dasar


Pada tahap ini data/ fakta yang dikumpulkan adalah data subjektf/
aytau data objektif dari pasien.Bila dapat mencatat hasil penemuan data
dalam catatan harian sebelum didokumentasikan.
a. Data Subjektif
Informasi yang di catat mencakup identitas, keluhan yang diproleh
dari hasil wawancara langsung kepada klien (anamnesis) atau dari
keluarga dan tenaga kesehatan
b. Data Objektif
Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik,pemeriksaan
khusus kebidanan,data penunjang, hasil laboratorium ataupun USG
yang dilakukan sesuai dengan beratnya masalah.

13
2. Interprestasi Data
Data dasar yang di kumpulkan diinterpasikan sehingga dapat
merfumuskan diagnose dan masalah yang spesifik. Rumusan
diagnosa dan masalh keduanya digunakan karena masalah tidak dapat
didefenisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penangnan
masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita
yang diindentisifikasikan oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.
Masalah juga sering menyertai diagnose

3. Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial


Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnose potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
didentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan
dilakukan pencegahan bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap
mencegah diagnosa atau masalah potensial ini menjadi benar-benar
terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.

4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera untuk


Melakukan Koolaborasi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Keadaan
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses
manajmeen kebidanan,jadi manjemen bukan hanya selama asuhan
primer periodik atau kunjungan prenatal saja tetapi juga selama wanita
tersebut bersama bidan terus menerus.

5. Perencanaan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh di
temukan oleh langkah yang sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manjemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diindentifikasi atau diantisipasi.

14
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah di uraikan
dalam langkah kelima dilaksanakan secara efesien dan aman.
Perencanaan ini biasa dilakukan oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien atau anggota tim kesehatan.

7. Evaluasi
Pada langkah inin dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
telahdiindentifikasikan dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaannya

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tempat Praktik
: Di Rawat
Jalan
No. Reg
:-
Tanggal, Jam :
01Desember2023 16:00 WIB
Oleh : Kelompok I

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “U” UMUR 27 TAHUN


G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA DI UNIT
RAWAT JALANRS KARUNIA INDAH MEDIKA
TAHUN 2023

I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
B. Nama Ibu : Ny. “U Nama Suami :Tn.“S”
C. Umur : 27 Tahun Umur : 30 Tahun
D. Agama : Islam Agama : Islam
E. Suku/Bangsa : Sumatera/Indonesia Suku/Bamgsa : Sumatra/Indonesia
F. Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
G. Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : PNS
H. Alamat : Ds Pajar Bulan Semende

II. Data Kebidanan


1. Keluhan utama
Ibu datang ke RSIA KIM Mengaku hamil anak pertama 9 Bulan.Ibu
mengeluh keluar darah dari kemaluan saat beraktivitas tanpa merasakan
16
rasa nyeri, gerakan janin masih dirasakan.

2. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 13 Tahun
b. Banyaknya : 3 kali ganti pembalut/hari
c. Lamanya : 7 Hari
d. Warna : Merah
e. Amenorhae : Tidak ada

3. Status Perkawinan
a. Kawin/tidak kawin : Iya
b. Usia kawin : 26 Tahun
c. Lama perkawinan : 1 Tahun
d. Perkawinan :1

4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

No Kehamilan Persalinan Nifas BBL

Kom Penolon Jenis BB


Hamil ke UK Komp Laktasi Komp JK Skrg
p g Partus Lahir

1. Ini

5. Riwayat Keluarga Berencana (KB)

No Mulai Berhenti Keluhan Alasan berhenti

- - -

17
6. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 09 Maret 2023
b. HPL : 16 Desember 2023
c. UK : 38 Minggu
d. ANC :
1) Trimester I : 1 kali di Bidan
2) Trimester II : 2 Kali di Bidan
3) Trimester III : 2 Kali di Dokter
e. Keluhan
1) Trimester I : Mual muntah.
2) Trimester II : Sering BAK
3) Trimester III : Susah Tidur Sering Bab Nyeri Perut
Bawah.
I. Pengetahuan/KIE yang pernah didapat :
Ibu memberitahu bahwa sudah pernah mendapatkan KIE Mengenai Tanda-
Tanda bahaya kehamilan,kemudian cara mempersiapkan untuk persiapan
persalinan baik Material maupun mental.
J. Data kesehatan
1. Data kesehatan sekarang : Sehat
2. Data kesehatan keluarga : Sehat
3. Data kesehatan yang lalu :Sehat
4. Riwayat penyakit keturunan : Tidak Ada
5. Riwayat keturunan kembar : Tidak Ada

K. Data kebiasaan sehari-hari


1. Nutrisi
a. Frekuensi
Sebelum hamil : 3x sehari
Selama hamil : 3x sehari
b. Porsi
Sebelum hamil : 3 piring sehari

18
Selama hamil : 3 piring sehari
c. Jenis
Sebelum hamil : Nasi, sayur, lauk, buah
Selama hamil : Nasi, sayur, lauk, buah
d. Keluhan makan
Sebelum hamil : Tidak Ada
Selama hamil : Tidak Ada
e. Pantangan makan
Sebelum hamil : Tidak ada
Selama hamil : Tidak Ada
f. Suplemen
Sebelum hamil : Tidak Ada
Selama hamil : Asam folat, tablet Fe
g. Jamu
Sebelum hamil : Tidak Ada
Selama hamil : Tidak Ada
h. Merokok
Sebelum hamil : Tidak merokok
Selama hamil : Tidak Merokok
i. Alkohol
Sebelum hamil : Tidak minum alcohol
Selama hamil : Tidak minum alcohol

j. Minum dalam 1 hari


Sebelum hamil : 8 gelas sehari
Selama hamil : 8 gelas sehari
2. Eliminasi
a. Frekuensi BAK
Sebelum hamil : 3-4 kali sehari
Selama hamil : 3-4 kali sehari
b. Frekuensi BAB

19
Sebelum hamil : 1 kali sehari
Selama hamil : 1 kali sehari
Keluhana: Tidak Ada

3. Pola tidur
a. Tidur siang
Sebelum hamil : 30 menit
Selama hamil : 30 menit
Keluhan : Tidak Ada
b. Tidur malam
Sebelum hamil : 8 jam sehari
Selama hamil : 8 jam sehar
Keluhan : Tidak Ada
c. Keluhan
Selama hamil :Tidak Ada
Keluhan : Tidak Ada
L. Aktivitas
Sebelum hamil : Bidan
Selama hamil : Bidan
Keluhan : Tidak Ada
M. Pola seksual
Selama hamil : 1 kali seminggu
Keluhan : Tidak Ada
N. Personal hygiene
1. Mandi
Sebelum hamil : 2 kali Sehari
Selama hamil : 3 kali sehari
2. Keramas
Sebelum hamil : 1 kali sehari
Selama hamil : 1 kali sehari
3. Sikat gigi
Sebelum hamil : 2 kali sehari
Selama hamil : 2 kali sehari

20
4. Ganti pakaian
Sebelum hamil : 2 kali sehari
Selama hamil : 3 kali sehari
5. Ganti pakaian dalam : 3 kali sehari

O. Data psikologis
1. Repson ibu terhadap kehamilan ini : Ibu senang dengan kehamilannya
2. Kehamilan ini direncanakan/tidak : direncanakan
3. Jenis kehamilan yang diharapkan : Normal
4. Kekhawatiran : cemas, takut
P. Data psikososial
1. Respon suami terhadap kehamilan:SuamiSenang dengan kehamilan
ibu
2. Rencana melahirkan : Bidan
3. Rencana menyusui : Asi Eksklusif

Q. Data social budaya


1. Hubungan dengan keluarga/lingkungan : Baik
2. Budaya : Tidak ada

II. DATA OBJEKTIF


A. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Keadaan emosional : Baik
c. Tinggi badan : 155 Cm
d. Berat badan
Sebelum hamil : 57 Kg
Kunjungan lalu : 60 Kg
Kunjungan Sekarang : 67 Kg
e. Lila : 23,8 cm
2) Vital sign

21
Suhu badan : 36,7°c
Tekanan darah : 143/83 MmHg
Nadi : 98 kali/m
Pernafasan : 22x/m

B. Pemeriksaan Fisik :
1. Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, pertumbuhan rambut
merata
2. Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada oedema
3. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
4. Hidung : Simetris, Bersih, tidak ada polip
5. Telinga : Simetris, Bersih, tidak ada secret
6. Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi,
stomatitis dan tonsil.
7. Leher : Tidak ada pembesaran pembuluh limfe atau tiroit
8. Dada : Simetris
9. Mammae : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan
10. Perut
a. Inspeksi
Pembesaran abdomen : Sesuai usia kehamilan
Bekas luka operasi : Tidak ada
striae gravidarum : Ada
linea nigra : Ada
Gerakan janin : Masih dirasakan

b. Palpasi
1) TFU Mc. Donald
Leopold I : TfU 33 cm teraba bulat lembek tidak Melenting
pada fundus (bokong)
Leopold II : Teraba Punggung dibagian kiri perut ibu dan
sebelah kanan teraba bagian kecil janin

22
Leopold III : teraba bulat keras melenting (kepala), Teraba
mengganjal bagian bawah simfisi bulat dan lembek
(plasenta).
Leopold IV : Convergen

2) TBJ
(33-12) x 155
= 3.255 gram
c. Auskultasi
1) Punctum maximum : Sesuai posisi dan letak
2) DJJ : 144 x/m
3) Irama : Teratur
11. Genetalia/vulva :
Bersih
12. Ekstremitas
a. Atas : Simetris, tidak ada oedema, jari-jari tangan cukup
b. Bawah : Simetris,ada oedema, jari- jari kaki cukup
c. Perkusi (reflex petela) : kanan (+), kiri (+)

C. Pemeriksaan Penunjang
- Darah
HB : 11,4 g/Dl
Golongan Darah : O
HbSAg : (-)
- Urine : Negatif
- Glukosa Urine : Negatif

III. ANALISA DATA


A. Diagnosa Kebidanan :
Ny”U” G1P0A0 Hamil 38 Minggu Dengan Plaasenta Previa Totalis .

23
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan TTV
TD : 143/83 MmHg T : 36,4 c
BB :67kg
TB :155cm
RR : 22 x/menit N :
75x/menit
(Ibu mengerti tentang hasil
pemeriksaan)

2. Memberitahu ibu dan suami hasil dari pemeriksaan usg bahwah ibu
mengalami kelainan letak pada plasenta,yang mana plasenta menutupi
seluruh jalan lahir ( plasenta previa totalis )
(Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami kelainan letak
pada plasenta ibu.)

3. Memberitahu ibu apa itu yang di maksud dengan plasenta previa. Plasenta
Previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.bahwasanya
plasenta previa ini terbagi menjadi 4 macam, yaitu plasenta previa totalis,
plasenta previa parsialis, plasenta previa marginalis, plasenta previa letak
rendah dan kondisi yang ibu alami saat ini adalah plasenta previa totalis
yang mana plasenta previa totalis ini adalah ostium internal di tutupi
seuruhnya oleh plasenta.

24
(Ibu dan suami mengerti bahwa ibu mengalami kelainan letak plasenta yaitu
plasenta previa totalis)

4. Memberitahu ibu bahaya dan komplikasi plasenta previa. Plasenta previa


yang di alami ibu bisa menyebabkan anemia, bahkan syok pada ibu, gawat
janin, kelahiran prematur dan kelainan letak pada janin. Namun ibu dan
keluarga tidak perlu kahawatir karena tenaga kesehatan yng menangani
akan segera melakuka tindakan yang tepat untuk menyelamatkan ibu dan
bayinya.

5. Memberikan ibu support/dukungan mental agar ibu tidak cemas.


( Ibu mulai tenang karena sudah diberikan support mental)

6. Memberitahu ibu untuk tindakan selanjutnya dengan berkolaborasi dengan


dokter untuk melakukan tindakan sc pada tanggal 3 Desember 2023.
(ibu dan suami mengerti dan setuju untuk di lakukan tindakan sc )

CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/tanggal Jam CATATAN SOAP


1 01 Desember 16.00 S = Pasien datang dari poli kebidanan mengeluh keluar
2023 darah dari kemaluan saat beraktivitas tanpa
merasakan rasa nyeri, gerakan janin masih dirasakan.
O = Keadaan umum : Baik
TTV :
- TD : 143/83 mmHg
- R : 22 x/m Spo2.98%
- Spo2 : 98%
- N : 98 x/m
- T : 36,7℃
- DJJ : 144 x menit
- TFU : 3 jari di bawah px

25
A = G1P0A0 hamil 38 minggu dengan plasenta
previa totalis
P = Memberitahu pasien untuk tindakan selanjutnya
dengan berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan
tindakan sc pada tanggal 3 Desember 2023.

BAB IV
PEMBAHASAN

B. PEMBAHASAN
Melakukan pengkajian secara lengkap pada ibu hamil (Ny “U”)
dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
1. Menginterpretasikan data asuhan kebidanan serta merumuskan
diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada ibu hamil (Ny
“U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
2. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada ibu (Ny
“U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .
3. Menetapkan tindakan segera pada ibu hamil (Ny “U”) dengan
plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA KARUNIAH
INDAH MEDIKA .
4. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil (Ny “U”)
dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA .

26
5. Melakukan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu hamil
(Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat Jalan RSIA
KARUNIAH INDAH MEDIKA.
6. Mengevaluasi pada penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
hamil pada (Ny “U”) dengan plasenta previa totalis di Unit Rawat
Jalan RSIA KARUNIAH INDAH MEDIKA .

BAB V
PENUTUP

D. PEMBAHASAN
Penyebab kematian terbesar ibu di Indonesia adalah karena adanya
komplikasi dalam kahamilan, salah satu komplikasi tersebut yaitu
perdarahan pada hamil lanjut yang disebabkanoleh plasenta previa.
Kehamilan yang berulang umur ibu < 20 dan > 35 tahun,paritas jarak
kehamilan, pekerjaan, beresiko 2 kali mengalami plasenta previa. Plasenta
previa lebih sering terjadi pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan
dari pada ibu yang baru sekali melahirkan (Primipara). semakin tua umur
ibu kemungkinan untuk mendapatkan plasenta previa semakain besar.
pada ibu yang melahirkan pada usia > 35 tahun berresiko untuk terjadinya
plasenta previa (Nugroho, 2017 ).
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai
kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu
tertanam di dalam lapisan rahim, dan kemudian menjadi janin. Kehamilan
terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga trimester yaitu:

27
1. Trimester pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ
bayi berkembang. Kebanyakan keguguran dan kecacatan lahir
muncul selama periode ini.
2. Trimester kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan
pertumbuhan janin.
3. Trimester ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau kematangan
organ dan pertumbuhan janin.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu
pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (Wiknjosastro, 2014). Plasenta previa adalah
kondisi dimana plasenta berimplantasimenutupi sebagian atau seluruh
segmen bawah rahim (Sataloff dkk, 2014). Plasenta previa berdasarkan
terabanya jaringan plasenta melalui jalan lahirdiklasifikasikan menjadi
plasenta previa totalis yaitu implantasi plasenta menutupiseluruh
pembukaan jalan lahir, plasenta previa partialis yaitu plasenta
yangimplantasinya menutupi sebagian pembukaan jalan lahir, plasenta
previa marginalisyaitu plasenta yang implantasinya berada tepat di
pinggir pembukaan jalan lahir danplasenta letak rendah yaitu implantasi
plasenta yang terletak 3-4 cm dari pembukaan jalan lahir

E. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah dilakukan Asuhan
Kebidanan Pada Ny.U Usia 27 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 38 Minggu
Dengan Plasenta Previa Di UNIT
RAWAT JALAN RSIA KARUNIA
INDAH MEDIKA dapat di simpulkan :
a) Pengkajian
Pengkajian asuhan Kebidanan Plasenta Previa dapat dilakukan dengan baik dan
tidak ada mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data.

28
b) Diagnosa
Pada diagnosa asuhan kebidanan pada klien dengan Plasenta Previa di dapat 4
diagnosa di tinjaun kasus.
c) Perencanaan asuhan kebidanan
Perencanaan asuahan kebidanan pada klien dengan Plasenta Previa ada yang
dapat di terapkan di rumah sakit dan ada yang tidak dapat di terapkan di rumah
sakit.
d) Implementasi asuhan kebidanan
Implementasi asuhan kebidanan pada klien dengan Plasenta Previa ada yang
dapat dilakukan di rumah sakit dan ada yang tidak dapat dilakukan di rumah sakit
di karenakan ada sebagian sudah di lakukan oleh bidan diruangan seperti
pemasangan infus dan pemberian terapi.
e) Evaluasi
pada klien dengan Plasenta Previa dapat dilakukan dan dari 4 diagnosa tersebut
semua masalah dapat teratasi dan pasien sudah di izinkan pulang oleh dokter.
F. SARAN
a. Bagi Penulis
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di peroleh selama
mengikuti PKK II khususnya asuhan kebidanan ibu hamil.
b. Bagi Rumah Sakit
Rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan kebidanan ibu hamil.
c. Bagi institusi
Untuk menambah wawasan mahasiswa, sebagai baham bahan
asuhan kebidanan dan berbagi pengetahuan untuk Program
Studi Kebidanan serta menambah daftar pusta bacaan Program
Studi Kebidanan.
d. Bagi Ny U
Ny “U” dapat memperoleh informasi tentang Plasenta Previa
Totalis

29
DAFTAR PUSTAKA

Ayadi AME, Nathan HL, Seed PT, Butrick EA, Hezelgrave NL, Shennan AH, et
al. Vital sign prediction of adverse maternal outcomes in women with
hypovolemic shock: The role of shock index. PLoS One. 2016;11(2):1–12.

Baldisseri MR. Shock and Pregnancy [Internet]. Medscape. 2019 [diakses tanggal
7 Juni 2020]. 1. Tersedia di: https://emedicine.medscape.com/article/169450-
overview

Cunningham FG. 2006.Obstetri William Vol. 1. Jakarta: EGC. pp:685-704.


FaizA Sand Ananth CV. 2003. Etiology and risk factors for placentaprevia: An
over view and meta-analysis of observation al studies. Journalof Maternal-
Fetaland Neonatal Medicine. 13: 175–190.

Weldimira V. Wanita Usia 36 Tahun , Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa


dan Janin Letak Lintang. J Kedokt Unila. 2018;4(1):1–7.

30
Husain WR, Wagey F, Suparman E. Hubungan Kejadian Plasenta Previa dengan
Riwayat Kehamilan Sebelumnya. e-CliniC. 2020;8(1):46–51.

31

You might also like