You are on page 1of 13

MAKALAH IBAM

Tentang

Islam Dan Sistem Ekonomi Minangkabau

DISUSUN OLH :

KELOMPOK 8
M.ALSABRI MAULANA FUADY
NIM : 2016050062. PERSYA B. sabry.id201912@gmail.com
YUDHA PUTRA RANJASI
NIM : 2016050075. PERSYA B. waveyudha@gmail.com
AFRINALDI
NIM : 2016050090. PERSYA B.afrinaldialdi20@gmail.com

DOSEN PENGAMPU
DR. MUHAMAD JAMIL S.SOS

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH B


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN IMAM BONJOL PADANG

i
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Ekonomi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Ekonomi juga memiliki peranan yang penting untuk menjaga kestabilan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Tingkat pertumbuhan dan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari
indikator ekonominya. Setiap negara menggunakan sistem ekonomi yang berbeda beda.
Sistem ekonomi yang berkembang saat ini di dunia adalah sistem ekonomi kapitalis, sosialis,
campuran, dan sistem ekonomi islam. Salah satu sistem ekonomi di dunia yang saat ini
mendapat pengakuan di dunia adalah sistem ekonomi islam. Yang lebih dikenal dengan
sebuta ekonomi syariah. Kajian-kajian ilmiah tentang ilmu ekonmi dan keuangan islam
muncul. Serta mengalami perkembangannya sejak tahun 1970-an, baik di Timur Tengah
maupun dibelahan bumi lainnya. Sejak saat itu muncul sistem ekonomi islam muncul sebagai
wacana dan di pandang sebagaisuatu alternatif pilihan. Perkembangan ekonomi islam mulai
terjadi sejalan dengan kecenderungan yang menguat terhadap pemihaakn sistem ekonomi
neo-klasik akibat menguatnya anggapan bahwa ekonoom keynesian sudah tidak lagi mampu
mejawba berbgai masalah perekonomian negara-negara capitalis. 1

Islam dan adat serta sistem ekonomi di minangkabau ini saling berhubungan dan
mempunyai nilai-nilai kebersamaan. Sejak dahulu Masyarakat adat Minangkabau selaku
penganut matrilinial terbesar di dunia, telah memiliki sistem perekonomian komunal
berdasarkan Adat Minangkabau dengan sistem protodemokrasi sejak masa pra sejarah.
sehingga terkenal sebagai Saudagar Minang yang menguasai perekonomian. Ekonomi adat
dan Ekonomi islam Minangkabau terdapat persamaan nilai-nilai yaitu nilai-nilai
kebersamaan dalam sistim ekonomi. Hasil penelitian ini juga menemukan faktor-faktor yang
menggeser dan membuat jarak antara Ekonomi Adat Minangkabau dengan Ekonomi Islam.
Dari segi faktor pelaku bisnis di Nagari maupun di rantau, orang Minang yang taat akan
ajaran Islam dan loyal dalam melaksanakan Adat tapi belum bisa berperilaku Ekonomi Adat
sesuai ajaran Islam. Pengaruh sosial politik dan budaya asing seperti sistem Ekonomi

1
Masyhuri,2003:11

1
Kapitalis yang sangat mempengaruhi dan merubah pemikiran serta perilaku ekonomi orang
Minang, sehingga pelaku ekonomi adat tidak lagi berprinsip teguh pendirian dan hilangnya
rasa kebersamaan sesuai ajaran adat Minangkabau yang berlandaskan Filosofi “Adat Basandi
Sa’arak, Syarak Basandi Kitabullah”. Perubahan sosial dan ekonomi sangat mempengaruhi
sistem di masyarakat termasuk perubahan pada sistem nilai, adat, sikap dan pola perilaku
kelompok dalam masyarakat. 2

2. Rumusan masalah
a. Bagaimana sistem perekonomian Minangkabau ?
b. Apa saja nilai-nilai dalam sistem ekonomi Minangkabau dan ekonomi Islam ?
c. Adanya hubungan antara Ekonomi dan kekerabatan minnagkabau.
d. Adanya persamaan antara ekonomi islam dan ekonomi adat.

3. Tujuan penelitian
a. Memahami sistem ekonomi Minangkabau.
b. Memahami persamaan antara ekonomi islam dan ekonomi adat Minangkabau.
c. Menganalisis hubungan antara Ekonomi dan Kekerabatan Minangkabau.
d. Menganalisis nilai-nilai dalam sistem ekonomi Minangkabau dan ekonomi Islam.

2
Yunimar, Zakaria, Annesy.Dalam “Perbandingan Ekonomi Adat Minangkabau Dengan Ekonomi Islam”

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Ekonomi Minangkabau

Berdasarkan tanah dan hasil alam diranah minang sangat lah besar tingkat penghasilan
ekonomi nya, meliputi daratan rendah, daratan tinggi(perbukitan), hingga dipesisir atau
ditepian laut. sebagian dari pada masyarakat atau suku Minangkabau hidup bercocok tanam
(petani), Ada yang di sawah-sawah dengan menanam padi dan palawija, di lereng-lereng
bukit dengan menanam sayuran dan buah-buahan, dan di pesisir dengan tanaman kelapa.
Sebagian lagi berdagang (merantau), dan membuat barang-barang kerajinan, berupa perak
bakar dan kain songket Silungkang, sebagian lagi bekerja di sektor jasa dan buruh.3
 Ikatan kuat antara Sistem ekonomi dan kekerabatan.
Perekonomian sangat penting bagi adat Minangkabau, yang demikian dapat dipahami,
sebab atas dasar ekonomi yang sehat dan baik masyarakat akan menjadi makmur dan
kebudayaan akan dapat dikembangkan serta pembangunan dapat dilaksanakan. Untuk
mengamalkan pengertian tentang pentingnya ekonomi itulah orang minang banyak pergi
merantau. Ditinjau lebih mendalam, nyata bahwa dasar dan ikatan ekonomi yang turut
menjadikan adat Minangkabau itu kuat dan kokoh, sanggup bertahan dari zaman karena adat
itu mempunyai nilai utama tentang ekonomi. Dan nilai ekonomi bukanlah berdasarkan enak
seseorang, tetapi adalah “lamak dek awak lamak dek urang, elok dek awak katuju dek urang”,
yaitu elok dan enak dalam dan dengan bersama. 4
Ikatan ekonomi dalam Minangkabau terbagi atas harato pusako (harta pusaka), sawah
ladang, hutan tanah, harta percaharian, pewarisan, hak ulayat, ketentuan tentang hutan tanah.
Dilihat dari segi harta pencaharian terdapat peraturan-peraturan dalam adat, yang berwujud
suatu keseimbangan tindakan yang adil suatu keseimbangan pimpinan antara harta
pencaharian dan harta pusaka. Hal ini terkandung dalam pepatah:
“Kaluak paku kacang balimbiang Anak dipangku kamanakan dibimbiang Anak dipangku
jo pancarian Kamanakan dibimbiang jo pusako” (Keluak paku kacang belimbing, anak
dipangku kemenakan dibimbing anak dipangku dengan hasil pencarian kemenakan dibimbing
dengan harta pusaka).5
3
Indriyawati, E. 2009
4
Rinaldo.2016 : 32-33 Dalam “Pola Ekonomi Kekerabatan Minangkabau”
5
Rinaldo.2016 : 32-33.Dalam Karya Ilmiah “Pola Ekonomi Kekerabatan Minangkabau”

3
Pepatah ini juga berarti bahwa anak pun harus dibela dengan pencaharian, dan
kemenakan dibela dengan pusaka, bahwa harta pencaharian dan harta pusaka mempunyai
keseimbangan antara anak dan kemanakan. Selain itu perkawinan menurut Minangkabau
menjamin stabilnya perekonomian, dengan adanya ikatan perkawinan tersebut maka akan
terjalin juga pola ekonomi didasarkan oleh kekeluargaan (Hakimy, 1988:215-225).
Dalam kehidupan kemasyarakatan orang minang sangat memperhatikan sekali rasa
kesetiakawanan, kebersamaan, persatuan, dan kesatuan dalah bahasa adat disebut dengan raso
(tenggang rasa). Pepatah menyebutkan :” Adat nan maniru manuladan, sahino samalu,
saraso sapareso, Raso dibao naiak, pareso dibao turun”. Intinyadalam masyarakat
minangkabau melakukan sesuatu kegiatan didasarkan oleh kebersamaan,kekeluargaan
(Salmadanis, 2003:67). Maka dalam melakukan suatu kegiatan ekonomi ,sosial ,dan budaya
masyarakat minangkabau lebih mengutamakan prinsip kerja sama, kebersamaan,
kesetiakawanan dan kekeluargaan karena prinsip ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat
Minangkabau.6
 Nilai-nilai dalam sistem ekonomi Minangkabau
a) Nilai Berhemat

“ Bahimat sabalun habih, sadiokan payuang sabalub hujan”

(Berhemat sebelum habis, sediakan payung sebelum hujan)


b) Nilai Menjauhi Pemborosan

“ Wakatu ado jan dimakan, lah habih baru dimakan”


(Ketika ads janga dimakan, sudah habis baru dimakan)
c) Nilai Keadilan

“Gadang jan malendo, panjang nan manindih, cadiak jan manjua kawan, nan tuo dihormati,
nan ketek disayangi, samo gadang baok bakawan”
(Besar jangan melindas, panjang janga menindas, cerdik janga menjual kawan, yang tua
dihormati, yang kecil disayangi, sama besar bawa berkawan)
d) Nilai Keadilan Ekonomi

4
“Mandapek samo balabo, kahilangan samo marugi, maukua samo panjang, mambilai samo
laweh, baragiah samo banyak, manimbang samo barek”
(Mendapat sama berlaba, kehilagan sama merugi, mengukur sama panjang, menyambung
sama lebar, berbagi sama banyak, menimbang sama berat).
Jadi sistem bagi hasil yang diterapkan dalam islam telah diterapkan di Minangkabau jauh
sebelum agama islam masuk.
 Ekonomi Islam
Ekonomi islam yaitu ekonomi yang dibangun atas nilai universal islam. Nilai nilai itu
yaitu : tauhid (keesaan), ‘adl (keadlian), khilafa (pemerintah), nubuwwah (kenabian), dan
ma’ad (return).
Dalam ekonomi islam, islam mengakui adanya kepemilikan pribadi, kepemilikan
bersama (syarikh), dan kepemilikan negaara. Sedangkan konsep kapitalis haya mengakui
kepemilikan pribadi. Beda hal nya dengan konsep sosialis yang hanya mengakui kepemilikan
bersama oleh negara. Multiple ownership (kepemilikan multijenis) dimana manusia sebagai
pemegang amanah di muka bumi diberi hak dan tanggung jawab yang sama dalam mengelola
sumber daya yang tersedia.
Sistem ekonomi islam juga memerlukan suatu tatanan norma atau hukum yang
menjadi payung (atap) dan jaminan bagi keberlangsungannya. Dalam istilah adiwarman,
sistem norma atau hukum disebut sebagai akhlak ekonomi islam.
Tujuan dari sistem ekonomi islam adalah memberikan keselarasan bagi kehidupan di
dunia. Nilai-nilai islam bukan hanyya berlaku untuk kehidupan muslim tetapi juga untuk
seluruh makhluk yyang ada di bumi.
Loyalitas muslim minangkabau terhadap ajaran agama islam dan nilai-nilai adat
minangkabau ternyata belum mempengaruhi ekonomi sesuai dengan ajaran islam. Aspek
religiusitas dan cultural belief (keyakinan pada agama dan loyal dengan budaya
minangkabau) tidak membumi dengan perilaku ekonomi muslim minangkabau baik dalam
arti produksi, seperti perilaku mencari nafkah, berkarya nyata yang bernilai ekonomi maupun
perilaku konsumsi. Keimanan masyarakat minang kepada Allah dan loyal dengan nilai-nilai
adat minangkabau itu sendiri, tidak berdampak pada perilaku mereka dalam hal ihwal
berekonomi. Maka dari itu dibutuhkan instrumen lain agar syariat islam dapat diamalkan
pemeluknya dalam hal perilaku ekonomi tegasnya.7

7
Yunimar, Zakaria, Annesy. Dalam “Perbadingan Ekonomi Adat Minangkabau dengan Ekonomi Islam”

5
B. Nilai dan prinsip dasar ekonomi Islam
Sistem ekonomi islam adalah ekonomi yang kuat, mandiri dan anti – krisis. Dengan
adanya sistem ini negara bisa bertahan jika dilanda krisis atau pandemi. Jika suatu negara
yang menggnuakan sistem ekonomi islam dilanda krisis atau pandemi, islam menerapkan
kebijakan prioritas pada upaya penyelesaian krisis terlebih dahulu dan disaat yang sama
menerapkan berbagai, konsep, gagasan, mekanisme makro dan mikro ekonomi islam
sehingga negara tidak akan jatuh ke jurang krisis. Sistem ekonomi islam dapat mencegah
krisis ekonomi berdasarkan prinsip berikut :
1. Sistem ekonomi islam mengharamkan riba
Baik riba nasiah maupun riba fadhl, sehingga khilafah akan menghentikan perbankan
konvensional serta aktivitas ekonomi baik antar individu maupun pebisnis yang mengandung
riba dan transaksi yang tidak sesuai dengan syariah. Terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat
275.
2. Menata ulang sistem moneter yang harus berbasis emas dan perak
Jika negara ingin mencetak uang kertas maka harus di cover dengan emas dan perak
dengan nilai yang sama dan dapat ditukarkan saat ada permintaan dengan begitu uang kertas
negara tidak bisa disominasi uang negara lain. Uang tersebut memiliki nilai intrinsik tetap
dan tidak berubah. Dolar mendominasi dunia semenjak emas disingkirkan dan dolar
dimasukkan menjadi pendampig mata uang. Oleh sebab itu dolar ikut andil dalam krisis
dunia.
3. Islam melarang penjualan komoditi sebelum dikuasai penjualnya
Haram hukumnya menjual barang yang bukan atau belum miliknya seutuhnya. Haram
juga memindah tangan kan surat surat berharga, obligasi dan saham yang dihasilkan dari aqad
aqad bathil. Maka khilafah akan menutup aktiitas aktiitas bursa dan pasar saham, jual beli
saham, obligasi dan komoditi tanpa syarat serah terimanya bahkan bisa diperjual belikan
tanpa mengalihkannya dari pemilik asli kepada pemilik yang sekarang adalah sistem yang
bathil dan dapat menimbulkan Sistem keuangan berbasis Baitul Mal.
4. Khilafah tidak akan pernah mengambil utang luar negri
Untuk pembiayaan bangunan sehingga tidak masuk dalam jebakan utang sistem
keuangan baitul mal dibagi menjadi 3 kepemilikan : kepemilikan umum, kepemilikan negara,
kepemilika individu.
 Prinsip – prinsip dasar ekonmi islam

6
1. Dualisme kepemilikan

Tidak boleh secara bersamaan mengaki kepemilika umum dan kepemilikan pribadi.
2. Kebebasan ekonomi yang teratur

Ekonomi islam sebenarnya tidak terlalu mengikat, sebab Allah menjamin kebebasan dan
ruang gerak ekonomi manusia seluas-luasnya.
3. Tanggung jawab sosial

Dengan melakukan serangkaian tanggung jawab sosial maka secara langsung dirinya juga
telah bersedakah terhadap sesama.

Kelebihan ekonomi islam


4. Menjunjung kebebasan individu

5. Mengakui hak individu terhadap harta

6. Larangan menumpuk kekayaan

7. Jaminan sosial

8. Distribusi kekayaan

9. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yaang wajar

10. Kesejahteraan individu dan masyarakt

Kekurangan ekonomi islam


1. Lambatnya oerkembangan literatur ekonomi islam

2. Tidak ada representasi dalam negara yang menggunakan sistem ekonomi islam

3. Pendidikan masyarakat yang materialisme

4. Praktik ekonomi konvensional lebih dulu dikenal

5. Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi islam kurang

 Hubungan Ekonomi Islam dan ekonomi adat Minangkabau

7
1. Ekonomi Adat Minangkabau tidak dapat dipisahkan dari ekonomi Islam, karena
Falsafah Adat Minangkabau “ Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”. Prinsip
ekonomi bagi masyarakat Minang adalah perilaku secara adat yang tidak bertentangan
dengan prinsip ekonomi Islam.
2. Persamaan antara ekonomi Adat Minang dengan Ekonomi Islam adalah melakukan
penawaran harga atas dasar suka sama suka yang tidak bertentangan dengan prinsip ekonomi
Islam.
3. Transparan dimana objek yang di perjual belikan jelas “Indak mambali kuciang dalam
karuang”. Prinsip ini sesuai dengan nilainilai ekonomi Islam, Dimana barang yang di
perjualbelikan nyata dan jelas.
4. Prisnsip berlangganan dalam ekonomi Adat Minang merupakan wujud dari kepuasan
terhadap pembeli maupun penjual. Prinsip ini selaras dengan nilai-nilai ekonomi dalam
Islam.
5. Prinsip Kejujuran “lamak dek awak katuju dek urang” prinsip ini bermakna dalam
ekonomi adat minang kabau. Prinsip ini sesuai dengan nilai-nilai ekonomi Islam.
6. Kepatutan Harga “manenggang” kepatutan harga dalam ekonomi Adat Minang
bertujuan memberikan kepuasan kepada pembeli dan penjual yang sesuai dengan nilai-nilai
ekonomi Islam.
7. Prinsip saling menguntungkan “ma ukua samo panjang, manimbang samo barek”
merupakan nilai-nilai ekonomi Adat Minang yang selaras dengan eknonomi Islam.8
Islam dan adat serta sistem ekonomi di minangkabau ini saling berhubungan dan
mempunyai nilai-nilai kebersamaan. Sejak dahulu Masyarakat adat Minangkabau selaku
penganut matrilinial terbesar di dunia, telah memiliki sistem perekonomian komunal
berdasarkan Adat Minangkabau dengan sistem protodemokrasi sejak masa pra sejarah.
sehingga terkenal sebagai Saudagar Minang yang menguasai perekonomian. Ekonomi adat
dan Ekonomi islam Minangkabau terdapat persamaan nilai-nilai yaitu nilai-nilai
kebersamaan dalam sistim ekonomi. Hasil penelitian ini juga menemukan faktor-faktor yang
menggeser dan membuat jarak antara Ekonomi Adat Minangkabau dengan Ekonomi Islam.
Dari segi faktor pelaku bisnis di Nagari maupun di rantau, orang Minang yang taat akan
ajaran Islam dan loyal dalam melaksanakan Adat tapi belum bisa berperilaku Ekonomi Adat
sesuai ajaran Islam. Pengaruh sosial politik dan budaya asing seperti sistem Ekonomi

8
Yunimar, Zakaria, Annesy. Dalam “Perbadingan Ekonomi Adat Minangkabau dengan Ekonomi Islam”

8
Kapitalis yang sangat mempengaruhi dan merubah pemikiran serta perilaku ekonomi orang
Minang, sehingga pelaku ekonomi adat tidak lagi berprinsip teguh pendirian dan hilangnya
rasa kebersamaan sesuai ajaran adat Minangkabau yang berlandaskan Filosofi “Adat Basandi
Sa’arak, Syarak Basandi Kitabullah”. Perubahan sosial dan ekonomi sangat mempengaruhi
sistem di masyarakat termasuk perubahan pada sistem nilai, adat, sikap dan pola perilaku
kelompok dalam masyarakat.9

9
Yunimar, Zakaria, Annesy. Dalam “Perbadingan Ekonomi Adat Minangkabau dengan Ekonomi Islam”

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagian dari pada masyarakat atau suku minangkabau hidup bercocok tanam
(petani). Ada yang disawah dengan menanam padi dan palawija, dilereng bukit menanam
sayur sayuran dan buah buahan dan dipesisir dengan tanaman kelapa.
Perekonomian sangat oenting bagi adat minang kabau, yang demikian dapat
dipahami, sebab atas dasar ekonomi yang sehat dan baik masyarakat akan menjadi makmur
dan kebydayaan akan dapat dikembangkan serta pembangunan dapat dilaksanakan.
Ditinjau lebih mendalam, bahwa dasar dan ikatan ekonomi yang turut menjadikan
adat minangkabau itu kuat dan kokoh, sanggup bertahan dari zaman karna adat itu
mempunyai nilai utama tentang ekonomi. Maka dalam melakukan suatu kegiatan ekonomi,
sosial dan budaya masyarakat minang kabau lebih mengutamakan prinsip kerja sama,
kebersamaan, kesetiakawanan dan kekeluargaan karena prinsip ini sudah menjadi tradisi bagi
masyarakat minangkabau.
Aspek religiusitas dan cultural belief (keyakinan pada agama dan loyal dengan budaya
minangkabau) tidak membumi dengan prilaku ekonomi muslim minangkabau baik dalam arti
produksi, seperti perilaku mencari nafkah, berkarya nyata yang bernilai ekonomi maulun
perilaku konsumsi.
Jika suatu negera yang menggunakan ekonomi islam dilanda krisis atau pandemi,
islam menerapkan kebijakan prioritas pada upaya penyelesaian krisis terlebih dahulu dan
disaat yang sama menerapkan berbagai konsep, gagasan , mekanisme makro dan mikro
ekonomi islam sehingga negera tidak akan jatuh kejurang krisis.
Ekonomi adat minang kabau tidak dapat dipisahkan dari ekonomi islam, karena
falsafah adat minang kabau “adat basandi syara’,syara’ basandi kitabullah”
Prinsip ekonomi bagi masyarakat minang adalah prilaku secara adat yang tidak bertentangan
dengan prinsip ekonomi islam
Persamaan antara ekonomi adat minang dengan ekonomi islam adalah penawaran harga atas
dasar suka sama suka yang tidak bertentangan dengan prinsip ekonomi islam.
Kepatutan harga “manenggang” dalam ekonomi minang bertujuan memberikan
kepuasan kepada pembeli dan penjual yang sesuai dengan nilai nilai ekonomi islam. Islam
dan adat serta sistem ekonomi minangkabau ini saling berhubungan dan mempunyai nilai
nilai yang sama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Indriyawati,E. 2009.Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan


Nasional, Jakarta. p. 137.Damsar. 2000. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Navis, A.A., 1984, Alam Terkembang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan
Minangkabau, Jakarta: PT. Grafiti Pers. Reid, Anthony 2001, "Understanding Melayu
(Malay) as a Source of Diverse Modern Identities".
https://m.merdeka.com/trending/tujuan-ekonomi-islam-dalam-perdagangan-ketahui-agar-tak-
salah-arah-kln.html?page=3
https://old.iainbukittinggi.ac.id/index.php/component/k2/item246-islam-belum-membumi-
dalam-perilaku-ekonomi-orang-minang
https://sarjanaekonomi.co.id/sistem-ekonomi-islam/#kelemahan_sistem_ekonomi_islam.
https://sumbar.kemenag.go.id. scholar.unand.ac.id.pdf.digilib.uinsgd.ac.id 4_bab1
https://www.pdfdrive.com ekonomi islam itu ekonomi kerakyatan
https://www.pdfdrive.com minangkabau
https://www.pdfdrive.com pola ekonomi kekerabatan
https://youtu.be/J23bE4mkpl
https://youtu.be/y80T_in6b1k
https://youtu.be/YqDn4CKNXgo
https://yuotu.be/uJNvqh7QvKE
scholar.unand.ac.id.pdf BAB I.pdf
www.researchgate.net

11
12

You might also like