You are on page 1of 9

Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal.

41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN LABORATORIUM SMA/SMK


KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
1
Tria Marta Gusnisa, 2Eki Saputra
1,2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
Jl. HR Soebrantas KM.18 Panam Pekanbaru - Riau
Email: 1tria.marta.gusnisa@students.uin-suska.ac.id, 2eki.saputra@uin-suska.ac.id,

ABSTRAK
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki 21 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 12 Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang tersebar pada 15 kecamatan. Dari 21 SMA tersebut tedapat 18 SMA yang memiliki
laboratorium dengan jumlah keseluruhan 38 ruangan, dan 3 SMA lainnya tidak memiliki ruangan laboratorium
sama sekali. Solusi yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi yaitu, untuk sekolah
yang belum mempunyai laboratorium dapat meminjam laboratorium sekolah lain. Kurangannya informasi
mengenai jadwal pemakaian maupun peminjaman laboratorium mempersulit SMA/SMK untuk melakukan
praktek bersama ataupun peminjaman laboratorium. Tujuan penelitian adalah membangun sistem informasi
laboratorium yang akan menyajikan informasi mengenai jadwal praktikum, fasilitas laboratorium dan
mempermudah sekolah melakukan sharing laboratorium. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem
adalah waterfall dengan permodelan unifield modeling laguage untuk rancangan. Sistem ini diuji dengan
pengujian blackbox. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi laboratorium SMA/SMK yang
menyajikan informasi jadwal praktikum dan fasilitas laboratorium SMA/SMK di Kabupaten Kuantan Singingi
serta sekaligus memfasilitasi peminjaman laboratorium. Sistem informasi laboratorium yang dibangun telah
berjalan baik secara fungsional berdasarkan pengujian yang dilakukan.
Kata kunci: peminjaman laboratorium, Sistem Informasi Laboratorium, UML, waterfall

A. PENDAHULUAN dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi


Dalam era globalisasi pada saat ini, dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan aliansi atau kerjasama dengan pihak
berkembang sangat pesat sehingga memudahkan lain yang dapat meningkatkan kualitas nilai
kita dalam melakukan aktifitas. Salah satu lembaga pendidikan tersebut [1].
teknologi yang bekembang pesat adalah teknologi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
komputer. Dengan teknologi komputer Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang
memungkinkan informasi dapat disampaikan Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar
dengan cepat dan mudah. Salah satunya dengan / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
internet kita bisa mendapatkan informasi melalui Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan
web-web. Berkembangnya teknologi informasi dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
komunikasi telah membuka kemungkinan- (SMA/MA) menjelaskan bahwa sebuah SMA/MA
kemungkinan kegiatan yang sebelumnya sulit atau sekurang-kurangnya memiliki prasarana
bahkan tidak bisa dilakukan, saat ini dengan mudah laboratorium yaitu ruang laboratorium biologi,
bisa dilakukan [1]. ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium
Dalam dunia pendidikan, diperlukannya kimia, ruang laboratorium komputer, dan ruang
reformasi yang berkaitan erat dengan sistem laboratorium bahasa.
informasi tentang bagaimana dunia pendidikan Seiring terus berkembangnya kurikulum
berusaha menggunakan perangkat komputer, yang pembelajaran di SMA, praktikum untuk mata
dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi pelajaran kejuruan semakin diperlukan.
untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
secara signifikan. Manajemen menilai pendidikan dalam pengaruh model pembelajaran berbasis
sebagai penggerak pada sistem informasi praktikum terhadap keterampilan proses sains,
manajemen pendidikan, sekaligus sistem informasi sikap ilmiah, dan penguasaan konsep sistem
manajemen pendidikan sebagai penentu proses regulasi, disimpulkan bahwa model pembelajaran
manajemen pendidikan. Meningkatnya ilmu berbasis praktikum dapat meningkatkan
pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan
komputerisasi telah menunjukkan bahwa penguasaan konsep sistem regulasi. Dengan begitu
perkembangan tersebut dapat membantu kebutuhan akan laboratorium dan fasilitasnya
memecahkan masalah pada proses implementasi semakin meningkat [3].
sistem informasi manajemen pendidikan [2]. Laboratorium yang telah dibangun pada SMK
Disamping itu sistem informasi semakin di Kabupaten Kuantan Singingi adalah
dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya laboratorium TKJ, akuntansi, pemasaran, instalasi

41
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

listrik, kendaraan ringan, bengkel, otomotif, Jika diminta melalui telepon, pembicara tidak hapal
elektronika, bangunan, adm perkantoran, jadwal dan sulit mendeskripsikan dengan jelas
pemasaran, dan akomodasi perhotelan. Sedangkan posisi sekolah yang dituju.
untuk SMA telah dibangun beberapa macam Kondisi ini menjadi lebih rumit ketika
laboratorium yaitu laboratorium biologi, fisika, mendapati jadwal yang bentrok dengan
kimia, komputer, bahasa, dan multimedia. peminjaman laboratorium oleh sekolah lain dan
Berdasarkan wawancara yang dilakukan ketika sekola yang dituju telah dipinjam oleh
dengan bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten sekolah lain. Maka, sekolah yang membutuhkan
Kuantan Singingi, pembangunan laboratorium harus mencari sekolah lain atau menyesuaikan lagi
sekolah belum dapat dilakukan secara menyeluruh jadwal peminjaman laboratorium. Hal ini
dan bersamaan. Data pendukung dari Dinas membutuhkan lebih banyak waktu dan tidak
Pendidikan pada tahun 2015, Kabupaten Kuantan praktis.
Singingi memiliki 21 SMA dan 12 SMK, yang Pembangunan Sistem Informasi Laboratorium
tersebar pada 15 kecamatan. Dari 21 SMA tersebut dibangun berbasiskan web ini, merupakan salah
tedapat 18 SMA yang memiliki laboratorium satu langkah mengatasi permasalahan tersebut.
dengan jumlah keseluruhan 38 ruangan, dan 3 Dengan adanya Sistem Informasi Laboratorium,
SMA lainnya yaitu SMAN 2 Kuantan Mudik, informasi mengenai SMA/SMK yang memiliki
SMAN 2 dan 3 Singingi Hilir, tidak memiliki laboratorium beserta jadwalnya akan lebih terlihat
ruangan laboratorium sama sekali. Dari 12 SMK, sehingga sekolah yang membutuhkan tidak sulit
terdapat 9 SMK memiliki laboratorium yang dalam menyesuaikan jadwal. Pada sistem ini juga
digunakan untuk ruangan praktik. Sedangkan 3 dapat melakukan proses peminjaman laboratorium.
SMK lainnya yaitu SMK Darussalam Pangean, Selain itu, sistem informasi laboratorium ini akan
SMKN 1 Kuantan Hilir, dan SMKN 3 Teluk dilengkapi fitur peta yang akan mempermudah
Kuantan tidak memiliki ruangan laboratorium sama sekolah dalam melihat posisi sekolah yang dituju.
sekali. Di antara SMA/SMK yang sudah memiliki Kemudian sistem informasi ini dapat berguna
ruang laboratorium, hanya 1 sekolah yang sudah sebagai referensi bagi Dinas Pendidikan untuk
memiliki ruang laboratorium lengkap untuk semua menentukan pembangunan terutama laboratorium
jurusan. Artinya sebagian besar SMA/SMK yang SMA/SMK di Kabupaten Kuantan Singingi.
ada di Kabupaten Kuantan Singingi kekurangan Berdasarkan hal di atas, maka penulis
ruang laboratorium, sehingga kesulitan dalam melakukan suatu penelitian untuk membangun
melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum. sistem informasi laboratorium SMA/SMK
Akibatnya daya saing siswa dan sekolah rendah. Kabupaten Kuantan Singingi.
Dalam hal ini, solusi yang diberikan
Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi adalah B. LANDASAN TEORI
peminjaman laboratorium antarsekolah. Sekolah B.1. Definisi Sistem
yang belum mempunyai laboratorium dapat Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan
meminjam laboratorium yang tersedia di sekolah komponen yang terdiri dari sub-sistem fisik dan
lain. Dengan begitu, kegiatan pembelajaran non-fisik/logika yang saling berhubungan satu
berbasis praktikum dapat dilaksanakan dengan sama lainnya dan bekerja sama untuk mencapai
baik. suatu tujuan [4].
Awalnya progam peminjaman laboratorium
antarsekolah ini disambut baik dan dirasa B.2. Sistem Informasi Laboratorium
manfaatnya cukup besar bagi sekolah. Namun, Gabungan kedua kata tersebut, sistem
dalam pelaksanaanya pihak sekolah mengalami informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan
kendala, seperti sulitnya proses peminjaman elemen yang saling berhubungan satu sama lain
laboratorium ke sekolah lain. Hal ini disebabkan yang membentuk satu kesatuan yang berfungsi
beberapa kondisi, yang pertama, sulitnya untuk mengintegrasikan data, memproses dan
memperoleh informasi tentang sekolah mana yang menyimpan serta mendistribusikan informasi [5].
mempunyai fasilitas laboratorium yang dibutuhkan. Laboratorium adalah tempat yang digunakan
Selama ini informasi diperoleh dari Dinas kegiatan percobaan atau penyelidikan dalam bidang
Pendidikan atau dari sekolah yang dituju. Kedua, ilmu tertentu seperti fisika, kimia, biologi dan
sulitnya memperoleh informasi mengenai jadwal sebagainya [6].
peminjaman laboratorium, terkait dengan
penyesuaian jadwal antara sekolah yang meminjam B.3. Model Proses Waterfall
dengan jadwal yang tersedia disekolah yang dituju. Model waterfall ini sebenarnya adalah
Memperoleh informasi dengan bertanya dianggap “linear sequential model”, yang sering juga disebut
kurang praktis untuk penyesuaian jadwal. Hal ini dengan “classic life cycle” atau model waterfall.
memiliki kendala terkait jarak yang jauh antara Metode ini muncul pertama kali tahun 1970
sekolah dengan Dinas Pendidikan dan sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan
membutuhkan banyak waktu untuk menempuhnya. metode atau model yang paling banyak dipakai

42
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

dalam software engineering (SE). Metode ini untuk berlomba memasuki lapangan kerja. Bidang
melakukan pendekatan secara sistematis dan studi keahlian teknologi terbagi lagi menjadi
berurut mulai dari level kebutuhan sistem hingga delapan belas program studi keahlian, salah satunya
tahap analisis, desain, coding, testing/verification, yaitu teknik ketenagalistrikan. Pada bidang studi
dan maintenance [7]. keahlian terdapat lima kompetensi keahlian, salah
satunya yaitu kompetensi keahlian teknik otomasi
B.4. Google Maps API industri [11].
Google Map Api merupakan aplikasi interface
yang dapat diakses oleh javascript agar Google C. METODOLOGI PENELITIAN
Map dapat ditampilkan pada halaman web yang Metode pengembangan sistem yang
dibangun. Untuk dapat mengakses Google Map digunakan pada penelitian ini adalah waterfall
dilakukan pendaftaran Api Key terlebih dahulu sampai tahap implementasi dan pengujian sistem.
dengan data pendaftaran berupa nama domain web Ada empat buah diagram unified modeling
yang dibangun. Google Map API juga language (UML) yang digunakan, yaitu: (1)
menyediakan layanan yang memungkinkan para usecase diagram; (2) class diagram; (3) sequence
pengembang untuk mengintegrasikan Google Map diagram; dan (4) activity diagram.
ke dalam website masing-masing dengan
menambahkan data point sendiri [8]. C.1. Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan adalah
B.5. Laboratorium menentukan masalah, menyusun tujuan dan studi
Dalam pedoman standarisasi laboratorium pustaka.
atau ruang workshop Balai Pengembangan
Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP) C.2. Tahap Pengumpulan Data
tahun 2007, laboratorium atau ruang workshop Pada tahap pengumpulan data dilakukan
seperti tercantum dalam PP No.5 tahun 1980 pasal dengan menggunakan teknik wawancara, observasi,
27 dan 28 adalah sarana penunjang jurusan dalam dan studi literatur.
suatu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni
tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi 1) Wawancara
bersangkutan [9]. Penulis bertatap muka langsung dengan
sumber informasi untuk mengajukan pertanyaan-
B.6. Sekolah Menengah Atas (SMA) pertanyaan secara langsung. Wawancara dilakukan
Sekolah menengah atas adalah salah satu kepada orang yang berkaitan langsung dengan
bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan sistem kepada bapak Nasjuneri Putra, ST selaku
pendidikan umum pada jenjang pendidikan Kepala Bidang Prasarana & Perpustakaan, Bapak
menengah sebagai lanjutan dari SMP,MTs, atau Faizal, ST selaku Kepala Seksi Gedung dan
bentuk lain yang sederajat. Fungsi dari pendidikan Bangunan, dan Weli Hendri, S.Pd. MM selaku
menengah adalah menegembangkan nilai-nilai dan Kepala Seksi Menengah Umum, Menengah
sikap rasa keindahan dan harmoni, pengetahuan, Jurusan.
kemampuan, dan ketrampilan sebagai persiapan
untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi dan/atau 2) Observasi
untuk hidup di masyarakat dalam rangka mencapai Mengadakan pengamatan langsung ke obyek
tujuan pendidikan nasional [10]. mengenai masalah yang terkait. Pengamatan yang
dilakukan penulis pada Dinas Pendidikan
B.7. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kabupaten Kuantan Singingi meliputi profil, visi,
Pengertian mengenai sekolah menengah misi instansi serta data-data terkait SMA/SMK.
kejuruan terdapat pada Peraturan Pemerintah No.
3) Studi Literatur
74 tahun 2008 pasal 1 ayat 21 yang menyatakan
Menggunakan literatur-literatur yang telah ada
bahwa “Sekolah Menengah Kejuruan yang
untuk digunakan sebagai referensi atau digunakan
selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu
sebagai bahan pembanding. Jurnal sistem informasi
bentuk satuan pendidikan formal yang manajemen laboratorium, serta yang menyangkut
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
dengan laboratorium.
jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari
SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau C.3. Analisa dan Perancangan
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau Pada tahap analisis, penulis membuat (1)
setara SMP atau MTs”. Sekolah menengah Analisa Sistem Berjalan; (2) Analisa Permasalahan;
kejuruan melakukan proses belajar mengajar baik (3) Pembuatan Pemodelan dengan UML; (4)
teori maupun praktik yang berlangsung di sekolah Desain Database; (5) Desain Struktur Menu; dan
maupun di industri diharapkan dapat menghasilkan (6) Desain Interface. Pada tahap ini, peneliti
lulusan yang berkualitas. Sekolah menengah menganalisa sistem yang berjalan terkait
kejuruan mengutamakan pada penyiapan siswa manajemen laboratorium pada Dinas Pendidikan

43
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Kabupaten Kuantan Singingi dan terkait alur apakah sistem tersebut sesuai dengan yang di
informasi pemakaian laboratorium bersama. harapkan.
Sedangkan, Analisa Permasalahan merupakan
pemaparan permasalahan yang terjadi selama D. ANALISA DAN PERANCANGAN
menerapkan sistem lama. D.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem yang berjalan saat ini memeliki
C.4. Implementasi dan Pengujian beberapa proses yaitu sekolah yang hendak
Tahap implementasi merupakan tahap yang meminjam dapat langsung datang ke Sekolah
dilakukan setelah membuat rancangan sistem. tujuan atau melalui telepon untuk meminta
Kegiatan yang dilakukan berupa: informasi jadwal laboratorium yang kosong. Pihak
sekolah tujuan mengecek informasi yang diminta.
1) Pembuatan Database Jika jadwal tersedia maka sekolah tersebut akan
Kegiatan pembuatan database ini meliputi memberikan informasi tersebut. Sedangkan jika
data laboratorium dan sekolah dilakukan tidak tersedia, maka pihak sekolah tersebut
menggunakan tools MySQL. memberitahukan jika informasi yang diminta tidak
tersedia. Sekolah yang hendak meminjam
2) Pembuatan Coding Program menerima informasi dari sekolah tujuan.
Pembuatan coding merupakan tahap yang Setelah mendapatkan informasi, sekolah dapat
dilakukan dalam pembuatan website sistem meminjam laboratorium sekolah tujuan. Jika
informasi manajemman laboratorium menggunakan sekolah peminjam ingin melakukan peminjaman
bahasa pemrograman PHP. maka dilanjutkan pada proses pemesanan. Jika
Tahap pengujian yang dilakukan adalah tidak maka proses selesai dan sekolah tersebut
pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah hanya mendapatkan informasi. Selanjutnya sekolah
pengujian fungsional sistem. Tahapan pengujian ini tujuan membuat catata peminjaman, dan sekolah
di lakukan dengan tujuan untuk menjamin sistem yang meminjam dapat menggunakan laboratorium
yang dibuat sesuai dengan hasil analisis dan untuk melakukan praktikum. Detail Use Case
perancangan serta menghasilkan satu kesimpulan Sistem Berjalan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Use case diagram sistem yang sedang berjalan

D.2. Analisis Permasalahan pengadaan dan pembangunan laboratorium


Adapun masalah yang terjadi saat SMA/SMK.
menggunakan sistem lama antara lain: (1)
Susahnya mendapatkan informasi mengenai D.3. Perancangan Sistem Usulan
fasilitas laboratorium, sehingga ketika di suatu D.3.1. Use Case Diagram
sekolah yang tidak memiliki laboratorium, Berdasarkan permasalahan yang muncul,
pelaksanaan praktikum mata pelajaran yang maka diusulkan suatu pemecahan masalah dengan
membutuhkan praktik tidak berjalan baik; (2) membangun sebuah sistem informasi laboratorium.
Susahnya mencocokkan jadwal praktikum, Diagram use case sistem tersebut dapat dilihat pada
pemakaian, maupun peminjaman laboratorium Gambar 2.
sekolah yang bersangkutan, karena kurangnya
informasi; (3) Tidak ada visualisasi pemetaan D.3.2. Class Diagram
mengenai fasilitas laboratorium SMA/SMK di Class diagram merupakan diagram yang
Kabupaten Kuantan Singingi; (4) Ketidakmerataan menggambarkan rincian database, rincian tabel,
serta relasinya. Class diagram pada sistem

44
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

informasi laboratorium SMA/MK Kuantan dan SMK Kuantan Singingi dapat dilihat pada
Singingi dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 4 dan Gambar 5.

D.3.3. Activity Diagram D.3.4. Sequence Diagram


Activity diagram lebih menampilkan aktivitas- Sequence diagram berguna dalam
aktifitas sistem dan alur kerja sistem. Activity menggambarkan bentuk interaksi antara aktor dan
diagram pada sistem informasi laboratorium SMA sistem. Sequence diagram sistem informasi
laboratorium dapat dilihat pada Gambar 6 dan
Gambar 7.

Gambar 2. Use case diagram sistem usulan

Gambar 3. Class diagram

45
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Gambar 4. Activity diagram pinjam laboratorium

Gambar 5. Activity diagram validasi peminjaman laboratorium

46
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Gambar 6. Sequence Diagram pinjam laboratorium

Gambar 7. Sequence Diagram pinjam laboratorium

E. IMPLEMANTASI DAN PENGUJIAN


E.1. Batasan Implementasi 2) Perangkat lunak (software)
Dalam implementasi sistem dibutuhkan a) Sistem Operasi: Windows 7 Ultimate
batasan. Berikut merupakan beberapa hal yang b) DBMS: MySQL
menjadi batasan implementasi Sistem Informasi c) Web server: Xampp Versi 3.1.0.3.0
Laboratorium: (1) Sistem yang dibangun d) Tools programming: PHP, Google Map
berbasiskan Web; (2) Sistem dibangun API
menggunakan bahasa pemrograman PHP, Jquery,
dan DBMS menggunakan MySQL; (3) Sistem yang E.3. Implementasi Database
dibangun memiliki hak akses untuk admin , admin Implementasi database dari rancangan
sekolah (SMA/SMK di Kabupaten Kuantan database sistem yang telah dibuat sebelumnya
Singingi), dan hak akses piminan dalam hal ini dapat dilihat pada Gambar 8. Nama database yaitu
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan simplab yang terdiri dari 9 tabel, yaitu (1)
Singingi. (4) Sistem menggunakan localhost galerylaboratorium; (2) jadwalpeminjaman; (3)
dengan Web Server Apache yang tersedia pada kecamatan; (4) laboratorium; (5)
Xampp versi 1.7.2; (5) Sistem dapat menampilkan laboratoriumsekolah; (6) peminjamanlaboratorium;
data SMA/SMK, Peta Sekolah, Laboratorium, dan (7) sekolah; (8) user; dan (9) user profile.
Jadwal Peminjaman.
E.4. Implementasi Interface
E.2. Lingkungan Implementasi Hasil implementasi interface peminjaman
1) Perangkat keras (hardware) dapat dilihat pada Gambar 9, implementasi
a) Processor: Intel(R) Core(TM) i3-3217U interface input peminjaman dapat dilihat pada
CPU @ 1.80GHz Gambar 10, dan implementasi interface validasi
b) RAM: 4 GB peminjaman dapat dilihat pada Gambar 11.
c) VGA: NVIDIA GEFORCE 720M

47
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Gambar 8. Hasil implementasi database

Gambar 9. Hasil implementasi interface ieminjaman

Gambar 10. Hasil implementasi interface input peminjaman

48
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017, Hal. 41-49
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Gambar 11. Hasil implementasi interface validasi

E.5. Hasil Pengujian Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.


Pengujian sistem dengan metode Blackbox 2016.
testing dilakukan pada interface dan form [2] Wahyudi, Apri., Sowiyah dan Ambarita, Alben.
Implementasi Sistem Informasi Manajemen
validation. Pengujian interface adalah pengujian
Akademik Berbasis Web. Jurnal. Universitas
yang dilakukan pada desain interface. Sedangkan Lampung. 2015.
pengujian form validation adalah pengujian yang [3] Sari, Prima Mutia. Pengaruh Model Pembelajaran
dilakukan pada masukan (input) pada setiap form Berbasis Praktikum terhadap Keterampilan Proses
yang ada. Sains, Sikap Ilmiah, dan Penguasaan Konsep
Dari pengujian blacbox yang telah dilakukan Sistem Regulasi. Skripsi. Universitas Pendidikan
menunjukkan bahwa hasil testing semua menu Indonesia. Bandung. 2013.
sistem yang dibangun telah berjalan baik secara [4] Prahasta, Eddy. Sistem Informasi Geografis:
fungsional, dan menghasilkan input dan output Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi &
Geomatika). Informatika. Bandung. 2014.
yang diharapkan.
[5] Oetomo, Budi Sutedjo. Perencanaan &
Pembangunan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
F. KESIMPULAN 2002.
Dari pembahasan diatas dapat dihasilkan [6] Rahmiyati, Sri. Keefektifan Pemanfaatan
sebuah kesimpulan sebagai berikut: (1) sistem Laboratorium di Madrasah Aliyah Yogyakarta.
informasi laboratorium SMA/SMK dapat Jurnal. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 2008.
menampilkan jadwal peminjaman laboratorium [7] Muharto dan Ambarita. Metode Penelitian Sistem
untuk semua SMA dan SMK di Kabupaten Informasi: Mengatasi Kesulitan mahasiswa dalam
Kuantan Singingi yang dapat diperbarui untuk Menyusun Proposal Penelitian. Deepublish.
Yogyakarta. 2016.
setiap minggunya; (2) informasi fasilitas
[8] Siahaan, Richard R F., Satato, Kodrat Imam dan
laboratorium yang tersedia telah terangkum dalam Martono, Kurniawan Teguh. Implementasi Sistem
sistem informasi laboratorium SMA/SMK yaitu Informasi Geografis Daerah Pariwisata Kota
jenis laboratorium yang terdapat dalam suatu Semarang Berbasis Android Dengan Global
sekolah. Sekolah yang mempunyai laboratorium Positioning System (GPS).Jurnal. Univesitas
terlengkap adalah SMAN Pintar Kabupaten Diponegoro. Semarang. 2014.
Kuantan Singingi dan SMKN 2 Teluk Kuantan [9] Departemen pendidikan nasional. Pedoman
yang berada di kecamatan Kuantan Tengah.; (3) Standarisasi Laboratorium/Ruangan Workshop
sistem informasi laboratorium SMA/SMK memiliki Balai Pengembangan Pendidikan Sekolah dan
Pemuda (BPPLSP). Direktorat Pembinaan
fasilitas yang dapat mempermudah sekolah dalam
Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta. 2007.
akses untuk sharing laboratorium, dan [10] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia.
mempermudah pelaporan. Pengel9olaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Jakarta. 2010.
REFERENSI [11] Rozaq, Abdul. Studi Kasus Kesiapan Pelaksanaan
[1] Afilia, Rina. Tingkat Kepuasan Orang Tua Dalam Uji Kompetesi Mata Pelajaran PLC Pada
Akses Sistem Informasi Manajemen Rapot Online Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri
Di SD Islam Maryam Surabaya. Skripsi. SMK Negeri 2 Pati. Jurnal. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta. 2012.

49

You might also like