You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“ASAM URAT (GOUT ARTHRITIS)”

Di susun Oleh

Muhayyibatul Qomariyah
14901.10.23099

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan : Asam Urat (Gout Arthritis)


Sasaran : Warga dusun Krajan 1
Hari/Tanggal : Senin, 20 Oktober 2023
Waktu : 1×30 menit (pukul 09.00 –09.30)
Tempat : Di Rumah ibu ros RT 02
Penyuluh : Mahasiswa

A. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan penyuluhan Terkait asam urat, diharapkan warga dusun
krajan 1 Mampu memahami dan mengerti tentang Asam Urat .
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan cuci tangan diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Pengertian Asam Urat
2. Menjelasakan Penyebab Asam Urat
3. Menjelaskan Tanda Dan Gejal Asam Urat
4. Menyebutkan Klasifikasi Asam Urat
5. Menjelaskan Pemeriksaan Penunjang Asam Urat
C. Materi
Terlampir
D. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya Jawab
E. Media
1. Poster
2. Lisan
F. Kegiatan Penyuluhan
NO KEGIATAN RESPON PESERTA WAKTU
1. Pendahuluan : 1. Menjawab Salam 5 Waktu
1. Penyuluh membuka 2. Menyimak
pembicaraan 3. Kooperatif
2. Menyampaikan 4. mendengarkan
salam
3. Menyapa keluarga
pasien dengan
perkenalan
4. Menyampaikan
tujuan
2. Isi : 1. Ceramah 15 menit
1. Menjelaskan 2. Diskusi
Pengertian Asam 3. Tanya jawab
Urat 4. Demonstrasi
2. Menjelasakan
Penyebab Asam
Urat
3. Menjelaskan Tanda
Dan Gejal Asam
Urat
4. Menyebutkan
Klasifikasi Asam
Urat
5. Menjelaskan
Pemeriksaan
Penunjang Asam
Urat
3. 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan 10 menit
materi yang telah
disampaikan 2. Mengajukan
2. Memberikan 3. Pertanyaan menjawab
kesempatan pasien 4. Menjawab salam
untuk bertanya
3. Penyaji mengajukan
pertayaan
4. Menutup pertemuan
dan mmengucapkan
salam

G. Evaluasi
Klien mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali :
1. Pengertian Asam Urat
2. Penyebab Asam Urat
3. Tanda Dan Gejal Asam Urat
4. Klasifikasi Asam Urat
5. Pemeriksaan Penunjang Asam Urat

MATERI
A. Pengertian Asam Urat
Gout adalah salah satu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak, berulang, dan disertai dengan srtritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan monosodium urat atau asam urat yang terkumpul di dalam sendi
sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah/hiperurisemia
(Junaidi, 2020).
Gout merupakan penyakit progresif akibat deposisi Kristal monosodium
urat di persendian, ginjal, dan jaringan ikat lain sebagai akibat hiperuresmia yang
telah berlangsung kronik. Tanpa penanganan yang efektif kondisi ini dapat
berkembang menjadi gout kronik, terbentuknya tofus, dan bahkan dapat
mengakibatkan gangguan fungsi ginjal berat, serta penurunan kualitas hidup
(Indonesia, 2018).
Perlu diketahui, kadar asam urat normal wanita dewasa 2,5-5,7 mg/dl;
pria dewasa 3,4-7,0 mg/dl dan anak-anak 2,8-4,0 mg/dl. Asam urat yang
diproduksi oleh tubuh sebagian besar berasal dari metabolism nukleotida purin
endogen, guanosine monophosphate (GMP), inosine monophosphat (IMP), dan
adenosine monophosphate (AMP). Prosesnya berlangsung melalui perubahan
intermediate hypoxanthine dan guanine menjadi xanthin yang dikatalis oleh
enzim xathin oksidase dengan produk akhir berupa asam urat (Lingga, 2020).
B. Penyebab Asam Urat
Penyebab asam urat adalah metabolisme yang tidak sempurna.
Penyebab asam urat mungkin juga karena ginjal tidak dapat mengeluarkan asam
urat melalui urin. Penderita asam urat memiliki riwayat genetik atau keluarga,
asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas
(obesitas), tekanan darah tinggi, gangguan fungsi ginjal, dan pengobatan tertentu
(terutama diuretik) (Gustomi & Wahyuningsih, 2019). Faktor eksternal antara
lain makanan tinggi purin seperti kacang-kacangan, keripik, burrito, daging
(jeroan), ikan, coklat, dan minuman berkafein
Etiologi hiperurisemia menurut (Fitriana, 2015), dapat dibedakan
menjadi tiga kategori, yaitu:
a. Hiperurisemia primer, yang tidak disebabkan oleh penyakit lain,
biasanyaberhubungan dengan kelainan molekuler yang tidak jelas dan
kelainan enzim.
b. Hiperurisemia sekunder adalah hiperurisemia yang disebabkan oleh penyakit
atau sebab lain.
c. Hiperurisemia idiopatik, yaitu hiperurisemia, tidak memiliki penyebab primer
yang jelas, tidak ada kelainan genetik, fibrologi, dan anatomis yang jelas.
C. Tanda dan Gejala Asam Urat
Berikut tanda dan gejala asam urat menurut (Hermayudi, 2017):
a. Nyeri sendi, nyeri, kesemutan, bahkan bengkak dan kemerahan (inflamasi).
b. Biasanya nyeri sendi dirasakan pada pagi hari (baru bangun tidur) atau
pada malam hari.
c. Nyeri sendi terjadi berulang kali.
d. Persendian yang umum adalah jari kaki, jari tangan, lutut, tumit,
pergelangan tangan dan siku
e. Pada kasus parah, persendian terasa sangat sakit saat bengkak, bahkan
penderita sampai tidak bisa jalan. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos
atau mengalami pengapuran tulang.
D. Klasifikasi Asam Urat
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan gout sekunder
a. Penyakikt gout primer
Sebanyak 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor dan faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolism yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi
asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam
urat dari tubuh.

b. Penyakit gout sekunder


Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi
asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin
yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun
asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino,
unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena
penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alcohol,
obat-obatankanker, vitamin B1) (Sharif, 2020)
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien Gout Arthritis menurut (Nurarif et
al., 20119) adalah :
a. Kadar asam urat serum meningkat.
b. Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat.
c. Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat
d. Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau tofi menunjukkan kristal
urat monosodium yang membuat diagnosis.
e. Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang dan
perubahan sendi .

DAFTAR PUSTAKA
Fitriani M, Dan Moh Najib.(2019).Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan
Keperawatan Medikal Bedah 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Hermayudi. 2019. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta Migristine.
Gustomi dkk, N.(2020) Konsep Gout ArtritisUNMUH : Ponorogo.eprints.umpo.ac.id
Brunner & Sudart, (2021) Keperawatan Medikal Bedah EGC : Jakarta
Falah abdol dan harnavi Harun (2018) Terapi Asam Urat. Jurnal.fk.unand.ac.id
Kandarini Yeni (2019) Tatalaksana Farmakologi Terapi Gout Artritis PKB
Trigonum Sudema Ilmu Penyakit Dalam Denpasar
Sholihah 2021 penerbit Gout Arttritis KBM Indonesia anggota ikapi Yogyakarta

You might also like