You are on page 1of 88

UJIAN AKHIR

SEMESTER (UAS)
ASKAN SISTEM
KARDIOVASKULER
ALIH JENJANG
2022/2023
Poin total 77/100

Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Ajar


Asuhan Keperawatan Anestesi pada Sistem
Kardiovaskuler Mahasiswa Tingkat I
Semester II, Program Alih Jenjang, Prodi D IV
Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali

Hari/Tanggal: Kamis, 30 Maret 2023


Waktu : Pk 14.00-16.00 Wita

PETUNJUK:
1. Pilihlah salah satu jawaban dari
pertanyaan yang menurut saudara paling
benar.
2. Pilihlah alternatif jawaban pertanyaan
dibawah ini :
A : jawaban 1,2,3 benar;
B : jawaban 1,3 benar;
C: jawaban 2,4 benar
D : jawaban 4 benar
E : jawaban 1,2,3,4 benar
Email *

arkasuteja77@gmail.com

Option 1

Nama Lengkap *

I Komang Arka Suteja

NIM *

2214301177
1. Seorang laki-laki, umur 40 tahun, *1/1
datang ke poli anestesi,, rencana
apendiktomi, dengan keluhan pusing,
sakit kepala, tengkuk terasa pegal,
kadang mimisan secara tiba-tiba, KU
baik, TD 120 – 139/ 80 – 89 mmHg.

Klasifikasi apakah hipertensi menurut


Joint National Comitte tahun 2003,
pada kasus ini?

a. Normal

b. Pra hipertensi

c. Hipertensi Tingkat I

d. Hipertensi Tingkat II

e. Hipertensi terisolasi
2. Seorang laki-laki, umur 40 tahun, *0/1
datang ke poli anestesi,, rencana
apendiktomi, dengan keluhan sakit
kepala, rasa berat di tengkuk,
palpitasi, kelelahan, nausea,
vomiting, ansietas, keringat
berlebihan, tremor otot, nyeri dada,
kadang epistaksis, pandangan ganda,
tinnitus, serta kesulitan tidur, KU baik,
TD 165 / 105 mmHg.

Apa jenis hipertensi menurut gejala


pada kasus ini?

a. Berat

b. Ringan

c. Sedang

d. Hipertensi tingkat II

e. Hipertensi sistolik terisolasi


3. Seorang perempuan, umur 40 *0/1
tahun, datang ke poli anestesi,,
rencana apendiktomi, dengan
keluhan pusing, sakit kepala, tengkuk
terasa pegal, kadang mimisan secara
tiba-tiba, KU baik, TD 145/ 95 mmHg.
Pengkajian perhitungan Broca
diperoleh bahwa TB 158 cm dan BB
61 kg

Apa jenis hipertensi menurut


penyebabnya pada kasus ini?

a. Essensial

b. Sekunder

c. Primer

d. Kronis

e. Akut
4. Seorang perempuan , umur 40 *1/1
tahun, datang ke poli anestesi,
rencana apendiktomi, dengan
keluhan sakit kepala, rasa berat di
tengkuk, palpitasi, kelelahan, nausea,
vomiting, ansietas, keringat
berlebihan, tremor otot, pandangan
ganda, tinnitus, serta kesulitan tidur,
KU baik, TD 165 / 105 mmHg

Sebutkan penyebab hipertensi


sekunder yang saudara ketahui pada
kasus ini?

1. Merokok

2. Hipertiroid

3. Kegemukan

4. Hiperaldosteronisme
5. Seorang perempuan, umur 31 *1/1
tahun, datang ke poli anestesi,
rencana sectio caesarea, GIP0A0,
dengan keluhan nyeri kepala,
pandangan penglihatan buram, nyeri
perut kanan atas, mual dan muntah,
bengkak pada kaki – tangan - dan
wajah, Ku lemah, TD 150/90 mmHg,

Apa jenis hipertensi menurut faktor


risiko pada kasus ini?

a. Essensial

b. Sekunder

c. Primer

d. Kronis

e. Akut
6. Seorang laki-laki, umur 40 tahun, *0/1
datang ke poli anestesi, rencana
appendiktomi, dengan keluhan
pusing, sakit kepala, tengkuk terasa
pegal, kadang mimisan secara tiba-
tiba, KU baik, TD 120 – 139/ 80 – 89
mmHg, Diagnosis appendicitis
+hipertensi

Sebutkan sistem kontrol yang


berperan mempertahankan tekanan
darah

1. Baroreseptor arteri

2. Renin angiotensin

3. Autoregulasi vascular

4. Konduktivitas jantung
7. Seorang perempuan, umur 41 *1/1
tahun, dikonsulkan ke poli anestesi.
Diagnosislipoma antebrachi sinistra,
akan dilakukan eksterpatie, dengan
teknik anestesi TIVA. KU baik, TD
130/85 mmHg, N 72 x/mnt, RR 16
x/menit. Pasien sedang
mengkonsumsi obat captoril 2x :12,5
mg.

Kapan dihentikan sementara obat


antihipertensi pada kasus ini?

a. 2 minggu sebelum operasi

b. 1 minggu sebelum operasi

c. 5 hari sebelum operasi

d. 3 hari sebelum operasi

e. Saat hari operasi


8. Seorang laki-laki, umur 40 *1/1
tahun, Diagnosissoft tissue tumor
(Leiomioma) pada punggung kanan,
diameter 5 cm, dilakukan excitie,
dengan teknik anestesi TIVA, ketamin
100 mg. KU baik, TD 120/80 mmHg,
N 80 x/mnt, RR 12 x/menit.

Apakah prioritas masalah yang


muncul pada kasus ini?

a. Halusiansi

b. Risiko hipertensi

c. Disosiasi anesthesia

d. Muntah pasca operasi

e. Rsiko depresi pernapasan


9. Seorang laki-laki, umur 31 *0/1
tahun, diagnosisperitonitis, keluhan
muntah proyektil, demam tinggi, nyeri
tumpul di perutnya, perut tegang
seperti papan, leukositosis,
hematokrit meningkat, laparatomi, TD
135/85 mmHg, dengan general
anestesi, pemasanagan ETT. volatile
agent yang tersedia enflurane

Apa masalah yang terjadi jika


pemberian volatile agent tersebut?

a. Risiko penuruan kesadaran

b. Risiko hepatotoksik

c. Risiko aspirasi

d. Risiko kejang

e. Mual
10. Seorang laki-laki, 51 tahun, *1/1
diagnosis HIL dextra dengan penyakit
penyerta gangguan kardiovaskuler
akan dikukan herniatomi. Hasil
pengkajian: sesak napas jika aktifitas,
mudah lelah, TD 107/65 mmHg, N
98x/menit, RR 29x/menit, SaO2 97%.

Apa kasus kontra indikasi mutlak


dilakukan anestesi pada kasus
tersebut?

a. Recent infark miokard 2 hari

b. 1 minggu setelah prosedur koroner


angioplasti.

c. 1 minggu setelah PCI – Bare Metal


Stent

d. Gagal jantung yang tidak


terkompensasi

e. Hpertensi kronis
11. Seorang perempuan, 35 tahun, *1/1
terdiagnosis G1P0A0 dengan
penyakit penyerta hipertensi tidak
terkontrol, akan dilakukan sectio
caesarea dengan RA-SAB. Hasil
pengkajian : TD 115/75 mmHg, N
97x/menit, RR 18x/menit, SaO2 99%.

Apa pertimbangan anestesi terhadap


perubahan respirasi pada kasus
tersebut?

a. Penurunan tidal volume

b. Penurunan stroke volume

c. Penurunan functional residual


capacity

d. Penurunan inspiratory reserve


volume

e. Penurunan expiratory reserve


volume
12. Seorang laki-laki, umur 47 *1/1
tahun, dirawat di ICU dengan
gambaran EKG monitor sebagai
berikut defleksi yang sangat tidak
teratur (irama chaotic ) atau kacau
dengan bentuk tinggi, lebar dan
berbeda-beda , seperti hasil rekaman
dibawah ini

Apa hasil kesimpulan saudara pada


kasus ini?

a. AV Block

b. Junctional

c. Ventrikel bbrilasi

d. Ventrikel Takikardi

e. Ventikel ekstrasistol
13. Seorang perempuan, umur 45 *0/1
tahun, datang di poli anestesi, untuk
persiapan preoperasi non kardiak,
hasil rekaman EKG yang
menggambarkan bahwa irama yang
dipercepat atau denyut tambahan
yang muncul sebelum waktunya atau
mumcul premature, berasal dari atrial
atau AV Node atau juga ventrikel

Apa hasil kesimpulan saudara pada


kasus ini?

a. Ventrikel ekstra systole (VES),

b. Ventrikel Takikardi (VT),

c. Ventrikel Fibrilasi (VF)

d. Atrial Fibrilasi (AF)

e. Junctional
14. Seorang perempuan, 35 *1/1
tahun, terdiagnosis G1P0A0 dengan
penyakit penyerta CHF kriteria point
1, akan dilakukan sectio caesarea
dengan RA-SAB. Hasil pengkajian :
TD 115/75 mmHg, N 97x/menit, RR
18x/menit, SaO2 99%. Pertimbangan
anestesi terjadi masalah supine
hypotensive syndrome

Apa tindakan saat dipindahkan diatas


meja operasi pada kasus tersebut?

a. Atur posisi supine

b. Atur posisi right lateral decubitus

c. Atur posisi left lateral decubitus

d. Kolaborasi pemberian vasopressor

e. Kolaborasi pemberian etomidate


15. Seorang perempuan, umur 45 *0/1
tahun, dirawat di ICU, diagnosis
aritmia ventrikel akibat iskemia
miokard. Program terapi yakni obat
dengan efeknya terhadap sodium
voltage-gated channels, mempercepat
repolarisasi sel dengan
meningkatkan efflux potassium,
menurunkan durasi aksi potensial
dan periode refractory.

Apakah jenis terapi anti aritmia pada


pernyataan ini?

a. Anti aritmia klas IA

b. Anti aritmia klas IB

c. Anti aritmia klas IC

d. Anti aritmia klas II

e. Anti aritmia klas III


16. Seorang laki-laki, umur 55 *0/1
tahun, diagnosis apendicitis
perforasi, Riwayat VT, rencana
dilakukan laparatomi. KU lemah, TD
140/85 mmHg. N 120x/menit, RR 24
x menit. SpO2 95 %

Apa pertimbangan anestesi pada pra


operasi?

a. Pertahankan terapi sampai pada hari


operasi

b. Optimalisasi manajemen cairan

c. Optimalisasi manajemen obat

d. Istirahat mutlak

e. Hindari natrium
17. Seorang laki-laki, umur 55 *0/1
tahun, diagnosis apendicitis perforasi
dengan gangguan VF, rencana
dilakukan laparatomi, KU lemah, TD
95/65 mmHg. N 54x/menit, RR 24 x
menit. SaO2 95 %. Pertimbangan
anestesi pemberian volatile agent
harus hati-hati karena mendepresi
miokard.

Apa risiko komplikasi obat anestesi


pada kasus ini?

1. Menekan kontraktilitas jantung

2. Menekan metabolisme ensim


jantung

3. Menekan masuknya ion Ca 2+ ke


dalam sel selama depolarisasi

4. Menekan masuknya ion Ca 2+ ke


dalam sel selama repolarisasi
18. Seorang laki-laki, umur 55 *1/1
tahun, diagnosisapendicitis perforasi
dengan gangguan AF, dilakukan
laparatomi, KU lemah, TD 85/55
mmHg. N 113x/menit, R 24 x menit.
SpO2 95 %. Diberikan general
anestesi dengan volatile agent
sefofluran. Risiko komplikasi intra
anestesi yakni dapat terjadi iskemia
miokard.

Apa intervensi monitoring pada kasus


ini?

a. Interval P-P

b. Interval P-R

c. Interval Q-T

d. Segnen S-T

e. Segmen P-R
19. Seorang laki-laki, umur 47 *1/1
tahun, diagnosislipoma di punggung
dengan gangguan junctional rhytme,
dilakukan eksterpatie dengan
general anestesi. KU baik, TD
140/95 mmHg. N 88 x/menit, RR 22
x menit. SpO2 95 %. Dilakukan
intubasi pemasangan ETT

Apa program terapi sebelum


dilakukan laringoskopi?

a. Obat adrenalin

b. Obat digoksin

c. Obat epinefrin

d. Obat lidokain

e. Obat diazepam
20. Seorang laki-laki, umur 51 *0/1
tahun, diagnosis hernia inguinalis
dekstra, riwayat AV blok, akan
dilakukan herniatomi dengan
regional anestesi. KU baik, TD
140/95 mmHg. N 122 x/menit, RR 22
x menit. SpO2 95 %. Penata anestesi
melakukan persiapan obat-obatan.

Obat apakah yang disiapkan


menjaga kestabilan hemodinamik?

a. Disopyramide

b. Amiodarone.

c. Lidokain

d. Digoksin

e. Efedrin
21. Seorang perempuan, umur 50 *1/1
tahun, dikonsulkan di poli anestesi,
diagnosis apendicitis akut, riwayat
disritmia. keluhan dyspnea, KU lemah,
TD 105/65 mmHg, N 112 x/menit, RR
24 x/menit. Kesimpulan dilakukan
rencana operasi non cardiac
emergensi, maka diperlukan
pertimbangan pemilihan obat-obatan
dan teknik anestesi yang tepat.

Apa tujuan pertimbangan anestesi


pada kasus ini?

a. Meminimalkan efek curah jantung

b. Optimalisasi manajemen obat

c. Risiko jenis pembedahan

d. Risiko kondisi pasien

e. Revaskularisasi
22. Seorang laki-laki, 51 tahun, *1/1
terdiagnosis infark miokard dilakukan
cath lab dengan GA-ETT. Hasil
pengkajian: TD 109/69 mmHg, N
97x/menit, RR 19x/menit, SaO2 99%,
pasien tidak kooperatif. Kolaborasi
dengan dr.SpAn diberikan lidokain
spray saat melakukan intubasi

Apa rasionalisasi pemberian lidokain


saat intubasi pada kasus tesebut?

a. Mencegah cedera

b. Mencegah vasikulasi

c. Mengurangi respon depersi napas

d. Mengurangi respon hemodinamik

e. Mengurangi respon metabolic


23. Seorang perempuan, umur 47 *1/1
tahun, Pasca operasi minilapartomi
indikasi apendicitis akut dengan
general anestesi, Riwayat disritmia,
dirawat di ICU dengan keluhan
dyspnea. KU lemah, TD 105/65
mmHg, N 112 x/menit, RR 28 x/menit,
SpO2 92 %,, terpasang oksigen
dengan simple mask 8 L/menit.

Berapa FiO2 pada metode terapi


oksigen pada kasus ini?

a. 20 %

b. 40 %

c. 60 %

d. 80 %

e. 100 %
24. Seorang perempuan, umur 47 *1/1
tahun, dikonsulkan di poli anestesi,
diagnosis apendicitis perforasi,
riwayat disritmia. Keluhan dyspnea,
KU lemah, TD 105/65 mmHg, N 112
x/menit, RR 24 x/menit. Kesimpulan
dilakukan pembedahan non kardiak
dengan general anestesi.

Apa prinsip utama dalam kolaborasi


pemberian agen anestesi pada kasus
ini?

a. Pemberian secara bolus

b. Pemberian teknik TIVA

c. Pemberian secara titrasi

d. Pemberian secara inhalasi

e. Pemberian secara parenteral


25. Seorang perempuan, umur 47 *1/1
tahun, dikonsulkan di poli anestesi,
diagnosis apendicitis perforasi,
riwayat disritmia, rencana laparatomi,
dengan general anestesi, teknik
inhalasi – intubasi, balance anestsi,
dan induksi menggunakan hipnosis
kerja pendek,

Apa critical point sebelum manipulasi


jalan napas saat pemasangan ETT?

a. Lakukan intubasi selama 1 menit

b. Lakukan intubasi selama 45 detik

c. Lakukan intubasi selama 30 detik

d. Lakukan intubasi selama 15 detik

e. Lakukan intubasi < 15 detik


26. Seorang laki-laki, 51 tahun, *1/1
sedang dilakukan lapartomi indikasi
perit0nitis disretai CHF kriteria point
1, dengan GA-ETT. Hasil pengkajian:
TD 109/69 mmHg, N 97x/menit, RR
19x/menit, SaO2 99%. Hasil
kolaborasi diberikan opioid dan beta-
blocker saat ekstubasi.

Apa rasionalisasi pemberian obat-


obatan saat ekstubasi pada kasus
tesebut?

a. Menghidari hipoksemia

b. Menghindari asidosis

c. Menghindari hipotensi

d. Menghindari rangsangan saraf


simpatis

e. Menghindari rangsangan saraf para


simpatis
27. Seorang perempuan, umur 47 *1/1
tahun, diagnosis apendicitis
perforasi, riwayat disritmia, dilakukan
laparatomi, dengan general anestesi,
teknik inhalasi – intubasi. Setelah
preoksigenasi maka dilakukan
induksi.

Apa agen anestesi hypnosis kerja


pendek untuk induksi pada kasus ini?

a. Dehidrobenzperidol

b. Methoheksital

c. Fentanyl

d. Propofol

e. Ketamin
28. Seorang laki-laki, umur 57 *1/1
tahun, diagnosis hernia ingguinalis
lateralis sisnistra, riwayat disritmia,
dilakukan herniatomi, dengan general
anestesi. Sebelum premedikasi
diberikan obat yang dapat
menimbulkan efek antagonis
terhadap reseptor serotonin 5-HT3
untuk menekan sekresi HCL
lambung.

Obat apakah yang diberikan pada


kasus ini?

a. Ranitidin

b. Antasida

c. Cimetidin

d. Ondansetron

e. Metoclopramide
29. Seorang laki-laki, umur 27 *0/1
tahun, diagnosis fraktur femur dextra
1/3 distal, riwayat disritmia, dilakukan
ORIF, dengan general anestesi, teknik
inhalasi – intubasi. Pada pra anestesi
diberikan premedikasi

Apa agen anestesi sebagai


premedikasi pada kasus ini?

1. Sulfas atropine

2. Midazolam

3. Fentanil

4. Petidin
30. Seorang perempuan, umur 47 *1/1
tahun, diagnosis apendicitis
perforasi, riwayat disritmia, dilakukan
laparatomi, dengan general anestesi,
teknik inhalasi – intubasi . Dilakukan
pemantauan intra anestesi untuk
mendeteksi tingkat kedalaman
anestesi.

Apa peralatan monitor yang


digunakan pada kasus ini?

a. Pulse oximetry

b. Elektrocardiograb

c. Invasive arterial pressure

d. Bispectral Index Analysis

e. End Tidal CO2 Analyser


31. Perlengketan terjadi pada kedua *1/1
lapisan pericardium sehingga
terbentuk jaringan parut yang
mempengaruhi pengembangan
jantung. Patofisiologi ini terjadi pada
pericarditis:

a. Akut

b. Subakut

c. Cronis

d. Relaps

e. Pericarditis berulang

32. Pada pericarditis cronis *1/1


pengembangan otot jantung yang
terbatas oleh karena perlengketan
akan berakibat:

a. Pre load menurun

b. HR menurun

c. TD menurun

d. Dekom cordis

e. Cardiogenic shock
33. Pemeriksaan penunjang yang *1/1
tidak dilakukan pada pasien
pericarditis adalah:

a. EKG sadapan lengkap dengan lead II


panjang

b. Rontgen thoraks

c. USG Jantung

d. Ekocardiograb

e. Tredmill

34. Komplikasi berikut ini yang secara *1/1


spesifik tidak ditimbulkan oleh
tamponade jantung adalah

a. Oedema pulmonal

b. Gagal jantung

c. Shock cardiogenic

d. Kematian

e. Stroke
35. Berikut ini merupakan *1/1
pernyataan yang tepat untuk
pericarditis acute:

a. Pericarditis dapat mengakibatkan


tamponade jantung disebabkan
penumpukan darah di antara otot
jantung dan selaput jantung

b. Akibat tamponade jantung


mengakibatkan peningkatan blling
ventrikel

c. Akibat dari penurunan SV maka


jantung mengkompensasi dengan
penurunan HR

d. Jantung melakukan kompensasi


tetapi CO yang dihasilkan masih
kurang akan mengakibatkan
dekompensasi cordis

e. Eksudasi pada ruang pericardium


bukan penyebab tamponade jantung
36. Berikut ini adalah tipe nyeri *1/1
dada yang tidak ditemukan pada
pericarditis adalah

a. Nyeri tajam dan terasa menusuk


pada daerah retrosternal:

b. Nyeri menjalar ke leher, dagu dan


lengan

c. Sifat nyeri hampir sama dengan


nyeri dada disebabkan oleh ischemic

d. Nyeri menjalar ke otot trapezius

e. Nyeri dirasakan memberat saat


ekspirasi

37. Suatu kondisi gawat darurat, *1/1


dimana terdapat cairan atau darah
pada ruang antara otot jantung
dengan selaput pembungkus jantung
(perikardium) disebut dengan:

a. Pericarditis

b. Myocarditis

c. Endocarditis

d. Tamponade jantung

e. Dekompensasi cordis
38. Prosedur operasi yang dilakukan *1/1
dokter untuk mengeluarkan
gumpalan darah akibat cedera
dengan membuka dinding dada,
disebut dengan tindakan:

a. Pericardiosentesis

b. Pericardiodesis

c. Pericardiectomy

d. Torakotomi

e. Myocardiectomy
39. Pemeriksaan penunjang yang *1/1
tidak tepat dilakukan pada pasien
dengan tamponade jantung sesuai
fungsinya adalah:

a. Elektrokardiogram (EKG) untuk


menilai irama dan kerja jantung

b. Echocardiogram untuk menilai


fungsi jantung dalam memompa darah

c. Rontgen dada untuk


menggambarkan fungsi otot jantung

d. CT scan atau MRI dada untuk


melihat kelainan di sekitar jantung,
seperti aneurisma atau tumor.

e. Angiograb koroner untuk menilai


kondisi pembuluh darah koroner
jantung.
40. Suatu keadaan ketidakmampuan *1/1
katup mitral menutup dengan
sempurna sehingga menyebabkan
aliran darah balik dari ventrikel kiri ke
dalam atrium kiri pada saat sistol
terjadi pada kelainan katup jantung?

a. Stenosis mitral

b. Stenosis pulmonal

c. Regurgitasi mitral

d. Regurgitasi pulmonal

e. Stenosis pulmonal
41. Pernyataan yang tepat *0/1
tentang katup semilunaris adalah:

a. Memiliki 3 cupis yang mirip dengan


bulan sabit

b. Hanya terdapat satu katup pada


jantung yaitu katup aorta

c. Katup aorta berukuran lebih kuat dan


lebih tebal dibandingkan katup
pulmonal

d. Katup semilunar menutup ketika


tekanan ventrikel kiri dan kanan
masing-masing melebihi tekanan di
aorta dan arteri pulmonalis

ee. Katup yang tertutup mencegah


aliran darah balik ke ruang atrium
jantung
42. Manifestasi klinis yang *1/1
ditimbulkan adalah sesak nafas yang
diakibatkan oleh penumpukan cairan
pada pulmonal disebabkan oleh
adanya gangguan pada pengisian
ventrikel kiri karena gangguan pada
pembukaan katup jantung.
Patofisiologi ini terjadi pada kelainan
katup jantung?

a. Stenosis mitral

b. Stenosis pulmonal

c. Stenosis aorta

d. Regurgitasi mitral

e. Regurgitasi aorta

43. Suara jantung tambahan *1/1


“Murmur Sistolik” dapat ditemukan
pada kelainan katup?

a. Stenosis mitral

b. Stenosis pulmonal

c. Stenosis aorta

d. Regurgitasi mitral

e. Regurgitasi aorta
44. Etiologi dari stenosis mitral yang *1/1
paling sering adalah:

a. Penyakit rematik jantung

b. Kongenital

c. Deformitas parasut mitral

d. Systemic lupus erythematosus

e. Karsinosis sistemik

45. Manifestasi klinis yang tidak *1/1


ditemukan pada pasien dengan
regurgitasi aorta:

a. Sesak nafas

b. Pembesaran ventriel kiri

c. Peningkatan tekanan pada ventrikel


kiri

d. TIK mengalami peningkatan secara


signibkan

e. Darah dari aorta kembali ke ventrikel


kiri akibat katup aorta tidak menutup
sempurna
46. Tindakan operasi yang dilakukan *1/1
pada pasien dengan permasalahan
katup jantung dilakukan dengan cara:

a. Perbaikan katup jantung

b. Perbaikan pada atrium jantung

c. Penggantian katup jantung

d. Perbaikan ventrikel jantung

e. Option a dan c benar

47. Berikut ini yang bukan *1/1


merupakan komplikasi pada pasien
dengan operasi katup jantung
adalah…

a. Gagal ventrikel kiri

b. Gagal ginjal akut

c. Trombo emboli

d. Kelumpuhan ekstremitas

e. Hipertensi pulmonal
48. Pemberian reversal pada *1/1
pasien dengan pembedahan stenosis
mitral harus diberikan dengan
perlahan-lahan untuk
menghindarai……

a. Penurunan cardiac output (CO)

b. Penurunan resistensi vascular


sistemik (RVS)

c. Terjadinya tachicardi oleh karena


efek dari antikoliergik

d. Rangsangan pada saraf simpatis

e. Terjadinya vagal rekek


49. Prinsip yang tidak tepat dari *1/1
seorang Penata anestesi pada saat
monitoring pasien dengan kelainan
katup jantung yang dilakukan
tindakan anestesi adalah:

a. Manajemen anestesi pada pasien


katup jantung diutamakan pada
pengontrolan HR

b. Kecukupan pre-load afterload pada


saat pre bypass dan post bypass

c. Menjaga kontraktilitas jantung


selama tindakan anestesi

d. Setelah bedah intrakardiak apapun,


udara yang berada di ruang
intrakardiak harus dievakuasi terlebih
dahulu sebelum dilakukan ejeksi

e. Hipotensi diastolic harus


dipertahankan agar preload dan
afterload tetap terjaga selama
Tindakan anestesi
50. Komplikasi yang paling sering *1/1
terjadi pasca operasi adalah
terjadinya gagal ginjal akut (AKI),
faktor yang paling berkontribusi
dengan terjadinya kasus ini adalah…

a. Obat-obat inotropic selama tindakan


operasi

b. Penurunan cardiac output selama


tindakan operasi

c. Balance cairan yang tidak cukup

d. Perdarahan intra operatif yang


banyak

e. Kontraktilitas jantung yang tidak baik


51. Penggunaan Nitrous oxsida *1/1
(N2O) dihindari untuk pasien dengan
pembedahan katup jantung, karena…..

a. Dapat mencetuskan vasokonstriksi


dan meningkatkan resistensi vaskular
pulmonal

b. Berdampak pada perfusi jaringan


perifer dan organ-organ vital

c. Bersifat toksik terhadap jaringan


miokard

d. Berdampak pada CO pasien intra


operatif

e. Mempengaruhi pemulihan pasca


anestesi
52. Berikut ini menjadi perhatian *1/1
utama kita dalam perawatan pasien
post operatif stenosis mitral…..

a. Pasien dengan mitral stenosis


memiliki risiko edema pulmonal dan
gagal jantung kanan yang dapat
berlanjut hingga masa pascaoperatif

b. Nyeri dan hipoventilasi dengan risiko


asidosis respiratori dan hipoksemia
dapat meningkatkan laju nadi dan
resistensi vaskular pulmonal

c. Penurunan komplians paru dan


peningkatan usaha napas
mengindikasikan perlunya penggunaan
bantuan ventilasi mekanik

d. Hanya option a dan b yang benar

e. Option a, b, dan c benar


53. Obat induksi yang dihindari *1/1
penggunaannya pada pasien dengan
stenosis mitral karena dapat
meningkatkan laju jantung adalah:

a. Profofol

b. Penthotal

c. Etomidate

d. Ketamine

e. Fentanyl

54. Tujuan penggunaan dari *1/1


cardiopulmonary Baypass pada
pembedahan jantung adalah……

a. Mempertahankan CO

b. Mempertahankan SVR

c. Mempertahankan perfusi organ

d. Mempertahankan kontraktilitas
jantung

e. Mempertahankan HR
55. Masalah kolaboratif yang kita *1/1
temukan pada pasien dengan
pembedahan jantung fase intra
anestesi adalah….

a. Risiko hipersensitibtas agen


anestesi

b. RK disfungsi termoregulasi

c. Gangguan perfusi jaringan

d. Penurnan curah jantung

e. Gangguan pertukaran gas


56. *1/1

1. Monitor SVR, PVR

2. Monitor PC/PCWP, CVP, RAP jika


diperlukan

3. Monitor cardiac output dan


cardiac index

4. Administrasikan inotropik positif

5. Evaluasi efek samping inotropik


negatif

Beberapa intervensi mandiri dan


kolaboratif di atas tepat untuk
intervensi masalah keperawatan
anestesi…….

a. Penurunan curah jantung

b. Gangguan perfusi jaringan

c. Ketidakmampuan ventilasi spontan

d. RK disfungsi CVS (disritmia)

e. RK disfungsi neuromuscular
57. Masalah kolaboratif yang kita *1/1
temukan pada pasien dengan
pembedahan jantung fase intra
anestesi adalah….

a. Risiko hipersensitibtas agen


anestesi

b. RK disfungsi termoregulasi

c. Gangguan perfusi jaringan

d. Penurunan curah jantung

e. Gangguan pertukaran gas

58. Berikut ini adalah data-data *1/1


yang tidak ditemukan saat mengkaji
data aktifitas dan istirahat pada
pasien dengan gangguan jantung:

a. Kelemahan dan kelelahan

b. Dyspnoe saat beraktibtas

c. Berkeringat pada malam hari

d. Takipnoe saat beraktibtas

e. Mengalami bradikardi saat


beraktibtas
59. Masalah kesehatan anestesi *0/1
yang tidak kita temukan pada pasien
dengan pembedahan jantug pada
fase pre anestesi adalah:

a. Penurunan curah jantung

b. Gangguan perfusi jaringan

c. RK agen anestesi

d. Risiko terlambatnya pemulihan

e. Kelebihan volume cairan

60. Pemilihan rumatan periode *1/1


anestesi yang digunakan pada pasien
dengan pembedahan jantung harus
memenuhi syarat-syarat dibawah ini,
kecuali:

a. Agen-agen dengan efek minimal


terhadap laju jantung

b. Efek minimal tehadap kontraktilitas


miokard

c. Efek minimal terhadap resistensi


vaskular pulmonal

d. Penggunaan obat opioid dengan


dosis minimal

e. Penggunaan agen anestesi


konsentrasi rendah dengan balance
anestesi
61. Pemilihan obat-obat 1/1
premedikasi pada pasien dengan
stenosis mitral harus memperhatikan
hal-hal berikut ini, kecuali:

a. Menghindari penurunan preload


secara akut

b. Hindari Sedasi terlalu dalam juga


harus dihindari karena dapat
mengakibatkan hipoksemia dan
hiperkapnia

c. Hindari penggunaan opioid untuk


premedikasi

d. Hindari penggunaan antikolinergik


untuk minimalisasi risiko takikardia

e. Hindari agen-agen farmakologis lain


yang mengakibatkan takikardia,
peningkatan resistensi vaskular
pulmonal, menurunkan preload, atau
menurunkan kontraktilitas
KASUS (SOAL62-63)

Seorang anak berinisial An. J usia 18


bulan di antar ibunya ke IGD mengeluh
sesak napas, terutama saat beraktivitas,
saat pengkajian di dapatkan kulit dan bibir
membiru (sianosis) akibat peredaran
darah yang kekurangan kadar oksigen.
Kuku tangan dan kaki berbentuk bulat dan
cembung (clubbing fingers) akibat
pembesaran tulang atau kulit di sekitar
kuku. Ny. M mengatakan badan anaknya
kurus tidak seperti anak seusia lainnya,
mudah lelah dan gangguan tumbuh
kembang. Dari hasil pemeriksaan fisik
oleh dokter : HR : 130 menit, RR : 60 menit,
suhu : 30 C. Pemeriksaan jantung ada
bising ejeksi sistolik di sela iga II linea
sternal kiri.

Option 1
62. Termasuk penyakit apakah *1/1
yang diderita oleh pasien tersebut ?

a. Tetratologi of Fallot

b. Atrial Septal Defect (ASD) closure

c. Ventrikular Septal Defect (VSD)


closure

d. Patent Ductus Arteriosus (PDA)


Closure

e. Penyakit jantung bawaan (PJB)

63. Dari kasus di atas mengapa *1/1


anak bisa sesak ?

a. Infeksi paru-paru berat dan kongestif


paru

b. Kongestif paru dan gagal jantung

c. Peradangan dan penyempitan


bronkus-bronkiolus

d. Desaturasi oksigen arterial dan


menurunnya SVR

e. Menurunnya beban preload dan


meningkatnya beban afeerload
64. Anak berusia 18 bulan dengan *0/1
keluhan sering sakit, batuk-batuk
disertai sesak napas, menurut ibunya
badannya terlihat lebih kurus dari
anak seusia lainnya. Dari hasil
pemeriksaan fisik HR : 140 x/menit,
RR : 60 x/menit, Suhu : 38o c.
pemeriksaan jantung ada bising
pansistolik gr II pungtum maksimum
di SIC III-IV dijalarkan ke precordial,
pemeriksaan paru-paru ditemukan
tanda-tanda pneumonia (VSD). Dari
kasus tersebut penyebab dari anak
menjadi sesak adalah ?

a. Infeksi paru-paru berat dan kongestif


paru

b. Kongestif paru dan gagal jantung

c. Peradangan dan penyempitan


bronkus-bronkiolus

d. Desaturase oksigen arterial dan


menurunnya SVR

e. Menurunnya beban preload dan


meningkatnya beban afterload
65. Anak berusia 10 bulan datang *0/1
ke IGD dengan keluhan sesak nafas,
edema pada eksremitas bawah
disertai dengan sianosis.bPada
pemeriksaan vital sign terdapat HR :
150x menit, RR : 60menit , suhu : 36c ,
mukosa bibir kering. Pada
pemeriksaan jantung terdapat adanya
lubang pada septum intersisial yang
memisahkan atrium kiri dan kanan.
Berdasarkan kasus diatas anak
terdiagnosis

a. PJB ASIANOTIK VSD

b. PJB ASIANOTIK ASD

c. PJB ASINOTIK PDA

d. PJB ASIANOTIK STENOSIS


PULMONAL

e. PJB ASIANOTIK KOARKTASIO


AORTA
66. Berikut ini yang bukan merupakan *0/1
faktor endogen dari TOF adalah ....

a. Ibu menderita penyakit infeksi :


rubella

b. Berbagai jenis penyakit genetik :


kelainan kromosom

c. Anak yang lahir sebelumnya


menderita penyakit jantung bawaan

d. Adanya penyakit tertentu dalam


keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi

e. penyakit jantung atau kelainan


bawaan
67. Bayi berumur 4 minggu *1/1
dibawa ke cardiologist karena
ditemukan adanya murmur saat
pemeriksaan rutin. Keluhan berupa
gangguan makan, tachypnea dan
gagal tumbuh tidak ditemukan. Hasil
pemeriksaan radiologic normal.
Menurut ukurannya, DSV yang dialami
bayi termasuk dalam kategori?

a. DSV Kecil

b. DSV Sedang

c. DSV Besar

d. DSV Tipe 1

e. DSV Tipe 2
68. Hingga saat ini belum *1/1
diketahui secara pasti apa yang
menyebabkan PDA. Namun demikian,
sejumlah faktor diduga bisa
meningkatkan risiko seorang bayi
mengalami kondisi ini,kecuali ?

a. PDA dua kali lipat lebih berisiko


dialami oleh bayi perempuan dibanding
bayi laki-laki.

b. Virus rubella di dalam rahim dapat


menyebar ke sistem pernapasan bayi,
kemudian merusak jantung dan
pembuluh darah.

c. perubahan kromosom yang


diketahui seperti trisomi 21 dan
sindroma

d. PDA lebih berisiko terjadi pada bayi


yang lahir di daerah dengan ketinggian
lebih dari 3000 meter di atas
permukaan laut.

e. Bayi yang lahir dari keluarga


penderita kelainan jantung dan
penyakit keturunan, seperti sindrom
Down, lebih berisiko terserang PDA
KASUS (SOAL 69-70)

Seorang laki-lakix, umur 29 tahun. Pasien


Diagnosis kerja akhir dari Bagian
Kardiolog adalahDF, yaitu compensated
heart disease, DA, yaitu TOF. Indikasi
operasi karena pasien merasa tidak
nyaman. Pengkajian pre : riwqtat penyakit
keuarga, sistemik, kebiasaan buruk
sebelum operasi di sangkal. KU baik, TD
120/80 mmHg, N 80x/menit, R 16 x/menit,
S 36,9 C. Premedikasi : midazolam 0,04-
0.1 mg/kgBB, ondansetron 8 mg, induksi
propofol 2.0-2,5 mg/kgBB, maintanance
fentanyl 100-200mcg. Manifestasi klinis
intra operasi pada catatan perkembangan
: pernafasan fangkal, pola nafas
abnormal, RR 28x menit, SaO2 78% TD
110/80 mmHg, N 102 x/ menit, kulit pucat
dan diaphoresis, EKG monitor : sinus
takikardi, terpasang O2 nasal kanul : 4L/
menit.

Option 1
69. Apa prioritas masalah pada *1/1
kasus diatas...

a. Disfungsi kardiovaskular

b. Anxietas

c. Resiko jatuh

d. PK. Disfungsi pernafasan

e. Pasien alay

70. Berikut tindakan kolaborasi *1/1


yang sesuai pada kasus diatas.

a. Kolaborasi dengan reza arap tentang


konten gaming

b. Kolaborasi dengan deddy corbuzier


tentang konten podcast

c. Kolaborasi dengan ria rics tentang


pemasanagn tensi

d. Kolaborasi dengan younglex dalam


konte youtube

e. Kolaborasi dalam pemberian O2


NRM 10 LPM
71. Seorang pria berusia 52 *1/1
tahun, datang ke poliklinik RS dengan
keluhan nyeri dada, pada anamnesis
keluhan nyerimuncul saat beraktivitas
dan nyeri berkurang saat beristirahat.
Pemeriksaan fisik ditemukan
Tekanan darah 130/80 mmHg,
frekuensi nadi 68 x/menit, frekuensi
napas 20 x/menit. Hasil pemeriksaan
EKG menunjukan gambaran normal,
serta dari foto thorak paru dan
jantung dalam batas normal. Pasien
dicurigai mengalami angina pectoris
stabil. Pengobatan awal yang bisa
diberikan pada pasien tersebut
adalah…

a. Nitrat

b. Statin

c. Aspirin

d. Heparin

e. Antikoagulan
72. Seorang perempuan berusia *1/1
53 tahun datang ke RS dengan nyeri
dada yang khas (typical angina
pectoris) sejak 3 hari yang lalu.
Episode nyeri sekitar 5 menit.
Pemeriksaan fisis dalam batas
normal, EKG normal, riwayat DM yang
lama. Pemeriksaan laboratorium
yang dianjurkan untuk menegakkan
adanya kejadian koroner akut :

a. SGOT

b. CK total

c. CK-MB

d. LDH

e. LDL
73. seorang laki-laki berusia 58 *1/1
tahun yang mengeluh nyeri dada
menjalar ke uluhati dan punggung
datang ke UGD RS. Pasien juga
mengeluh sesak napas dan keringat
dingin. Hasil perekaman EKG
menunjukan perubahan segmen ST
dengan elevasi yang
menggambarkan infark miokard
inferior. Manakah lead pada EKG
yang menunjukan area infark pada
kasus tersebut?

a. Lead V1-V2

b. Lead V3-V4

c. Lead V5-V6

d. Lead I, aVL

e. Lead II, III, avF


74. Dibawah ini salah satu *0/1
indikasi dilakukan pembedahan
CABG pada pasien dengan penyakit
jantung koroner jika mengalami
stenosis:

a. Stenosis 50 % pada leaf main

b. Stenosis 50 % pada distal LAD

c. Stenosis > 50 % pada LCx

d. Stenosis > 50% pada RCA

e. Stenosis > 50% pada PDA


75. Seorang pasien dengan *1/1
riwayat UAP, dimana pasien sering
mengalami nyeri dada saat
beraktivitas berlebih. Saat dilakukan
pemeriksaan angiografi koroner
didapatkan hasil stenosis 60 % pada
leaf main, 70 % pada osteal LAD, 70%
pada LCx. Tindakan yang paling tepat
dilakukan pada pasien tersebut
adalah…

a. Tindakan PCI/pasang stent pada


semua yg mengalami stenosis

b. Pemberian Fibrinolitik

c. Pemberian antikoagulan

d. Pembedahan dengan CABG

e. Pemberian Obat antikolesterol


76. Dibawah ini pembuluh darah *0/1
yang dapat digunakan sebagai graf
saat dilakukan operasi atau
pembedahan CABG adalah, kecuali…..

a. Arteri mammaria interna

b. Arteri subskavia

c. Arteri radialis

d. Vena Safena magna

e. Arteri epigastrik inferior

77. Pada pembedahan CABG, *0/1


dimana graf yang paling sering
digunakan karena memiliki ukuran
pembuluh darah dengan diameter
yang mendekati arteri koroner.
Pembuluh darah tersebut adalah

a. Arteri mammaria interna

b. Arteri radialis

c. Vena Safena magna

d. Vena safena parva

e. Arteri epigastrik inferior


78. Perawatan yang harus *1/1
diberikan kepada pasien paska
pembedahan CABG adalah…

a. Pasien dirawat di ICU dan observasi


ketat 6-24 jam pertama post CABG.

b. Perawat kritikal care bertugas di ICU


monitor EKG, observasi tekanan darah,
oksimetri, tekanan arteri pulmonal dan
suhu tubuh.

c. Observasi cardiac output tiap menit


untuk mengetahui status hemodinamik
meliputi afterload, indeks jantung dan
kontraktilitas

d. Sistem respirasi dipantau ketat


selama 1-2 jam pertama post CABG
sampai efek anestesi hilang.

e. Semua benar
79. Pada gambaran EKG dimana *1/1
gelombang P tidak terlihat
menunjukan adanya gangguan
penghantaran implus dari:

a. Nodus SA

b. Berkas His

c. Serabut purkinje

d. Cabang kiri dari berkas His

e. Otot ventrikel
80. Seorang pasien wanita datang *0/1
ke RS dengan keluhan nyeri di tungka
bawah, terasa demam walau tidak
terlalu tinggi, ada benjolan tidak
terlalu besar di sekitar tungkai bawah
sebelah dalam, terasa sakit bila
berjalan. Pada pemeriksaan lab
ditemukan adanya tanda-tanda
infeksi dengan leukosit yang tinggi
dari nilai normal. Dari hasil
pemeriksaan dan anamnesa terhadap
pasien ini kemungkinan pasien ini
menderita:

a. Kaki gajah

b. Atritis rhematoid

c. Tromboplebitis

d. Luka bakar derajat dua

e. Sellulitis
81. Pada penatalaksanaan pasien *1/1
dengan gangguan Aorta, yang
diindikasikan dilakukan tindakan
pembedahan adalah pada masalah
diseksi aorta….

1. De Bekey 1

2. De Bekey 2

3. Stanford A

4. De Bekey 3

83. Pada penatalaksanaan pasien *1/1


dengan gangguan Aorta, yang
diindikasikan penatalaksanaan
dengan medikal manajemen adalah
pada masalah aneurisma atau
diseksi aorta dengan…

1. De Bekey 1

2. De Bekey 2

3. Stanford A

4. De Bekey 3
83. Berikut merupakan pernyataan *1/1
yang tidak benar tentang gejala
diseksi aorta yaitu

a. Nyeri dada dirasakan seperti ditekan


benda berat

b. Nyeri yang sangat luar biasa, yang


muncul secara tiba-tiba.

c. Sebagian besar penderita


menggambarkan dadanya seperti
dicabik-cabik atau dirobek.

d. Nyeri juga sering dirasakan di


punggung, diantara kedua bahu

e. Nyeri sering mengikuti jalannya


pembelahan di sepanjang aorta
84. Kondisi akut yang mengancam *1/1
jiwa, ini melibatkan pendarahan ke
dinding pembuluh darah dengan
robekan longitudinal dinding
pembuluh darah untuk membentuk
saluran berisi darah. Hal tersebut
merupakan pengertian dari

a. Aneurisma aorta

b. Aneurisma aorta abdomen

c. Diseksi aorta

d. Stenosis Aorta

e. Tamponade jantung
85. Yang tidak termasuk kedalam *1/1
penatalaksanaan pada pasien yang
mengalami diseksi aorta yaitu….

a. Dirawat di ruang perawatan intensif,


dimana tanda-tanda vital (denyut nadi,
tekanan darah dan laju pernafasan)
diawasi secara ketat.

b. Segera diberikan obat untuk


menurunkan denyut jantung dan
tekanan darah (TD : 100 – 120 mmHg)

c. Tindakan PCI/pasang stent

d. Tindakan Intervensi Non Bedah


TEVAR & EVAR

e. Intervensi Bedah: Ascending


Replacemen, Bentall, Total arch
Replacemen, Hemi arch replacemen
86. Pada fase pre operatif *1/1
pembedahan Bental procedure, perlu
dilakukan Surgical Safety Checklist
untuk memastikan pembedahan yang
aman, mencegah terjadinya
mallpraktik pembedahan. Tindakan
yang dilakukan meliputi…

1. Identibkasi pasien

2. melakukan veribkasi dokumen


pasien

3. Pemasangan akses intravena

4. memberikan medikasi
87. Pada saat dilakukan *1/1
pembedahan aorta, dimana jantung
dan paru diambil alih menggunakan
mesin cardio pulmonary bypass.
Untuk memperlambat laju
metabolism basal tubuh dan
mengurangi kebutuhan oksigen,
maka pengaturan suhu dengan
moderate hipotermia, suhu tersebut
diatur pada…

a. > 37˚C

b. 36-37˚C

c. 33-35˚C

d. 28-32˚C

e. 18-28˚C
88. Berikut yang termasuk kedalam *1/1
tanda dan gejala dari pasien yang
mengalami aneurisma aorta
abdomen adalah…

a. pasien merasa tidak nyaman ringan


pada abdomen dan punggung

b. Adanya pulsasi abdomen

c. Mual dan muntah akibat penekanan


aneurisma ke duodenum

d. Gangguan berkemih jika terjadi


kompresi ke kandung kemih

e. Semua benar

89. Pada pasien paska tindakan *1/1


pembedahan CABG berbagai
komponen harus diobservasi di ruang
ICU untuk memantau kondisi pasien.
Observasi dan pengkajian harus
dilakukan pada sistem…kecuali…

a. Sistem kardiovaskuler

b. Sistem respirasi

c. Sistem endokrin

d. Sistem Perkemihan

e. Sistem Neurologis
90. Seorang laki-laki berusia 54 *1/1
tahun datang ke UGD dengan keluhan
nyeri dada > 20 menit disertai dengan
keringat dingin dan mual. Pasien
selanjutnya dilakukan pemeriksaan
EKG dan didapatkan gambaran T
inverted pada lead V3 dan V4. Saat
dilakukan pemeriksaan enzim
jantung, Troponin I dan T serta CKMB
dalam batas normal. Berdasarkan
data tersebut pasien akan
didiagnosis dengan…

a. Angina pectoris stabil

b. Angina pectoris tidak stabil

c. NSTEMI

d. STEMI

e. Penyakin jantung iskemik


91. Seorang perempuan 55 tahun *0/1
yang mengeluh sakit uluhati dan
sesak napas datang ke UGD untuk
memeriksakan dirinya. Hasil
pengkajian: TD 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 60 x/mnt, frekuensi
napas 24 x/menit, JVP 5+3 cmH2O,
hepatomegali 3 jari dibawah arcus
costa kanan dan edema kedua
tungkai bawah sejak 2 hari terakhir.
EKG: elevasi segmen ST 2 mm di lead
V3R dan V4R. Foto thorax: CTR 60%,
tidak ada tanda bendungan paru.
Masalah utama pada kasus tersebut
adalah :

a. Pola napas tidak efektif

b. Nyeri akut

c. Kelebihan volume cairan tubuh

d. Penurunan curah jantung

e. Intoleransi aktivitas
92. Seorang laki-laki berusia 52 *1/1
tahun datang ke UGD dengan keluhan
nyeri ulu hati yang tidak
membaik dengan istirahat. Riwayat
keluarga, orang tua pasien juga
meninggal mendadak dalam usia
muda 47 tahun. Pada pemeriksaan
fisik tampak TD 110/70 mmHg, Nadi
102 x/menit, frekuensi napas 28
x/menit. Pada pemeriksaan EKG
tampak tampak ST elevasi pada lead
I, aVL, V5, V6. Pada pemeriksaan
enzim jantung terdapat peningkatan
troponin T dan CKMB. Pasien
tersebut mengalami…

a. Angina pectoris stabil

b. Angina pectoris tidak stabil

c. NSTEMI

d. STEMI

e. Gastritis
93. Yang bukan merupakan *1/1
penyebab terjadinya Akut limb
iskemik (ALI) adalah…

a. Trombus yang Lepas

b. Flap pada Diseksi lapisan pembuluh


darah

c. Trauma

d. Trombokebitis

e. Kompresi external

94. Berikut merukan tanda gejala *1/1


dari ALI yang diakibatkan oleh adanya
emboli pada pembuluh darah arteri
adalah kecuali…

a. Terdapat lesi pada arteri

b. Gejala terjadi secara tiba-tiba

c. Diketahui ada sumber emboli

d. Tidak ada Claudicatio sebelumnya

e. Nadi pada extremitas yang lain


normal
95. Seorang pasien mengalami *1/1
cronik limb iskemik dan dilakukan
pemeriksaan ABI ditemukan bahwa
tekanan pada kaki adalah 60 mmHg
dan pada tangan adalah 80 mmHg.
Berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebut pasien termasuk kedalam…

a. Normal

b. Masalah ringan

c. Masalah sedang

d. Masalah berat

e. Masalah sangat berat

96. Nilai normal dari *0/1


pemeriksaan ABI adalah…

a. > 1

b. > 0,90

c. 0,70 – 0,90

d. > 0,5 – 0,69

e. < 0,5
97. Pasien mengalami tanda *0/1
gejala pada kaki seperti edema
tungkai unilateral, pada tungkai juga
terdapat Eritema, hangat,
peningkatan turgor jaringan, distensi
vena superfisial, Phlegmasia cerculea
dolens: sianotik/ biru2, Phlegmasia
alba dolens: pallor/pucat di tungkai
yang bengkak. Berdasarkan tanda
dan gejala yang ditemukan dari
pemeriksaan tersebut, pasien
kemungkinan mengalami…

a. Akut limb iskemik

b. Kronik limb iskemik

c. Tromboplebitis

d. Trombosis vena dalam

e. Chronic Venous Insupsiensi


98. Seorang laki-laki berusia 50 *0/1
tahun, datang ke RS dengan keluhan
nyeri tungkai kanan sejak 1 minggu
yang lalu. Terdapat Claudicatio pada
pasien dan nyeri dirasakan memberat
jika digunakan beraktivitas dan
membaik dengan istirahat. Pasien
juga merasakan sensasi kesemutan
dan terbakar pada tungkai kanan,
terutama ujung jari-jari kaki.
Ekstremitas bawah tampak pucat
sampai sianosis. Keluhan tidak
dipengaruhi suhu. Pasien memiliki
riwayat merokok sejak usia 15 tahun,
rata-rata 1 bungkus per hari.
Berdasarkan data tersebut pasien
mengalami masalah…

a. Takayasu arteritis

b. Tromboangitis obliterans

c. Acute limb ischemia

d. Giant cell arteritis

e. Trombosis vena dalam


99. Seorang laki-laki usia 28 *1/1
tahun mengalami nyeri pada lutut dan
paha setelah terjadi benturan saat
bermain sepak bola. Pasien
selanjutnya pergi ke tukang urut
untuk dilakukan pemijatan di daerah
paha kiri. Keesokan harinya pasien
mengeluh mengalami bengkak pada
pada kaki kirinya disertai nyeri dan
rasa panas pada kaki. Warna kulit
pada kaki agak kecoklatan.
Berdasarkan kasus diatas pasien
kemungkinan mengalami…

a. Diabetik foot

b. Fraktur tertutup

c. Akut limb iskemik

d. Kronik limb iskemik

e. Trombosis vena dalam


100. Masalah kesehatan anestesi *1/1
yang bisa ditemukan pada pasien
dengan pembedahan jantung
terutama pembedahan aorta pada
fase paska operasi adalah:

1. Penurunan curah jantung

2. Risiko perfusi Renal tidak efektif

3. Risiko terlambatnya pemulihan


pasca bedah

4. Risiko perfusi serebral tidak efektif

Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. -


Persyaratan Layanan - Kebijakan Privasi

Formulir

You might also like