You are on page 1of 10

JURNAL PERMATA INDONESIA ISSN 2086-9185

Volume 13, Nomor 2, November 2022, Halaman 116 - 125

Literature Review Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus


Menstruasi Remaja Puteri
Analysis of Factors Affecting the Menstrual Cycle for Girls
1
Elly Naila Fauziah
1
Program Studi D-3 Kebidanan, Poltekkes Permata Indonesia Yogyakarta
Email: elly@permataindonesia.ac.id

Abstrak

Remaja putri mengalami masa pubertas (perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa secara seksual), salah
satunya ditandai dengan menstruasi. Siklus menstruasi terbagi dua, yaitu normal (jarak menstruasi 28-35 hari)
dan tidak normal (jarak menstruasi < 28 hari dan > 35 hari). Hasil RISKESDAS 2010 menunjukan sebanyak
13,7 % perempuan indonesia dengan usia 10-59 tahun menstruasi tidak teratur dalam setahun terakhir. Remaja
putri memiliki peranan penting dalam siklus kehidupan karena pertumbuhan dan perkembangannya andil dalam
mempersiapkan generasi mendatang. Maka dari itu, kesehatan reproduksinya penting untuk diperhatikan,
dimulai dari menciptakan siklus menstruasi yang teratur, yang merupakan salah satu tanda perkembangan sistem
reproduksi wanita. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2021. Desain penelitian ini menggunakan metode studi
literatur. Sumber data penelitian menggunakan data sekunder yang didapat dengan melakukan studi literatur dari
jurnal-jurnal yang sesuai dengan topik penelitian dari tahun 2011-2021 sebanyak 7 jurnal. Berdasarkan hasil
literatur review penulis, disimpulkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi
remaja diantaranya status gizi, asupan gizi, kecukupan asupan zat gizi makro, tingkat stress, Indeks Masa Tubuh
(IMT), kadar HB, dan aktivitas fisik. Disamping itu, diketahui pula bahwa faktor dominan yang menyebabkan
keteraturan siklus menstruasi remaja adalah status gizi. Saran bagi remaja, agar dapat menjaga status gizi,
asupan gizi, kecukupan asupan zat gizi makro, tingkat stress, Indeks Masa Tubuh (IMT), kadar HB, dan
aktivitas fisiknya agar dapat mencapai keteraturan dalam siklus menstruasinya.

Kata Kunci : Siklus Menstruasi Normal, Siklus Menstruasi Remaja

Abstract

Adolescent girls experience puberty (change from childhood to sexual maturity), one of which is marked by
menstruation. The menstrual cycle is divided into two, namely normal (menstrual interval 28-35 days) and
abnormal (menstrual distance < 28 days and > 35 days). The results of RISKESDAS 2010 showed as many as
13.7% of Indonesian women aged 10-59 years had irregular menstruation in the past year. Young women have
an important role in the life cycle because their growth and development contributes to preparing the next
generation. Therefore, it is important to pay attention to reproductive health, starting from creating a regular
menstrual cycle, which is one sign of the development of the female reproductive system. This research was
conducted in 2021. The design of this study used a literature study method. Sources of research data using
secondary data obtained by conducting literature studies from journals that are in accordance with the research
topic from 2011-2021 as many as 7 journals. Based on the results of the literature review of the authors, it is
concluded that the factors that affect the regularity of the adolescent menstrual cycle include nutritional status,
nutritional intake, adequate intake of macronutrients, stress levels, Body Mass Index (BMI), HB levels, and
physical activity. In addition, it is also known that the dominant factor that causes the regularity of the adolescent
menstrual cycle is nutritional status. Suggestions for adolescents, in order to maintain nutritional status,
nutritional intake, adequate intake of macronutrients, stress levels, Body Mass Index (BMI), HB levels, and
physical activity in order to achieve regularity in the menstrual cycle.

Keywords: Normal Menstrual Cycle, Adolescent Menstrual Cycle

116
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

PENDAHULUAN perempuan di indonesia dengan usia 10-59


sebanyak 13,7 % melaporkan haid tidak
Kesehatan reproduksi remaja, dalam teratur dalam satu tahun terakhir. Haid atau
konferensi internasional kependudukan, menstruasi yang tidak teratur merupakan
disebutkan sebagai salah satu dari 10 ruang proses tidak seimbangnya hormon pada
lingkup kesehatan reproduksi. (WHO, sistem reproduksi wanita dimana antara
1995). Remaja putri dalam hal kesehatan hormon estrogen dan progesteron harus
reproduksinya, mengalami masa pubertas dalam komposisi yang sesuai.
(perubahan dari masa anak-anak menjadi Sementara itu, kesehatan reproduksi
dewasa secara seksual), yang mana salah adalah keadaan sehat menyeluruh, meliputi
satunya ditandai dengan menstruasi. aspek fisik, mental dan sosial, bukan
Menstruasi adalah keadaan sekedar tidak ada penyakit/gangguan di
meluruhnya dinding rahim (endometrium) segala hal yang berkaitan dengan sistem
yang mengandung pembuluh darah karena reproduksi, fungsinya dan proses reproduksi
sel telur (ovum) yang matang tidak dibuahi itu sendiri.
(Masturi, 2017). Sedangkan siklus Bidan memiliki peran penting dalam
menstruasi ialah jarak antara tanggal peningkatkan Kesehatan Reproduksi
mulainya menstruasi yang lalu dan Remaja (KRR), sesuai dengan peraturan
mulainya menstruasi berikutnya. Menurut menteri kesehatan reproduksi indonesia
Wahyuningsih (2018), siklus menstruasi nomor 1464/MENKES/PER/X/2010
terbagi dua, yaitu normal (jarak menstruasi tentang izin dan penyelenggaraan praktik
28-35 hari) dan tidak normal (jarak bidan pasal 12 tentang pelayanan kesehatan
menstruasi < 28 hari dan > 35 hari). reproduksi perempuan dan keluarga
Masa-masa awal dimulainya berencana, dimana dalam memberikan
menstruasi merupakan periode yang rentan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan
terhadap terjadinya gangguan menstruasi, dan keluarga berencana sebagaimana
seperti menstruasi tertunda, tidak teratur, dimaksud dalam pasal 9 huruf c, bidan
nyeri dan perdarahan yang banyak, berwenang memberikan: Penyuluhan dan
sehingga mengganggu produktivitas remaja konseling kesehatan reproduksi perempuan
puteri dan membuatnya memerlukan dan keluarga berencana.
penanganan. Menurut WHO (2014) di dunia
Hasil dari riset kesehatan dasar diperkirakan kelompok remaja berjumlah
(RISKESDAS) 2010 menunjukan bahwa 1,2 milyar atau 18% dari jumlah penduduk
117
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

dunia. Di Indonesia jumlah kelompok usia menyebabkan keteraturan siklus menstruasi


10-19 tahun menurut Sensus Penduduk remaja.
2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% Cara Pengumpulan
dari jumlah penduduk. Wanita umur remaja Data Data yang digunakan dalam
merupakan kunci yang memiliki peranan penelitian ini menggunakan data sekunder
penting dalam siklus kehidupan karena pada dimana teori-teori yang diambil dari
masa ini, pertumbuhan serta berbagai referensi yang berkaitan dengan
perkembangannya dapat berperan dalam factor-faktor yang mempengaruhi
mempersiapkan generasi mendatang. keteraturan siklus menstruasi pada remaja
Untuk mencapai hal tersebut, putri. Pencarian artikel menggunakan
kesehatan reproduksi remaja penting google scholar untuk menemukan artikel
diperhatikan, dimulai dari menciptakan yang sesuai dengan kriteria kemudian
siklus menstruasi yang teratur dikarenakan dilakukan review, dengan memasukkan kata
menstruasi dan siklusnya merupakan salah kunci “siklus menstruasi normal”, dan
satu tanda perkembangan sistem reproduksi. “siklus menstruasi remaja” dan ditemukan
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis sebanyak 7 artikel.
tertarik untuk melakukan penelitian lebih Situasi Sosial
lanjut mengenai Analisis Faktor-Faktor Dalam penelitian ini, menggunakan
yang Mempengaruhi Keteraturan studi pustaka dimana tujuannya untuk
Menstruasi Remaja Putri. memperoleh dukungan teoritis terhadap
masalah penelitian yang dipilih, maka
METODE peneliti perlu banyak membaca buku, baik
Fokus Penelitian berupa teks (teori), maupun hasil penelitian
Fokus penelitian ini mengunakan orang lain, majalah, jurnal, dan sebagainya.
metode compare atau membandingkan Tekhnik Analisis
(compare), dimana peneliti mengumpulkan Penelitian ini hanya mengunakan
hasil penelitian dari jurnal penelitian teknik menghubungkan (Corelate)
terdahulu tentang factor-faktor yang mengenai k factor-faktor yang
menyebabkan keteraturan siklus menstruasi mempengaruhi keteraturan siklus
remaja, kemudian di bandingkan sehingga menstruasi pada remaja putri, dan
membentuk atau menghasilkan pendapat berdasarkan teori-teori maupun dari jurnal
baru mengenai factor-faktor yang atau penelitian–penelitian yang sudah
118
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

dilakukan sebelumnya kemudian diringkas gizi normal, 69,4% responden memiliki


sehingga membentuk atau menghasilkan asupan protein yang sedikit, 81,5%
pendapat baru mengenai factor-faktor yang responden memiliki asupan lemak yang
mempengaruhi keteraturan siklus sedikit, 74,1% responden memiliki asupan
menstruasi pada remaja putri. energi yang sedikit, 88,9% responden
memiliki asupan kalsium yang sedikit,
HASIL 84 ,3% responden memiliki aktivitas fisik
Menurut penelitian Pebrina (2015) ringan dan 60,2% responden memiliki
yang berjudul Hubungan Status Gizi siklus menstruasi yang tidak teratur.
Dengan Keteraturan Siklus Menstruasi Pada Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada
Siswi Remaja Di Sma N 12 Padang Tahun hubungan (hubungan) antara status gizi dan
2015, dengan 186 orang responden, asupan gizi dengan siklus menstruasi
diperoleh hasil penelitian yaitu siswi remaja (p0,05). Ada hubungan antara asupan gizi
yang memiliki status gizi tidak normal dengan aktivitas fisik.
sebanyak 48 orang (25,8%), siswi remaja Menurut penelitian Sitoayu, dkk
yang mengalami siklus menstruasi tidak (2016) yang berjudul Kecukupan Zat Gizi
teratur sebanyak 57 orang (30,6%). Ada Makro, Status Gizi, Stres, dan Siklus
hubungan bermakna antara status gizi Menstruasi pada Remaja, dengan 83
dengan keteraturan siklus menstruasi pada responden, hasil penelitian menunjukkan
siswi remaja di SMAN 12 Padang dengan bahwa terdapat 68,7% responden
nilai p = 0,000 ( p < 0,05). Sehingga dapat mengalami siklus menstruasi tidak normal.
disimpulkan ada hubungan bermakna antara Berdasarkan uji statistik Chi-Square
status gizi dengan keteraturan siklus menunjukkan ada hubungan yang signifi
menstruasi siswi remaja di SMAN 12 kan antara kecukupan asupan karbohidrat
Padang. (p=0,030); kecukupan asupan protein
Menurut penelitian Hidayah, dkk (p=0,001); kecukupan asupan lemak
(2016) yang berjudul Hubungan Status Gizi, (p=0,003); status gizi (p=0,004); dan stres
Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik (p=0,000) dengan siklus menstruasi pada
Dengan Siklus Menstruasi Remaja Putri remaja. Berdasarkan hasil uji regresi
Pondok Pesantren Salafiyah Kauman logistik didapatkan faktor yang paling
Kabupaten Pemalang Tahun 2016, dengan berpengaruh terhadap siklus menstruasi
130 remaja, hasil penelitian menunjukkan yaitu status gizi (OR=20,16). Sehingga
bahwa The 50 % responden memiliki status dapat disimpulkan bahwa kecukupan
119
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

asupan zat gizi makro, status gizi, dan stres dengan kategori Hb setelah pemberian teh
mempengaruhi siklus menstruasi pada daun kelor menunjukan p value 0,82.
remaja dan status gizi merupakan faktor Sehingga dapat disimpulkan terdapat
dominan yang dapat mempengaruhi siklus efektivitas pemberian teh daun kelor
menstruasi. terhadap siklus menstruasi dan kenaikan
Menurut penelitian Fitriningtyas, haemoglobin pada remaja yang anemia di
dkk (2017) yang berjudul Usia Menarche, Kabupaten Sidrap.
Status Gizi, dan Siklus Menstruasi Santri Menurut penelitian Karlinah (2020)
Putri, dengan 50 responden, diperoleh hasil yang berjudul Pengaruh Indeks Massa
penelitian yaitu: pertama, 74% mengalami Tubuh (Imt) Terhadap Siklus Menstruasi
menarche kategori usia normal (11-13 Pada Siswi Sma Negeri 1 Kampar Kiri Hilir,
tahun), 76% memiliki status gizi kategori dengan responden yaitu 99 siswi diperoleh
normal (IMT 18,5-25,0) dan 68% memiliki hasil disimpulkan, terdapat hubungan yang
siklus menstruasi kategori normal (21-35 bermakna antara Indeks Massa Tubuh (IMT)
hari). Kedua, uji korelasi menunjukkan dengan siklus menstruasi. penelitian yaitu
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan distribusi frekuensi indeks massa tubuh
antara usia menarche dengan siklus (IMT) mayoritas normal sebanyak 75,8%,
menstruasi santri putri, diketahui nilai p- distribusi frekuensi berdasarkan siklus
value = 0,082, sedangkan ada hubungan menstruasi mayoritas teratur sebanyak
yang signifikan antara status gizi dengan 75,8%. Pengaruh indeks massa tubuh (IMT)
siklus menstruasi santri putri p-value = terhadap siklus menstruasi didapatkan nilai
0,001 (α = 0,05) p value 0,000 < 0,05. Sehingga dapat
Menurut penelitian Pratiwi (2020) Menurut penelitian Armayanti (2021)
yang berjudul Efektivitas Pemberian Teh yang berjudul Faktor-Faktor Yang
Daun Kelor Terhadap Siklus Menstruasi Mempengaruhi Keteraturan Siklus
dan Kadar Hemoglobin pada Remaja Menstruasi Pada Remaja Putri Di Sma
Anemia, dengan responden yaitu 30 remaja Negeri 2 Singaraja, dengan responden yaitu
anemia, diperoleh hasil penelitian: hasil 65 prang remaja putri, diperoleh hasil
Mann Whitney U test pada siklus penelitian yaitu: secara umum mayoritas
menstruasi dengan kategori Hb sebelum responden memiliki IMT normal (50,8%),
pemberian teh daun kelor menunjukan p umur 18 tahun (60%), Hb rendah (52,3%),
value 0,417, sedangkan siklus menstruasi aktivitas fisik ringan (50,8%), tingkat stress
120
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

sedang (44,6%), dan usia menarche di usia p=0,696;r=-0,044). Sehingga dapat


13 tahun (36,9%). Hasil analisis korelasi disimpulkan terdapat pengaruh antara kadar
menunjukkan bahwa hubungan antara Hb, aktivitas fisik dan tingkat stress
indeks masa tubuh, kadar hemoglobin, terhadap keteraturan siklus menstruasi.
aktivitas fisik, tingkat stress, dan usia Tidak ada hubungan/korelasi antara IMT
menarche secara berturut-turut adalah dan usia menarche dengan keteraturan
(p=0,219;r--0,155, p=0,007;r=- 0,330, siklus menstruasi pada remaja putri.
p=0,047;r=-0,232, p=0,005;r=0,334,
memiliki asupan gizi yang baik disertai gaya
hidup dan pola makan yang baik, bisa
PEMBAHASAN
membuat kerja hipotalamus menjadi baik
Berdasarkan hasil literatur review
sehingga bisa memproduksi hormon-hormon
penelitian terhadap 10 jurnal yaitu Pebrina
yang dibutuhkan tubuh terutama hormon
(2015), Hidayah, dkk (2016), Sitoayu, dkk
reproduksi, sehingga siklus menstruasi bisa
(2016), Fitriningtyas, dkk (2017), Pratiwi
menjadi teratur.
(2020), Karlinah (2020), dan Armayanti
Berdasarkan pada penelitian Hidayah
(2021), diketahui terdapat beberapa factor
(2016) terkait hubungan antara status gizi
yang dapat mempengaruhi keteraturan siklus
dan asupan gizi dengan dengan keteraturan
menstruasi pada remaja putri. Faktor-faktor
siklus menstruasi, dijelaskan bahwa asupan
yang mempengaruhi keteraturan siklus
protein yang kurang akan mempengaruhi
menstruasi tersebut diantaranya adalah
penurunan frekuensi puncak LH dan akan
status gizi, asupan gizi (protein, lemak,
mengalami pemendekan fase folikuler.
kecukupan asupan zat gizi makro, tingkat
Sebaliknya asupan protein yang cukup
stress, konsumsi teh daun kelor, indeks
ternyata fase folikuler memanjang dan FSH
Masa Tubuh (IMT), kadar Hb, dan aktivitas
pun meningkat. Selain itu, kekurangan
fisik. Hasil penelitian dari 7 jurnal tersebut
asupan lemak akan berdampak pada
semuannya menunjukkan adanya hubungan
penurunan fungsi reproduksi. Hal ini karena
atau korelasi antara factor-faktor tersebut
lemak mempengaruhi kadar gonadotropin
dengan keteraturan siklus menstruasi remaja
dalam serum dan urin, sehingga
putri.
gonadotropin dan pola sekresinya
Hal ini sesuai dengan pernyataan
mengalami penurunan dan kejadian tersebut
Pebrina (2015) terkait hubungan antara
berhubungan dengan gangguan fungsi
status gizi dengan keteraturan siklus
hipotalamus. Apabila kadar gonadotropin
menstruasi, dijelaskan bahwa apabila remaja
121
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

menurun maka FSH dan LH juga hormon sistem limbik. Sistem ini menstimulasi
estrogen dan hormon progesteron terganggu. pelepasan hormon dari hipotalamus yaitu
Hormon steroid estrogen dan progesteron corticotropic releasing hormone (CRH).
menurun, LH juga akan menurun sehingga Hormon ini secara langsung akan
tidak menghasilkan sel telur yang matang menghambat sekresi GnRH hipotalamus
yang akan berdampak pada gangguan siklus pada tempat produksinya di nucleus arkuata.
menstruasi yang terlalu lama. Peningkatan CRH akan menstimulasi
Menurut Sitoayu (2016) terkait pelepasan endorfi n dan adino cortiticotropic
hubungan antara kecukupan asupan zat gizi hormone (ACTH) ke dalam darah.
makro, status gizi, dan stress dengan Peningkatan hormone ACTH menyebabkan
keteraturan menstruasi remaja putri, peningkatan pada kadar kortisol darah. Pada
dijelaskan bahwa akumulasi asupan wanita dengan gejala amenore hipotalamik
karbohidrat, protein maupun lemak yang menunjukkan keadaan hiperkortisolisme
berlebihan akan diubah menjadi simpanan yang disebabkan adanya peningkatan CRH
lemak. Tingginya simpanan lemak akan dan ACTH. Hormon-hormon tersebut secara
menyebabkan terjadinya gangguan siklus 127 Laras Sitoayu, dkk: Kecukupan zat gizi
menstruasi dengan akumulasi kadar estrogen makro, status gizi, stres, dan siklus
dalam tubuh sehingga apabila asupan menstruasi pada remaja langsung dan tidak
karbohidrat, protein maupun lemak langsung menyebabkan penurunan kadar
terpenuhi dan sesuai dengan kebutuhan GnRH, yaitu melalui jalan ini stres
maka siklus menstruasi akan normal. menyebabkan gangguan siklus menstruasi.
Adapun stres seringkali membuat siklus Dari yang tadinya siklus menstruasinya
mentruasi yang tidak teratur. Gangguan pada normal menjadi oligomenorrhea,
pola menstruasi melibatkan mekanisme polimenorrhea, atau amenorrhea.
regulasi intergratif yang mempengaruhi Menurut penelitian Fitriningtyas, dkk
proses biokimia dan seluler seluruh tubuh (2017) terkait hubungan antara status gizi
termasuk otak dan psikologis. Pada keadaan dengan keteraturan menstruasi remaja putri,
stres terjadi aktivasi pada amygdala pada dijelaskan bahwa responden yang

122
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

mempunyai status gizi normal dengan siklus intensitas sedang dapat menurunkan resiko
menstruasi normal sebanyak 31 responden gangguan menstruasi.
(62%) sedangkan responden yang Menurut Armayanti (2021), ada korelasi
mempunyai status gizi tidak normal dengan antara aktivitas fisik dengan keteraturan
siklus menstruasi tidak normal sebanyak 9 siklus haid walaupun dengan kekuatan
responden (18%). Status gizi akan korelasi yang lemah. Aktivitas fisik secara
mempengaruhi fungsi kerja hormonal, tidak langsung berperan penting dalam
berupa pening-katan, keseimbangan ataupun pencegahan berbagai penyakit. Aktivitas
penurunan. Status gizi sendiri dipengaruhi fisik minimal maupun aktivitas fisik
oleh banyak faktor, pada umumnya adalah berlebih dapat berpengaruh negatif terhadap
pola makan yang tidak seimbang. kesehatan reproduksi. Adanya korelasi yang
Menurut Pratiwi (2020), pemberian sangat kuat antara tingkat stress dengan
teh daun kelor kepada remaja yang anemia keteraturan siklus haid. Serta ada
dianggap memiliki efektifitas cukup tinggi, hubungan/pengaruh antara kadar Hb dengan
ini dibuktikan bahwa terdapat peningkatan siklus menstruasi.
kadar hemoglobin dan siklus menstruasi
Analisis Peneliti
menjadi teratur pada remaja yang awalnya
menderita anemia dengan siklus menstruasi Berdasarkan hasil literatur review yang

yang tidak teratur. peneliti lakukan terhadap 7 jurnal diketahui

Menurut Karlinah (2020), mayoritas sebagian besar menggunakan metode

siklus mentruasi teratur dan IMT normal hal penelitian cross sectional yaitu sebesar 86%,

ini menunjukkan apabila IMT normal maka terdapat pada penelitian Pebrina (2015),

siklus menstruasi akan teratur. Sedangkan Hidayah (2016), Sitoayu (2016),

faktor yang menyebabkan gangguan siklus Fitriningtyas (2017), Karlinah (2020) dan

menstruasi yaitu: Aktivitas fisik dengan Armayanti (2021), sedangkan yang

intensitas dan frekuensi tinggi meningkatkan menggunakan metode pre eksperimen pre

resiko wanita untuk mengalami gangguan test dan post test yaitu sebesar 14%, pada

menstruasi sebaliknya aktifitas fisik dengan penelitian Pratiwi (2020).

123
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

Hasil literatur review terhadap 6 mencapai keteraturan dalam siklus


jurnal menggunakan metode cross sectional, menstruasinya.
5 diantaranya menyatakan terdapat KESIMPULAN
hubungan antara status gizi dengan siklus
Setelah dilakukan penelitian dengan
menstruasi, 1 diantaranya menyatakan
menggunakan metode compare atau
terdapat hubungan antara asupan gizi
pembanding ini yang mencari persamaan
dengan siklus menstruasi, 1 diantaranya
dan perbedaan dari sumber-sumber yang
menyatakan terdapat hubungan antara
diteliti (jurnal) dan didapatkan dari semua
kecukupan asupan zat gizi makro dengan
literatur yang didapat menyatakan ada
siklus menstruasi, 2 diantaranya
hubungan antara status gizi, asupan gizi,
menyatakan terdapat hubungan antara
kecukupan asupan zat gizi makro, tingkat
tingkat stress dengan siklus menstruasi, 1
stress, Indeks Masa Tubuh (IMT), kadar HB,
diantaranya menyatakan terdapat hubungan
dan aktivitas fisik.
antara Indeks Masa tubuh (IMT) dengan
siklus menstruasi, 1 diantaranya menyatakan SARAN

terdapat hubungan antara kadar HB dengan Berdasarkan hasil literatur review


siklus menstruasi, 1 diantaranya menyatakan diketahui bahwa faktor yang dominan yang
terdapat hubungan antara aktivitas fisik mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi
dengan siklus menstruasi, remaja ialah faktor status gizi.
Adapun penelitian dengan metode
Rekomendasi untuk peneliti
pre-eksperimen menyatakan bahwa terdapat
selaanjutnya agar meningkatkan referensi
hubungan antara konsumsi the daun kelor
terkait keteraturan siklus menstruasi pada
dengan siklus menstruasi,
remaja, baik melalui buku ataupun jurnal
Berdasarkan analisis peneliti, maka
ilmiah.
remaja harus menjaga status gizi, asupan
gizi, kecukupan asupan zat gizi makro, UCAPAN TERIMA KASIH
tingkat stress, Indeks Masa Tubuh (IMT),
kadar HB, dan aktivitas fisiknya agar dapat

124
Elly Naila Fauziah|Literature Review “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi Remaja Puteri”

Terimakasih kepada Politeknik Kesehatan Kemenkes RI. 2010. Riset Kesehatan


Dasar, RISKESDAS. Balitbang. Jakarta.
Permata Indonesia yang telah mendukung
penyusunan jurnal ini. Kemenkes RI. 2010.
Permenkes RI/1464/MENKES/PER/X/2
010. Kemenkes. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, E. 2020. Buku Ajar Kesehatan
Armayanti, N.Y., P. A. R. Damayanti. 2019. Reproduksi Wanita. Literasi Nusantara.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Batu.
Keteraturan Siklus Menstruasi pada
Remaja Putri di SMA Negeri 2 Pebrina, M. 2015. Hubungan Status Gizi
Singaraja. JMK: Jurnal Media Dengan Keteraturan Siklus Menstruasi
Kesehatan. 14 (1): 75-87. pada Siswi Remaja di SMAN 12 Padang
Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Medika
Fitriningtyas, E., E. S. Redjeki, A. Saintika. 7 (2): 35-45.
Kurniawan. 2017. Usia Menarche,
Status Gizi, Dan Siklus Menstruasi Sitoayu, L., D. A. Pertiwi , E. Y. Mulyani.
Santri Putri. Preventia : the Indonesian 2016. Kecukupan Zat Gizi Makro,
Journal of Public Health. 2 (2): 1-12. Status Gizi, Stres, dan Siklus Menstruasi
pada Remaja. Jurnal Gizi Klinik
Hidayah, N, M. Z. Rahfiludin, R. Aruben. Indonesia. 13 (3): 121-128.
2016. Hubungan Status Gizi, Asupan
Zat Gizi dan Aktivitas Fisik dengan WHO. 2014. Health for the World’s
Siklus Menstruasi Remaja Putri Pondok Adolescents: A Secon Chance in the
Pesantren Salafiyah Kauman Kabupaten Second Decade. Geneva. World Health
Pemalang Tahun 2016. Jurnal Organization Departemen of
Kesehatan Masyarakat. 4 (4): 537-544. Noncommunicable Disease Surveillance.

Karlinah, N., B. Irianti. 2020. Pengaruh Wilda Rezki Pratiwi. 2020. Efektivitas
Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Pemberian Teh Daun Kelor Terhadap
Siklus Menstruasi pada Siswi SMA Siklus Menstruasi dan Kadar
Negeri 1 Kampar Kiri Hilir. Jurnal Hemoglobin Pada Remaja Anemia.
Bidan Komunitas. 4 (1): 39-44. (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes
Palembang. 15 (1): 39-40.

125

You might also like