You are on page 1of 8

Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …

ISSN 0853-2885

Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Aktivitas Pencatatan dan Analisis


Keuangan Berbasis Teknologi pada Usahatani Kentang di Kecamatan
Pangalengan Kabupaten Bandung
Yuselda Zauma Pertiwi1 dan Eliana Wulandari2*
1
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
2Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor, Jawa Barat 45363


*Alamat Korespondensi: eliana.wulandari@unpad.ac.id

INFO ARTIKEL ABSTRACT/ABSTRAK


Diterima:
Direvisi: Factors Related to Technology-Based of Financial Recording and Analysis of
Dipublikasi: Potato Farming in Pangalengan Sub District, Bandung District

Keywords: Farmers will easily observe their farms when they commit to perform
Farm recording, technology-based financial records and analysis. Potato ( Solanum tuberosum
Farmer, Financial L.) farming has prospects in the horticultural crop. This study aimed to
analysis, Potato
analyze factors related to technology-based of financial recording and analysis
farming
of potato farming in Pangalengan Sub District, Bandung District. The research
was conducted in Pangalengan Sub District, especially in Pulosari and
Pangalengan Villages. The sample of 52 potato farmers was selected using
proportionate stratified random sampling technique. The research design used
in this study was a survey method. Logit regression analysis was used to
determine the relation of age, educational background, income, farming
experience, land ownership status, and the training experience of financial
recording and analysis. The results showed that technology-based financial
records and analysis of farmers relate to farmers’ income and the experience of
financial records and analysis training.

Kata Kunci: Usahatani kentang (Solanum tuberosum L.) memiliki prospek yang baik dalam
Analisis keuangan, kelompok tanaman hortikultura. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Kentang, faktor-faktor yang terkait dengan pencatatan dan analisis keuangan berbasis
Pencatatan
teknologi pada usahatani kentang di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
usahatani, Petani
Bandung. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pangalengan, khususnya di
Desa Pulosari dan Desa Pangalengan. Sampel 52 petani kentang dipilih
menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Metode
penelitian yang dipakai adalah survei. Analisis regresi logit digunakan untuk
menganalisis keterkaitan usia, latar belakang pendidikan, pendapatan,
pengalaman bertani, status kepemilikan lahan, dan pengalaman mendapatkan
pelatihan aktivitas pencatatan dan analisis keuangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas pencatatan dan analisis keuangan berbasis
teknologi pada petani berkaitan dengan faktor pendapatan dan pengalaman
dalam mendapatkan pelatihan pencatatan dan analisis keuangan.

PENDAHULUAN maka dari itu pertanian memiliki peran penting


dalam perekonomian (Mubyarto, 1989). Peran
Indonesia adalah negara agraris dengan sektor pertanian dalam perekonomian di Indonesia
sebagian masyarakatnya bekerja di bidang pertanian, berkontribusi secara nyata. Kontribusi tersebut

89
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …
ISSN 0853-2885

dapat diketahui dari jumlah lapangan pekerjaan yang relatif besar (Sadyawandi, 2021). Rumallang
yang tersedia dari sektor pertanian yakni sebanyak (2019) menyatakan bahwa kentang adalah tanaman
38,70 juta atau sekitar 29,58% pada sektor pertanian, hortikultura yang memiliki peran penting dalam
kehutanan, dan perikanan dari keseluruhan sektor menyediakan kebutuhan pangan pokok. Produsen
(BPS, 2021). Petani memiliki peran ganda yakni atau petani sayuran hortikultura memiliki peluang
selain menjadi petani juga menjadi pengelola untuk memiliki pendapatan yang tinggi karena nilai
usahataninya (Amri, 2021). Pengelola atau manajer ekonomis dari sayuran relatif tinggi (Supriatna dkk.,
usahatani memiliki kewajiban untuk melakukan 2016). Kentang merupakan salah satu tanaman
pencatatan dan melakukan analisis keuangan untuk hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi,
mengetahui keadaan keuangan atau finansial dari begitu pula dengan risikonya yang tinggi (Fahriyah
usahataninya. Pencatatan dan analisis keuangan dkk., 2021). Nilai ekonomis yang tinggi dalam
dapat menjadi sarana bagi petani untuk mengetahui budidaya kentang mengharuskan petani untuk
keuntungan dan kerugian dari usahataninya, mencatat keuangan berbasis teknologi agar terhindar
sehingga petani mampu untuk mengevaluasi dari risiko. Penelitian ini bertujuan untuk
usahatani di setiap musim tanam (Pasaribu, 2019). mengidentifikasi aktivitas pencatatan dan analisis
Keberhasilan dalam usahatani ditentukan dari keuangan usahatani kentang berbasis teknologi di
bagaimana pengelolaan yang dilakukan dalam Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung,
aktivitas usahatani tersebut (Butarbutar & Lestari, menganalisis faktor-faktor apa yang memengaruhi
2015). aktivitas pencatatan dan analisis keuangan usahatani
Petani akan lebih mudah dalam meninjau kentang berbasis teknologi, serta mengidentifikasi
usahataninya jika melakukan pencatatan dan analisis kesiapan petani dalam menerima dan menerapkan
keuangan berbasis teknologi. Penggunaan teknologi teknologi.
yang diminati petani akan membuat minat petani
dalam mengembangkan usahataninya semakin tinggi BAHAN DAN METODE
(Amin, 2014). Kemudahan yang didapatkan dari
penggunaan teknologi membuat masyarakat sangat Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
membutuhkan teknologi (Hidayah dkk., 2021). Pangalengan, khususnya di Desa Pulosari dan Desa
Pencatatan dan analisis keuangan yang sulit Pangalengan Kabupaten Bandung pada bulan
dilaksanakan akan menjadi mudah jika dilaksanakan Oktober sampai dengan Desember 2021. Penentuan
menggunakan teknologi. Laporan keuangan yang lokasi dilakukan berdasarkan data dari Badan Pusat
dibuat oleh para petani disajikan di buku secara Statistik bahwa produksi kentang di Kecamatan
manual sehingga berisiko mudah hilang dan Pangalengan memiliki kuantitas yang terbesar di
membuat petani mengalami kendala dalam Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang dipakai
melakukan perhitungan biaya, jumlah produksi, pada penelitian ini adalah desain penelitian
serta hasil dari penjualan produknya (Hijriani dkk., kuantitatif dengan metode survei. Penentuan
2019). responden pada penelitian dilakukan dengan
Pencatatan dan analisis keuangan akan lebih menggunakan rumus slovin berdasarkan jumlah
baik lagi hasilnya jika dilakukan dengan teknologi populasi dan toleransi kesalahan alpha yakni sebesar
karena selain memudahkan dalam pengerjaannya 0,1 atau 10% (Sarwono, 2006). Rumus slovin
juga tidak khawatir akan hilang atau rusaknya digunakan agar jumlah sampel sesuai dan
catatan. Teknologi saat ini dapat diakses dengan representatif dalam proses pengambilan sampel, hal
beberapa jalan yakni dengan perangkat keras tersebut bertujuan agar hasil penelitian dapat
komputer yang memiliki software (misalnya Ms. digeneralisasi serta perhitungan dapat dilakukan
Excel) maupun melalui aplikasi pencatatan dan dengan rumus yang sederhana (Adhitya, 2019).
analisis keuangan yang dapat diunduh pada ponsel Responden atau sampel yang berpartisipasi
pintar. dalam penelitian ini adalah 52 responden. Jumlah
Usahatani adalah aktivitas mengelompokkan masing-masing responden dari kelompok tani yang
teknologi dan sarana produksi pada bidang pertanian berpartisipasi dihitung menggunakan teknik
(Moehar, 2001). Usahatani kentang memiliki proportionate stratified random sampling. Analisis
prospek yang baik dalam kelompok tanaman yang digunakan untuk melihat keterkaitan faktor
hortikultura karena produksi komoditas kentang usia, latar belakang pendidikan, pendapatan,
cukup tinggi dan mampu memberikan keuntungan pengalaman bertani, status kepemilikan lahan,

90
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …
ISSN 0853-2885

pengalaman mendapatkan pelatihan pencatatan dan Tabel 1. Data jenis kelamin petani
analisis keuangan terhadap aktivitas pencatatan dan Jenis Kelamin Petani (Orang) Persentase (%)
analisis keuangan pada usahatani kentang adalah Laki-laki 51 98
analisis regresi logit. Perbedaan dari analisis regresi Perempuan 1 2
linier dengan model regresi logistik adalah bentuk Jumlah 52 100
dari peubah respon atau peubah acaknya atau
disebut dengan random variable (Sayugyaningsih Bappenas (2000) menyatakan bahwa rentang
dkk., 2020). Berikut ini adalah transformasi logit
usia produktif adalah usia 15 tahun sampai dengan
yang dinyatakan oleh Hosmer & Lemeshow (tahun):
64 tahun, usia tersebut terbagi lagi menjadi dua
kategori yaitu usia sangat produktif (15 tahun
g(x) = Ln ((π(x)/(1-π)) sampai dengan 49 tahun) dan usia produktif (50
Dengan:
tahun sampai dengan 64 tahun). Usia petani yang
g(x) = βo + β1x1 + β2x2 +... + βnxn (n = jumlah peubah paling muda di dalam penelitian ini adalah 24 tahun,
bebas) sedangkan usia petani yang paling tua adalah 61
tahun. Mayoritas petani berusia 15-49 tahun dan
Peubah bebas (X) yang memiliki sifat
tergolong kepada usia sangat produktif. Tabel 2
kategorik membutuhkan peubah dummy variable.
menunjukkan data usia petani.
Pada umumnya, jika terjadi suatu peristiwa
diberikan nilai 1 dan jika tidak terjadi peristiwa Tabel 2. Data usia petani
diberikan nilai 0. Bentuk regresi logistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai Usia Petani (Orang) Persentase (%)
berikut: 15-49 36 69
50-64 16 31
g(x) = yi* = β1 + β2Usia + β3Latar belakang pendidikan >64 0 0
+ β4Pendapatan + β5Pengalaman bertani + Jumlah 52 100
β6Status kepemilikan lahan + β7Pelatihan
pencatatan dan analisis keuangan + εi Tingkat pendidikan yang menjadi
i = 1, 2, ... ... ... (Petani) karakteristik dalam penelitian ini merupakan
pendidikan formal yang telah dijalani oleh petani.
Variabel terikat yi* menunjukkan apakah Mayoritas petani yakni sebanyak 40% petani di
petani melakukan aktivitas pencatatan dan analisis Kecamatan Pangalengan merupakan lulusan
keuangan berbasis teknologi dan keterkaitannya SMA/Sederajat. Menurut Undang-undang Sistem
secara signifikan oleh faktor usia, latar belakang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, tingkat
pendidikan, pendapatan, pengalaman bertani, status pendidikan terbagi menjadi 3 yakni sebagai berikut:
kepemilikan lahan, serta pengalaman mendapat (1) pendidikan dasar, yaitu jenjang pendidikan
pelatihan pencatatan dan analisis keuangan. paling awal selama 9 tahun pertama masa sekolah
anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan
HASIL DAN PEMBAHASAN menengah, (2) pendidikan menengah, yaitu
pendidikan yang memiliki durasi selama 3 tahun
Karakteristik Petani setelah pendidikan dasar diselenggarakan di SLTA
Jenis kelamin mengacu kepada perbedaan atau satuan pendidikan yang sederajat (SMA dan
secara biologis antara laki-laki dan perempuan, jenis SMK), (3) pendidikan tinggi, yaitu lanjutan
kelamin didapatkan semenjak lahir dan tidak dapat pendidikan menengah (D3-Perguruan Tinggi).
diubah (Tangkudung, 2014). Mayoritas petani Tingkat pendidikan petani di Kecamatan
didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dengan Pangalengan termasuk kepada tingkat pendidikan
jumlah 51 orang dan perempuan dengan jumlah 1 yang menengah, hal tersebut dikarenakan sebanyak
orang. Petani perempuan biasanya menjadikan 40% petani dari 52 petani adalah lulusan SMA. Hal
aktivitas bertani sebagai pekerjaan sampingan yang ini menunjukkan bahwa petani di Desa Pulosari dan
sifatnya membantu suami dalam mengelola Desa Pangalengan adalah penduduk yang
usahataninya. Tabel 1 menunjukkan data jenis mengutamakan pendidikan, didukung oleh
kelamin petani. keberadaan fasilitas sekolah yang ada di Kecamatan

91
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …
ISSN 0853-2885

Pangalengan. Tabel 3 menunjukkan data latar yang dikeluarkan untuk lahan (Pasaribu &
belakang pendidikan petani. Istriningsih, 2020). Mayoritas petani di Desa
Pangalengan dan Desa Pulosari merupakan pemilik
Tabel 3. Data latar belakang pendidikan petani lahan dengan persentase banyaknya petani adalah
Pendidikan Petani (Orang) Persentase (%) 69% dari total 52 petani. Namun, selain memiliki
Tidak Tamat SD 0 0 lahan ternyata 19% petani lainnya, merupakan
SD 10 19 pemilik lahan yang juga melakukan sewa lahan, hal
SMP 14 27 tersebut dilaksanakan karena para petani ingin
SMA 21 40 melakukan budidaya secara lebih besar untuk target
Perguruan 7 14 produksinya. Persentase 2% petani lainnya
Tinggi merupakan pemilik yang juga melakukan sewa lahan
Jumlah 52 100 dan bagi hasil. Tabel 5 menunjukkan data status
kepemilikan lahan dari petani.
Pendapatan dalam usahatani adalah sebuah
selisih dari penerimaan dengan biaya-biaya yang Tabel 5. Data status kepemilikan lahan petani
dikeluarkan, sedangkan penerimaan usahatani Status Kepemilikan Petani Persentase
merupakan perkalian antara harga jual dengan Lahan (Orang) (%)
produksi yang diperoleh (Kuheba dkk., 2016). Milik 36 69
Mayoritas petani di Desa Pangalengan dan Desa Sewa 5 10
Pulosari bekerja sebagai petani dengan total 100% Bagi Hasil 0 0
dari total 52 petani, adapun pendapatan petani yang Milik dan Sewa 10 19
paling tinggi adalah Rp950.000.000,- per musim Milik dan Bagi Hasil 0 0
tanam dengan luas lahan 15 hektar dan pendapatan Sewa dan Bagi Hasil 0 0
petani yang paling adalah Rp2.000.000,- per musim Milik, Sewa, dan 1 2
tanam. Rata-rata pendapatan petani yang Bagi Hasil
mengusahakan kentang di Desa Pulosari dan Desa Jumlah 52 100
Pangalengan adalah sebesar Rp 59.596.153,85 per
musim tanam. Aktivitas Pencatatan dan Analisis Keuangan Berbasis
Pengalaman dalam usahatani dibagi menjadi Teknologi di Kecamatan Pangalengan
tiga kategori yakni petani yang memiliki Sebanyak 6 petani pernah mendapatkan
pengalaman kurang dari 10 tahun adalah kategori pelatihan mengenai keuangan yakni pencatatan dan
kurang berpengalaman, petani dengan pengalaman analisis keuangan menggunakan aplikasi pada ponsel
10-20 tahun adalah kategori cukup berpengalaman, pintar seperti aplikasi Bukukas, Bukuwarung, dan
serta pengalaman lebih dari 20 tahun adalah kategori lain-lain. Jumlahnya masih sangat sedikit, padahal
berpengalaman. Sebanyak 46% petani memiliki dengan penggunaan teknologi khususnya aplikasi
pengalaman bertani pada rentang 10-20 tahun, hal yang ada di ponsel pintar akan membuat kegiatan
tersebut menjadikan petani termasuk ke dalam keuangan menjadi lebih mudah seperti penelitian
kategori petani cukup berpengalaman. Tabel 4 yang dilaksanakan oleh Mariyono & Rachmansyah
menunjukkan data pengalaman usahatani. (2010) yang menyatakan bahwa pelatihan mampu
menurunkan biaya produksi dan meningkatkan
Tabel 4. Data pengalaman usahatani produksi dari usaha. Petani yang mencatat keuangan
Petani Persentase secara tertulis dan mengetahui seberapa besar
Pengalaman keuntungan dari satu kali musim tanam hanya 8
(Orang) (%)
<10 8 15 petani. Hanya 6 petani yang melakukan pencatatan
10-20 24 46 keuangan secara tertulis mengenai biaya-biaya yang
>20 20 39 dikeluarkan selama satu musim tanam dan
Jumlah 52 100 penerimaan yang didapatkan dengan menuliskannya
pada komputer. Analisis keuangan berbasis
teknologi khususnya analisis laba rugi sudah
Penguasaan lahan yang dimiliki oleh sendiri
dilakukan oleh 6 petani.
dapat memberikan kenyamanan, keamanan, serta
keuntungan bagi petani karena tidak akan ada biaya

92
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …
ISSN 0853-2885

Kesiapan Petani dalam Menghadapi dan Menerapkan tersebut. Petani juga sudah terbiasa dan merasa
Teknologi mudah untuk menjalankan aplikasi Facebook dan
Sebanyak 24 petani mengalami hambatan Whatsapp untuk bertukar pesan, mengetahui harga
dalam mengakses teknologi yang berupa hambatan jual di pasaran, dan untuk mengetahui informasi
internet dikarenakan sinyal yang kurang baik. Hal seputar pertanian. Kemudahan mengakses tersebut
tersebut dapat dipahami karena Kecamatan sejalan dengan penelitian Utami (2020) di mana
Pangalengan merupakan lokasi yang berbukit petani memang merasa mudah menggunakan
sehingga sinyal agak sulit didapatkan terutama teknologi informasi dan komunikasi, contohnya
ketika hujan turun. Frekuensi dari penggunaan adalah aplikasi Facebook dan Whatsapp.
teknologi masih kurang karena petani lebih banyak
memakainya hanya pada saat diperlukan, selain itu Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Aktivitas
waktu petani lebih banyak digunakan untuk bekerja Pencatatan dan Analisis Keuangan
di kebun. Petani sebanyak 39 orangg menyatakan Model pengolahan data analisis regresi
bahwa siap jika harus menggunakan teknologi bagi logistik digunakan dalam penelitian ini untuk
usahataninya, dalam bentuk teknologi digital, mengetahui keterkaitan dari peubah bebas secara
teknologi informasi, maupun lainnya. Indikator bersama-sama terhadap peubah respon. Pada uji
petani yang siap untuk menerapkan teknologi dapat signifikansi, diketahui bahwa terdapat dua variabel
dilihat dari penggunaan ponsel pintar. Rata-rata yang berkaitan secara nyata atau signifikan terhadap
petani di Desa Pangalengan dan Desa Pulosari telah aktivitas pencatatan dan analisis keuangan pada
menggunakan teknologi digital khususnya ponsel petani, yaitu variabel pendapatan dan variabel
pintar, hal tersebut sejalan dengan penelitian dari pengalaman mendapatkan pelatihan. Variabel yang
Lestari dkk. (2019) yang menyatakan bahwa tidak berkaitan secara nyata terhadap aktivitas
kapasitas petani dalam memanfaatkan teknologi keuangan petani yaitu usia, pendidikan, pengalaman
digital dikategorikan cukup mampu yakni perihal bertani, dan status kepemilikan lahan. Tabel 6
mengakses, menciptakan, maupun mengevaluasi menunjukkan hasil analisis regresi logistik pada
informasi yang didapatkan melalui teknologi digital model penelitian.

Tabel 6. Hasil analisis regresi logistik


Variabel B Uji Wald Sig Exp (B)
Usia (X1) -0,045 0,314 0,575 0,956
Pendidikan (X2) -1,89 1,968 0,161 0,828
Pendapatan (X3) -0,40 5,898 0,015 0,961
Pengalaman Bertani (X4) 0,039 0,293 0,588 1,040
Status Kepemilikan Lahan (X5) 0,439 0,322 0,570 1,551
Pengalaman Pelatihan (X6) 1,944 5,382 0,020 6,985
Constant 27,820 5,821 0,016 7,04 x 10^11
Sumber: Output Software SPSS 2020 (Diolah)

Model logit dari penelitian ini adalah sebagai berikut.


Ln (Y) = 27,280 - 0,045X1 - 1,89X2 - 0,040X3 + 0,039X4 + 0,439X5 + 1,944X6 + e

Faktor-faktor yang berkaitan dengan aktivitas independen tersebut tidak berkaitan secara nyata
petani untuk melakukan pencatatan dan analisis terhadap aktivitas pencatatan dan analisis keuangan
keuangan berbasis teknologi dalam usahatani berbasis teknologi pada petani.
kentang terdapat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel
menunjukkan kaitan dari variabel-variabel pendapatan berkaitan secara nyata terhadap aktivitas
independen terhadap variabel dependen, faktor- petani dalam melaksanakan pencatatan dan analisis
faktor yang berkaitan dengan aktivitas pencatatan keuangan berbasis teknologi. Nilai signifikansi dari
dan analisis keuangan berbasis teknologi adalah pendapatan adalah 0,015 < 0,05 yang memiliki arti
apabila nilai signifikansinya < 0,05 (5%) atau 0,1 bahwa pendapatan signifikan terhadap keputusan
(10%), apabila variabel independen memiliki nilai petani dalam melakukan aktivitas pencatatan dan
signifikansi lebih dari 0,05 atau 0,1 maka variabel analisis keuangan. Berdasarkan hasil pengamatan di

93
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …
ISSN 0853-2885

lapangan, pendapatan berkaitan dengan keputusan membuat petani mengetahui keadaan keuangan
petani dalam melakukan pencatatan dan analisis selama satu musim tanam dari usahatani yang
keuangan berbasis teknologi, yaitu petani yang sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan petani yang
memiliki pendapatan lebih tinggi membuat petani memiliki pengalaman akan semakin paham dalam
memutuskan untuk melakukan pencatatan dan mengelola keuangan usahatani, seperti memiliki
analisis keuangan menggunakan software di laptop. pemahaman mengenai pembukuan, pemahaman
Keuntungan yang didapatkan oleh petani mengenai keuntungan dan kerugian atas usaha yang
berpenghasilan tinggi adalah puluhan juta hingga terstruktur, dan pemahaman mengenai perencanaan
ratusan juta rupiah dengan lahan luas. Rata-rata keuangan yang baik.
pendapatan petani yang mengusahakan kentang di
Desa Pulosari dan Desa Pangalengan adalah sebesar SIMPULAN
Rp 59.596.153,85 per musim tanam. Petani yang
memiliki pendapatan lebih tinggi cenderung akan Aktivitas pencatatan dan analisis keuangan
lebih cepat mengadopsi suatu inovasi (Kusnadi, berbasis teknologi pada usahatani kentang sudah
2011). Petani yang memiliki pendapatan lebih tinggi dilaksanakan oleh beberapa petani di Kecamatan
cenderung melakukan pencatatan dan analisis Pangalengan. Petani di Kecamatan Pangalengan juga
keuangan karena ingin mengetahui arus kas atas sudah menerapkan teknologi, khususnya
keuangan yang terjadi pada proses produksi di penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
kebun, selain itu petani yang memiliki pendapatan Teknologi informasi digunakan petani untuk
lebih tinggi akan mempekerjakan karyawan untuk mendapatkan informasi mengenai harga jual di
melakukan pencatatan dan analisis keuangan pasaran dan informasi mengenai pertanian yang
menggunakan laptop. Petani dengan pendapatan berasal dari broadcast di grup Whatsapp dan
tinggi adalah minoritas di Kecamatan Pangalengan, teknologi komunikasi digunakan petani untuk saling
karena mayoritas berpenghasilan rendah sehingga bertukar pesan teks maupun video menggunakan
aktivitas pencatatan dana analisis keuangan berbasis Whatsapp. Mayoritas petani menyatakan siap untuk
teknologi hanya dilakukan oleh beberapa petani. menggunakan teknologi digital mengikuti
Hasi penelitian dari Yuwono dkk. (2017) pada perkembangan zaman untuk ke depannya, hal ini
kelompok tani di sebaran wilayah Jawa Barat, Jawa mengindikasikan bahwa aktivitas pencatatan dan
Timur, dan Jawa Tengah, petani rata-rata memiliki analisis keuangan berbasis teknologi akan dapat
pendapatan per bulan lebih dari Rp 5.000.000,- yang diterapkan oleh petani. Hasil analisis regresi logistik
dapat dikatakan relatif tinggi dengan persentase 26% menunjukkan dua peubah bebas yang berkaitan
petani dan sebanyak 43% petani selalu signifikan terhadap aktivitas pencatatan dan analisis
merencanakan keuangan untuk kedepannya serta keuangan berbasis teknologi pada usahatani kentang
mengelola keuangan tersebut. yaitu pendapatan dan pengalaman mendapatkan
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pelatihan pencatatan dan analisis keuangan pada
pengalaman mendapatkan pelatihan pencatatan dan petani.
analisis keuangan berkaitan dengan aktivitas
pencatatan dan analisis keuangan pada usahatani UCAPAN TERIMA KASIH
kentang. Variabel pengalaman signifikan pada α =
5% dengan nilai 0,020 dan berkaitan positif terhadap Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
keputusan petani untuk melaksanakan aktivitas petugas pertanian di Kecamatan Pangalengan dan
pencatatan dan analisis keuangan berbasis teknologi. para petani responden yang telah bersedia
Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa membantu terlaksananya penelitian ini.
terdapat hubungan atau korelasi positif antara
pengalaman pelatihan pencatatan keuangan petani DAFTAR PUSTAKA
dengan keputusan petani dalam melakukan aktivitas
pencatatan dan analisis keuangan pada kegiatan Adhitya, WR. 2019. Analisis perilaku nasabah dan
usahatani. Petani yang pernah mendapatkan loyalitas nasabah terhadap pengambilan
pelatihan cenderung memungkinkan petani semakin keputusan kredit di Koperasi Simpan Pinjam
mempertimbangkan untuk melakukan pencatatan Baitul Maal Wattamwill (BMT) Medan Johor.
dan analisis keuangan atau tidak. Pelatihan yang Accumulated Journal (Accounting and
telah dilakukan oleh Septiadi dkk. (2021) telah Management Research Edition). 1:142-159.

94
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …
ISSN 0853-2885

Amin, M. 2014. Efektivitas dan perilaku petani terhadap perilaku petani pada risiko harga
dalam memanfaatkan teknologi informasi kentang. Agrika. 14:125-139.
berbasis cyber extension. Jurnal Informatika Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian.
Pertanian. 23:211-219. Jakarta, LP3ES.
Amri, MW. 2021. Analisis Perilaku Petani Padi Moehar. 2001. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi
Organik dalam Mengambil Risiko (Studi Aksara, Jakarta.
Kasus: Desa Karang Anyar, Kecamatan Pasaribu, DK. 2019. Pembukuan pada Usahatani
Beringin, Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Sesuai Standart perbankan di Desa Pasar
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam,
Utara. Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Fakultas
Butarbutar, dan T Lestari. 2015. Tugas Terstruktur Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Dasar Manajemen Usahatani (Farming Pasaribu, M, dan Istriningsih. 2020. Pengaruh status
Management) Padi. Kementerian Pendidikan kepemilikan lahan terhadap pendapatan
dan kebudayaan Universitas Jenderal petani dan konsolidasi lahan di Jawa Barat:
Sudirman. Studi kasus di Kabupaten Indramayu dan
Fahriyah, F, M ‘Ula, dan H Salsabila. 2021. Studi Purwakarta. Jurnal Pengkajian dan
mitigasi risiko untuk meningkatkan kinerja Pengembangan Teknologi Pertanian. 23:187-
subsistem produksi kentang di Kota Batu. 198.
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian.
5:1290-1300. LP3ES, Jakarta.
Hosmer, D.W, dan Lemeshow, S. (1989). Regression. Rumallang, A. (2019). Kajian Bagi Hasil dan
John Willey, New York. Pendapatan Petani Berbasis Komoditi di Desa
Kuheba, J. A., dkk. (2016). Perbandingan Erelembang Kecamatan Tombolopao
Pendapatan Usahatani Campuran Kabupaten Gowa. Ziraa’ah Majalah Ilmiah
Berdasarkan Pengelompokkan Jenis Pertanian. 44:326-336.
Tanaman. Agri-Sosioekonomi Universitas Sadyawandi, R. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang
Sam Ratulangi. 12:77-90. Mempengaruhi Pendapatan Usahatani
Hidayah, MR, D Probowulan, dan RM Aspirandi. Kentang di Kecamatan Gunung Tujuh
2021. Pemanfaatan aplikasi akuntansi berbasis Kabupaten Kerinci. Skripsi. Fakultas
android SI APIK untuk menunjang pelaporan Pertanian. Universitas Jambi.
keuangan UMKM. Jurnal Ilmiah Akuntansi Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kesatuan. 9:67-78. Kualitatif. Jakarta, Graha Ilmu.
Hijriani, A, T Endaryanto, dan A Djauharie. 2019. Sayugyaningsih, I, Suprehatin, dan NN Mahdi. 2020.
Aplikasi Mobile untuk pencatatan keuangan Faktor-faktor yang memengaruhi petani
pengeluaran biaya dan penerimaan dana pada mengikuti Asuransi Usahatani Padi (AUTP)
usaha tani padi (AKUPADI). In: Seminar di Kecamatan Kaliori, Rembang. Risalah
Nasional Sains, Matematika, Informatika dan Kebijakan Pertanian dan Lingkungan
Aplikasinya. Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian
Lestari, N, S Amanah, P Muljono, dan D Susanto. dan Lingkungan. 7:104-122.
2019. Pengaruh profil petani pengelola Septiadi, D, R Rosmilawati, A Usman, IGIP Tanaya,
agrowisata terhadap kapasitas pemanfaatan dan A Hidayati. 2021. Peningkatan kapasitas
teknologi komunikasi digital di Kabupaten petani melalui pelatihan pembukuan
Bojonegoro dan Malang, Provinsi Jawa usahatani di Desa Otak Rarangan Kecamatan
Timur. Agraris: Journal of Agribusiness and Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Jurnal
Rural Development Research. 5:66-78. Pengabdian Magister Pendidikan IPA. 4:179-
Mariyono, J, dan Y Rachmansyah. 2010. Dampak 184.
Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Supriatna, DC, T Perdana, dan TI Noor. 2016.
Terpadu pada produksi kedelai di Jawa Timur: Struktur rantai pasok pada klaster sayuran
Analisis Ekonomi. Dinamika Sosial Ekonomi. untuk tujuan pasar terstruktur. Jurnal
6:129-144. Agrikultura. 27:102-111.
Mamilianti, W. 2020. Persepsi petani terhadap Tangkudung, JP. 2014. Proses Adaptasi menurut
teknologi informasi dan pengaruhnya jenis kelamin dalam menunjang studi

95
Jurnal Agrikultura 2022, 33 (1): 89 - 96 Faktor-faktor yang Berkaitan …
ISSN 0853-2885

mahasiswa FISIP Universitas Sam Ratulangi. Prosiding Seminar Nasional Pertanian. 1:25-
Acta Diurna Komunikasi. 3:1-11. 32.
Utami, DP. 2020. Pengenalan digital marketing Yuwono, M, B Suharjo, B Sanim, dan R Nurmalina.
dalam pemasaran produk pertanian untuk 2017. Analisis deskriptif atas literasi keuangan
petani milenial Desa Wonotulus Kecamatan pada kelompok tani. EKUITAS (Jurnal
Purworejo Kabupaten Purworejo. In Ekonomi dan Keuangan). 1:408-428.

96

You might also like