You are on page 1of 24

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN An A DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA


DI RUANG AL HAITAMI RS ISLAM BANJARMASIN
TANGGAL 23 S/D 30 JULI 2022

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak

OLEH :

MISLAWATI., S.Kep
NIM 21.300.0230

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN An A DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA
DI RUANG AL HAITAMI RS ISLAM BANJARMASIN
TANGGAL 23 S/D 30 JULI 2022

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak

OLEH :
MISLAWATI, S.Kep
NIM 21.300.0230

Banjarmasin, 2022
Mengetahui

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Dedy Setyawan, S.Kep.,Ns Yunita Hayati,S.Kep.,Ns


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN An A DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA

I. IDENTITAS DATA
Nama : An. A
Alamat : Jl HKSN Komp surya gemilang blok Q no 115
Tempat/tgl lahir : Banjarmasin 29 juni 2020
Agama : Islam
Usia : 2 tahun 0 bulan 25 hari
Suku Bangsa : Banjar
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan Ayah : D3
Pekerjaan Ibu : Swasta
Pendidikan Ibu : D3

II. KELUHAN UTAMA


Kejang Demam

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


2 hari SMRS anak demam, dibawa berobat ke dokter spesialis anak tidak
ada perubahan, setelah berobat anak ada kejang 1x dirumah ± 5 menit,
langsung di bawa ke IGD RS Islam Banjarmasin

IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal
a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap bulan di dokter spesialis
kandungan.
b. Riwayat terkena radiasi : Pada usia kehamilan 5 bulan dan 7 bulan
dilakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
c. Riwayat berat badan selama hamil : Berat badan selama hamil
mencapai 65 kg.
d. Riwayat imunisasi TT : Imunisasi TT pada usia kehamilan 7 bulan.
e. Golongan darah ibu “B”, golongan darah ayah “O”
2. Intranatal
a. Tempat melahirkan : Rumah Sakit
b. Jenis persalinan : Normal
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : Tidak ada
e. Postnatal
a. Kondisi bayi : Sehat, APGAR : normal yaitu 9
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami kelainan atau gangguan

(Untuk semua usia)


 Klien pernah mengalami penyakit : klien pernah kejang 1 kali pada
umur : 1 tahun 6 bulan,
 Riwayat kecelakaan : Tidak ada
 Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter
dan menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya : Tidak ada.

V. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Penyakit waktu kecil : Anak pernah kejang pada usia 16 bulan
2. Pernah dirawat di RS : Pernah di opname bulan februari 2022
3. Obat-obatan yang digunakan : paracetamol, dan puyer anti kejang
4. Tindakan (Operasi ) : Tidak pernah
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak pernah
7. Imunisasi : Lengkap sampai usia 9 bulan
VI. RIWAYAT KELUARGA (DISERTAI GENOGRAM)

Ket :
: Laki- laki :Hubungan pernikahan

: Perempuan : Hubungan saudara

: Pasien

VII. RIWAYAT SOSIAL


1. Yang Mengasuh : Orang tua
2. Hub dg anggota keluarga : Baik, anak dititipkan dengan neneknya jika
orang tua bekerja
3. Hub dg teman sebaya : Baik, anak bisa bersosialisasi dengan
teman sebaya
4. Pembawaan secara umum : Aktif dan ceria
5. Lingkungan rumah : Di komplek perumahan
VIII. KEBUTUHAN DASAR SEBELUM SAKIT DAN SAAT SAKIT
1. Nutrisi
Kondisi Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Makanan yang Anak suka makanan Anak tidak
disukai / tidak berkuah menghabiskan porsi
disukai makanan yang
diberikan
Selera makan Ibu pasien
Ibu pasien mengatakan mengatakan selera
anaknya selera makannya makan dan minum
baik klien biasa seperti
saat tidak sakit
Alat makan Tempat makan yang
yang Sama yang digunakan orang disediakan RS
digunakan tua

Pola makan 3x sehari, sesuai jam


3x sehari, jamnya tidak makan RS
teratur,

2. Pola Tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan
pasien biasa tidur siang dua pasien tidur di RS tetap 2x,
kali, jam 09.00-11.00 dan namun jamnya saja yang
jam 14.00 – 16.00. tidak tentu
- Malam Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan
kalau malam dari jam kalau malam gelisah karena
19.30-05.00
Ibu pasien mengatakan pola demam.
2. Pola tidur tidur baik Ibu pasien mengatakan pola
tidur terganggu
Biasanya anak bermain dulu
3. Kebiasaan Jika tidak demam anak dapat
sebelum langsung tidur
tidur Ibu pasien mengatakan
4. Kesulitan tidak ada mengalami Ibu pasien mengatakan anak
tidur kesulitan tidur saya tidur kurang nyenyak

3. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
Cara Di kamar mandi Di seka di atas tempat tidur
Frekuensi 2x sehari 2x sehari
Alat mandi Sabun, shampo Sabun
2. Cuci rambut 3x sehari Tidak ada
Frekuensi Setiap mandi
Cara
3. Gunting kuku
Frekuensi 2 minggu sekali Tidak ada
Cara Gunting kuku Tidak ada
4. Gosok gigi
Frekuensi 2 kali/hari Tidak ada
Cara Dibantu
4. Aktivitas Bermain
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari- Dirumah, bermain Bermain
hari
2. Pengaturan Tidak ada Tidak ada
jadwal harian
3. Penggunaan alat Tidak ada Tidak ada
bantu aktifitas
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
pergerakan

5. Eliminasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat WC Pampers
pembuangan
2. Frekuensi BAK sering, BAB 1x BAK sering,
(waktu) BAB 1x

3. Konsistensi BAK (kuning), BAB BAK (kuning),


lembek BAB lembek
4. Kesulitan Tidak Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

IX. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa Medis : Kejang Demam Sederhana
2. Tindakan Operasi : Tidak ada
3. Status Nutrisi : Makan nasi lunak 3x sehari
4. Status Cairan : inf D5 ¼ NS 12 tpm
5. Obat-obatan : inj meropenem 3 x 150 mg

inj metamizole 3 x 100 mg,


inj antrain 100 mg ( extra),

stesolid rectal 5 mg,

Paracetamol injeksi 6 x 150 mg,

Valisanbe puyer 3 x 1,2 mg

6. Aktivitas : anak istirahat di tempat tidur dan sesekali


berjalan jalan di luar kamar perawatan
7. Tindakan Keperawatan : memberikan kompres hangat jika demam,
memantau suhu tubuh, observasi jika terjadi kejang berulang

8. Hasil Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Analisa
Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 9,8 14.00-22.00 g/dl Menurun
Leukosit 16,7 4.00-10.5 ribu/ul Meningkat,
menandakan
adanya infeksi.
Eritrosit 3,82 3.40-5.50 juta/ul Normal
Hematokrit 31,5 39.00-59.00 vol% Menurun
Trombosit 249 150-450 ribu/ul Normal
RDW-CV 9,9 12.1-14.0 % Menurun
RDW-SD 13,5 35.0-56.0 fL Menurun
MCV, MCH, MCHC
MCV 82,4 75.0-96.0 fL Normal
MCH 25,7 28.0-32.0 pg Menurun
MCHC 31,2 33.0-37.0 % Menurun
9. Hasil Rontgen :
Didapatkan hasil:
• Infiltrate pada lapangan atas paru kanan
• Tidak tampak pemadatan kedua hilus
• Cor: ukuran dalam batas normal, aorta normal
• Kedua sinus dan diafragma baik
• Tulang-tulang baik
Kesan : Pneumoni
10. Data Tambahan :
Pemeriksaan imunologi / serulogi ANTIGEN SARS-COV-2 : NEGATIF

X. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : K/U tampak lemah
Tanda Vital : Temp 38,5 ℃,
Nadi 110x/menit,
RR 30 x/menit
SpO2 99 %
ANTROPOMETRI
TB/BB lahir : 50cm / 3,2 kg
TB / BB sekarang : 92 cm / 10 kg
Lingkar Kepala : 45 cm
Lingkar Perut : 50 cm
LLA : 19 cm

PENGKAJIAN PERSISTEM
1. Sistem Pernapasan
Inspeksi
a. Bentuk dada : simetris
b. Irama pernafasan : reguler
c. Pengembangan diwaktu bernafas : dinamis dan statis
d. Tipe pernafasan : pernafasan dada dan perut
Palpasi:
a. Vokal fremitus : normal
b. Massa/nyeri : tidak ada
Auskultasi:
a. Suara napas : vesikuler
b. Suara tambahan : ronchi (+/+)
Perkusi : sonor
2. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : bentuk dada normal
Palpasi : tidak terdapat Ictus cordis
Perkusi :tidak ada pembesaran
jantung
Auskultasi:
a. BJ I : lup
b. BJ II : dup
c. BJ III : tidak ada
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada
3. Sistem Persarafan
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) Pengidu : (+)
b. Nervus II (Opticus)Penglihatan : (+)
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Konstriksi pupil : (+)
Gerakan kelopak mata : (+)
Pergerakan bola mata : (+)
Pergerakan mata ke bawah & dalam : (+)
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori : (+)
Refleks dagu : (+)
Refleks cornea : (+)
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : (+)
Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : (+)
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : (+)
g. Nervus IX dan sX (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : (+)
Refleks muntah : (+)
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : (+)
Suara : (+)
h. Nervus XI (Assesorius)
Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan: (+)
Mengangkat bahu : (+)
i. Nervus XII (Hypoglossus)
Deviasi lidah : (-)
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
Kaku kuduk : (-)
Kernig Sign : (-)
Refleks Brudzinski : (-)
Refleks Lasegu : (-)
4. Sistem Pencernaan
Inspeksi:
a. Membuncit : tidak
b. Ada luka/tidak : tidak ada lesi
Palpasi:
a. Hepar : tidak teraba
b. Lien : tidak teraba
c. Nyeri tekan : tidak ada
Auskultasi : Peristaltik usus 12x/menit
Perkusi : Tympani dan redup
5. Perkemihan
Tidak terdapat nyeri tekan pada buli-buli
6. Sistem Imunologi
Anak tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan
7. Sistem Endokrin
Inspeksi:
Kelenjar thyroid : tidak membesar, tidak ada lesi, simetris kiri
dan kanan
Palpasi:
a. Kelenjar thyroid : tidak teraba
b. Kaku kuduk/tidak : tidak ada kaku kuduk
c. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelanjar limfe
8. Sistem Muskuloskeletal
Ekstermitas atas
a. Motorik
 Pergerakan kanan dan kiri : normal
 Pergerakan abnormal : tidak ada
 Kekuatan otot kanan/kiri : 5/5
 Tonus otot kanan/kiri : baik
 Koordinasi gerak : baik
b. Refleks
 Biceps kanan/kiri : baik
 Triceps kanan/kiri : baik
c. Sensorik
 Nyeri : tidak ada nyeri
 Rangsang suhu :-
 Rasa raba :-
Ekstermitas bawah
a. Motorik
 Gaya berjalan : normal
 Kekuatan kanan/kiri : 5/5
 Tonus otot kanan/kiri : baik
b. Refleks
 KPR kanan/kiri : baik
 APR kanan/kiri : baik
 Babinsky kanan/kiri : normal
c. Sensorik
 Nyeri : tidak ada nyeri
 Rangsang suhu :-
 Rasa raba : akral teraba panas
9. Sistem Reproduksi
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak terpasang urine cateter, lubang
anus ada.

XI. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Kemandirian dan bergaul : anak sangat aktif, dan tidak merasa takut
terhadap perawat maupun pengun jung lain
2. Motorik halus : anak belum bisa makan sendiri
menggunakan sendok, namun bisa memasukkan mekanan menggunakan
tangan
3. Kognitif dan bahasa : anak belum bisa berbicara dengan jelas dan
lancar
4. Motorik kasar : anak sudah berjalan dan berlari, jika tidak
demam anak berjalan –jalan di depan kamar perawatan, anak belum bisa
memakai pakaian sendiri
XII. RINGKASAN RIWAYAT PERKEMBANGAN
Ibu pasien mengatakan pasien tidak mengalami keterlambatan dalam
proses tumbuh kembang.
A. Pertumbuhan Fisik
Berat badan : 10 kg
Tinggi badan : 80 cm.
Waktu tumbuh gigi : usia 9 bulan, tanggal: - , jumlah gigi
: 8 buah
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : usia 6 bulan
2. Duduk : usia 8 bulan
3. Merangkak : usia 10 bulan
4. Berdiri : usia 12 bulan
5. Berjalan : usia 18 tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : usia 4 bulan
7. Bicara pertama kali : usia 1 tahun dengan menyebutkan : mama dan
papa
8. Berpakaian tanpa bantuan : Ibu klien mengatakan anaknya belum
dapat berpakaian sendiri, masih membutuhkan bantuan orang
lain.
XIII. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. DS : Invasi Hipertermi
Ibu klien mengatakan mikroorganisme
anaknya demam (Virus / bakteri)
DO :

• Badan dan akral teraba Reaksi inflamasi


panas

• Temp 38,5 ℃,
Suhu tubuh meningkat
Nadi 110x/menit,

RR 30 x/menit

SpO2 99 %

• Leukosit 16,7 ribu/ul


2. DS : - Faktor resiko : Risiko Cedera
DO : -
Disfungsi biokimia

Kejang
3. DS : Keluarga takut Defisit
Ibu klien mengatakan pengetahuan
tidak mengerti kenapa Kurang informasi orangtua tentang
anaknya bisa kejang kejang demam
DO :
 Ibu klien tampak Defisit Pengetahuan
bingung
 Ibu klien selalu bertanya-
tanya tentang keadaan
anaknya
 Ibu klien selalu
bertanya tentang
Penyakit yang diderita
anaknya

XIV. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas Masalah)


1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit .
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.

XV. NURSING CARE PLANNING (NCP)


NIC
Diagnosa NOC
No (Nursing Intervention
Keperawatan (Nursing Outcome)
Clasification)
1 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital
berhubungan keperawatan selama 30 menit 2. Berikan dan anjurkan
dengan proses diharapkan demam dapat teratasi kepada keluarga untuk
penyakit Kriteria Hasil : memberikan kompres pada
Indikator IR ER kepala / aksila
1.Suhu tubuh 3 5 3. Atur sirkulasi udara kamar
kembali pasien
normal (36,4 4. Anjurkan orangtua pasien
-37,4 ⁰C untuk
2. Nadi 98- 3 5 menggunakan pakaian tipis
140x/menit dan dapat menyerap
3. Kebutuhan 3 5 keringat
cairan 5. Anjurkan kepada
meningkat orangtua untuk
karena mempertahankan pemberian
penguapan cairan melalui rute oral
tubuh sesuai indikasi
4. Respirasi 3 5 6. Anjurkan pasien istirahat di
normal 20-40 tempat tidur selama masa
x/menit febris
7. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
Ket : antipiretik
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
2 Defisit Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pemahaman
pengetahuan keperawatan selama 1x keluarga mengenai
berhubungan pertemuan diharapkan informasi kejang demam
dengan kurang pengetahuan orang tua pasien 2. Berikan pendidikan
terpapar informasi. meningkat dengan kesehatan mengenai kejang
Kriteria hasil : demam kepada orangtua
Indikator IR ER klien
1. Orang tua klien 3 5 3. Berikan kesempatan kepada
tidak bingung keluarga untuk bertanya
2. Orang tua klien 3 5 4. Tanyakan kembali tentang
tidak khawatir pengetahuan dan informasi
dengan keadaan yang sudah dijelaskan
anaknya
3. Orang tua klien 3 5
memahami
tentang keadaan
anaknya
4. Orangtua klien 3 5
mengerti
tentang Kejang
demam
Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
XVI. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Hipertermi 1. Mengobservasi tanda-tanda S : ibu pasien mengatakan anaknya
berhubungan vital (T:38,50C, RR:22x/m, demam
dengan proses Nadi 110x/m) O:
penyakit 2. Memberikan dan  Badan dan akral masih
menganjurkan kepada teraba panas
keluarga untuk memberikan  Temp 38,0 ℃
kompres pada kepala/axila.  Nadi 110 x/menit
3. Menganjurkan orang tua  RR 30 x/menit
pasien untuk menggunakan  SpO2 99%
pakaian tipis dan dapat
 Leukosit 16,7 ribu/ul
menyerap keringat.
A : Masalah belum teratasi
4. Menganjurkan kepada orang
Indikator IR ER
tua untuk memberikan minum
1. Suhu tubuh 3 5
minimal 1000 cc selama 24 kembali normal
jam (36,4 -37,4 ⁰C
3 5
2. Nadi 98-
5. Memberikan paracetamol
140x/menit
injeksi 150mg/IV 3. Kebutuhan cairan 3 5
meningkat karena
penguapan tubuh
4. Respirasi normal 3 5
20-40 x/menit
Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

P : Intervensi dilanjutkan
2 Defisit 1. Mengkaji pemahaman S : Ibu klien mengatakan sudah
pengetahuan keluarga mengenai mulai mengerti kenapa
berhubungan informasi kejang demam anaknya bisa sakit seperti
dengan kurang 2. Berikan pendidikan kesehatan sekarang
terpapar mengenai kejang demam O:
informasi. kepada orangtua klien dan cara • Ibu klien sudah tidak tampak
penanganan kejang saat terjadi bingung
di rumah • Ibu klien tidak khawatir lagi
3. Berikan kesempatan kepada • Ibu klien tidak bertanya-tanya
keluarga untuk bertanya tentang keadaan anaknya lagi
4. Menanyakan kembali tentang • Ibu klien tidak bertanya
pengetahuan dan informasi tentang penyakit yang diderita
yang sudah dijelaskan anaknya lagi

A : Masalah teratasi
Indikator IR ER
1. Orang tua klien 3 5
tidak bingung
2. Orang tua klien 3 5
tidak khawatir
dengan keadaan
anaknya
3. Orang tua klien 3 5
memahami tentang
keadaan anaknya
4. Orangtua klien
mengerti tentang
Kejang demam
3 5

P : Intervensi dihentikan

XVII. Catatan Perkembangan I tanggal 24 juli 2022


Diagnosa
No Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Hipertermia Jam S : Ibu klien mengatakan anaknya masih demam
berhubungan 09.00 O:
dengan proses • Akral masih teraba hangat
penyakit. • Temp 38,3 ℃
• Nadi 120 x/menit
• RR 32x/menit
• Leukosit 16,7 ribu/ul

A : Masalah belum teratasi


Indikator IR ER
1. Suhu tubuh kembali 3 5
normal (36,4 -37,4 ⁰C
2. Nadi 98- 140x/menit 3 5
3. Kebutuhan cairan 3 5
meningkat karena
penguapan tubuh
4. Respirasi normal 20-40 3 5
x/menit

Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

P : Intervensi dilanjutkan

Catatan Perkembangan II tanggal 25 juli 2022

Diagnosa
No Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Hipertermia Jam S : Ibu klien mengatakan anaknya demam
berhubungan 11.00 masih turun naik
dengan proses O:
penyakit. • Akral masih teraba hangat
• Temp 37,9 ℃
• Nadi 100 x/menit
• RR 30 x/menit
• Leukosit 16,7 ribu/ul
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. Suhu tubuh kembali 3 5
normal (36,4 -37,4 ⁰C
2. Nadi 98- 140x/menit
3. Kebutuhan cairan 3 5
meningkat karena 3 5
penguapan tubuh
4. Respirasi normal 20-40
x/menit 3 5

Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

P : Intervensi dilanjutkan

Diagnosa
No Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Hipertermia Jam S : Ibu klien mengatakan anaknya masih demam
berhubungan 09.00 turun naik
dengan proses O:
penyakit. • Akral masih teraba hangat
• Temp 37,6 ℃
• Nadi 110 x/menit
• RR 29 x/menit
• Leukosit 16,7 ribu/ul

A : Masalah belum teratasi


Indikator IR ER
1. Suhu tubuh kembali 3 5
normal (36,4 -37,4 ⁰C
2. Nadi 98- 140x/menit 3 5
3. Kebutuhan cairan 3 5
meningkat karena
penguapan tubuh
4. Respirasi normal 20-40 3 5
x/menit

Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

P : Intervensi dilanjutkan

You might also like