Professional Documents
Culture Documents
Desain Proyek 1
Desain Proyek 1
KIMIA UMUM
DESAIN PROYEK 1 PEMISAHAN CAMPURAN
Dosen Pengampu :
Dra. Iryani, M.Si
Edi Nasra, S.Si.M.Si
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul ‘Desain Proyek 1 Pemisahan Campuran’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan tentang desain proyek yang akan di lakukan
saat praktikum pada mata kuliah kimia umum. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang berbagai metode pemisahan campuran.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibuk Dra. Iryani, M.Si dan Bapak Edi Nasra,
S.Si.M.Si selaku dosen pengampu. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pemabaca temukan
dalam makalah ini. Penulis juga mengharapkan adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ethanol merupakan salah satu senyawa organik sintesis yang paling bermanfaat, di mana hal
ini dikarenakan keunikan sifatnya sebagai pelarut, bahan pencegah beku / antifreeze, bahan bakar, obat
depresan, serta bahan kimia intermediate sebagai pereaksi dengan senyawa organik lain (Othmer,1981)
Biasanya ethanol diproduksi dalam wujud cair baik itu melalui metoded sintetis ataupun reaksi
proses fermentasi. Untuk mendapatkan ehtanol murni, salah satu metode konvensional untuk
pemisahan campuran air dan ethanol adalah proses distilasi. Akan tetapi, hal ini tidaklah sempurna hal
ini disebabkan karena pada tekanan atmosferik ethanol akan membentuk azeotrope dengan air sehingga
kadar yang mungkin dicapainya yaitu sekitar 95% dengan temperatur 78,1 C (Walas,1985).
Oleh karena itu metode khusus yang dilakukan untuk memecah azeotrope yaitu meliputi
distilasi azeotrope ataupun distilasi - ekstraktif dimana ethylene glycol ditambahkan sebagai solvent
(Treybal,1980).
Selain itu juga metode khusus lain yang digunakan yaitu proses pemisahan dengan
menggunakan membran yang dikenal dengan istilah pervaporasi yang mampu memecah azeotrope
ethanol – air dengan menggunakan membran polyvinyl alkohol (Cussler,1997).
Ptg adalah tekanan total tas dalam suatu volume dan Σ Ppg adalah jumlah tekanan
parsial suatu gas dalam suatu volume (Sutresna dkk, 2002).
Rendemen alkohol dihitung dari hasil pengukuran volume alkohol yang diperoleh dari
hasil proses destilasi dibagi dengan volume produk
2. Penetapan Bobot Jenis
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan bobot jenis
digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu
25°C terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama (Depkes RI, 1979).
Kadar etanol dapat ditetapkan berdasarkan bobot jenis destilat menggunakan Tabel
Bobot Jenis dan Kadar Etanol pada farmakope.
diberhentikan
diamati dan di catat suhu
mulai dipanaskan dengan pada tetesan pertama dikontrol suhunya agar pemanasan jika zat
heating mantle mulai jatuh di erlenmeyer diatas titik didih etanol campuran di dalam labu
( etanol ) (78C) berhenti mendidih
(jenuh)
dihitung berapa
massa jenisnnya
3. Prosedur kerja kemurnian etanol ( CuSO4)