You are on page 1of 87

Happiness and The Good Life

in Islamic Perspective
The Life

The Nature of Man

In this FBL
Master Class Seri#1…
The Happiness

The Good Life based on Fitrah


The Life

The Nature of Man

In this FBL
Master Class Seri#1…
The Happiness

The Good Life based on Fitrah


“The Big Twelve”
From the secular concept of worldview there are 12 big questions of life should be answered. There known as “The Big Twelve” which consist of:

• ULTIMATE REALITY- What kind of god, if any, actual exist?


• EXTERNAL REALITY- Means is there anything beyond the cosmos?
• KNOWLEDGE- What can be known and how anyone knows it?
• ORIGIN- Where did I come from?
• IDENTITY- Who am I?
• LOCATION- Where am I?
• MORAL – How should I live?
• VALUES – What should I consider of great worth?
• PREDICAMENT - What is humanity fundamental problem?
• RESOLUTION – How can humanity’s problem be solved?
• PAST & PRESENT – What is the meaning and direction of history?
• FUTURE - Will I survive the death of my body and if so where?
Work Life
The Myth of
Work - Life
Balance
IDEAS
Work has become a Workism Is Making Americans
“Religion” Miserable
For the college-educated elite. work has morphed into a
religious identity—promising transcendence and community
but failing to deliver.
• Work has evolved to promise, Identity, FEBRUARY 24. 2019
Derek Thompson
Meaning/Purpose, & Community. Staff writer at The Atlantic

• Pew Research: 95% of teens said “having a job


or career they enjoy” would be more important
than “helping other people who are in need” or
“getting married”
• Workism: The belief that work is the
centerpiece of one’s identity and life’s purpose
Our Life Is Organized
Around ’Work’ First

• The education system is geared towards


’Work’ first.
• Social status is linked to work: “What do
you do?”
• The 8 – 12 hour workday
• The daily commute/’grind’
• Health insurance and benefits linked to
work
The Rise of Work from
Anywhere

• Work has become location independent.

• The barriers between work and ‘life’ blurred.

• Higher use of mobile phones/ devices leads to

constant distraction.

• Fear Of Missing Out (FOMO)


Why Work-Life Balance is a Myth?

Life is
Structured Remote
Workism
around Work
Work
Anxiety Disorder
insomnia
Sulit konsentrasi
fatigue
Rasa Tegang pada Otot
NAFS Rasa Trauma
Sering Panik

Rasa Takut yang Tidak Wajar


Behavior

Presenting Problem

Western Model
Islamic Model
AQL
Cognition

Block

Emotion
QALB

Spiritual
State RUH

The Iceberg model of Islamic Psychotherapy. Rothman Coyle.


Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Terbatasnya Melindungi
Buruknya Pengambilan Kesehatan
Kebijakan Keputusan Mental dengan
Kesehatan Mengurangi
Faktor Resiko
Jaga kesehatan
mental pekerja
Rendahnya dengan
Buruknya
mengembangka
Manajemen Tingkat n aspek-aspek
Dukungan positif dan
Selalu kekuatan
Tujuan
dahulukan karyawan
Perusahaan kesehatan
yang tak Jelas mental
Jam Kerja karyawannya,
yang tidak apapun
penyebabnya
Fleksibel
Closing The
Gap
between
Who You Are
and
Who You Want To Be
َ‫ﻋ ٰۤﺳﻰ ا َ ۡن ﺗ ُ ِﺣﺑﱡ ۡوا ﺷ َۡﯾـــﺎ ﱠو ُھ َو ﺷ ﱞَر ﻟﱠـ ُﻛ ۡؕم َو ﱣ ُ ﯾَﻌۡ ﻠَ ُم َوا َ ۡﻧـﺗ ُ ۡم َﻻ ﺗَﻌۡ ﻠَ ُﻣ ۡون‬
َ ‫ﻋ ٰۤﺳﻰ ا َ ۡن ﺗ َ ۡﻛ َر ُھ ۡوا ﺷ َۡﯾـــﺎ ﱠو ُھ َو ﺧ َۡﯾ ٌر ﻟﱠـ ُﮑ ۡ ۚم َو‬
َ ‫َو‬
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu,
padahal itu baik bagimu;
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

“Perhaps you hate a thing and it is good for you;


and perhaps you love a thing and it is bad for you.
And Allah Knows, while you know not.”

Surah al-Baqarah 2:216


“O Dawud, You want and I Want,
So if you submit to what I Want, I'll take care of what you want.
And if you don't submit to What I Want,
I'll exhaust you in what you want,
and then you will only get what I want.”

“Wahai Dawud, Kamu mau dan Aku Mau,


Jadi jika kamu tunduk pada apa yang Aku Inginkan,
Aku akan mengurus apa yang kamu inginkan.
Dan jika anda tidak tunduk pada Apa yang Aku Inginkan,
Aku akan menghabiskan Anda dalam apa yang Anda inginkan,
dan kemudian Anda hanya akan mendapatkan apa yang Aku
inginkan. ”

Imam Al-Ghazali, Al-Ihya. Al-Hakeem Al-Tirmidhi


Locus Control

External

Huzn (Sadness) Hamm (Anxiety)


Past Internal Future
Internal Locus of Control vs Spiraling Out of Control

Himma

Huzn (Sadness) Hamm (Anxiety)


Past Internal Future

Niyyah
Heartfulness (Menyadari Kehadiran)

Managing both Paradigms by Being Present

Himma

Huzn (Sadness) Hamm (Anxiety)


Past Moment Future

Niyyah
3 Principles of Prophetic Life Balance

Your Central Fitrah is an


Need to Fulfill
Role in Life is Essential
the Rights &
to be a Responsibilities Elements for
‘Abd’ of Your Robb, seeking
(Slave) to Those around Prophetic Life
You & Yourself Balance
Allah SWT

MISSION OF LIFE
Fitrah Lifestyle vs Hustle Lifestyle
Fitrah Culture vs Hustle Culture
God Centric VS. Ego Centric

Purpose, Mission & Impact Driven VS. Personal Success Driven

Hereafter Focus VS. Worldly Focus

Focus on Acceptance to Allah (Ridha) VS. Focus on Results

Abundance Mindset VS. Scarcity Mindset

Content VS. Never Satisfied

Focused VS. Distracted

Being Grateful VS. Seeking Credit

Tranquility & Presence VS. Rushed & Busy

Small but Consistent Efforts VS. Big Moves & Constant Pivoting
9 Ways To Find Peace Perspective During The Pandemic
inspired by surat al-mulk
BECOMING ALLAH CENTRIC VS. BECOMING SELF CENTRIC

REFLECTING HUMBLENESS TO ALLAH VS. DISPLAYING ARROGANCE / DELUSION

ADOPTING THE ABUNDANCE MINDSET VS. HAVING SCARCITY MINDSET

HAVING AKHIRAH/HEREAFTER FOCUS VS. KEEPING A WORLDLY FOCUS

BALANCED/STEADY RESPONSES VS. EXTREME REACTIONS

INSTROPECTION - MUHASABAH VS. DISTRACTION

TRUST & SUBMISSION TO ALLAH VS. PANIC

MINDFULNESS OF ALLAH VS. COMPLETE ATTACHMENT TO THE MEANS

WORKING TOWARDS A PEACEFUL HEART VS. OVERWHELMED HEART


The Iceberg Model of Islamic Psychotherapy.

Symptom

NAFS Symptom

Behavior Symptom

Presenting Problem

Western Model
Islamic Model
AQL
Cognition

Block

Emotion
QALB

Spiritual
State RUH

The Iceberg model of Islamic Psychotherapy. Rothman Coyle.


Understanding
Spiritual
Bypassing
• The act of using spiritual/religious practices as a


Bypassing
replacement for doing the work on the self.
Believing that all one needs to do is ibadah to solve
emotional struggles.
UNDERSTANDING
• Ex: instead of accepting/being with/addressing
depression, one seeks a dua from the Imam to remove the
depression and/or increase their iman.
• Often stemming from the wrong belief that a person with
strong iman would not get depressed.
• It is “both and”, not either or. We need to work on
ourselves AND make dua/pray, etc.
“Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al-Baqarah: 155) (yaitu) orang-
orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillahi wa
innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al-Baqarah: 156) Mereka itulah yang mendapatkan
keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-
orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 157)
Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan


sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar,
(QS. Al-Baqarah: 155)
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
(QS. Al-Baqarah: 156)
Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna
dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
(QS. Al-Baqarah: 157)
Life Is A Journey

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu


Titik Tuju
anhuma, ia berkata, “Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
memegang kedua pundakku, lalu
bersabda, ‘Jadilah engkau di
dunia ini seakan-akan sebagai
“Jika
orangengkau
asing berada di sore
atau seorang
hari,musafir’
janganlah
[danmenunggu
persiapkanpagi
hari. Dantermasuk
dirimu jika engkau berada
orang yangdi
pagi
akanhari, janganlah
menjadi menunggu
penghuni kubur
sore(pasti
hari.akan
Pergunakanlah
mati)].” Titik Tumpu
waktu sehatmu sebelum
sakitmu dan hidupmu sebelum
matimu.”
Life Is A Journey
Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu berkata,
Titik
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam membuat garis-garis
Tuju
lalu bersabda, “Ini adalah
manusia, ini angan-
angannya dan ini adalah
ajalnya.
Maka tatkala manusia
berjalan menuju angan-
angannya tiba-tiba
sampailah dia ke garis yang
lebih dekat (daripada
angan-angannya).” Yakni
Titik
ajalnya yang melingkupinya.
(HR. Al-Bukhariy no.6418)
Tumpu
Life Is A Journey
Allah SWT
Compass
Kitabullah
Titik Tuju
True Happiness
Qalb, Aqal
Sense
Tracking

Allah SWT RoadMap


Petajalan
Fitrah
Titik
Tumpu Mission of Life
“Jalan Mendaki Lagi Sukar”.
‫َو َھ َﺪﯾ ْٰﻨﮫُ اﻟﻨﱠﺠْ َﺪﯾ ۙ ِْﻦ‬
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),
ۖ َ‫ﻓَ َﻼ ا ْﻗﺘ َ َﺤ َﻢ ا ْﻟﻌَﻘَﺒَﺔ‬
tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?
ۗ ُ‫َو َﻣﺎ ٓ اَد ْٰرﯨﻚَ َﻣﺎ ا ْﻟﻌَﻘَﺒَﺔ‬
Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
‫ﻓَﻚﱡ َرﻗَﺒَ ٍۙﺔ‬
(yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),
‫ﺴﻐَﺒَ ٍۙﺔ‬ ْ ‫ا َ ْو اِ ْطﻌَﺎ ٌم ﻓِ ْﻲ ﯾَ ْﻮ ٍم ذ‬
ْ ‫ِي َﻣ‬
atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan,
‫ﯾﱠﺘِ ْﯿ ًﻤﺎ ذَا َﻣ ْﻘ َﺮﺑَ ٍۙﺔ‬yatīman żā maqrabah
(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
‫ﺴ ِﻜ ْﯿﻨًﺎ ذَا َﻣﺘْ َﺮﺑَ ٍۗﺔ‬
ْ ‫ا َ ْو ِﻣ‬
atau orang miskin yang sangat fakir.
‫ﺼﺒ ِْﺮ َوﺗ َ َﻮاﺻ َْﻮا ﺑِﺎ ْﻟ َﻤ ْﺮ َﺣ َﻤ ِۗﺔ‬
‫ﺛ ُ ﱠﻢ ﻛَﺎنَ ِﻣﻦَ اﻟﱠ ِﺬ ْﯾﻦَ ٰا َﻣﻨُ ْﻮا َوﺗ َ َﻮاﺻ َْﻮا ﺑِﺎﻟ ﱠ‬
Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
ٰۤ
‫ﺐ ا ْﻟ َﻤ ْﯿ َﻤﻨَ ِۗﺔ‬
ُ ‫وﻟﯨﻚَ اَﺻ ْٰﺤ‬ ُ‫ا‬
Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
‫ﺸﺌ َ َﻤ ِۗﺔ‬ ُ ‫َواﻟﱠ ِﺬ ْﯾﻦَ َﻛﻔَ ُﺮ ْوا ِﺑ ٰﺎ ٰﯾ ِﺘﻨَﺎ ُھ ْﻢ اَﺻ ْٰﺤ‬
ْ ‫ﺐ ا ْﻟ َﻤ‬
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
'ٌ‫ﺻ َﺪة‬ ٌ َ‫ﻋﻠَﯿ ِْﮭ ْﻢ ﻧ‬
َ ْ‫ﺎر ﱡﻣﺆ‬ َ
Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.
Roadmap OF Our Life

Young Older Adulthood


Middlescence
How do I Grow Whole, Not Old?
What’s Calling Me
(50 - 60 years old)
(Mission) next?
(40 - 50 years old)

Young Adulthood Elderhood


What Is My Calling (Mission)? What’s My Legacy?
(15 – 40 years old) (60 - 70 years old)

Pre Young Adulthood


What do I want To be when I
Grow up? (11 – 15 years old)

Childhood
Who am i?
(0 - 10 years old)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengklasifikasi usia manusia menjadi 4 (empat) periode, yaitu:
1. Masa Anak-Anak (Aulad): Usia 0 - 15 tahun, Fase menumbuhkan fitrah, menanamkan adab, mengajarkan ilmu fardu ain (basic knowledge for Life)
2. Masa Pemuda (Syabab) : Usia 15 - 40 tahun, Fase menemukan panggilan pertama (first calling) atau tugas langit atau misi hidup.
3. Masa Dewasa (Kuhul): Usia 40 - 60 tahun, Fase menemukan tugas langit berikutnya (next calling)
4. Masa Tua (Syuyukh): >60 tahun, Fase menyiapkan warisan perjuangan (legacy)
“The Road to The Happiness”
Imam al-Ghazali: jalan kebahagiaan yang hakiki adalah mengikuti jalan kenabian

"Menurut Imam al-Ghazali, jalan kebahagiaan yang hakiki adalah


mengikuti jalan kenabian. Ia mengatakan “maka setiap orang yang
mencari kimia kebahagiaan ini tanpa berbasis kehadiran kenabian,
maka ia telah salah jalan. Dan amalnya seperti uang dinar palsu. Ia
menyangka dirinya kaya, padahal sebenarnya dia orang yang rugi di
hari kiamat kelak.”

QS. al-Jumu’ah [62]: 2 : “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang


buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-
ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan
mereka kitab dan hikmah (al-Sunnah). Dan Sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
“Imam al-Ghazali, Kimiyā’ al-Sa’ādah,
(Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah Beirut,T.Th)
Muhammad SAW Journey Timeline A Beautiful Journey For A Great Mission To Accomplished
33

Middlescence Elderhood
Young Adulthood Mission of Life What’s Calling What’s My Legacy?
Childhood Pre Young Adulthood Me next ?
What Is
Who am i? What do I want My Calling?
To be when I
Grow up?

0-6 10 15 25 37 40 50 53 63

Fitrah A Good Life The Mission of Life

Spiritual Life Change Maker (Da’iyan Ilallah)


Faith
Hanif - Meet Jibril Hanif Fitrah based Life Finding Calling Prophet Mission Isra Mi’raj Hijrah Husnul Khotimah

Work/Business Life Solution Maker


Talents
Executive Functioning Internship Owned Business Community Business

Learning/Education Life Innovation Maker


Learning
& Logic
Nature Exploration Expedition Expedition

Family Life Regeneration Maker


Sexuality
Bani Sa’diyah Grand Family Marriage (Khadijah) Marriage (Khadijah) Poligami

Individual Life Social Life Community Maker


Individuality
Sociality Ego Social Credibility Community Leader

Aesthetic Life Aesthetic Maker


Aesthetic
& Language Mother Tounge & Syair Masyarakat Sastra Hadhoriyah

Health Life Environment Health Maker


Physical
Nature Environment Sport, Health Activities Jihad
The Life

The Nature of Man

In this FBL
Master Class Seri#1…
The Happiness

The Good Life based on Fitrah


Human Nature & Motivation
Selected View of Human Nature Concept
• Freudian Psychoanalysis Sigmund Freud (1856-
1939). Freud’s theory on human nature is deterministic in nature for the reason man has
no freedom of choice other than being pulled and driven by his sexual and aggressive
impulses that originate from the id of the unconscious.

• Radical Behaviorism Ivan Pavlov (1849-1936), J.B.Watson (1878-1958) and B.F.


Skinner (1904-1990). Behaviorism as a school of thought has its roots in John Locke’s
(1632-1704) theory of associationism. J.B. Watson the founding father of behaviorism
shared the same idea with Locke when he said that a child’s mind is a ‘tabula rasa’ at
birth- so pure and clean, waiting to be written on by its own experiences

• Humanistic Psychoanalysis Humanistic psychology as a ‘Third Force’ in Western


psychology came to exist after psychoanalysis and behaviorism. Its ideas on man and
psychology are based on the philosophical ideas of existentialism and phenomenology.
These two philosophies emphasize on man’s ‘here and now’ and paid no concern for
man’s preexistence and hereafter.
Humanistic Psychology
Man Uniquely different from Animal
The movement can be viewed as both a protest and a new programme, even
SELF-
as a new school and a system. Its protest is directed against the entire TRANSCEN
orientation of psychology since Hobbes and Lock, against its Newtonian DENCE
and Darwinian models of man, against its mechanistic, deterministic and
reductionist character. While both Freudian and Behaviorism emphasize
man’s continuity with the animal world, Humanistic psychology pays
special attention to characteristics and capacities which make man uniquely
different from animal (Misiak & Sexton, 1973: 115).

It is as if Freud supplied to us only the sick half of psychology


and we must now fill it out with the healthy half. Perhaps this
healthy psychology will give us more possibilities for controlling
and improving our lives and for making ourselves better people.
Perhaps this will be more fruitful than asking “how to get unsick”
(Maslow, 1968: 5).
Without God, life has no purpose,
and without purpose, life has no
meaning. Without meaning, life
has no significance or hope.

– Rick Warren
The Day of “ALASTU” ْ َ ‫ور ِھ ْم ذُ ِ ّرﯾﱠﺗ َ ُﮭ ْم َوأ‬
‫ﺷ َﮭ َد ُھ ْم‬ ُ ‫َو ِإ ْذ أ َ َﺧ َذ َرﺑﱡكَ ِﻣ ْن ﺑَﻧِﻲ آ َد َم ِﻣ ْن‬
ِ ‫ظ ُﮭ‬
(QS 7:172) ‫ﺳتُ ِﺑ َر ِﺑّ ُﻛ ْم ۖ ﻗَﺎﻟُوا ﺑَﻠَ ٰﻰ ۛ ﺷ َِﮭ ْدﻧَﺎ ۛ أ َ ْن ﺗَﻘُوﻟُوا ﯾَ ْو َم‬ ْ َ‫ﺳ ِﮭ ْم أَﻟ‬
ِ ُ‫ﻋﻠَ ٰﻰ أ َ ْﻧﻔ‬
َ
َ ‫ﻏﺎﻓِ ِﻠ‬
‫ﯾن‬ َ ‫ا ْﻟ ِﻘﯾَﺎ َﻣ ِﺔ إِﻧﱠﺎ ُﻛﻧﱠﺎ ﻋ َْن ٰ َھ َذا‬
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami
ALLAH, MANUSIA, ILMU lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya
kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

GOD, HUMAN NATURE & KNOWLEDGE ( QS AL’ARAF [7] : 172)

Doktrin al-Mitsaq atau Hari Alastu


adalah doktrin yang mengawali
perjanjian antara Allah dan manusia dari
pra-keberadaan ketika manusia berada
dalam bentuk jiwa mereka. Ada tiga
elemen penting dari Hari Alastu: Tuhan,
Manusia dan Pengetahuan
Healing The Heart
To Unlock Your
True Potential

"Allah never changes the


condition of a people unless they
strive to change themselves." --
{Quran 13:11}
Dynamic Stabilism

Stabilism
Allah,
Fitrah (Human nature),
Kitabullah

Dynamic
– BUMI, WAKTU, PENDIDIKAN,
perubahan sosial, DLL
Purpose:
Worship To Allah –
Beribadah Kepada Allah

ِ ‫س ِإ ﱠﻻ ِﻟﯾَ ْﻌﺑُد‬
‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َﻣﺎ َﺧﻠَ ْﻘتُ ا ْﻟ ِﺟ ﱠن َو‬
َ ‫اﻹ ْﻧ‬

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia


melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.

And I did not create the jinn and mankind


except to WORSHIP ME.

QS AZ-ZARIYAT 51:56
MISSION: a vicegerent upon the earth
Khalifatullah fil ardh

‫ض َﺧ ِﻠﯾﻔَﺔً ۖ ﻗَﺎﻟُوا‬ ِ ‫َوإِ ْذ ﻗَﺎ َل َرﺑﱡ َك ِﻟ ْﻠ َﻣ َﻼﺋِ َﻛ ِﺔ إِ ِﻧّﻲ َﺟﺎ ِﻋ ٌل ﻓِﻲ ْاﻷ َ ْر‬
َ ُ‫ﺳ ِﻔكُ اﻟ ِ ّد َﻣﺎ َء َوﻧَﺣْ ُن ﻧ‬
‫ﺳﺑِّ ُﺢ‬ ْ َ‫ﺳ ُد ﻓِﯾ َﮭﺎ َوﯾ‬ ِ ‫أَﺗَﺟْ ﻌَ ُل ﻓِﯾ َﮭﺎ َﻣ ْن ﯾُ ْﻔ‬
َ ‫ِس ﻟَ َك ۖ ﻗَﺎ َل إِ ِﻧّﻲ أ َ ْﻋﻠَ ُم َﻣﺎ َﻻ ﺗ َ ْﻌﻠَ ُﻣ‬
‫ون‬ ُ ‫ﺑِ َﺣ ْﻣد َِك َوﻧُﻘَ ّد‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui".

And when your Lord said to the angels: “Indeed, I will make a vicegerent
upon the earth.” They
said: “Will you place upon it one who will cause corruption therein, and
will shed blood, while we
glorify Your praise and sanctify You.” He said: “Surely, I know that
which you know not.”
QS ALBAQOROH (2) : 30
Purpose, Mission, and Vision

The Purpose of Life - Guides You


•Ibadah

The Mission of Life - Drives you


Vicegerent upon the Earth
Misi Personal: Peran Peradaban Personal
• Menebar Rahmat bagi Semesta =
Compassion
• Membawa kabar Gembira dan
Peringatan = Solution Maker
& Problem Solver
• Misi Komunal: Peran Peradaban
Komunal Misi Personal:
• Ummat Terbaik, Ummat Rahmat bagi Semesta dan Pembawa
Pertengahan berita gembira dan peringatan

Misi Komunal:
The Vision of Life - Is what you Komunitas/Ummat Terbaik dan
aspire to Komunitas/Ummat Pertengahan
Roadmap OF Our Life
STABILTY >>ALLAH

Young Older Adulthood


Middlescence
How do I Grow Whole, Not Old?
What’s Calling Me
(50 - 60 years old)
(Mission) next?
(40 - 50 years old)

Young Adulthood Elderhood


What Is My Calling (Mission)? What’s My Legacy?
(15 – 40 years old) (60 - 70 years old)

Pre Young Adulthood


What do I want To be when I
Grow up? (11 – 15 years old)
STABILTY
Childhood >> KITABULLAH (‘ILMU)
Who am i?
(0 - 10 years old)

STABILTY >> FITRAH


Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengklasifikasi usia manusia menjadi 4 (empat) periode, yaitu:
1. Masa Anak-Anak (Aulad): Usia 0 - 15 tahun, Fase menumbuhkan fitrah, menanamkan adab, mengajarkan ilmu fardu ain (basic knowledge for Life)
2. Masa Pemuda (Syabab) : Usia 15 - 40 tahun, Fase menemukan panggilan pertama (first calling) atau tugas langit atau misi hidup.
3. Masa Dewasa (Kuhul): Usia 40 - 60 tahun, Fase menemukan tugas langit berikutnya (next calling)
4. Masa Tua (Syuyukh): >60 tahun, Fase menyiapkan warisan perjuangan (legacy)
The Islamic Model of The Soul

CONSTITUENTS OF THE MODEL

Battleground of the Soul


• Ruh – Divine essence (upward pull)
• Qalb – Spiritual Centre (controlling
mechanism)
• ‘Aql – Rational Function (controlling
mechanism)
• Nafs – Animalistic Energy (downward pull)
Theoretical categories and subcategories

Main categories Subcategories

Nature of The Soul Concept of fitrah


Fitrah exists underneath the projected self
Being out of alignment with fitrah
Dunya as distraction
Fitrah as internal compass—realignment
Structure of The Soul Distinct features of the soul
Soul as whole—integrated nature of the soul
Nafs (lower self)
Qalb (heart)
Aql (intellect)
Ruh (spirit)
Stages of The Soul Changing Nature/Fluctuation of The Nafs
Nafs al amara bil su
Nafs al lawwama
Nafs al mutmainah
Development of the soul The Human Project of Development
Tazkiyat an nafs (purification of the soul)
Jihad an nafs (struggle of the soul)
Tahdhib al akhlaq (refinement of character)
Need for moral reform
Muhlikat and Munjiyat (vices and virtues)

Journal of Religion and Health (2018) 57:1731–1744


Spirit

RUH
Jiwa manusia (Soul) memiliki banyak
nama, meski entitasnya tetap satu. Hal
ini terjadi karena kondisi aksiden. Tatkala
ia terlibat dengan intelektual, ia disebut Heart Intellect
QALB AQL
intelek (intellect); ketika ia mengatur
raga, ia disebut diri (self); ketika terkait
dengan iluminasi intuitif, ia disebut hati
(heart); ketika ia kembali kepada
NAFS
dunianya yang abstrak, ia disebut ruh
(spirit).5
Self
Human Nature (Fitrah)
UPWARD PULL TOWARDS
An Islamic Perspective BECOMING A BETTER SERVANT
OF ALLAH

Connection to Allah
Fitrah, Innately predisposed to know God , to Hereafter focus
Purity of heart

do Good and to Accept the Truth (True FITRAH ‘ILMU

Knowledge) – Prof Mohammed Yasien Primordial Nature


Natural Disposition

NAFSU AL-
MUNJIYAT
MUTHMAINNAH

In a nutshell, the Islamic concept of human nature RUH

that explains that man was given the Fitrah


(primordial nature), Amānah (the trust), Mīthāq (the TAHDZIBUL
AKHLAQ
QALB ‘AQL NAFSU
AL-LAWAMAH

covenant), Khilāfah (the vicegerency) and the al-


Asmā’(the attributes of Allah) form a source of NAFS
NAFSU

motivation in every sphere of man’s life in this world MUHLIKAT AL-‘AMAROTU


BI SUU’

as this will eventually culminate in the concept of SYAITHAN


‘Ibādah in the broadest sense.
DUNIA
The Islamic Model of The Soul
Ma’rifatullah

AKHIRAT Sa’adah
Sifat Mahmudah

NAFSU AL-
MUNJIYAT
MUTHMAINNAH

Tazkiyatun RUH Tazkiyatun


Nafs Nafs

TAHDZIBUL NAFSU
QALB ‘AQL
AKHLAQ AL-LAWAMAH
Jihadun Jihadun
Nafs Nafs
NAFS
NAFSU
MUHLIKAT AL-‘AMAROTU
BI SUU’
Sifat Mazmumah
SYAITHAN
Nafsu Hayawani

DUNIA
The Islamic Model of The Soul AKHIRAT Ma’rifatullah
Sa’adah
Sifat Mahmudah
NAFSU AL-
MUNJIYAT
MUTHMAINNAH

Tazkiyatun RUH Tazkiyatun


Nafs Nafs

TAHDZIBUL NAFSU
QALB ‘AQL
AKHLAQ AL-LAWAMAH
Jihadun Jihadun
Nafs Nafs
NAFS
NAFSU
MUHLIKAT AL-‘AMAROTU
BI SUU’
Sifat
SYAITHAN Mazmumah
Nafsu Hayawani

DUNIA
An Islamic Psycho-Spiritual Model of You
UPWARD PULL TOWARDS BECOMING A BETTER SERVANT OF ALLAH

Connection to Allah
Hereafter focus
Purity of heart
FITRAH ‘ILMU
Primordial Nature Light
Natural Disposition Guidance (Quran & Sunnah)
Knowledge NAFSU AL-
MUNJIYAT
MUTHMAINNAH

RUH

THE BATTLE GROUND TAHDZIBUL NAFSU THE BATTLE GROUND


AKHLAQ QALB ‘AQL AL-LAWAMAH

NAFS
NAFSU
MUHLIKAT NFLUENCE AL-‘AMAROTU
TRICKS BI SUU’
DISTRACTIONS

SYAITHAN

The lower self can be corrupted


DUNIA
DOWNWARD PULL TOWARDS WORLDLY DISTRACTIONS
An Islamic Psycho-Spiritual Model of You
Disconnection from God imbalance

Spirit

RUH

Heart QALB QALB


Intellect

NAFS
Ghafla =
forgetfulness
of God Self
Connection to/remembrance of God à balance/harmony

Spirit fitrah = natural


disposition

RUH

Heart QALB AQL


Intellect

NAFS

Self
Fitrah Fitrah
Estetika & Bahasa Keimanan

6 1
Fitrah Fitrah
Bakat & Jasmani
Kepemimpinan (Fisik & Sehat)
3 8

FITRAH ASPECTS
HUMAN NATURE
4 2
Fitrah Fitrah
Perkembangan Belajar & Bernalar
7 5

Fitrah Fitrah
Individualitas & Sosialitas Seksualitas & Cinta
An Islamic
Psycho-Spiritual
Model of You

RUH

QALB QALB

NAFS
An Islamic
Psycho-Spiritual
Model of You

RUH

QALB QALB

NAFS
Gardener VS. Carpenter
mindset mindset
Spiritual Intelligence

Reading The Signs with Your Heart


– Ayatul Qouliyah & Ayatul Kauniyah

Free Will
(Ihktiyar) + Natural
Laws
(Fitrah)
+ Allah’s
Permission
= Outcome

Thinking/Planning Taking Action Dua/Istikhara


Shukr/Shabr/Ridhaa
Align Yourself with
Decision/Discipline Tawakal/Tauhid
these Laws

Tying Your Camel


Increasing Spiritual Intelligence Through Contemplative Practices
The Life

The Nature of Man

In this FBL
Master Class Seri#1…
The Happiness

The Good Life based on Fitrah


Fitrah & the Happiness
Ibn ‘ArabI “God created the cosmos only for felicity in its essence.”
Ibn ‘Arabı̄ emphasizes this basic truth again and again and writes explicitly,

“God brought the cosmos from non-existence which is evil, only for the good
which He desired for it, and that is nothing but existence. Hence the cosmos
exists fundamentally for felicity, and it will reach its property in the end.”

He goes further to state, “God created the cosmos only for felicity in its essence.”

This assertion also implies that God has placed us in such a cosmos in order to
be happy. He wants us to be happy if we submit ourselves to Him and live
according to the realit of our primordial nat re ( fit ah ̣ ), which we still hear
deep in our souls, and to fulfill the purpose for which we were created.
Lest one think that this knowledge that leads to happiness is not bound with
love, Ibn ‘Arabı̄ also emphasizes the central role of love in the attainment of real
happiness.

“God will bring a people whom He loves and who love Him.”
ۤٗ‫ﺳ ۡوف ﯾَ ۡﺎ ِﺗﻰ ﱣ ِﺑﻘَ ۡو ٍم ﯾ ِﱡﺣﺑﱡ ُﮭ ۡم وﯾُ ِﺣﺑﱡ ۡوﻧَﮫ‬
َ ُ َ َ َ‫( ﻓ‬QS 5:54)

Ibn ‘Arabı,̄ Futūhạ ̄t


“Chemist of the Happiness”
Transmute base metals into Gold - Kimiya al-Sa’adah adalah partikel partikel dalam
diri manusia yang dikelola (Manage) untuk mencapai kebahagiaan

"Menurut Imam al-Ghazali, Transmute base metals into Gold - Kimiya


alSa’adah adalah partikel partikel dalam diri manusia yang dikelola
(Manage) untuk mencapai kebahagiaan. Transmute base metals into
Gold
• Mengenal Diri
• Mengenal Allah
• Mengenal Hakekat Dunia
• Mengenal Hakekat Akhirat
• Mendidik Jiwa untuk menjauuhi Keburukan dan Mensucikannya
• Menggapai Kemuliaan dan Menghiasi Jiwa dengannya (Amal
Shalih)
• Fitrah is The will to Meaning (Naluri yang cenderung untuk
mencari dan mengenal Allah)
Imam al-Ghazali, Kimiyā’ al-Sa’ādah, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah
Beirut, T.Th), 2.
Kebahagiaan Abadi Dalam Hidup
….mengacu bukan pada entitas fisik pada diri manusia,
tidak juga pada jiwa binatang dan tubuh manusia, juga
bukan keadaan pikiran, atau perasaan yang mengalami
kondisi akhir, atau bukan juga kesenangan atau bukan
juga hiburan.

Kebahagiaan adalah kepastian (yaqien) tentang kebenaran


tertinggi (stability) dan pemenuhan tindakan sesuai
dengan kepastian itu (dynamic).
Dan kepastian adalah keadaan kesadaran alami terhadap
apa yang permanen dalam diri manusia dan dirasakan
oleh organ kesadaran spiritual rohaninya yaitu hati (qalb).
“Professor Syed Muhammad Naquib alAtts
Prolegomena to the Metaphysics of Islam
‫ﺳ ِﻌﯾ ٌد‬
َ ‫ﻰ َو‬
‫ﺷ ِﻘ ﱞ‬ ِ ْ ‫ﯾَ ْو َم ﯾَﺄ‬
ٌ ‫ت َﻻ ﺗ َ َﻛﻠﱠ ُم ﻧَ ْﻔ‬
َ ‫س ِإ ﱠﻻ ﺑِﺈ ِ ْذﻧِ ِﮫۦ ۚ ﻓَ ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم‬
On the day it comes, no soul shall speak save by His Leave. Among them shall be the wretched (shaqiy) and the felicitous (sa‘ıd̄ ).”
(QS Hūd [11]: 105)

SAQOWAH SA’ADAH
Kebahagiaan adalah kepastian (yaqien)
KARAKTERISTIK
1. Nafsiyah, Badaniyah, Khorijiyah
tentang kebenaran tertinggi (stability) dan
KARAKTERISTIK
2. padanan dalam bahasa Inggris pemenuhan tindakan sesuai dengan 1. Nafsiyah, Badaniyah, Khorijiyah
seperti great misfortune, misery,
straitness of circimstance, distress, kepastian itu (dynamic). 2. padanan dalam bahasa Inggris seperti
disquietude, despair, adversity dan Happiness, Felicity dll. Iman–aman; tenang
suffering (khawf,huzn,dank, (tatmainnu)–tuma`ninah-mutmainnah.
hasrat,!diq,!hamm,`usr)
Dan kepastian adalah keadaan kesadaran
3. Nilai atau sifat mahmudah akaliah
3. Sifat Mazmumah alami terhadap apa yang permanen dalam (philosophic virtues), kesederhanaan (`iffah);
keberanian (shaja`ah); hikmah (hikmah) dan
4. Berlaku pada kondisi di dunia dan diri manusia dan dirasakan oleh organ keadilan (`adalah)!
akhirat
4. Berlaku pada kondisi di dunia dan akhirat
5. Menolak petunjuk Allah (hudā
kesadaran spiritual rohaninya yaitu hati
5. Menerima petunjuk Allah (hudā Allāh)
Allāh)
(qalb).
‫ﺳ ِﻌﯾ ٌد‬
َ ‫ﻰ َو‬
‫ﺷ ِﻘ ﱞ‬ ِ ْ ‫ﯾَ ْو َم ﯾَﺄ‬
ٌ ‫ت َﻻ ﺗ َ َﻛﻠﱠ ُم ﻧَ ْﻔ‬
َ ‫س ِإ ﱠﻻ ﺑِﺈ ِ ْذﻧِ ِﮫۦ ۚ ﻓَ ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم‬
On the day it comes, no soul shall speak save by His Leave. Among them shall be the wretched (shaqiy) and the felicitous (sa‘ıd̄ ).”
(QS Hūd [11]: 105)

The Prophets also suffered but they know themselves, the meaning and
purpose of life and where are they heading so their suffering is not a kind
of shaqawāh (unhappiness) because they knew their stations (maqāmat).
Prof Syed Naquib alAttas
Islam mengenal bagaimana
seseorang harus berusaha dan
beramal sepanjang hidupnya.
Dr Nouman Ali Khan

‫ﺳ ٰﻌﯽ‬
َ ‫ﺎن اِﻻﱣ َﻣﺎ‬
ِ ‫ﺳ‬َ ‫س ِﻟ ْ ِﻼ ْﻧ‬
َ ‫ا َ ْن ﻟﱠ ْﯾ‬
“Wa al laisa lil-insaani illaa maa sa’aa.”
There is nothing for man except what he strives for
“Seorang manusia tidak akan mendapat balasan
kecuali atas usaha yang dilakukannya.”
(QS An-Najm ayat 39)
Attainment of
The True
Happiness
The True Happiness is “Ridha”
(Paradisable)

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada


Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-
Nya. Maka masuklah kedalam golongan
hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam
Surga-Ku"
(QS AlFajr [89]: 27-30)
Fitrah & the Happiness
"The famous Zaytūna Imām, Tāhir Ibn ̒Āshūr (d.1973), in his book on
the objectives of Islamic Law, Maqāsid al–Sharī‘ah al-Islāmiyyah,
provides a ftrah-based model for building human civilization, thereby
linking Islamic law to psychology. The present paper is a humble
attempt to study the views of Ibn ‘Āshūr on human nature and to
highlight the relevance of Islamic perspectives on the ‘human being’
with regards to civilisational development..

Ibn ‘Āshūr links maqāṣid with this concept of fitrah, quotes the Qur’ānic verse discussed earlier (30:30), and
concludes that both Shari‘ah and its maqāsid are in harmony with fitrah. For Ibn ‘Āshūr, fitrah also refers to
the natural disposition (khilqah) and the natural order (nizām) that God has instilled in every
created being.
Khilqoh – A Good
Primordial Nature Life

FITRAH
Manusia

The Mission
of Life
(Meaningful
Life)

Nizhom
Order Nature
“Chemist of the Happiness”

Sebab manusia bukan hanya aspek jasmani, tapi juga rohani.


Inilah pentingnya setiap orang tahu, apa sebenarnya manusia,
dari mana asalnya, untuk apa diciptakan, lalu dengan apa ia
bisa meraih kebahagiaan. "Atas dasar itulah Imam al-Ghazali
menyatakan “Dalam jiwamu terkumpul berbagai macam sifat,
diantaranya sifat-sifat binatang jinak (al-bahāim), binatang
buas (al-sibā’), dan juga sifat-sifat malaikat. Maka, ruh adalah
hakikatmu yang paling esensial, lainnya adalah unsur asing
dan kosong. Dan yang wajib kamu lakukan adalah mengetahui
hal ini, demikian bahwa sifat-sifat itu harus dinafkahi dan
dibahagiakan.”

“Imam al-Ghazali, Kimiyā’ al-Sa’ādah,


(Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah Beirut,T.Th)
"Dan Allah telah meninggikan langit; dan Dia meletakkan neraca (keadilan)." –
Fitrah Lifestyle & Life Balance (QS.55:7)
"Supaya kamu jangan melampaui batas, tentang neraca itu." – (QS.55:8)
"Dan tegakkanlah timbangan dengan adil, dan janganlah kamu mengurangi
neraca itu." – (QS.55:9)

• Spirituality Life (Fitrah Keimanan)


• Intellectuality Life (Fitrah Belajar & Nalar)
• Work/Business Life (Fitrah Bakat)
• Family Life (Fitrah Seksualitas & Generatif)
• Social Life (Fitrah Individualitas & Sosialitas)
• Aesthetic Life (Fitrah Estetika & Bahasa)
• Health Life (Fitrah Jasmani/Jasadiyah)
• Growth Life (Fitrah Perkembangan)
Fitrah based Happiness – Degree of happiness
Prof Naquib Al-Attas mengatakan bahwa kebahagiaan di dunia ini terdapat dua tingkatan yaitu kebahagiaan psikologis dan kebahagiaan spiritual.
Kebahagiaan psikologis digambarkan sebagai perasaan atau emosi, dan yang diraih ketika keinginan dan kebutuhan telah dicapai dengan perilaku yang
benar berdasarkan pada kabajikan. Kebahagiaan pada tingkatan ini bersifat sementara dan bisa hilang apabila sudah tercapai. Sedangkan kebahagiaan
spiritual lebih bersifat permanen, kekal dari kebahagiaan psikologis. Kebahagiaan yang bersifat spiritual merupakan kelanjutan dari tingkatan pertama.
Tingkatan kedua ini muncul bersamaan dengan hilangnya kebahagiaan pada tingkat pertama dan berkembang pada kebahagiaan yang lebih luas dan abad
Al-Attas, Prolegomena to the Metaphysics of Islam, h. 91.55

MELIHAT (RU’YAT) ALLAH


HAPPINESS
SPIRITUAL

7. MISSION OF LIFE – TRUE HAPPINESS

6. SPIRITUAL LIFE – SPIRITUAL HAPPINESS

5. FAMILY & SOCIAL LIFE – SOCIAL HAPPINESS


PSYCHOLOGICAL

4. WORK/BUSINESS LIFE – WORK HAPPINESS


HAPPINESS

3. AESTHETICAL LIFE – AESTHETICAL HAPPINESS

2. INTELLECTUAL LIFE – INTELLECTUAL HAPPINESS

1. HEALTH LIFE – PHYSICAL HAPPINESS


LIFE
FASTABIQUL KHOIROT

Creates Finish / Death


Ultimate
Goodness & Speedometer Happiness
Happiness Tazkiyatunnafs
A Good Life – Hayatun
Thoyyibah The True
Happiness

Fitrah & ILMU


The True
Happiness
Mission of Life – Roadmap
Shirothol Mustaqiem
The Life

The Nature of Man

In this FBL
Master Class Seri#1…
The Happiness

The Good Life based on Fitrah


1. Diulang ulang di dalam
alQUran
2. Realitas kekinian
3. AlQURAN MERINCI SETIAP ASPEK
•Akar kata ) ‫طﯾب‬Ṭa-Ya-Ba) muncul 50 kali di 46
ayat di dalam Al-Qur'an — lihat ayat-ayatnya

•Di bawah ini, daftar kata di Al-Qur'an yang


memiliki akar kata yang sama (23 kata)
Syajarotu Thayyibah

Pohon yang Baik


Dalam al-Quran disebut dua jenis pohon (14:24-25), yakni
syajaratun thayyibah (pohon yang baik),
syajaratun khabitsah (pohon yang buruk).

Abdul Qadir Jaelani rahimahullah berkata


”….di dalam RUH asalnya sudah terdapat BENIH, yang harus
ditumbuhkan menjadi POHON TAKWA, atau "SYAJARATUN
THAYYIBAH" dalam Al Qur'an. Di dalam benih tentu ada bakal akar,
bakal pohon, bakal bakal daun dan bakal buah yang semuanya
menyatu di dalam benih, karenanya benih ini diberi nama BENIH
TAUHID (tauhid juga berarti menyepadu). Benih ini harus
ditumbuhkan menjadi "SYAJARATUN THAYYBAH" dalam perjalanan
suluk atau akhlak: ada AKARnya, ada BATANGnya, ada DAUNnya, dan
tentu ada buahnya."

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah


telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya. Pohon itu memberikan buahnya pada
setiap musim dengan seizin Tuhannya" [QS
14:24-25]
Syajarotu Thayyibah

Pohon yang Baik


….bahwa tempat ruh didalam jiwa ini terletak di dalam inti Qalb. Disanalah Allah
menciptakan sebuah ruang yang dalam QS 24:35 disebut sebagai Zaujajah, yaitu
bola kaca Qalb yang bening. Di dalam ruang Zaujajah inilah, terdapat Sirr (rahasia)
yang didalamnya terdapat Ruh, yang menjadi poros hubungan langsung antara
Allah dan hamba-Nya, aktifnya Ruh di dalam Sirr-nya Qalb ini yang dalam Quran
nanti disebut Ruh Al Quds.
“…mereka itulah yang telah dituliskan (kataba) dalam Qalbnya Al Iman dan
mereka dikuatkan dengan Ruh dari Sisi-Nya (Ruhul Quds)." [QS 58 : 22]
Ruh dalam Sirr-nya Qalb ini nanti akan menyampaikan TUGAS DAN URUSAN yang
berbeda-beda antar tiap orang. Setiap orang harus mengetahui TUGAS DAN
TUJUAN penciptaannya di alam ini. Inilah yang dimaksud sebagai "misi hidup"
khusus dan unik tiap orang.

Dalam menjalankan amal-amal shalih yang tertuang dalam


"misi hidup" ini, Syaikh Abdul Qadir Jailani
mengumpamakannya seperti berjual beli yang tiada merugi
dengan Allah Ta'ala (QS 35:29). Dimana mengenai ketetapan
amal-amal shalih dalam "misi hidup" itu, Syaikh Abdul Qadir
Jailani mengutip ayat:
"Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya
seperti (tetapnya) kalung pada lehernya." (QS 17:31).
EXISTENCY
(BUNGA & BUAH)
Memanen pada saat yang tepat

Kehidupan yang Baik


Ibarat Pohon yang Baik
Buahnya pun Baik
POTENCY
(AKAR,BATANG & DAUN)
Merawat yang benar

Fitrah ibarat benih yang baik apabila benih itu dirawat


dengan sungguh sungguh maka kelak menjadi Pohon
Kehidupan yang baik, yang akarnya menghunjam ke tanah,
batangnya menjulang ke langit, daunnya rimbun menaungi
siapapun dan buahnya menebar manfaat yang banyak conception
(BENIH)
Tanah yang tepat
Hayatun Thayyibah
= mission of life
(BUNGA & BUAH)

Syajarotutthayyibah

Fitrah ibarat benih yang baik apabila benih itu dirawat


dengan sungguh sungguh maka kelak menjadi Pohon
– good life
Kehidupan yang baik, yang akarnya menghunjam ke (AKAR, BATANG & DAUN)
tanah, batangnya menjulang ke langit, daunnya rimbun
menaungi siapapun dan buahnya menebar manfaat yang
banyak

– innate goodness
(BENIH)
"Dan Allah telah meninggikan langit; dan Dia meletakkan neraca (keadilan)." –
Fitrah Lifestyle & Life Balance (QS.55:7)
"Supaya kamu jangan melampaui batas, tentang neraca itu." – (QS.55:8)
"Dan tegakkanlah timbangan dengan adil, dan janganlah kamu mengurangi
neraca itu." – (QS.55:9)

• Spirituality Life (Fitrah Keimanan)


• Intellectuality Life (Fitrah Belajar & Nalar)
• Work/Business Life (Fitrah Bakat)
• Family Life (Fitrah Seksualitas & Generatif)
• Social Life (Fitrah Individualitas & Sosialitas)
• Aesthetic Life (Fitrah Estetika & Bahasa)
• Health Life (Fitrah Jasmani/Jasadiyah)
• Growth Life (Fitrah Perkembangan)
Sweet Spot in Fitrah Spiritual Life

Core Value

Family Life
Aesthetic Life

Health Life
Fitrah Based Meaning
SPIRITUALITY – CORE MISSION - CHANGE MAKER

PRODUCTIVITY – SOLUTION MAKER

Take action now to get


INTELLECTUALITY – INNOVATION MAKER
your Mission
FAMILY BASED - REGENERATION MAKER
…..RUN WITH YOUR MISSION
until
COMMUNITY BASED - SOCIAL MAKER
YOUR FINISH LINE
HEALTH & GROWTH MAKER
PERSONAL /FAMILY LIFE
MODEL
FWM PERSPECTIVE

Ridha & Paradise


To Achieve Your
Purpose of Creation
Adab Happiness
To Accomplished The
Change Solution Innovation Regeneration Community Aesthetic Health
Mission of Life Maker Maker Maker Maker Maker Maker Maker

To make a Life Integration Mission of Life / Family Mission Good Life


To Life & Live based on Fitrah,
To make a discipline & Life Balance
Fitrah Lifestyle Roles, Function, Hierarchy Quality
TIME FOCUS ENERGY
Make Smart Choices with
Your…. SOUL MIND PHYSICAL
Stability
Great Effort (Ikhtiyar) to Make Impacts

The Foundation Elderhood – Syuyukh > 60 - My Legacy before Die


Young Older Adulthood - Kuhul Akhir 50 – 60 – Legacy
Sincere Intentions
Middlescence – Kuhul Awal 40 – 50 – Next Mission
Young Adulthood – Syabab 15 – 40 – Finding Mission
Pre Young Adulthood – Pre Syabab 11 – 15 – Existence
Childhood – Aulad 0 – 10 – Conception & Potential

You might also like