Pendidikan dan pengajaran adalah hal yang saling berkaitan erat. Pendidikan merupakan proses menuntun terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat sedangkan pengajaran merupakan proses memberi ilmu yang memiliki faedah untuk kecakapan hidup secara lahir dan batin. Pengejaran dan pendidikan memiliki tujuan untuk memerdekaan manusia sebagai bagian dari persatuan dimana mereka hidup lahir dan batinnya tidak tergantung pada orang lain melainkan berdasarkan kekuatan sendiri. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak pendidik memiliki peran seperti seorang petani dan peserta didik sebagai biji tumbuhan yang sedang tumbuh. Jika peserta didik merupakan biji jagung maka dia akan tumbuh sebagai jagung dan peran petani(pendidik) merawat tumbuh kembang jagung agar tumbuh secara maksimal. Petani tidak bisa mengubah bibit jagung untuk tumbuh menjadi padi dan juga sebaliknya. Sama halnya dengan pendidik dimana peran mereka adalah untuk membimbing peserta didik agar mencapai kodrat mereka secara maksimal. Pendidik juga harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Bila melihat dari kodrat zaman pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memilki ketrampilan abad 21 sedangkan dalam kodrat alam konteks lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia barat tentunya memilki karakteristik yang berbeda dengan peserta didik di Indonesia tengah atau Indonesia timur. Ki Hadjar Dewantara juga bahwa didiklah anakanak dengan cara yang sesuai dengan tuntunan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid abad ke 21 tentu akan berbeda dengan peserta didik pertengahan dan akhir abad 20 kodrat alam Indonesia yang memilki dua musim serta bentangan alam mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan memilki keberagaman dalam memaknai dan menghayati hidup. Demikian pula dengan zaman yang terus berkembang dinamis emempengaruhi cara pendidik menuntun para murid. Selain itu pendidik juga harus memperhatikan budi pekerti peserta didik. Budi pekerti merupakan keselarasan hidup antara cipta rasa karsa dan karya. Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadran diri yang baik tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memilki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri. Budi pekerti melatih anak untuk memilki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya dan kemerdekaan orang lain. Refleksi Sebelum mempelajari topik ini, kami mempercayai bahwa peserta didik memilki tujuan yang sama yaitu harus memahami dan menguasai semua mata pelajaran yang diajarkan. Sehingga mereka dapat menyelesaikan ujian dengan mendapatkan skor tinggi. Namun, setelah kami mempelajari topik ini kami memahami bahwa peserta didik tidak terbatas hanya mempelajari dan memahami pelajaran yang di sekolah. Mereka memiliki sifat yang berbeda-beda sesuia dengan kodrat alam yang dimiliki dan mereka memiliki kemerdekaan dalam menentukan apa yang ingin mereka tekuni sehingga tugas kita sebagai seorang pendidik adalah untuk menuntun mereka mencapai tujuan dan kodrat mereka sebagai individu yang merdeka yang tidak bergantung pada individu lain. Langkah konkrit yang kami lakukan agar peserta didik merefleksikan pemikiran ki hadjar dewantara adalah dengan memberikan survei singkat tentang minat dan bakat siswa yang kemudian akan kami gunakan sebagai acuan terkait kodrat mereka akan menjadi seperti apa. Selanjutnya mereka akan dibimbing dan dituntun guna menjadi pribadi yang lebih baik sesuai dengan kodrat alam yang telah dimiliki sejak lahir.