You are on page 1of 15

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP

JEJARING BISNIS UMKM BATIK SHAHO DI BALIKPAPAN


Rani Zulfia1
1
Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945, Samarinda
Email: ranizulfia0@gmail.com

ABSTRACT
Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) play an important role in economic growth
because they can create jobs and alleviate poverty. The lack of efforts to market products or
services to potential consumers with the aim of attracting and increasing the number of
online buyers is still a current obstacle. Post-pandemic conditions have indeed forced
various sectors of society to continue to innovate and be creative. This is the basis for
conducting training, one of which is for Batik Shaho MSME actors in Balikpapan City with
the aim of developing MSMEs. It is hoped that this training can provide solutions and
motivate Batik MSME players to expand marketing and increase sales turnover which can
increase income and welfare. This was discovered through a preliminary survey that was
carried out. After that it was determined that the training would focus on the use of social
media and e-commerce.
Keywords: Balikpapan, e-commerce, training, MSMEs, innovation, creativity

PENDAHULUAN
Sektor perdagangan menjadi salah satu penggerak utama dalam perekonomian masyarakat.
UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan salah satu usaha yang sangat
dekat dengan masyarakat. Dari sudut pandang pelaku usaha, UMKM bisa dideskripsikan
sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil
(Rudjito, 2019). Salah satu ahli ekonomi, Prof. Ina Primiana mendeskripsikan UMKM
sebagai aktivitas usaha skala kecil yang mendukung pergerakan pembangunan serta
perekonomian Indonesia (Primiana, 2009). Sementara itu, M. Kwartono Adi menggunakan
definisi lebih spesifik, yaitu badan usaha dengan profit kurang dari 200 juta Rupiah, dihitung
dari laba tahunan (Adi, 2007).
Balikpapan adalah sebuah kota di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Sebagai pusat
bisnis dan industri, kota ini memiliki perekonomian terbesar di seluruh Kalimantan, dengan
total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) mencapai Rp79,65 triliun pada tahun 2016.
Dari sisi kependudukan, Balikpapan adalah kota terbesar kedua di Kalimantan Timur (setelah
Kota Samarinda) dengan total penduduk pada tahun 2019 tercatat sebanyak 655.178 jiwa.
Kota Balikpapan memiliki 6 kecamatan dengan 34 Kelurahan, Kelurahan Batu Ampar
merupakan salah satu dari 34 Kelurahan yang ada di kota Balikpapan, di mana Kelurahan ini
berada pada kecamatan Balikpapan utara yang di dalamnya terdapat 6 Kelurahan termasuk
Batu Ampar dengan jumlah penduduk Kecamatan Balikpapan Utara pada tahun 2019 tercatat
158.625 jiwa. Kelurahan Batu Ampar memiliki luas wilayah sebesar 10,553 Km 2 dengan
jumlah RT (Rukun Tetangga) sebanyak 58 dan jumlah penduduknya sebanyak 33.816 jiwa.
RT 05, Kelurahan Batu Ampar memiliki banyak pelaku UMKM berdasarkan hasil survei dan
wawancara yang telah dilakukan (Kemendagri, 2019).

1
Kelurahan Batu Ampar memiliki banyak jenis UMKM, mulai dari sektor kuliner hingga
barang dan jasa. Penelitian yang diambil adalah usaha UMKM Batik Shaho yang
beralamat di jalan LKMD RT 05 Nomor 45 Kelurahan Batu Ampar Balikpapan Utara
didirikan Sejak tahun 1993 yang di kelola oleh keluarga besarnya. Batu Ampar merupakan
jalan utama menuju kilo maupun menuju kota. Dari wawancara yang dilakukan dengan
Bapak Rubi sebagai ketua UMKM di Kelurahan Batu Ampar, beliau mengatakan bahwa
UMKM di Batu Ampar sangat banyak dan mayoritas merupakan produksi rumahan.

STUDI LITERATURE
Kreativitas
Menurut (Guilford , 2013) menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan
yang menandai seorang kreatif. Kreativitas tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi
dipengaruhi oleh keinginan seseorang untuk berkreasi sekreatif mungkin, namun sayangnya
tingkat kreativitas seseorang terhadap suatu usaha tidak terlalu tinggi disebabkan oleh
kurangnya pelatihan untuk menunjang kreativitas seseorang agar dapat terus berkembang.
Menurut (Munandar , 2009) Kreativitas merupakan suatu hasil keterkaitan antara
individu dengan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan
data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua
pengalaman yang ia miliki dan semua pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama
hidupnya baik itu di dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan
masyarakat.
Menurut (Suryana, 2017) Kreativitas dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan
dalam mengembangkan ide-ide dan menemukan berbagai cara-cara baru dalam memecahkan
persoalan dan menghadapi peluang.
Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai
definisi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru dalam
mengembangankan ide-ide.
Dalam kemajuan selanjutnya, ditemukan bahwa kreativitas tidak dapat berkembang
secara otomatis tetapi kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Berikut
pendapat para ahli mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas. Menurut
Munandar dalam (Ali & Asrori, 2006) menjelaskan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kreativitas meliputi usia seseorang, tingkat pendidikan orang tua, fasilitas
yang tersedia, serta penggunaan waktu luang. Sedangkan Menurut (Hurlock, 1978) memiliki
pendapat bahwa adanya kondisi yang dapat meningkatkan kreativitas itu sendiri, yaitu: (a)
Waktu disaat adanya kegiatan anak yang seharusnya jangan diatur sedemikian rupa sehingga
hanya sedikit waktu bebas bagi mereka untuk bermain-main dengan gagasan dan konsep serta
mencoba dalam bentuk baru dan orisinal. (b) Kesempatan menyendiri Singer dalam
(Hurlock, 1978) ia mengatakan bahwa seorang anak membutuhkan waktu dan kesempatan
menyendiri untuk mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya. (c) Dorongan terlepas
dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang dewasa, mereka harus didorong
untuk kreatif dan bebas dari ejekan dan kritik. (d) Fasilitas dalam bermain dan fasilitas
lainnya harus disediakan untuk memicu adanya dorongan eksperimentasi dan eksplorasi,
yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas. (e) Dorongan dari lingkungan-
lingkungan di rumah maupun sekolah harus dapat memicu keinginan untuk berkreativitas
dengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan
mendorong kreativitas. (f) Hubungan orang tua dengan anak yang dimana Orang tua tidak
terlalu posesif yang tidak terlalu melindungi terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri

2
dan percaya diri, dua kualitas yang sangat mendukung kreativitas. (g) Cara mendidik anak,
mendidik seorang anak harus dengan cara demokratis dan permisif ketika di dalam rumah
dan sekolah meningkatkan kreativitas. Sedangkan mendidik secara otoriter memadamkannya.
(h) Kesempatan seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang semakin banyak
pengetahuan diperoleh anak, semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif.

Inovasi
Menurut Luccke (2003) Inovasi merupakan suatu proses untuk mewujudkan,
mengkombinasikan, atau mematangkan suatu pengetahuan/gagasan ide, yang kemudian
disesuaikan guna mendapatt nilai baru suatu produk, proses, atau jasa.
Menurut Haryanti dan Nursusila (2016) Inovasi adalah sesuatu yang dibutuhkan
banyak orang atau pihak untuk dapat memberikan sesuatu lebih baik kepada orang lain di
sekitarnya. Atau bahkan, masyarakat luas yang membutuhkan penemuan tersebut. Memang
benar, inovasi juga disebut penemuan baru yang melengkapi dan membuat lebih baik dari
sebelumnya. Untuk bisa berinovasi, kita harus mempunyai kreatifitas tinggi sehingga mampu
menemukan ide brilian yang dapat direalisasikan. inovasi adalah penemuan baru yang
bermanfaat bagi banyak makhluk hidup di dunia. Bukan hanya manusia saja, tetapi juga
hewan dan tumbuhan. Ide yang tercipta dari daya pikir seseorang atau sekelompok orang
yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang lebih baik. Sesuatu yang mungkin
menjadi sebuah solusi efektif bagi sebuah kondisi atau produk tertentu. Syarat berinovasi
yang satu ini juga harus diperhatikan sebagai batasan saat melakukan prosesnya. Dimana
inovasi dilakukan dengan niatan baik dan positif. Meskipun bermanfaat untuk diri sendiri,
tetapi merugikan orang lain. Inovasi seperti itu tidak direkomendasikan dilakukan karena
hanya akan menumbuhkan bibit perselisihan di kemudian hari. Inovasi teknologi adalah
ketika suatu perusahaan menciptakan teknologi baru atau mengembangkan teknologi yang
ada. Inovasi teknologi dapat meningkatkan penjualan perusahaan, mempengaruhi loyalitas
pelanggan, dan membuat perusahaan lebih unggul dari para pesaingnya.
Hardvard’s Theodore Levitt dalam Suryana (2014:), mengemukakan definisi dari
inovasi adalah kemampuan mengaplikasikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan dan
peluang yang ada untuk lebih memakmurkan kehidupan masyarakat. Jadi inovasi adalah
melakukan sesuatu yang baru.
Jenis-jenis Inovasi Menurut Luecke (2003), dalam buku Harvard Business School,
terdapat beberapa jenis-jenis inovasi, yang pertama Incremental innovation. Inovasi yang
bertahap adalah inovasi yang dilakukan dengan cara melakukan pengembagan baik dari
bentuk terdahulu atau teknologi terdahulunya ke arah yang lebih baik (contoh : Prosesor
komputer, dimulai dari Pentium I, II, III, IV, Dual Core, Core). Hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan incremental innovation. Pertama menghindari sindrom “more bells and
whistles”. Yang dimaksud adalah menghindari mengeluarkan inovasi sekaligus, karena dalam
incremental innovation harus mengeluarkan inovasi secara bertahap agar produk tidak
langsung mati karena tidak dapat berinovasi lagi. Yang kedua jangan taruh seluruh konsep
inovasi di incremental innovation. Yang kedua ada Radical innovation Inovasi yang bersifat
radikal adalah inovasi yang sifatnya benar-benar baru bagi dunia, baik dalam teknologi yang
sudah ada maupun dari cara yang sudah ada sebelumnya.
Jaringan Bisnis
Menurut Sudjatmoko (2009) “Jejaring Usaha bekaitan dengan kemampuan melakukan
keja sama antara dua belah pihak atau lebih yang serasi, sinergi, sistematis, terpadu dan

3
memiliki tujuan untuk menyatukan potensi bisnis dalam menghasilkan keuntungan yang
optimal”.
Kemudian menurut Ngungi et al (2010) “Jejaring Usaha berperan dalam melakukan
inovasi dan penciptaan nilai pelanggan. Harmonisasi kemitraan dengan berbagai skateholders
memberi dampak positif bagi perusahaan. Kemitraan ini memudahkan peusahaan
meningkatkan akses pada sumber daya unggul untuk menunjang kineja peusahaan”.
Menurut Lehma et al (2013) “Jejaring Usaha yaitu pengembangan kemampuan
perusahaan untuk berkolaborasi dan mengatur hubungan bisnis yang saling menguntungkan”.
Berdasarkan pengertian jejaring usaha yang telah diungkapkan, maka dapat
didefinisikan sebagai sebuah kemampuan yang memiliki lebih dari hanya keterampilan pada
suatu hal yang menjadi keunggulan dan menguasai kemampuan dan titik kelemahan dan
memanfaatkan hubungan dengan berbagai pihak eksternal untuk menunjang kinerja
perusahaan.
Jenis Jaringan Usaha Seorang wirausaha tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan
usahanya, namun terlibat dengan pihak luar seperti pemasok, pelanggan maupun pedagang
perantara. Oleh karena itu diperlukan jaringan usaha agar usaha yang dijalankan dapat teus
berlanjut. Suryana (2010) mengatakan bahwa terdapat berbagai jenis jaringan usaha dalam
pengembangan usaha, antara lain : (a) Jaringan produksi, yaitu menggabungkan keahlian
khusus masing-masing usaha membentuk poduk baru, peralatan, sistem produksi dan
membuat produk unggul yang memiliki daya saing. (b) Jaringan pemasaran, bekerja sama
untuk memperkuat posisi tawar-menawar dengan pembeli dan memenangi persaingan
pemasaran. (c) Jaringan pelayanan, kelompok usaha bergabung dalam pembiayaan untuk
jasa tertentu, pelatihan, formasi, teknologi, manajemen konsultasi atau jasa konsultasi ahli,
misalnya pelatihan bersama. (d) Jaringan kerjasama, kerjasama pembelian, peningkatan
tenaga kerja, pengembangan produk dan kerjasama produk, kerjasama penjualan dan
pemasaran. (e) Memecahkan tantangan dengan jaringan usaha. (f) Jaringan antarkelompok
usaha, swasta dan BUMN. Dengan dukungan informasi yang cepat, tepat dan akurat akan
sangat bermanfaat dalam pengembangan usaha, misalnya control kualitas dan koordinasi
produksi perlu didukung sistem informasi. Melihat potensi usaha yang sedang dijalankan
perlu didukung oleh beberapa pembangunan infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur
jaringan pendukung usaha, jaringan pembiayaan yang pada gilirannya akan mendorong
pengembangan, jaringan perdagangan dan jasa.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan
berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orangorang dan perilaku yang diamati. Sumber data penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari wawancara dan data dari pemilik usaha Batik Shaho. Sedangkan sumber
data sekunder dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh dari laporan-laporan
maupun data lain ataupun berita-berita yang bisa menjadi acuan perkembangan UMKM.
Dari data-data yang sudah diperoleh, peneliti melakukan analisis dengan menggunakan
analisis data kualitatif. Komponen-komponen analisis data menurut Sugiyono (2016)
sebagai berikut : Mereduksi data dengan memfokuskan kepada hal-hal yang penting.
Melakukan penyajian data dan melakukan penarikan kesimpulan.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Batik Shaho terletak di Jl. LKMD, No. 45, RT. 05, Kecamatan Batu Ampar, Kelurahan
Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Batik Shaho di bangun sejak
tahun 1990 dengan usaha aawalnya adalah membuat seragam sekolah. Lokasi Batik Shaho
sangat jauh dari pusat kota Balikpapan dan tidak mudah ditemukan karena lokasinya yang
berada sedikit jauh dari jalan utama, usaha batik shaho merupakan industri rumah tangga
yang dijalankan oleh Bapak Supratono dan keluarganya. Batik shaho merupakan produsen
batik tulis, batik cap, dan batik print dengan corak khas Kalimantan Timur. Nama Shaho
diambil dari singkatan nama depan seluruh anggota keluarga. Supratono dan Haryati selaku
orangtua dan ketiga anak mereka yaitu Ardi, Hendri, dan Oki. Hasil observasi yaitu sehabis
pandemic usai pendapatan pemilik Batik Shaho Balikpapan belum kembali pulih 100%
sehingga perlu ditingkatkan kreativitas dan inovasi maupun jaringan bisnis. Berdasarkan
gender untuk pengrajin di Batik Shahp dengan jumlah laki-laki 32 orang dan jumlah
perempuan 28 orang dengan jumlah total 60 orang. Jumlah tersebut dapat berubah jika
pemilik kekurangan pegawai dan ingin menambahkan pegawai.

Gambar 1. Rincian Jumlah Pengrajin Batik Shaho


Sumber data: Batik Shaho Balikpapan
Jika merujuk pada penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan
usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara
luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam
mewujudkan stabilitas nasional. Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

5
(UMKM) telah menunjukkan peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih
menghadapi berbagai permasalahan baik secara internal maupun eksternal.

Gambar 2. Permasalahan UMKM di Indonesia


Sumber : Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara bersama Tim Sahabat UMKM, diketahui bahwa terdapat lima
aspek landasan masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, Tim digital Sahabat
UMKM mengatakan :
“Sebelum membangun UMKM, kami menemukan lima permasalahan UMKM,
permodalan, pemasaran, manajemen,networking, teknologi. Dari lima
permasalahan itu kami mencoba memecahkan satu persatu, karena lima hal ini
saling terintegritas. Dengan permodalan, komunikasi pemasaran, manajemen,
networking, teknologi yang bagus itu akan menumbuhkan UMKM yang
bagus.”
Hal ini juga diperkuat dari hasil dua tahun kebelakang, dalam aspek pemasaran dan
teknologi para pelaku UMKM mengalami kendala pengetahuan operasional teknologi itu
sendiri. Padahal sudah digembar-gemborkan untuk melakukan penggunaan e-commerce,
media sosial, instagram dan facebook. Sebenarnya, pemanfaatan teknologi digital, tidak
hanya menawarkan peluang dan keuntungan besar bagi penggunanya. Hal tersebut juga
memberikan tantangan pada semua bidang kehidupan untuk meningkatkan kualitas dan
efisiensi, termasuk komunikasi pemasaran. Kesadaran individu akan keberadaan teknologi
menjadi penting dalam proses penyebaran inovasi di bidang ini. Seluruh aktivitas ekonomi,
termasuk pelaku UMKM dapat berinteraksi dan bertransaksi tanpa batas ruang dan waktu.
Artinya, hadirnya perkembangan teknologi digital memungkinkan para pelaku UMKM
untuk memasarkan produknya secara online.
Berbicara mengenai komunikasi, antara komunikasi dan pemasaran merupakan dua
hal yang saling terhubung. Keduanya memungkinkan perusahaan maupun pelaku UMKM
untuk menghubungkan brand atau Produk mereka dengan konsumen sehingga dapat
menciptakan pengalaman dan membangun mekanisme pasar baik online maupun offline.
untuk memengaruhi keberhasilan suatu produk menembus pasar. Salah satunya dengan
memanfaatkan para konsumen di era digital saat ini yang menjadi khayalak aktif dalam
mencari informasi tentang suatu produk. Namun, tidak mudah bagi pelaku UMKM untuk
menghadapi tantangan tersebut. UMKM harus dapat merencanakan bagaimana
menggunakan teknik komunikasi pemasaran digital sebagai alat pemasaran yang
kompetitif dan menjadikan komunikasi sebagai faktor penentu. Pelaku UMKM diharuskan

6
dapat fokus melakukan pengembangan strategi pemasaran dengan menekankan kekuatan
hubungan dengan konsumen. Kemudian, agar UMKM dapat mengikuti perubahan
teknologi tersebut, harus dibuat sistem yang dapat membantu para pelaku UMKM untuk
belajar melakukan teknik komunikasi pemasaran dengan memanfaatkan perkembangan
digital. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga harus
diupayakan untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM. Misalnya dengan mengelola
komunikasi yang positif antara konsumen dan penjual.
Sahabat UMKM merupakan salah satu komunitas yang hadir sebagai mitra
strategis untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat
memiliki daya saing. Komunitas Sahabat UMKM selalu mengadakan kegiatan untuk
mendukung para pelaku UMKM melalui akses pemasaran, akses permodalan, dan berbagai
program pelatihan dan pendampingan. Sebagai komunitas terkemuka, Sahabat UMKM
membantu dalam usaha pemberdayaan UMKM kearah digital. Hal tersebut dilakukan
bersama dua tim inti yang terdiri dari tim digital marketing dan tim community. Kemudian
kedua tim Sahabat UMKM saling bersinergi untuk membantu pengembangan UMKM
Indonesia. Adapun dalam pembagian tugas dan wewenang, tim digital marketing
bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan media sosial dan media digital. Lain
halnya dengan tim community yang lebih cenderung berfokus pada event dan UMKM
relation guna untuk memberikan pelatihan seperti one stop training kepada kurang lebih
3000 member di seluruh indonesia. Tim comuunity memiliki fokus untuk membangun
UMKM dalam segala sisi. Misalnya, seperti para pelaku UMKM dengan rentang usia
diatas 35 tahun. Di era digital seperti ini, tentu menggunakan teknologi adalah hal yang
tidak mudah bagi mereka. Padahal, dengan tidak mengikuti perkembangan teknolgi sulit
membuat pelaku UMKM berkembang dalam memasarkan produk mereka.
Berbeda halnya dengan para pelaku UMKM yang merupakan generasi Milenial
atau yang biasa disebut dengan generasi melek teknologi. Pada dasarnya, generasi Milenial
memang memiliki kemampuan yang baik dalam hal penggunaan media baru, seperti
Instagram, Facebook maupun WhatsApp. Sayangnya, dalam menentukan sustainable
produk yang dapat dijual untuk jangka panjang dan bukan musiman, generasi Milenial
cenderung mengalami kesulitan. Padahal salah satu kunci keberhasilan para pelaku
UMKM adalah dengan tersedianya pasar yang jelas untuk mereka. Hal ini juga
dikonfirmasi oleh Tim Sahabat UMKM :
“Menambahkan, mereka (Kaum Milenial) memang tau bagaimana menggunakan
Instagram, tapi mereka gatau bagaimana membuat konten yang pas dan relevan ke
target mereka.”
Dalam bidang pemasaran sendiri, orientasi pasar yang tinggi, kuatnya menghadapi
persaingan yang kompleks dan memadainya infrastruktur pemasaran akan membuat para
Pelaku UMKM mampu menghadapi mekanisme pasar yang terbuka dan kompetitif. Oleh
karena itu, guna mengoptimalisasi platform yang tersedia saat ini, kedua tim Sahabat UMKM
memberikan pemecahan masalah kepada para pelaku UMKM melalui komunikasi
menggunakan teknologi berbasis digital. Adapun beberapa tahap yang harus dilalui
diantaranya :

7
Tahap pertama, melakukan pendaftaran : pada tahap ini, peserta melakukan pendaftaran
untuk menjadi member melalui website Sahabatumkm.id.

Gambar 3. Formulir Pendaftaran


Sumber : www.sahabatumkm.id/

Pada Sahabatumkm.id, terdapat form pendaftaran yang mengharuskan setiap pelaku


UMKM untuk mengisi nama, alamat, no KTP dan informasi lengkap lainnya. Setelah selesai
melakukan pendaftaran menjadi anggota Sahabat UMKM, para pelaku UMKM mendapatkan
update informasi dan mengikuti semua kegiatan yang diadakan secara online maupun offline.
Tahap kedua, bergabung ke dalam grup WhatsApp Sahabat UMKM. Dalam grup
WhatsApp, para anggota Sahabat UMKM dapat melakukan interaksi dan tanya jawab
diantara pengurus dan anggota lainnya, seperti yang dikatakan oleh Tim
UMKM.

“Untuk berkomunikasi dengan member kami punya grup WhatsApp di bagi perkota.
Seperti Jakarta, kami punya 3 grup, begitupun dengan
daerah-daerah lain.”

Melalui prinsip komunikasi yang positif dan saling membangun, setiap anggota akan
mendapatkan insight atau pengetahuan baru mengenai pengembangan UMKM. Tidak
hanya itu, para pelaku UMKM juga dapat saling berkontribusi, menyampaikan
gagasangagasan, dan berbagi pengalaman dalam membangun serta mengembangkan
jaringan usaha.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh oleh pelaku UMKM, yaitu berhak mendapatkan
informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang publikasikan melalui website sahabatUMKM
dan MNews.co.id. M-News.co.id merupakan media partner Sahabat UMKM dan portal
berita digital UMKM nomor satu di Indonesia. M-News.co.id sendiri menjadi media
online yang khusus membahas tren dan produk UMKM, serta profil kewirausahaan
inspiratif yang ada di Indonesia. Selanjutnya mengikuti kelas komunitas. Kelas komunitas
merupakan tempat belajar para pelaku UMKM untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang
dibutuhkan dalam mengembangkan UMKM mereka. Tim Sahabat UMKM menambahkan :

“Kami mengadakan kelas komunitas yang sesuai dengan yang mereka mau. Kita
awalnya mengenalkan Branding, foto produk baru mengenalkan platform yang harus
digunakan.”

8
Pelaksanaan kelas komunitas ini meliputi forum dan mentoring yang masih lebih
banyak dilakukan di daerah pusat. Prinsip utamanya adalah membangun komunikasi
pemasaran yang positif seperti kegiatan One Day Training : Membangun UMKM dengan
kompetisi global. Dalam kegiatan ini, Sahabat UMKM mengundang pengusaha-pengusaha
untuk memasarkan produk dan transaksi melalui digital. Dalam training ini, Sahabat UMKM
bekerjasama dengan WowBid, BayarInd, and M-Direct sebagai pembicara dalam kegiatan
yang diikuti bersama lebih dari 3000 pelaku UMKM

Gambar 4. One Day Training di Kota Balikpapan


Sumber : sahabatumkm.id/galeri

Oleh karena itu, Sahabat UMKM menggunakan Webinar sebagai solusi lain untuk
tetap mencapai pembaharuan maupun menjangkau para pelaku UMKM hingga kedaerah,
seperti yang tercantum pada gambar 5 dibawah ini :

9
Gambar 5. Pentingnya Memiliki Website Bagi Pelaku UMKM
Sumber : sahabatumkm.id/event

Selanjutnya dalam praktek pelaksanaan kelas komunitas, Sahabat UMKM dapat


melakukannya secara mandiri ataupun bekerja sama dengan media partner yang dimiliki
mereka. Dalam kelas komunitas tersebut, para pelaku UMKM akan diajarkan untuk
melakukan: Brand Story Telling yaitu bagaimana produk-produk yang dimiliki oleh UMKM
akan dikenal oleh masyarakat. Storytelling merupakan salah satu bentuk komunikasi dan
kepedulian dalam industri sebagai strategi komunikasi pemasaran. Pada dasarnya, cerita
mengomunikasikan bagaimana dan mengapa kehidupan berubah. Melakukan aktivitas Brand
Story Telling perlu untuk dilakukan. Melalui teknik Brand Story Telling, para member dapat
mengklaim keberadaan bisnis mereka di dunia digital membuat konsumen melakukan
transaksi secara bekala di website maupun media sosial.
Kemudian teknik Copywriting yaitu mengkomunikasikan produk yang dimiliki oleh
UMKM kepada pasar. Jika para pelaku UMKM dapat melakukan Copywriting dengan benar
maka akan memberikan dua hasil signifikan. Pertama, meningkatkan penjualan produk
UMKM dan kedua membuat brand jadi lebih menarik. Sebenarnya teknik Copywriting yang
digunakan oleh pelaku UMKM bukan hanya untuk sekedar berjualan tetapi juga membangun
nilai brand sebuah produk. Sehingga produk yang ditampilkan tidak hanya dibeli karena
penampilan tapi juga pentingnya informasi dan keunggulan yang diberikan dari produk
tersebut. Preview Produk Partner: Tahap ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan
partner Sahabat UMKM. Dalam mendukung ke berlangsungan bisnis UMKM, Sahabat
UMKM melakukan kerjasama dengan Startup seperti Gojek dan e-commerce seperti Lazada,
Avana Indonesia, Shopee dan yang lainnya.
Hal tersebut dilakukan agar adanya benang merah yang dibentuk dari materi yang
diberikan di kelas komunitas dengan produk yang dimiliki oleh partner.

10
Gambar 6. Kolaborasi Sahabatumkm dengan Avana Indonesia
Sumber : sahabatumkm.id/event

Dalam wawancara yang dilakukan, Tim Sahabat UMKM mengatakan :

“Dari masalah pemasaran online, sahabat UMKM menjalani kerjasama dengan


beberapa partner, kami bisa dibilang bridging institution. Kita mempertemukan
pelaku UMKM dengan pelaku profesional seperti Startup shopee melalui kelas
komunitas.”

Sehingga proses pengenalan produk dari partner dapat digunakan oleh pelaku UMKM
untuk mengembangkan produk yang dijual. Selain itu dalam aspek komunikasi pemasaran,
fokus yang diberikan diantaranya mencakup aspek pengembangan produk dan publikasi.
Adapun dalam pengembangan produk, Sahabat UMKM melakukan berbagai event dan
bekerjasama dengan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif). BEKRAF merupakan program
pemerintah Indonesia yang diberikan kepada para pelaku UMKM yang ada di Indonesia
melalui komunitas yang ada seperti Sahabat UMKM. Salah satu tujuan BEKRAF adalah
agar memiliki badan hukum yang layak dan diakui sebagai usaha dan hak kekayaan
intelektual di Indonesia secara gratis. Dalam memberikan legalitasnya, para pelaku UMKM
harus melalui seleksi dan kurasi sesuai standar yang dimiliki oleh BEKRAF. Dalam
pengembangan produk yang lain, Sahabat UMKM juga bekerja sama dengan Tribulancer
terkait packaging produk yang dimiliki UMKM. Beberapa produk UMKM yang sudah jadi
di evaluasi akan dibuat ulang kemasannya agar dapat menarik ketika dipasarkan secara
digital. Hal tersebut terjadi karena dalam pemasaran digital yang menjadi poin utamanya
adalah adanya visualisasi produk. Dengan adanya Visualisasi produk, para konsumen akan
tertarik untuk membeli produk yang pelaku UMKM miliki.
Kemudian memberikan publikasi. Berbeda dengan pengembangan produk, pemberian
publikasi disediakan melalui kelas komunitas. Dalam mencapai kebutuhan ini, Sahabat
UMKM melakukan kerjasama dengan ADX Asia yang merupakan marketplace di bidang
periklanan. ADX Asia memudahkan para pelaku UMKM melakukan publikasi produk
dalam bentuk tulisan, audio mapun audio visual. Sehingga fokus dari pemecahan yang
diberikan oleh Sahabat UMKM ada pada pemanfaatan teknologi dan percepatan informasi.
Selain itu, dalam hal publikasi Sahabat UMKM juga melakukan proses kerjasama
dengan pemerintah mengenai pemasaran program 1 juta domain gratis untuk pengguna
UMKM. Tujuannya agar para pelaku UMKM dapat melakukan pemasaran secara mudah
melalui website yang mereka miliki. Sahabat UMKM Store. Para pelaku UMKM harus
merasakan dampak yang lebih besar yaitu mengalami krisis ekonomi dan juga harus
mengikuti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Oleh karena itu, salah satu usaha
yang dilakukan oleh Komunitas Sahabat UMKM untuk membantu para anggotanya agar
dapat survive dengan menghadirkan toko online bernama Sahabat UMKM Store.

11
Sahabat UMKM Store merupakan

Toko online yang tersedia di Tokopedia.com dan dapat menjangkau pemasaran


secara nasional. Alasan memanfaatkan platform tersebut dikarenakan Tokopedia
merupakan e-commerce nomor satu dengan traffic visitor terbanyak di Indonesia.
Sedangkan tujuan Komunitas Sahabat UMKM menghadirkan Sahabat UMKM Store untuk
mendigitalisasikan unit bisnis pelaku UMKM dan membantu memasarkan produk anggota
Sahabat UMKM. Sehingga, bagi para konsumen maupun pengunjung Tokopedia tidak
perlu kesulitan untuk mencari barang UMKM pilihan yang disediakan oleh anggota
Sahabat UMKM tersebut.
Dalam konteks bisnis, Sahabat UMKM memberikan peluang Sahabat UMKM Store
sebagai penetrasi untuk mendorong peningkatan penjualan. Hal ini tentu berpengaruh pada
proses pembentukan dan pemeliharaan hubungan dengan konsumen. Pada tahap awal yang
diterapkan saat ini, produk yang difokuskan adalah sektor kuliner. Sektor kuliner menjadi
usaha yang sebagian besar dipilih oleh anggota Sahabat UMKM. Tidak hanya itu, dalam
program ini para anggota Sahabat UMKM bisa bekerja sama dalam memasarkan produk
mereka, dan nantinya barang tersebut akan dikurasi dengan melihat dari segi kualitas,
perizinan, dan kemasan.
Dalam proses perubahan dan hasil sosial ini, pengembangan UMKM merupakan
komponen penting dalam program pembangunan nasional untuk meletakkan landasan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Pengembangan UMKM pada
hakikatnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Selain
itu, dalam menghadapi mekanisme pasar yang semakin terbuka dan kompetitif, penguasaan
teknik merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing UMKM. Dalam konsep
komunikasi pemasaran, strategi ini harus disusun berdasarkan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Oleh karena itu, diantara upaya yang essential yang dapat dilakukan:
standarisasi kualitas produk daerah, sosialisasi standar produk daerah, komunikasi bisnis
online, dan bantuan pemutahiran teknologi produksi (memenuhi standar kesehatan atau
keamanan konsumsi, dan ramah lingkungan hidup). Pada dasarnya, pelaksanaan
komunikasi pemasaran juga perlu mengikuti tahapan sosialisasi perubahan sosial. Dalam
beberapa masalah yang terjadi dalam sektor UMKM, sebagian besar ditujukan guna
mengubah pola perilaku pengadopsi sasaran.

12
Gambar 7. Model Digitalisasi UMKM sebagai Hasil Inovasi dalam Komunikasi
Pemasaran UMKM
Sumber : Peneliti
Dalam aspek advertising terdapat 21 para pelaku UMKM yang menjadi anggota
Sahabat UMKM dapat beriklan di platform ADX Asia. Namun, hal tersebut dapat dilakukan
jika para pelaku UMKM dapat mengembangkan produk melalui Brand story telling dan
Copywriting, maka mereka akan mendapatkan persetujuan dari ADX Asia untuk beriklan.
Sehingga adanya sumbangsih dari ADX Asia dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia,
membuat para pelaku UMKM mudah untuk melakukan teknik komunikasi pemasaran
dengan menerbitkan produk berbentuk teks, audio dan audiovisual. Selain itu, dalam aspek
advertising, ADX Asia tidak ingin para pelaku UMKM hanya berbicara tentang produk.
Tetapi juga harus memiliki karakter, dan nantinya akan menyesuaikan dengan target pasar
baik di pedesaan maupun di kota.
Sahabat UMKM hadir untuk mengubah gaya komunikasi pemasaran UMKM
Indonesia melalui sosialisasi inovasi sosial. Tim Sahabat UMKM memberikan pemecahan
masalah kepada para pelaku UMKM melalui komunikasi pemasaran menggunakan
teknologi berbasis digital. Adapun beberapa tahap yang harus dilalui diantaranya : 1),
melakukan pendaftaran member melalui website; 2) bergabung ke dalam grup WhatsApp
Sahabat UMKM. Melalui prinsip komunikasi yang positif, saling membangun, dan berhak
mendapatkan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang publikasikan melalui website
sahabat UMKM dan M-News.co.id; 3), mengikuti kelas komunitas. Dalam kelas komunitas
tersebut, para pelaku UMKM akan diajarkan untuk melakukan: Brand Story Telling dan
Copywriting yaitu untuk meng komunikasikan produk yang dimiliki oleh UMKM kepada
pasar; 4), melakukan Preview Produk Partner: Tahap ini dapat dilakukan melalui kerja sama
dengan partner (startup) Sahabat UMKM seperti Gojek dan e-commerce seperti Lazada,
Avana Indonesia, Shopee dan yang lainnya; 5) menyediakan Sahabat UMKM Store. Sahabat
UMKM Store merupakan toko online yang tersedia di Tokopedia.com dan dapat menjangkau
pemasaran secara nasional.

SIMPULAN
Pelaku UMKM melalui komunikasi pemasaran menggunakan teknologi berbasis digital.
Adapun beberapa tahap yang harus dilalui diantaranya : 1), melakukan pendaftaran
member melalui website; 2) bergabung ke dalam grup WhatsApp Sahabat UMKM. Melalui

13
prinsip komunikasi yang positif, saling membangun, dan berhak mendapatkan informasi
mengenai kegiatan-kegiatan yang publikasikan melalui website sahabatUMKM dan M-
News.co.id; 3), mengikuti kelas komunitas. Dalam kelas komunitas tersebut, para pelaku
UMKM akan diajarkan untuk melakukan: Brand Story Telling dan Copywriting yaitu untuk
meng komunikasikan produk yang dimiliki oleh UMKM kepada pasar; 4), melakukan
Preview Produk Partner: Tahap ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan partner
(startup) Sahabat UMKM seperti Gojek dan e-commerce seperti Lazada, Shopee dan yang
lainnya; 5) menyediakan Sahabat UMKM Store. Sahabat UMKM Store merupakan toko
online yang tersedia di Tokopedia.com dan dapat menjangkau pemasaran secara nasional.
Adapun setelah mengikuti tahaptahap tersebut menghasilkan UMKM mendapatkan
legalitas bisnis, melakukan periklanan secara online dan bergabung bersama Bekraf, e-
commerce dan Startup. Sehingga diharapkan setiap UMKM dapat bertahan dengan cepat
beradaptasi dan melakukan perubahan komunikasi pemasaran kearah digital.

DAFTAR PUSTAKA
Awali, Husni dan Rohmah, Farida. (2020) Urgensi Pemanfaatan E-Marketing Pada
Keberlangsungan Umkm Di Kota Pekalongan Di Tengah Dampak Covid-19. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, 2 (1), 1-14.
Choi, N., & Majumdar, S. (2015). Social
Innovation: Towards a Conceptualisation. Technology and Innovation for Social
Change. Berlin: Springer. Hal: 7–34.
Chrismardani,Yustina. (2014). Komunikasi Pemasaran Terpadu : Implementasi Untuk
Umkm. Jurnal NeO-Bis, 8(2), 176-189.
Firmansyah, M., A. (2020). Komunikasi Pemasaran. Surabaya: CV Qiara Media.
Hadiyati, E. (2012). Kreativitas Dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Pemasaran
Kewirausahaan Pada Usaha Kecil . Inovasi dan Kewirausahaan , 1, 135-151.
Hadiyati, E. (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha
Kecil . JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN , 13, 8-16.
Hamzah, L. M., & Agustien, D. (2019). Pengaruh Perkembangan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah Terhadap Pendapatan Nasional Pada Sektor Umkm di
Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 8 (2), 215-228.
Hanoatubun, Silpa. (2020). Dampak Covid-
19 Terhadap Perekonomian
Indonesia. Journal of Education Psychology and counselling, 2(1), 146-153.
Hidayaturrahman, M., & Purwanto, E. (2020). COVID-19: Public support against the
government's efforts to handle and economic challenges. Jurnal Inovasi Ekonomi,
5(2), 31-35.
Moleong, Lexy J.(2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Pustaka.
Nicolaa M., et.al.(2020) The socioeconomic implications of the coronavirus pandemic
(COVID-19): A review. International Journal of Surgery, 78, 185-193.
Rosmandi, Maskarto L. N. (2021). Inovasi dan Kreativitas Pelaku Usaha UMKM di Era
Covid-19. STIE Kritdatama. Bandung.

14
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabet.

Taufik, & Ayuningtyas, E.A. (2020). Dampak Pandemi Covid-19


Terhadap Bisnis dan Eksistensi Platform Online. Jurnal Pengembangan Wiraswasta,
22 (1), 21-32.
Widyastuti, Sri. (2017). Manajemen Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta: Universitas Pancasila.

15

You might also like