You are on page 1of 7

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

Bagian bunga dan fungsinya. Silahkan lihat gambar disamping


1. Mahkota berfungsi menarik serangga.
2. Kepala putik berfungsi sebagai alat kelamin betina.
3. Benang sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan.
4. Kelopak berfungsi melindungi bungan saat masih kuncup.
5. Tangkai berfungsi melekatkan bunga pada pohon.

Perkembangbiakkan Generatif pada Tumbuhan


Perkembangbiakkan generatif adalah perkembangbiakkan
tumbuhan secara kawin.
Tahapan perkembangbiakkan generatif pada tumbuhan meliputi:
1. Perkembangbiakkan diawali dengan peristiwa menempelnya serbuk sari di atas kepala putik
(penyerbukan).
2. Serbuk sari yang menempel di atas
kepala putik akan tumbuh buluh
serbuk sari yang menuju ke ruang bakal
biji.
3. Sel kelamin jantan (spermatozoid) akan
turun menuju ruang bakal biji melalui
buluh serbuk sari tersebut.
4. Di ruang bakal biji, sel kelamin
jantan akan melebur dengan sel
kelamin betina (ovum), peristiwa ini
disebut dengan pembuahan.
5. Hasil dari pembuahan adalah zigot.
6. Zigot akan berkembang menjadi
lembaga.
7. Lembaga berkembang menjadi bakal biji.
8. Bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah.
9. Lembaga yang ada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami pada Tumbuhan


Perkembangbiakkan vegetatif adalah perkembangbiakkan secara tidak kawin. Perkembangbiakkan
vegetatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu perkembangbiakkan vegetatif alami dan perkembangbiakkan
vegetatif buatan. Perkembangbiakkan vegetatif alami adalah perkembangbiakkan secara tidak kawin tanpa
ada campur tangan manusia. Berikut merupakan contoh perkembangbiakkan vegetatif alami pada tumbuhan.
1. Umbi Batang
Umbi batang merupakan batang yang tertanam di dalam tanah dan menyimpan cadangan makanan atau
biasa dikenal sebagai tanaman yang buahnya ada didalam tanah.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang: kentang, bengkuang, dan ubi jalar.
2. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah pelepah daun yang memiliki bentuk berlapis-lapis dan tertanam di dalam tanah. Contoh
tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis adalah: bawang merah, bawang putih, bunga bakung,
dan bunga tulip.
3. Umbi Akar
Umbi akar merupakan akar yang dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan.
Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan umbi akar adalah: singkong, wortel, lobak, dan tanaman
dahlia.
4. Akar Tinggal
Akar tinggal merupakan batang yang
tumbuh menjalar di dalam tanah. Contoh
tanaman yang berkembangbiak dengan akar
tinggal adalah: lengkuas, jahe, kunyit, dan
kencur.
5. Geragih atau Stolon
Geragih atau stolon merupakan batang yang
menjalar di atas permukaan tanah. Batang
tumbuhan yang menyentuh tanah akan
tumbuh akar. Contoh tanaman yang
berkembangbiak dengan cara geragih atau
stolon adalah: strawberi, antanan, arbei, dan
rumput teki.
6. Tunas
Tunas adalah bagian tumbuhan baru yang tumbuh pada tanaman induknya. Tunas yang tumbuh tersebut
jika dipotong bisa ditanam lagi. Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan tunas adalah: bambu,
tebu, dan pisang.
7. Tunas Adventif
Tunas adventif merupakan tunas yang tumbuh di bagian tepi daun. Contoh tanaman yang berkembangbiak
dengan tunas advenif adalah cocor bebek.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan pada Tumbuhan


Perkembangbiakkan vegetatif buatan adalah
perkembangbiakkan secara tidak kawin dengan campur
tangan manusia. Contoh perkembangbiakkan vegetatif
buatan adalah:
1. Mencangkok
Merunduk adalah cara perkembangbiakan dengan
cara mengerat batang pohon, kemudian diikat
dengan menggunakan tanah dan sabut kelapa.
Contoh tanaman yang dapat dicangkok: jambu,
mangga, belimbing, dan jeruk.
2. Stek
Stek dilakukan dengan menanam potongan bagian
tertentu dari pohon.
Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan
stek: mawar, singkong, dan gamal.
3. Merunduk
Merunduk merupakan cara perkembangbiakkan
membengkokkan batang atau ranting dan
memendamnya di dalam tanah.
Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan
merunduk: apel dan bugenvil
4. Menempel (Okulasi)
Menempel merupakan cara perkembangbiakkan dengan menempelkan suatu tunas muda di batang
(ranting) tanaman induk.
Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan menempel adalah: jeruk, durian, dan rambutan.
5. Menyambung (Kopulasi)
Menyambung merupakan cara perkembangbiakan yang dilakukan dengan menyambungkan batang bawah
dan batang atas dari suatu tanaman yang berbeda.
PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN

Perkembangbiakan Generatif pada Hewan

➢ Ovipar. Ovipar adalah hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur. Telur pada
umumnya harus dierami induknya hingga menetas. Proses pengeraman dilakukan untuk menjaga
suhu telur agar tetap stabil. Suhu telur yang tetap terjaga sangat berpengaruh pada perkembangan
bakal hewan yang ada di dalam telur. Hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara ovipar
adalah hewan jenis unggas, reptil dan ikan.
Ciri khusus hewan ovipar
• tidak memiliki daun telinga.
• bukan merupakan hewan mamalia.
• induk tidak menyusui anaknya.
• tidak memiliki kelenjar susu.
• induk mengerami telur hingga menetas.
• telur berada di luar tubuh induknya.

➢ Vivipar. Vivipar adalah hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan. Pada
umumnya hewan ini termasuk jenis mamalia.
Ciri khusus hewan vivipar
• Memiliki kelenjar susu
• Memiliki daun telinga
• Penutup tubuh hewan vivipar adalah rambut
• Merupakan kelompok mamalia
• Individu baru akan dikeluarkan atau akan dilahirkan dari tubuh induknya

➢ Ovovivipar. Ovovivipar adalah hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur


didalam tubuh dan menetas didalam tubuh kemudian mengeluarkan individu baru dengan cara
melahirkan. Hewan-hewan ini memang sangat spesial dan sangat sedikit.
Pembuahan pada jenis ovovivipar terjadi pada betina hingga terbentuk sebuah telur. Di dalam
telur anak tumbuh embrio yang akan berkembang menjadi keturunan. Proses tersebut yang
disebut kehamilan. Cadangan makanan didapat langsung dari embrio telur tersebut bukan dari
induknya.
Namun telur hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu lalu menetas. Hingga telur menetas
didalam perut dan dilahirkan. Hewan yang berkembangbiak dengan cara ovovivipar diantaranya
kuda laut, ular kadut, ikan guppy, ikan pari, ikan hiu, bunglon, iguana, kadal, salamander,
platypus.
Ciri khusus hewan ovovivipar
• Memiliki embrio yang dapat berkembang menjadi cangkang telur dalam tubuh induknya
• Tidak menyusui
• Pembentukan anak dilakukan dengan cara generatif
• Anak tidak diasuh oleh induknya
• Induk tidak memiliki Rahim
• Termasuk hewan berdarah dingin
• Setelah menetas individu baru akan keluar langsung dari tubuh induknya.
Perkembangbiakan Vegetatif pada Hewan

➢ Membelah diri
Membelah diri adalah cara perkembangbiakan hewan dengan jalan membagi tubuhnya menjadi
dua bagian yang sama atau lebih secara langsung yang dilakukan hewan bersel satu.
Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara membelah diri adalah Amoeba, protozoa,
paramecium dan virus.
➢ Bertunas
Bertunas adalah cara berkembangbiak hewan pada saat organisme baru tumbuh. Tunas baru akan
melekat sepanjang pertumbuhannya hingga menjadi organisme baru. Contoh hewan yang
berkembangbiak dengan cara bertunas adalah Hydra, Porifera, dan coelenterate.
➢ fragmentasi
Fragmentasi adalah cara perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri atau
pemutusan bagian tubuhnya. Contoh hewan fragmentasi adalah planaria dan cacing pita

ADAPTASI MAKHLUK HIDUP


Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.
Berdasarkan bentuknya, adaptasi diklasifikasikan menjadi 3, yakni: Adaptasi Morfologi (bentuk tubuh),
Adaptasi Fisiologi ( fungsi kerja tubuh), serta Adaptasi Tingkah Laku (behavioral).

Macam-Macam Adaptasi Makhluk Hidup

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang
berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati
karena tampak dari luar. Contoh: Jenis paruh dan kaki burung, beragam tipe mulut serangga, aneka ragam
jenis akar, batang dan daun pada tanaman. Termasuk dari macam-macam jenis adaptasi makhluk hidup.

➢ Macam- macam adaptasi morfologi pada hewan


a. Burung. Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya
dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya,
bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima. Bentuk paruh burung juga beraneka ragam.
Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
b. Serangga. Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu
bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis
makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan
menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
• Mulut pengisap Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat
digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-
kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
• Mulut penusuk. Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang
tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah
nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian
menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai
pengisap.
• Mulut penjilat. Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang
dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang
memiliki mulut penjilat adalah lebah.
• Mulut penyerap. Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap
yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang
berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
c. Unta. Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk
tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta
adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan
lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu
yang lama.
d. Bentuk Gigi secara khusus. Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi
empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung
pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
e. Bentuk Moncong
• Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan
Selatan.
• Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
• Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan
lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
• Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut
untuk menangkap serangga

➢ Macam-Macam Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan


a. Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya
kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak
berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar
panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
b. Hidrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai.
Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
Batangnya berongga berisi udara sehingga bias mengapung.
c. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya
tumbuhan paku dan lumut.
Daun; Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki
daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan
serangga yang hinggap.
Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga
tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
Bunga; Bentuk bunga tumbuhan juga dapat dianggap sebagai adaptasi morfologi. Bentuk
bunga ini berkaitan dengan cara penyerbukannya. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu
serangga umumnya memiliki warna perhiasan bunga yang menarik.
Akar; Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh
di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ bisa bertahan
hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh, sehingga sulit untuk diamati.

➢ Macam – Macam Adaptasi Fisiologi pada Manusia


1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan
dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).

➢ Macam – Macam Adaptasi Fisiologi pada Hewan


Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging).
herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-
hewan tersebut terhadap jenis makanannya, antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim
pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding
sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:
Contoh:
• Sistem Pencernaan Khusus pada hewan Ruminansia. Hewan Ruminansia (pemakan
rumput), memiliki tipe pencernaan khusus untuk mencerna rumput-rumputan yang memiliki
dinding sel. Hewan ini bisa mencerna makanan di lambung.
• Sistem Kerja Tubuh pada Ikan Air Laut. Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat
dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini disebabkan kadar garam air laut lebih tinggi daripada
kadar garam air tawar. Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga
mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
• Kecepatan Metabolisme. Ketika berada di daerah dingin , kecepatan metabolisme hewan
berdarah panas akan meningkat. Sedangkan Hewan yang berdarah dingin kecepatan
metabolismenya akan menurun jika berada di tempat atau daerah berhawa dingin.
Contoh hewan lainnya:
• Burung Hnatu. Burung hantu memiliki penglihatan yang tajam pada malam hari, sehingga
memudahkannya untuk mencari makan.
• Musang. Ada hewan sejenis musang yang dapat menyemburkan cairan yang bau dari duburnya,
berfungsi untuk melindungi dirinya dari ancaman musuh.
• Tupai. Ada juga hewan sejenis tupai dapat mengekstarak air yang berasal dari biji-bijian,
sehingga hewan ini dapat bertahan hidup di daerah kering.

➢ Macam – Macam Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan


a). Pohon Pisang. Pohon pisang memiliki daun yang lebar serta tipis yang dilapisi oleh zat lilin untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
b). Pakis. Salah satu cara tumbuhan pakis beradaptasi dengan lingkungan yang lembab yaitu dengan
menggulung daun mudanya.
c). Pohon Bakau. Supaya dapat bertahan hidup di daerah perairan pasang-surut pohon bakau memiliki
akar gantung yang fungsinya untuk pernafasan.
d). Memiliki Zat Asam. Terapat jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan sejenis zat asam untuk
memangsa serangga atau hewan.
e). Eceng Gondok. Eceng gondok dan kangkung air batangnya berongga shingga dapat hidup dan
tumbuh di air.
f). Tumbuhan Dikotil. Tumbuhan dikotil yang memiliki mahkota bunga yang indah, fungsinya untuk
menarik serangga supaya dapat membantu penyerbukan.
g). Tumbuhan Berbunga. Tumbuhan yang berbunga umumnya akan menghasilkan nektar untuk
menarik serangga sehingga dapat membantu penyerbukan.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah
laku. Adaptasi tingkah laku terlihat dari tindakan atau tingkah laku makhluk hidup untuk menjaga
kelangsungan hidupnya.

➢ Macam – Macam Adaptasi Tingkah Laku Hewan terhadap Lingkungan


a. Bunglon. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia
terlindung dari musuhnya. Perubahan warna kulit sesuai dengan warna lingkunagannya seperti yang
dilakukan olehBunglon dinamakan mimikri.
b. Kalajengking. Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya.
Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain
yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah,
dan ular.
c. Cumi-Cumi. Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan,
seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya
dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
d. Siput. Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis
ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain
siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari
musuhnya.
e. Cicak. Cicak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cicak
mengelabuhi musuhnya dengan cara memutuskan ekornya. Kejadian ini dinamakn autotomi.
Jika seekor cicak dikejar pemangsa,ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga
perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak-gerak tersebut. Kesempatan itulah yang
digunakan cicak untuk menghindarkan diri dari kejaran predator.
f. Ikan Paus. Kebutuhannya akan oksigen dari udara, membuat paus mengembangkan adaptasi
perilaku berupa tidur mengambang di dekat permukaan air. Hal tersebut dilakukan agar paus
mudah untuk mengambil napas. Sehingga, tidak kehabisan oksigen dan tenggelam saat tidur

➢ Macam – Macam Adaptasi Tingkah Laku Tumbuhan terhadap Lingkungan


• Misalnya tumbuhan hutan hujan tropis cenderung tumbuh ke atas dan arah cahaya untuk
mendapat sinar matahari cukup.
• Tumbuhan jati yang menggugurkan daunnya setiap kali musim kemarau. Jati melakukannya
untuk mengurangi penguapan, sehingga jati tetap bisa hidup walau dalam kondisi tanah yang
mengalami kekeringan.

You might also like