You are on page 1of 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 2

B. Maksud Tujuan dan Kegunaan Pemantauan Lingkungan Hidup. . . 3

C. Dasar Pelaksanaan Pemantauan Lingk

ungan Hidup................................................................................ 4

BAB II PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN KEGIATAN

A. Pengelolaan dan Pemantauan Kebersihan Lingkungan.................. 5

B. Pengelolaan dan Pemantauan Limbah Non Medis.......................... 5

C. Pengelolaan dan Pemantauan Limbah Medis................................. 6

D. Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit........................................... 7

E. Pemantauan Kualitas Air Bersih................................................... 7

F. Pemantauan Binatang Pengganggu............................................... 8

G. Pemantauan Higiene dan Sanitasi Makanan Minuman.................. 8

BAB III KESIMPULAN....................................................................... 9

LAMPIRAN

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

RSUD A. Makkasau Kota Parepare merupakan salah satu rumah


sakit pemerintah yang dibangun dengan bantuan Bank Dunia pada tahun
1985, serta mulai dioperasionalkan pada tanggal 1 Juli 1987, dan
diresmikan pemakaiannya pada tanggal 18 Oktober 1988 oleh Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. Sejalan dengan perkembangan RSUD Andi
Makkasau Kota Parepare sebagai salah satu rumah sakit rujukan di
Propinsi Sulawesi Selatan, maka pada tanggal 7 Mei 2009, RSUD Andi
Makkasau Kota Parepare dinaikkan statusnya menjadi Rumah Sakit Tipe B
Non Pendidikan. Predikat ini lah yang merupakan kebanggaan yang
membuat seluruh jajaran RSUD Andi Makkasau bekerja secara Optimal
didalam melakukan fungsi pelayanan, perawatan bukan hanya secara
profesional tetapi juga santun dan beretika.

Pemantauan upaya pengelolaan kesehatan lingkungan di Rumah


Sakit meliputi penyehatan lingkungan ruang dan bangunan, penyehatan
air bersih, penyehatan hygiene sanitasi makanan minuman, pengelolaan
limbah, pemberantasan vector dan binatang pengganngu.

Pemantauan lingkungan atas usaha dan/atau kegiatan Rumah Sakit


Daerah Andi Makkasau Kota Parepare adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan
berdasarkan parameter dan tolak ukur baku mutu kualitas lingkungan
yang telah ditentukan.

B. Maksud, Tujuan dan Kegunaan Pemantauan Lingkungan Hidup.

1. Maksud Pemantauan Lingkungan Hidup.

Maksud pemantauan lingkungan hidup adalah untuk melakukan


arahan kegiatan pengamatan dan penelitian secara terus menerus pada
lokasi sumber dampak yang akan mempengaruhi penurunan kualitas
lingkungan. Selanjutnya untuk memberikan laporan atas kegiatan
pemantauan untuk pertimbangan pengujian efektifitas kegiatan
pengelolaan lingkungan yang di lakukan pencatatan hasil pemantauan
dan pengukuran parameter-parameter lingkungan.

2. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Tujuan dari upaya pemantauan lingkungan yang dilaksanakan


secara konsisten adalah :

2
a. Meningkatkan mutu pengelolaan lingkungan hidup di rumah sakit
b. Mengurangi kuantitas limbah rumah sakit dengan kualitas tidak
melampaui nilai ambang batas
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku segenap unsur yang
terlibat dalam pengelolan rumah sakit tentang pentingnya pengelolan
lingkungan rumah sakit.
Pada prinsipnya, teknik pengelolaan lingkungan yang akan di
terapkan di RSUD Andi Makkasau adalah sesuai petunjuk atau
pedoman pengelolaan yang berkaitan dengan usaha dan/atau
kegiatan pengoperasian rumah sakit yang dikeluarkan oleh
pemerintah berupa undang – undang, peraturan pemerintah,
Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri.
3. Kegunaan Pemantauan Lingkungan Hidup
Kegunaan pemantauan lingkungan dapat digunakan untuk:
a. Memahami fenomena – fenomena yang terjadi pada tahap kegiatan
operasianal RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
b. Pemantauan usaha dan/atau kegiatan secara sistematis dalam
periode waktu tertentu secara berulang dan terencana, dengan
orientasi untuk setiap masalah komponen lingkungan yang telah
direkomendasikan mempunyai dampak negatif penting atau dampak
positif penting sebagai dampak utama atau dampak turunannya.
c. Menguji efektifitas kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan terhadap parameter – parameter kualitas lingkungan yang
direkomendasikan menimbulkan dampak negatif sehingga layak
secara ekonomi mengurangi beban pencemaran kerusakan
lingkungan yang lebih parah dan berakibat fatal.
C. Dasar Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup terhadap usaha dan/atau kegiatan
RSUD Andi Makkasau Parepare, dilaksanakan atas dasar:
1. Peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 6 tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Adendum ANDAL RKL-RPL Tipe C Rumah Sakit Umum Daerah Andi
Makkasau Kota Parepare tahun 2020.

3
BAB II
PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN KEGIATAN

Untuk mengelola dampak penting sebagaimana diprediksi dalam


dokumen upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan
lingkungan (UPL) RSUD Andi Makkasau Parepare dengan pemantauan
dilakukan setiap hari. Dan pengambilan sampel air bersih dan air limbah
setiap bulan.
Atas dasar dampak penting yang terjadi terhadap lingkungan pada
tahap operasional RSUD Andi Makkasau Kota Parepare sebagai sumber
dampak, maka dilaksanakan upaya pengelolaan lingkungan hidup sebagai
berikut :
A. Pengelolaan dan Pemantauan Kebersihan Lingkungan
Untuk kebersihan Lingkungan RSUD Andi Makkasau Parepare
dilakukan oleh petugas kebersihan yang dibawah pengawasan dua orang
kooordinator lapangan Dengan jumlah tenaga 48 (Empat puluh delapan)
orang dengan an jam kerja mulai pukul 06.00 s/d 10.00 dan pukul 13.00
s/d 17.00 .
B. Pengelolaan dan Pemantauan Limbah Non Medis
1. Limbah non medis diangkut setiap pagi jpukul 06.00 s/d 10.00 dan
sore jam 16.00 s/d 17.00 oleh petugas kebersihan ke TPS Rumah Sakit
dan selanjutnya diangkut ke TPA oleh Dinas Lingkungan Hidup.

2. Petugas kebersihan membersihkan tempat sampah non medis dan


memberi kantongan hitam dalam wadah sampah setelah sampah di
angkut ke TPS

C. Pengelolaan dan Pemantauan Limbah Medis

1. Pengelolaan yang dilakukan adalah:

Penanganan limbah medis di ruangan/unit penghasil harus sesuai


dengan tata cara pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
yaitu melakukan pemilahan limbah medis dengan limbah non medis d
sebelum dibawa ke tempat penyimpanan sementara (TPS) harus
ditempatkan sesuai dengan standar antara lain:
a. Limbah Medis (kasa, kapas, perban, kateter, selang infus,
plaster,masker, jaringan tubuh) ditempatkan/dimasukkan di tong
sampah dan dilapisi kantong plastik warna KUNING
b. Limbah Medis Tajam (jarum suntik, amplus, lancet, pisau,
gunting)di masukkan kedalam tempat khusus atau dos jarum
berwarna kuning (safety box)

4
c. Limbah Medis Non Infeksius dipilah di ruangan perawatan yang
tidak bercampur darah seperti Botol infus, selang infus, masker
oksigen, jerigen HD, dan Spoit dikerjasamakan dengan pihak ke tiga
untuk didaur ulang,
d. Limbah Medis dari Farmasi yang meliputi obat-obatan dan reagen
kadaluarsa akan di kembalikan ke agen (Retur) .

e. Semua limbah B3 dilakukan pencatatan dan pelaporan dengan


mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 6 tahun 2021 tentang Tata cara dan
persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
f. Pengisian limbah ke dalam bak sampah tidak boleh melebihi ¾ dari
volume bak sampah. Bak sampah setelah dipakai dari ruangan
harus di cuci terlebih dahulu.

Data limbah medis dan limbah infeksius semester 1


Data Limbah Medis Data Limbah Covid
No Bulan
Total (Kg) Rata-rata(kg)/hr Total (Kg) Rata-rata(Kg)/hr

1 Januari 839.17 27.07 4187.31 135.07


2 Februari 735.62 26.27 2771.08 98.97
3 Maret 920.95 29.71 1247.44 40.24
4 April 1016 33.87 758.62 25.29
5 Mei 805.92 26 66.21 2.14
6 Juni 889.08 29.64 237.24 7.91
Total 5206.74 9267.9
172.56 309.62
Rata-rata/Bulan 867.79 1544.65

D. Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit.


Instalasi pengelolaan air limbah dengan system Anaerobic-Aerobic
biofilter. Air limbah dari proses pelayanan baik rawat inap, rawat jalan,
laboratorium, radiologi, kantor, dapur dan loundry langsung dialirkan ke
bak fit dan bak septiktank selanjutnya dialirkan ke bak equalisasi yang
berfungsi untuk proses anaerobic dan homogenisasi air limbah Dari bak
equalisasi air limbah di pompa masuk ke reactor Biofilter dan secara
grafitasi mengalir ke bak separator dan mengalir ke kolam indicator.
Selanjutnya keluar ke out let kemudian di buang ke badan air atau
lingkungan.Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap bulan dan diperiksa
di laboratorium BTKL-PP Kelas 1 Makassar, dengan hasil sebagai berikut:

1. Bulan Januari

5
Tidak dilakukan pemeriksaan karena petugas sampling diisolasi covid-
19
2. Bulan Februari
Semua parameter telah memenuhi standar baku mutu berdasarkan
Permen-LHK nomor 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik.
3. Bulan Maret
Parameter yang belum memenuhi syarat yakni mikrobiologi (total
coliform) sebesar 7.900/100ml, sedangkan parameter sesuai standar
permen-lhk nomor 68 tahun 2016 adalah 3000/100ml. Hal tersebut
disebabkan karena air limbah tidak melewati proses klorinasi. Maka dari
itu dilakukan penambahan klorin pada bak kontrol akhir.
4. Bulan April
Parameter yang belum memenuhi syarat yakni mikrobiologi (total
coliform) sebesar 3.300/100ml, sedangkan parameter sesuai standar
permen-lhk nomor 68 tahun 2016 adalah 3000/100ml. Hal tersebut
disebabkan karena air limbah tidak melewati proses klorinasi. Oleh
sebab itu, akan dilakukan klorinasi pada bak akhir dengan
menggunakan kaporit tablet secara berkelanjutan.
5. Bulan Mei
Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada botol sampel.
6. Bulan Juni
Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada botol sampel.

E. Pemantauan kualitas air bersih


Kualitas air bersih dengan cara pemeriksaan sampel air perpipaan
(PDAM) dan air sumur bor dilakukan dengan pengambilan sampel untuk
fisik kimia dan sampel mikrobiologi. Pemeriksaan dilakukan setiap bulan
dan diperiksa di laboratorium BTKL-PP Kelas 1 Makassar, dengan hasil
sebagai berikut:
1. Bulan Januari
Tidak dilakukan pemeriksaan karena petugas sampling diisolasi covid-
19
2. Bulan Februari
Terdapat parameter mikrobiologi yang tidak memenuhi standar baku
mutu yakni pada air bor 1 yakni MPN E-Coli sebesar 79/100ml dan
Total coliform sebesar 110/100ml, sedangkan pada air bor 2 yakni MPN
E-Coli sebesar 280/100ml dan Total coliform >1600/100ml.

3. Bulan Maret

6
Semua parameter memenuhi standar baku mutu berdasarkan
Permenkes nomor 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene
sanitasi,kolam renang, solus per aqua dan pemandian umum.
4. Bulan April
Terdapat parameter yang tidak memenuhi standar baku mutu yakni
total coliform sebesar 130/100ml pada air bor 1.
5. Bulan Mei
Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada botol sampel.
6. Bulan Juni
Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada botol sampel.
F. Pemantauan Binatang Pengganggu

1. Pemantauan Lalat dengan pemasangan alat elektrik perangkap lalat di


Instalasi Gizi sebanyak 6 (enam) buah

2. Penangkapan kucing dilakukan pada:

a. Tanggal 25 Februari 2021 sebanyak 8 ekor

b. Tanggal 09 Maret 2021 sebanyak 7 ekor

c. Tanggal 20 Maret 2021 sebanyak 5 ekor

d. Tanggal 01 April 2021 sebanyak 1 ekor

e. Tanggal 25 mei 2021 sebanyak 6 ekor

f. Tanggal 05 Juni 2021 sebanyak 5 ekor

g. Tanggal 09 Juni 2021 sebanyak 8 ekor.

G. Pemantauan Higiene dan Sanitasi Makanan Minuman

Penjamah makanan minuman menggunakan celemek dan


melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk hygiene dan
sanitasi pengelolah makanan.

7
BAB III

KESIMPULAN

A. Pengelolaan dan pemantauan kebersihan dilakukan oleh Rumah Sakit


sendiri dengan pengawasan Tim kebersihan Rumah Sakit
B. Pengelolaan dan pemantauan limbah non medis dilakukan oleh petugas
kebersihan dengan menggunakan kontainer ke TPS dan Selanjutnya di
bawa ke TPA.
C. Pengelolaan Limbah Medis dirumah Sakit di bagi 2 yaitu limbah medis
infeksius dan limbah medis Non infeksius yang kemudian diolah oleh
pihak ke III
D. Total timbulan limbah medis pada semester 1 yakni 5206.74 Kg dengan
rata-rata timbulan sebesar 172.56 Kg.
E. Total timbulan limbah infeksius covid-19 pada triwulan IV yakni
9267.9Kg dengan rata-rata timbulan sebesar 309.62 Kg.

F. Pemeriksaan kualitas sampel air limbah pada triwulan IV dilakukan oleh


BTKL-PP Kelas 1 Makassar dengan hasil tidak memenuhi standar baku
mutu pada parameter mikrobiologi (total coliform) yakni pada bulan
maret sebesar 7.900/100ml dan bulan april sebesar 3.300/100ml, hal
ini disebabkan karena air limbah tidak melewati proses klorinasi.

G. Pemeriksaan kualitas air bersih dilakukan oleh BTKL-PP Kelas 1


Makassar dengan hasil tidak memenuhi standar baku mutu pada
parameter mikrobiologi (MPN E-Coli dan Total Coliform) di bulan maret
dan april.
H. Harus ada keterlibatan beberapa pihak untuk pemantauan binatang
pengganggu (kucing) agar terkoordinir apabila ada warga yang
membuang di lingkungan sekitar rumah sakit.
I. Perlu dilakukan pemantauan kepada petugas agar memakai APD
sebelum melakukan aktivitas terkait higiene sanitasi makanan dan
minuman.

Parepare, 12 Juli 2021


Mengetahui,
Direktur RSUD Andi Makkkasau Kota Parepare

dr.Hj.Renny Anggraeny Sari,M.Kes


NIP.1 9760207 200312 2 006

You might also like