Professional Documents
Culture Documents
TAUBAT__________________
Pengertian Taubat
Kata “taubat” berasal dari bahasa arab, taba-yatubu-taubatan yang berarti “kembali
ke jalan yang benar. Asal makna taubat adalah “ar-ruju’ min adz-dzanbi” (kembali dari
kesalahan dan dosa kepada kebenaran dan ketaatan). Adapun taubat nasuha yaitu taubat
yang ikhlas, taubat yang jujur, taubat yang benar, dan taubat yang tidak diiringi lagi dengan
keinginan berbuat dosa.
Secara istilah, taubat berarti kembali kepada Allah dengan melepaskan segala ikatan
penyimpangan yang pernah dilakukan, kemudian bertekat untuk melaksanakan segala hak-
hak Allah SWT. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata taubat mengandung dua
pengertian. Pertama, taubat berarti sadar dan menyesali dosanya (perbuatan salah atau
dosa) dan berniat memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya. Kedua, berarti kembali ke
jalan agama (jalan, hal) yang benar. Bertaubat berarti menyadari, menyesali, dan berniat
hendak memperbaiki (perbuatan yang salah).
Fungsi Taubat
Bagi orang yang pernah melakukan dosa, perbuatan taubat berfungsi mengembalikan
diri ke jalan yang benar setelah melakukan penyimpangan dari jalan Allah, atau
mengembalikan diri ke jalan yang diridhai Allah, setelah melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan tuntunan Allah Swt. Perbuatan taubat, pada umumnya selalu
dikaitkan dengan dosa yang dilakukan sebelumnya.
Bagi orang yang merasa tidak melakukan kesalahan, perbuatan taubat berfungsi
sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran untuk selalu patuh terhadap perintah Allah
dan meninggalkan larangan-Nya, dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas iman,
serta menjadi upaya meningkatkan kualitas zikrullah, yang kesemuanya pada akhirnya
meningkatkan perolehan pahala yang diberikan Allah Swt. Taubat adalah sebuah perbuatan
yang sangat terpuji yang tidak hanya menjadi jalan untuk kembali ke halan yang benar,
tetapi juga menjadi sarana untuk peningkatan iman dan kedekatan diri kepada Allah Swt.
Jadin taubat itu dasarnya harus dilakukan kapan saja. Apakah merasa mempunyai dosa
atau tidak, apakah merasa menyimpang dari jalan yang benar atau tidak dan dalam
keadaan apa pun perbuatan taubat harus senantiasa dilakukan.
Syarat Taubat
Para ulama mengatakan, syarat taubat yaitu :
1. Ikhlas karena Allah semata.
2. Berhenti dan berlepas diri dari perbuatan dosa dan maksiat yang ia lakukan.
3. Menyesali perbuatan dosanya tersebut.
4. Bertekad tidak akan mengulangi perbuatan dosanya tersebut.
5. Melakukan taubat sesuai waktu diterimanya taubat (sebelum ruh berada di
kerongkongan (sakaratul maut) atau sebelum matahari terbit dari barat)
َّش هوهم َّْن هح ْولهَّهح يح هسبِ ححو هَّن ِِبه ْم َِّد هرّبِِ َّْم هويح ْؤِمنحو هَّن بَِِّه هويه ْسته ْغ ِف حرو هَّن لِل ِذ ه
ين آه همنحوا َّال ِذ ه
َّين هُْي ِملحو هَّن الْ هع ْر ه
اْله ِحي َِّم
ْ اب َّك هوقِ ِه َّْم هع هذ ه َّين هَتبحوا هوات به عحوا هسبِيله ه َّت حكلَّ هش ْيءَّ هر ْْحهَّةً هو ِع ْل ًما فها ْغ ِف َّْر لِل ِذ ه َّهرب نها هو ِس ْع ه
“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya
bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun
bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan
ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang
bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala.” (Ghafir: 7).