Professional Documents
Culture Documents
Intan Proposal Skripsi
Intan Proposal Skripsi
Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Panitia Ujian
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
Jakarta,
Yang menyatakan,
Intan Nayisila
iv
ABSTRAK
v
MOTO
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah, dan karuniannya
kepada penulis semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengembangkan Minat dan
Bakat Pada Peserta Didik di SMK Asy-Syifa Depok”. Laporan skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Starat-1 di
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan
Sosial, Universitas Indraprassta PGRI.
Penyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan dan bimbingan banyak
pihak. Oleh sebab itu, penyusun ingin sampaikan trimakasih kepada :
1. Ibu Dr. Julinda Siregar, M.Pd, Selaku dosen pembimbing materi, Program
Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan
Sosial (FIPPS) Universitas Indraprasta PGRI.
2. Selaku dosen pembimbing Teknik, Program Studi Bimbingan dan
Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (FIPPS)
Universitas Indraprasta PGRI.
3. Selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (FIPPS) Universitas Indraprasta PGRI.
4. Bapak Dr. Heru Sriyono,M.M.,M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (FIPPS) Universitas Indraprasta PGRI.
5. Bapak Prof Dr. H. Sumaryoto, M.,M selaku Rektor Universitas Indraprasta
PGRI.
6. Segenap dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling atas segala ilmu dan
bimbingannya.
7. Kedua orang tua Mama, Ayah, serta Keluarga tercinta yang telah
memberikan nasihat, doa, dan dukungan moral maupun materi untuk
penulis dalam menuntut ilmu, sehingga penyusunan proposal penelitian ini
dapat terselesaikan.
vii
8. Teman-teman Ekstensi XE Angkatan 2020 yang telah saling memotivasi
dan membantu terselesaikannya skripsi ini.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Meski demikian, penyusunan merasa masih banyak kesalahan dalam
penyusunan skripsi ini, Oleh sebab ini penyusun sangat terbuka menerima kritikan
dan saran yang membangun untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat diterima sebagai gagasan untuk bangsa
yang layak didukung untuk menjadi solusi atas permasalahan, Semoga apa yang
berhasil penulis tuliskan akan bermanfaat para pembaca.
Jakarta, 2024
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Sistematika Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
3. Fungsi Bimbingan dan Konseling
4. Macam-macam Layanan Bimbingan dan Konseling
5. Pengertian Minat
6. Macam-macam minat
7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
8. Pengertian Bakat
9. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
ix
10. Asas-asas Bimbingan dan Konseling
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Teknik Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
B. Pengolahan Data
C. Interpretasi Data
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
xi
LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang unik dan berbeda-beda. Guru dapat membantu peserta didik mengenali
dan peluang untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Ketika peserta
didik memiliki minat dan bakat dalam suatu bidang, mereka cenderung lebih
Guru dapat memanfaatkan minat dan bakat ini sebagai alat untuk meningkatkan
tersebut.
dan bakat dengan pilihan karir. Dengan bimbingan yang tepat, peserta didik
didik. Peserta didik yang merasa percaya diri dalam kemampuan mereka lebih
2
keyakinan.
Bagi peserta didik yang memiliki minat dan bakat dalam seni, musik,
terhadap seni dan budaya. Peserta didik yang diberi kesempatan untuk mengejar
minat dan bakat mereka dalam konteks pendidikan cenderung menjadi siswa
yang lebih kreatif dan inovatif. Guru juga dapat membantu peserta didik dalam
prestasi akademik. Ketika peserta didik melihat hubungan antara minat mereka
dan materi pelajaran, mereka lebih mungkin berkinerja lebih baik. Melalui
peran kunci dalam membantu peserta didik mengembangkan minat dan bakat
sesuai dan bermakna, yang pada gilirannya membantu peserta didik mencapai
Minat dan bakat apabila tidak dikembangkan dengan baik maka akan
terjadi permasalahan pada siswa, salah satunya kenyataan yang khususnya ada
di Sekolah Menengah Kejuruan Asy-Syifa Depok dimana masih ada siswa yang
mereka dalam fokus pengembangan minat dan bakat yang mereka membuat
saluran untuk mereka mengasah lebih optimal minat dan bakat mereka tidak
mengembangkan minat dan bakat pada peserta didik di SMK Asy-Syifa Depok.
Minat Dan Bakat Pada Peserta Didik di SMK Asy-Syifa Depok” dengan
B. Identifikasi Masalah
permasalah secara umum tentang tantangan yang di hadapi oleh siswa SMK
dan secara umum tentang masalah siswa di SMK Asy-Syifa Depok dalam
dan bakat.
C. Batasan Masalah
yang dipilih dibatasi oleh peneliti. Peneliti hanya meneliti peranan Guru
pada peserta didik yang peniliti lihat dan observasi di lingkungan SMK Asy-
D. Rumusan Masalah
Depok?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Sistematika Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
3. Fungsi Bimbingan dan Konseling
4. Macam-macam Layanan Bimbingan dan Konseling
5. Pengertian Minat
6. Macam-macam minat
6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Teori menurut Sugiono (2010:54) merupakan “alur logika atau
penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proporsi
yang disusun secara sistematis”. Maka memulai suatu landasan teori
dengan suatu definisi-definisi. Menurut Abu Ahmadi (2010:6) “bimbingan
merupakan kata yang memiliki kata dasar bimbing yang berarti proses
pemberian bantuan”. Sedangkan, konseling menurut Nurihsan dan Ahmad
Juntika (2007:10) adalah upaya membantu individu melalui proses
interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli mampu
mamahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan
menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli
merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan konseling merupakan
seorang tenaga pengajar yang memiliki tugas pemberi bantuan untuk dapat
memahami diri maupun lingkungannya. Meskipun hal tersebut
disimpulkan melalui pengertian-pengertian yang terpisah namun definisi
guru bimbingan konseling sendiri pengertiannya seperti, guru bimbingan
konseling adalah seorang guru yang bertugas memberikan bantuan
psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan professional sehingga
seorang guru bimbingan konseling harus berusaha menciptakan
komunikasi yang baik dengan murid dalam menghadapi masalah dan
tantangan hidup (Dewi Ketut Sukardi, 2008:6).
Adapun menurut W.S. Winkel (1991:495), seorang guru
pembimbing (konselor) sekolah adalah orang yang memimpin suatu
kelompok konseling sepenuhnya bertanggung jawab terhadap apa yang
telah terjadi dalam kelompok itu. Dalam hal ini guru pembimbing
8
a. Fungsi Pemahaman;
b. Fungsi Pencegahan
c. Fungsi Pengentasan
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan.
5. Pengertian Minat
Ada beberapa pengertian mengenai minat, Agus Sujanto (1991:92)
mengatakan bahwa minat adalah “suatu pemusatan perhatian yang tidak
disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung
dari bakat dan lingkungannya”. Muhibbin Syah (1995:136) mengatakan
bahwa minat adalah “kecenderungan dan kegairahan terhadap sesuatu”.
Sedangkan, Wrington (1958:135) menyebut bahwa minat adalah “minat
adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang, atau suatu soal
atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya”.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, jika kita kaitkan
dengan siswa sebagai objeknya, terlihat adanya beberapa unsur yang
terkandung dalam pengertian minat, meliputi : 1) perhatian siswa,
semangat/ gairah siswa, bertambahnya aktivitas dan daya konsentrasi. 2)
kemauan yang meliputi keterlibatan siswa.
Dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu keadaan dimana
siswa merasa senang dan memberi perhatian pada suatu aktivitas serta
kemauan yang menimbulkan sikap keterlibatan siswa pada aktivitas
tersebut.
6. Macam-macam Minat
Dewa Ketut Sukardi (2006:182) menyebutkan empat tipe minat
adalah sebagai berikut:
14
8. Pengertian Bakat
Setiap individu pada dasarnya memiliki bakat, hanya saja yang
menjadi kendala adalah bakat yang dimiliki tidak dikenali oleh individu
itu sendiri. Peran guru bimbingan dan konseling juga pada dewasa ini
adalah menuntun atau membimbing para siswa di tingkat sekolah
menengah untuk mengenali bakat mereka. Bakat sendiri menurut
Bingham dikutip dari Sumadi Suryabrata (2012:160) adalah “sesuatu
yang telah didapat setelah mendapatkan sebuah pelatihan”. Menurut
Guilford dalam (Sunarto dan Agung Hartono, 2006:120) bakat
mencakup tiga dimensi psikologis yaitu “dimensi perseptual (meliputi:
kepekaan indra, perhatian, orientasi ruang dan waktu), dimensi
psikomotor (meliputi: kekuatan, ketepatan, keluwesan) dan dimensi
intelektual (meliputi: ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir)”. Adapun
menurut Soegarda (2012:38) adalah “suatu benih dari suatu sifat yang
baru akan tampak nyata jika bakat tersebut mendapat kesempatan atau
kemungkinan untuk berkembang”.
Sedangkan menurut Utami Munandar (2010:22), bakat adalah
“kemampuan bawaan seseorang yang merupakan potensi yang masih
perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud”. Dapat
17
c. Asas keterbukaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam keterangan
tentang dirinya sendiri maupun berbagai informasi dan materi dari
luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini Guru
Pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta
didik (klien). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya
asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik
yang menjadi sasaran/layanan kegiatan. Agar peserta didik dapat
terbuka, Guru Pembimbing terlabih dahulu harus bersikap terbuka
dan tidak berpura-pura.
d. Asas kegiatan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran berpartisipasi
secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan
bimbingan. Dalam hal ini Guru Pembimbing perlu mendorong
peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling yang diperuntukan baginya.
e. Asas kemandirian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran berpatrisipasi
secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan
bimbingan. Dalam hal ini Guru Pembimbing perlu mendorong
peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling yang diperuntukan baginya.
f. Asas kekinian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah
permasalahan peserta didik (klien) dalam kondisinya sekarang.
Layanan yang berkenaan dengan ”masa depan atau kondisi masa
21
j. Asas keahlian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal
ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
hendklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan
dan konseling. Keprofesionalan Guru Pembimbing harus terwujud
baik dalam penyelenggaraan jenisjenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik
bimbingan dan konseling.
k. Asas alih tangan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik (klien) mengalihtangankan
permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru Pembimbing
dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain,
atau ahli lain dan demikian pula Guru Pembimbing dapat
mengalihtangankan kasus kepada Guru Mata Pelajaran/Praktik dan
ahli-ahli lain.
prasarana. Selain itu, tugas dan peran guru bimbingan dan konseling juga
seringkali di anggap sebagai guru yang berhak memberikan poin dan
hukuman kepada siswa. Hal ini juga yang menyebabkan siswa menjadi
takut dan cenderung tidak suka dengan adanya guru bimbingan dan
konseling. Layanan bimbingan dan konseling belum tersampaikan
kepada semua peserta didik dikarenakan guru bimbingan dan konseling
yang tidak memiliki jam khusus untuk dapat masuk ke kelas.
Hasil dari penelitian ini adalah peneliti memeiliki cara dalam
mengenali minat dan bakat siswa dapat dilakukan dengan pemberian
bantuan. Siswa yang memiliki bakat pada umumnya lebih cepat
menguasai bidang yang diminatinya dibanding dengan siswa yang tidak
memiliki bakat dibidang tersebut. Tugas guru bimbingan dan konseling
adalah memeberikan bantuan supaya siswa tersebut dapat terus
mengeksplorasi bakat dan minatnya. Lalu Cara cepat untuk mengetahui
minat dan bakat siswa adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ini dapat menjadi wadah bagi siswa untuk terus menggali potensi dan
mengembangkan minat bakat yang mereka miliki serta perlunya
menjalin kerjasama dengan orangtua siswa merupakan salah satu cara
untuk mengetahui minat dan bakat. Kerjasama yang dilakukan oleh guru
bimbingan konseling dengan orang tua yang terjalin dengan baik, dapat
mendorong mootivasi siswa untuk dapat mengikuti kegiatan di sekolah.
Selain itu Rutin memberikan latihan merupakan salah satu cara untuk
mengenali minat dan bakat siswa. Minat dan bakat yang sudah terlihat
dari siswa harus diberikan pembinaan dan pelatihan.
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang saya teliti ini adalah
terletak pada pentingnya peran konselor atau guru BK dalam
pengembangan minat dan bakat para peserta didik. Hal ini terbukti
semakin padatnya guru BK dalam tugas dan tanggung jawabnya maka
semakin tidak optimalnya perannya sebagai pembantu dalam
perkembangan minat dan bakat peserta didik, perbedaanya adalah pada
26
Siswa memahami
minat dan bakat dirinya
yang perlu
dikembangkan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai
B. Metode Penelitian
“Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, yang berarti cara atau
cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran
analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
prosedur-prosedur ilmiah.
menggunakan cara kerja ilmiah secara cermat dan teliti untuk mengumpulkan,
sistematis dan objektif guna memecahkan suatu masalah atau menguji hipotesis
C. Teknik Penelitian
mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata dan gambar. Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Lexy J. Moleong (2007:11) “bahwa data yang
lapangan dan apa yang dialami oleh responden akhirnya dicarikan rujukan
teorinya.
penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam hal ini, peneliti
(berupa kata-kata, gambar atau perilaku), dan tidak dituangkan dalam bentuk
penggambaran mengenai situasi atau kondisi yang diteliti dalam bentuk uraian
deskriptif, peneliti akan mencoba untuk melihat kejadian yang menjadi pusat
yang didapat, hal ini yang disebut populasi. Para ahli mendefinisikan sedikit
berbeda antara satu sama lain, namun secara substansi memiliki persamaan,
misalnya:
generalisasi yang ada dalam penelitian. Wilayah ini meliputi tentang objek
objek di dalam penelitian yang dialami dan juga dicatat segala bentuk yang
ada di lapangan”;
karakteristik tertentu”.
Dari beberapa pengertian penelitian beberapa ahli di atas dapat kita tarik
penelitian meliputi objek dan subjek dengan ciri-ciri dan karakteristik tertentu.
1. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni sumber data yang jelas
terbatas.
2. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni sumber data yang
1. Populasi homogen adalah populasi yang unsurnya memiliki sifat yang sama,
kualitatif.
Populasi berdasarkan perbedaan lain juga dibagi menjadi dua yaknis populasi
1. Populasi target adalah populasi yang ditentukan sesuai dengan yang tertera
sedang dilaksanakan.
34
sebagai bagian dari Populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam
suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk
yang dilakukan”.
4. Sugiyono (2017:81) mengatakan bahwa sampel adalah “jumlah kecil yang ada
cara tertentu”.
akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja. Selain
E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan sebuah alat atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan
sebuah data. Adapun jenis-jenis instrumen yang dipakai dalam penelitian ini
adalah :
1. Observasi
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Usmar dan
Akbar, 2003:54). Tujuan observasi dalam penelitian ini yaitu bertujuan untuk
minat dan bakat. Dalam melakukan penelitian ini peneliti mencatat aktivitas
dan juga situasi di lapangan. Observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian
ini yaitu observasi tentang bagaimana peranan yang dilakukan oleh guru
Bimbingan dan Konseling dalam mengarahkan minat dan bakat peserta didik.
2. Wawancara
dilakukan dengan tanya jawab secara timbal balik antara pewawancara dengan
diajukan dapat menjawab masalah yang diteliti. Secara teknis pertanyaan yang
diajukan bersifat fleksibel namun tetap berfokus pada masalah yang ingin
3. Dokumentasi
memperoleh data tentang profil SMK Asy-Syifa Depok, serta kegiatan yang
Data dapat berupa foto, tulisan, alat tes minat dan bakat menurut kelas
data tersebut dapat memperkuat peranan yang dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling dalam mengembangkan minat dan bakat siswa di SMK Asy-
Syifa Depok.
data terkumpul, diolah sedemikian rupa sampai pada kesimpulan. Analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
memilah antara yang penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan.
antara lain:
a. Editing data
Editing data adalah usaha meneliti kembali hasil pengumpulan data yang
diperoleh dari lapangan. Dalam proses editing data, aspek yang diteliti
kuesioner harus dapat terbaca, sehingga dapat terhindar dari kesalahan data.
dan kesesuaian jawaban antara yang satu dengan lainnya. Kelima, relevansi
38
sehingga akan ditolak oleh editor. Keenam, keseragaman satuan data. Data
data yang ada, sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan
d. Menguji hipotesis yang muncul menggunakan data yang ada. Setelah proses
tersedia.
yang tidak terpisahkan. Dalam laporan ini, peneliti menuliskan kata, frase
dan kalimat serta pengertian secara tepat yang dapat digunakan untuk