Professional Documents
Culture Documents
IDK - Laporan - Nur'aini Synthia Maharani.
IDK - Laporan - Nur'aini Synthia Maharani.
Dosen Pengampu:
Widi Hastuti, SKM.,M.Kes.,RD
Disusun Oleh :
Nur’aini Synthia Maharani
P17331111709
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Pembimbing,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat-Nya yang
telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Implementasi Dietetika Kuliner dengan judul
“Implementasi Dietetika Kuliner Produk Sosis Ikan Patin dan Daun Kelor
Sebagai Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) Untuk Masalah Gizi Balita
Stunting” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktek Kerja Profesi di
Politeknik Kesehatan Bandung.
Selama proses penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Judiono, MPS, selaku ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Bandung.
2. Ibu Yenny Moviana, MND., RD selaku Ketua Program Studi Profesi Gizi
3. Ibu Widi Hastuti, SKM.,M.Kes.,RD selalu dosen pembimbing lapangan
4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini
Besar harapan penulis penyusunan laporan ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.
Oleh sebab itu, penulis menerima secara terbuka setiap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk perbaikan tulisan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR GRAFIK
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULLUAN
1
mendasarinya. Penyebab langsung yaitu kurangnya asupan gizi dan penyakit
infeksi. Penyebab tidak langsung berupa ketahanan pangan keluarga, pola asuh
dan pola makan keluarga serta kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Penyebab utama adalah kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, ketersediaan
pangan di masyarakat menurun serta sempitnya lapangan pekerjaan. Hal ini terkait
dengan penyebab yang mendasari masalah stunting yaitu krisis ekonomi dan
politik.6
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah stunting adalah
dengan menyelenggarakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemulihan untuk balita yang kekurangan gizi. Program ini ditujukan bagi balita
dengan status gizi stunting. Program PMT-P sangat berpengaruh terhadap status
gizi balita karena kualitas makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
sasaran untuk meningkatkan status gizinya. Pelaksanaan program PMT
Pemulihan di masyarakat mengacu pada Petunjuk Teknis Pemberian Makanan
Tambahan Tahun 2017 dari Kementerian Kesehatan RI. Panduan tersebut
disusun dengan tujuan agar program PMT Pemulihan dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Ruang lingkup panduan tersebut mencakup hal hal yang
berkaitan dengan jenis dan karakteristik produk makanan tambahan;
perencanaan; pelaksanaan meliputi pengiriman, penyimpanan dan distribusi
makanan tambahan; serta monitoring dan evaluasi3. Penyelesaian masalah gizi
pada balita yang tidak kunjung berakhir menyebabkan perlunya mencari alternatif
sumber protein yang murah dan mudah didapat. Peningkatan konsumsi ikan pada
anak balita bukan masalah yang mudah, diperlukan kreativitas dalam
pengolahannya mengingat balita merupakan konsumen pasif dan aktif dengan
karakteristik pemilihan makanan yang sangat subjektif7.
Alternatif sumber protein hewani yang tepat untuk anak balita stunting saat
ini dan memungkinkan untuk dikembangkan adalah sosis ikan dengan bahan
utama ikan patin dan tepung daun kelor yang merupakan produk pangan dengan
berbagai kandungan dan nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Sosis ikan
merupakan makanan olahan berbasis ikan dengan teknik pengolahan ikan yang
relatif sederhana, murah, tidak membutuhkan bahan-bahan kimia tambahan dan
mudah dilakukan oleh rumah tangga. Sosis ikan juga merupakan jenis makanan
yang sudah umum7.
2
Ikan patin (Pangasius s.p) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar
yang ditetapkan sebagai komoditas unggulan nasional dan menjadi primadona
komoditas ekspor.(8) Ikan patin sangat mudah didapatkan dengan harga yang
terjangkau dan memiliki manfaat sebagai sumber penyediaan protein hewani.
Berdasarkan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, hasil
produksi ikan patin di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 476.208 ton. Ikan patin
merupakan bahan pangan dengan kandungan zat gizi makro dan mikro yang
tinggi. Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia Tahun 2017, dari setiap
100 gr daging ikan patin didapatkan kandungan protein sebanyak 17 g, lemak 6,6
g, Zinc 1,6 mg dan zat besi 0,8 mg.
Balita stunting di Indonesia biasanya mengalami kekurangan zinc dan zat
besi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Losong dan Adriani, didapatkan
perbedaan signifikan asupan zat besi dan zinc serta kadar Hemoglobin pada balita
stunting dan nonstunting. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kandungan gizi
pada sosis ikan patin, perlu ditambahkan dengan tepung daun kelor.
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman tropis
yang mudah dikembangbiakkan pada semua jenis tanah karena tidak memerlukan
perawatan yang intensif dan memiliki tingkat toleransi kekeringan yang sangat
berbeda dengan tanaman lain. Dengan karakteristik yang dimilik oleh tumbuhan
kelor ini dapat menjadikannya mudah ditanam dimana saja khususya di lahan-
lahan marginal agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis
proximate bubuk daun kelor mengandung 1,71% lemak, 1,95% protein, 0,24%
serat kasar, 45,74% kalori, 119,48 mg kalsium dan 2,28 mg zinc.8
Ikan patin dengan penambahan tepung daun kelor dapat menjadi bahan
pangan tambahan yang secara efektif menjadi solusi dari perbaikan gizi balita
stunting. Pada umumnya sosis dibuat dari daging sapi dan ayam akan tetapi, sosis
juga dapat dibuat dari daging ikan, karena kualitas protein daging ikan cenderung
lebih baik dibandingkan dengan protein daging sapi, selain itu kandungan lemak
pada ikan lebih rendah dibandingkan dengan lemak daging sapi,9 untuk itu peneliti
tertarik untuk mengembangkan produk sosis berbahan dasar ikan patin yang
ditambahkan dengan tepung daun kelori yang berpotensi dijadikan alternatif PMT-
P untuk balita stunting.
3
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh formulasi ikan patin dan tepung daun kelor terhadap
mutu sosis ikan yang memenuhi persyaratan diet dan sifat organoleptik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan sosis ikan terhadap kualitas
sosis ikan meliputi pemenuhan persyaratan diet dan sifat organoleptik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Lemak (g) 6,6
Karbohidrat (g) 1,1
Abu (g) 0,9
Kalsium (mg) 31
Fosfor (mg) 173
Zinc (mg) 1,6
Besi (mg) 0,8
Natrium (mg) 77
Kalium (mg) 346
Tembaga (mg) 0,7
Tiamin (mg) 0,2
Riboflavin (mg) 0,03
Sumber: Tabel Komposisi Pangan (2017)
Ikan patin memiliki daging ikan berwarna putih yang sangat baik
digunakan dalam pembuatan sosis karena mengandung protein myofibril yang
berperan sebagai struktur dan fungsi utama berinteraksi dengan komponen lain
dan dengan unsur nonprotein secara kimia dan secara fisik untuk
menghasilkan karakteristik produk yang diinginkan. Rasa dan bau amis ikan
patin menyebabkan tidak semua orang suka, Pengolahan ikan patin menjadi
sosis merupakan salah satu alternatif pengolahan untuk mengatasi bau amis
tersebut.
6
Tepung daun kelor dipilih sebagai salah satu bahan dalam pembuatan
sosis karena selain mudah ditemukan, harga dari daun kelor tersebut juga
cukup terjangkau dan masih perlunya pengolahan lebih lanjut terhadap daun
kelor. Penambahan tepung daun kelor dalam pembuatan sosis diharapkan
dapat meningkatkan nilai gizi sebagai pangan fungsional untuk balita stunting.
Telah diidentifikasi bahwa daun kelor mengandung antioksidan tinggi serta
antimikrobia. Hal ini menyebabkan kelor dapat berfungsi sebagai pengawet
alami dan memperpanjang masa simpan olahan berbahan baku daging yang
disimpan pada suhu 40 c tanpa terjadi perubahan warna selama penyimpanan
12. Berdasarkan hasil analisis proximate bubuk daun kelor mengandung 1,71%
lemak, 1,95% protein, 0,24% serat kasar, 45,74% kalori, 119,48 mg kalsium
dan 2,28 mg zinc.8
8
Definisi : Jumlah kandungan zat gizi makro dan mikro yang terkandung
dalam formula sosis ikan berbahan dasar ikan patin dan tepung
daun kelor
Alat ukur : Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI)
Cara ukur : Menghitung menggunakan Microsoft Excel
Skala : Rasio
Hasil ukur : Kkal dan Gram
3. Sifat Organoleptik
Definisi : Karakteristik produk sosis ikan yang dinilai melalui anggota
tubuh yaitu panca indera
a. Warna merupakan respon indera penglihatan terhadap sosis
ikan
b. Bentuk merupakan rupa dari sosis ikan
c. Besar porsi merupakan besarnya porsi bahan makanan per
sajian pada tiap kali makan
d. Rasa merupakan respon indera pengecap terhadap sosis ikan
e. Tekstur merupakan respon indera peraba yang bersifat
kompleks dan terkait dengan struktur bahan
f. Aroma merupakan respon indera pencium terhadap sosis ikan
Alat ukur : Formulir uji hedonik
Cara ukur : Uji hedonik
Skala : Ordinal
Hasil ukur : Skala organoleptik 1-5
4. Harga Formula
Definisi : Harga bahan makanan yang digunakan dalam pembuatan
formula sosis ikan
Alat ukur : Menghitung mengunakan Microsoft Excel
Cara ukur : Perhitungan harga bahan makanan per gram
Skala : Rasio
Hasil ukur : Harga bahan makanan atau food cost dalam rupiah (Rp)
9
2.3 Kerangka Teori
1. Kerangka Teori
Balita Stunting
2. Kerangka Konsep
Formula Sosis Puko yang terbuat dari ikan patin dan tepung daun kelor
merupakan pengembangan produk sosis yang tinggi protein dan cocok sebagai
makanan tambahan pemulian bagi balita stunting. Untuk mengetahui kualitas
Sosis Puko maka dilakukan uji organoleptik, dan perhitungan zat gizi. Adapun
kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Kualitas produk
Formula Sosis
1. Kandungan gizi dan
berbahan dasar ikan
pemenuhan persyaratan diet
patin dan tepung
daun kelor 2. Sifat organoleptik
3. Harga (food cost) makanan
Variabel independen
Variabel dependen
Variabel kontrol
10
a. Variabel Independen
Variabel independen yaitu variabel yang berpengaruh terhadap variabel
dependen. Variabel independen pada penelitian ini adalah Sosis berbahan
dasar ikan patin dan tepung daun kelor
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.
Adapun variabel dependen dalam penelitian ini antara lain:
1) Sifat Organoleptik (warna, bentuk, besar porsi, rasa, aroma, dan tekstur dan
keseluruhan).
2) Kandungan energi dan zat gizi (energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi,
zinc).
3) Harga (food cost) makanan
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
Cara pembuatan Sosis Puko:
1. Masukkan daging ikan patin giling ke dalam mangkuk, lalu tambahkan gula dan
garam, aduk rata dengan menggunakan mixer hingga berserat dan lengket
2. Masukkan bumbu rempah, mustard, putih telur, baking powder, minyak, tepung
daun kelor dan tepung sagu, aduk rata
3. Tambahkan air, aduk kembali hingga tercampur rata, lalu tutup mangkuk
dengan plastic wrap, masukkan ke dalam kulkas selama 20 menit
4. Keluarkan dari kulkas, campurkan keju yang sudah dipotong dadu kecil
5. masukkan adonan ke dalam piping bag
6. Siapkan casing sosis sepanjang 18 cm, lalu semprotkan adonan ke dalam
casing sosis
7. Gulung-gulung dan beri jarak, lalu tekan dengan jari
8. Ikat sosis dengan benang dari tengah ke samping, hingga terbagi menjadi
enam, lalu tusuk-tusuk dengan jarum
9. Kukus sosis selama 15-20 menit
Angkat sosis, dinginkan, lalu potong di setiap ikatan
Keterangan:
U1 = Statistik uji U1
U2 = Statistik uji U2
R1 = jumlah rank sampel 1
R2 = jumlah rank sampel 2
n1 = banyaknya anggota sampel 1
n2 = banyaknya anggota sampel 2
16
Cara Membuat
1. Masukkan daging ikan giling ke dalam mangkuk, lalu tambahkan garam, aduk
rata dengan menggunakan mixer hingga berserat dan lengket
2. Masukkan bumbu rempah, minyak dan tepung tapioka, aduk rata
3. Tambahkan air, aduk kembali hingga tercampur rata, lalu tutup mangkuk
dengan plastic wrap, masukkan ke dalam kulkas selama 20 menit
4. Keluarkan dari kulkas & masukan adonan ke dalam piping bag
5. Siapkan casing sosis sepanjang 18 cm, lalu semprotkan adonan ke dalam
casing sosis
6. Gulung-gulung dan beri jarak, lalu tekan dengan jari
7. Ikat sosis dengan benang dari tengah ke samping, hingga terbagi menjadi
enam, lalu tusuk-tusuk dengan jarum
8. Kukus sosis selama 15-20 menit
9. Angkat sosis, dinginkan, lalu potong di setiap ikatan
Berdasarkan komposisi diatas, 1 takaran saji terdiri dari 1 buah sosis ikan
dengan komposisi nilai gizi :
Nilai Gizi
NO Bahan Makanan Gram
E P L KH Besi ZInc
1 Daging ikan tenggiri 200 278 38.4 12.6 0 0.88 0.8
2 Daun kelor 5 3 0.3 0 0.6 0.1 0.1
3 Tepung tapioka 75 285 0.2 0.07 68.4 0.37 0.07
4 Susu skim 4 14.7 1.4 0.08 2.6 0 0.16
5 Minyak goreng 15 0 15 0 0 0 0
6 Gula pasir 3 0 0 2.9 0 0 0
7 Garam 3 0 0 0 0 0 0
8 Bawang putih 4 0.1 0.02 0.8 0.1 0.02 0.02
9 Bawang merah 4 0.1 0 0.4 0 0 0
10 Pala bubuk 1 2.6 0.03 0.03 0.8 0.4 0.02
11 Merica 1 3.25 0.13 0.14 0.58 0.29 0.04
12 Jahe 1 0.7 0.02 0 0.15 0 0
Total 1 resep 592 56.2 17.4 72.2 1.99 1.15
Total per porsi (79 gram) 118 11 3.5 14.4 0.39 0.23
% Kecukupan 50% 160% 40% 44% 22% 32%
2. Produk Modifikasi
Untuk menyesuaikan dengan tujuan dan sasaran balita stunting aka
dilakukan modifikasi makanan tambahan sosis menjadi Sosis Puko sebagai
17
upaya pencegahan gagal tumbuh dengan meningkatkan asupan protein, zat
besi dan zinc. Atas dasar pertimbangan tersebut maka modifikasi yang
dilakukan mengganti dan menambah penggunaan ikan tenggiri menjadi ikan
patin, dan penambahan tepung daun kelor. Berikut merupakan komposisi yang
digunakan, yaitu:
Tabel 5 Formula Sosis Puko
Bahan Makanan
Berat Bahan
200 gr Daging ikan patin
5 gr Tepung daun kelor
16 gr Tepung sagu
1,5 gr Baking powder
80 ml Air es
27 gr Putih telur
3,3 gr Garam
3,3 gr Gula
30 ml Minyak goreng
1.5 gr Mustard
10 gr Keju
Bumbu dan Rempah
5 gr Bawang putih
5 gr Bawang bombay
2 gr Pala bubuk
1.5 gr Oregano kering
Cara Membuat
1. Masukkan daging ikan patin giling ke dalam mangkuk, lalu tambahkan gula dan
garam, aduk rata dengan menggunakan mixer hingga berserat dan lengket
2. Masukkan bumbu rempah, mustard, putih telur, baking powder, minyak, tepung
daun kelor dan tepung sagu, aduk rata
3. Tambahkan air, aduk kembali hingga tercampur rata, lalu tutup mangkuk dengan
plastic wrap, masukkan ke dalam kulkas selama 20 menit
4. Keluarkan dari kulkas, campurkan keju yang sudah dipotong dadu kecil
5. masukkan adonan ke dalam piping bag
6. Siapkan casing sosis sepanjang 18 cm, lalu semprotkan adonan ke dalam
casing sosis
7. Gulung-gulung dan beri jarak, lalu tekan dengan jari
8. Ikat sosis dengan benang dari tengah ke samping, hingga terbagi menjadi enam,
lalu tusuk-tusuk dengan jarum
9. Kukus sosis selama 15-20 menit
10. Angkat sosis, dinginkan, lalu potong di setiap ikatan
18
Berdasarkan komposisi formula 1, pada 1 takaran saji terdiri dari 2 buah
sosis dengan komposisi nilai gizi :
Tabel 6 Nilai Gizi Sosis Puko Formula 1
Nilai Gizi
NO Bahan Makanan Gram
E P L KH Besi Zinc
1 Tepung daun kelor 5 3 0.3 0 0.6 0.1 0.1
2 Ikan Patin 200 264 34 13.2 2.2 1.6 3.2
3 Tepung sagu 16 60.9 0.04 0.02 14.6 0.08 0.02
4 Keju 10 35.4 2.5 2.8 0 0.03 0.4
5 Garam 3.3 0 0 0 0 0 0
6 Gula 3.3 12.8 0 0 3.3 0 0
7 Putih telur 27 13.5 2.8 0 0.3 0 0
8 Mustard 1.5 1.3 0.1 0.1 0.1 0 0
9 Baking powder 1.5 2.3 0.01 0 0.6 0 0.04
10 Pala bubuk 2 5.2 0.1 0.1 1.6 0.8 0.04
11 Oregano bubuk 1.5 1.6 0.1 0 0.2 0 0
12 Minyak 30 259 0 30 0 0 0
13 Bawang bombay 5 1.4 0.1 0 0.2 0.02 0.01
14 Bawang putih 5 4.4 0.14 0.02 1.02 0.02 0.02
Total 1 resep 664.5 40 46.2 24.6 2.6 3.8
Total per porsi (79 gram) 132.9 8 9.2 4.9 0.5 0.7
% Kecukupan 50% 114% 107% 15% 29% 109%
Berat Harga
Berat Harga BM
Bahan Makanan Kotor Satuan Keterangan
Bersih (gr) (Rp.)
(gr) (Rp.)
Tepung daun kelor 5 500 15.000 /150 gr
Ikan tenggiri 200 19000 95.000 /Kg
Tepung tapioka 75 1875 25.000 /kg
Susu skim 36 2052 57.000 /Kg
Minyak goreng 15 345 23.000 /liter
Bawang putih 4 96 24.000 /Kg
Bawang merah 4 120 30.000 /kg
Jahe 1 12 12.000 /kg
Garam, gula,pala, Termasuk ke dalam bumbu sehingga dihitung dari 10% food costs
merica
Food costs 24.000
19
Bumbu = termasuk food costs 10% 2.400
Total 1 resep 26.400
Harga per porsi 5.280
Berat Harga
Berat Harga BM
Bahan Makanan Kotor Satuan Keterangan
Bersih (gr) (Rp.)
(gr) (Rp.)
Tepung daun kelor 5 500 15.000 /150 gr
Ikan patin 200 7.200 36.000 /Kg
Tepung sagu 16 352 22.000 /kg
Keju 10 727 12.000 /165 gr
Putih telur 27 55 756 28.000 /Kg
Mustard 1,5 253 38.000 /225 gr
Minyak 30 690 23.000 /liter
Bawang bombay 5 125 25.000 /Kg
Bawang putih 5 120 24.000 /Kg
Garam, gula,pala, Termasuk ke dalam bumbu sehingga dihitung dari 10% food costs
oregano
Food costs 10.723
Bumbu = termasuk food costs 10% 1.072
Total 1 resep 11.795
Harga per porsi 2.359
4. Hasil Produk :
a) Formula 1
20
Gambar 3 Sosis Puko Formula 1
b) Label pangan
c) Kemasan produk
21
22
BAB V
UJI CITA RASA PRODUK
Uji cita rasa dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis tidak terlatih
terhadap Sosis Puko.
Form yang digunakan ialah seperti berikut :
Formulir Uji Organoleptik Produk Kulinari Dietetik
Nama Panelis : __________________________________
Hari, Tanggal : __________________________________
Nama Produk : Sosis Puko
Instruksi :
1. Minumlah air putih terlebih dahulu sebelum mencoba sampel Sosis Puko.
Kemudian, cobalah Sosis Puko.
2. Berikan penilaian Anda terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur, bentuk,
porsi, tingkat kematangan dan keseluruhan dengan skala 1-5
(1= sangat tidak puas, 2= tidak suka, 3= netral, 4= suka, 5= sangat suka)
3. Berikan komentar pada bagian bagian yang disediakan
23
Berdasarkan hasil uji cita rasa yang dilakukan, berikut merupakan hasil yang
didapatkan :
n % n % n % n % n % n %
Warna 0 0 0 0 0 0 8 40 12 60 20 100
n % n % n % n % n % n %
Porsi 0 0 0 0 3 15 7 35 10 50 20 100
n % n % n % n % n % n %
Bentuk 0 0 0 0 2 10 5 25 13 65 20 100
24
Tabel 12 Sebaran Uji Cita Rasa Aspek Rasa Formula 1
n % n % n % n % n % n %
Rasa 0 0 7 35 7 35 6 30 0 0 20 100
n % n % n % n % n % n %
Tekstur 0 0 8 40 6 30 6 30 0 0 20 100
n % n % n % n % n % n %
Aroma 0 0 0 0 9 45 11 55 0 0 20 100
25
Tabel 15 Sebaran Uji Cita Rasa Aspek Kematangan Formula 1
n % n % n % n % n % n %
Kemata
0 0 0 0 5 25 8 40 7 35 20 100
ngan
n % n % n % n % n % n %
Overall 0 0 0 0 8 40 9 45 3 15 20 100
26
BAB VI
EVALUASI PRODUK
27
6. Siapkan casing sosis sepanjang 18 cm, lalu semprotkan adonan ke dalam casing
sosis
7. Gulung-gulung dan beri jarak, lalu tekan dengan jari
8. Ikat sosis dengan benang dari tengah ke samping, hingga terbagi menjadi enam,
lalu tusuk-tusuk dengan jarum
9. Kukus sosis selama 15-20 menit
10. Angkat sosis, dinginkan, lalu potong di setiap ikatan
28
Tabel 19 Biaya Produksi Sosis Asli
Berat Harga
Berat Harga BM
Bahan Makanan Kotor Satuan Keterangan
Bersih (gr) (Rp.)
(gr) (Rp.)
Tepung daun kelor 5 500 15.000 /150 gr
Ikan tenggiri 200 19000 95.000 /Kg
Tepung tapioka 75 1875 25.000 /kg
Susu skim 36 2052 57.000 /Kg
Minyak goreng 15 345 23.000 /liter
Bawang putih 4 96 24.000 /Kg
Bawang merah 4 120 30.000 /kg
Jahe 1 12 12.000 /kg
Garam, gula,pala, Termasuk ke dalam bumbu sehingga dihitung dari 10% food costs
merica
Food costs 24.000
Bumbu = termasuk food costs 10% 2.400
Total 1 resep 26.400
Harga per porsi 5.280
Berat Harga
Berat Harga BM
Bahan Makanan Kotor Satuan Keterangan
Bersih (gr) (Rp.)
(gr) (Rp.)
Tepung daun kelor 5 500 15.000 /150 gr
Ikan patin 192 6.912 36.000 /Kg
Tepung sagu 24 528 22.000 /kg
Keju 10 727 12.000 /165 gr
Putih telur 27 55 756 28.000 /Kg
Mustard 1,5 253 38.000 /225 gr
Minyak 30 690 23.000 /liter
Bawang bombay 5 125 25.000 /Kg
Bawang putih 5 120 24.000 /Kg
Garam, gula,pala, Termasuk ke dalam bumbu sehingga dihitung dari 10% food costs
oregano
Food costs 10.611
Bumbu = termasuk food costs 10% 1.061
Total 1 resep 11.672
Harga per porsi 2.334
Dapat dilihat bahwa harga Sosis Puko masih jauh lebih murah dibandingkan
Sosis Asli, penghematan yang dilakukan sebanyak 55%, harga ini juga lebih
murah dibandingkan Sosis Puko formula 1 dengan harga Rp. 2.359, sehingga
dengan formula kedua dapat menghemat sebesar 1,1%.
29
6.4 Hasil Produk
n % n % n % n % n % n %
Warna 0 0 0 0 0 0 6 30 14 70 20 100
n % n % n % n % n % n %
Porsi 0 0 0 0 1 5 9 45 10 50 20 100
30
Tabel 23 Sebaran Uji Cita Rasa Aspek Bentuk Formula 2
n % n % n % n % n % n %
Bentuk 0 0 0 0 3 15 9 45 8 40 20 100
n % n % n % n % n % n %
Rasa 0 0 0 0 5 25 8 40 7 35 20 100
n % n % n % n % n % n %
Tekstur 0 0 0 0 4 35 7 35 9 45 20 100
31
Tabel 26 Sebaran Uji Cita Rasa Aspek Aroma Formula 2
n % n % n % n % n % n %
Aroma 0 0 0 0 2 10 7 35 11 55 20 100
n % n % n % n % n % n %
Kemata
0 0 0 0 4 20 9 45 7 35 20 100
ngan
n % n % n % n % n % n %
Overall 0 0 0 0 0 0 9 40 11 60 20 100
32
Terdapat beberapa komentar, saran dan kritik yang diberikan oleh panelis
terhadap Sosis Puko formula 2, berikut merukapan komentar, saran dan kritik
yang diberikan:
1. Rasa enak, oregano tidak menyengat
2. Aroma oregano dan amis ikan tidak terasa
3. Tekstur padat seperti sosis
33
BAB VII
HASIL DAN PEMBAHASAN
WARNA
16
14
14
12
12
10
8
8
6
6
4
2
0
Sangat tidak tidak suka netral suka sangat suka
suka
F1 F2
34
7.1.2 Porsi
Hasil uji organoleptik pada Sosis Puko dari segi porsi yang dilakukan
terhadap 20 panelis tidak terlatih dapat dilihat pada tabel berikut:
PORSI
12
10 10
10 9
8 7
4 3
2 1
0
Sangat tidak tidak suka netral suka sangat suka
suka
F1 F2
7.1.3 Bentuk
Hasil uji organoleptik pada Sosis Puko dari segi bentuk yang dilakukan
terhadap 20 panelis tidak terlatih dapat dilihat pada tabel berikut:
BENTUK
14 13
12
10 9
8
8
6 5
4 3
2
2
0
Sangat tidak tidak suka netral suka sangat suka
suka
F1 F2
35
Kenampakan memiliki peranan penting dalam membangkitkan
ketertarikan dan penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Apabila
kenampakannnya baik atau disukai maka konsumen akan tertarik untuk
melihat karakteristik lainnya. Warna pada makanan memiliki peran utama
dalam penampilan makanan, meskipun makanan tersebut lezat, tetapi apabila
bentuk penampilan tidak menarik saat disajikan akan mengakibatkan selera
orang yang akan mengkonsumsinya menjadi hilang17. Karakteristik sosis
adalah bulat lonjong, sedikit berpori, tidak mengkilap, dan terdapat potongan
potongan kecil keju di dalamnya.
Berdasarkan grafik diatas, mayoritas panelis memilih bentuk Sosis Puko
formula 1 yaitu sebanyak 13 panelis (50%) dan untuk formula 2 mayoritas
panelis menyatakan suka sebanyak 9 panelis (45%).
7.1.4 Rasa
Hasil uji organoleptik pada Sosis Puko dari segi rasa yang dilakukan
terhadap 20 panelis tidak terlatih dapat dilihat pada tabel berikut:
RASA
9
8
8
7 7 7
7
6
6
5
5
4
3
2
1
0
0
Sangat tidak suka tidak suka netral suka sangat suka
F1 F2
Cita rasa merupakan salah satu sifat sensori yang penting dalam
penerimaan suatu produk pangan. Selain aroma, pengujian tingkat kesukaan
juga dilakukan terhadap sosis daging ikan dengan penambahan tepung kelor
yaitu karakteristik yang meliputi rasa. Pengamatan terhadap rasa sosis
dilakukan dengan cara penentuan tingkat kusukaan rasa secara sensorik
36
berdasarkan sensasi rasa dalam mulut ketika dicicipi menggunaan indera
pengecap.
Berdasarkan grafik diatas, mayoritas panelis lebih menyukai rasa Sosis
Puko formula 2 yaitu sebanyak 7 orang menyatakan sangat suka (35%), dan
untuk formula 1 mayoritas panelis menyatakan suka sebanyak 6 panelis (30%).
Semakin tinggi penambahan tepung daun kelor pada suatu bahan makanan
maka akan menghasilkan rasa pahit dan warna hijau yang dihasilkan membuat
perbedaan yang terlihat jelas. Pada Sosis Puko F1 panelis memberikan
komentar yaitu rasa rempah oregano terlalu terasa sehingga rasa sosis lebih
dominan pada oregano.
7.1.5 Tekstur
Hasil uji organoleptik pada Sosis Puko dari segi tekstur yang dilakukan
terhadap 20 panelis tidak terlatih dapat dilihat pada tabel berikut:
TEKSTUR
10
9
9
8
8
7
7
6 6
6
5
4
4
3
2
1
0
0
Sangat tidak suka tidak suka netral suka sangat suka
F1 F2
Aspek yang dinilai pada kriteria tekstur adalah kasar serta halusnya produk
yang dihasilkan. Kemampuan protein untuk menyeap dan menahan air
mempuyai peranan penting dalam pembentukan tekstur suatu produk pangan.
Kesan terhadap tekstur melibatkan tiga aspek, yaitu mudah tidaknya gigi
berpenetrasi awal ke daalm daging, mudah tidaknya daging tersebut dipecah
menjadi bagian-bagian kecil dan jumlah residu yang tinggal setelah dikunyah.
Pengamatan terhadap tekstur sosis dilakukan dengan cara penentuan tingkat
37
kesukaan tekstur secara sensorik berdasarkan sensasi tekanan didalam mulut
ketika digigit, dikunyah, ditelan dan dengan perabaan menggunakan jari.9
7.1.6 Aroma
Hasil uji organoleptik pada Sosis Puko dari segi aroma yang dilakukan
terhadap 20 panelis tidak terlatih dapat dilihat pada tabel berikut:
AROMA
12 11 11
10 9
8 7
4
2
2
0
0
Sangat tidak suka tidak suka netral suka sangat suka
F1 F2
38
untuk meningkatkan rasa serta meningkatkan daya tarik dan kelezatan produk
makanan. Selain itu, aroma juga merupakan salah satu faktor penentu mutu
makanan dalam industri pangan.18
Berdasarkan grafik diatas, mayoritas panelis lebih menyukai aroma Sosis
Puko formula 2 yaitu sebanyak 11 orang menyatakan sangat suka (55%), dan
untuk formula 1 mayoritas panelis menyatakan suka sebanyak 11 panelis
(55%). Pada Sosis Puko F1 panelis memberikan komentar yaitu aroma
oregano saat dikonsumsi terlalu terasa sehingga aroma hanya tercium rempah
oregano, sedangkan pada Sosis Puko F2 aroma oregano sudah tidak
menyengat dan aroma ikan tidak amis.
TINGKAT KEMATANGAN
10
9
9
8
8
7 7
7
6
5
5
4
4
3
2
1
0
Sangat tidak suka tidak suka netral suka sangat suka
F1 F2
39
7.1.8 Keseluruhan
Hasil uji organoleptik pada Sosis Puko dari segi keseluruhan yang
dilakukan terhadap 20 panelis tidak terlatih dapat dilihat pada tabel berikut:
OVERALL
12 11
10 9 9
8
8
4 3
2
0
0
Sangat tidak suka tidak suka netral suka sangat suka
F1 F2
40
Tabel 29. Hasil Uji Mann-Whitney Uji Organoleptik Sosis Puko F1 & F2
41
dengan kandungan zat gizi produk yang telah memenuhi kebutuhan satu kali
selingan balita stunting yang kaya akan protein, zat besi serta zinc. Produk Sosis
Puko juga merupakan produk makanan yang sangat disukai balita, sehingga tidak
sulit untuk memberikan sosis kepada balita untuk dikonsumsi. Berat satu potong
Sosis Puko yaitu 79 gr yang sudah memenuhi 30 % kebutuhan harian protein, zat
besi dan zinc balita.
Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini adalah pengembangan produk
Sosis Puko belum diintervensikan kepada balita stunting, hanya sampai pada
pemeriksaan kandungan gizi yang terkandung didalam sosis, serta perlu adanya
penambahan bahan pengikat agar tekstur pada Sosis Puko formula 1 dapat lebih
padat dan diterima oleh masyarakat khususnya balita dan pengurangan rempah
yang terlalu menyangat seperti oregano. Selain itu, masih kurangnya pemeriksaan
terhadap kandungan zat gizi mikro lainnya. Pemeriksaan masih terbatas pada uji
proksimat yaitu kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat serta zat gizi mikro
yaitu zat besi (Fe) dan zinc.
42
BAB VIII
SIMPULAN DAN SARAN
8.1 Simpulan
1. Formula terpilih berdasarkan keunggulan kandungan zat gizi yaitu Sosis Puko
formula 1.
2. Dalam 1 porsi Sosis Puko F1 (79 gram) mengandung 132,9 kkal (50%), 8 gr
protein (114%), 9,2 gram lemak (107%), 4,9 gram karbohidrat (15%), 0,5 mg
zat besi (29%), dan 0,7 mg zinc (106%).
3. Berdasarkan hasil uji organoleptik secara mayoritas panelis menyatakan
sangat suka pada aspek warna (70%), sangat suka pada aspek porsi (50%),
suka pada aspek bentuk (45%), suka pada aspek rasa (40%), sangat suka
pada aspek tekstur (45%), sangat suka pada aspek aroma (55%), suka pada
aspek tingkat kematangan (45%) dan secara keseluruhan menyatakan sangat
suka (60%)
4. Pengujian menggunakan Mann-Whitney terbukti bahwa adanya perbedaan
tingkat penerimaan Sosis Puko F1 & F2 pada aspek rasa, tekstur, aroma, dan
keseluruhan. Namun, tidak adanya perbedaan tingkat penerimaan Sosis Puko
F1 & F2 pada aspek warna, porsi, bentuk, dan tingkat kematangan.
5. Berdasarkan hasil perhitungan untuk harga Sosis Puko formula 1 per porsi (79
gram) yaitu Rp. 2.359.
8.2 Saran
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pemberian
produk Sosis Puko terhadap penambahan tinggi badan balita stunting.
2. Mendayagunakan Sosis Puko F1 sebagai makanan tambahan pemulihan
untuk digunakan di tingkat rumah oleh keluarga yang memiliki balita stunting.
43
DAFTAR PUSTAKA
5. World Health Organization. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief.
In: ; 2012.
6. Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH, Irawati A, Utami NH, Tejayanti T et. al.
Pendek (Stunting) Di Indonesia, Masalah Dan Solusinya. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan; 2015.
8. Chabibah, N., Khanifah, M., & Kristiyanti R. Great Chief Great Mother –
Modifikasi Edukasi Pencegahan Stunting. 2019;15(2):17-23.
11. Simbolan, J.M., M. Simbolan NK. Cegah Malnutrisi Dengan Kelor. Kanisius.
Published online 2007.
44
12. Irwan Z, Salim A, Adam A, Irwan Z, Salim A, Adam A. PEMBERIAN COOKIES
TEPUNG DAUN DAN BIJI KELOR TERHADAP PUSKESMAS TAMPA
PADANG ( Giving cookies of Moringa leaf flour and Moringa seed flour towards
weight and nutritional status of children in the Tampa Padang public health
center ). 2020;2020(5):45-54.
16. D Asmaraningtyas. Kekerasan, Warna dan Daya terima biskuit yang disubstitusi
tepung labu kuning. Published online 2014.
18. IP T. Studi Komparasi Atribut Sensoris dan Kesadaran Merek Produk Pangan.
Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2017;5:66-73.
45
LAMPIRAN
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Warna Formula 1 .387 20 .000 .626 20 .000
Porsi Formula 1 .308 20 .000 .765 20 .000
Bentuk Formula 1 .394 20 .000 .675 20 .000
Rasa Formula 1 .225 20 .009 .803 20 .001
Tekstur Formula 1 .255 20 .001 .787 20 .001
Aroma Formula 1 .361 20 .000 .637 20 .000
Matang Formula 1 .223 20 .010 .809 20 .001
Overall Formula 1 .252 20 .002 .795 20 .001
Warna Formula 2 .438 20 .000 .580 20 .000
Porsi Formula 2 .318 20 .000 .737 20 .000
Bentuk Formula 2 .252 20 .002 .795 20 .001
Rasa Formula 2 .223 20 .010 .809 20 .001
Tekstur Formula 2 .280 20 .000 .784 20 .001
Aroma Formula 2 .339 20 .000 .739 20 .000
Matang Formula 2 .230 20 .007 .809 20 .001
Overall Formula 2 .361 20 .000 .637 20 .000
Data di atas tidak ada yang terdistribusi secara normal dikarenkan nilai signifikansi
Shapiro-Wilk <0,005.
46
DESCRIPTIVE
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Warna Formula 1 20 4.00 5.00 4.6000 .50262
Porsi Formula 1 20 3.00 5.00 4.3500 .74516
Bentuk Formula 1 20 3.00 5.00 4.5500 .68633
Rasa Formula 1 20 2.00 4.00 2.9500 .82558
Tekstur Formula 1 20 2.00 4.00 2.9000 .85224
Aroma Formula 1 20 3.00 4.00 3.5500 .51042
Matang Formula 1 20 3.00 5.00 4.1000 .78807
Overall Formula 1 20 3.00 5.00 3.7500 .71635
Warna Formula 2 20 4.00 5.00 4.7000 .47016
Porsi Formula 2 20 3.00 5.00 4.4500 .60481
Bentuk Formula 2 20 3.00 5.00 4.2500 .71635
Rasa Formula 2 20 3.00 5.00 4.1000 .78807
Tekstur Formula 2 20 3.00 5.00 4.2500 .78640
Aroma Formula 2 20 3.00 5.00 4.4500 .68633
Matang Formula 2 20 3.00 5.00 4.1500 .74516
Overall Formula 2 20 4.00 5.00 4.5500 .51042
Valid N (listwise) 20
47
ANALISIS UNIVARIAT
Warna Formula 1
Warna Formula 2
Porsi Formula 1
Porsi Formula 2
48
Bentuk Formula 1
Bentuk Formula 2
Rasa Formula 1
Rasa Formula 2
49
Tekstur Formula 1
Tekstur Formula 2
Aroma Formula 1
Aroma Formula 2
50
Matang Formula 1
Matang Formula 2
Overall Formula 1
Overall Formula 2
51
ANALISIS BIVARIAT
NPar Test
Uji Mann Whitney
Ranks
Formula N Mean Rank Sum of Ranks
Warna F1 20 19.50 390.00
F2 20 21.50 430.00
Total 40
Porsi F1 20 20.00 400.00
F2 20 21.00 420.00
Total 40
Bentuk F1 20 22.92 458.50
F2 20 18.08 361.50
Total 40
Rasa F1 20 14.08 281.50
F2 20 26.92 538.50
Total 40
Tekstur F1 20 13.35 267.00
F2 20 27.65 553.00
Total 40
Aroma F1 20 13.98 279.50
F2 20 27.02 540.50
Total 40
Matang F1 20 20.18 403.50
F2 20 20.82 416.50
Total 40
Overall F1 20 14.70 294.00
F2 20 26.30 526.00
Total 40
52
Test Statisticsb
53
Lampiran 2. Formulir Uji Organoleptik
Nama Panelis :
Hari & Tanggal :
Instruksi :
1. Minumlah air putih terlebih dahulu sebelum mencoba sampel Sosis
Puko. Kemudian, cobalah Sosis Puko.
2. Nyatakanlah kesukaan Anda terhadap karakteristik organoleptic
pada tabel yang tersedia dengan cara memberi tanda centang (√)
3. Berikan komentar pada ruang yang disediakan
Keterangan :
Skala 1 : Sangat Tidak Suka Skala 4 : Suka
Skala 2 : Tidak Suka Skala 5 : Sangat Suka
Skala 3 : Netral
54
Lampiran 3. Dokumentasi Pembuatan Sosis Puko
Keju
Ikan Patin
55
Lampiran 4. Dokumentasi Uji Organoleptik
56
Lampiran 5. Hasil Uji Organoleptik
Tabel 30 Hasil Uji Organoleptik Formula 1
TINGKAT
WARNA PORSI BENTUK RASA TEKSTUR AROMA OVERALL
KEMATANG
1 4 4 4 3 2 4 4 3
2 4 4 4 2 2 3 3 3
3 5 4 4 3 4 4 4 4
4 5 4 5 4 4 4 4 3
5 4 5 3 3 3 3 3 3
6 5 5 5 4 4 4 5 4
7 4 3 5 2 2 3 3 3
8 5 5 5 4 3 4 4 3
9 5 5 5 2 3 3 5 4
10 5 5 5 2 3 3 5 5
11 5 5 5 3 3 3 5 4
12 4 3 5 2 2 4 3 4
13 5 5 5 4 2 3 5 5
14 5 5 5 3 4 4 5 4
15 4 4 3 3 2 4 4 3
16 5 4 4 4 4 4 5 5
17 4 4 5 2 2 3 4 3
18 4 3 5 2 2 3 3 4
19 5 5 5 4 3 4 4 4
20 5 5 4 3 4 4 4 4
total skor 92.0 87.0 91.0 59.0 58.0 71.0 82.0 75.0
rata - rata 4.6 4.4 4.6 3.0 2.9 3.6 4.1 3.8
KESIMPULAN sangat suka sangat suka sangat suka netral netral suka sangat suka suka
57