Professional Documents
Culture Documents
2584-Article Text-8046-1-10-20210907
2584-Article Text-8046-1-10-20210907
Yanti Rufaedah
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
yrufaedah@gmail.com
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengungkap faktor mana yang paling dominan diantara empat
faktor penghambat Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bandung Barat
dalam meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
yaitu: Kelemahan Sistem Pengendalian Intern, Kualitas Sumber Daya Manusia, Ketidakpatuhan
terhadap Peraturan, dan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit BPK. Penulisan dengan
pendekatan kuantitatif ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran
kuesioner ke 30 responden yang ditetapkan berdasarkan purposive sampling, yaitu perwakilan
dari pihak-pihak yang terkait dalam pelaporan keuangan menurut Peraturan Bupati Bandung Barat
No. 41 Tahun 2018. antara lain: Kepala SKPD, Kepala Sub Bagian Keuangan, Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada seluruh SKPD yang berada dalam Komplek
Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, serta dari Inspektorat Kabupaten. Analisis
menggunakan Uji Regresi Linear Berganda, baik parsial maupun simultan. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa secara parsial, hanya variabel Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit BPK
saja yang memberi pengaruh positif signifikan terhadap Pencapaian Opini WTP, sedangkan
secara simultan keempat variabel tersebut memberi pengaruh terhadap Pencapaian Opini WTP
sebesar 63,90% dan sisanya sebesar 36,10% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas
dalam penulisan ini.
Kata Kunci : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), Faktor- faktor Penghambat,
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
ABSTRACT
This study aims to reveal which factors are the most dominant among the four inhibiting
factors of the Regional Government Financial Report (LKPD) of West Bandung Regency in
obtaining Unqualified Opinion (WTP) from the Supreme Audit Agency (BPK), namely:
Weaknesses of Internal Control Systems, Quality of Resources Human Resources, Non-
Compliance with Regulations, and Follow Up on Recommendations on BPK Audit Results.
Research with a quantitative approach uses primary data obtained through distributing
questionnaires to 30 respondents who are determined based on purposive sampling, namely
representatives of parties involved in financial reporting according to West Bandung Regent
Regulation No. 41 of 2018. among others: Head of SKPD, Head of Sub Division of Finance,
Treasurer of Revenue and Treasurer of Expenditure in all SKPDs within the West Bandung
Regency Government Complex, as well as from the District Inspectorate. Analysis using Multiple
Linear Regression Test, either partially or simultaneously. The test results show that partially,
only the follow-up variabel of BPK Audit Recommendations has a significant positive effect on
the WTP Opinion Achievement, while simultaneously the four variabels have an influence on the
Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 45
Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bandung Barat
WTP Opinion Achievement by 63.90% and the remaining 36.10% influenced by other factors not
discussed in this study.
Keywords: Regional Government Financial Report (LKPD), Inhibiting Factors, Unqualified
Opinion (WTP)
Dari resume Hasil Audit atas kelemahan atau ketidakefektifan SPI memberi
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang- pengaruh terhadap kegagalan penerimaan
Undangan, ditemukan empat pelanggaran, Pendapat WTP atas LKPD di seluruh
yaitu: 1) Pajak terlambat disetor sebesar Indonesia, sedangkan Narulita (2015) lebih
Rp208.373.782,00 pada Dinas Pendidikan menekankan pada faktor ketidakpatuhan
serta Dinas Kesehatan, dan sebesar terhadap perundang-undangan, semakin
Rp18.779.305,00 yang belum disetor pada sedikit jumlah ketidakpatuhan terhadap
Dinas Pendidikan. 2) Peraturan Klaim Dana perundang-undangan, maka peluang untuk
Jasa Pelayanan Kesehatan pada RSUD memperoleh opini WTP semakin besar.
Lembang tidak disetorkan ke Kas Daerah Dari penjelasan tersebut, tampak
sebesar Rp7.715.323.900,00. 3) Pengelolaan bahwa terdapat banyak faktor yang dapat
Dana Hibah belum sesuai dengan ketentuan menghambat tercapainya opini WTP atas
yang berlaku. 4) Pembayaran biaya personil Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
atas 27 paket Pekerjaan Jasa Konstruksi di (LKPD) di seluruh Indonesia, namun belum
Dinas Pendidikan tidak sesuai dengan kondisi diketahui secara pasti, mana yang menjadi
sesungguhnya senilai Rp877.785.500,00. faktor penghambat utamanya. Hasil penulisan
(LHP LKPD KBB, 2019) di atas memberi kesimpulan yang berbeda
Masih adanya temuan BPK atas terhadap faktor yang memengaruhi opini
LKPD Kabupaten Bandung Barat seperti di LKPD di seluruh Indonesia. Empat faktor
atas, bisa terjadi karena beberapa faktor. Hasil penghambat yang telah diteliti di atas, yaitu:
penulisan Fatimah (2014) menyebutkan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern (SPI),
bahwa beberapa faktor yang dapat Ketidakpatuhan terhadap Peraturan, Tindak
memengaruhi kegagalan pemberian opini Lanjut Rekomendasi BPK, dan Kualitas SDM
WTP antara lain: kelemahan Sistem dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa
Pengendalian Intern dan ketidakpatuhan empat faktor tersebut lebih dominan
terhadap peraturan, sedangkan hasil penulisan memengaruhi opini LKPD.
Kusumawati dan Ratmono (2017) meneliti Penulis juga ingin mengetahui lebih
sembilan determinan yang memengaruhi lanjut dari keempat faktor tersebut, faktor
pemberian opini LKPD di seluruh Indonesia, penghambat mana yang paling signifikan
yaitu: umur pemerintah daerah, ukuran memengaruhi LKPD KBB untuk memperoleh
pemerintah daerah, ketergantungan opini WTP. Hal ini penting karena dengan
pemerintah daerah, kualitas SDM, tindak mengetahui faktor dominan penghambat
lanjut rekomendasi pemeriksaan laporan opini KBB, Pemkab Bandung Barat akan lebih
keuangan, tipe pemerintah daerah, dan status fokus menangani faktor penghambat utama
pemerintah daerah, kelemahan SPI, dan tersebut untuk segera meraih opini WTP atas
Kepatuhan terhadap Peraturan. Hasil LKPD-nya. Oleh karena itu, penulis tertarik
penulisannya menunjukkan bahwa yang untuk mengetahui dan memberikan bukti
berpengaruh positif terhadap opini audit atas empiris tentang faktor-faktor mana saja dari
LKPD di seluruh Indonesia adalah tindak keempat faktor tersebut yang menjadi
lanjut rekomendasi BPK. Hal ini dikuatkan penghambat utama LKPD Kabupaten
oleh hasil penulisan Ermin (2017) yang Bandung Barat untuk meraih opini WTP.
membenarkan kesimpulan tersebut di Dengan diketahuinya faktor utama
Pemprov Jawa Barat. Keduanya menguatkan penghambat pencapaian opini WTP ini,
penulisan sebelumnya oleh Akbar dan Djazuli diharapkan Pemerintah Kabupaten Bandung
(2016). Untuk faktor lainnya, hasil penulisan Barat dapat lebih fokus memitigasi faktor
Fatimah (2014) menunjukkan bahwa utama penghambat pencapaian opini WTP
Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 47
Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bandung Barat
tersebut. Oleh karena itu, judul penulisan ini 5. Tidak terdapat kondisi yang memerlukan
adalah “Analisis Faktor-faktor Penghambat modifikasi atau pengecualian atas
Pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian laporan keuangan.
(WTP) atas LKPD Pemerintah Kabupaten Jenis opini yang dapat diberikan oleh BPK
Bandung Barat”. (Badan Pemeriksa Keuangan), sebagaimana
juga dikemukakan oleh Arens (2015), ada
TINJAUAN PUSTAKA empat jenis, yaitu:
Konsep Pendapat/Opini Audit 1) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau
Financial Audit sangat diperlukan Unqualified Opinion, berarti
untuk meningkatkan kualitas laporan keseluruhan laporan keuangan telah
keuangan yang ditandai dengan pemberian memenuhi lima kondisi yang sesuai
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang dengan standar di atas; yaitu : Laporang
diberikan oleh external auditor (BPK).Audit keuangan lengkap (seluruhnya tersaji),
merupakan pengumpulan dan pengevaluasian penyajian sesuan dengan FRF (Financial
bukti mengenai informasi yang bertujuan Reporting Framework), pengungkapan
untuk menentukan dan melaporkan tingkat (disclosure) sudah memadai, tidak
kesesuaian antara informasi dengan kriteria mengandung salah saji material, serta
yang ditetapkan. Audit dilakukan oleh orang tidak memerlukan adanya hal yang harus
yang kompeten dan independen (Arens, dikecualikan.
2015). Pendapat audit adalah pernyataan 2) Wajar Dengan Pengeacualian (WDP)
profesional sebagai kesimpulan pemeriksa atau Qualified Opinion menunjukkan
mengenai tingkat kewajaran informasi bahwa keseluruhan laporan keuangan
keuangan yang disajikan dalam laporan sudah disajikan secara wajar (tidak
keuangan (Undang-undang Nomor 15 Tahun mengandung adanya salah saji material),
2004 pasal 1). Empat kriteria yang mendasari namun ada akun/asersi yang mengandung
pemberian suatu opini oleh auditor, yaitu: salah saji yang melampaui batas toleransi
1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi (material) sehingga penyajiannya
Pemerintahan menjadi tidak wajar.
2. Kecukupan pengungkapan (adequate 3) Tidak Memberi Pendapat (TMP) atau
disclosure) Disclaimer, auditor tidak yakin kalau
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang- keseluruhan laporan keuangan sudah
undangan, dan disajikan dengan wajar, sesuai Standar
4. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern, Akuntansi yang berlaku (FRF) karena
Untuk memperoleh opini WTP, Arens (2015) kurangnya bukti audit yang dibutuhkan
mengaitkan dengan lima kriteria berikut. untuk mendukung opini (Lack if
1. Laporan keuangan lengkap (ada lima Information). Hal ini terjadi karena ada
macam), banyak pembatasan lingkup audit baik
2. Standar Pekerjaan Lapangan telah dari auditi, maupun karena kondisi; juga
diikuti, karena adanya gangguan terhadap
3. Pengumpulan bukti kompeten yang independensi audior.
mencukupi telah dilakukan dengan 4) Pendapat Tidak Wajar (PTW), atau
berbagai metode, Adverse, artinya auditor sangat yakin
4. Pengungkapan dalam laporan keuangan bahwa laporan keuangan secara
memadai, keseluruhan mengandung salah saji yang
material. Dalam pelaksanaan auditnya,
48 Sigma-Mu Vol.12 No.2 – September 2020
SPIP (X1)
digunakan Skala Likert yang mengukur 30 Tahun 1990 tentang Pola Induk
indikator dari setiap dimensi dalam setiap Pengembangan Wilayah Provinsi Daerah
variabel dengan lima skala pengukuran Tingkat I Jawa Barat dalam jangka panjang
dengan nilai tertinggi untuk kategori terbaik (25-30 tahun). yang menyatakan tentang
(Sangat Setuju) (Sugiyono (2019:147). rencana penataan Daerah Tingkat I di Jawa
Barat dari 24 menjadi 42 Daerah Tingkat II.
Pengujian data menggunakan SK tersebut didukung oleh Undang-undang
Multiple Linear Regression, diawali dengan Republik Indonesia No. 12 Tahun 2007
uji instrumen penulisan, yaitu Uji Validitas Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung
Data menggunakan Pearson Product Moment Barat Menjadi Daerah Otonom di Provinsi
dan Uji Reliabilitas Data menggunakan uji Jawa Barat yang memiliki visi: “Bandung
statistik Cronbach’s Alpha (α). Item Barat yang AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dan Religius), dan berbasis pada
dapat dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Uji pengembangan ekonomi, optimalisasi sumber
Validitas dan Reliabilitas dilakukan terhadap daya alam dan kualitas sumber daya manusia.
masing – masing variabel yang digunakan dalam
penulisan, sedangkan instrument penulisan ANALISIS STATISTIK
tersebut dapat dikatakan reliabel bila nilai Hasil uji Validitas data menunjukkan
koefisien Cronbach’s Alpha > 0,60. . Agar data bahwa koefisien korelasi masing-masing item dari
hasil kuesioner dapat diolah, data harus diubah variabel SPIP (X1), Kepatuhan pada Peraturan
terlebih dahulu dari ordinal menjadi interval (X2), Tindak Lanjut Rekomendasi BPK (X3),
dengan menggunakan MSI (Methode Kompetensi SDM (X4), dan Pencapaian Opini
Succesive Interval). Analisis Regresi Linear WTP (Y), memiliki nilai korelasi Pearson
Berganda dapat dilakukan jika semua Asumsi Product Moment (koefisien korelasi > 0,374)
Klasik yang meliputi: Uji Normalitas, Uji sehingga kuesioner dinyatakan valid. Untuk
Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji uji Reliabilitas setiap item dari masing-masing
Heteroskedastisitas dipenuhi. Persamaan variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
regresi yang digunakan adalah sebagai 0,60 sehingga kuesioner yang dijadikan instrument
berikut: Y= α + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3+ 4 dalam penulisan ini reliabel atau layak digunakan.
X4 + ε
Uji Asumsi Klasik
HASIL DAN PEMBAHASAN Asumsi klasik dari analisis regresi
Linear Berganda adalah sebagai berikut.
Gambaran Umum Objek Penulisan 1. Uji Normalitas
Kabupaten Bandung Barat (KBB), Residual dari data yang digunakan
yang berdiri pada 1990, merupakan hasil harus berdistribusi normal. Karena jumlah
pengembangan wilayah Kabupaten Bandung data kurang dari 50, digunakan Uji
yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur Normalitas Shapiro Wilk. Hasil Uji
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor Normalitas dapat dilihat pada tabel berikut
54 Sigma-Mu Vol.12 No.2 – September 2020
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sistem Pengendalian Intern .201 20 .033 .913 20 .073
Kompetensi Sumber Daya Manusia .149 20 .200* .913 20 .072
Kepatuhan Terhadap Peraturan .171 20 .128 .935 20 .192
Tindak Lanjut Rekomendasi .131 20 .200* .945 20 .301
Opini Wajar Tanpa Pengecualian .154 20 .200* .921 20 .103
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas untuk
menyelidiki apakah terdapat hubungan
antara variabel-variabel bebasnya. Hasil Uji
Multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 55
Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bandung Barat
Kompetensi
Sumber Daya .104 .359 .129 .289 .776 .720 .074 .045 .122 8.218
Manusia
Kepatuhan
- -
Terhadap -.784 .517 -.442 .150 .519 -.365 .283 3.531
1.516 .235
Peraturan
Tindak Lanjut
1.020 .482 1.025 2.118 .051 .761 .480 .328 .103 9.744
Rekomendasi
Berdasarkan tabel 2, dapat ditunjukkan bahwa tabel 3, yaitu dengan melihat korelasi antara
nilai VIF (Variation Inflation Factor) dari variabel-variabel bebas; bila menunjukkan
variabel-variabel bebas bernilai kurang dari nilai di bawah 0,8, artinya tidak terjadi
10. Artinya, asumsi multikolinearitas dapat hubungan antara variabel-varibel bebasnya
dipenuhi. Cara lain untuk menguji sehingga dapat disimpulkan asumsi
Multikolinearitas dapat ditunjukkan dalam multikolineritas terpenuhi.
56 Sigma-Mu Vol.12 No.2 – September 2020
a. Predictors: (Constant), Tindak Lanjut Rekomendasi, Sistem Pengendalian Intern, Kepatuhan Terhadap Peraturan,
Kompetensi Sumber Daya Manusia
b. Dependent Variable: Opini Wajar Tanpa Pengecualian
.
Pengaruh variabel-variabel bebas secara (probabilitas) pada tabel Anova adalah 0,003
simultan terhadap variabel Opini Wajar Tanpa kurang dari 0,05.
Pengecualian signifikan, terbukti dari nilai sig
a. Predictors: (Constant), Tindak Lanjut Rekomendasi, Sistem Pengendalian Intern, Kepatuhan Terhadap Peraturan,
Kompetensi Sumber Daya Manusia
b. Dependent Variable: Opini Wajar Tanpa Pengecualian
Berdasarkan tabel 7, dapat ditunjukkan bahwa respon yang ditunjukkan dengan nilai R2
korelasi atau hubungan antara variabel- sebesar 0,639, artinya 63,90% dari variabel
variabel bebas terhadap variabel respon sangat Pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian
kuat, yaitu 0,800, sedangkan kontribusi dipengaruhi oleh variabel-variabel Sistem
variabel-variabel bebas terhadap variabel Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber
Analisis Faktor-Faktor Penghambat Pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 59
Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bandung Barat
Daya Manusia, Ketidakpatuhan terhadap gagalnya LKPD KBB 2018 meraih opini
Peraturan, dan Tindak Lanjut Rekomendasi WTP (LHP LKPD KBB, 2019).
Hasil Audit BPK, sedangkan sisanya sebesar Pemerintah KBB telah memiliki manual
36,10% dipengaruhi oleh faktor lain yang SPIP namun penerapannya belum
tidak dibahas dalam penulisan ini. berjalan sebagaimana mestinya.
Fatimah, D., R.N. Sari, and M. Rasuli. 2014. Nalurita, Nuhoni, 2015, Pengaruh Sistem
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pengendalian Internal, Kepatuhan
kepatuhan terhadap Peraturan terhadap Perundang-undangan, dan
Perundang-undangan, Opini Audit Tahun Karakteristik Pemerintah Daerah
Sebelumnya dan Umur Pemerintah terhadap Kredibilitas Laporan Keuangan
Daerah terhadap Penerimaan Opini Wajar Pemerintah Daerah di Indonesia, Tesis
Tanpa Pengecualian pada Laporan Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas
Keuangan Pemerintah Daerah di Seluruh Maret.
Indonesia. Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No.1,
h. 1-16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Hutapea, Parulian & Nuriana Thoha.
(2008). Kompetensi Plus. Jakarta: PT. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
Gramedia Pustaka Utama tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kusumawati, Dwi dan Dwi Ratmono, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. 2017.
2017.Determinan Opini atas Laporan Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor
Keuangan Pemerintah Daerah di 50 Tahun 2017 tentang Tugas, Fungsi
Indonesia. Semarang, Diponegoro Journal dan Rincian Tugas Badan Pengelolaan
of Accounting, http://ejournal Keuangan Daerah
s1.undip.ac.id/index.php/accounting Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. 2017.
Listiyani, Sri, 2020. Pengaruh Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor
Penerapan Sistem Pengendalian 78 Tahun 2017 tentang Kode Etik
Intern dan Kompetensi Sumber Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan
Daya Manusia terhadap Kualitas Pemerintah Kabupaten Bandung Jawa
Laporan Keuangan (Survey Pada Barat
Pemerintah Daerah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. 2018.
Bandung Barat). Tugas Akhir,
Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor
Politeknik Negeri Bantung, 19 Tahun 2018 tentang Peningkatan
Bandung Efektivitas Manajemen Risiko Sektor
Megayanti, A. P., I M. P. Adiputra, & N. K. Pemerintah Berbasis ISO 31000
Sinarwati. (2015). Faktor-Faktor yang
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. 2019.
Memengaruhi Keterandalan Nilai Profil Pemerintah Kabupaten Bandung
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Barat
Daerah. e-Journal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha. Jurusan Akuntansi Pemerintah Republik Indonesia. 2008. PP
Program. 3 (1), 1-12. Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah,
Mirawati, Sudjono dan Jan Hoesada. 2009. Sari, Cecep Wijaya. 2017. Kali Kelima
Strategi Penerapan Peraturan Pemerintah
Kabupaten Bandung Barat Terima Opini
nomor 60 tahun 2008: Sistem
WDP. Tersedia di:
Pengendalian Intern Pemerintah. https://www.pikiran.rakyat..com, 2019
Majalah Akuntansi Indonesia. Edisi no.
15/tahun III/Maret 2009. Hal 56-61.
64 Sigma-Mu Vol.12 No.2 – September 2020