You are on page 1of 49

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM (IPO) OLEH USAHA MIKRO, KECIL

DAN MENENGAH (UMKM)

Richan Simanjuntak, Angelos Gogo Siregar


Universitas Pelita Harapan
Email :
01659220115@student.uph.edu
01659220123@student.uph.edu

Abstrak

Perusahaan memperoleh pendanaan dalam menggunakan laba ditahan untuk


menambah modal usaha. Selain itu, pendanaan juga bisa didapatkan dari luar
perusahaan melalui pinjaman atau penyertaan saham. Salah satu cara efektif untuk
meningkatkan skala perusahaan adalah dengan melakukan go public atau Initial Public
Offering (IPO), namun hal ini tidak mudah bagi perusahaan startup. Pasal 1 angka 15
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) mengatur
ketentuan untuk melakukan go public. Perseroan Publik adalah perseroan yang
memenuhi syarat jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Pasar Modal. Perusahaan kecil/startup atau
perusahaan tertutup yang baru berdiri pasti akan mempertimbangkan untuk
mengikutsertakan perusahaannya dalam pasar modal.

Agar dapat melakukan go public, perusahaan harus memenuhi mekanisme dan


persiapan yang diperlukan. Pusat informasi go public Bursa Efek Indonesia
menjelaskan terdapat 5 tahapan yang harus dilakukan agar perusahaan dapat menjadi
perusahaan terbuka.

Kata Kunci: Initial Public Offering (IPO), perusahaan. Go-Public, UMKM.

1. PENDAHULUAN
Mendapatkan pendanaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, baik
besar maupun kecil, untuk mendukung kemajuan usaha. Biasanya, perusahaan
memperoleh pendanaan dari dalam dengan menggunakan laba ditahan yang telah
dikumpulkan untuk menambah modal usaha. Selain itu, pendanaan juga bisa didapatkan
dari luar perusahaan melalui pinjaman atau penyertaan saham. Salah satu cara efektif
untuk meningkatkan skala perusahaan adalah dengan melakukan go public atau Initial
Public Offering (IPO), namun hal ini tidak mudah bagi perusahaan startup karena harus
memenuhi berbagai peraturan dan mekanisme.

1
Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM)
mengatur ketentuan untuk melakukan go public. Menurut UUPM, go public/Initial Public
Offering adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat yang diatur dalam tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan
aturan pelaksanaannya.1 Menurut Drs. Peter Salim, go-public adalah menawarkan saham
atau obligasi untuk dijual kepada umum untuk pertama kalinya. 2 Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Hartono dan Ali yang mengemukakan bahwa IPO merupakan
penawaran saham di pasar perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go public. 3
Dari pengertian go public tersebut di atas, terlihat bahwa go public merupakan salah satu
alternatif cara yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan dengan keterbatasan dana
untuk dapat mengembangkan perusahaannya.Dalam UUPM tersebut jika suatu
perusahaan mencapai IPO maka perusahaan dapat meningkatkan modal kerja untuk
pertumbuhan perusahaan, membayar utang, melakukan investasi serta melakukan
akuisisi. Selain itu, perusahaan yang telah menjadi publik dapat memperoleh pendanaan
selanjutnya, yaitu penawaran umum terbatas yang khusus untuk investor yang telah
memiliki saham perusahaan dan private placement.
Perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa akan mendapat
kepercayaan dan lebih dikenal dari kalangan perbankan dan institusi keuangan sehingga
apabila perusahaan butuh pinjaman, proses pemberian pinjaman akan dipermudah
(gopublic.idx.co.id). Perusahaan di Tanzania mencari pendanaan melalui Initial Public
Offering (IPO) di Dares Salaam Stock Exchange dan ada perubahan signifikan pada
kinerja keuangan berdasarkan Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return
on Capital Employed (ROCE) dan Sales to Assets (SA).
Adanya sedikit peningkatan pada ROA dan yang paling signifikan adalah SA. Akan
tetapi, terdapat penurunan terhadap ROCE dan paling dalam pada ROE. Perusahaan yang
memperoleh dana dari IPO belum tentu menghasilkan kinerja keuangan yang baik. Hal
tersebut dipengaruhi oleh manajemen dalam menganalisis faktor internal dan eksternal
kondisi perusahaan yang akan datang. Bursa efek memiliki banyak peran kepada
masyarakat untuk menyalurkan dananya walaupun jumlahnya kecil, tetapi memiliki efek
terhadap emiten. Sumber pendanaan perusahaan yang baik adalah berasal dari bursa efek.
Investor akan membeli saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek dengan harapan
memperoleh dividen dan capital gain. Akan tetapi, investor akan memperoleh keuntungan
tersebut apabila perusahaan yang terdaftar memiliki kinerja yang lebih baik setelah IPO. 4
Penelitian studi secara empiris perusahaan startup pada dasarnya mereka membutuhkan
sumber pendanaan.

1
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608).
2
Bimatri, “Pengertian Perusahaan Go Public”, Desember 20, 2023
https://www.scribd.com/document/346218906/Pengertian-Perusahaan-Go-Public
3
Initial Public Offering (IPO) (n.d.). Diakses tanggal 20 Desember 2023 jam 15:14 WIB
http://ejournaluajy.ac.id/658/3/2EM16706.pdf
4
Munisi, G. H., “Financial Performance Of Initial Public Offerings: Companies Listed On Dares Salaam Stock
Exchange”, Banking, Economics and Business Research (ICMABEBR-19), 8(2), 1–5.

2
Menurut Pasal 1 angka 8 UUPT Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Perseroan Publik adalah perseroan yang memenuhi syarat jumlah pemegang saham dan
modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Pasar Modal. 5
Sementara itu, untuk menjadi perusahaan terbuka, UUPM mengatur bahwa suatu
perseroan terbatas harus dimiliki oleh sekurang-kurangnya 300 (tiga ratus) pemegang
saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar
rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal yang disetor yang ditetapkan
dengan peraturan pemerintah.
Pada dasarnya, perusahaan kecil/startup atau perusahaan tertutup yang baru berdiri
pasti akan mempertimbangkan untuk mengikutsertakan perusahaannya dalam pasar
modal. Namun, saat ini, perusahaan yang ingin melakukan penawaran umum perdana
(IPO) lebih banyak terkendala oleh persyaratan terkait pertumbuhan pendapatan dan laba
perusahaan daripada memperhatikan persyaratan formal yang diatur oleh hukum. Hal ini
pun tidak hanya terjadi di Indonesia, Arthur H. Bill tahun 1993 menyatakan IPO di
Amerika Serikat yang terjadi adalah bahwa:
“The small, private company that’s on the rise may someday want to consider going
public through an initial public offering of its common stock. Right now, however, it’s
understandably more concerned about revenue and profit than it is about the legal
requirements for a possible, but uncertain, IPO in its future.”6
Untuk menjadi perusahaan terbuka, calon emiten harus memenuhi syarat dan ketentuan
mengenai jumlah minimal kepemilikan saham dan jumlah minimal modal yang disetor.
Setelah itu, perusahaan dapat mengubah anggaran dasarnya dan melakukan proses go
public atau IPO untuk menjadi perusahaan terbuka. Agar dapat melakukan go public,
perusahaan harus memenuhi beberapa mekanisme dan persiapan yang diperlukan. Pusat
informasi go public Bursa Efek Indonesia menjelaskan bahwa terdapat 5 tahapan yang
harus dilakukan agar perusahaan dapat menjadi perusahaan terbuka, yaitu:7
a. Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen
Pada tahap awal, perusahaan perlu membentuk tim internal dan menunjuk
underwriter, lembaga, serta profesi penunjang pasar modal untuk membantu persiapan
go public. Tugas mereka termasuk meminta persetujuan RUPS, mengubah Anggaran
Dasar, dan menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk disampaikan ke Bursa Efek
Indonesia dan OJK.
b. Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia
Untuk menjadi perusahaan publik yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia, perusahaan harus mengajukan permohonan pencatatan saham.
Permohonan ini harus disertai dengan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti

5
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor
13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587).
6
Bill, Arthur H, “On Your Mark, Get Set…: Positioning a Company for a Future Initial Public Offering”,
Business Law Today, Vol.2, No.3, (January 1993): 50. https://www.jstor.org/stable/i23286815
7
Proses Public (Go Public Process) (n.d.). Diakses tanggal 19 Desember 2023 jam 15:50.WIB,
https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/.proses-go-public/Go

3
profil perusahaan, laporan keuangan, opini hukum, proyeksi keuangan, dan lain-lain.
Selain itu, perusahaan juga harus mengajukan permohonan pendaftaran saham untuk
disimpan secara kolektif di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Bursa Efek
Indonesia akan meninjau permohonan yang diajukan oleh perusahaan dan akan
mengundang perusahaan, underwriter, dan profesi penunjang lainnya untuk
mempresentasikan profil perusahaan, rencana bisnis, dan rencana penawaran umum
yang akan dilakukan.
c. Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK
Setelah menerima Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham dari Bursa Efek
Indonesia, perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya kepada OJK untuk melaksanakan penawaran umum saham. Dokumen
pendukung yang diperlukan termasuk prospektus. Dalam proses penelaahan, OJK
berhak meminta perubahan atau tambahan informasi kepada perusahaan guna
memastikan bahwa semua fakta material mengenai penawaran saham, kondisi
keuangan, dan kegiatan usaha perusahaan diungkapkan kepada publik melalui
prospektus.
Sebelum mempublikasikan prospektus ringkas di surat kabar atau melakukan
penawaran awal (bookbuilding), perusahaan harus menunggu persetujuan dari OJK.
Perusahaan juga dapat melakukan public expose setelah mendapatkan izin publikasi
dari OJK. Lembaga ini akan mengeluarkan pernyataan efektif setelah perusahaan
mengirimkan informasi mengenai harga penawaran umum saham dan keterbukaan
informasi lainnya. Setelah pernyataan pndaftaran perusahaan dinyatakan efektif oleh
OJK, perusahaan akan mempublikasikan perbaikan atau tambahan informasi
prospektus ringkas di surat kabar serta menyediakan prospektus kepada publik atau
calon pembeli saham, dan melaksanakan penawaran umum.
d. Penawaran Umum Saham kepada Publik
Penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari kerja. Jika
permintaan saham dari investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan (over-
subscribe), maka akan dilakukan penjatahan. Uang pesanan investor yang pesanan
sahamnya tidak terpenuhi akan dikembalikan (refund) setelah penjatahan. Distribusi
saham akan dilakukan secara elektronik melalui KSEI kepada investor pembeli
saham, bukan dalam bentuk sertifikat.
e. Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan mengajukan permohonan untuk pencatatan saham ke Bursa Efek
Indonesia, bersama dengan dokumen pendukung seperti Surat Pernyataan Pendaftaran
yang disetujui oleh OJK, prospektus, dan laporan mengenai komposisi pemegang
saham perusahaan. Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan dan
mengumumkan pencatatan saham perusahaan, beserta kode ticket perusahaan, untuk
tujuan perdagangan di Bursa. Kode ticker ini akan dikenal luas oleh investor saat
mereka melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Setelah
saham terdaftar di Bursa, investor dapat membeli dan menjual saham perusahaan

4
kepada investor lain melalui pialang atau Perusahaan Efek yang terdaftar sebagai
anggota Bursa Efek Indonesia.
Pada Bursa Efek Indonesia melalui pusat informasi go public diketahui terdapat lima
prosedur yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan yang melaksanakan IPO dan
dapat menjadi perusahaan terbuka yaitu melalui mekanisme sebagai berikut:8
1. Melengkapi persyaratan yang berisi mengenai syarat tata kelola perusahaan yang
baik, rincian mengenai keuangan dan akuntansi dalam laporan keuangan tahunan
perusahaan, dan struktur penawaran umum. Efek yang dicatatkan di sini merujuk
pada Pasal 22 Undang-undang Nomor 4 tahun 2023 Tentang Pengembangan dan
Penguatan Sektor Keuangan dimana lebih lanjut efek di atur sebagai surat
berharga atau kontrak investasi.
2. Tahap persiapan, dalam tahapan ini diantaranya menentukan tim IPO internal,
kemudian menetapkan penjamin emisi efek, lembaga serta profesi penunjang,
melakukan restrukturisasi internal dan perundingan terkait permodalan.
3. Memenuhi persyaratan BEI dan OJK, menetapkan struktur IPO, melaksanakan
rapat umum pemegang saham luar biasa, dan terakhir memenuhi dokumen
administrasi.
4. Tahapan proses, yang pertama yaitu penunjukan penjamin emisi efek, lembaga
dan profesi penunjang serta persiapan, selanjutnya penyampaian permohonan
pencatatan efek ke bursa efek indonesia dan penyampaian pernyataan pendaftaran
ke OJK, kemudian penawaran umum kepada publik yang dapat dilakukan selama
1 hingga 5 hari kerja, dan proses terakhir pencatatan dan penjualan efek di bursa.
5. Tahap konsolidasi dengan peraturan, yang berkaitan dengan ketentuan tentang
persyaratan dan mekanisme penawaran umum merujuk pada, serta pencatatan
diatur oleh OJK dan BEI.9 Selanjutnya perusahaan juga perlu memperhatikan
peraturan terbaru terkait permodalan untuk setiap kegiatan bisnis.
6. Program road to IPO, yang diinformasikan kepada masyarakat sebagai program
pelatihan khusus untuk perusahaan dengan aset kecil dan menengah menuju
perusahaan publik. Materi pelatihan diantaranya peraturan terkait IPO, persiapan
roadshow kepada para investor, dan pemahaman aspek keuangan serta aspek
hukumnya. Dalam program ini diinisiasi pula program IDX Incubator sebagai
inisiatif dari bei dalam memfasilitasi perusahaan startup dan perusahaan dengan
aset berskala kecil dan menengah untuk dapat mengembangkan bisnisnya dengan
memberi pelatihan dan memberikan akses ke investor dan perusahaan. Oleh
karenanya melalui informasi dari IDX Incubator diketahui bahwa bagi perusahaan
startup dan perusahaan dengan aset skala kecil memiliki peluang untuk
mengembangkan perusahaannya melalui mekanisme IPO.
8
IDX Go Public, Loc. Cit
9
Merujuk pada Peraturan OJK dan Peraturan BEI sebagai berikut: POJK No. 7/POJK.04/2017; POJK No.
8/POJK.04/2017; POJK No. 22/POJK/04/2021; POJK No. 23/POJK.04/2017; POJK No. 25 /POJK.04/2017;
POJK No. 41/POJK.04/2020; Peraturan BEI No. I-V Kep-00059:dan BEI:07-2019; I-A Kep-00101/BEI/12-
2021.

5
Sebagai perbandingan dari perihal yang sama maka penulis menganalisis perkembangan
startup pada wilayah Košice, Slovakia menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan
pada pendanaan berdasarkan pengembangan awal perusahaan startup. Pinjaman bank
biasanya digunakan pada beberapa perusahaan startup ditahap awal. Setelah melewati
tahap pengembangan, perusahaan harus mencari sumber pendanaan seperti business
angle dan struktur modal. Akan tetapi, akses pendanaan tersebut masih kurang karena
jumlahnya yang sedikit sehingga startup di Slovakia terlihat kurang menguntungkan jika
dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Hal itu akan menyebabkan dampak negatif
pada ekonomi. Untuk itu, dibutuhkan dukungan pemerintah untuk perusahaan startup
seperti bekerja sama dengan institusi untuk mempercepat akses pendanaan serta
kompetisi rancangan usaha.10
Adapun contoh keberhasilan dari perusahaan start-up dan/atau UMKM yang berhasil IPO
terjadi di Korea Selatan dimana banyak perusahaan strat-up yang sudah IPO di KOSDAQ
(Korea Securities Dealers Automated) dan memberikan kontribusi pada perkembangan
ekonomi Korea Selatan. Keberhasilan mereka dimana perusahaan memperoleh pendanaan
dari modal ventura untuk membangun infrastruktur teknologi sebelum IPO. Jika
infrastruktur sudah terbangun, perusahaan startup akan melakukan IPO. Hasil penelitian
menyatakan bahwa penentuan waktu IPO dan pendanaan yang diperoleh dari modal
ventura dan IPO tidak mempengaruhi kinerja keuangan, yaitu ROE, Sales dan Profit.
Perusahaan yang memiliki kinerja baik setelah IPO karena adanya pengaruh signifikan
terhadap teknologi yang dimiliki seperti hak paten dan diverifikasi produk sehingga
menarik investor untuk membeli sahamnya. Selain itu, pengalaman Chief Executive
Officer (CEO) dalam memimpin perusahaan juga.11
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menyatakan bahwa pengguna internet
di Indonesia sudah mencapai 102 Juta pengguna yang menjadikan Indonesia sebagai
pengguna internet dengan pertumbuhan tercepat nomor 6 di dunia. Pertumbuhan tersebut
terbagi dalam beberapa jenis, yaitu pengguna internet sekitar 51% dari jumlah penduduk
Indonesia yang mencapai 256 juta penduduk dan jumlah pengguna terbanyak berada di
pulau Jawa sebesar 86 juta atau sekitar 60%. Perkembangan internet dipengaruhi oleh
infrastruktur teknologi mendorong munculnya startup yang memiliki peluang yang besar.
Untuk mendorong perkembangan startup, pemerintah Indonesia melalui Kementrian
Komunikasi dan Informatika meluncurkan program Gerakan Nasional 1000 Starup
Digital yang dimulai sejak Januari 2017. Program tersebut bertujuan untuk menghasilkan
1.000 perusahaan startup yang berkualitas pada tahun 2020.12
Ada 5 langkah pemerintah untuk mencapai perubahan tersebut yaitu:13
10
Džupka, P., Klasová, S., & Kováč, V, “Analysis of Innovative Start-Up Companies–Case Of Košice Region”,
Quality Innovation Prosperity, 20(1), 2016: 40–56, https://doi.org/10.12776/qip.v20i1.641
11
Kim, Y., & Heshmati, A, “Analysis Of Korean IT Startups’ Initial Public Offering And Their Post-IPO
Performance”, Journal of Productivity Analysis 34(2), 2010: 133–149, https://doi.org/10.1007/s11123-010-
0176-0
12
Putriadita, D, “Gerakan Nasional 1.000 Startup Hadirkan 13 Perintis, diakses pada tanggal 19 Desember 2023
pada pukul 17.09 WIB, 2017,https://industri.kontan.co.id/news/gerak an-nasional-1000-startup-hadirkan-13-
perintis.
13
Yosa Nugraha Firmana, Rony Joyo Negoro Octavinaus, Sahala Manalu, dan Catharina Aprillia Hellyani,
Analisis Komparatif Faktor-Faktor Profitabilitas Emiten Startup Di Indonesia”, Syntax Transformation, Vol. 2

6
1) Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berfokus pada penddikan
vokasional;
2) Menjaga iklim usaha kondusif dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
3) Dukungan kebijakan fiskal;
4) Pendanaan; dan
5) Regulasi khusus untuk startup.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (NKPM) menyatakan bahwa jumlah pendanaan
startup sampai dengan tahun 2018 adalah US$ 4,8 Miliar, atau separuh sektor migas
sehingga mengalami pertumbuhan 30% hingga 50%. Sektor yang mendapat pendanaan
tersebut adalah e-commerce. Akan tetapi, startup Indonesia masih mengalami kesulitan
pendanaan ketika mengalami pertumbuhan. Pendanaan yang sulit adalah tahap menengah,
yaitu seri B sekitar US$ 5 Juta hingga 20 US$ Juta dan seri C sekitar US$ 525 Juta hingga
100 US$ Juta. Hal tersebut terjadi karena jumlah modal ventura di Indonesia masih
kurang dan jumlah kelolaan modal yang relatif kecil. Unuk mendanai seri B dan C, modal
ventura Indonesia harus memiliki pengalaman 10 tahun. Selain itu, pendanaan melalui
IPO juga terdapat kendala. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa beberapa startup masih belum IPO karena
adanya persaingan usaha. Jika startup sudah IPO, perusahaan harus transparan mulai dari
laporan keuangan hingga prospek bisnis sehingga perusahaan tidak bisa merahasiakan
dan kompetitor dapat mengetahuinya.

2. METODE PENELITIAN
Dalam melakukan kegiatan penelitian, membutuhkan metode dan jenis penelitian untuk
menentukan aktivitas penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan
penelitian secara mono-disipliner yang berdasarkan pada satu disiplin ilmu, dengan
menggunakan metode Deskriptif Analisis dengan tipologi penelitian hukum yuridis
normatif, yaitu suatu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka atau data sekunder, sehingga akan dilakukan penelitian terhadap bahan
kepustakaan, yang merupakan perundang-undangan, putusan pengadilan, teori hukum,
dan pendapat - pendapat para sarjana hukum.14
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1. Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) Sebagai Upaya Peningkatan
Nilai Perusahaan yang Efekif Bagi Perusahaan Rintisan (Startup) di Indonesia
IPO atau penawaran umum perdana adalah cara bagi perusahaan untuk menjadi
perusahaan terbuka dengan menjual sahamnya kepada investor publik dan
diperdagangkan di pasar saham.Ini adalah the first time that shares in a company are sold
to public investors and subsequently traded on the stock market.15

No. 2 (Februari 2021): 274, https://dx.doi.org/10.46799/jst.v2i2.226


14
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji (1981)Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press,1981) hlm. 51- 79.

7
Dalam penggunaannya, seringkali istilah penawaran umum perdana (IPO) dianggap sama
dengan istilah go public. Namun, sebenarnya istilah go public memiliki arti bahwa
perusahaan menjual saham biasa atau saham preferen, atau obligasi yang merupakan
modal perusahaan (ekuitas dan utang jangka panjang) untuk pertama kalinya kepada

8
masyarakat luas.16 IPO atau penawaran umum perdana hanya terjadi sekali dalam sejarah
perusahaan yang melakukan go public, sedangkan go public bisa dilakukan berkali-kali.
Sebagai contoh, setelah satu tahun emiten go public dengan IPO, emiten dapat kembali

9
menjual saham dalam bentuk right issue. Kemudian, setelah berjalan dua tahun, emiten

10
dapat kembali go public dengan menerbitkan obligasi.17
Setelah melakukan go public, sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan publik.
Perusahaan publik dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu tercatat dan tidak tercatat.
Perusahaan publik tercatat adalah perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa efek,
sedangkan perusahaan publik tidak tercatat adalah perusahaan yang meskipun menjual
sahamnya kepada masyarakat luas, namun tidak terdaftar di bursa efek. Sebagai contoh,
PT Abdi Bangsa menjual sahamnya kepada masyarakat untuk membiayai pembangunan

11
pesawat CN 250.18 Bagi perusahaan, menjual saham kepada masyarakat berarti memiliki
opsi lain untuk mendapatkan modal guna meningkatkan omset perusahaan. Seperti yang
diketahui, modal perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu utang dan
ekuitas. Jika perusahaan go public, sumber modal perusahaan hanya berasal dari
perbankan, yaitu melalui kredit. Namun, karena bunga kredit harus selalu dibayar secara

12
rutin dan seringkali suku bunga kredit sangat tinggi, maka perusahaan akan mendapatkan

13
modal dengan biaya yang tinggi.19
Di sisi lain, modal yang disediakan dari kantong pribadi akan terbatas. Selain itu, jika
modal tersebut diteruskan ke generasi berikutnya, kemungkinan besar perusahaan akan
menghadapi masalah pewarisan yang dapat menyebabkan kehancuran perusahaan.
Dengan go public, perusahaan dapat mengumpulkan dana tanpa batas dari masyarakat
dan akan dikelola secara profesional sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang
sangat lama, seperti perusahaan-perusahaan besar dunia yang kita kenal saat ini seperti

14
Coca-cola, Johnson & Johnson, Microsoft, IBM, Toyota, Toshiba, Bayer, dan lain-lain.20
Seiring dengan penjelasan di atas, para profesional industri juga mengemukakan berbagai
alasan mengapa perusahaan-perusahaan yang awalnya berbentuk perusahaan swasta
berkeinginan untuk menjadi perusahaan publik. Seperti yang dikutip: “The IPO can be
used to raise capital for expansion of operations, increase liquidity for the shareholders,

15
improve the company’s reputation and to create a valuable currency – the stock – that

16
can be used to make acquisitions and compensate employees.”21
Secara prinsip, semua perusahaan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dapat menerbitkan saham, obligasi, dan
instrumen keuangan lainnya untuk kemudian dijual kepada masyarakat. Dengan kata lain,

17
semua perusahaan memiliki potensi untuk menjadi emiten. 22 Dengan adanya penawaran
umum perdana ini, emiten yang berhasil go public akan mendapatkan keuntungan karena
selain mendapatkan suntikan modal dari masyarakat, namanya juga akan semakin dikenal
oleh masyarakat. Bahkan, pemegang saham perusahaan tersebut dapat menjadi pelanggan
yang setia. Investasi dalam saham perusahaan yang melakukan penawaran umum dapat
menjadi alternatif bagi investor untuk memperoleh penghasilan selain dari bunga
tabungan di bank yang selama ini menjadi pilihan utama. Dengan membeli saham atau
obligasi, investor dapat memperoleh penghasilan dari sumber lain seperti dividen, capital
gain, dan bunga obligasi. Penawaran umum yang dilakukan oleh perusahaan melalui
bursa saham memberikan pilihan investasi yang berbeda dengan instrumen investasi lain
seperti deposito atau membeli tanah atau apartemen. Namun, investor harus tetap realistis

18
dan mempertimbangkan resiko yang terjangkau sebelum memutuskan untuk berinvestasi

19
dalam saham.23
Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan untuk membeli atau
tidak efek perusahaan yang go public adalah potensi penghasilan dan risiko yang
mungkin dihadapi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Oleh karena itu,
perusahaan yang ingin go public harus selalu memperhatikan kepentingan investor
dengan meningkatkan nilai perusahaan dan harga sahamnya. Secara makro ekonomi,
perusahaan yang go public dapat membantu pemerataan pendapatan dengan membagikan
keuntungan kepada pemegang saham yang cukup banyak. Namun, hal ini hanya dapat
tercapai jika saham yang dijual kepada masyarakat cukup banyak dan keuntungan yang
didistribusikan sebagai dividen juga cukup besar.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan yang masih merintis perlu untuk
segera melakukan IPO yang tujuan yang umumnya dimiliki oleh perusahaan adalah
memperbaiki struktur modal, meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pemasaran,

20
memperluas hubungan bisnis, dan meningkatkan kualitas manajemen. Adapun

21
penjelasannya ialah sebagai berikut:24
a) Memperbaiki Struktur Modal
Jika sebuah perusahaan yang sudah maju, baik dalam bidang produksi maupun penjualan,
namun memiliki struktur modal yang buruk karena memiliki utang yang lebih besar
daripada modal sendiri, maka perusahaan tersebut dapat mengajukan penawaran saham
kepada masyarakat umum. Dana yang terkumpul dari penawaran saham ini akan
digunakan untuk membayar sebagian besar utang, sehingga akan mengurangi beban
bunga pinjaman. Selain itu, dengan perbaikan struktur modal, perusahaan dapat
meningkatkan laba yang dihasilkan.
b) Meningkatkan Kapasitas Produksi
Jika perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi pesanan penjualan karena
keterbatasan produksi, mereka dapat mencari tambahan modal melalui pasar modal.
Perusahaan yang sedang menghadapi situasi seperti ini akan menarik minat investor
karena hasil emisi saham akan digunakan untuk hal yang produktif. Bagi perusahaan,
emisi saham lebih menguntungkan daripada mengambil kredit jangka panjang yang akan
menimbulkan beban bunga. Hasil emisi saham juga dapat digunakan untuk membeli
tanah atau mesin produksi serta sebagai modal kerja. Bagi perusahaan yang ingin
mengembangkan jenis produk baru, mereka dapat membiayai inovasi produk yang
berpotensi baik menurut analisis pasar melalui emisi saham baru. Investor sangat tertarik
dengan emisi yang ditujukan untuk pengembangan produk baru karena perusahaan
dianggap sebagai "growth company" yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham
di pasar. Saham perusahaan semacam ini sering disebut sebagai "growth stock" yang
memiliki harga pasar yang tinggi.
c) Memperluas Pemasaran
Perusahaan yang memiliki kelebihan kapasitas produksi dan penjualan yang lancar karena
banyak peminatnya, namun belum tergarap dengan baik, tentu membutuhkan tambahan
modal untuk memperluas area pemasaran, memperluas jaringan pemasaran,
meningkatkan jumlah agen penjual, serta meningkatkan penjualan kredit dan
memperpanjang masa pembayaran kredit.
d) Memperluas Hubungan Bisnis
Bagi perusahaan yang sudah maju dan besar namun ingin terus berkembang dan
memperbesar diri, emisi saham adalah pilihan yang tepat. Nama perusahaan yang
terdaftar di pasar modal selalu mendapatkan liputan setiap hari melalui televisi, radio, dan
media cetak lainnya, sehingga menjadi terkenal. Perusahaan yang berhasil akan memiliki
reputasi yang terkenal di seluruh dunia. Jika suatu saat perusahaan membutuhkan
tambahan modal, dapat dengan mudah memperolehnya melalui pasar modal.
Selain itu, perusahaan yang telah go public lebih mudah mengembangkan diri melalui
merger, konsolidasi, akuisisi, atau aliansi, terutama karena harga saham perusahaan
tersebut di pasar dapat dipertahankan atau terus meningkat. Emiten dapat menjaga harga
saham tetap stabil di pasar jika mampu menjaga kinerja keuangan secara konsisten.

22
Kinerja keuangan yang baik secara konsisten dapat dicapai dengan adanya manajemen
yang profesional.
e) Meningkatkan Kualitas Manajemen
Salah satu keuntungan lain dari melakukan go public adalah peningkatan kualitas
manajemen. Peningkatan ini dapat terjadi karena adanya dorongan dari pihak Bapepam
(sekarang OJK) dan Bursa Efek, serta peraturan perundangan yang mengharuskan emiten
untuk menerapkan good corporate governance, keterbukaan informasi (transparansi), dan
melarang tindakan yang bersifat conflict of interest. Istilah emiten, perusahaan publik,
perusahaan go public, dan issuer memiliki makna yang sama.

3.1.1. Upaya Peningkatan Nilai Perusahaan Rintisan (Startup) Melalui Mekanisme


Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering)

Terhadap perusahaan yang telah go public, pasar modal dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan nilai perusahaan melalui serangkaian aktivitas penciptaan nilai yang
didukung oleh keterbukaan informasi secara penuh. Keterbukaan informasi yang
transparan merupakan ciri khas dari industri pasar modal yang dapat mempengaruhi
efisiensi usaha dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan laba. Peningkatan laba
merupakan faktor penting dalam menciptakan keunggulan daya saing perusahaan secara
berkelanjutan dan pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan harga saham.
Peningkatan harga saham menunjukkan apresiasi investor terhadap kinerja perusahaan dan

23
keyakinan mereka terhadap peningkatan kinerja di masa depan. 25 Namun, keterbukaan
informasi perusahaan juga harus didukung oleh struktur kepengurusan yang matang dan
siap menghadapi tantangan go public, terutama dalam hal perlindungan terhadap
pemegang saham minoritas. Hal ini karena pada dasarnya "establishing effective corporate
governance that protects minority shareholders is arguably most important at the time of

24
an initial public offering (IPO), because the IPO represents the first time that most firms

25
raise equity from dispersed investors."26

Banyak perusahaan kini memilih untuk mengumpulkan dana dari masyarakat melalui
pasar modal sebagai sumber pendanaan usaha. Sudah ratusan perusahaan yang berhasil
mendapatkan dana publik dengan menerbitkan saham atau obligasi. Pada tahun 2007,
tercatat 22 perusahaan yang berhasil menjual saham ke publik dengan total dana yang
diperoleh mencapai Rp. 18,11 triliun, meningkat sebesar 503,66% dari tahun sebelumnya
yang hanya sebesar Rp. 3,01 triliun. Tahun 2007 juga menjadi tahun yang baik untuk
penerbitan obligasi dengan total dana yang diperoleh mencapai Rp. 30,075 triliun,
meningkat sebesar 162,67% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp. 11,45 triliun.
Selain itu, bentuk lain pendanaan publik yang dilakukan oleh emiten pada tahun 2007
adalah right issue, dimana tercatat 23 emiten yang melakukan right issue dengan total

26
dana yang diperoleh mencapai Rp. 28,56 triliun, meningkat sebesar 127,02% dari tahun

27
sebelumnya dengan nilai right issue Rp. 12,58 triliun.27

Dalam melihat perkembangan mekanisme IPO terhadap perusahaan-perusahaan


berdomain besar, perusahaan rintisan (start-up) juga ikut terpengaruh. Di Indonesia, tidak
hanya perusahaan skala besar yang mulai melangkah ke arah IPO untuk meningkatkan
nilai perusahaannya. Perusahaan rintisan berbasis digital dan daring juga mulai
bermunculan di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan ada yang sudah mengembangkan
usahanya melalui lantai bursa. Peningkatan nilai dan pengembangan perusahaan melalui
IPO saat ini bukanlah hal yang baru. Meskipun begitu, masih sedikit perusahaan rintisan
yang berani melakukan IPO karena adanya beberapa regulasi yang perlu disesuaikan
dengan perkembangan usaha rintisan di Indonesia.
Namun, pendanaan melalui pasar modal memiliki kelebihan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Di negara maju, penghimpunan dana dari pasar modal sudah
menjadi hal yang umum dilakukan perusahaan karena pertumbuhan pasar modal yang

28
maju, sehingga pemodal menjadi sarana pendanaan yang melampaui perbankan. 28 Saat
ini, jumlah perusahaan rintisan di Indonesia sudah mencapai lebih dari 1.098, dengan
target 1.000 startup baru hingga tahun 2020. Potensi perusahaan rintisan yang besar ini,

29
dengan valuasi total yang diprediksi mencapaiUS$10 miliar, menjadi bukti bahwa

30
perusahaan rintisan memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian Indonesia.29
Melihat fakta tersebut, Indonesia sebagai host state harus mampu bersaing dengan
negara-negara lain agar menarik minat investor sebagai upaya membantu pergerakan
ekonomi. Kebijakan yang mendukung proses penanaman modal, tentu menjadi salah satu
faktor yang akan mempengaruhi minat dari investor. Kegiatan penanaman modal sendiri
dibagi menjadi dua, yakni penanaman modal langsung dan penanaman modal tidak
langsung. Pembeda dua kategori tersebut terdapat pada peranan dari pihak investor,
dimana dalam penanaman modal langsung, investor berperan secara langsung dalam
mengelola perusahaan atau kegiatan usaha yang bersangkutan, sehingga pihak investor
juga menanggung secara langsung resiko yang mungkin terjadi. Sedangkan dalam

31
penanaman modal tidak langsung, investor tidak berperan secara langsung dalam

32
mengelola operasional perusahaan.30
Salah satu lahan yang berkembang dalam penanaman modal tidak langsung saat ini
adalah perusahaan-perusahaan startup, perkembangan startup ramai dibicarakan di tengah
masyarakat. Kondisinya saat ini banyak pelaku bisnis e-commerce pemula (startup) baik
perdagangan online maupun startup digital dengan ide-ide segar dan inovatif yang kurang
memiliki akses atau pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya. Selain startup, terdapat
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai sektor yang harus diberi perhatian
khusus pula agar mampu berkembang layaknya sektor-sektor lainnya. Mengingat UMKM
sebagai kegiatan usaha kecil menengah, tidak jauh berbeda dengan startup, keduanya
memiliki hambatan dalam hal permodalan. Permasalahan tersebut meliputi jumlah

33
maupun sumber modal, kurangnya kemampuan manajerial dan minimnya keterampilan

34
dalam operasional menjadi masalah dasar yang sering dihadapi oleh UMKM.31
Berdasarkan hal tersebut maka agar mampu membuat IPO suatu UMKM atau startup hal
yang harus dilakukan ialah melalui bisnis model yang digunakan. Sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam pendahuluan dimana dalam mendirikan startup dibutuhkan jiwa
kewirausahaan agar bisnis yang dijalankan berhasil. Salah satunya yaitu pengalaman
jajaran manajemen yang dapat menangkap peluang pasar dan keputusan strategis yang
menjadi ketertarikan perusahaan. Pengalaman manajemen dan kinerjanya menjadi bagian
yang penting menjadi kontribusi perusahaan yang telah IPO. Bagian yang terpenting

35
dalam startup adalah teknologi yang dimiliki perusahaan. Semakin kuat teknologi yang

36
dimiliki akan lebih cepat untuk IPO.32
Jika belum atau sudah tersedianya sektor teknologi di BEI, hal itu tetap tidak
mempengaruhi kinerja keuangan emiten startup karena kinerja keuangan dipengaruhi oleh
teknologi yang dimiliki dan kemampuan manajemen dalam mengelolah dana yang

37
diperoleh. Pada dasarnya bisnis model startup sudah dibahas pada pertengahan 1990.

38
Terdapat 5 dimensi bisnis model pada perusahaan startup, yaitu:33
- Value proposition yang merupakan sekilas produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pelanggan.
- Value creation merupakan karakteristik unik yang dimiliki startup dalam menentukan
pasar seperti sumber daya dan kemampuan.
- Value delivery adalah bagaimana mengatur sistem distribusi produknya kepada
pelanggan.
- Value appropriation adalah bagaimana perusahaan startup memperoleh laba dan yang
terlakhir
- Value networking, yaitu bagaimana perusahaan meningkatkan dan menjaga hubungan
dengan pelanggan. Selain itu, startup juga menggambarkan hubungan pengembagan
teknologi dengan nilai ekonomi

39
Perusahaan startup memiliki lifecycle yang terbagi dalam 3 tahap, yaitu bootstrapping

40
stage, seed stage dan creation stage yang akan dijelaskan sebagai berikut:34
 Pada tahap bootstrapping stage, startup telah menemukan ide dari sebuah masalah
yang bisa menghasilkan laba dan pendanaan masih berasal dari modal sendiri atau
angel investor, masih belum memperoleh pendanaan dari hutang atau modal ventura.
Pendanaan.
 Tahap seed stage dimana tahap ini telah membentuk tim kerja dan mengembangkan
produk yang siap diluncurkan ke pasar. Tahap ini juga masih belum memperoleh
pendanaan dari modal ventura dan menghasilkan profitabilitas yang rendah.
 Tahap creation stage dimana tahap ini startup telah meluncurkan produknya dan
mulai bisa memperoleh pendanaan dari modal ventura. Emiten startup di Indonesia
telah dikategorikan dalam creation stage karena seluruh emiten memiliki produk yang
sudah ada di pasar dan telah mendapat bimbingan dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
melalui program IDX Incubator. Dengan masuknya kategori creation stage untuk
emiten startup di Indonesia, kinerja keuangan setelah Initial Public Offering (IPO)
tidak terdapat perbedaan adalah wajar karena pada tahap ini, startup masih
menghasilkan profitabilitas yang rendah.

3.2. Pelaksanaan Mekanisme Penawaran Umum Perdana (IPO) Oleh PT Traveloka


Indonesia

PT Traveloka Indonesia Tbk atau “Traveloka” adalah perusahaan teknologi terkemuka di


asia tenggara yang berfokus pada industri travel dan lifestyle. Mereka menyediakan
berbagai layanan seperti pemesanan tiket transportasi, hotel, dan aktivitas hiburan. Sejak
didirikan, traveloka telah mengalami pertumbuhan yang pesat dan menjadi pemimpin
pasar di indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 50%. Selain itu, mereka juga telah
memperluas bisnisnya ke Singapura, Thailand, dan Vietnam. Aplikasi Traveloka telah
diunduh lebih dari 40 juta kali di indonesia dan 60 juta kali di seluruh Asia Tenggara.
Mereka juga telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 100.000 mitra bisnis, termasuk
maskapai penerbangan, hotel, operator tur, dan penyedia layanan transportasi.

Traveloka telah menerima penghargaan atas inovasinya di industri teknologi, seperti


best in travel tech dari skift pada tahun 2018 dan 2019. Pada tahun 2021, Traveloka
melakukan initial public offering (IPO) dan berhasil masuk ke Bursa Efek Indonesia.
Dalam rangka memperluas bisnis dan bertahan di tengah lingkungan bisnis yang dinamis,
Traveloka terus mengembangkan teknologi di sektor industri dan pariwisata serta
berinovasi untuk menjadi pemain handal di bidang travel dan gaya hidup di asia pasifik
dan timur tengah.

Dalam menganalisis lingkungan, kita dapat melihat kapabilitas Traveloka yang


mempengaruhi kekuatan internal perusahaan, yaitu:

i. Core Value

41
Traveloka memberikan pengalaman terbaik bagi konsumennya dengan menyediakan
situs resmi dan aplikasi untuk memesan tiket pesawat, kereta, dan hotel dengan mudah
dan

fleksibel. Pengguna hanya perlu memilih tanggal dan tujuan perjalanan serta maskapai
yang diinginkan, dan Traveloka akan menampilkan referensi terbaik untuk mereka.

ii. Customer Relationships

Konsumen yang telah melakukan pembelian sebelumnya di Traveloka cenderung


memiliki tingkat kekhawatiran yang rendah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Ashoer et al. (2019), pandangan risiko ekonomi, pribadi, performa penjual, dan privasi
dianggap kurang berpengaruh dalam pengambilan keputusan konsumen dalam
melakukan transaksi e-commerce di Traveloka.

iii. Pemasaran

Traveloka mengintegrasikan media sosial dan iklan digital ke dalam strategi


pemasaran mereka. Mereka menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, dan
YouTube untuk memperkenalkan produk dan layanan mereka dengan konten yang
menarik, kreatif, dan sesuai dengan tren saat ini. Dengan demikian, Traveloka berhasil
menjangkau dan menarik minat calon konsumen mereka secara luas.

iv. Kemitraan

Traveloka bekerja sama dengan mitra-mitra strategis guna meningkatkan


keberadaan merek mereka. Beberapa di antaranya meliputi semua maskapai
penerbangan, perusahaan kereta api, dan jaringan hotel di seluruh dunia sebagai bagian
dari penawaran perjalanan yang komprehensif bagi konsumen.

v. Customer Segments

Dengan memahami segmen pelanggan, bisnis dapat menyesuaikan produk atau


layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pelanggan yang berbeda.
Hal ini dapat membantu bisnis meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman
pelanggan. Traveloka memiliki berbagai segmen pelanggan yang berbeda, yaitu para
traveler atau orang-orang yang suka bepergian, kemudian ada juga mereka yang akan
melakukan perjalanan jauh untuk tujuan tertentu, serta turis asing yang datang ke
negara tersebut untuk berlibur dan mencari layanan yang dapat memenuhi kebutuhan
mereka selama berada di negara tujuan, seperti penerbangan internasional, visa, dan
akomodasi.

vi. Key Resource

Traveloka memiliki beragam sumber daya utama yang sangat penting dalam
menjalankan bisnis pariwisata mereka. Beberapa di antaranya adalah:

a. Teknologi

42
Dengan adanya teknologi, pembeli dan penjual dapat berinteraksi dengan mudah dan
aman melalui platform e-commerce, melakukan pembayaran online dengan cepat
dan aman, serta meningkatkan efisiensi operasional dan menyelesaikan tugas-tugas
tertentu.

b. Data

Traveloka memiliki akses ke data pelanggan yang sangat banyak. Data tersebut
dapat membantu mereka memahami kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk
serta layanan yang sesuai dengan preferensi pelanggan.

c. Sumber Daya Manusia

Traveloka memiliki tim yang terdiri dari para profesional berpengalaman dan
berkualitas tinggi. Setiap individu yang terlibat dalam perusahaan ini memiliki
pengetahuan mendalam dan pengalaman yang luas dalam industri perjalanan dan
pariwisata. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan strategi bisnis
yang efektif guna memastikan kesuksesan perusahaan.

Traveloka memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan


eksternal yang selalu berubah. Di bawah ini terdapat beberapa peluang yang dapat
dimanfaatkan oleh Traveloka:

a. Pertumbuhan industri pariwisata yang terus meningkat di masa depan

Industri pariwisata terus berkembang dan berkembang pesat di seluruh dunia,


terutama di Asia Tenggara. Faktor ini memungkinkan Traveloka untuk terus
mengembangkan bisnisnya dan memperluas cakupannya ke berbagai tujuan wisata,
terutama di Indonesia.

b. Peningkatan penggunaan internet

Dengan semakin meluasnya penggunaan internet dan smartphone di masyarakat,


Traveloka memiliki peluang yang besar untuk memperluas pasar dan mencapai lebih
banyak konsumen. Dalam hal ini, Traveloka dapat menggunakan teknologi untuk
memberikan layanan yang lebih baik dan mempercepat proses reservasi.

c. Kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai layanan

Traveloka menyediakan integrasi layanan-layanan seperti penerbangan, akomodasi,


dan transportasi lokal dalam satu platform yang mudah diakses oleh pelanggan.
Dengan begitu, proses aplikasi menjadi lebih efisien dan mudah dilakukan.

d. Perubahan kebiasaan konsumen akibat pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 telah mengubah pola perjalanan dan liburan masyarakat. Situasi
ini memberikan kesempatan bagi Traveloka untuk menyediakan paket perjalanan

43
yang aman dan sehat, serta memberikan informasi yang akurat dan terkini mengenai
langkah-langkah kesehatan dan keselamatan di destinasi wisata.

Traveloka dihadapkan pada beberapa tantangan dari lingkungan eksternalnya, yang


meliputi:

a. Persaingan yang Ketat

Terdapat banyak pesaing di dalam industri perjalanan dan gaya hidup, termasuk
platform pemesanan online dan agen perjalanan tradisional. Persaingan yang sengit
dapat berdampak pada tingkat keterlihatan dan pangsa pasar Traveloka.

b. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah

Pemerintah berhak membatasi atau mengubah program perjalanan dan perjalanan


yang berpotensi merugikan bisnis Traveloka. Selain itu, perubahan dalam peraturan
dan undang-undang perpajakan dapat berdampak pada profitabilitas perusahaan.

c. Perubahan Tren dan Kebiasaan Konsumennya

Perilaku dan tren konsumen dapat berubah seiring waktu, dan hal ini dapat
mempengaruhi permintaan terhadap produk dan layanan yang ditawarkan oleh
Traveloka. Jika bisnis tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ini, maka
kemungkinan besar akan kehilangan pelanggan atau kesempatan untuk berkembang.

d. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang

Traveloka merupakan perusahaan internasional yang beroperasi di berbagai negara.


Fluktuasi nilai tukar dapat berdampak pada pendapatan dan keuntungan bersih
perusahaan.

Contoh lain dari keberhasilan perusahaan stratup yang akhrinya berhasil dari IPO
beberapa diantaranya adalah PT. Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS) menggunakan
dana IPO untuk mengakuisisi perusahaan sebesar 78,95% dan pembelian persediaan
barang elektronik untuk operasional perusahaan sebesar 21,05%. PT. M Cash Integrasi
Tbk. (MCAS) dan PT. NFC Indonesia Tbk. (NFCX) menggunakan dana IPO untuk
persediaan barang dagang sebesar 60%, meningkatkan teknologi komunikasi, hardwell
dan software sebesar 30% serta pengembangan sumber daya manusia sebesar 10%.

44
Dari contoh start-up yang melakukan IPO dapat disimpulkan bahwa tujuan alokasi dana
adalah ekspansi bisnis dan tidak ada untuk membayar hutang sehingga dengan adanya
ekspansi laba emiten startup menjadi berkurang. Berbeda dengan tujuan penggunaan dana
IPO untuk pembayaran hutang, beban bunga akan berkurang sehingga meningkatkan
kinerja keuangan karena keunggulan start-up adalah kemampuan kerjanya/hasil yang
dapat diproduksi dan dipasarkan yang besar walaupun kemampuan akan sumberdaya baik
orang maupun teknologinya yang kurang. Dengan hal tersebut maka output yang
dihasilkan ialah pendapatan yang besar dengan walaupun dengan kendala tersebut
sehingga tentunya sangat penting jika startup ataupun UMKM dapat melakukan IPO
dengan kelebihan tersebut.

45
4. KESIMPULAN

Traveloka mempromosikan produk dan layanan mereka dengan menggunakan konten yang
menarik, kreatif, dan sesuai dengan tren terkini melalui platform media sosial seperti
Instagram, Facebook, dan YouTube. Traveloka juga meningkatkan eksistensi merek dengan
menjalin kerjasama dengan mitra-mitra strategis. Pelanggan Traveloka terdiri dari para
traveler atau orang-orang yang suka berpergian. Traveloka memiliki beberapa sumber daya
kunci, seperti teknologi yang memungkinkan interaksi mudah antara pembeli dan penjual,
serta sumber daya manusia yang berpengalaman dan berkualitas tinggi.

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, tujuan dari IPO adalah untuk memperbaiki
struktur modal, meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pemasaran, memperluas
hubungan bisnis, dan meningkatkan kualitas manajemen. Hal tersebut diterapkan oleh
Traveloka dimana mereka mengerti akan core bisnisnya yang mana mereka
mengaplikasikan output yang dihasilkan ialah pendapatan yang besar sehingga dapat
disimpulkan bahwa Traveloka memberikan kemudahan kepada konsumennya yang ingin
memesan tiket pesawat, kereta, dan hotel di mana saja dan kapan saja.

Traveloka memiliki peluang untuk berkembang di lingkungan eksternal dengan


memperluas jangkauan ke berbagai destinasi wisata, terutama di Indonesia. Traveloka juga

15
Draho, Jason The IPO Decision: Why and How Companies Go Public, (UK: Edward Elgar Publishing, 2004)
hlm.1.
16
Widioatmojo, Sawidji, Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks Indonesia, (Jakarta: Elex Media
Komputindo,2015) hlm.76
17
Ibid, hlm.77
18
Ibid.
19
Ibid.
20
Ibid , hal. 87
21
Draho, Jason, Op. Cit.
22
Widioatmojo, Sawidji, Op. Cit.
23
Ibid, hal. 75-76.
24
Mohamad Samsul, Pasar Modal & Manajemen Portfolio, (Jakarta: Erlangga,2006) hlm. 68.
25
Fakhruddin & Hendy M, Go Public: Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan, (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2008) hlm. 4
26
Baker, Malcolm & Gompers, Paul A., “The Determinants of Board Structure at the Initial Public Offering”, The
Journal of Law & Economics, The University of Chicago Law School, Vol. 46, No. 2, (October 2008): 569,
https://doi.org/10.1086/380409
27
Hendy M. Fakhruddin, Go Public: Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan, (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2008) hlm. 5.
28
Ibid, hlm. 2.
29
Buletin APJII, Banyak Jalan Dana Startup.(Edisi 04, Oktober 2016),hlm.1
30
Dinda Silviana Putri, “Regulation A+ Sebagai Alternatif Penghimpun Dana Untuk UMKM DAN Start-Up,”
Jurnal Yustika Media Hukum dan Keadilan Fakultas Hukum Universitas Surabaya Vol.24 No.1 (Juli 2021): 38,
https://doi.org/10.24123/yustika.v26i01
31
Yuli Rahmini Suci, “Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia”, Jurnal Ilmiah
Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 (Januari 2017): 53, https://journal.upp.ac.id/index.php/cano/article/view/627.
32
Kim, Y., & Heshmati, A., Loc.Cit.
33
Yosa Nugraha Firmana, Rony Joyo Negoro Octavinaus, Sahala Manalu, dan Catharina Aprillia Hellyani, Op.
Cit, hlm. 274.
34
Ibid, hlm. 275

18
dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan dan mempercepat proses
reservasi. Selain itu, Traveloka dapat menyatukan berbagai layanan seperti penerbangan,
akomodasi, dan transportasi lokal menjadi satu platform yang mudah diakses oleh
pelanggan. Traveloka juga dapat menawarkan paket perjalanan yang aman dan sehat, serta
memberikan informasi yang akurat dan terkini mengenai langkah-langkah kesehatan dan
keselamatan di tujuan wisata. Namun, Traveloka juga menghadapi beberapa ancaman di
lingkungan eksternal, seperti persaingan yang ketat, peraturan dan kebijakan pemerintah,
perubahan tren dan kebiasaan konsumen, serta fluktuasi nilai tukar mata uang. Traveloka
perlu menghadapi dan mengatasi ancaman-ancaman ini agar dapat terus berkembang dan
berhasil di pasar.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Draho. Jason The IPO Decision: Why and How Companies Go Public. UK: Edward Elgar
Publishing. 2004.
Fakhruddin & Hendy M. Go Public: Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2008.
Hendy M. Fakhruddin. Go Public: Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2008.
Mohamad Samsul. Pasar Modal & Manajemen Portfolio. Jakarta: Erlangga,2006.
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. 1981.
Widioatmojo, Sawidji. Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks Indonesia. Jakarta: Elex
Media Komputindo. 2015.

JURNAL

19
Munisi, G. H. “Financial Performance Of Initial Public Offerings: Companies Listed On Dares
Salaam Stock Exchange”. Banking, Economics and Business Research (ICMABEBR-
19), 8(2).
Baker, Malcolm & Gompers, Paul A.“The Determinants of Board Structure at the Initial Public
Offering”. The Journal of Law & Economics, The University of Chicago Law School,
Vol. 46, No. 2, (October 2008): 569, https://doi.org/10.1086/380409
Bill, Arthur H. “On Your Mark, Get Set…: Positioning a Company for a Future Initial Public
Offering”, Business Law Today, Vol.2, No.3, (January 1993): 50.
https://www.jstor.org/stable/i23286815
Dinda Silviana Putri. “Regulation A+ Sebagai Alternatif Penghimpun Dana Untuk UMKM
DAN Start-Up”. Jurnal Yustika Media Hukum dan Keadilan Fakultas Hukum
Universitas Surabaya Vol.24 No.1 (Juli 2021): 38,
https://doi.org/10.24123/yustika.v26i01
Džupka, P., Klasová, S., & Kováč, V. “Analysis of Innovative Start-Up Companies–Case Of
Košice Region. Quality Innovation Prosperity”, 20(1), 2016: 40–56,
https://doi.org/10.12776/qip.v20i1.641
Kim, Y., & Heshmati, A.“Analysis Of Korean IT Startups’ Initial Public Offering And Their
Post-IPO Performance”, Journal of Productivity Analysis 34(2), 2010:133–149,
https://doi.org/10.1007/s11123-010-0176-0
Yosa Nugraha Firmana, Rony Joyo Negoro Octavinaus, Sahala Manalu, dan Catharina Aprillia
Hellyani. Analisis Komparatif Faktor-Faktor Profitabilitas Emiten Startup Di
Indonesia”, Syntax Transformation, Vol. 2 No. 2 (Februari 2021): 274,
https://dx.doi.org/10.46799/jst.v2i2.226
Yuli Rahmini Suci. “Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di
Indonesia”. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 (Januari 2017): 53,
https://journal.upp.ac.id/index.php/cano/article/view/627.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608).
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun
1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587).
POJK No. 7/POJK.04/2017
POJK No. 8/POJK.04/2017
POJK No. 22/POJK/04/2021
POJK No. 23/POJK.04/2017
POJK No. 25 /POJK.04/2017

20
POJK No. 41/POJK.04/2020
Peraturan BEI No. I-V Kep-00059 BEI:07-2019 I-A Kep-00101/BEI/12- 2021.

INTERNET ATAU SUMBER LAINNYA

Public
Buletin APJII, Banyak Jalan Dana Startup. Edisi 04, Oktober 2016.
Initial Public Offering (IPO) (n.d.), Desember 20, 2023,
http://ejournaluajy.ac.id/658/3/2EM16706.pdf
IDX Go Public, “Mekanisme IPO”, Desember 19, 2023, https://gopublic.idx.co.id/#how-to-ipo
IDX Go Public, “Proses Public (Go Public Process)”, Desember 19, 2023,
https://gopublicidxcoid.wordpress.com/2016/06/22/peraturan-go-public/
Putriadita, D, “Gerakan Nasional 1.000 Startup Hadirkan 13 Perintis”, Desember 19, 2023,
https://industri.kontan.co.id/news/gerak an-nasional-1000-startup-hadirkan-13- perintis.

19

You might also like