You are on page 1of 12

SEJARAH PERKEMBANGAN

PASAR MODAL PADA TAHUN


1995 HINGGA 2000
KELOMPOK 4 :
1.ANGELOS GOGO SIREGAR (01659220123);
2.MARIA VERONIKA NAPITUPULU (01659220119);
3.MARGARET TACI SITUMORANG (01659220122);
4.RICHAN SIMANJUNTAK (01659220115);
5.NANCY MARGARETHA INDRA (01659220117).
DEFINISI PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan bagian dari institusi-institusi keuangan (financial

(institutions).

Dalam definisinya, pasar modal memiliki 3 segi arti, yakni:

a) Arti Luas : Pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bank-bank
komersil dan semua perantara di bidang keuangan, surat berharga/klaim jangka pendek panjang primer
yang tidak langsung.

b) Arti Tengah : pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang
memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka lebih dari 1 tahun) termasuk saham,
obligasi, pinjaman berjangka, hipotek tabungan dan deposito berjangka.

c) Arti Sempit : pasar modal tempat pasar teorganisir yang memperdagangkan saham dan obligasi
dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter.
VISI, MISI, FUNGSI PASAR MODAL
A. Visi Pasar Modal
Menjadi otoritas pasar modal yang berkualitas internasional, yang mampu mendorong,
mengawasi, dan memelihara pasar sehingga berdaya saing global dan mendukung
perkembangan ekonomi nasional.
B. Misi Pasar Modal
 Misi ekonomi: Menciptakan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien guna menjunjung
perekonomian nasional.
 Misi ekonomi: Menciptakan iklim kondusif bagi perusahaan dalam memperoleh
pembiayaan bagi pemodal dalam melakukan alternatif investasi.
 Misi sosial budaya: Mengembangkan masyarakat yang berorientasi pasar modal dalam
membuat keputusan pembiayaan dan investasi.
 Misi kelembagaan: Mewujudkan lembaga independen dan berkualitas internasional yang
selalu memperbaharui.
VISI, MISI, FUNGSI PASAR MODAL
C. Fungsi Pasar Modal
Pasar modal telah tumbuh menjadi leading indicator bagi ekonomi suatu negara, dengan fungsi antara lain :
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) untuk dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi
sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diverifikasi.
3. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan ke dalam masyarakat umum.
5. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek.
6. Menciptakan lapangan kerja yang menarik.
7. Menciptakan likuiditas perdagangan efek.
ORGANISASI YANG MENGAWASI PASAR

MODAL DI INDONESIA
Bahwa dalam perkembangannya dari tahun 1995 hingga tahun 2000, terdapat instansi/Lembaga yang mengatur
mengenai pelaksanaan dan pengawasan pasar modal di Indonesia. Adapun organisasi tersebut adalah:
a) BAPPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) yang didirikan pada tanggal 10 Agustus 1977;
b) BEJ (Bursa Efek Jakarta) yang didirikan pada tanggal 22 Mei 1995;
c) BSE (Bursa Efek Surabaya) yang didirikan pada tanggal 16 Juni 1989;
d) KPEI (Kliring Penjamin Efek Indonesia) yang didirikan pada tanggal 6 Agustus 1996;
e) KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) yang didirikan pada tanggal 23 Desember 1997;
PERKEMBANGAN INSTANSI/LEMBAGA PASAR
MODAL DI INDONESIA PADA TAHUN 1995 – 2000
AN
Berikut merupakan catatan singkat mengenai perkembangan pasar modal di Indonesia mulai dari tahun 1995 hingga tahun
2000:

 22 Mei 1995 : Sistem Otomatisasi Perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta

Automated Trading System).

 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan disahkan

mulai Januari 1996.

 Tahun 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

 Tahun 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di Pasar Modal

Indonesia.
PERIODE PERKEMBANGAN PASAR MODAL
DI INDONESIA SERTA PRODUK HUKUMNYA
A. Periode Otomatisasi (Tahun 1995 – 2000)
I. Kebijakan BEJ
 Pada tanggal 22 Mei 1995  BEJ memutuskan untuk mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa
dengan sistem otomatisasi yang diterapkan di BEJ diberi nama Jakarta Automated Trading System (JATS).
 Hal ini disebabkan karena sistem lama tidak efektuf dimana hanya mampu menangani sebanyak 3.800
transaksi tiap harinya dan transaksi regular untuk sistem manual hanya dapat mencapai 58 miliar Rupiah atau
18 juta lembar/hari. Namun dengan JATS, sistem ini mampu menangani sebanyak 50.000 transaksi setiap
harinya dan transaksi regular untuk system manual sebesar Rp. 82 miliar atau 24,7 juta lembar.
PERIODE PERKEMBANGAN PASAR MODAL
DI INDONESIA SERTA PRODUK HUKUMNYA

 Sasaran dari Jakarta Automated Trading System (JATS), adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan kapasitas untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar yang dimasa mendatang
diperkirakan sistem manual sudah tidak memadai;
 Meningkatkan integritas (keterkaitan satu pihak dengan pihak lainnya) dan likuiditas;
 Meningkatkan pamor pasar modal dengan meletakkan BEJ setara dengan pasar-pasar
modal lain di dunia; JATS dianggap sebagai salah satu sistem computer pasar modal
yang tercanggih di dunia.
PERIODE PERKEMBANGAN PASAR MODAL
DI INDONESIA SERTA PRODUK HUKUMNYA

II. Kebijakan Bursa Efek Surabaya (BES)


 Pada tanggal 19 September 1996 (diumumkan secara terbuka pada tanggal 10 maret 1977) 
BES menerapkan beberapa sistem otomatisasi untuk penyelesaian transaksi, yaitu S-MART
(Surabaya Market Information & Automated Remote Trading) yang mana menggunakan jaringan
komputer yang digunakan oleh broker untuk perdagangan sekuritas di BES.
PERIODE PERKEMBANGAN PASAR MODAL
DI INDONESIA SERTA PRODUK
HUKUMNYA
Adapun fasilitas yang diberikan oleh S-MART, adalah sebagai berikut:
 Trader Workplace > Sarana akses langsung secara elektronik oleh anggota bursa atau broker
atau WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek) dari kantor mereka masing-masing, sehingga
tidak lagi harus dilakukan di lantai bursa;
 S-MART Web > yaitu sarana surat elektronik (e-mail);
 Fasilitas world-wide-web di internet yang menyediakan internet penting yang diperlukan;
 S-MART Chart > Fasilitas komputer percakapan interaktif antara anggota bursa dengan
pemakai internet lain.
PERIODE PERKEMBANGAN PASAR MODAL
DI INDONESIA SERTA PRODUK
HUKUMNYA
B. PERIODE KRISIS MONETER (TAHUN 1997)
 Periode bulan Agustus 1997, krisis moneter melanda negara-negara Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan,
dan Singapura.
 Krisis moneter mulai terjadi karena penurunan nilai mata uang ini disebabkan karena spekulasi dari pedagang-pedagang valuta
asing, kurang percayanya masyarakat terhadap nilai mata uang negaranya sendiri, dan tidak kalah penting adalah kurang kuatnya
pondasi perekonomian.
 Bagi korporasi, terjadi degradasi nilai saham dan timbulnya kerugian besar yang menyebabkan pendapatan Indonesia menurun,
dan pasar modal krisis yang mengakibatkan :
a) Penurunan jumlah emiten;
b) Harga saham anjlok;
c) Indeks saham terus menurun;
d) Investor berkurang;
PERIODE PERKEMBANGAN PASAR MODAL
DI INDONESIA SERTA PRODUK

HUKUMNYA
III. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Untuk memperbaiki kondisi perekonomian yang bergejolak ini, pemerintah pada tanggal 1 November 1997 mengumumkan
melikuidasi 16 bank swasta nasional.
 Kemudian dikeluarkan GBHN 1999-2004, BAPEPAM tidak multifungsi lagi dimana sebelumnya merupakan Pelaksana
berubah menjadi Pengawas yang mana telah dilakukan pada tanggal 13 Juli 1992. Adapun perubahan fungsi lainnya yaitu :
a) Bapepam sebagai regulator dan penegak hukum pasar modal untuk peningkatan kualitas dan penegakan hukum;
b) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai pengelola bursa;
c) Perusahaan swasta sebagai penjamin emisi efek;
d) Pada akhir tahun 2007 dan dan awal 2008, Bursa Efek Jakarta (BEJ) merger dengan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi
Bursa Efek Indonesia (BEI).
 Berdasarkan Keppres 53 tentang Pasar Modal dan SK Menkeu No.1548, BAPEPAM diharapkan dapat memfokuskan
diripada pengawasan pembinaan pasar modal dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur wajar,
efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan Masyarakat.

You might also like