Professional Documents
Culture Documents
Tsania Lyza Azzahra - 2120035 - RESUME KONSEP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
Tsania Lyza Azzahra - 2120035 - RESUME KONSEP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
Tsania Lyza Azzahra - 2120035 - RESUME KONSEP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
keuntungan
Kerugian
Apabila obat sudah disuntikkan, maka obat tersebut tidak dapat ditarik kembali
Merupakan suntikan pada lapisan dermis atau di bawah epidermis / permukaan kulit.
Injeksi ini di lakukan secara terbatas, karena hanya sejumlah kecil obat yang dapat dimasukkan.
Cara ini biasannya digunakkan untuk tes tuberkulin atau tes alergi terhadap obat tertentu.
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang, buka dan
ke ataskan
5. Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquades. Kemudian
ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc dan siapkan pada bak injeksi
atau steril.
6. Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan.
8. Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap ke atas dengan sudut 15-20
derajat di permukaan kulit.
11. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/tes obat, waktu, tanggal dan jenis obat.
pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan subcutan dibawah kulit
dengan menggunakan spuit.
Area yang lazim digunakan adalah lengan bagian atas luar, paha depan, daerah abdomen,
area scapula pada punggung bagian atas, daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas.
1. Cuci tangan
5. Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquades. Kemudian ambil
0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc dan siapkan pada bak injeksi atau steril.
6. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan.
8. Lakukan penusukan dengan lubang jarum suntik menghadap ke atas dengan sudut 45
derajat di permukaan kulit.
11. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/tes obat, waktu, tanggal dan jenis obat
Merupakan pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan otot dengan
menggunakan spuit. Area yang lazim digunakan adalah Pada daerah lengan atas (Deltoid),
daerah Dorsogluteal (Gluteusmaximus), daerah bagian luar (Vastus Lateralis), daerah bagian
depan (Rectus Femoris).
1. Cuci tangan.
3. Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosisnya. Setelah itu letakan
dalam bak injeksi.
5. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada tempat yang akan dilakukan injeksi.
6. Lakukan penyuntikan :
7. Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara, anjurkan pasien untuk berbaring
terlentang dengan lutut sedikit fleksi.
Merupakan gambaran dari pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh
darah vena dengan menggunakan spuit. Area yang lazim digunakan adalah pada lengan (vena
basalika dan vena sefalika), tungkai (vena saphenous), leher (vena jugularis), kepala (vena
frontalis atau vena temporalis).
1. Cuci tangan
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik dengan cara membebaskan pakaian pada daerah
penyuntikan, apabila tertutup, buka dan ke ataskan.
4. Ambil obat pada tempatnya sesuai dosis yang telah ditentukan. Apabila obat dalam
bentuk sediaan bubuk, maka larutkan dengan aquades steril.
5. Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan injeksi.
8. Lakukan pengikatan dengan tourniquet pada bagian atas daerah yang akan dilakukan
pemberian obat atau minta bantuan untuk membendung daerah yang akan dilakukan
penyuntikan dan lakukan penekanan.
10. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukan ke pembuluh
darah, sejajar dengan pembuluh darah.
11. Lakukan aspirasi, bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung dan langsung
semprotkan hingga habis.
12. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik secara perlahan-lahan dan lakukan masase
pada daerah penusukan dengan kapas alkohol, spuit yang telah digunakan di masukkan
ke dalam bengkok.
13. Catat hasil pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.