You are on page 1of 25

RESUME KEPERAWATAN:

A. Identitas Pasien :
Nama : TN.K No RM : 01514315
Umur : 68 THN Tgl MRS : 15/10/2023.
Jenis Kelamin: LAKI-LAKI Dx Medis : STROKE INFARK
Alamat : TAMAN MERUYA ILIR G-IX/22/RT 013/RW007 MERUYA UTARA
KEMBANGAN JAKARTA BARAT DKI JAKARTA
B. Data
Fokus
S (Data Subyektif) :
pasien mengatakan badan terasa berat saat digerakkan, pasien mengatakan lemas, duduk
harus dibantu.
O (Data Obyektif) :
pasien tapak sakit sedang, kesadaran kompus mntis, pasien tampak kesulitas saat
mengangkat tangan dan tidak mampu duduk sendiri kekuatan otot ekstremitas 55/44 ,
terpasang infus ring-as 14 tpm, terpasang selang kencing urin (+) jumlah 800 cc dengan
warna kuning jernih,penunjang: ct brain: kesan infark di basal gangliakiri atrofi serebri,
ro. Thorax: tidaktampakjelas infiltrate dikedua paru kardiomegali dengan kalsifikasi
aorta, lab: gds: 228 mg/dl, hb: 11,2 g/dl, hematocrit 32,4%, leokosit: 13,36, eritrosit 3,65,
trombisit: 241, natrium 131 mEg/l,kalium 3,9 mEg/l, klorida 94 mEg/l, kolestrol hdl 32
mg/dl, asam urat 2,8 mg/dl, albumin 2,9 g/dl, kalsium 8,3 mg/dl.
C. (Dx Keperawatan) :
Gangguan mobilitas fisik

D. (Rencana keperawatan hari tersebut)

Setelah dilakukan tindakan keperatawatan selama 1 X 24 jam, diharapkan


mobilitas fisik meningkat dengan kriteria hasil :

mobilitas fisik (L.05042)

KRITERIA Menurun Cukup Sedan Cukup Meningkat


HASIL menurun g meningkat
Pergerakan 1 2 3 4 5
ekstremitas
Kekuatan 1 2 3 4 5
otot
Rentang 1 2 3 4 5
gerak
(ROM)
Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun
meningkat g menurun
Nyeri 1 2 3 4 5
Kecemasan 1 2 3 4 5
Kaku sendi 1 2 3 4 5
Gerakan 1 2 3 4 5
tidak
terkoordinas
i
Gerakan 1 2 3 4 5
terbatas
Kelemahan 1 2 3 4 5
fisik

Intervensi:

Dukungan mobilisasi:
Observasi
o Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
o Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
o Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
o Monitor frekensi Jantung dan tekanan darah sebelum mulai mobilisasi
o Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
o Monitor kemajuan pasien dalam ambulasi

Terapeutik
o Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu misal pagar tempat tidur
o Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
o Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
o Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya

Edukasi
o Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
o Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
o Anjurkan melakukan mobilisasi dini
o Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis: duduk di tempat tidur)
E. (Implementasi);

31/10/2023
JAM 09.30

 Memonitor frekensi Jantung dan tekanan darah sebelum mulai mobilisasi


HASIL:
TD: 168/98 mmhg
NASI: 101 X/Mnt
RR: 20X/mnt
SPO2: 98%
 mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
hasil: susah menggerakan badan badan tampaklmah
 mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Hasil: ekstremitas bawah terlihat lemah dan tampak kesulitan saat dilakukan pergerakan ringan
 Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Hasil: Pasien tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis,nyeri (-)
 Menaikan pagar tempat tidur
 Hasil: pasien bisa berpegang di kedua pagar tempat tidur
 Menganjurkan kepada keluarga untuk melakukan mobilitas bertahap miring kiri miring kanan setiap 2 jam
sekali danlatiha duduk

F. Evaluasi:
S:
 pasien mengatakan masih mengeluh lemas pada kedua kaki
 pasien mengatakan belum mampu mobilitas duduk
 pasienmengatakan sudah miring kiri dan kanan setiap 30 menit

O:

 pasien tampak sakit sedang kesadaran kompus mentis, akral hangat


 terpasang infus ring-as 14 tpm terpasang di tangan kanan dengan iv cath no 22, tidak tampak kemerahan dan
bangkak tetesan lancer terpasang tanggal 28/10/2023
 aktivitas miring kiri kanan tampak bisa dilakukan sendiri, sudah mampu makan sendiri
 makan minum via oral,makan habis 1 porsi minum habis 200 cc
 BAB(-), BAK menggunakan selang kencing terpasang no 16, urin (+) warna kuning jernih

A:
Gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian sesuai kriteria hasil

P:
Intervensi di hentikan, pasien boleh pulang discharge planning: mobilisasi bertahap dimulai dari mobilisasi duduk.

Mengetahui, Jakarta,31/10/2023
Pembimbing Tanda tangan Mahasiswa

Anita Sukarno, S.Kep., Ns., M.Sc. Didy Krisno


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M
DENGAN DHF( DENGUE HEMORAGIC FEVER)
DI RUANG CEMPAKA B LANTAI 2
RS TARAKAN JAKARTA

DISUSUN OLEH:

DIDY KRISNO
20230305020

PRAKTIK KLINIK
PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TAHUN 2023
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS DIRI
a. KLIEN
1) Nama : TN.M
2) Tanggal Lahir :14/11/1999
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : islam
5) Pendidikan : SMP
6) Pekerjaan : Karyawan proyek(mandor)
7) Alamat : cirebon
8) Status Perkawinan : belum kawin
9) Sumber Informasi :pasien dan keluarga
10) Tanggal pengkajian
: 31 Oktober 2023
11) Tanggal Masuk
: 29-10-2023
12) No RM
: 015590xx
13) Diagnosa Medis
: dhf ( dengue hemoragic fever)
b. PENANGGUNG JAWAB
1) Nama : Ny. W
2) Umur : 48 TAHUN
3) Alamat : CIREBON
4) Pekerjaan : KARYAWAN PROYEK
5) Hubungan dengan klien : BAPAK KANDUNG

2. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama saat pengkajian:

Pasien mengatakan lemas dan demam, sering buang air kecil.


b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk igd rs Tarakan hari minggu dengan keluhan demam sudah 4
hari sebelum masuk rs, pusing dan lemas, mual tidak disertai muntah. Pasien
tampak sakit sedang,kes.kompus mentis, td: 117/83mmHg, n: 89x/menit, rr:
20x/menit,suhu: 37c, spo2: 99% terpaang infus RL 500cc/6 jam, dilakukan
pemeriksaan H2TL HB: 13,8G/DL,Hematokrit: 41,6%, eritrosit 5,31,
leokosit 3,35, trombosit 113, mcv 78.3fl, mch 26.0, mchc 33.2g/dl.
c. Riwayat Penyakit dahulu:
-
3. Genogram

Keterangan:
= laki-laki meninggal = garis pernikahan

= perempuan
meninggal = klien
= laki-laki = tinggal serumah
= perempuan = garis keturunan
Interpretasi:
Penyakit keturunan :
Dari genogram diatas menggambarkan bahwa pasien adalah
generasi ke tiga dan tidak ada riwayat keluarga yang
meninggal mempunyai riwayat penyakit.

Penyakit menular :
dari genogram diatas tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit menular

4. PENGKAJIAN SAAT INI


a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
1) Persepsi tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan lemas, terakhir demam senin malam, susah tidur
karena kondisikamar yang sangat dingin. Pasien mengatakan baru
pertama kali dirawat di rumah sakit.

2) Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya


Pasien mengetahui penyakit yang di alaminya dan persepsi pasien
tentang penyakit dhf adalah penyakit yang penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk. Pasien juga mengatakan penyakit dbd sangat bahaya,
karena bisa menyebabkan kematian, pasien tidak tau yg harus
dilakukan saat ini.

3) Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan

a) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat ?


Kebiasaan mengkonsumsi kopi dan minum alcohol, sering telat
makan makan tidak teratur
b) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan
kebersihan diri, imunisasi
Pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan
c) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit
Istrahat saja dan jika masih mampu di bawa aktivitas tidak
dihiraukan
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit ?
Tidak berobat
c) Kebiasaan hidup (konsumsi
jamu/alkohol/rokok/kopi/kebiasaan olahraga) Merokok : iya
kurang lebih 1-2 pak/hari, lama :dari umur 16 tahun sampai
sekarang
Alkohol :kadang kadang, lama : sejak mulai merokok
Kebiasaan olahraga, jenis :- frekwensi :-
Tidak pernah olahraga rutin

No Obat/jamu yang biasa dikonsumsi Dosis Keterangan


1. Vitamin ginjal 1 tablet 3 kali sehari
a. Pola nutrisi/ metobalik
1) Intake makan

Sebelum masuk RS Selama di RS


a. Keluhan e. Keluhan
Tidak ada Mual

b. Frekuensi f. Frekuensi
3 x sehari 3 x sehari
c. Menu Menu
Tidak tentu Diet lunak biasa
d. Riwayat alergi makanan
Riwayat alergi makanan
Tidak ada
Tidak ada

2) Intake minum
Sebelum masuk RS Selama dirawat di RS

a. Keluhan a. Keluhan
Tidak ada Tidak ada
b. Frekuensi b. Frekuensi
Tidak tentu ( kurang lebih Kurang lebih 4 botol
5 botol aqua yang isi 600 setiap hari
ml setiap hari
c. Jenis minuman
c. Jenis minuman
Air putih, kopi Air putih

d. riwayat alergi minuman


Riwayat alergi minuman
tidak ada
Tidak ada
b. Pola eliminasi
1) Buang air besar (BAB)

Sebelum masuk RS Selama di RS


a. keluhan BAB a. keluhan BAB
tidak ada tidak ada
b. Frekuensi b. Frekuensi
Tidak menentu kadang sehari Tidak tentu
sekali, terkadang tidak ada c. Konsistensi
lunak
c. Konsistensi d. Warna
Biasa lunak Kuning
e. Bau
Bau khas

d. Warna
kuning f. Menggunakan alat bantu atau
obat?
e. Bau Tidak ada
Bau khas

f. Menggunakan alat bantu atau


obat?
Tidak ada

2) Buang air kecil (BAK)

Sebelum dirawat di RS Selama di rawat d RS


a. keluhan BAK a. keluhan BAK
tidak ada tidak ada
b. Frekuensi b. Frekuensi
Tidak tentu 10-15 kali sehari
c. Konsistensi c. Konsistensi

jernih jernih
d. Warna
kuning d. Warna
kuning
e. Bau
Bau khas urin e. Bau
f. Menggunakan alat bantu Tidak berbau
atau obat? f. Menggunakan alat bantu atau
Tidak ada obat?
Tidak ada

c. Pola aktifitas dan latihan


Klien mengatakan sebelum sakit aktivitas biasa saja, sejak sakit badan
terasa lemas

Kemampuan Selama di rumah sakit


perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan, minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat √
tidur
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Keterangan :
0:
Mandiri
1 : Dengan bantuan alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total

d. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit Selama dirawat di RS
a. Keluhan a. Keluhan
Tidak ada Tidak ada
b. Kualitas b. Kualitas
Saat bangun segar Saat istrahat sering terbangun
c. Kuantitas c. Kuantitas
6-7 jam >2 jam
d. Perasaan setelah bangun d. Perasaan setelah bangun
Biasa saja lemes

e. Pola perceptual
1) Penglihatan
Pasien dapat menyebutkan jumlah jari saat di lakukan pemeriksaan lapang
pandang dengan jarak 2 meter pasien bisa membaca tulisan nama di nametag
2) Pendengaran:
Pasien dapat mendengarkan suara saat diberikan rangasng suara dengan
garputala dengan menutup mata

3) Pengecapan:

Pasien dapat merasakan asin, manis


4) Penciuman:
Tidak ada gangguan penciuman
5) Sensasi:

Saat kulit di beri rangsang degan benda pasien dapat merasakan


f. Pola seksualitas dan reproduksi
Tidak ada masalah
g. Pola persepsi diri
Setelah pulang pasien tetap melakukan pekerjaan seperti biasa
h. Pola peran hubungan
Pasien mengatakan sebagai seorang anak
i. Pola menejemen koping stres
Pasien menonton youtube sat kepikiran sakitnya
j. Sistem nilai dan keyakinan
Tidak ada nilai dan kepercayaan yang dianut selain sesuai dengan
agama saja.

b. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum: tampak sakit sedang
b. BB : 40 kg; TB: 165cm ; IMT : 24,2
c. Kesadaran : kompus mentis
GCS E4 M6 V5
d. Vital Signs

TD: 114/68 mmHg

N: 74x/ menit

RR: 20X/ menit


SUHU: 37,6,oC
Spo2: 98%

e. Kepala
1) Bentuk : tidak ada kelainan bentuk kepala, kepala tidak ada luka

2) Rambut : Rambut tampak bersih dan tidak ada ketombe


3) Wajah :
tidak ada kelainan pada wajah, wajah simetris
4) Mata :
bentuk mata simetris pada kedua sisi, tidak tampak ada secret, pupil isokor,
tidak melebar atau midriasis, konjungtiva ananemis, sklera anikterik,
penglihatan baik.

5) Telinga
I: Ukuran, bentuk dan posisi telinga baik, tidak ada lesi, tidak ada cairan telinga
dan perubahan warna
P: daun telinga simetris, tidak ada benjolan, tidak adanyeri tekan pada prosesus
mastoideus.

f. Hidung
a) tidak ada nyeri tekan pada hidung
b) tidak ada mimisan
c) tidak ada flu
g. Mulut
a) bentuk bibir simetris
b) warna pink agak pucat
c) gigi tampak rapi, gigi lengkap

h. Leher
a) leher simetris
b) tidak ada teraba masa
c) tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening
i. Thorax
I : tidak tampak sesak, tidak ada retraksi dinding dada, pasien tidur dengan
posisi kepala semi powler.

P :tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi, bentuk dada simetris

P : suara vesikuler

A : tidak ada suara nafas tambahan


j. Jantung
I : pasien mengatakan tidak ada nyeri dada dari awal masuk Dada tampak simetris

P : tidak ada detak jantung dipermukaan dinding dada, tidak ada pembengkakan,
tidak ada gambaran kardiomegali

P : tidak ada penumpukan cairan, aneurisma aorta.

A : bunyi jantung lup dup

k. Abdomen
I : tidak tampak ekimosis, kulit abdomen bagus

A : Bising usus ada 14 x/menit


P : suara abdomen terdengar timpani, pada kuadran kanan atas terdengar suara
redup, kedua ginjal tidak ada sakit saat dilakukan ketukan
P : tidak ada teraba massa di sekitar abdomen, ada keluhan nyeri di di bagian
simpisis fubis arah kuadran kiri bawah

l. Genetalia dan perianal


I : tampak bersih, tidak ada pembengkakan pada skrotum

m. Kulit dan Ekstremitas


a. Ekstremitas atas
: tidak tampak
lesi pada kulit

b. Ekstremitas bawah : tidak tampak ada koreng kehitaman pada kulit kaki,
dan bekas luka pada kaki

c. Kekuatan otot

55/55 ( atas dan bawah)

n. PROGRAM TERAPI
Oral
Vit B complex 3x1 tab
Injeksi
1) Paracetamol 3x1 gr drip iv
2) Omeprazole 2x 40 mg iv bolus

Infus
1) rl 500 ml/6 jam (28 tpm)
o. Rencana tindakan :-
p. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium darah


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Intrepretasi
Hematologi
Rutin
HEMOGLOBIN 13,8 g/dl 14,0-16,0 Low
Hematocrit 41,6 % 40,0-48,0 normal
Eritrosit 5,31 µL 4,6-6,2 normal
Leokosit 3,35 µL 5,0-10,0 low
Trombosit 113 µL 150-400 low
Mcv 78,3 Fl 82,0-92,0 Low
Mch 26,0 Pg 27,0-31,0 low
Mchc 33,2 g/dl 32,0-37,0 Normal

Kimia darah
Gds 87 Mg/dl <140 normal
Ureum 28 Mg/dl 19-44 Normal
Kreatinin 1,1 Mgdl 0,6-1,3 normal
eGFR 97 Ml/min/1.73m2 Normal
Natrium 149 Meq/l 135-150 Normal
Kalium 4,4 Mcq/l 3,6-5,5 normal
Clorida 99 Mcq/l 94-111 Normal
sgot 25 u/l <45 normal
Sgpt 26 u/l <41 normal
Anti dengue
Anti dengue IgM POSITIF NEGATIF
Anti dengue IgG POSITIF NEGATIF

rontgen thorax

kesan: jantung ukuran tidak membesar, tidak tampak infiltrate di kedua lapang
paru
ANALISA DATA
No Data Fokus/ Batasan Karakteristik Etiologi/ Faktor Problem/ DX
yang Berhubungan
1 DS: Virus dengue hipertermi
Pasien mengatakan demam
DO:
Akral teraba hangat viremia

Ttv:
td: 117/83mmHg,
n: 89x/menit, hipertermi
rr: 20x/menit,
suhu: 37,6 c,
spo2: 99%
terpaang infus RL 500cc/6 jam,
dilakukan pemeriksaan H2TL
leokosit 3,35,
trombosit 113,
mcv 78.3fl, mch 26.0,

2 DS: Risiko hipovolemia


Pasien mengatakan lemas Peningkatan
Pasien mengatakan demam permeabilitas kapiler

DO:
Pasien tampak lemas kekuatan otot evaporasi
5/5
Akral hangat
kehilangan cairan aktif
Suhu: 37,6
leokosit 3,35,
trombosit 113
risiko hipovolemia

3. DS: Virus dengue Risiko perdarahan


Pasien mengatakan lemas
Pasien mengatakan demam
viremia
DO:
leokosit 3,35,
trombosit 113
Anti dengue IgM POSITIF
Peningkatan
Anti dengue IgG positif
permeabilitas kapiler
Perubahan perfusi jaringan

Risiko perdarahan

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


a. hipertemi
b. risiko hipovolemia
c. Risiko perdarahan

2. INTERVENSI
No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Classification
Classification
(Dengan Prinsip SMART)
1 hipertermia Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipertermia
keperawatan selama 3x 24
jam diharapkan hipertermia Observasi :
a. Identifikasi penyebab
teratasi dan termoregolasi
hipertermia
membaik b. Monitor suhu tubuh
b. c. Monitor kadar elektrolit
Kriteria Hasil : d. Monitor haluaran urine
a. Menggigil e. Monitor
menurun komplikasi akibat hipertermia
b. Kulit merah
menurun Terapeutik :
c. Pucat menurun a. Sediakan lingkungan yang
d. Suhu tubuh dingin
membaik b. Longgarkan atau lepaskan
e. Suhu kulit pakaian
membaik dalam c. Basahi dan kipasi
rentang normal 36- permukaan tubuh
37,5c f. Berikan cairan oral
f. Tekanan darah g. Ganti linen setiap hari atau lebih
membaik sering jika mengalami
hipehidrosis (keringat berlebih).
h. Lakukan
pendinginan eksternal (mis.
Selimut hipotermia ata kompres
dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen aksila).
i. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
j. Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi :
a. Anjurkan tirah baring
b. Ajarkan cara mengompres
yang benar
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Risiko Setelah dilakukan intervensi
hipovolemia keperawatan selama 3x 24 jam Manajemen Hipovolemik
diharapkan status cairan Observasi :
o Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis
membaik
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, membrane mukosa
Kriteria Hasil: kering, volume urine menurun, hematokrit
1. Kekuatan nadi meningkat meningkat, haus, lemah)
2. Output urine meningkat o Monitor intake dan output cairan
3. Membrane mukosa lembab o Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
meningkat o Monitor frekuensi nafas
4. Pengisian vena meningkat o Monitor tekanan darah
5. Orthopnea menurun o Monitor berat badan
6. Dyspnea menurun o Monitor waktu pengisian kapiler
7. Paroxsiymal Nocturnal o Monitor elastisitas atau turgor kulit
Dyspnea (PND) menurun
o Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
8. Edema adasarka menurun
9. Edema perifer menurun o Monitor kadar albumin dan protein total
10. Berat badan menurun o Monitor hasil pemeriksaan serum (mis
11. Distensi Vena Jugularis osmolaritas serum, hematokrit, natrium,
menurun kalium)
12. Suara napas tambahan o Identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan
menurun cairan
Terapeutik
13. Kongesti paru menurun
o Hitung kebutuhan cairan
14. Perasaan lemah menurun
o Berikan posisi modified Trendelenburg
15. Rasa haus menurun
16. Konsentrasi urine menurun o Berikan asupan cairan oral
17. Frekuensi nadi membaik o Atur interval waktu pemantauan sesuai
18. Tekanan darah membaik konsisi pasien
19. Tekanan nadi membaik o Dokumentasikan hasil pemantauan
20. Turgor kulit membaik Edukasi
21. Jugular Venous Pressure (JVP) o Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
membaik o Anjurkan menghindari perubahan posisi
22. Hemoglobin membaik mendadak
23. Hematokrit membaik o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
24. Refluks hepatojugular membaik o Informasikan hasil pemantauan
25. Ohguria Kolaborasi
26. Intake cairan membaik o Kolaborasi pemberian IV isotonik (mis Nacl)
27. Status mental membaik o Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis
28. Suhu tubuh membaik albumin, plasmanate)
o Kolaborasi pemberian produk darah
3. Risiko Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Perdarahan
perdarahan keperawatan selama 3x 24 Observasi :
jam diharapkan tidak terjadi oMonitor tanda dan gejala perdarahan
perdarahan. oMonitor nilai hematokrit hemoglobin
sebelum dan setelah kehilangan darah
Kriteria Hasil : oMonitor tanda vital Ostostatik
1. Membrane mukosa oMonitor Koagulasi (mis. PT, APTT,
lembab meningkat trombosit)
2. Kelembaban kulit
meningkat Terapeutik :
3. Kognitif meningkat o Pertahankan bedrest selama perdarahan
4. Hemoptysis menurun o Batasi tindak invasif
5. Hemetemesis menurun
6. Hematuria menurun Edukasi :
7. Perdarahan anus tidak o Anjurkan tanda gejala perdarahan
terjadi o Anjurkan menggunakan kaus kaki saat
8. Perdarahan Vagina tidak ambulasi
terjadi o Anjurkan segera melapor jika terjadi
9. Hemoglobin membaik perdarahan
10. Hematokrit membaik o Anjurkan untuk menghindari aspirin atau
11. Tekanan darah membaik antikoagulan
12. Frekuensi nadi membaik o Anjurkan meningkatkan asupan cairan
13. Suhu Tubuh membaik untuk menghindari konstipasi
14. Tidak terjadi
perdarahan Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan
o Kolaborasi pemberian produk darah
o Kolaborasi pemberian pelunak tinja
4. IMPLEMENTASI
WAKTU DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
31/10/2023 1 Jam: 12.00 Ttv: didy
1. Menganjurkan banyak TD: 117/71 mmhg
minum air puith HR: 81X/mnt
2. Momonitor intake dan RR: 20X/ mnt
output Spo2: 98%
3. Memonitoring TTV S: 37,0 c
4. mempertahankan cairan Minum: habis 2
parenteral mengatur infus rl botol 3000 cc
28 tpm Urin: 2500 cc
5. kolaborasi pemberian obat Memantau dan
antipiretik mengatur tetesan
infus : rl /6 jam
atau 28 tpm
Memberikan obat
pct drip 1 gram
2 Jam 12.00 Ttv: didy
1. Menganjurkan banyak TD: 117/71 mmhg
minum air puith HR: 81X/mnt
2. Momonitor intake dan RR: 20X/ mnt
output Spo2: 98%
3. Memonitoring TTV S: 37,0 c
4. mempertahankan cairan Minum: habis 2
parenteral mengatur infus rl botol 3000 cc
28 tpm Urin: 2500 cc
5. kolaborasi pemberian obat Memantau dan
antipiretik mengatur tetesan
infus : rl /6 jam
atau 28 tpm
Memberikan obat
pct drip 1 gram
3 Jam:13 Trombosit: 128 didy
1. memonitor tanda tanda Leokosit: 5,31
perdarahan Hematocrit 45,9
2. memonitor hasil lab hb Tidak ada tanda
hematocrit dan trombosit tanda perdarahan
serta leokosit penyebab dikulit
hemokonsentrasi Pasien minum
3. menganjurkan minum yang habis 2 botol 3000
banyak
cc
Pasien bedrest dan
4. menganjurkan menghindari
aktifitas ditempat
aktifitas yang menimbulkn
tidur
perdarahan seperti, sikat
gigi, mengkorek hidung,
menggosok gosok mata
untuk menghindari
perdarahan
01/11/2023 1 Jam: 18.00 Ttv: didy
1. Menganjurkan banyak TD: 108/81 mmhg
minum air puith HR: 66X/mnt
2. Momonitor intake dan RR: 20X/ mnt
output Spo2: 99%
3. Memonitoring TTV S: 36,6 c
4. mempertahankan cairan Minum: habis 3
parenteral mengatur infus rl botol 1800 cc
28 tpm Urin: 2000 cc
5. kolaborasi pemberian obat Memantau dan
antipiretik mengatur tetesan
infus : rl /6 jam
atau 28 tpm
Memberikan obat
pct drip 1 gram
2 Jam 18.00 Ttv: didy
1. Menganjurkan banyak Tidak ada tanda
minum air puith tanda dehidrasi
2. Momonitor intake dan TD: 108/81 mmhg
output HR: 66X/mnt
3. Memonitoring TTV RR: 20X/ mnt
4. mempertahankan cairan Spo2: 99%
parenteral mengatur infus rl S: 36,6 c
28 tpm Crt:<3 detik
5. kolaborasi pemberian obat Minum: habis 3
antipiretik botol 1800 cc
Urin: 2000 cc
Memantau dan
mengatur tetesan
infus : rl /6 jam
atau 28 tpm
Memberikan obat
pct drip 1 gram

3 Jam:18.00 Trombosit: 128 didy


1. memonitor tanda tanda Leokosit: 5,31
perdarahan Hematocrit 45,9
2. memonitor hasil lab hb Tidak ada tanda
hematocrit dan trombosit tanda perdarahan
serta leokosit penyebab dikulit
hemokonsentrasi Pasien minum
3. menganjurkan minum yang habis 3 botol 1800
banyak
cc
Pasien bedrest dan
menganjurkan
aktifitas ditempat
menghindari aktifitas
tidur
yang menimbulkn
perdarahan seperti, sikat
gigi, mengkorek hidung,
menggosok gosok mata
untuk menghindari
perdarahan

1. CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Tanggal : 31/10/2023

Waktu DX EVALUASI TTD


1 S : pasien mengatakan masih lemas, saat didy
14:00
duduk masih terasa pusing
O : pasien tampak sakit sedang kesadaran
kompus mentis , pasien tampak lemas
kekuatan otot 5/5, saat duduk masih
berpegang dipenghalang tempat tidur,
terpasang infus rl 28 tpm
TD: 128/81 mmhg
HR: 68X/mnt
RR: 20X/ mnt
Spo2: 99%
S: 37,0 c
a. Hipertermi teratasi
b. Risiko hypovolemia teratasi sebagian
c. Risiko perdarahan teratasi
P : intervensi keperawatan dilanjutkan target
sesuai dengan kriteria hasil.

Tanggal: 01/11/2023

Waktu DX EVALUASI TTD


1 S : pasien mengatakan masih lemas tapi didy
19:00
sudah berkurang
Pasien mengatakan sering kencing dan
sudah kencing 7 kali dari siang
O : pasien tampak sakit sedang kesadaran
kompus mentis kekuatan otot 5/5, sudah bisa
duduk dan berpindah sendirian tanpa bantuan
ke kamar mandi, terpasang infus rl 28 tpm,
TD: 120/80 mmhg
HR: 81X/mnt
RR: 20X/ mnt
Spo2: 98%
S: 36,4 c
Crt:<3 detik
a. Risiko perdarahan tidak terjadi
b. Risiko hypovolemia tidak terjadi
Masalah teratasi
P : intervensi keperawatan dilanjutkan target
sesuai dengan kriteria hasil.

Tanggal: 2/11/2023

Waktu DX EVALUASI TTD


1 S : pasien mengatakan tidak ada keluhan didy
19:00
Pasien mengatakan sering kencing dan
sudah kencing 5 kali dari siang
O : pasien tampak sakit sedang kesadaran
kompus mentis kekuatan otot 5/5, mobilitas
pasien baik ke kamar mandi, terpasang infus
rl 28 tpm,
TD: 126/88 mmhg
HR: 86X/mnt
RR: 20X/ mnt
Spo2: 99%
S: 36,1 c
Crt:<3 detik
a. Risiko perdarahan tidak terjadi
b. Risiko hypovolemia tidak terjadi
Masalah teratasi
P : intervensi keperawatan dihentikan pasien
pulang.

You might also like