You are on page 1of 5

 Nama Kelompok :

1. Agus Rama Prasetya (01/XI IPA 6)


2. I Made Parswa (08/XI IPA 6)
3. I. A. Ika Pramesti Kesuma (13/XI IPA 6)
4. M. A. Shri Hare Devani (19/XI IPA 6)
5. Ni Putu Emiliya Dewi Amira (25/XI IPA 6)
6. Ni Wayan Cahya Amelia Putri (27/XI IPA 6)

 Dialog

Raja Drupada meminta anak dari Sang Dewa melalui Yadnya. Ia meminta anak laki-laki agar
Raja Drupada bisa membalaskan dendamnya kepada Drona. Akhirnya Sang Dewa memberikan
anak laki-laki yang cerdas, pintar, dan gagah karena akibat ia meminta anak perempuan dia harus
menerima seorang anak perempuan pula. Namun raja drupada tidak menginginkan anak
perempuan karena menurutnya anak peremuan lemah dan tak berdaya.

Drupada : Aku tidak menginginkan seorang anak perempuan, karena perempuan lemah dan
tidak berguna.

Pendeta : Kau harus menerimanya, jika tidak para dewa akan murka.

Drupada : Baiklah karena itu aku akan meminta anak perempuan yang cantik namun tidak
akan pernah menerima segala bentuk keadilan di dunia, akan tetapi dia yang akan menegakan
keadilan di dunia ini, dia pintar cerdas namun dia akan menjadi orang yg dipermalukan di
hadapan semua orang.

Munculah anak perempuan bernama Drupadi. Pada suatu hari Drupadi mendatangi ayahnya
untuk meminta keadilan bagi kakaknya yaitu Srikandi.

Drupadi : Ayah kenapa kau mencabut gelar jendral kakak dan memberikannya pada
Drestradiuna?

Drupada : Karena srikandi tidak mampu membunuh Bisma bahkan ia dikalahkan oleh
Pandawa sebelum dapat bertarung dengan Bisma.

Drupadi : Lalu apa bedanya Drestadiuna sampai ayah menunjuknya sebagai jendral.

Drupada : Karena kalian wanita, wanita hanya bisa memegang perhiasan dan tidak bisa
membuat balas dendamku berhasil.
Drupadi : Jika kakak mengalami kekalahan apakah ayah tidak pernah mengalami
kekalahan hingga mengucilkan kakak?

Drupada : Berani-beraninya kau menghina ayahmu di depan umum, jika kau ingin hidup
pergilah dari sini jika tidak hanya hukuman mati yg tersisa bagi putri yg telah mempermalukan
ayahnya.

Saat Basudewa Krisna ingin membunuh raja dengan gada,Drupadi berhasil menghentikan
gada tersebut. Setelahnya raja Drupada diberi ceramah oleh Basudewa Krisna tentang harga diri
yang sebenarnya adalah rasa ketakutan. Oleh karena itu raja Drupada tersadar akan kesalahannya
dan meminta maaf pada temannya drona. Drupadi pun pergi dari Kampilia. Saat Drupadi sedang
duduk di pinggir danau ia bertemu dengan Basudewa Krisna yang hendak menyerang Kerajaan
Kampilia. disini drupadi berusaha untuk melindungi ayahnya dari serangan gada basudewa
krisna. karena hal itu drupada bisa menerima keberadaan drupadi sebagai anaknya. maka dari itu
drupada pun mengadakan sayambara untuk putrinya drupadi.

Krisna : Kau ingin melompat ke air itu atau air itu yang melompat ke arahku. (krisna
dengan nada ketawa), apakah kau seorang tuan putri? selama aku menjadi penguasa di kampilia
aku tidak pernah melihat dirimu.

Drupadi : Siapa kau dan sejak kapan kau jadi penguasa di kampilia?

Krisna : Aku adalah basudewa krisna, aku akan menyerang kota menyerang kota
kampilia dan semuanya akan jadi miliku.

Drupadi pun berlari kembali ke istana ketika mengetahui kerajaannya diserang basudewa
krisna, setibanya di istana drupadi melihat ayahnya diserang gada oleh krisna.

Drupadi : Kau tidak bisa membunuh ayahku begitu saja, atau kau harus membunuhku
terlebih dahulu.

Krisna : Lihatlah wahai kau drupada, anakmu begitu menyayangi mu mengapa kau tidak
menghargai kehadirannya.

Mendengar hal tersebut membuat drupada tersentuh hatinya.

Drupada : Maafkan aku basudewa krisna atas kesalahan yang telah aku perbuat. Maafkan
ayahmu ini putriku, ayahmu ini telah berbuat dosa besar kepadamu.

Drupadi : Jangan berkata seperti itu ayah, bagaimana pun kamu tetap ayahku yang
bijaksana.
Drupada : Bagaimana jika kita mengadakan sayembara untukmu putriku? aku
menginginkan seorang ksatria yang perkasa dan bijaksana untuk menemanimu.

Drupadi : Baiklah ayah.

Krisna : Buatlah sayembara dengan kompetisi yang hanya bisa dimenangkan oleh
pemanah terbaik di dunia.

Drupada : Tentu saja, aku ingin putriku dinikahi oleh ksatria terhebat di dunia.

Dihari pernikahan drupadi, dimana seluruh pangeran berkumpul dari berbagai kerajaan untuk
memenangkan kompetisi tersebut.

Drupada : Kompetisi ini akan segera aku mulai dimana kalian harus bisa mengangkat
gandiwa lalu memanah tepat dimata ikan itu.

Tak ada satupun pangeran yang berhasil mengangkat gandiwa itu. lalu pangeran dari
hastinapura yang maju yang diwakilkan oleh raja karna dari angga.

Drupada : Kau tidak bisa melakukan hal itu, orang yang menikahi anakku harus
menunjukan kemampuannya.

Karna : Tapi ini bukanlah persaingan yang adil, kemampuan tidak bisa dinilai dari
kemampuan memanah saja. pangeran dari hastinapura adalah pria yang hebat dalam senjata
gada.

Drupada : Untuk menikahi putriku aku mengingikan seorang pemanah terhebat di dunia.

Karna : Tetap saja atas nama pangeran dari hastinapura aku berhak mengambil bagian
dari sayembara ini dan kemenanganku akan ku berikan untuk pangeran hastinapura.

Drupada : Namun aku tidak memberi izin dirimu untuk mengikuti kompetisi ini.

Karna : Aku akan tetap mengambil bagian dari kompetisi ini dan akan langsung
menikahi putri mu itu dengan diriku sendiri.

Drupadi : Berhenti, aku tidak mau menikah dengan putra seorang kusir.

Karna : Putra seorang kusir?! Ini acara sayembara atau pernikahan kasta? ini adalah
bukti putrimu tidak ingin menikah denganku lalu dia menghina kastaku.
Drupada : Kembalilah ketempatmu raja angga. keputusan menikah ada ditangan putriku.

Drupadi : Aku tidak mengetahui semua hal ini, jika tujuanku dianggap tidak murni biarlah
dewa surya yang membakarku sampai habis disini. tapi acara sayembara ini tidak pernah
diumumkan untuk semua kalangan jenis yang di daerah arya. Maka kaum yang lain boleh ikut
bersaing.

Arjuna datang menyamar sebagai brahmana.

Drupadi : Jika begitu aku akan menikahi seorang brahmana saja.

Drupada : Aku tawarkan kepada kaum brahmana yang hadir disini, jika ada yang punya
keberanian maka majulah.

Arjuna meninggalkan tempat sayembara itu

Krisna : Kau mau kemana brahmana? jika kau memiliki kemampuan lalu meninggalkan
tempat ini, maka kau dianggap mampu melakukan hal itu tapi kemampuan seperti itu tidak akan
berguna bagi siapapun. Meninggalkan orang lain harus dianggap kehebatan. Tapi apakah
kehebatan itu bisa membantu dunia ini, brahmana?

Lalu Arjuna yang menyamar menjadi brahmana pun mengambil bagian dari kompetisi itu
dan memenangkan sayembara putri drupadi. Arjuna pun membawa drupadi menemui ibunya
yang sedang berdoa.

Arjuna : Ibu, lihatlah apa yang kudapat sebagai pemberian. Aku beruntung sekali dapat
pemberian seperti ini.

Kunti : Kau tidak boleh berkata seperti itu nak. Sejak kecil ibu sudah mengajari kalian
maupun itu sedekah maupun itu sebuah keberuntungan kalian semua mempunyai hak yg sama
bukan untuk satu saudara saja.

Arjuna : Tapi bu…

Kunti : Ini perintahku arjuna bahwa apapun yang kau dapat harus dibagi rata dengan
saudara mu yang lain.

Arjuna : Apa yang ibu katakan, aku mendapatkan putri dari drupada sebagai hadiah. Aku
mendapatkan istri bu, ia adalah menantu ibu dan tanpa sadar ibu telah memerintahkan kami
berlima untuk membaginya bersama. bagaimana seorang wanita dibagi berlima?
Drupadi pergi, sehingga kunti mengejarnya.
Kunti : Tapi Arjuna mengapa kau menggunakan kata pemberian untuk seorang wanita.

Arjuna : Itu memang pemberian bu, itu putri yang diberikan. Seharusnya ibu bisa
menoleh sebentar saja. Ibu tidak punya hak untuk melakukan hal itu.

Kunti menemui drupadi dan meminta maaf kepadanya dan drupadi pun memberi keputusan
dia akan menikah dengan 5 pandawa.

You might also like