Professional Documents
Culture Documents
PERCOBAAN VI
Disusun oleh :
2024
I. Tujuan Percobaan
I.1. Menentukan status bioekivalensi dari suatu produk obat yang diuji
I.2. Merancang penelitian uji bioavabilitas dan bioekivalensi suatu produk obat
II. Teori Dasar
Obat merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Ketersediaan obat baik jenis, jumlah dan kualitasnya menjadi faktor
penting dalam pembangunan nasional khususnya dibidang kesehatan. Saat ini
selain mendapatkan obat melalui resep, masyarakat juga dapat melakukan
swamedikasi terhadap penyakit ringan dengan obat-obat bebas dan bebas
terbatas yang bisa dibeli di apotek (Rachmawati & Holidah, 2011)
Bioavailabilitas merupakan istilah farmakokinetik yang menyatakan
jumlah obat, dalam persen terhadap dosis, yang mencapai sirkulasi sistemik
dalam bentuk utuh/aktif. Dalam hal ini, bioavailabilitas menggambarkan
kecepatan dan jumlah relatif obat yang terabsorbsi dari produk obat dengan yang
tersedia pada tempat dimana obat bekerja (Chereson R. 1999). Bioavailabilitas
obat dapat diketahui melalui percobaan in vivo atau invitro. Melalui in vitro
dengan menguji kelarutan obat tersebut karena terdapat korelasi yang signifikan
antara kelarutan dan ketersediaan obat dalam tubuh (Stoklasa & Ansel, 1991).
Hanya obat yang terabsorbsi dengan lengkap yang mempunyai
bioavailabilitas tinggi. Ini terjadi karena obat dengan cara pemberian tertentu,
misal pada pemberian oral, obat akan mengalami eliminasi di hati sehingga tidak
semua yang diabsorbsi dari tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sistemik.
Dengan studi tentang bioavailabilitas, bisa diketahui tentang keefektifan suatu
obat. Dan dengan membandingkan bioavailabilitas sediaan generik dan paten
akan diperoleh perbandingan mutu keduanya. Yang berarti akan didapatkan
apakah antara sediaan generik dan sediaan paten terdapat suatu bioekivalensi
(Ani S., dkk. 2003).
Istilah bioekuivalensi berhubungan dengan istilah bioavailabilitas, yaitu
suatu respon terapetik yang ditetapkan dari suatu produk obat terhadap produk
obat lainnya. Dua produk obat dikatakan bioekuivalensi jika keduanya diberikan
dengan dosis molar yang sama menghasilkan efek terapetik yang sama (Shargel,
2005).
Dalam uji bioekuivalensi standar obat pembanding hendaknya dipilih
dalam formulasi yang memberikan kadar paling banyak dalam sistemik serta
dengan pemberian rute yang sama, kecuali diperlukan untuk melihat profil
farmakokinetik tertentu (Shargel, 2005). Uji bioekuivalensi dilakukan terhadap
subyek yang sama untuk menghilangkan variasi biologis antar subyek serta
memperkecil jumlah subyek uji. Pada umumnya uji bioekuivalensi cukup
dilakukan dengan dengan dosis tunggal, nanlun untuk obat-obat dengan kinetik
non-linier perlu dilakukan sampai dosis tunak (Shargel, 2005).
Analisis data konsentrasi obat-waktu atau konsentrasi efek obat berperan
penting dalam penelitian farmakokinetik (PK) dan farmakodinamik (PD).
Perhitungan matematis yang membosankan, algoritma optimasi, dan pembuatan
grafik sangat penting untuk analisis data farmakokinetik. Untuk
menyederhanakan analisis tersebut, berbagai paket perangkat lunak telah
dikembangkan dan dipasarkan. Seringkali, banyak dari paket yang tersedia
secara komersial, seperti WinNonlin dan Kinetica, mahal atau memerlukan
pembelajaran yang sulit (Dansirikul et al., 2005).
III. Pelaksanaan Praktikum
III.1. Alat dan Bahan
No. Alat Bahan
1 Laptop/Komputer Microsoft Excel