You are on page 1of 120

KLASIFIKASI KAPAL DAN

SURVEY
2
Sejarah Klasifikasi
Klasifikasi dimulai dari th 1760 di Edward Lloyd's
Coffeehouse London's Tower Street dimana asuransi
maritim mempertemukan kebutuhan pemilik
kapal(shipper), pemilik barang (merchant) dan
asuransi (investor) dengan membangun sistem untuk
penilaian teknik secara independen terhadap kapal
untuk cover asurasi

Register awal berisi data


kapal, data pemilik, secara
sederhana

3
Maret 2021 Klasifikasi dan Survey- Rev.0-2018
At that time, to ‘classify’ the condition of each ship on an annual basis. The
condition of the hull was classified A, E, I, O or U, according to the excellence
of its construction and its adjudged continuing soundness (or otherwise).
Equipment was G, M, or B: simply, good, middling or bad. In time, G, M and B
were replaced by 1, 2 or 3, which is the origin of the well-known expression
‘A1’, meaning ‘first or highest class’.

4
Pengertian Klasifikasi

BADAN KLASIFIKASI
• Organisasi non pemerintah yang mengembengkan dan memutahirkan
standard teknik untuk pembangunan konstruksi kapal
• Atas permintaan dari pemilik Badan Klasifikasi melakukan pengkelasan
kapal sesuai dengan peraturan (rules) yg dimilikinya.
• Badan klasifikasi bertindak independen berada diantara pemilik kapal dan
perusahaan asuransi

KLASIFIKASI KAPAL
• Bertujuan untuk menentukan bahwa sebuah kapal telah dibangun
sesuai dengan peraturan tertentu dari sebuah Badan Klasifikasi
• Klasifikasi dinyatakan dalam character class dan class Notation

5
Pengertian Klasifikasi

Classification Societies today (IACS Monograph)

The purpose of a Classification Society is to provide classification and


statutory services and assistance to the maritime industry and regulatory
bodies as regards maritime safety and pollution prevention, based on the
accumulation of maritime knowledge and technology.

Classification Societies are not guarantors of safety of life or property at


sea or the seaworthiness of a vessel because the Classification Society
has no control over how a vessel is manned, operated and maintained
between the periodical surveys which it conducts.

6
KETENTUAN KEWAJIBAN KLASIFIKASI SESUAI SOLAS

SOLAS CH I Reg 3 The regulations, do not apply to:


(i). Ships of war and troopships.
(ii). Cargo ships of less than 500 tons gross tonnage.
(iii). Ships not propelled by mechanical means.
(iv). Wooden ships of primitive build.
(v). Pleasure yachts not engaged in trade.
(vi). Fishing vessels.

SOLAS CH II-I Reg. 3-1 - Structural, mechanical and


electrical equirements for ships

“ships shall be designed, constructed and maintained in compliance with


the structural, mechanical and electrical requirements of a classification
society which is recognized by the Administration in accordance with the
provisions of regulation XI/1”
7
Ketentuan kewajiban klasifikasi menurut peraturan Indonesia

UU No.17 th.2008 tentang Pelayaran

8
Ketentuan kewajiban klasifikasi menurut peraturan Indonesia

Ketentuan Pengkelasan kapal sesuai PM 7 Th. 2013 tentang kewajiban


klasifikasi kapal bendera Indonesia

9
Ketentuan Klasifikasi

Character and notation

10
Ketentuan Klasifikasi

Class Character
Class Character terdiri dari symbol pengawasan konstruksi,
symbol klasifikasi, symbol peralatan tambat, dan symbol range
service

Class Notation
Class Notation terdiri dari type notasi kapal, qualifier,
notasi special/adisional

11
Ketentuan Klasifikasi

Tanda Kelas (Class Character)

Symbol Pengawasan Konstruksi


Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun:

- dibawah pengawasan BKI mengacu Rules BKI pada saat dibangun digalangan
dan/atau ditempat subkontraktor yang memasok komponen/bagian kapal
- material serta komponen memenuhi Peraturan Konstruksi BKI dan dilengkapi dengan
sertifikat dari BKI.

Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun :


- dibawah pengawasan BKI pada dan/atau pada subcontractor pensuplai komponen
konstruksi / bagian lambung
- tanpa sertifikasi BKI untuk material dan komponen namun diperiksa sesuai ketentuan
rule konstruksI BKI

12
Ketentuan Klasifikasi

Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun dibawah pengawasan dan sesuai
dengan Peraturan Badan Klasifikasi lain yang diakui dan kemudian dikelaskan pada BKI. Penyimpangan
dari Peraturan BKI dapat diterima.
Kapal yang dibangun tidak dibawah pengawasan BKI atau Badan Klasifikasi yang diakui tidak
mendapatkan tanda pengawasan pembangunan.

Lambang diberikan kepada kapal dimana prosedur pemberian kelasnya selain ✠, (✠) ✠ tetapi dianggap
masih memenuhi ketentuan BKI

Untuk lambung yang telah dibuktikan bahwa pelaksanaan perhitungan subdivisi dan stbilitas damage
telah tersedia dilaksanakan atau

13
Ketentuan Klasifikasi

Symbol Pemenuhan Aturan Kelas

Lambung
A100
Lambung kapal seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi
BKI atau peraturan lain yang dianggap setara.

A90
Lambung kapal tidak seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan
Konstruksi BKI namun Kelas tetap dapat dipertahankan untuk periode yang
lebih perpendek dan/atau dengan selang waktu survey yang lebih pendek.
(Angka 90 menggambarkan kondisi perawatan kapal terhadap ketentuan
teknik dari BKI rule dengan memperhatikan toleransi korosi)

14
Ketentuan Klasifikasi

Mesin
SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik memenuhi persyaratan
Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang dianggap
setara.

A-SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik untuk kapal tanpa
penggerak sendiri dan unit apung lainnya memenuhi persyaratan
Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan lain yang dianggap setara.

15
Ketentuan Klasifikasi

Symbol Anchoring Equipment


(I) Kapal yang perlengkapan jangkarnya yaitu jangkar, rantai jangkar dan
mesin jangkar memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi BKI.

Tanpa karakter
Tanpa perlengkapan jangkar, khususnya untuk tongkang tidak
berawak tidak diberi tanda perlengkapan.

(IL) or (IF) Tanda Kelas perlengkapan jangkar untuk kapal ikan sesuai
dengan “Rules for Fishing Vessels”.

(Isp) Perlengkapan jangkar untuk kapal Khusus sesuai Tabel 13.1 “Rules for
High Speed Vessel”.

16
Ketentuan Klasifikasi

Daerah pelayaran
- Symbol untuk Daerah Pelayaran
Kapal yang dibangun sesuai dengan Peraturan Konstruksi untuk
daerah Pelayaran Samudera tidak terbatas, tidak diberi tanda
Notasi daerah pelayaran. Kapal yang dibangun sesuai dengan
Peraturan Konstruksi untuk daerah pelayaran yang dibatasi,
akan diberi Notasi Daerah pelayaran terbatas yang ditambahkan
pada Tanda Kelasnya.

Daftar Character class dan Notasi secara lengkap dapat dilihat


pada guideline for class notation Vol. 0

17
Ketentuan Klasifikasi
Daerah Pelayaran Terbatas
P,L,T,D (Untuk kapal samudera dan pedalaman)

P (Pelayaran Samudera Terbatas)


Daerah pelayaran ini secara umum, adalah pelayaran samudera terbatas, dengan syarat jarak terdekat ke
pelabuhan perlindungan dan jarak dari pantai tidak melebihi 200 mil laut, atau pelayaran di perairan Asia
Tenggara serta pelayaran di laut tertutup seperti Laut Tengah, Laut Hitam, Laut Karibia dan laut lain yang
sama kondisinya.

L (Pelayaran Lokal)
Daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran sepanjang pantai, dengan syarat jarak terdekat ke
pelabuhan perlindungan dan jarak dari pantai tidak melebihi 50 mil laut, serta untuk pelayaran dalam laut
tertutup, seperti perairan Kepulauan Riau. T (Pelayaran Tenang)

T (Pelayaran Tenang)
Daerah pelayaran ini terbatas pada perairan tenang, teluk, pelabuhan, atau perairan yang sejenis dimana
tidak terdapat ombak yang besar

D (Pelayaran Pedalaman)
Daerah pelayaran ini berlaku untuk kapal yang hanya digunakan di perairan pedalaman. Perairan pedalaman
meliputi:
– semua perairan pedalaman di Indonesia
– perairan lain yang sama kondisinya.

18
Ketentuan Klasifikasi

Daerah Pelayaran Terbatas


I, II, III, IV (Untuk kapal sampai 24 m)

I
Daerah tidak terbatas, daerah yang cukup jauh dari garis pantai dimana kapal mengatasi keadaan darurat
dengan peralatan yang dimiliki sendiri tanpa bantuan dari luar untuk waktu yang cukup lama.

II
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai terletak 200 Nm diukur dari pulau utama atau lepas pantai terletak
pada jarak tidak lebih dari 400 Nm dari pulau utama kepulau lainnya.

III
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai dibatasi area dengan jarak 20 Nm diukur dari pulau utama atau dari
lepas pantai terletak tidak lebih dari 40 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.

IV
Daerah pelayaran antar pantai disepanjang garis pantai pada daerah yang terlindungi tidak lebih dari 3 Nm dari
pulau utama atau dari lepas pantai terletak tidak lebih dari 6 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.

V
Pelayaran pedalaman dan danau termasuk pelayaran siang hari sepanjang garis pantai dengan jarak tidak lebih
0,7 Nm dari lepas pantai kepulau utama

19
Ketentuan Klasifikasi

Ship Type Notation


Notasi kapal mengindikasikan bahwa tipe kapal memenuhi ketentuan yang
disyaratkan sesuai ketentuan masing2 jenis kapal yang oleh BKI

Special Notation
Special notation akan diberikan bila fitur khusus terhadap notasi kapalnya, simbol
ini berhubungan dengan karakteristik lambung, tipe tangki, sifat muatan dll.
Contoh: grab x, car carrier, crude, type 1, 1G, pusher, OT, FF

Additional Notation
Bila notasi tambahan memenuhi ketentuan yang relevan, notasi ini dapat diberikan
Contoh: HTS, Al, FRP, BWM, RSD

20
Ketentuan Klasifikasi

Qualifier
Notasi kapal dapat diberikan satu atau lebih qualifier sebagai simbol tambahan untuk
mengidentifikasikan variasi notasi kelas dan parameter desain

Qualifier membedakan kompleksitas atau ketentuan khusus , atau pembatasan pada


ketentuan pada kapal

Qualifier terletak setelah notasi tipe kapal, beberapa qualifier dipisahkan oleh koma dan
spasi

Contoh: ESP, enclosed, FP<60, double skin, D1,D2

21
Ketentuan Klasifikasi

Contoh Penetapan Tanda Kelas secara lengkap pada Sertifikat

22
Ketentuan Klasifikasi
Contoh Sertifikat kelas

23
Ketentuan Klasifikasi
CONTOH MACAM NOTASI

Oil Tanker : Notation assigned to ship constructed or adapted primarily to carry oil in bulk in its cargo spaces.

24
Ketentuan Klasifikasi

Qualifiers
− FP < 60°C : assigned to Tankers intended to carry oil in bulk having a flashpoint (closed cup test) on and below
60°C.

− FP > 60°C : Where it is intended to carry liquids having a flash point (closed cup test) above 60°C only

− ESP (enhanced survey programme): The ship's hull and piping in way of cargo area will be surveyed according to
an enhanced survey programme. This qualifier is mandatory for all Oil Tankers, Product Tankers and Chemical
Tankers of 500 GRT/GT and above.

− Double Hull : Assigned to ships which are constructed primarily for the carriage of oil in bulk, which have the
cargo tanks pro tected by a double hull which extends for the entire length of the cargo area, consisting of
double sides and double bottom spaces for the carriage of water ballast or void.

25
Ketentuan Klasifikasi

26
Ketentuan Klasifikasi

27
Ketentuan Klasifikasi

28
Ketentuan Klasifikasi

Survey Klasifikasi

Survey penerimaan kelas (Class Admission).


- Penerimaan Kelas Bangunan baru (New Building Class
Admission )
- Penerimaan kelas bangunan sudah jadi (Existing ship Class
Admission)

Survey mempertahankan kelas (Class maintainance Survey)

29
Ketentuan Klasifikasi

SURVEY PENERIMAAN KELAS BANGUNAN BARU

30
Ketentuan Klasifikasi
Date of contract
The date of "contract for construction" of a Ship is the date on
which the contract to build the ship is signed between the
prospective owner and the building yard. This date is normally to
be declared to BKI by the ordering client applying for the
assignment of Class to new constructions

The application of the Rule and regulation for admission to new


building ship based on the contract date for construction between
the ship builder and prospective owner

The Classification of the ship does not absolve the owner, building
yard or other subcontractor from compliance with any
requirements issued by Administrations.
31
Ketentuan Klasifikasi

statutory construction rules for Ships , may be applied upon agreement


with the relevant Authority and if defined in the specification of the
Classification contract between the prospective owner, the building yard
or other subcontractor, and BKI.

The compliance of the ship to statutory regulations of the respective Flag


State is left to the responsibility of the prospective owner, the building
yard or any subcontractor.

“series of vessel” or “sister vessel” is vessel built under:


– same approved plan
– for optional vessel: exercised not later than one year after the
contract

32
Ketentuan Klasifikasi

Gambar dan dokumen

• Gambar-gambar konstruksi lambung, instalasi mesin & listrik


untuk supervisi bangunan baru harus dimasukan ke BKI pusat
untuk pemeriksaan dan persetujuan.
• Gambar dimasukan ke BKI pusat secara elektronik
• Supervisi selama proses bangunan baru harus mengacu pd
gambar2 yg telah disetujui
• Penyimpangan terhadap gambar2 yg telah disetujui,
diredrawing dan harus mendapatkan persetujuan ulang BKI
pusat

33
Ketentuan Klasifikasi

Gambar/Dokumen untuk persetujuan

Untuk menjamin kesesuaian dg rule, gambar /dokumen tsb dibawah ini harus
diajukan ke BKI pusat dalam 3 rangkap atau secara elektronik, untuk pemeriksaan
dan persetujuan sebelum dimulainya pekerjaan bangunan baru.
1. Midship section 13. Longitudinal strength calculation
2. Construction profile 14 Structural fire protection
3. Deck construction4. 15 Stability calculation dll.
4. Shell expansion
5. Transverse bulkhead
6. Bottom structure
7. Engine foundation
8. Stem & stern post
9. Rudder & rudder stock
10. Hatch coaming & cover
11. Substructure
12. Welding plan

34
Ketentuan Klasifikasi

Gambar-gambar Mesin Listrik

1. E/R layout
2. Stern tube & shafting system
3. Propeller
4. Ballast system
5. Bilge system
6. G. S system
7. Fire fighting system
8. L.O. System.
9. F.O. System
10. Cooling System
11. Compressed Air sytem
12. CO2 fixed fire extinguisher system
13. Hydraulic piping system
14. Wiring diagram
15. MSB
16. Power balans

35
Ketentuan Klasifikasi

Material kapal Bangunan Baru


• Segera setelah gambar/dokumen disetujui, Shipyard melakukan order
kepada supplier material lambung dan juga komponen mesin .
• Supplier memproduksi material/komponen yg akan digunakan untuk B.B.
Sesuai rule BKI, dibawah supervisi dan pengujian surveyor BKI dan
diterbitkan sertifikat pengujian oleh BKI.
• Material/komponen yang wajib disertifikasi sebelum dipasang dikapal
meliputi :

36
Ketentuan Klasifikasi

Material/komponen wajib disertifikasi sebelum


dipasang dikapal
• Lambung :
Pelat & profile, Casting & Forging ( poros kemudi, jangkar dan
rantai, hull oufit dll. )
• Instalasi mesin
Mesin penggerak utama, gigi transmisi, coupling & bolt, poros
baling2, poros antara, baling2 , stern tube, Diesel generator,
biler, botol angin, pompa & kompresor, pipe valve & fitting,
generator, MSB, steering gear, windlass, mooring winch

37
Ketentuan Klasifikasi

Kick Of Meeting
Sebelum dimulai survey pada setiap project Bangunan baru,
BKI akan mengadakan Kick Of Meeting yang dihadiri oleh:
a. Surveyor BKI
b. Wakil pemilik ( O.S. )
c. Wakil Galangan ( petugas Q.C. )

38
Ketentuan Klasifikasi

Agenda meeting
• Fasilitas Konstruksi yang dimiliki galangan
• Tipe kapal yang akan dibangun
• Subcontractor yang terlibat
• Fungsi Quality Control System
• Inspection dan Test Plan meliputi:
- Patrol
- Review
- witness

39
Ketentuan Klasifikasi

Patrol :
Kegiatan pengawasan pembangunan kapal yang independen, tidak
terschedule, terhadap proses dan aktivitas pembangunan kapal

Review :
Kegiatan pemeriksaan dokumen untuk memastikan tracebility, identifikasi
proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas

Witness :
Kegiatan inspeksi terschedule sesuai ITP yang telah disetujui untuk
memastikan proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas

40
Ketentuan Klasifikasi

Standar yang digunakan


• Rules BKI, guidelines
• IACS Resolution (UR, UI, PR, CSR)
• ICLL 1966 & PROTOCOL 88
• SOLAS 74 & amandemennya
• Regulasi, Koda & konvensi Internasional lainnya terkait dengan type dan notasi
kapal juga apabila BKI ditunjuk untuk menerbitkan sertifikat statutorianya
• Peraturan pemerintah RI yang terkait

41
Ketentuan Klasifikasi

PERSYARATAN GALANGAN PEMBANGUN


a. Sertifikasi Bengkel Las
b. Sertifikasi Juru Las
c. Supervisor Las ( skilled )
d. Quality control System ( QCS)
e. Spesifikasi Prosedur Las ( WPS )
f. Production standart :
IACS Shipbuilding & Repard (rec.47)
g. Shipyard Quality Management

42
Ketentuan Klasifikasi

Sertifikasi Bengkel Las

• Pemeriksaan fasilitas fabrikasi utama (marking methode


& cutting Equipment, mesin las manual/ otomatis )
• Penyimpanan material dan kemampuan telusur material
dalam proses fabrikasi
• Penyimpanan dan penanganan kawat las
• Perakitan presisi ( sesuai toleransi, IACS rec.47)
• Pemanasan awal ( bila diperlukan ), pengukuran suhu

43
Ketentuan Klasifikasi

• Fasilitas perlakuan panas paska pengelasan (termasuk


peralatan kontrolnya )
• Kualitas hasil pengelasan secara umum
• Tindakan terhadap keselamatan & kesehatan kerja
• Spesifikasi prosedur las tersedia disemua tempat kerja
• Semua kawat las yang digunakan telah disetujui BKI
• Posisi supervisor las dalam perusahaan ( klarifikasi tugas dan
tanggung jawab )

44
Ketentuan Klasifikasi

• Bukti kualifikasi personil supervisor las ( welding Engineer


Cert. / welding specialist Cert. )
• Sertifikat juru las yang masih berlaku / operator las
• Masa berlaku sertifikat dipertahankan melalui pengukuhan
setiap 6 bulan supervisor las dan atau uji ulang
• Fasilitas uji tak rusak ( NDT ), bila tersedia
• Fasilitas uji rusak dan kalibrasinya, bila tersedia

45
Ketentuan Klasifikasi

Quality Control System


• Secara organisasi tidak berada dibawah bagian produksi, untuk
indepedensi hasil pemeriksaan
• Menyusun new building inspection & test plan ( NBITP )
• Melakukan pemeriksaan awal (pre-checking) thdp bagian konstruksi
dan seksi dan menjamin workmanship yg baik sebelum mengundang
surveyor klas untuk pemeriksaan akhir.
• Menjamin terlaksananya seluruh item pemeriksaan sesuai NBITP
• Membuat record hasil pemeriksaan & memfile seluruh sertifikat
material & komponen

46
Ketentuan Klasifikasi

Spesifikasi prosedur las ( WPS )


• Setiap Galangan pembangun kapal harus memiliki WPS
• Setiap proses pengelasan harus sesuai WPS, proses pengelasan
diluar lingkup WPS yang ada, harus dibuat WPS baru yang
sesuai untuk pengelasan tersebut
• WPS preliminary yang telah disetujui harus dilaksanakan uji
kualifikasi prosedur las dan dibuat recordnya ( PQR )
• WPSp yang telah lulus uji menjadi WPS baru yang disetujui

47
Ketentuan Klasifikasi

Pengawasan Selama Proses pembangunan kapal


Permulaan produksi di workshop
Identifikasi/verifikasi material awal, marking, cutting, scantling
check, fit-up check dll.
Peletakan lunas
a. Perakitan konstruksi yg telah dimulai :
- Minimum 50 ton material konstruksi atau
- 1 % dari estimasi keseluruhan berat material
konstruksi
b. Berita acara peletakan lunas

48
Ketentuan Klasifikasi

Pemeriksaan sampai peluncuran bagian lambung


a. Pemeriksaan pre-fabrikasi
b. Pemerisaan fabrikasi, assembly seksi- seksi menjadi block
c. Pemeriksaan assembly block-block diatas building berth atau diatas
dok
d. Pemeriksaan final tangki2, ruang muat dan area dibawah garis air
e. Uji kekedapan tangki2
f. NDT pengelasan area dibawah garis air
g. Pengawasan pemasangan kemudi
h. Pemeriksaan bottom alignment, moulded depths dan draught marks

49
Ketentuan Klasifikasi

Pemeriksaan sampai peluncuran bagian mesin.


Pemeriksaan pemasangan stern tube, bantalan stern tube, poros
baling-baling, sistem kekedapan poros, baling-baling, sea valve,
discharge valve dan semua bagian/ komponen mesin yang telah
dipasang sebelum peluncuran

50
Ketentuan Klasifikasi

Peluncuran
Berita acara peluncuran

Pemeriksaan setelah peluncuran bagian lambung


a. Pemeriksaan final tangki2, ruang muat dan ruangan2 yg lain
b. Uji kekedapan tangki2
c. Uji operasional tangki2
d. Pemeriksaan substructure ( steering gear, lifeboat davit, anchor windlass, chain stopper, mooring
winch, towing gear, capstan, bollard, guide roller, container socket, hatch cover resting pad )
e. Pemeriksaan hull outfit
f. NDT pengelasan bagian atas garis air
g. Structural fire protection
h. Pengawasan coating protection WBT
i. Uji operasional dan kekedapan tutup palka
j. Uji operasional dan kekedapan pintu/bukaan-bukaan kedap air/kedap cuaca
k. Pemeriksaan closing appliances
l. Pemeriksaan pertama statutory survey
m. Inclining test

51
Ketentuan Klasifikasi

Pemeriksaan setelah peluncuran bagian mesin


a. Pemasangan dan alignment poros antara
b. Alignment sistem propulsi
c. Pemeriksaan pondasi mesin utama
d. Instalasi permesinan bantu berikut sistem pipanya.
e. Instalasi bejana tekan, heat exchanger dan sistem
pipanya
f. Instalasi listrik

52
Ketentuan Klasifikasi

g. Final survey untuk masing2 sistem dan percobaan awal.


• Uji fungsi dan uji kekedapan sistem esensial (cooling water
system, fuel oil system, lube oil system, compressed air
system including pump, compressor, piping & fitting, heat
exchanger)
• Function/commissioning testing boiler, thermal oil heater
& pressure vessel
• Function test peralatan safety & pengukuran
• Alarm safety & remote system

53
Ketentuan Klasifikasi

Percobaan sebelum sea trial


• Percobaan instalasi listrik, termasuk mesin penggeraknya
• Percobaan awal steering gear & perlengkapannya
• Uji peralatan pemadam kebakaran & sistem alarm
kebakaran
• Uji fungsi quick-closing device tangki bbm
• Uji fungsi pemutusan darurat blower kamar mesin, pompa
bbm, separator, pembakar minyak dll.
• Sistem bilga & sistem balas
• Percobaan sistem propulsi utama dg kendali jarak jauh,
emergency stopping & peralatan safety yg lain

54
Ketentuan Klasifikasi

SEA TRIAL
• Dihadiri oleh surveyor BKI dan dilaksanakan sesuai program sea trial

Sertifikasi
• Bila keseluruhan proses penerimaan kelas bangunan baru
dinyatakan selesai, akan diterbikan sertifikat klasifikasi sementara
berlaku 1 th dan sertifikat garis muat sementara berlaku 5 bln.
• Setelah laporan survey dikirim ke BKI pusat dan setelah divalidasi,
akan diterbitkan sertifikat permanen berlaku 5th
• Dokumen pemeriksaan selama pembangunan kapal disimpan diatas
kapal sebagai Ship Construction File (SCF)

55
Ketentuan Klasifikasi

SURVEY PENERIMAAN KELAS BANGUNAN SUDAH JADI

Kapal memiliki kelas dari badan klasifikasi internasional


yang diakui BKI

56
Ketentuan Klasifikasi

Badan klasifikasi internasional yg diakui BKI Anggota


IACS
• a. ABS ( Amirican Bureau of Shipping – USA )
• b. BV ( Bureau Veritas – France )
• c. CCS ( China Classification of Shipping – P.R.C )
• d. CRS ( Croatian Register of Shipping – Croatia )
• e. DNV( Det Norske Veritas – Norway )
• f. GL ( Germanischer Lloyd – Germany )
• g. IRS ( Indian Register of Shipping ‐ India )
• h. KR ( Korean Register of Shipping – S. Korea
• I.LR ( Lloyd Register of Shipping – UK )
• j. NK ( Nippon Kaiji Kyokai – Japan )
• k. PRS ( Polski Rejestr Statkow – Poland )
• l. RINA ( Registro Italiano Navale – Italy )
• m. RS ( Russian Maritime Register of Shipping)

57
Ketentuan Klasifikasi

Section 2.D.2: T.o.C from QSCS Class

Interim Certificate can be issued after:


• Class entry survey 5 < Age < 10 10 < Age < 20
• Overdue survey
Age < 5
AS AS + internal AS + internal WBT
Age > 20
RS
• Instruction from Administration WBT & Cargo space

# Class Entry Survey for Machinery:


A general examination of all essential machinery, ... (see 2.D.2.2)

# Overdue Survey:

#IACS PR. 01A


Losing & Gaining class society are
obliged to apply this requirement when
ship’s class is suspended and for 6 Age < 15 Age > 15
BKI
months following withdrawal of ship’s Losing class
class.

58
Ketentuan Klasifikasi

Section 2.D.6: Ships in service not classed with QSCS or not classed at all

Interim Certificate can be issued


after: # Class Entry Survey, based on
the age and type of vessel:

• Class entry survey •



Special survey, incl. TM
Docking survey
• Approval of plans/drawing • Propeller shaft survey

• Instruction from
Boiler & pressure vessel
survey
Administration

BKI may request further


#IACS PR. 01D examinations, tests and
where issues concerning plan measurements, including but
approval remain outstanding, BKI not limited to material testing,
may impose a recommendation for a non-destructive testing,
limited time period in accordance hydraulic and hydrostatic tests
with Section 3.A.3.7 and sea trial.

59
Ketentuan Klasifikasi

Kapal tanpa kelas atau memiliki kelas dari badan klasifikasi yg tidak
diakui BKI
• Survey penerimaan kelas dilaksanakan sesuai lingkup survey
pembaruan kelas no. IV.
• Sebelum dimulai pelaksanaan survey seluruh gambar &
dokumen telah dilaksanakan pemeriksaan secara lengkap dan
disetujui oleh BKI pusat.

60
Ketentuan Klasifikasi

Kapal diperiksa berdasarkan gambar‐gambar yg telah disetujui


oleh BKI pusat, seluruh rekomendasi yg timbul dari hasil
pemeriksaan gambar harus dilaksanakan.

Dilaksanakan pemeriksaan visual thdp seluruh bagian lambung


diatas garis air.

Kapal dinaikan diatas dok untuk pemeriksaan bagian bawah air :


a. Pelat lunas, pelat alas, linggi haluan dan buritan.
b. Seachest dan katup‐katup laut

61
Ketentuan Klasifikasi

c. Kumudi dan tongkat kemudi ( tongkat kemudi dicabut dan


clearance diukur )
d. Baling2 dilepas dibalansing , poros dicabut di NDT, clearance
diukur.
e. Seluruh tangki2 diperiksa internal dan diuji tekan ( WBT, COT,
FOT & FWT )
f. Ruangan2 diperiksa internal ( kamar mesin, ruang pompa,
ruang muat, void, ruang steering gear & forecastle space )
g. Pengukuran ketebalan pelat sesuai persyaratan survey
pembaruan kelas ke 4.

62
Ketentuan Klasifikasi

h. Mesin utama, mesin bantu, kompresor dan pompa2


dibuka/dioverhaul.
i. Botol angin udara start dibuka dan diperiksa internal.
j. Instalasi pipa dan katup ( sistem balas, sistem bilga, sistem
pendingin, sistem FO, sistem LO, sistem udara start,
sistem pemadam kebakaran).
k. Generator & motor2 listrik di megger test
l. Instalasi kabel listrik, MSB & distribution board di megger
test Performance test seluruh peralan emergency
n. Permesinan geladak( windlass & mooring winch )
o. Inclining test
q. Sea trial

63
Ketentuan Klasifikasi

Survey Mempertahankan Kelas


• Suvey Tahunan
• Survey Antara
• Survey Pembaruan kelas
• Survey Pengedokan
• Survey Poros Baling-baling
• Survey Boiler
• Survey Bersambung Mesin
• Survey Perpanjangan kelas
• Survey Kerusakan dan Perbaikan

64
Ketentuan Klasifikasi

Survey Tahunan (AS)

• Dilaksanakan untuk lambung dan mesin


• Dilaksanakan setiap tahun ( 4 X dalam 1 periode kelas 5 tahun )
• Jatuh tempo pada setiap tanggal ulang tahun
• Memiliki jendela waktu +/- 3 bulan

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS

65
Ketentuan Klasifikasi

• Untuk kapal Penumpang atau kpl yang mengangkut lebih dari 12 orang
penumpang survey tahunan harus dilaksanakan selambat-lambatnya
pada tgl jatuh temponya ( tidak ada jendela waktu + 3 bln )

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS

66
Ketentuan Klasifikasi

• Survey tahunan kapal penumpang meliputi pemeriksaan bagian bawah


air sehingga harus dilaksanakan bersamaan dg survey pengedokan.
3bl 3bl 3bl 3bl

SS DS AS1 AS2 AS3 AS4 SS DS


DS1 DS2 DS3 DS4

67
Ketentuan Klasifikasi

Survey Pengedokan(DS)
• Kapal dg tanda kelas A100 harus melaksanakan sedikitnya dua
kali pemeriksaan alas bagian luar/pengedokan pada setiap 5
tahun periode pembaruan kelas
• Salah satu pemeriksaan alas harus dilaksanakan bersamaan
dengan survey pembaruan kelas
• Dalam kondisi khusus, penundaan pemeriksaan alas dapat
diberikan maksimum 3 bulan, misalnya bertepatan dengan
survey perpanjangan kelas.

68
69
70
Ketentuan Klasifikasi

• Interval diantara dua pemeriksaan alas tidak boleh lebih dari 36 bulan

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 IS AS3 AS4 SS

24 S1 (24 bln) DS2 (36 bln)

DS (36 24bln) DS2 (24 bln) Ext.3bln

DS1 (30 bln) DS2 (30 bln) Ext.3bln

71
Ketentuan Klasifikasi

• Kapal dg tanda kelas A90 harus melaksanakan sedikitnya dua


kali pemeriksaan alas bagian luar/pengedokan pada setiap 4
tahun periode pembaruan kelas
• Interval diantara dua pemeriksaan alas tersebut diatas tidak
boleh lebih dari 24 bulan

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2/IS AS3 SS

D24444S1 (24 DS2 (24 bln)


22222222bln)

72
Ketentuan Klasifikasi

• Kapal penumpang atau kapal lain yg dilengkapi akomodasi


untuk mengangkut lebih dari 12 orang penumpang ,harus
melaksanakan pemeriksaan alas bagian luar/pengedokan
setiap tahun ( interval 1 tahun)

3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


DS DS1 DS2 DS3 DS4 DS
IS

73
Ketentuan Klasifikasi

Lingkup pemeriksaan survey pengedokan


• Kapal dinaikan dan ditopang balok dengan ketinggian yang cukup sehingga
memungkinkan pemeriksaan seluruh pelat alas dan bagian-bagian terkait.
• Lambung bagian bawah air dibersihkan sebelum dilaksanakan survey
• Pemeriksaan meliputi bagian-bagian sbb:
a. Pelat alas dan pelat sisib.
b. Linggi haluan dan buritan
c. Kemudi & sepatu kemudi bila terpasang
d. Bilge keel, shaft bracket
e. Sea chest
f. Sea inlet valve & discharge valve

74
Ketentuan Klasifikasi
Survey dalam air pengganti survey pengedokan
Kapal memiliki notasi kelas “ IW “
a. Survey dalam air ( in-water survey ) dpt dilaksanakan sebagai
pengganti survey pengedokan ( dok Antara ) atau dok yang bukan
bagian dari survey pembaruan kelas.
IMO Res A 1053(27) untuk IW
5.10.4 Special consideration should be given to ships 15 years of age or over
before being permitted to credit inspections afloat.
3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS/DS AS1 AS2 AS3 AS4 SS/DS

IS & IW

DS1 (36 bln) DS2 (24 bln) Ext.3bln

75
Ketentuan Klasifikasi

• Kapal tanpa notasi “ IW “


a. Kapal tanpa notasi “ IW” umur dibawah 15th ( pemerintah/HK-103
umur s/d 10 th ) diijinkan melaksanakan survey dalam air pengganti
survey pengedokan dg catatan kapal sebelumnya telah
melaksanakan persetujuan persyaratan teknis penerimaan survey
dalam air sebagai pengganti survey pengedokan
Persiapan teknis
3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS/DS AS1 AS2 AS3 AS4 SS/DS

IS & IW

DS1 (36 bln) DS2 (24 bln) Ext.3bln

76
Ketentuan Klasifikasi

Survey Antara(IS)

• Survey Antara dilaksanakan pada atau diantara survey


tahunan ke 2 dan ke 3

3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


IS

77
Ketentuan Klasifikasi

• Kapal penumpang atau kapal lain yg dilengkapi akomodasi


untuk mengangkut lebih dari 12 orang penumpang, survey
Antara harus dilaksanakan pada atau diantara survey
tahunan ke2 dan ke3
3bl 3bl 3bl 3bl

SS AS1 AS2 AS3 AS4 SS


DS DS1 DS2 DS3 DS4 DS
IS

78
Ketentuan Klasifikasi

Survey antara adalah survey tahunan yang diperluas meliputi:

Lambung Pemeriksaan internal tangki balas :


a. Kapal umur 5 s/d 10 tahun, pemeriksaan internal tangki balas yang
dipilih
b. Kapal umur diatas 10 tahun, pemeriksaan internal seluruh tangki
balas.

79
Ketentuan Klasifikasi

• Instalasi mesin
Pengukuran tersebut dibawah ini harus dilaksanakan :
a. Defleksi pipi engkol M/E
b. Defleksi pipi engkol A/E ( jika relevan )
c. Ruang main bantalan dorong aksial sistem poros
d. Ruang main bantalan dorong aksial rotor turbin utama & bantu
e. Megger test instalasi listrik

80
Ketentuan Klasifikasi

Survey Antara dan Survey Pengedokan


• Kapal type khusus dg notasi ESP ( Oil tanker, Chemical tanker & Bulk
Carrier ) umur diatas 15 tahun, Survey Antara harus dilaksanakan diatas
dok
• Kapal type khusus dg notasi ESP umur diatas 10 tahun dan Kapal General
Dry Cargo Ship umur diatas 15 tahun item pemeriksaan Survey Antara
setara dg item Survey Pembaruan kelas sebelumnya kecuali uji tekan
tangki ballast dan tangki muat tidak disyaratkan

81
Ketentuan Klasifikasi

• Survey Antara dan survey Pengedokan harus dilaksanakan


secara bersamaan tergantung pada jenis kapal dan umur
kapal

Table for Intermediate survey & docking survey tobe carried out together

Kind of Ship ->5 years ->10 years ->15 years Over 15 yrs->
Intermediate
survey to be
carried out
Bulk Carriers, Oil Not Not Required Required
together with
Tankers, and Required Required
Docking Survey
Chemical Tankers

General Dry Cargo Not Not Not Required


Ships Required Required Required

Other Ships Not Not Not Not Required


Required Required Required

82
Ketentuan Klasifikasi

Survey Pembaruan Kelas


• Survey Pembaruan Kelas diberi nomor urut I,II,III,IV dan
seterusnya, semakin besar nomor urutnya semakin luas cakupan
item survenya kecuali untuk Pembaruan kelas IV dan seterusnya
item survey mengacu persyaratan ke IV.
• Survey Pembaruan Kelas harus dilaksanakan diatas dok, kecuali
survey pengedokan sebagai kredit pembaruan kelas telah
dilakukan pada periode yg diijinkan tidak lebih dari 15 bulan.

83
Ketentuan Klasifikasi

Section 4-I: Ships with ESP notation

“ IACS UR. Z10.1”


 Section 4-I.B: Oil Tankers
– Application
– Extent of survey
– Annual survey
– Intermediate survey
– Renewal survey
 Preparation : ESP Plan & Quistionaire (review HO) before survey commence
Report Survey & EHS Last Survey need to prepare on-board
 Reporting : EHS need to issued and approved by HO before Closing

 Table 4-I.1: Minimum req. for close-up survey


 Table 4-I.2: Minimum req. for thickness measurement
 Table 4-I.3: Minimum req. for tank testing

84
Ketentuan Klasifikasi

Section 4-II: Ships not subject to ESP notation


“ IACS UR. Z7.2 and UR. Z16”
 Section 4-II.A: Liquefied gas carriers
– Application
– Extent of survey
– Annual survey
– Intermediate survey
– Renewal survey

 Table 4-II.1: Minimum req. for close-up survey at Intermediate survey


 Table 4-II.2: Minimum req. for close-up survey at Special survey
 Table 4-II.3: Minimum req. for thickness measurement

85
Ketentuan Klasifikasi

Section 4-II: Ships not subject to ESP notation


“ IACS UR. Z7.1”
 Section 4-II.B: General dry cargo ships
– Application
– Extent of survey
– Annual survey
– Intermediate survey
– Renewal survey

 Table 4-II.4: Minimum req. for close-up survey


 Table 4-II.5: Minimum req. for thickness measurement
 Table 4-II.6: Additional thickness measurement in way of substantial
corrosion

86
Ketentuan Klasifikasi

• Survey Pembaruan kelas dpt dimulai pada survey tahunan ke 4, dan


sdh harus selesai seluruhnya ( completion ) pada akhir periode kelas.
• Jika Pembaruan kelas dimulai sebelum masuk jendela waktu tahunan
ke 4, dapat diterima dg catatan seluruh pemeriksaan sdh harus selesai
( completion ) dalam kurun waktu tidak lebih dari 15 bulan.
• Pengkreditan item yg sama ( pemeriksaan internal tangki/ruang muat
dan pengukuran ketebalan pelat ) untuk survey Antara dan survey
pembaruan kelas tidak dpt diterima.

87
Ketentuan Klasifikasi

Kick-of Meeting

Sebelum memulai survey Pembaruan kelas, terlebih dahulu


dilaksanakan pertemuan yg dihadiri oleh surveyor BKI, wakil
dari pemilik kapal, wakil dari perusahaan UT dan juga wakil
dari Shipyard.

Pengukuran ketebalan pelat


Survey Poros Baling-baling

88
Ketentuan Klasifikasi

Survey dalam air pengganti survey pengedokan


• Kapal penumpang memiliki notasi kelas “ IW” sesuai IMO
res. 1053 (27) tahun 2011
• Survey pengedokan dpt dilaksanakan 2 kali dalam satu
periode kelas 5th yaitu pd survey Antara dan survey
pembaruan kelas. Persyaratan pemeriksaan alas setiap tahun
dpt digantikan dg UNDER WATER SURVEY

89
Ketentuan Klasifikasi

Persiapan teknis dalam rangka UWILD


• Lambung kapal bagian bawah air harus diberilapisan pelindung
korosi ( epoxy coating ) dengan tebal minimum 250 μm
• Sacrificial anodes yg dipasang harus untuk masa pemakaian 5th
atau lebih, atau yg bisa diganti didalam air saat pelaksanaan
UWILD
• Clearance bantalan tongkat kemudi dan poros baling2 harus
dalam kondisi standar atau yg dapat diprediksi tidak melebihi
batas toleransi s/d dok yang akan datang ( 5th )
• Katup masuk/buang air laut harus dapat diverhaul
• Terdapat marka tangka-tangka pada sisi luar plat lambung

90
Ketentuan Klasifikasi

91
Ketentuan Klasifikasi

The Class may be suspended by BKI suspension procedure when the following
circumstances occur:
• when the other survey required for maintenance of class (other than Annual,
Intermediate and Renewal survey) is not carried out by the due date and no extension
has been granted.
• when the ship is operating beyond the service limitation defined by its Class Notation
and other additional conditions as approved.
• When any damage to the ship is to such an extent as affecting her Class and is not
repaired in accordance with the BKI Rules, or when alterations or conversions affecting
her class are carried out without the approval of BKI.
• when outstanding recommendations are not deleted by the due date and no
extension has been granted.
• when Continuous Survey items which are due or overdue at the time of Annual
Surveys, are not carried out by the due date and no extension has been granted.
• when survey fees are not paid.
In addition, the Class is automatically suspended:
• when the Class Renewal Survey has not been completed by its limit date or within the
time granted for the completion of the survey, unless the ship is under attendance by
BKI’s Surveyors with a view to completion prior to resuming trading or operation
• when Annual or Intermediate Survey has not been completed by the end of the
corresponding survey time window
92
Ketentuan Klasifikasi

Suspension of Class decided by BKI takes effect from the date when the conditions
for suspension of Class are met and will remain in effect until such time as the Class
is reinstated once the due items and/or surveys have been dealt with.

BKI will withdraw the Class of a ship in the following cases:


• at the request of the owner
• when the causes that have given rise to a suspension currently in effect
have not been removed within six months after due notification of
suspension to the owner.
• when the ship is reported as a constructive total loss
• when the ship is lost
• when the ship is reported scrapped

93
Ketentuan Klasifikasi

If the survey requirements related to maintenance of additional


notation are not carried out as required, the suspension or
withdrawal may be limited to those additional notation only
(e.g.: OT, IW, CM-PS, etc)

94
Ketentuan Klasifikasi

Survey Perpanjangan Kelas


• Dalam kondisi khusus untuk menghindari ditangguhkannya
kelas/suspended, atas permintaan pemilik perpanjangan kelas
maksimum 3 bulan dpt diberikan jika hasil pemeriksaan kapal
dg lingkup survey tahunan memuaskan.
• Kondisi khusus yg dimaksud :
a. Tidak tersedia fasilitas dok
b. Tidak tersedia fasilitas perbaikan
c. Tidak tersedia material atau spare part penting
d. Delay karena cuaca buruk

95
Ketentuan Klasifikasi

• Survey perpanjangan kelas harus diajukan sebelum masa


berlaku sertipikat habis.
• Kelas yang sdh habis masa berlakunya tidak dapat
diperpanjang dan harus melaksanakan survey pembaruan
kelas.

96
Ketentuan Klasifikasi

Section 3.B1.9: Clearence of Rudder stock

I. Clearence of Neck bearing


– 0.01 D + 2 (mm)
– Maximum clearence: 4 mm

II. Maximum clearence of pintle bearing


Pintle diameter (d) Clearence

d < 50 mm 3.0 mm
50 m < d < 100 mm 5.0 mm
0.01 d + 4 mm
d > 100 mm
Maximum: 6 mm

97
Ketentuan Klasifikasi

Section 3.B1.10: Clearence of propeller shaft


I. Water lubricated shaft (bearing made of lignum vitae)
• New assembly
Between 0.003 D + 0.2 (mm) and 0,004 D + 0.5 (mm)
Where D is the diameter of shaft liner.
• Maximum clearence
0.01D + 2.5 mm

II. Oil lubricated shaft (white metal bearing)


• New assembly
Clearence in general = between 0.001 D + 0.3 (mm) to 0,001 D + 0.5 (mm)
• Maximum clearence
0.0015 D + 0.3 mm

98
Ketentuan Klasifikasi

SURVEY POROS BALING-BALING

- Survey Poros baling-baling pelumasan minyak


- Survey Poros baling-baling pelumasan air laut

99
Ketentuan Klasifikasi

Survey Poros baling-baling pelumasan minyak dan air tawar (close loop) 1
Januari 2016

• Terdapat 3 metode survey poros baling – baling


pelumasan minyak, yaitu :
- Metode 1
- Metode 2
- Metode 3

100
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 1

Suvey meliputi :
• Cabut poros dan periksa seluruh bagian poros, sistem kekedapan, dan
bantalan.
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyless :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus
poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung
depan tirus, termasuk lubang pasak (jika ada).
Untuk poros yang dilapisi liner, NDT harus diperluas s/d ujung belakang
liner
• Untuk koneksi flange baut kopling dan radius flange harus
dilaksanakan NDT
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran clearance bantalan
poros

101
Ketentuan Klasifikasi

• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat


mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Verifikasi bahwa inboard seal dan outboard seal dalam kondisi yang
memuaskan selama pemasangan kembali poros baling-baling.
• Record hasil pengukuran keausan bantalan (bearing weardown)

102
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 2
Suvey meliputi :
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyles :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung depan
tirus, termasuk lubang pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner,
NDT harus diperluas s/d ujung belakang liner
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan bantalan ( bearing
weardown )
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.

103
Ketentuan Klasifikasi
• Verifikasi bahwa pemasangan kembali baling-baling memuaskan termasuk
kondisi inboard seal dan outboard seal.
• Persyaratan awal tersebut dibawah ini harus diverifikasi dengan hasil
memuaskan untuk menerapkan Metode 2
a. Review catatan Servis
b. Review catatan pengujian dan analisa minyak pelumas.
c. Pemeriksaan Contoh minyak pelumas
d. Verifikasi bahwa tidak ada laporan perbaikan dengan
penggerindaan atau pengelasan terhadap poros dan/atau
baling-baling.

104
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 3

Suvey meliputi :
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan
bantalan poros ( bearing weardown )
• Pemeriksaan visual seluruh bagian yang dapat dijangkau dari
sistem poros.
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.
• Verifikasi bahwa inboard seal dan outboard seal dalam kondisi
yang memuaskan

105
Ketentuan Klasifikasi

• Persyaratan awal tersebut dibawah ini harus diverifikasi dengan hasil


memuaskan untuk menerapkan Metode 3
a. Review catatan Servis
b. Review catatan pengujian dan analisa minyak pelumas.
c. Pemeriksaan Contoh minyak pelumas
d. Verifikasi bahwa tidak ada laporan perbaikan dengan
penggerindaan atau pengelasan terhadap poros dan/atau
baling-baling.

106
Ketentuan Klasifikasi
Interval Survey Poros Baling-baling Pelumasan Minyak dan Air tawar (Close loop)

Baling – Baling Koneksi Keyless.


Metode Berikut ini diberlakukan :
- Metode 1 setiap 5 tahun, atau
- Metode 2 setiap 5 tahun (persyaratan awal harus dipenuhi), atau
- Metode 3 setiap 5 tahun (persyaratan awal harus dipenuhi).

• Interval maksimum diantara dua survey yang dilaksanakan sesuai


metode 1 atau 2 tidak boleh melebihi 15 tahun kecuali dalam hal
apabila satu kali perpanjangan tidak lebih dari 3 bulan diberikan.

107
Ketentuan Klasifikasi

Baling – Baling Koneksi Keyed.


Metode Berikut ini diberlakukan :
• Metode 1 setiap 5 tahun, atau
• Metode 2 setiap 5 tahun (persyaratan awal harus dipenuhi)

108
Ketentuan Klasifikasi

Survey Poros Baling-baling Pelumasan Air Laut


Suvey meliputi :
• Cabut poros dan periksa seluruh bagian poros (liner dan sistem
perlindungan korosi), sistem inboard seal, dan bantalan.
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyles :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus
poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung
depan tirus, termasuk lubang pasak (jika ada). Untuk poros yang
dilapisi liner, NDT harus diperluas s/d ujung belakang liner
• Untuk koneksi flange baut kopling dan radius flange harus
dilaksanakan NDT
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran clearance bantalan
poros

109
Ketentuan Klasifikasi

• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat


mengakibatkan baling-baling menjadi tidak balance .

• Verifikasi bahwa inboard seal dalam kondisi yang memuaskan


selama pemasangan kembali poros balingbaling.

110
Ketentuan Klasifikasi

• Pemilik mengajukan program pelaksanaan survey metode 2 dan 3


yang meliputi:
- metode pengambilan/pemeriksaan sampling untuk
memeriksa kontaminasi air
- metode pemeriksaan berkala kontaminasi pelumas
6 bulanan
- pencatatan berkala suhu bantalan
- pencatatan kondisi seal dll.

111
Ketentuan Klasifikasi

Metode 4
Pelumasan air laut system terbuka
• Pencabutan Poros secara menyeluruh (termasuk liner, corrosion
protection) dan system kekedapan

Shaft extension survey sampai 1 Tahun

112
Ketentuan Klasifikasi

SURVEY PENAMBATAN KAPAL


( Laid-up survey )
• Untuk menghindari hilangnya klas (suspended) akibat lewat jatuh tempo
survey periodik / pengedokan, dapat dilakukan survey penambatan
kapal dengan kondisi klas tetap valid

113
Ketentuan Klasifikasi

PROGRAM PERAWATAN KAPAL DITAMBAT

• Untuk kapal yang akan ditambat dalam waktu yang cukup


lama lebih dari 2 tahun harus mengajukan “ Program
Perawatan kapal ditambat”
• Program Perawatan kapal ditambat harus terlebih dahulu
diverifikasi dan disetujui oleh BKI sebelum survey
Penambatan kapal dilaksanakan.

114
Ketentuan Klasifikasi

PROGRAM PERAWATAN KAPAL DITAMBAT

Secara garis besar berisi :

Kondisi keselamatan :
- Suplai tenaga listrik
- Awak kapal/petugas jaga
- Peralatan pemadam kebakaran
- Perlindungan terhadap bahaya ledakan
- Peralatan keselamatan
- Sumber tenaga darurat

115
Ketentuan Klasifikasi

SURVEY PENAMBATAN
• Dilaksanakan pada periode awal/permulaan penambatan
• Lingkup survey meliputi verifikasi bahwa kondisi keselamatan, tindakan
pemeliharaan/perawatan, lokasi penambatan serta susunan
penambatan telah sesuai dengan * Program Perawatan Kapal ditambat*
yang telah disetujui BKI
• Bilamana hasil pemeriksaan memuaskan, sertifikat diendorse/diterbitkan
sebagai konfirmasi bahwa kapal telah ditambat dan selanjutnya disimpan
diatas kapal.

116
Ketentuan Klasifikasi

SURVEY TAHUNAN KONDISI DITAMBAT

• Dilaksanakan sebagai pengganti survey tahunan normal


• Lingkup survey meliputi verifikasi bahwa pengaturan yang telah
dibuat untuk penambatan tidak berubah dan bahwa pekerjaan
perawatan dan pengujian sesuai * Program Perawatan Kapal
ditambat* telah diimplementasikan secara kontinyu dan benar
dan dicatat didalam log book tambat.
• Bilamana hasil pemeriksaan memuaskan, sertifikat diendorse
untuk Survey Tahunan Kondisi ditambat

117
Ketentuan Klasifikasi

BAGAN ILUSTRASI SURVEY PENAMBATAN KAPAL

118
Ketentuan Klasifikasi

PENGAKTIFAN KEMBALI KAPAL DITAMBAT


(RE-COMMISSIONING)

– Survey khusus sebelum pergerakan kapal menuju shipyard, lingkup survey


bergantung dari lamanya periode kapal ditambat.

– Survey Pengaktifan Kembali (Re-commissioning ), lingkup pemeriksaan meliputi :


- Pemeriksaan secara umum lambung, deck fitting, instalasi mesin dan listrik
- Seluruh survey periodik yang jatuh tempo saat survey pengaktifan kembali
dan survey periodik yang menjadi overdue selama periode penambatan harus
dilaksanakan.
- Seluruh rekomendasi yang jatuh tempo saat survey pengaktifan kembali dan
rekomendasi yang menjadi overdue selama periode kapal ditambat harus
dilaksanakan.
- Penambatan kapal dan pengaktifan kembali (Re-Commissioning)

119

You might also like