Professional Documents
Culture Documents
SURVEY
2
Sejarah Klasifikasi
Klasifikasi dimulai dari th 1760 di Edward Lloyd's
Coffeehouse London's Tower Street dimana asuransi
maritim mempertemukan kebutuhan pemilik
kapal(shipper), pemilik barang (merchant) dan
asuransi (investor) dengan membangun sistem untuk
penilaian teknik secara independen terhadap kapal
untuk cover asurasi
3
Maret 2021 Klasifikasi dan Survey- Rev.0-2018
At that time, to ‘classify’ the condition of each ship on an annual basis. The
condition of the hull was classified A, E, I, O or U, according to the excellence
of its construction and its adjudged continuing soundness (or otherwise).
Equipment was G, M, or B: simply, good, middling or bad. In time, G, M and B
were replaced by 1, 2 or 3, which is the origin of the well-known expression
‘A1’, meaning ‘first or highest class’.
4
Pengertian Klasifikasi
BADAN KLASIFIKASI
• Organisasi non pemerintah yang mengembengkan dan memutahirkan
standard teknik untuk pembangunan konstruksi kapal
• Atas permintaan dari pemilik Badan Klasifikasi melakukan pengkelasan
kapal sesuai dengan peraturan (rules) yg dimilikinya.
• Badan klasifikasi bertindak independen berada diantara pemilik kapal dan
perusahaan asuransi
KLASIFIKASI KAPAL
• Bertujuan untuk menentukan bahwa sebuah kapal telah dibangun
sesuai dengan peraturan tertentu dari sebuah Badan Klasifikasi
• Klasifikasi dinyatakan dalam character class dan class Notation
5
Pengertian Klasifikasi
6
KETENTUAN KEWAJIBAN KLASIFIKASI SESUAI SOLAS
8
Ketentuan kewajiban klasifikasi menurut peraturan Indonesia
9
Ketentuan Klasifikasi
10
Ketentuan Klasifikasi
Class Character
Class Character terdiri dari symbol pengawasan konstruksi,
symbol klasifikasi, symbol peralatan tambat, dan symbol range
service
Class Notation
Class Notation terdiri dari type notasi kapal, qualifier,
notasi special/adisional
11
Ketentuan Klasifikasi
- dibawah pengawasan BKI mengacu Rules BKI pada saat dibangun digalangan
dan/atau ditempat subkontraktor yang memasok komponen/bagian kapal
- material serta komponen memenuhi Peraturan Konstruksi BKI dan dilengkapi dengan
sertifikat dari BKI.
12
Ketentuan Klasifikasi
Lambung, instalasi mesin dan perlengkapan jangkar telah dibangun dibawah pengawasan dan sesuai
dengan Peraturan Badan Klasifikasi lain yang diakui dan kemudian dikelaskan pada BKI. Penyimpangan
dari Peraturan BKI dapat diterima.
Kapal yang dibangun tidak dibawah pengawasan BKI atau Badan Klasifikasi yang diakui tidak
mendapatkan tanda pengawasan pembangunan.
Lambang diberikan kepada kapal dimana prosedur pemberian kelasnya selain ✠, (✠) ✠ tetapi dianggap
masih memenuhi ketentuan BKI
Untuk lambung yang telah dibuktikan bahwa pelaksanaan perhitungan subdivisi dan stbilitas damage
telah tersedia dilaksanakan atau
13
Ketentuan Klasifikasi
Lambung
A100
Lambung kapal seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan Konstruksi
BKI atau peraturan lain yang dianggap setara.
A90
Lambung kapal tidak seluruhnya memenuhi persyaratan Peraturan
Konstruksi BKI namun Kelas tetap dapat dipertahankan untuk periode yang
lebih perpendek dan/atau dengan selang waktu survey yang lebih pendek.
(Angka 90 menggambarkan kondisi perawatan kapal terhadap ketentuan
teknik dari BKI rule dengan memperhatikan toleransi korosi)
14
Ketentuan Klasifikasi
Mesin
SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik memenuhi persyaratan
Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang dianggap
setara.
A-SM
Instalasi mesin termasuk instalasi listrik untuk kapal tanpa
penggerak sendiri dan unit apung lainnya memenuhi persyaratan
Peraturan Konstruksi BKI atau peraturan lain yang dianggap setara.
15
Ketentuan Klasifikasi
Tanpa karakter
Tanpa perlengkapan jangkar, khususnya untuk tongkang tidak
berawak tidak diberi tanda perlengkapan.
(IL) or (IF) Tanda Kelas perlengkapan jangkar untuk kapal ikan sesuai
dengan “Rules for Fishing Vessels”.
(Isp) Perlengkapan jangkar untuk kapal Khusus sesuai Tabel 13.1 “Rules for
High Speed Vessel”.
16
Ketentuan Klasifikasi
Daerah pelayaran
- Symbol untuk Daerah Pelayaran
Kapal yang dibangun sesuai dengan Peraturan Konstruksi untuk
daerah Pelayaran Samudera tidak terbatas, tidak diberi tanda
Notasi daerah pelayaran. Kapal yang dibangun sesuai dengan
Peraturan Konstruksi untuk daerah pelayaran yang dibatasi,
akan diberi Notasi Daerah pelayaran terbatas yang ditambahkan
pada Tanda Kelasnya.
17
Ketentuan Klasifikasi
Daerah Pelayaran Terbatas
P,L,T,D (Untuk kapal samudera dan pedalaman)
L (Pelayaran Lokal)
Daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran sepanjang pantai, dengan syarat jarak terdekat ke
pelabuhan perlindungan dan jarak dari pantai tidak melebihi 50 mil laut, serta untuk pelayaran dalam laut
tertutup, seperti perairan Kepulauan Riau. T (Pelayaran Tenang)
T (Pelayaran Tenang)
Daerah pelayaran ini terbatas pada perairan tenang, teluk, pelabuhan, atau perairan yang sejenis dimana
tidak terdapat ombak yang besar
D (Pelayaran Pedalaman)
Daerah pelayaran ini berlaku untuk kapal yang hanya digunakan di perairan pedalaman. Perairan pedalaman
meliputi:
– semua perairan pedalaman di Indonesia
– perairan lain yang sama kondisinya.
18
Ketentuan Klasifikasi
I
Daerah tidak terbatas, daerah yang cukup jauh dari garis pantai dimana kapal mengatasi keadaan darurat
dengan peralatan yang dimiliki sendiri tanpa bantuan dari luar untuk waktu yang cukup lama.
II
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai terletak 200 Nm diukur dari pulau utama atau lepas pantai terletak
pada jarak tidak lebih dari 400 Nm dari pulau utama kepulau lainnya.
III
Daerah pelayaran sepanjang garis pantai dibatasi area dengan jarak 20 Nm diukur dari pulau utama atau dari
lepas pantai terletak tidak lebih dari 40 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.
IV
Daerah pelayaran antar pantai disepanjang garis pantai pada daerah yang terlindungi tidak lebih dari 3 Nm dari
pulau utama atau dari lepas pantai terletak tidak lebih dari 6 Nm dari pulau utama ke pulau lainnya.
V
Pelayaran pedalaman dan danau termasuk pelayaran siang hari sepanjang garis pantai dengan jarak tidak lebih
0,7 Nm dari lepas pantai kepulau utama
19
Ketentuan Klasifikasi
Special Notation
Special notation akan diberikan bila fitur khusus terhadap notasi kapalnya, simbol
ini berhubungan dengan karakteristik lambung, tipe tangki, sifat muatan dll.
Contoh: grab x, car carrier, crude, type 1, 1G, pusher, OT, FF
Additional Notation
Bila notasi tambahan memenuhi ketentuan yang relevan, notasi ini dapat diberikan
Contoh: HTS, Al, FRP, BWM, RSD
20
Ketentuan Klasifikasi
Qualifier
Notasi kapal dapat diberikan satu atau lebih qualifier sebagai simbol tambahan untuk
mengidentifikasikan variasi notasi kelas dan parameter desain
Qualifier terletak setelah notasi tipe kapal, beberapa qualifier dipisahkan oleh koma dan
spasi
21
Ketentuan Klasifikasi
22
Ketentuan Klasifikasi
Contoh Sertifikat kelas
23
Ketentuan Klasifikasi
CONTOH MACAM NOTASI
Oil Tanker : Notation assigned to ship constructed or adapted primarily to carry oil in bulk in its cargo spaces.
24
Ketentuan Klasifikasi
Qualifiers
− FP < 60°C : assigned to Tankers intended to carry oil in bulk having a flashpoint (closed cup test) on and below
60°C.
− FP > 60°C : Where it is intended to carry liquids having a flash point (closed cup test) above 60°C only
− ESP (enhanced survey programme): The ship's hull and piping in way of cargo area will be surveyed according to
an enhanced survey programme. This qualifier is mandatory for all Oil Tankers, Product Tankers and Chemical
Tankers of 500 GRT/GT and above.
− Double Hull : Assigned to ships which are constructed primarily for the carriage of oil in bulk, which have the
cargo tanks pro tected by a double hull which extends for the entire length of the cargo area, consisting of
double sides and double bottom spaces for the carriage of water ballast or void.
25
Ketentuan Klasifikasi
26
Ketentuan Klasifikasi
27
Ketentuan Klasifikasi
28
Ketentuan Klasifikasi
Survey Klasifikasi
29
Ketentuan Klasifikasi
30
Ketentuan Klasifikasi
Date of contract
The date of "contract for construction" of a Ship is the date on
which the contract to build the ship is signed between the
prospective owner and the building yard. This date is normally to
be declared to BKI by the ordering client applying for the
assignment of Class to new constructions
The Classification of the ship does not absolve the owner, building
yard or other subcontractor from compliance with any
requirements issued by Administrations.
31
Ketentuan Klasifikasi
32
Ketentuan Klasifikasi
33
Ketentuan Klasifikasi
Untuk menjamin kesesuaian dg rule, gambar /dokumen tsb dibawah ini harus
diajukan ke BKI pusat dalam 3 rangkap atau secara elektronik, untuk pemeriksaan
dan persetujuan sebelum dimulainya pekerjaan bangunan baru.
1. Midship section 13. Longitudinal strength calculation
2. Construction profile 14 Structural fire protection
3. Deck construction4. 15 Stability calculation dll.
4. Shell expansion
5. Transverse bulkhead
6. Bottom structure
7. Engine foundation
8. Stem & stern post
9. Rudder & rudder stock
10. Hatch coaming & cover
11. Substructure
12. Welding plan
34
Ketentuan Klasifikasi
1. E/R layout
2. Stern tube & shafting system
3. Propeller
4. Ballast system
5. Bilge system
6. G. S system
7. Fire fighting system
8. L.O. System.
9. F.O. System
10. Cooling System
11. Compressed Air sytem
12. CO2 fixed fire extinguisher system
13. Hydraulic piping system
14. Wiring diagram
15. MSB
16. Power balans
35
Ketentuan Klasifikasi
36
Ketentuan Klasifikasi
37
Ketentuan Klasifikasi
Kick Of Meeting
Sebelum dimulai survey pada setiap project Bangunan baru,
BKI akan mengadakan Kick Of Meeting yang dihadiri oleh:
a. Surveyor BKI
b. Wakil pemilik ( O.S. )
c. Wakil Galangan ( petugas Q.C. )
38
Ketentuan Klasifikasi
Agenda meeting
• Fasilitas Konstruksi yang dimiliki galangan
• Tipe kapal yang akan dibangun
• Subcontractor yang terlibat
• Fungsi Quality Control System
• Inspection dan Test Plan meliputi:
- Patrol
- Review
- witness
39
Ketentuan Klasifikasi
Patrol :
Kegiatan pengawasan pembangunan kapal yang independen, tidak
terschedule, terhadap proses dan aktivitas pembangunan kapal
Review :
Kegiatan pemeriksaan dokumen untuk memastikan tracebility, identifikasi
proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas
Witness :
Kegiatan inspeksi terschedule sesuai ITP yang telah disetujui untuk
memastikan proses pembangunan kapal sesuai ketentuan klas
40
Ketentuan Klasifikasi
41
Ketentuan Klasifikasi
42
Ketentuan Klasifikasi
43
Ketentuan Klasifikasi
44
Ketentuan Klasifikasi
45
Ketentuan Klasifikasi
46
Ketentuan Klasifikasi
47
Ketentuan Klasifikasi
48
Ketentuan Klasifikasi
49
Ketentuan Klasifikasi
50
Ketentuan Klasifikasi
Peluncuran
Berita acara peluncuran
51
Ketentuan Klasifikasi
52
Ketentuan Klasifikasi
53
Ketentuan Klasifikasi
54
Ketentuan Klasifikasi
SEA TRIAL
• Dihadiri oleh surveyor BKI dan dilaksanakan sesuai program sea trial
Sertifikasi
• Bila keseluruhan proses penerimaan kelas bangunan baru
dinyatakan selesai, akan diterbikan sertifikat klasifikasi sementara
berlaku 1 th dan sertifikat garis muat sementara berlaku 5 bln.
• Setelah laporan survey dikirim ke BKI pusat dan setelah divalidasi,
akan diterbitkan sertifikat permanen berlaku 5th
• Dokumen pemeriksaan selama pembangunan kapal disimpan diatas
kapal sebagai Ship Construction File (SCF)
55
Ketentuan Klasifikasi
56
Ketentuan Klasifikasi
57
Ketentuan Klasifikasi
# Overdue Survey:
58
Ketentuan Klasifikasi
Section 2.D.6: Ships in service not classed with QSCS or not classed at all
59
Ketentuan Klasifikasi
Kapal tanpa kelas atau memiliki kelas dari badan klasifikasi yg tidak
diakui BKI
• Survey penerimaan kelas dilaksanakan sesuai lingkup survey
pembaruan kelas no. IV.
• Sebelum dimulai pelaksanaan survey seluruh gambar &
dokumen telah dilaksanakan pemeriksaan secara lengkap dan
disetujui oleh BKI pusat.
60
Ketentuan Klasifikasi
61
Ketentuan Klasifikasi
62
Ketentuan Klasifikasi
63
Ketentuan Klasifikasi
64
Ketentuan Klasifikasi
65
Ketentuan Klasifikasi
• Untuk kapal Penumpang atau kpl yang mengangkut lebih dari 12 orang
penumpang survey tahunan harus dilaksanakan selambat-lambatnya
pada tgl jatuh temponya ( tidak ada jendela waktu + 3 bln )
66
Ketentuan Klasifikasi
67
Ketentuan Klasifikasi
Survey Pengedokan(DS)
• Kapal dg tanda kelas A100 harus melaksanakan sedikitnya dua
kali pemeriksaan alas bagian luar/pengedokan pada setiap 5
tahun periode pembaruan kelas
• Salah satu pemeriksaan alas harus dilaksanakan bersamaan
dengan survey pembaruan kelas
• Dalam kondisi khusus, penundaan pemeriksaan alas dapat
diberikan maksimum 3 bulan, misalnya bertepatan dengan
survey perpanjangan kelas.
68
69
70
Ketentuan Klasifikasi
• Interval diantara dua pemeriksaan alas tidak boleh lebih dari 36 bulan
71
Ketentuan Klasifikasi
72
Ketentuan Klasifikasi
73
Ketentuan Klasifikasi
74
Ketentuan Klasifikasi
Survey dalam air pengganti survey pengedokan
Kapal memiliki notasi kelas “ IW “
a. Survey dalam air ( in-water survey ) dpt dilaksanakan sebagai
pengganti survey pengedokan ( dok Antara ) atau dok yang bukan
bagian dari survey pembaruan kelas.
IMO Res A 1053(27) untuk IW
5.10.4 Special consideration should be given to ships 15 years of age or over
before being permitted to credit inspections afloat.
3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl 3bl
IS & IW
75
Ketentuan Klasifikasi
IS & IW
76
Ketentuan Klasifikasi
Survey Antara(IS)
77
Ketentuan Klasifikasi
78
Ketentuan Klasifikasi
79
Ketentuan Klasifikasi
• Instalasi mesin
Pengukuran tersebut dibawah ini harus dilaksanakan :
a. Defleksi pipi engkol M/E
b. Defleksi pipi engkol A/E ( jika relevan )
c. Ruang main bantalan dorong aksial sistem poros
d. Ruang main bantalan dorong aksial rotor turbin utama & bantu
e. Megger test instalasi listrik
80
Ketentuan Klasifikasi
81
Ketentuan Klasifikasi
Table for Intermediate survey & docking survey tobe carried out together
Kind of Ship ->5 years ->10 years ->15 years Over 15 yrs->
Intermediate
survey to be
carried out
Bulk Carriers, Oil Not Not Required Required
together with
Tankers, and Required Required
Docking Survey
Chemical Tankers
82
Ketentuan Klasifikasi
83
Ketentuan Klasifikasi
84
Ketentuan Klasifikasi
85
Ketentuan Klasifikasi
86
Ketentuan Klasifikasi
87
Ketentuan Klasifikasi
Kick-of Meeting
88
Ketentuan Klasifikasi
89
Ketentuan Klasifikasi
90
Ketentuan Klasifikasi
91
Ketentuan Klasifikasi
The Class may be suspended by BKI suspension procedure when the following
circumstances occur:
• when the other survey required for maintenance of class (other than Annual,
Intermediate and Renewal survey) is not carried out by the due date and no extension
has been granted.
• when the ship is operating beyond the service limitation defined by its Class Notation
and other additional conditions as approved.
• When any damage to the ship is to such an extent as affecting her Class and is not
repaired in accordance with the BKI Rules, or when alterations or conversions affecting
her class are carried out without the approval of BKI.
• when outstanding recommendations are not deleted by the due date and no
extension has been granted.
• when Continuous Survey items which are due or overdue at the time of Annual
Surveys, are not carried out by the due date and no extension has been granted.
• when survey fees are not paid.
In addition, the Class is automatically suspended:
• when the Class Renewal Survey has not been completed by its limit date or within the
time granted for the completion of the survey, unless the ship is under attendance by
BKI’s Surveyors with a view to completion prior to resuming trading or operation
• when Annual or Intermediate Survey has not been completed by the end of the
corresponding survey time window
92
Ketentuan Klasifikasi
Suspension of Class decided by BKI takes effect from the date when the conditions
for suspension of Class are met and will remain in effect until such time as the Class
is reinstated once the due items and/or surveys have been dealt with.
93
Ketentuan Klasifikasi
94
Ketentuan Klasifikasi
95
Ketentuan Klasifikasi
96
Ketentuan Klasifikasi
d < 50 mm 3.0 mm
50 m < d < 100 mm 5.0 mm
0.01 d + 4 mm
d > 100 mm
Maximum: 6 mm
97
Ketentuan Klasifikasi
98
Ketentuan Klasifikasi
99
Ketentuan Klasifikasi
Survey Poros baling-baling pelumasan minyak dan air tawar (close loop) 1
Januari 2016
100
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 1
Suvey meliputi :
• Cabut poros dan periksa seluruh bagian poros, sistem kekedapan, dan
bantalan.
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyless :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus
poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung
depan tirus, termasuk lubang pasak (jika ada).
Untuk poros yang dilapisi liner, NDT harus diperluas s/d ujung belakang
liner
• Untuk koneksi flange baut kopling dan radius flange harus
dilaksanakan NDT
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran clearance bantalan
poros
101
Ketentuan Klasifikasi
102
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 2
Suvey meliputi :
• Untuk baling-baling koneksi keyed dan keyles :
a. Geser baling-baling untuk menampakkan ujung depan dari tirus poros.
b. Laksanakan NDT Pada keseluruhan keliling poros di daerah ujung depan
tirus, termasuk lubang pasak (jika ada). Untuk poros yang dilapisi liner,
NDT harus diperluas s/d ujung belakang liner
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan bantalan ( bearing
weardown )
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.
103
Ketentuan Klasifikasi
• Verifikasi bahwa pemasangan kembali baling-baling memuaskan termasuk
kondisi inboard seal dan outboard seal.
• Persyaratan awal tersebut dibawah ini harus diverifikasi dengan hasil
memuaskan untuk menerapkan Metode 2
a. Review catatan Servis
b. Review catatan pengujian dan analisa minyak pelumas.
c. Pemeriksaan Contoh minyak pelumas
d. Verifikasi bahwa tidak ada laporan perbaikan dengan
penggerindaan atau pengelasan terhadap poros dan/atau
baling-baling.
104
Ketentuan Klasifikasi
Survey poros baling – baling pelumasan minyak Metode 3
Suvey meliputi :
• Pemeriksaan dan pencatatan hasil pengukuran keausan
bantalan poros ( bearing weardown )
• Pemeriksaan visual seluruh bagian yang dapat dijangkau dari
sistem poros.
• Verifikasi bahwa baling-baling bebas dari kerusakan yang dapat
mengakibatkan balingbaling menjadi tidak balance .
• Seal liner harus dalam kondisi memuaskan.
• Verifikasi bahwa inboard seal dan outboard seal dalam kondisi
yang memuaskan
105
Ketentuan Klasifikasi
106
Ketentuan Klasifikasi
Interval Survey Poros Baling-baling Pelumasan Minyak dan Air tawar (Close loop)
107
Ketentuan Klasifikasi
108
Ketentuan Klasifikasi
109
Ketentuan Klasifikasi
110
Ketentuan Klasifikasi
111
Ketentuan Klasifikasi
Metode 4
Pelumasan air laut system terbuka
• Pencabutan Poros secara menyeluruh (termasuk liner, corrosion
protection) dan system kekedapan
112
Ketentuan Klasifikasi
113
Ketentuan Klasifikasi
114
Ketentuan Klasifikasi
Kondisi keselamatan :
- Suplai tenaga listrik
- Awak kapal/petugas jaga
- Peralatan pemadam kebakaran
- Perlindungan terhadap bahaya ledakan
- Peralatan keselamatan
- Sumber tenaga darurat
115
Ketentuan Klasifikasi
SURVEY PENAMBATAN
• Dilaksanakan pada periode awal/permulaan penambatan
• Lingkup survey meliputi verifikasi bahwa kondisi keselamatan, tindakan
pemeliharaan/perawatan, lokasi penambatan serta susunan
penambatan telah sesuai dengan * Program Perawatan Kapal ditambat*
yang telah disetujui BKI
• Bilamana hasil pemeriksaan memuaskan, sertifikat diendorse/diterbitkan
sebagai konfirmasi bahwa kapal telah ditambat dan selanjutnya disimpan
diatas kapal.
116
Ketentuan Klasifikasi
117
Ketentuan Klasifikasi
118
Ketentuan Klasifikasi
119