You are on page 1of 26

Petunjuk Teknis Akuntansi 16

Transaksi dengan Mekanisme Pelaksanaan Anggaran


atas Pekerjaan yang Belum Diselesaikan pada Akhir
Tahun Anggaran (Rekening Penampungan Akhir
Tahun Anggaran)

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….. i


Tim Penyusun …………………………………………………………………………………. ii
Petunjuk Teknis Transaksi dengan Mekanisme Pelaksanaan Anggaran atas Pekerjaan
yang Belum Diselesaikan pada Akhir Tahun Anggaran (Rekening Penampungan Akhir 1
Tahun Anggaran) ……………………………………………………………………………..
A. Dasar Hukum ……………………………………………………………………………. 1
B. Definisi dan Pengaturan ………………………………………………………….......... 1
C. Kebijakan Teknis Akuntansi atas Transaksi dengan Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran atas Pekerjaan yang Belum Diselesaikan pada Akhir Tahun Anggaran 3
(Rekening Penampungan Akhir Tahun Anggaran) …………………………………...
D. Lampiran ….……………………………………………………………………………… 21
1. Penggunaan Akun dan Set Up Akun ……………………………………………….. 21
2. Set Up SLA Akun ……………………………………………………………………... 25

i
TIM PENYUSUN
PETUNJUK TEKNIS AKUNTANSI 16
TRANSAKSI DENGAN MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN ATAS PEKERJAAN
YANG BELUM DISELESAIKAN PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN
(REKENING PENAMPUNGAN AKHIR TAHUN ANGGARAN)
(Oktober 2023)

Pengarah : Fahma Sari Fatma (Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan).


Penanggungjawab : Rahmat Mulyono (Kepala Subdirektorat Sistem Akuntansi).
Inisiator & Penyunting:
1. Ketua Tim: Wakhid Susilo (Kepala Seksi Sistem Akuntansi Pusat)
2. Anggota Tim:
a. Sonny Priyanto (Fungsional Umum pada Seksi Sistem Akuntansi Pusat)
b. Siti Muzdalifah (Fungsional Umum pada Seksi Sistem Akuntansi Pusat)
Kontributor:
1. Direktur Sistem Perbendaharaan, beserta jajarannya
2. Direktur Pengelolaan Kas Negara, beserta jajarannya
3. Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, beserta jajarannya
4. Direktur Pelaksanaan Anggaran, beserta jajarannya

ii
PETUNJUK TEKNIS AKUNTANSI
TRANSAKSI DENGAN MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN ATAS PEKERJAAN
YANG BELUM DISELESAIKAN PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN
(REKENING PENAMPUNGAN AKHIR TAHUN ANGGARAN)
A. DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
3. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62 Tahun 2023 tentang Perencanaan Anggaran,
Pelaksanaan Anggaran, serta Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2023 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran atas Pekerjaan yang Belum diselesaikan pada Akhir Tahun Anggaran.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.05/2014 jo. PMK 218/PMK.05/2016
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat.
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 232/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Instansi.
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.05/2022 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Pusat
B. DEFINISI DAN PENGATURAN
1. Pemerintah menerapkan pembayaran dengan mekanisme pelaksanaan anggaran atas
pekerjaan yang belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran yang selanjutnya disebut
rekening penampungan akhir tahun anggaran (RPATA) dengan tujuan untuk:
a. Menjaga prinsip “pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN baru dapat
dilaksanakan setelah barang/jasa diterima”;
b. Mendukung optimalisasi dan efektifitas pelaksanaan anggaran atas:
1) penyelesaian pekerjaan sampai dengan akhir tahun anggaran; dan
2) pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran yang
penyelesaiannya dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya.
2. Beberapa pengaturan terkait pelaksanaan pembayaran APBN melalui mekanisme
RPATA antara lain:
a. PP Nomor 45 Tahun 2013, Pasal 68 diatur beberapa hal sebagai berikut:
1) Pembayaran atas beban APBN tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau
jasa diterima.
2) Dalam hal tertentu, pembayaran atas beban APBN dapat dilakukan sebelum
barang dan/atau jasa diterima. Pembayaran tersebut dilakukan setelah penyedia
barang dan/atau jasa menyampaikan jaminan atas pembayaran yang akan
dilakukan.
b. PMK Nomor 109 Tahun 2023 diatur beberapa hal sebagai berikut:
1) Pasal 2: RPATA digunakan untuk menampung pendanaan atas pekerjaan yang
belum diserahterimakan pada akhir tahun anggaran. Pekerjaan tersebut
merupakan pekerjaan yang direncanakan untuk diserahterimakan di antara batas
akhir pengajuan tagihan kepada KPPN sampai dengan tanggal 31 Desember
tahun anggaran berkenaan dan penyelesaiannya dilanjutkan melewati batas akhir
tahun anggaran.
2) Pasal 8 s.d. Pasal 16 : Ruang lingkup pembayaran atas penyelesaian pekerjaan
1
dengan mekanisme RPATA merupakan pekerjaan yang:
a) Pekerjaan terselesaikan 100% (seratus persen) sampai dengan akhir tahun
anggaran;
b) Pekerjaan tidak selesai sampai dengan akhir tahun anggaran dan diberikan
kesempatan penyelesaiannya ke tahun anggaran berikutnya; dan
c) Pekerjaan tidak selesai sampai dengan akhir tahun anggaran dan tidak
diberikan kesempatan penyelesaiannya ke tahun anggaran berikutnya
berdasarkan keputusan KPA.
3) Secara umum, proses bisnis pelaksanaan pembayaran APBN dengan
mekanisme RPATA, antara lain sebagai berikut:
a) Pengisian Dana pada RPATA;
b) Pembayaran atas penyelesaian pekerjaan kepada pihak ketiga; dan
c) Penihilan RPATA atas pekerjaan yang tidak terselesaikan.
3. Proses bisnis pelaksanan pembayaraan APBN melalui mekanisme RPATA adalah
sebagai berikut:
a. Pengisian Dana pada RPATA
1) Dalam rangka pembayaran pekerjaan pada akhir tahun anggaran, PPK
menghitung sisa pekerjaan yang belum diselesaikan atau perkiraan pekerjaan
yang akan diselesaikan, di antara batas akhir pengajuan tagihan kepada negara
sampai dengan 31 Desember tahun anggaran berkenaan.
2) Berdasarkan perhitungan tersebut, PPK membuat SPP-Penampungan guna
keperluan pemindahbukuan dana dari RKUN ke RPATA.
3) SPP tersebut merupakan SPP nihil yaitu menggunakan akun belanja sesuai jenis
pengeluaran (5XXXXX) pada sisi pengeluaran sebagaimana yang diatur dalam
PMK 62 Tahun 2023 dan dipotong secara penuh dengan akun penerimaan non
anggaran (815619 Penerimaan non Anggaran Dana Belanja Pemerintah pada
Rekening Escrow) pada sisi penerimaan. Selanjutnya, PPK menyampaikan SPP-
Penampungan tersebut dilengkapi dengan dokumen pendukung ke PPSPM.
4) PPSPM melakukan pengujian SPP-Penampungan dan berbagai dokumen
pendukung lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal memenuhi
persyaratan pengujian, maka PPSPM menerbitkan SPM-Penampungan.
Selanjutnya, PPSPM menyampaikan SPM-Penampungan yang dilengkapi
dengan dokumen pendukung ke KPPN.
5) KPPN melakukan pengujian SPM-Penampungan dan berbagai dokumen
pendukung lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengujian tersebut
paling sedikit dilakukan terhadap kesesuaian antara SPM-Penampungan dengan
kartu pengawasan kontrak yang ada di KPPN. Dalam hal SPM-Penampungan
telah memenuhi persyaratan pengujian, KPPN menerbitkan SP2D.
6) Berdasarkan penerbitan SP2D-Penampungan tersebut, Direktorat PKN selaku
Kuasa BUN Pusat melakukan pemindahbukuan dana dari RKUN dan/atau
rekening lainnya milik BUN ke RPATA paling lambat hari kerja terakhir bulan
Desember tahun anggaran berkenaan sesuai dengan SPM-Penampungan.
b. Pembayaran atas Penyelesaian Pekerjaan kepada Pihak Ketiga
1) Pembayaran kepada Penyedia atas penyelesaian pekerjaan hanya dilakukan
setelah:
a) pekerjaan terselesaikan 100% (seratus persen);
b) masa kontraknya berakhir; atau
c) batas waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan berakhir.
2
2) Terhadap pekerjaan yang telah terselesaikan 100% (seratus persen) sampai
dengan akhir tahun anggaran, PPK membuat SPP-Pembayaran yang ditujukan
ke rekening penyedia dengan ketentuan menggunakan akun pengeluaran
nonanggaran (825619) Pengeluaran non Anggaran Dana Belanja Pemerintah
pada Rekening Escrow) pada sisi pengeluaran dan dipotong dengan akun
penerimaan pajak (41xxxx) serta kewajiban lainnya dari Penyedia pada sisi
penerimaan. Selanjutnya PPK menyampaikan SPP-Pembayaran kepada PPSPM
dengan dilampiri berbagai dokumen sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) PPSPM melakukan pengujian SPP-Pembayaran dan berbagai dokumen
pendukung lainnya sesuai peraturan yang berlaku, dan dalam hal memenuhi
persyaratan pengujian maka PPSPM menerbitkan SPM-Pembayaran.
4) KPPN melakukan pengujian SPM-Pembayaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan dalam hal SPM-Pembayaran telah memenuhi persyaratan pengujian,
KPPN menerbitkan SPPT.
5) Berdasarkan penerbitan SPPT tersebut, Direktorat PKN melakukan PPR yang
digunakan sebagai dasar penerbitan SP2D-Pembayaran. Berdasarkan SP2D-
Pembayaran tersebut, Direktorat PKN selaku Kuasa BUN Pusat melakukan
penyediaan dana (dropping) dari RKUN ke RPKBUNP dan selanjutnya disalurkan
dana dari RPKBUNP ke rekening penyedia. Selanjutnya, Direktorat PKN selaku
Kuasa BUN Pusat melakukan pemindahbukuan dana dari RPATA ke RKUN
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal SP2D-Pembayaran terbit.
6) Dalam hal terdapat pekerjaan yang tidak selesai sampai dengan akhir tahun
anggaran dapat diberikan kesempatan untuk dilanjutkan penyelesaiannya ke
tahun anggaran berikutnya apabila Penyedia diyakini akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan setelah diberikan kesempatan sampai
dengan 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan
pekerjaan dan Penyedia sanggup untuk menyelesaikan sisa pekerjaan paling
lama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan
pekerjaan.
7) Pada saat jangka waktu pemberian kesempatan penyelesaian sisa pekerjaan
berakhir, PPK melakukan penilaian atas penyelesaian pekerjaan dan
menetapkan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang harus
dibayarkan oleh Penyedia berdasarkan jumlah hari keterlambatan penyelesaian
pekerjaan.
8) Berdasarkan BAST atau BAPP penyelesaian pekerjaan, PPK membuat SPP-
Pembayaran yang ditujukan kepada rekening Penyedia dengan ketentuan
menggunakan akun pengeluaran nonanggaran (825619 Pengeluaran non
Anggaran Dana Belanja Pemerintah pada Rekening Escrow) pada sisi
pengeluaran dipotong dengan akun penerimaan perpajakan (41xxxx) dan akun
denda penyelesaian pekerjaan pemerintah (4258xx) dan/atau kewajiban lainnya
Penyedia, pada sisi penerimaan.
9) Dalam hal nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan menyebabkan
jumlah sisi penerimaan melebihi jumlah sisi pengeluaran pada SPP-Pembayaran,
nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pada SPP-Pembayaran paling
banyak sampai dengan jumlah sisi penerimaan sama dengan jumlah sisi
pengeluaran.
10) Terhadap selisih antara nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang
ditetapkan dengan nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang

3
terdapat pada potongan SPP-pembayaran, Penyedia harus menyetorkan selisih
dimaksud ke kas negara paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal BAST atau
BAPP.
11) Dalam hal KPA memutuskan tidak memberikan kesempatan untuk melanjutkan
penyelesaian sisa pekerjaan ke tahun anggaran berikutnya, KPA/PPK melakukan
penilaian atas kemajuan pekerjaan sampai dengan tanggal 31 Desember tahun
anggaran berkenaan.
12) Dalam hal hasil penilaian terdapat kemajuan pekerjaan, dilakukan pembayaran
kepada Penyedia sesuai dengan hak-haknya paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
berakhirnya masa Kontrak.
13) Pembayaran kepada Penyedia atas prestasi pekerjaan dilakukan melalui
pembuatan, pengujian, dan pengajuan, dan penerbitan SPP, SPM dan SP2D-
Pembayaran.
c. Penihilan RPATA atas Pekerjaan yang Tidak Terselesaikan
1) Dalam hal setelah dilakukan pembayaran ke penyedia masih terdapat saldo
dalam RPATA atas sisa pekerjaan yang tidak terselesaikan, PPK membuat SPP-
Penihilan sebesar selisih antara nilai SPM-Penampungan dengan nilai SPM-
Pembayaran.
2) SPP-Penihilan dibuat dengan ketentuan menggunakan akun pengeluaran
nonanggaran (825619 Pengeluaran non Anggaran Dana Belanja Pemerintah
pada Rekening Escrow) pada sisi pengeluaran sebesar nilai pekerjaan yang tidak
terselesaikan dan dipotong dengan akun pengembalian belanja (5xxxxx), dalam
hal SPM/SP2D-penihilan diterbitkan pada tahun anggaran berjalan atau
penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu (4259xx), dalam hal
SPM/SP2D-penihilan diterbitkan pada tahun anggaran berikutnya. Selanjutnya
PPK menyampaikan SPP-Penihilan kepada PPSPM dengan dilampiri berbagai
dokumen sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) PPSPM melakukan pengujian SPP-Penihilan dan dokumen pendukungnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terhadap SPP-Penihilan yang memenuhi
persyaratan pengujian, PPSPM menerbitkan SPM-Penihilan. Selanjutnya,
PPSPM menyampaikan SPM-Penihilan dan dokumen pendukung ke KPPN.
4) KPPN melakukan pengujian SPM-Penihilan dan dokumen pendukung sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Terhadap SPM-Penihilan yang memenuhi
persyaratan pengujian, KPPN selaku Kuasa BUN Daerah menerbitkan SP2D-
Penihilan.
5) Berdasarkan SP2D-Penihilan tersebut, Direktorat PKN selaku Kuasa BUN Pusat
melakukan pemindahbukuan dana pada RPATA ke RKUN dan/atau rekening
lainnya milik BUN paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal SP2D-Penihilan.
4. Berdasarkan hasil identifikasi, mekanisme pelaksanaan anggaran atas pekerjaan yang
belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran (RPATA) melibatkan pencatatan dan
penyajian pada 2 (dua) Bagian Anggaran BUN yaitu:
a. Bagian Anggaran BUN Akuntansi Pusat; dan
b. Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga.
Selain itu, sistem aplikasi yang digunakan dalam proses pelaksanaan anggaran atas
pekerjaan yang belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran (RPATA) adalah sebagai
berikut:

4
a. Aplikasi SAKTI
1) digunakan oleh Satker pada Kementerian/Lembaga untuk membuat SPM-
Penampungan, SPM-Pembayaran, dan/atau SPM-Penihilan. Selanjutnya SPM
tersebut disampaikan ke KPPN melalui aplikasi SAKTI.
2) digunakan oleh KPPN untuk menerima SPM dari Satker.
3) Perekaman transaksi pada Aplikasi SAKTI akan membentuk jurnal transaksi yang
selanjutnya akan menghasilkan Laporan Keuangan pada Kementerian/Lembaga.
b. Aplikasi SPAN
1) digunakan oleh KPPN untuk memproses SPM menjadi SP2D. Selain itu, aplikasi
SPAN juga berinterkoneksi dengan sistem aplikasi lainnya (MPN G3, Treasury
Billing System, dll)
2) Aplikasi SPAN akan membentuk jurnal transaksi yang selanjutnya akan
menghasilkan LK tingkat UAPBUN-Pusat dan LKPP.
Dalam rangka menyajikan Laporan Keuangan yang andal, perlu dilakukan
rekonsiliasi yang dilaksanakan setiap bulan antara Satker (SAKTI) dengan UAKBUN
Pusat-Dit PKN (SPAN).
5. Selanjutnya terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 dan PMK Nomor 109
Tahun 2023, diperlukan petunjuk teknis akuntansi sesuai karakteristik di masing-masing
Bagian Anggaran BUN.
6. Berkenaan dengan hal tersebut, kami menyusun petunjuk teknis ini yang menjelaskan
mengenai:
a. Gambaran hubungan Unit Akuntansi/Pelaporan dan Transaksi Keuangan;
b. Transaksi dan jurnal yang digunakan untuk mencatat pengisian dana RPATA;
c. Transaksi dan jurnal yang digunakan untuk pembayaran atas penyelesaian pekerjaan
kepada pihak ketiga;
d. Transaksi dan jurnal yang digunakan untuk penihilan RPATA atas pekerjaan yang
tidak terselesaikan;
e. Kebijakan konsolidasi dalam penyusunan LKPP sehubungan dengan Transaksi
RPATA; dan
f. Ilustrasi Penyajian Laporan Keuangan.

C. PETUNJUK TEKNIS AKUNTANSI ATAS TRANSAKSI PADA REKENING


PENAMPUNGAN AKHIR TAHUN ANGGARAN
1. Gambaran Hubungan Unit Akuntansi/Pelaporan dan Transaksi Keuangan

PP 45 Tahun 2013 dan PMK Nomor 109 Tahun 2023

• Pencatatan Kas (Kas di RKUN, Kas di RPKBUNP, dan


Dana yang dibatasi Penggunaannya/Dana Lainnya) • Sistem Akt. &
sehubungan dengan Pemindahan Kas dalam rangka Pelaporan Keu.
BA 999.00 transaksi pada RPATA. Pusat
• Pencatatan transaksi non anggaran dalam rangka • LK Tingkat
pemindahbukuan Dana dalam rangka transaksi pada UAKBUN Pusat
RPATA.

• Pencatatan Dana yang dibatasi Penggunaannya atas


Kementerian/
pengeluaran belanja yang belum diterima pekerjaannya • Sistem Akt. &
Lembaga
• Pencatatan Belanja/Beban/Aset sehubungan dengan Pelaporan
belanja menggunakan mekanisme RPATA Keu. Instansi
• Pencatatan Pendapatan/ Pengembalian Belanja TAYL • LK Tingkat
• Pencatatan Utang sehubungan dengan telah terdapat UAKPA
progress penyelesaian pekerjaan namun belum
disalurkannya Dana Lainnya ke Rekening Penyedia
5
2. Transaksi dan jurnal yang digunakan untuk mencatat pengisian dana pada Rekening
Penampungan Akhir Tahun Anggaran (RPATA) adalah sebagai berikut:
a. Pembayaran penyelesaian pekerjaan dengan mekanisme RPATA merupakan
perkiraan pekerjaan yang akan diselesaikan di antara batas akhir pengajuan tagihan
kepada negara sampai dengan 31 Desember tahun anggaran berkenaan. Pengisian
Dana RPATA dilakukan dengan pemindahan kas dari RKUN ke RPATA dengan
menggunakan SP2D-Penampungan.
b. Berdasarkan pembayaran pekerjaan dengan mekanisme RPATA tersebut, Satker
mencatat BAST Penerimaan Barang/Jasa Transaksi Escrow dengan jenis “Escrow
Isi” pada modul komitmen aplikasi SAKTI. Pada saat pencatatan BAST tersebut,
Satker telah melakukan pembebanan akun belanja. Jurnal yang terbentuk adalah
sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul komitmen yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
114112/ Belanja barang/Modal yang
Db NRC Db
114115 dibayar di muka (prepaid)
Utang Yang Belum Diterima
Kr 218111 NRC Kr
Tagihannya
2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN
(No Entries)
c. Berdasarkan BAST tersebut, PPK membuat SPP-Penampungan pada modul
pembayaran aplikasi SAKTI dengan menggunakan akun belanja (5XXXXX) pada sisi
pengeluaran dan dipotong secara penuh dengan akun penerimaan non anggaran
(815619 Penerimaan non Anggaran Dana Belanja Pemerintah Pada Rekening
Escrow) pada sisi penerimaan. Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul pembayaran yang dibukukan
oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/ KET
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN
Kr Kr
Utang Yang Belum Diterima
Db 218111 NRC Db
Tagihannya
212112/ Belanja barang/Modal yang
Kr NRC Kr
212113 masih harus dibayar
2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN
(No Entries)
d. PPSPM melakukan pengujian SPP-Penampungan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Dalam hal memenuhi persyaratan pengujian, maka PPSPM menerbitkan
SPM-Penampungan melalui modul pembayaran pada aplikasi SAKTI. Selanjutnya,
SPM tersebut disampaikan ke KPPN melalui aplikasi SAKTI. KPPN menerima SPM
tersebut melalui aplikasi SAKTI untuk selanjutnya dilakukan pengujian sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dalam hal memenuhi persyaratan pengujian, KPPN
memproses SPM tersebut melalui aplikasi SPAN untuk selanjutnya diterbitkan SP2D.

6
Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
(No Entries)
2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN
a) Jurnal pencatatan pada Kementerian/Lembaga
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
52XXXX Belanja Barang/ Belanja
Db LO Db
53XXXX Modal
Belanja Barang/ Belanja
212112
Kr Modal yang masih harus NRC Kr
212113
dibayar
Piutang dari Penerimaan
Db 115661 NRC Db
Transito
Penerimaan non
Anggaran Dana Belanja
Kr 815619 - Kr
Pemerintah Pada
Rekening Escrow
Penerimaan non
Anggaran Dana Belanja
Db 815619 - Db
Pemerintah Pada
Rekening Escrow
Kr 391111 Ekuitas NRC Kr

Jurnal tambahan pada Buku Besar Akrual yang terbentuk secara otomatis
pada saat resume tagihan (pengajuan SPM) belanja modal adalah sebagai
berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
13XXXX
Db Aset Tetap/Persediaan NRC Db
117XXX
Kr 53XXXX Belanja Modal LO Kr

b) Jurnal pencatatan pada Kuasa BUN Pusat


(No Entries)
e. Dalam hal SPM-Penampungan telah memenuhi persyaratan pengujian sesuai dengan
peraturan yang berlaku, KPPN menerbitkan SP2D-Penampungan. Berdasarkan
penerbitan SP2D-Penampungan tersebut, maka:
1) Satker melakukan catat SP2D-Penampungan melalui aplikasi SAKTI; dan
2) Direktorat PKN selaku Kuasa BUN Pusat melakukan pemindahbukuan dana dari
RKUN dan/atau RPKBUNP ke RPATA paling lambat hari kerja terakhir bulan
Desember tahun anggaran berkenaan sesuai dengan SPM-Penampungan.
Berdasarkan penerbitan SP2D tersebut, jurnal yang terbentuk adalah sebagai
berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul pembayaran yang dibukukan
oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:

7
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
52XXXX Belanja Barang/
Db 163119 Dana lainnya NRC Db LRA
53XXXX Belanja Modal
Belanja Barang/ Belanja
114112 Ditagihkan ke
Kr Modal dibayar di muka NRC Kr 313111 -
114115 Entitas Lain
(prepaid)
Belanja Barang/ Belanja
212112
Db Modal yang masih harus NRC Db
212113
dibayar
Ditagihkan ke Entitas
Kr 313111 NRC Kr
Lain

2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN


a) Jurnal pencatatan pada Kementerian/Lembaga
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db KET Db KET
/ AKUN URAIAN / AKUN URAIAN
Kr Kr
Belanja barang/
212112 Modal yang NR Belanja
Db Db 5XXXXX NRC
212113 masih harus C Barang/Modal
dibayar
Penerimaan
non Anggaran
Piutang dari Dana Belanja
NR
Kr 115661 Penerimaan Kr 815619 Pemerintah -
C
Transito Pada
Rekening
Escrow

b) Jurnal pencatatan pada UAKBUN Pusat-Dit PKN


Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh UAKBUN Pusat-
Dit PKN adalah sebagai berikut:
i. Jurnal pada saat Kas keluar dari RKUN

BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS


Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Pengeluaran
Kas dalam Transito Kiriman Uang
Db 111511 NRC Db 828111 -
BUN antar Rekening
Bank
Pengeluaran Kiriman Kas di Rekening
Kr 828111 Uang antar Rekening - Kr 111111 KUN dalam NRC
Bank Rupiah
Pengeluaran Kiriman
Db 828111 Uang antar Rekening -
Bank
Kas di Rekening KUN
Kr 111111 NRC
dalam Rupiah

8
ii. Jurnal pada saat Kas masuk di Rekening Escrow

BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS


Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Db 163119 Dana lainnya NRC Db 163119 Dana lainnya NRC
Penerimaan
Penerimaan Kiriman
Kiriman Uang
Kr 818111 Uang antar Rekening - Kr 818111 -
antar Rekening
Bank
Bank
Penerimaan Kiriman
Db 818111 Uang antar Rekening -
Bank
Kas dalam Transito
Kr 111511 NRC
BUN

3. Transaksi dan jurnal yang digunakan untuk mencatat pembayaran atas


penyelesaian pekerjaan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
a. Satker mencatat BAST Penerimaan Barang/Jasa Transaksi Escrow dengan jenis
“Escrow Realisasi Barang” atau “Escrow Realisasi Jasa” pada modul komitmen
aplikasi SAKTI. Pada saat pencatatan BAST, satker melakukan pencatatan atas
rincian barang yang dihasilkan (apabila menghasilkan barang/escrow realisasi
barang). Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul aset tetap atau modul
persediaan yang dibukukan oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
i. BAST Realisasi Escrow Barang (Intrakomptabel)
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
117XXX Persediaan/Aset Tetap/Aset
Db 139XXX Lainnya yang belum NRC Db
166411 Diregister
Utang Yang Belum Diterima
Kr 218111 NRC Kr
Tagihannya
ii. BAST Realisasi Escrow Barang (Ekstrakomptabel)
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr /Kr
Belanja Aset
Db 52125X LO Db
Ekstrakomptabel XXX
Utang Yang Belum Diterima
Kr 218111 NRC Kr
Tagihannya
iii. BAST Realisasi Escrow Jasa
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr /Kr
Belanja Barang (sesuai
Db 52XXXX LO Db
peruntukannya)
Utang Yang Belum Diterima
Kr 218111 NRC Kr
Tagihannya

9
2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN
(No Entries)
b. Berdasarkan penerimaan BAST realisasi escow barang tersebut, Satker melakukan
pendetailan BMN pada modul persediaan atau modul aset aplikasi SAKTI. Jurnal yang
terbentuk adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul Aset Tetap atau modul
persediaan yang dibukukan oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
a) Pendetailan BMN Intrakomptabel

BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS


Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
117911
Persediaan/ Aset Tetap/
Db 139111 NRC Db
Aset Lainnya
117911
117XXX Persediaan/Aset Tetap/Aset
Kr 139XXX Lainnya yang belum Kr
166411 Diregister

b) Pendetailan BMN Ekstrakomptabel


(No Entries)
2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN
(No Entries)
c. Berdasarkan BAST tersebut, PPK membuat SPP-Pembayaran dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Dalam hal pekerjaan terselesaikan 100% (seratus persen) sampai dengan akhir
tahun anggaran, maka PPK membuat SPP-Pembayaran yang ditujukan kepada
rekening Penyedia dengan menggunakan akun pengeluaran nonanggaran
(825619 Pengeluaran non Anggaran Dana Belanja Pemerintah Pada Rekening
Escrow) pada sisi pengeluaran dan dipotong dengan akun penerimaan pajak
(41xxxx) serta kewajiban lainnya dari Penyedia pada sisi penerimaan. Jurnal yang
terbentuk adalah sebagai berikut:
a) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul Pembayaran yang
dibukukan oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:

BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS


Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Utang Yang Belum NRC
Db 218111 Diterima Db
Tagihannya
Belanja NRC
212112 barang/Modal
Kr Kr
212113 yang masih harus
dibayar

b) Jurnal Pencatatan pada SPAN


(No Entries)
2) Dalam penyelesaian pekerjaan dilanjutkan ke tahun anggaran berikutnya atau
pekerjaan yang tidak selesai dan tidak diberikan kesempatan untuk
penyelesaiannya pada tahun berikutnya namun telah terdapat progress pekerjaan,

10
PPK membuat SPP-pembayaran yang ditujukan kepada rekening Penyedia
dengan menggunakan akun pengeluaran nonanggaran (825619 Pengeluaran non
Anggaran Dana Belanja Pemerintah Pada Rekening Escrow) pada sisi
pengeluaran dipotong dengan akun penerimaan perpajakan (41xxxx) dan akun
denda penyelesaian pekerjaan pemerintah (4258xx) dan/atau kewajiban lainnya
Penyedia.
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Utang Yang Belum NRC
Db 218111 Db
Diterima Tagihannya
Belanja barang/Modal NRC
212112
Kr yang masih harus Kr
212113
dibayar
Db 115212 Piutang Lainnya NRC Db
Pendapatan Negara NRC
Kr 425XXX Kr
Bukan Pajak

d. PPSPM melakukan pengujian SPP-Pembayaran sesuai dengan peraturan yang


berlaku. Dalam hal memenuhi persyaratan pengujian, maka PPSPM menerbitkan
SPM-Pembayaran melalui modul pembayaran aplikasi SAKTI. Selanjutnya PPSPM
menyampaikan SPM tersebut ke KPPN melalui aplikasi SAKTI. KPPN menerima SPM
tersebut melalui aplikasi SAKTI untuk selanjutnya dilakukan pengujian sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dalam hal memenuhi persyaratan pengujian, KPPN
memproses SPM tersebut melalui aplikasi SPAN untuk selanjutnya diterbitkan SP2D.
Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
(No Entries)
2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN
a. Jurnal Pencatatan pada Kementerian/Lembaga
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
• Jurnal Pencatatan pada Satker atas SPM dengan Akun 825619 dan
Potongan PNBP
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
Pengeluaran non Anggaran -
Db 825619 Dana Belanja Pemerintah Db
Pada Rekening Escrow
Pengeluaran Transito yang NRC
Kr 212144 Kr
Masih Harus dibayar
Db 391111 Ekuitas NRC Db
Pengeluaran non Anggaran -
Kr 825619 Dana Belanja Pemerintah Kr
Pada Rekening Escrow
Db 1152XX Piutang PNBP NRC Db
Kr 425xxx Pendapatan PNBP LO Kr

• Jurnal Pencatatan pada Satker Pajak


BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
Db 1151XX Piutang Pajak NRC Db
11
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
Kr 41XXXX Pendapatan Perpajakan LO Kr

b. Jurnal Pencatatan pada UAKBUN Pusat-Dit PKN


(No Entries)
f. Dalam hal SPM-Pembayaran telah memenuhi persyaratan pengujian sesuai dengan
peraturan yang berlaku, KPPN menerbitkan SP2D-Pembayaran. Berdasarkan
penerbitan SP2D-Pembayaran tersebut, maka:
1) Satker melakukan catat SP2D melalui aplikasi SAKTI; dan
2) Direktorat PKN selaku Kuasa BUN Pusat melakukan penyediaan dana (dropping)
dari RKUN ke RPKBUNP dan Bank Operasional melakukan penyaluran dana dari
RPKBUNP ke rekening Penyedia. Selanjutnya, Direktorat PKN selaku Kuasa
BUN Pusat melakukan pemindahbukuan dana dari RPATA ke RKUN paling lama
3 (tiga) hari kerja sejak tanggal SP2D-pembayaran terbit.
Berdasarkan penerbitan SP2D tersebut, jurnal yang terbentuk adalah sebagai
berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul pembayaran yang dibukukan
oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
• Jurnal Pencatatan pada Satker atas pengakuan realisasi belanja dan PNBP
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Belanja barang/
212112 Belanja Modal Diterima dari
Db NRC Db 313121 -
212113 yang masih harus Entitas Lain
dibayar
Kr 163119 Dana Lainnya NRC Kr 425XXX PNBP LRA
Diterima dari
Db 313121 NRC Db
Entitas Lain
Kr 115212 Piutang Lainnya NRC Kr

• Jurnal Pencatatan Pendapatan Pajak pada Satker Pajak melalui interkoneksi


pajak
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Diterima dari Diterima dari
Db 313121 LPE Db 313121 -
Entitas Lain Entitas Lain
Kr 41XXXX Pendapatan Pajak LO Kr 41XXXX Pendapatan Pajak LRA

2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN


a. Jurnal Pencatatan pada Kementerian/Lembaga
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
• Jurnal Pencatatan pada Satker atas pengeluaran non anggaran dan
PNBP
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
12
NRC Pengeluaran non
Pengeluaran
Anggaran Dana
Transito yang
Db 212144 Db 825619 Belanja -
Masih Harus
Pemerintah Pada
dibayar
Rekening Escrow
Ditagihkan ke LPE Ditagihkan ke
Kr 313111 Kr 313111 -
Entitas Lain Entitas Lain
Diterima dari LPE Diterima dari
Db 313121 Db 313121 -
Entitas Lain Entitas Lain
Kr 1152XX Piutang PNBP NRC Kr 425xxx PNBP LRA

• Jurnal pada Satker Pajak atas Pendapatan Perpajakan


BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Diterima dari LPE Diterima dari Entitas
Db 313121 Db 313121 -
Entitas Lain Lain
Piutang NRC Pendapatan
Kr 1151XX Kr 41XXXX LRA
Pajak Perpajakan

b. Jurnal Pencatatan pada UAKBUN Pusat-Dit PKN


Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh UAKBUN Pusat-
Dit PKN adalah sebagai berikut:
I. Jurnal untuk pencatatan penerimaan pendapatan (Pajak dan PNBP)

BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS


Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Kas di NRC Kas di NRC
Rekening Rekening
Db 111111 Db 111111
KUN dalam KUN dalam
Rupiah Rupiah
Ditagihkan ke LPE Ditagihkan ke -
Kr 313111 Kr 313111
Entitas Lain Entitas Lain

II. Jurnal untuk pencatatan dana keluar dr RPKBUNP ke Rekening


Penyedia

BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS


Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Diterima dari LPE Diterima dari -
Db 313121 Db 313121
Entitas Lain Entitas Lain
NRC Kas di NRC
Kas di Rekening
Rekening
Pengeluaran
Pengeluaran
Kuasa
Kr 111151 Kr 111151 Kuasa
BUN Pusat –
BUN Pusat –
Non
Non
Gaji
Gaji

III. Jurnal pemindahan dana dari Rekening Escrow ke RKUN (Reimburse)


• Jurnal Dana Keluar dari Rekening Escow
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
NRC Pengeluaran -
Kas dalam
Db 111511 Db 828111 Kiriman
Transito
Uang antar
13
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Rekening
Bank
Pengeluaran - NRC
Kiriman Uang Dana
Kr 828111 Kr 163119
antar Rekening Lainnya
Bank
Pengeluaran -
Kiriman Uang
Db 828111
antar Rekening
Bank
Kr 163119 Dana Lainnya NRC

• Jurnal Dana Masuk ke RKUN


BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
KET Db KET
Db/
AKUN URAIAN / AKUN URAIAN
Kr
Kr
NR Kas di -
Kas di Rekening
C 11111 Rekening
Db 111111 KUN dalam Db
1 KUN dalam
Rupiah
Rupiah
- Pengeluara NR
PenerimaanKirima n Kiriman C
81811
Kr 818111 n Uang antar Kr Uang antar
1
Rekening Bank Rekening
Bank
PenerimaanKirima -
Db 818111 n Uang antar
Rekening Bank
Kas dalam NR
Kr 111511
Transito C

g. Dalam hal nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan menyebabkan jumlah


sisi penerimaan melebihi jumlah sisi pengeluaran pada SPP-Pembayaran, nilai denda
keterlambatan penyelesaian pekerjaan pada SPP-Pembayaran paling banyak sampai
dengan jumlah sisi penerimaan sama dengan jumlah sisi pengeluaran.Terhadap
selisih antara nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang ditetapkan
dengan nilai denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang terdapat pada
potongan SPP-pembayaran, Penyedia harus menyetorkan selisih dimaksud ke kas
negara paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal BAST atau BAPP. Jurnal yang
dihasilkan atas setoran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul bendahara yang dibukukan
oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Diterima dari LPE Diterima dari Entitas
Db 313121 Db 313121 -
Entitas Lain Lain
Pendapatan LO
Kr 4258XX Kr 4258XX LRA
Denda Pendapatan Denda

14
2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN
a) Jurnal pada Kementerian/Lembaga
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Diterima dari LPE Diterima dari
Db 313121 Db 313121 -
Entitas Lain Entitas Lain
Pendapatan LO Pendapatan
Kr 4258XX Kr 4258XX LRA
Denda Denda
b) Jurnal pada UAKBUN Pusat-Dit PKN
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh UAKBUN Pusat-
Dit PKN adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Kas di NRC Kas di NRC
Db 111422 Rekening Db 111422 Rekening
Penerimaan Penerimaan
Ditagihkan ke LPE Ditagihkan ke -
Kr 313111 Kr 313111
Entitas Lain Entitas Lain

h. Dalam hal sampai dengan akhir tahun sudah terdapat progress penyelesaian
pekerjaan namun belum dilakukan realisasi pembayaran dan dalam rangka penyajian
LK tahunan, Satker perlu melakukan penyesuaian sebagai berikut:
1) Mencatat Aset sebesar riil progress pekerjaan
a) Pencatatan BAPP atas Penyelesaian Progress Pekerjaan
Berdasarkan BAPP, Satker melakukan pencatatan aset berdasarkan progress
pekerjaan pada modul komitmen aplikasi SAKTI, sehingga terbentuk jurnal
secara otomatis sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
117XXX Persediaan/Aset
Db 139XXX Tetap/Aset Lainnya yang NRC Db
166411 belum diregister
Belanja XXXXXX (Sesuai
Db 5XXXXX LO
Peruntukannya)
Utang Yang Belum Diterima
Kr 218111 NRC Kr
Tagihannya

b) Pencatatan/Pendetailan pada Modul Aset Tetap/Persediaan


• Pendetailan BMN Intrakomptabel
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
117911
Persediaan/ Aset Tetap/
Db 139111 NRC Db
Aset Lainnya
117911
117XXX Persediaan/Aset NRC
Kr 139XXX Tetap/Aset Lainnya Kr
166411 yang belum diregister
15
• Pendetailan BMN Ekstrakomptabel
(No Entries)
2) Pengakuan Utang atas Progress Pekerjaan yang belum dilaksanakan
pembayaran.
Satker pada Kementerian/Lembaga melakukan jurnal penyesuaian pada modul
GLP berupa pencatatan utang kepada pihak ketiga sehubungan dengan adanya
kewajiban Satker sampai dengan akhir periode pelaporan yang belum dibayarkan
ke rekening penyedia atas progress penyelesaian pekerjaan dengan jurnal sebagai
berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
Utang Yang Belum Diterima
Db 218111 NRC Db
Tagihannya
Db 212191 Utang kepada Pihak Ketiga NRC

Pada awal tahun berikutnya, Satker melakukan jurnal balik atas penyesuaian nilai
Utang Pihak Ketiga tersebut. Selanjutnya nilai Utang yang Belum diterima
tagihannya akan berkurang apabila terdapat SPP-Pembayaran.
3) Dalam hal pekerjaan telah selesai 100% (seratus persen), Satker melakukan
pencatatan sisa penyelesaian pekerjaan dengan mencatatan BAST pada modul
komitmen dan melakukan pendetailan pada modul aset terkait. Selanjutnya,
terhadap BAST di modul komitmen (BAPP dan BAST) dilakukan pembayaran
secara sekaligus ke rekening penyedia dengan menggunakan 1 (satu) SPM
Pembayaran.
4. Transaksi dan jurnal yang digunakan untuk mencatat penihilan RPATA atas
pekerjaan yang tidak terselesaikan adalah sebagai berikut:
a. Satker mencatat BAST Penerimaan Barang/Jasa Transaksi Escrow dengan jenis
“Escrow Nihil” pada modul komitmen aplikasi SAKTI. Pada saat pencatatan BAST
tersebut, tidak terbentuk jurnal baik pada aplikasi SAKTI maupun pada aplikasi SPAN.
b. Berdasarkan BAST tersebut, PPK membuat SPP-Penihilan dengan ketentuan
menggunakan akun pengeluaran nonanggaran (825619 Pengeluaran Non Anggaran
Dana Belanja Pemerintah Pada Rekening Escrow) pada sisi pengeluaran sebesar nilai
pekerjaan yang tidak terselesaikan dan dipotong dengan akun pengembalian belanja
(5xxxxx) apabila SPM/SP2D-Penihilan diterbitkan pada tahun anggaran berjalan.
Namun, dalam hal SPM/SP2D-penihilan diterbitkan pada tahun anggaran berikutnya
maka menggunakan akun penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu
(4259xx). Berdasarkan pencatatan SPP-Penihilan tersebut, tidak terbentuk jurnal baik
pada aplikasi SAKTI maupun pada aplikasi SPAN.
c. PPSPM melakukan pengujian SPP-Penihilan. Terhadap SPP-Penihilan yang
memenuhi persyaratan pengujian, PPSPM menerbitkan SPM-Penihilan. Selanjutnya
PPSPM menyampaikan SPM tersebut ke KPPN melalui aplikasi SAKTI. KPPN
melakukan pengujian SPM-Pembayaran dan memproses SPM tersebut melalui
aplikasi SPAN. Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada SAKTI
(No Entries)

16
2) Jurnal yang dihasilkan pada SPAN
a) Jurnal Pencatatan pada Kementerian/Lembaga
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
Pengeluaran Non Anggaran
Db 825619 Dana Belanja Pemerintah - Db
Pada Rekening Escrow
Pengeluaran Transito yang
Kr 212144 NRC Kr
Masih Harus Dibayar
Db 115211 Piutang PNBP NRC Db
5xxxxx Belanja/ Penerimaan Kembali
Kr LO Kr
4259xx Belanja TAYL
Db 391111 Ekuitas LPE Db
Pengeluaran Non Anggaran
Kr 825619 Dana Belanja Pemerintah - Kr
Pada Rekening Escrow

b) Jurnal Pencatatan pada UAKBUN Pusat-Dit PKN


(No Entries)
d. Dalam hal SPM-Penihilan telah memenuhi persyaratan pengujian, KPPN menerbitkan
SP2D. Berdasarkan penerbitan SP2D-Pembayaran tersebut, maka:
1) Satker melakukan catat SP2D melalui aplikasi SAKTI; dan
2) Direktorat PKN selaku Kuasa BUN Pusat melakukan pemindahbukuan dana pada
RPATA ke RKUN dan/atau rekening lainnya milik BUN paling lama 3 (tiga) hari
kerja setelah tanggal SP2D-Penihilan.
Berdasarkan penerbitan SP2D tersebut, jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:
1) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SAKTI
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis dari modul pembayaran yang dibukukan
oleh Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
Diterima dari Entitas Diterima dari -
Db 313121 LPE Db 313121
Lain Entitas Lain
Belanja/ LRA
5XXXXX Penerimaan
Kr 163119 Dana Lainnya NRC Kr
42591X Kembali Belanja
TAYL
Diterima dari Entitas
Db 313121 LPE Db
Lain
5XXXXX Belanja/ Penerimaan
Kr Kembali Belanja LO Kr
42591X
TAYL

2) Jurnal yang dihasilkan pada aplikasi SPAN


a) Jurnal Pencatatan pada Kementerian/Lembaga
Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh
Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:

17
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ Db/
AKUN URAIAN KET AKUN URAIAN KET
Kr Kr
Pengeluaran
Pengeluaran Non Anggaran
Transito yang Dana Belanja
Db 212144 NRC Db 825619 -
Masih Harus Pemerintah
Dibayar Pada Rekening
Escrow
Belanja/ LRA
5XXXXX Penerimaan
Kr 115211 Piutang PNBP NRC Kr
42591X Kembali
Belanja TAYL

b) Jurnal Pencatatan pada UAKBUN Pusat-Dit PKN


Jurnal yang dihasilkan secara otomatis yang dibukukan oleh UAKBUN Pusat-
Dit PKN adalah sebagai berikut:
I. Jurnal untuk pencatatan penerimaan pengembalian belanja
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Kas di NRC Kas di NRC
Rekening Rekening
Db 111111 Db 111111
KUN dalam KUN dalam
Rupiah Rupiah
Ditagihkan ke LPE Ditagihkan ke -
Kr 313111 Kr 313111
Entitas Lain Entitas Lain

II. Jurnal untuk pencatatan dana keluar dr RPKBUNP ke Rekening Penyedia


BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
Diterima dari LPE Diterima dari -
Db 313121 Db 313121
Entitas Lain Entitas Lain
NRC Kas di NRC
Kas di Rekening
Rekening
Pengeluaran
Pengeluaran
Kuasa
Kr 111151 Kr 111151 Kuasa
BUN Pusat –
BUN Pusat –
Non
Non
Gaji
Gaji

III. Jurnal pemindangan dana dari Rekening Escrow ke RKUN (Reimburse)


• Jurnal Dana Keluar dari Rekening Escow
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
NRC Pengeluaran -
Kiriman Uang
Kas dalam
Db 111511 Db 828111 antar
Transito
Rekening
Bank
Pengeluaran - NRC
Kr 828111 Kiriman Uang antar Kr 163119 Dana Lainnya
Rekening Bank
Pengeluaran -
Db 828111 Kiriman Uang antar
Rekening Bank
Kr 163119 Dana Lainnya NRC

18
• Jurnal Dana Masuk ke RKUN
BUKU BESAR AKRUAL BUKU BESAR KAS
Db/ KET Db/ KET
AKUN URAIAN AKUN URAIAN
Kr Kr
NRC Kas di -
Kas di Rekening Rekening
Db 111111 Db 111111
KUN dalam Rupiah KUN dalam
Rupiah
- Pengeluaran NRC
PenerimaanKiriman Kiriman
Kr 818111 Uang antar Kr 818111 Uang antar
Rekening Bank Rekening
Bank
PenerimaanKiriman -
Db 818111 Uang antar
Rekening Bank
Kr 163119 Dana Lainnya NRC

5. Kebijakan konsolidasi dalam penyusunan LKPP sehubungan dengan Transaksi


RPATA adalah sebagai berikut:
Dalam hal ini, terdapat penyajian Dana Lainnya yang dibukukan baik pada LKKL dan
LKBUN. Oleh karena itu, pada akhir tahun Penyusun LKPP melakukan jurnal untuk
mengeliminasi Dana Lainnya pada UAKBUN Pusat (Dit PKN) sehingga tidak terjadi lebih
saji dalam LKPP.
6. Ilutrasi Transaksi Laporan Keuangan
a. Laporan Keuangan pada UAKPA

NERACA
TINGKAT UAKPA
Per ……
Uraian Jumlah
ASET xxxxx
Aset Lainnya xxxxx
Dana yang dibatasi Penggunaannya xxxxx
*Dana Lainnya xxxxx

KEWAJIBAN xxxxx
Utang kepada Pihak Ketiga xxxxx
Utang kepada Pihak Ketiga I xxxxx
*Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya xxxxx

KEWAJIBAN DAN EKUITAS xxxxx

19
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
TINGKAT UAKPA
Untuk periode yang berakhir sampai dengan ……
Uraian Jumlah
PENDAPATAN xxxxx
PENDAPATAN BUKAN PAJAK xxxxx
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya xxxxx
Pendapatan Denda xxxxx
*Pendapatan Denda atas Keterlambatan Penyelesaian
Pekerjaan
Pendapatan Lain-Lain
*Pengembalian kembali belanja barang/modal TAYL

BELANJA xxxxx
BELANJA BARANG xxxxx
BELANJA MODAL xxxxx

SURPLUS (DEFISIT) ANGGARAN xxxxx

PEMBIAYAAN xxxxx

SILPA/SIKPA xxxxx

LAPORAN OPERASIONAL
TINGKAT UAKPA
Untuk periode yang berakhir sampai dengan ……
Uraian Jumlah
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN xxxxx
PENDAPATAN BUKAN PAJAK xxxxx
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya xxxxx
Pendapatan Denda xxxxx
*Pendapatan Denda atas Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan xxxxx

BELANJA xxxxx
BELANJA BARANG xxxxx
BELANJA MODAL xxxxx

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL xxxxx

KEGIATAN OPERASIONAL xxxxx


PENDAPATAN xxxxx
PENDAPATAN KEGIATAN NON OPERASIONAL xxxxx
Pendapatan Kegiatan non Operasional xxxxx
Pendapatan Lain-Lain xxxxx
*Pengembalian kembali belanja barang/modal TAYL xxxxx

BEBAN xxxxx

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL xxxxx

SURPLUS (DEFISIT) xxxxx


20
b. Laporan Keuangan pada UAKBUN PUSAT-DIT PKN (999.00)
NERACA
TINGKAT UAKBUN PUSAT-DIT PKN
Untuk periode yang berakhir sampai dengan ……
Uraian Jumlah
ASET xxxxx
Aset Lainnya xxxxx
Dana yang dibatasi Penggunaannya xxxxx
*Dana Lainnya xxxxx

KEWAJIBAN xxxxx
………

KEWAJIBAN DAN EKUITAS xxxxx

LAPORAN ARUS KAS


TINGKAT KUASA BUN PUSAT
Untuk periode yang berakhir sampai dengan ……
Uraian Jumlah
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI xxxxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI xxxxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN xxxxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS xxxxx
PENERIMAAN TRANSITO xxxxx
Penerimaan Non Anggaran Dana Belanja Pemerintah Pada xxxxx
Rekening Escrow

PENGELUARAN TRANSITO xxxxx


Penerimaan Non Anggaran Dana Belanja Pemerintah Pada xxxxx
Rekening Escrow

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS xxxxx


SALDO AWAL KAS xxxxx
……
SALDO AKHIR KAS xxxxx

21
D. Lampiran
1. Penggunaan Akun dan Set Up Perubahan Uraian Akun Dalam Transaksi RPATA
a. Akun Dana Lainnya
Kode
Uraian Keterangan
Akun
163 Dana Yang Dibatasi Penggunaannya Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
1631 Dana Yang Dibatasi Penggunaannya I Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
16311 Dana Yang Dibatasi Penggunaannya I Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
163119 Dana Lainnya Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
Penjelasan Digunakan untuk mencatat Digunakan untuk mencatat Dana Lainnya.

b. Akun Utang kepada Pihak Ketiga sehubungan dengan belum disalurkannya Kas pada
RPATA ke
Kode
Uraian Keterangan
Akun
212 Utang Kepada Pihak Ketiga Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
2121 Utang kepada Pihak Ketiga 1 Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
21219 Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya I Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
212191 Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
Penjelasan Digunakan untuk mencatat utang karena belum dibayarkan suatu belanja diluar
kategori belanja pemerintah pusat dan BLU atas kegiatan yang telah selesai
dilaksanakan yang sampai dengan tanggal pelaporan belum dibayar.

c. Akun Pengeluaran Non Anggaran dalam rangka Transaksi RPATA


Kode
Uraian Keterangan
Akun
825 Pengeluaran Transito Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
8256 Pengeluaran Escrow Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
82561 Pengeluaran Escrow Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
825619 Pengeluaran Non Anggaran Dana Belanja Pemerintah Kode Akun Lama dan
pada Rekening Escrow Uraian Akun Baru
Penjelasan Digunakan untuk mencatat Pengeluaran Non Anggaran Penjelasan Baru
Dana Belanja Pemerintah pada Rekening Escrow
d. Akun Pengeluaran Non Anggaran dalam rangka Transaksi RPATA
Kode
Uraian Keterangan
Akun
815 Penerimaan Transito Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
8156 Penerimaan Escrow Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
81561 Penerimaan Escrow Kode Akun dan Uraian
Akun Lama
815619 Penerimaan Non Anggaran Dana Belanja Pemerintah Kode Akun Lama dan
pada Rekening Escrow Uraian Akun Baru
Penjelasan Digunakan untuk mencatat Penerimaan Non Anggaran Penjelasan Baru
Dana Belanja Pemerintah Pada Rekening Escrow

22
2. Setup SLA Mapping Akun Transaksi RPATA

enabled kode BUDGETING_F POSTING_ ACCOUNT_


comment desc akun akun sla desc akun sla
flag akun LAG FLAG TYPE
SPM/SP2D Y 825619 Pengeluaran Non Anggaran Dana 391111 Ekuitas N Y E
Belanja Pemerintah pada Rekening
Escrow
SPM/SP2D Y 815619 Penerimaan Non Anggaran Dana 391111 Ekuitas N Y R
Belanja Pemerintah pada Rekening
Escrow

3. Set UP Liability Mapping Transaksi RPATA


Akun Transaksi Akun Transaksi
No.
Akun Uraian Akun Akun Uraian Akun
Pengeluaran Non Anggaran Dana Belanja Pemerintah Pengeluaran Transito yang Masih
1. 825619 212144
pada Rekening Escrow Harus Dibayar
Penerimaan Non Anggaran Dana Belanja Pemerintah
2. 815619 115661 Piutang dari Penerimaan Transito
pada Rekening Escrow

23

You might also like