You are on page 1of 40

Laporan Final Pengujian Bahan I

Program Studi (D4) MPK Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali


Mata Kuliah : Pengujian Bahan I

Disusun oleh :
Nomor Urut : 11
NIM : 2215124052
Nama : I Kadek Meta Yuana

Bukit Jimbaran, 14 Desember 2023


I. Gambaran Umum :
Tujuan akhir dari pengujian tersebut yaitu untuk mengetahui bagaimana
proses awal hingga akhir pengujian untuk menentukan campuran beton sesuai
dengan mix disain yang telah direncanakan. Berikut merupakan jenis jenis
pengujian yang telah kita lakukan antara lain :
o Pengujian agregat halus : Pengujian SSD pasir selama 4 hari, Pengujian
mencari kadar lumpur 1 hari, Mencari zone pasir selama 2 hari, Mencari berat
volume selama 1 hari
o Pengujian agregat kasar (krikil) : Mencari berat jenis SSD Krikil dan
penyerapan selama 3 hari, Pengujian gradasi butir maksimum selama 1 hari,
Pengujian berat volume selama 1 hari
o Pengujian Semen : Pengujian berat volume selama 1 hari
o Analisis mix disain beton : Analisis Mix Disain Beton selama 1 hari
o Pengujian campuran beton : Pengujian campuran beton selama 1 hari,
dengan jenis yang dilakukan, material yang di uji, serta alat alat yang di
gunakan dalam pengujian tersebut

II. Jenis – Jenis Pengujian Laboratorium yang Dilakukan

II.1 Pengujian Gradasi Butir Aggregat Halus (Pasir) untuk


mendapatkan ZONE Pasir
a). Tujuan Pengujian
Untuk mendapatkan ukuran butir pasir dari suatu sampel pasir
dengan menggunakan suatu saringan
b). Bahan yang diuji
Pertama, ambillah pasir di luar ruangan menggunakan sekop,
cangkul, dan wadah, ambillah kira kira 10 kg agg halus setelah itu,
ayak pasir menggunakan ayakan 4,75mm lalu bagi menggunakan
alat spillter menjadi 3 sampel untuk mendapatkan zone pasir kita
perlu 1 sampel yang di open selama 24 jam di dapat berat setelah
di oven yaitu : 773,8 gram
c). Alat-Alat untuk Pengujian
Alat yang di gunakan:
a. Ayakan : ayakan berukuran 38 sampai FAN untuk
meloloskan butiran butiran berdasarkan ukuran ayakan
b. Mesin ayakan : mesin (slave shaker) untuk memishkan
marerial dengan getaran/guncangan dari mesin tersebut
c. Kuas dan sikat : untuk membersihkan saringan
d. Wadah/ompreng : sebagai tempat penimbangan pasir
e. Timbangan : untuk menimbang agg pada ayakan
f. Oven : untuk mengurangi kadar air dalam pasir

d). Proses Pelaksanaan Pengujian


Tahapan proses pengujian yang dilakukan.
1. Siapkan benda uji yang sudah di oven selama 24 jam kemarin
2. Kemudian masukan benda uji ke dalam wadah untuk
mendapatkan berat awal
3. Kemudian siapkan ayakan berukuran:
o Ukuran ayakan 38, ayakan 19, ayakan 9.5, ayakan 4.75,
ayakan 2.36, ayakan 1.18, ayakan 0.6, ayakan 0.3, ayakan
0.15, ayakan 0.075, dan FAN
4. Bersihkan ayakan menggunakan kuas dan sikat, kemudian
timbang semua ayakan kosong untuk mendapatkan berat awal
kemudia di hasil timbanganya di catat.
5. Selanjutnya susun ayakan sesuai susunan, fan berada paling
bawah dan ayakan ukuran 19 berada di paling atas
6. Masukan sample pasir ke dalam ayakan paling atas kemudian
tutup bagian atasnya dan di ayak secara manual selama kurang
lebih 3 menit
7. Selanjutnya ayak menggunakan mesin ayakan selama 15 menit,
jika sudah 15 menit matikan mesin ayakan kemudian lakukan
penimbangan
8. Lalu lakukan penimbangan terhadadap berat pasir yang
tertahan ayakan kemudian timbang ayakan satu persatu sesuai
urutan dan di catat

e). Data Hasil Pengujian

RATA-
RATA
Berat Berat
Komulatif Komulatif
Agg. Aggregat % Berat
Ukuran Berat Berat % Berat
Tertahan Tertahan Yang
No. Ayakan Ayakan Tertahan Tertahan
pada Pada Lolos
(mm) (gram) pd. Pada
Ayakan Ayakan Ayakan
Ayakan Ayakan
+ berat (gram)
Ayakan
(gram)

5 =(4) -
1 2 3 4 6 7 8
(3)
1 38 500,800
2 19 407,000
3 9,5 415,800
4 4,75 406,800
5 2,36 288,000
6 1,18 296,200
7 0,6 274,200
8 0,3 277,200
9 0,15 275,600
10 0,075 265,400
11 FAN 253,400

Berat Benda Uji setelah diayak (gram) gram.

Jumlah Berat Aggregat yang Hilang gram.


Jumlah Berat Aggregat yang diperbolehkan hilang = 1% * Berat
benda uji
gram.

Berat Agg. Sebelum di ayak (gram)

Sampel-1 Sampel-2 Sampel-3 Sampel-4 Sampel-5


773,8 864,2 1802,6 1403,2 1670,8

Berat Agg. Tertahan pada Ayakan + berat Ayakan (gram)

Sampel-1 Sampel-2 Sampel-3 Sampel-4 Sampel-5

9 10 11 12 13
500,800 500,800 500,800 500,800 500,800
407,000 407,000 407,000 407,000 407,000
415,800 415,800 415,800 415,800 415,800
406,800 406,800 406,800 406,800 406,800
325,600 312,600 354,2 328,2 361,4
416,200 431,600 581 501 562,8
378,600 390,800 512,4 456,4 497
382,000 385,400 544,6 448,8 519
468,800 513,600 726,6 663,8 686,2
377,400 394,200 530,2 475,6 508,8
354,400 364,400 480,6 431,4 455,2

f). Pengolahan Data Hasil Pengujian.


Jenis Sample : PASIR
Rata-rata Berat Sampel Uji : 1302,920 gram.
RATA-
RATA
Berat Berat
Komulatif
Agg. Aggregat Komulatif % Berat
Ukuran Berat % Berat
Tertahan Tertahan Berat Yang
No. Ayakan Ayakan Tertahan
pada Pada Tertahan Lolos
(mm) (gram) Pada
Ayakan + Ayakan pd. Ayakan Ayakan
Ayakan
berat (gram)
Ayakan
(gram)
5 =(4) -
1 2 3 4 6 7 8
(3)
1 38 500,800 500,800 0,000 0,000 0,000 100,000
2 19 407,000 407,000 0,000 0,000 0,000 100,000
3 9,5 415,800 415,800 0,000 0,000 0,000 100,000
4 4,75 406,800 406,800 0,000 0,000 0,000 100,000
5 2,36 288,000 336,400 48,400 48,400 3,738 96,262
6 1,18 296,200 498,520 202,320 250,720 19,364 80,636
7 0,6 274,200 447,040 172,840 423,560 32,713 67,287
8 0,3 277,200 455,960 178,760 602,320 46,520 53,480
9 0,15 275,000 611,800 336,800 939,120 72,532 27,468
10 0,075 265,400 457,240 191,840 1130,960 87,349 12,651
11 FAN 253,400 417,200 163,800 1294,760 100,000 0,000
Berat Benda Uji setelah diayak (gram) 1294,760 gram.
Jumlah Berat Aggregat yang Hilang 8,160 gram.
Jumlah Berat Aggregat yang diperbolehkan hilang = 1% * Berat benda
uji
13,03 gram.

D ZONE-1 ZONE-2 ZONE-3 ZONE-4


% W5
[mm] Spek Ev Spek Ev Spek Ev Spek Ev
38 100 100 - 100 1 100 - 100 1 100 - 100 1 100 - 100 1
19 100 100 - 100 1 100 - 100 1 100 - 100 1 100 - 100 1
9,5 100 100 - 100 1 100 - 100 1 100 - 100 1 100 - 100 1
4,75 100 90 - 100 1 90 - 100 1 90 - 100 1 95 - 100 1
2,36 96,262 60 - 95 0 75 - 100 1 85 - 100 1 95 - 100 1
1,18 80,636 25 - 70 0 55 - 90 1 75 - 100 1 90 - 100 0
0,6 67,287 10 - 39 0 35 - 59 0 60 - 79 1 80 - 100 0
0,3 53,48 5 - 20 0 8 - 30 0 12 - 40 0 5 - 50 0
0,15 27,468 0 - 10 0 0 - 10 0 0 - 10 0 0 - 15 0
0,075 12,651 0-0 0 0-0 0 0-0 0 0-0 0

Jml.Ev 4 6 7 5

II.2 Pengujian Gradasi Aggregat KASAR untuk mendapatkan


diameter butir maksimum
a). Tujuan Pengujian
Tujuan pengujian tersebut untuk memperoleh diameter maksimum
agregat kasar

b). Bahan yang diuji


Pertama, ambillah krikil/koral di luar ruangan menggunakan sekop,
cangkul, dan wadah, ambillah kurang lebih 15 kg agg kasar setelah
itu, bagi menggunakan alat spillter menjadi 2 sampel dengan berat
kurang lebih 1kg, setelah itu 1 sampel open selama 24 jam untuk
memperoleh berat setelah di oven : 918,0 gram
c). Alat-Alat untuk Pengujian
Alat yang di gunakan:
a. Ukuran ayakan 38
Ukuran ayakan 19
Ukuran ayakan 9.5
Ukuran ayakan 4.75 dan FAN
b. Kuas dan sikat : untuk membersihkan saringan
c. Wadah/ompreng : sebagai tempat penimbangan pasir
d. Timbangan : untuk menimbang agg pada ayakan
e. Oven : untuk mengurangi kadar air dalam krikil
d). Proses Pelaksanaan Pengujian
Langkah untuk mendapatkan diameter butir maksimum agregat kasar
(Kerikil):
o Ambilah sampel kerikil yang sudah dioven selama 24 jam pada
hari sebelumnya.
o Kemudian susunlah ayakan sesuai dengan nomornya yang
sudah dialasi fan
o Lalu tuang seluruh sampel ke dalam ayakan, tutup kemudian
digoyangkan selama kurang lebih 3 menit.
o Setelah di goyangkan kemudian bukalah ayakan satu persatu,
kemudian analisa apakah ada kerikil yang tertahan di setiap
pengayakan tersebut.
o Perhatikanlah agregat mana lebih dominan tertahan pada
ayakan lalu ingatkan nomor ayakannya. Misalnya agregat lebih
dominan tertahan pada ayakan no 19 berarti diameter
maksimumnya 20.

e). Data Hasil Pengujian


Kode Sample : Kerikil

Berat Benda Uji : 918 gram.

Berat Agg.
Berat
Tertahan
Aggregat
Ukuran Berat pada % Berat
Tertahan
No. Ayakan Ayakan Ayakan + Tertahan
Pada
(mm) (gram) berat pd. Ayakan
Ayakan
Ayakan
(gram)
(gram)

5 =(4) -
1 2 3 4 6
(3)
1 38 500,800 500,800

2 19 425,000 449,200

3 9,5 402,200 1181,200

4 4,75 401,400 483,400

5 FAN 246,400 279,200

f). Pengolahan Data Hasil Pengujian

Kode Sample : Kerikil

Berat Benda Uji : 918 gram.

Berat Agg.
Berat
Tertahan
Aggregat
Ukuran Berat pada % Berat
Tertahan
No. Ayakan Ayakan Ayakan + Tertahan
Pada
(mm) (gram) berat pd. Ayakan
Ayakan
Ayakan
(gram)
(gram)

5 =(4) -
1 2 3 4 6
(3)
1 38 500,800 500,800 0,000 0,000

2 19 425,000 449,200 24,200 2,636

3 9,5 402,200 1181,200 779,000 84,858


4 4,75 401,400 483,400 82,000 8,932

5 FAN 246,400 279,200 32,800 3,573

II.3 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agg. Halus (Pasir)


a). Tujuan Pengujian
Tujuannya yaitu untuk mengetahui berat jenis
b). Bahan yang diuji
ambillah Pasir hasil spilter kemudian biarkan di rendam selama 24
jam kemudian besoknya pasir sudah siap di uji

c). Alat-Alat untuk Pengujian


- Terpal : sebagai alas penjemuran
- Kain lap : untuk membersihkan alas
- Cetok : untuk memasukkan sampel pasir
- Alas kaca : untuk meletakan kerucut abrams
- Kerucut abrams : untuk tempat cetakan
- Spatula : untuk meratakan bagian atas kerucut
- Penumbuk : sebagai menumbuk sampel
- Toples : sebagai wadah pasir kering dan basah
- Kaca : untuk menutup bagian atas toples
- Selang air : memasukkan air ke dalam toples
- Ompreng besar : untuk meletakkan pasir yang berisi air
- Oven : mengurangi kadar air dalam pasir
- Timbangan digital : sebagai menimbang

d). Proses Pelaksanaan Pengujian


o Tungkan pasir yang terendam selama 24 jam ke atas alas
penjemuran, sehingga lumpurnya akan tertinggal di permukaan
alas penjemuran. Kemudian ratakan lumpur tersebut setipis
mungkin hingga memenuhi alas penjemuran
o Angkat pasir dan tuangkan ke dalam ompreng kecil
o Siapkan lap diatas bidang datar lalu letakan kaca diatas lap
kemudian letakan kerucut abrams.
o Masukkan pasir ke dalam kerucut 1/3 dari tinggi kerucut lalu
jatuhkan penumbuk 1/3 tinggi kerucut sebanyak 8 kali
o Masukkan pasir ke dalam kercut 2/3 dari tinggi kerucut lalu
jatuhkan penumbuk 2/3 tinggi kerucut sebanyak 8 kali
o Kemudian masukkan pasir kedalam kercut sampai penuh lalu
jatuhkan penumbuk setinggi kerucut sebanyak 8 kali.
o Terakhir isi kembali kerucut dengan pasir hingga melewati
tinggi kercut lalu jatuhkan penumbuk setinggi kerucut
sebanyak 1 kali. Lalu ratakan bagian atas kerucut dengan
spatula Bersihkan sisi kerucut kemudian angkat secara perlahan
kerucut Terdapat 3 kemungkinan kondisi yang akan teriadi
diantaranya pertama jika setelah kercut diangkat kendisi tetap
sama maka kondisi pasir tersebut basah. kedua jika setelah
kerucut diangkat kondisi tidak menyisakan sisi kerucut maka
kondisi pasir kering, dan ketiga jika setelah kercut diangkat
kondisi masih memiliki sisi kerucut maka kondisi pasir tersebut
dianggap SSD. apabila hasilnya kering maka dilakukan
penguiian kembali dan jika hasilanya basah maka dijemur
kembali hingga menuniukan kondisi SSD.

e). Data Hasil Pengujian


BUTIRAN PASIR YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75 mm.

Simbul, Hasil Pengujian SAMPEL


Keterangan Sat.
Formula S.01 S.02 S.03
Berat benda uji di udara gr. W10ps 0,0 0,0 0,0
Berat benda uji dalam air gr. W11ps 0,0 0,0 0,0
Berat benda uji kering open gr. W12ps 0,0 0,0 0,0
ANALISIS BUTIRAN PASIR YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75 mm.
Volume benda uji cm3 V1=(W10-W11)
Berat air dalam aggregat gr. W13 = W10 - W12

BUTIRAN PASIR YANGLOLOS SARINGAN 4,75 mm.

Simbul, Hasil Pengujian SAMPEL


Keterangan Sat.
Formula S.01 S.02 S.03
Berat (stoples + kaca penutup) gr. W1ps 650,8 666,8 649,0

Berat (stoples + BENDA UJI SSD+kaca penutup) gr. W2ps 1451,8 1316,0 1371,8

Berat (stoples + kaca penutup + benda uji dalam air +


Air)
gr. W3ps 2270,4 2181,8 2190,6

Berat (stoples + kaca penutup + Air) gr. W4ps 1786,6 1791,6 1785,6

Berat benda uji kering open gr. W5ps 789,0 632,2 689,8
ANALISIS BUTIRAN PASIR YANGLOLOS SARINGAN 4,75 mm.
Berat benda uji gr. W6 = W2 - W1
Berat (stoples + kaca penutup + Air) + Berat benda
uji
gr. W7 = W6 + W4

Berat air yang tumpah akibat dimasukkannya benda


uji ke dalam air
gr. W8 = W7 - W3

Volume benda uji cm3 V = W8


Berat air dalam aggregat gr. W9 = W6 - W5

BERAT JENIS AGGREGAT HALUS (PASIR)


Simbul, Hasil Pengujian SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula S.01 S.02 S.03
Berat benda uji PASIR untuk butiran yang tertahan
pada saringan 4,75 mm.
gr. W1a

Berat benda uji PASIR untuk butiran yang lolos


saringan 4,75 mm.
gr. W1b

Berat total benda uji PASIR. gr. W1ab = W1a + W1b

Volume benda uji PASIR untuk butiran yang tertahan


pada saringan 4,75 mm.
Cm3 V1a

Volume benda uji PASIR untuk butiran yang lolos


saringan 4,75 mm.
Cm3 V1b

Volume total benda uji PASIR. Cm3 V1ab = V1a +V1b


Berat jenis benda uji PASIR gr/cm3 Bj =W1ab/V1ab

Berat jenis rata-rata benda uji PASIR


(gr/cm3)

PENYERAPAN AGGREGAT HALUS (PASIR)

Simbul, Hasil Pengujian SAMPEL


Keterangan Sat.
Formula S.01 S.02 S.03
Berat benda uji PASIR KERING OPEN untuk butiran
yang tertahan pada saringan 4,75 mm.
gr. W5a

Berat benda uji PASIR KERING OPEN untuk butiran


yang lolos saringan 4,75 mm.
gr. W5b

Berat total benda uji PASIR KERING OPEN. gr. W5ab = W5a + W5b

Berat air dalam benda uji PASIR untuk butiran yang


tertahan pada saringan 4,75 mm.
gr. W8a

Berat air dalam benda uji PASIR untuk butiran yang


lolos saringan 4,75 mm.
gr. W8b

Berat total air dalam benda uji PASIR. gr. W8ab = W8a +W8b

Pa
Penyerapan benda uji PASIR % =W8ab*100/W5ab

Penyerapan rata-rata Berat Uji PASIR (%)


f). Pengolahan Data Hasil Pengujian.

BUTIRAN PASIR YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75


mm.

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
Berat benda uji di udara gr. W10ps 0,0 0,0 0,0
Berat benda uji dalam air gr. W11ps 0,0 0,0 0,0
Berat benda uji kering open gr. W12ps 0,0 0,0 0,0

ANALISIS BUTIRAN PASIR YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75 mm.


V1=(W10-
Volume benda uji cm3 W11)
0,0 0,0 0,0
W13 = W10 -
Berat air dalam aggregat gr. W12
0,0 0,0 0,0

BUTIRAN PASIR YANGLOLOS SARINGAN 4,75


mm.

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
Berat (stoples + kaca penutup) gr. W1ps 650,8 666,8 649,0
Berat (stoples + BENDA UJI 1451, 1316, 1371,
SSD+kaca penutup)
gr. W2ps
8 0 8
Berat (stoples + kaca penutup + benda 2270, 2181, 2190,
uji dalam air + Air)
gr. W3ps
4 8 6
1786, 1791, 1785,
Berat (stoples + kaca penutup + Air) gr. W4ps
6 6 6
Berat benda uji kering open gr. W5ps 789,0 632,2 689,8

ANALISIS BUTIRAN PASIR YANGLOLOS SARINGAN 4,75 mm.


W6 = W2 -
Berat benda uji gr. W1
801,0 649,2 722,8
Berat (stoples + kaca penutup + Air) + W7 = W6 + 2587, 2440, 2508,
Berat benda uji
gr. W4 6 8 4
Berat air yang tumpah akibat W8 = W7 -
dimasukkannya benda uji ke dalam air
gr. W3
317,2 259,0 317,8

Volume benda uji cm3 V = W8 317,2 259,0 317,8


W9 = W6 - 12,00 17,00 33,00
Berat air dalam aggregat gr. W5 0 0 0

BERAT JENIS AGGREGAT HALUS (PASIR)

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03

Berat benda uji PASIR untuk butiran


yang tertahan pada saringan 4,75 mm.
gr. W1a 0,0 0,0 0,0

Berat benda uji PASIR untuk butiran


yang lolos saringan 4,75 mm.
gr. W1b 801,0 649,2 722,8
W1ab = W1a +
Berat total benda uji PASIR. gr. W1b
801,0 649,2 722,8

Volume benda uji PASIR untuk butiran


yang tertahan pada saringan 4,75 mm.
Cm3 V1a 0,0 0,0 0,0

Volume benda uji PASIR untuk butiran


yang lolos saringan 4,75 mm.
Cm3 V1b 317,2 259,0 317,8
V1ab = V1a
Volume total benda uji PASIR. Cm3 +V1b
317,2 259,0 317,8
gr/
Berat jenis benda uji PASIR
cm3
Bj =W1ab/V1ab 2,525 2,507 2,274

Berat jenis rata-rata benda uji


PASIR (gr/cm3)
2,435

PENYERAPAN AGGREGAT HALUS (PASIR)

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
Berat benda uji PASIR KERING OPEN
untuk butiran yang tertahan pada gr. W5a 0,000 0,000 0,000
saringan 4,75 mm.

Berat benda uji PASIR KERING OPEN


untuk butiran yang lolos saringan 4,75 gr. W5b 789,0 632,2 689,8
mm.
Berat total benda uji PASIR KERING W5ab = W5a +
OPEN.
gr. W5b
789,0 632,2 689,8

Berat air dalam benda uji PASIR untuk


butiran yang tertahan pada saringan gr. W8a 0,000 0,000 0,000
4,75 mm.

Berat air dalam benda uji PASIR untuk 12,00 17,00 33,00
butiran yang lolos saringan 4,75 mm.
gr. W8b
0 0 0

Berat total air dalam benda uji W8ab = W8a 12,00 17,00 33,00
PASIR.
gr. +W8b 0 0 0
Pa
Penyerapan benda uji PASIR % =W8ab*100/W 1,521 2,689 4,784
5ab

Penyerapan rata-rata Berat Uji


PASIR (%)
2,998

II.4 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agg. KASAR (Kerikil)


a). Tujuan Pengujian
untuk mendapatkan nilai rata rata berat jenis masing masing
sampel dan kadar penyerapan masing masing agregat
b). Bahan yang diuji
Ambilah sampel krikil yang sudah direndam selama 24 jam
Kiriskan/buang air rendaman sampai air perendam itu habis Kemudian
ambil lap kain taruh di atas meja dengan posisi rata Setelah itu ambil
agregat dan taruh di atas lap kain, setelah itu bungkus agregat tersebut
dengan lap kain, diremas sedimikian rupa, liat kembali dan pastikan
semua permukaan agregatnya kering Setelah kering permukaannya,
silahkan pindahkan agregat tersebut ke wadah atau ke tempatnya
Lakukan hal yang sama sampai agregat yang terendam tersebut sampai
habis

c). Alat-Alat untuk Pengujian


 Timbangan triple beam
 Ompreng
d). Proses Pelaksanaan Pengujian
 Mencari Berat Di Udara
o Perkirakan terlebih dahulu agregat yang akan di tuang ke wadah
yang sudah berada di timbangan. Kalau agregatnya kurang Dari
1 kg, geser benda kecil yang di gram. Kalau beratnya lebih dari
100g kurang dari 1 kg, maka yang di geser adalah benda kecil di
kilogram. Kalau agregatnya lebih dari 1 kg, maka gunakanlah
batu dacin 1 kg
o Selanjutnya pasang batu dacin 1kg di timbangan dan tuangkan
agregat kurang lebih 1 kg ke ember
o Geser benda kecil di kilogram dan sesuaikan
o Untuk mencari tepatnya geser yang benda kecil di gram,
sesuaikan hingga ujung dari tempat penimbang tepat di tengah
garis penyimbang
o Lalu di baca. kalau sudah, selanjutnya mencari berat dalam air.
kembalikan semua di posisi parkir kecuali penyeimbang.
 Mencari Berat Dalam Air
o Langkah pertama ambil material yang ada di ember di
penimbangan
o Keluarkan keranjang yang ada di penimbangan
o Pada saat memasukkan agregat tersebut di keranjang, jangan
sampe ada material yang hilang.
o Ambil 1 ompreng lagi sebagai alas keranjang
o Lalu tuangkan agregat yang ada di ember tersebut ke dalam
keranjang. Pastikan setelah menuangkannya taruh kembali ember
ke atas penimbangan
o Kemudian gantung kembali keranjang yang sudah berisi agregat
pada posisi gantungan yang sesuai. Pastikan keranjangnya
terendam dalam air
o Yang pastinya berat dalam air lebih kecil dari berat di udara

e). Data Hasil Pengujian

BUTIRAN KERIKIL YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75 mm.

Keterangan Sat. Simbul, Hasil Pengujian


SAMPEL
Formula
S.01 S.02 S.03
749, 1137, 683,
Berat benda uji di udara gr. W10kr
0 0 0
448, 412,
Berat benda uji dalam air gr. W11kr 668,0
0 0
723, 1093, 661,
Berat benda uji kering open gr. W12kr
0 0 0
ANALISIS BUTIRAN KERIKIL YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75 mm.
V1=(W10-
Volume benda uji cm3 W11)
W13 = W10 -
Berat air dalam aggregat gr. W12

BUTIRAN KERIKIL YANG LOLOS SARINGAN 4,75 mm.

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
Berat (stoples + kaca penutup) gr. W1kr 0,0 0,0 0,0
Berat (stoples + BENDA UJI SSD+kaca
penutup)
gr. W2kr 0,0 0,0 0,0

Berat (stoples + kaca penutup + benda uji


dalam air + Air)
gr. W3kr 0,0 0,0 0,0

Berat (stoples + kaca penutup + Air) gr. W4kr 0,0 0,0 0,0

Berat benda uji kering open gr. W5kr 0,0 0,0 0,0

ANALISIS BUTIRAN KERIKIL YANG LOLOS SARINGAN 4,75 mm.

Berat benda uji gr. W6 = W2 - W1

Berat (stoples + kaca penutup + Air) + W7 = W6 +


Berat benda uji
gr. W4

Berat air yang tumpah akibat


dimasukkannya benda uji ke dalam air
gr. W8 = W7 - W3

Volume benda uji cm3 V = W8


Berat air dalam aggregat gr. W9 = W6 - W5

BERAT JENIS AGGREGAT KASAR (KERIKIL)


Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03

Berat benda uji PASIR untuk butiran yang


tertahan pada saringan 4,75 mm.
gr. W1a

Berat benda uji PASIR untuk butiran yang


lolos saringan 4,75 mm.
gr. W1b

W1ab = W1a +
Berat total benda uji PASIR. gr. W1b

Volume benda uji PASIR untuk butiran yang


tertahan pada saringan 4,75 mm.
Cm3 V1a

Volume benda uji PASIR untuk butiran yang


lolos saringan 4,75 mm.
Cm3 V1b

V1ab = V1a
Volume total benda uji PASIR. Cm3 +V1b
gr/
Berat jenis benda uji PASIR Bj =W1ab/V1ab
cm3

Berat jenis rata-rata benda uji


KERIKIL (gr/cm3)

PENYERAPAN AGGREGAT KASAR (KERIKIL)

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
Berat benda uji PASIR KERING OPEN
untuk butiran yang tertahan pada saringan gr. W5a
4,75 mm.

Berat benda uji PASIR KERING OPEN


untuk butiran yang lolos saringan 4,75 mm.
gr. W5b

Berat total benda uji PASIR KERING W5ab = W5a +


OPEN.
gr. W5b

Berat air dalam benda uji PASIR untuk


butiran yang tertahan pada saringan 4,75 gr. W8a
mm.

Berat air dalam benda uji PASIR untuk


butiran yang lolos saringan 4,75 mm.
gr. W8b
W8ab = W8a
Berat total air dalam benda uji PASIR. gr. +W8b
Pa
Penyerapan benda uji PASIR % =W8ab*100/W5
ab

Penyerapan rata-rata Berat Uji


PASIR (%)

f). Pengolahan Data Hasil Pengujian.

BUTIRAN KERIKIL YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75 mm.

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
1137,
Berat benda uji di udara gr. W10kr 749,0 683,0
0
Berat benda uji dalam air gr. W11kr 448,0 668,0 412,0
1093,
Berat benda uji kering open gr. W12kr 723,0 661,0
0
ANALISIS BUTIRAN KERIKIL YANG TERTAHAN PADA SARINGAN 4,75 mm.
V1=(W10-
Volume benda uji cm3 W11)
301,0 469,0 271,0
W13 = W10 -
Berat air dalam aggregat gr. W12
26,0 44,0 22,0

BUTIRAN KERIKIL YANG LOLOS SARINGAN 4,75


mm.

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
Berat (stoples + kaca penutup) gr. W1kr 0,0 0,0 0,0
Berat (stoples + BENDA UJI SSD+kaca
penutup)
gr. W2kr 0,0 0,0 0,0

Berat (stoples + kaca penutup + benda uji


dalam air + Air)
gr. W3kr 0,0 0,0 0,0

Berat (stoples + kaca penutup + Air) gr. W4kr 0,0 0,0 0,0

Berat benda uji kering open gr. W5kr 0,0 0,0 0,0
ANALISIS BUTIRAN KERIKIL YANG LOLOS SARINGAN 4,75 mm.

Berat benda uji gr. W6 = W2 - W1 0,0 0,0 0,0


Berat (stoples + kaca penutup + Air) + W7 = W6 +
Berat benda uji
gr. W4
0,0 0,0 0,0

Berat air yang tumpah akibat


dimasukkannya benda uji ke dalam air
gr. W8 = W7 - W3 0,0 0,0 0,0

Volume benda uji cm3 V = W8 0,0 0,0 0,0


Berat air dalam aggregat gr. W9 = W6 - W5 0,0 0,0 0,0

BERAT JENIS AGGREGAT KASAR (KERIKIL)

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03

Berat benda uji PASIR untuk butiran yang 1137,


tertahan pada saringan 4,75 mm.
gr. W1a 749,0 683,0
0

Berat benda uji PASIR untuk butiran yang


lolos saringan 4,75 mm.
gr. W1b 0,0 0,0 0,0

W1ab = W1a + 1137,


Berat total benda uji PASIR. gr. W1b
749,0 683,0
0
Volume benda uji PASIR untuk butiran
yang tertahan pada saringan 4,75 mm.
Cm3 V1a 301,0 469,0 271,0

Volume benda uji PASIR untuk butiran


yang lolos saringan 4,75 mm.
Cm3 V1b 0,0 0,0 0,0
V1ab = V1a
Volume total benda uji PASIR. Cm3 +V1b
301,0 469,0 271,0
gr/
Berat jenis benda uji PASIR
cm3
Bj =W1ab/V1ab 2,488 2,424 2,520

Berat jenis rata-rata benda uji


KERIKIL (gr/cm3)
2,478

PENYERAPAN AGGREGAT KASAR (KERIKIL)

Hasil Pengujian
Simbul, SAMPEL
Keterangan Sat.
Formula
S.01 S.02 S.03
Berat benda uji PASIR KERING OPEN
1093,
untuk butiran yang tertahan pada gr. W5a 723,0 661,0
saringan 4,75 mm. 0

Berat benda uji PASIR KERING OPEN


untuk butiran yang lolos saringan 4,75 gr. W5b 0,0 0,0 0,0
mm.

Berat total benda uji PASIR KERING W5ab = W5a + 1093,


OPEN.
gr. W5b
723,0 661,0
0
Berat air dalam benda uji PASIR untuk
26,00 44,00 22,00
butiran yang tertahan pada saringan 4,75 gr. W8a
mm. 0 0 0

Berat air dalam benda uji PASIR untuk


butiran yang lolos saringan 4,75 mm.
gr. W8b 0,000 0,000 0,000

W8ab = W8a 26,00 44,00 22,00


Berat total air dalam benda uji PASIR. gr. +W8b 0 0 0
Pa
Penyerapan benda uji PASIR % =W8ab*100/W 3,596 4,026 3,328
5ab

Penyerapan rata-rata Berat Uji


PASIR (%)
3,650

II.5 Pengujian Kadar Lumpur PASIR


a). Tujuan Pengujian
tujuan pengujian pengujian ini untuk mencari skala lumpur dan
skala pasir
b). Bahan yang diuji
- material pasir dengan berat kurang lebih 10 kg lolos ayakan
4,75mm, material yang di dapat dari tempat pasir di timur
Gedung lab. Material, kemudian di spilter hingga mendapatkan
3 sampel dengan berat masing masing sampel kurang lebih 1 kg
lalu ambil 1 sampel pasir untuk pengujian kadar lumpur
c). Alat-Alat untuk Pengujian
- Gelas ukur : untuk pengujian kadar lumpur pasir
- Lap kain : untuk mengelap sisi luar tabung
- Ompreng : sebagai alas gelas ukur
- Morong : untuk memasukkan air secara bertahap ke gelas ukur
d). Proses Pelaksanaan Pengujian
a. Siapkan sampel pasir yang akan di uji
b. Selanjutnya ambil gelas ukur dan taruh di atas ompreng sebagai
alas dari gelas ukur
c. Masukan terlebih dahulu air ke dalam gelas ukur kurang lebih
100liter menggunakan morong, lalu masukkan dulu sedikit
sampel pasir ke dalam gelas ukur dan langsung di kocok/di
goyang goyang.
d. Setalah itu masukan lagi air ke dalam gelas ukur sampai semua
agregat terendam dalam air
e. Untuk memasukan air sampai ke bawah tutup bagian atas gelas
ukur megugunakan telapak tangan, kemudian gelas ukur di
goyang-goyang kan sampai semua pasir terendam dalam air
f. Pastikan kembali semua material sudah terendam dalam air,
kalau belum terendam semua di goyangkan lagi
g. Setelah semua material tercampur bersihkan bagian atas dan
dinding dari gelas ukur mengunakan kain lap sampai tidak ada
material yang tersisa di bagian atas/dinding gelas ukur
h. Setelah itu taruh gelas ukur ke tempat yang aman
e). Data Hasil Pengujian

No Satua Indeks Sampel


Item Pengujian
. n S.01 S.02 S.03
Pembacaan skala
1 cm3 SKLps 275,00 227,00 271,00
pasir
Pembacaan skala
2 cm3 SKLlp 300,00 245,00 293,00
lumpur
SE=(SKLps*100/
3 Sand Equivalent (SE) %
SKLlp
4 Kadar lumpur % 100% - SE

Rata-rata Kadar Lumpur Pasir (%)

f). Pengolahan Data Hasil Pengujian.


No Satua Indeks Sampel
Item Pengujian
. n S.01 S.02 S.03
Pembacaan skala
1 cm3 SKLps 275,00 227,00 271,00
pasir
Pembacaan skala
2 cm3 SKLlp 300,00 245,00 293,00
lumpur
SE=(SKLps*100/
3 Sand Equivalent (SE) % 91,667 92,653 92,491
SKLlp

4 Kadar lumpur % 100% - SE 8,333 7,347 7,509

Rata-rata Kadar Lumpur Pasir (%) 7,730

II.6 Pengujian Berat VOLUME KERIKIL, PASIR, dan SEMEN


a). Tujuan Pengujian
Untuk mendapatkan berat volume. Pengujian berat volume
mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan berat volume material
yang di uji. Kenapa berat volume penting karena berat volume itu
penerapannya untuk mengkonversi perbandingan berat campuran
yang diperoleh dilaboratrium menjadi perbandingan volume di
lapangan
b). Bahan yang diuji
o material pasir dengan berat kurang lebih 10kg lolos ayakan 4.75
mm, material yang di dapat dari tempat pasir di timur Gedung
lab. Material, setelah material di dapat kemudian di spilter
hingga mendapatkan 3 sampel
c). Alat-Alat untuk Pengujian
o Timbangan digital : untuk mengetahui berat pengujian
o Mold/bejana : sebagai rempat material
o Tutup kaca : untuk menutup bejana
o Ompreng : untuk tempat material yang akan di uji
o Kuas : untuk membersihkan sisi mold/kupingan
o Sekop kecil : untuk memasukkan material ke dalam bejana
o Mistar baja : untuk meratakan sisa material di atas bejana
d). Proses Pelaksanaan Pengujian
 pengujian berat volume pasir
o Langkah pertama sebelum menimbang, pastikan tekan tombol
zero sebelum dan sesudah menimbang dalam timbangan digital.
Setelah itu, pertama lanjutkan dengan menimbang berat bejana
kosong yaitu diperoleh 2.100gram, lalu timbang berat bejana
kosong + tutup kaca yaitu di peroleh 4.340gram dan timbang
berat bejana + Air + tutup kaca yaitu di peroleh 7.440
o Selanjutnya mencari berat bejana + benda uji dengan material
pasir.
o Siapkan ompreng sebagai alas bejana lalu taruh bejana di atasnya
o Masukkan pasir ke dalam bejana tersebut menggunakan sekop
kecil sampai memenuhi permukaan bejana dan ga usah di
padatkan
o Kalau sudah memenuhi permukaan bejana tersebut, ratakan
dengan menggunakan misterbaja dan pastikan misterbajanya
berdiri kemudian pastikan misterbaja tertumpu di dinding
dinding / permukaan dari pada moldnya lalu ratakan.
o Setelah rata, bersihkan kuping mold menggunakan kuas hingga
bersih
o Setelah bersih timbang menggunakan timbangan digital dan
pastikan ebelum menimbang tekan zero lalu timbang dan catat
o Untuk berat volume pasirnya kelompok kami memperoleh
yaitu 6.700gr.

 Pengujian berat volume krikil


o Langkah pertama sebelum menimbang, pastikan tekan tombol
zero sebelum dan sesudah menimbang dalam timbangan digital.
Setelah itu, pertama lanjutkan dengan menimbang berat bejana
kosong yaitu diperoleh 2.100gram, lalu timbang berat bejana
kosong + tutup kaca yaitu di peroleh 4.340gram dan timbang
berat bejana + Air + tutup kaca yaitu di peroleh 7.440
Selanjutnya mencari berat bejana + benda uji dengan material
krikil.
o Siapkan ompreng sebagai alas bejana lalu taruh bejana di atasnya
o Masukkan material krikil ke dalam bejana tersebut menggunakan
sekop kecil sampai memenuhi permukaan bejana dan ratakan
o Kalau sudah memenuhi permukaan bejana tersebut, ratakan
dengan menggunakan misterbaja atau tangan dengan cara
mengisi satu persatu/perbutir agregat kasar ke permukaan
moldnya hingga rata.
o Setelah rata, bersihkan kuping mold menggunakan kuas hingga
bersih
o Setelah bersih timbang menggunakan timbangan digital dan
pastikan sebelum menimbang tekan zero lalu timbang dan catat
o Untuk berat volume material kerikilnya kelompok kami
memperoleh yaitu 5.780gr.

 Pengujian berat volume semen


o Langkah pertama sebelum menimbang, pastikan tekan tombol
zero sebelum dan sesudah menimbang dalam timbangan digital.
Setelah itu, pertama lanjutkan dengan menimbang berat bejana
kosong yaitu diperoleh 2.100gram, lalu timbang berat bejana
kosong + tutup kaca yaitu di peroleh 4.340gram dan timbang
berat bejana + Air + tutup kaca yaitu di peroleh 7.440
o Selanjutnya mencari berat bejana + benda uji dengan volume
semen.
o Siapkan ompreng sebagai alas bejana lalu taruh bejana di atasnya
o Masukkan semen ke dalam bejana tersebut menggunakan sekop
kecil sampai memenuhi permukaan bejana dan ga usah di
padatkan
o Kalau sudah memenuhi permukaan bejana tersebut, ratakan
dengan menggunakan misterbaja dan pastikan misterbajanya
berdiri kemudian pastikan misterbaja tertumpu di dinding
dinding / permukaan dari pada moldnya lalu ratakan.
o Setelah rata, bersihkan kuping mold menggunakan kuas hingga
bersih
o Setelah bersih timbang menggunakan timbangan digital dan
pastikan sebelum menimbang tekan zero lalu timbang dan catat
o Untuk berat volume semennya kelompok kami memperoleh
yaitu 5.680gr.

e). Data Hasil Pengujian

AGGREGAT HALUS (PASIR)


Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14ps 2100 2100 2100
Berat bejana + Benda uji gr. W15ps 6700 6690 6710
Berat bejana kosong +
tutup kaca
gr. W16ps 4340 4340 4340
Berat bejana + Air + tutup
kaca
gr. W17ps 7440 7440 7440
W18ps = W15ps -
Berat SAMPEL uji gr.
W14ps
Volume SAMPEL cm3 Vps = W17ps - W16ps
Berat Volume benda uji
PASIR
gr/cm3 BVps = W18ps/Vps

Berat Volume rata-rata


PASIR
AGGREGAT KASAR
(KERIKIL)
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14kr 2100 2100 2100
Berat bejana + Benda uji gr. W15kr 5780 5840 5910
Berat bejana kosong +
tutup kaca
gr. W16kr 4340 4340 4340
Berat bejana + Air + tutup
kaca
gr. W17kr 7440 7440 7440
W18kr = W15kr -
Berat SAMPEL uji gr.
W14kr
Volume SAMPEL cm3 Vkr = W17kr - W16kr
Berat Volume benda uji
PASIR
gr/cm3 BVkr = W18kr/Vkr

Berat Volume rata-rata


KERIKIL

SEMEN
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14pc 2100 2100 2100
Berat bejana + Benda uji gr. W15pc 5680 5620 5670
Berat bejana kosong +
tutup kaca
gr. W16pc 4340 4340 4340
Berat bejana + Air + tutup
kaca
gr. W17pc 7440 7440 7440
W18pc = W15pc -
Berat SAMPEL uji gr.
W14pc
Volume SAMPEL cm3 Vpc = W17pc - W16pc
Berat Volume benda uji
PASIR
gr/cm3 BVpc = W18pc/Vpc

Berat Volume rata-rata


SEMEN

f). Pengolahan Data Hasil Pengujian.

AGGREGAT HALUS
(PASIR)
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14ps 2100 2100 2100
Berat bejana + Benda
uji
gr. W15ps 6700 6690 6710
Berat bejana kosong +
tutup kaca
gr. W16ps 4340 4340 4340
Berat bejana + Air +
tutup kaca
gr. W17ps 7440 7440 7440
W18ps = W15ps - 4.600,0 4.590,0 4.610,0
Berat SAMPEL uji gr.
W14ps 0 0 0
Vps = W17ps - 3.100,0 3.100,0 3.100,0
Volume SAMPEL cm3
W16ps 0 0 0
Berat Volume benda gr/
BVps = W18ps/Vps 1,484 1,481 1,487
uji PASIR cm3
Berat Volume rata-rata
PASIR
1,484
AGGREGAT KASAR
(KERIKIL)
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14kr 2100 2100 2100
Berat bejana + Benda
uji
gr. W15kr 5780 5840 5910
Berat bejana kosong +
tutup kaca
gr. W16kr 4340 4340 4340
Berat bejana + Air +
tutup kaca
gr. W17kr 7440 7440 7440
W18kr = W15kr - 3.680,0 3.740,0 3.810,0
Berat SAMPEL uji gr.
W14kr 0 0 0
Vkr = W17kr - 3.100,0 3.100,0 3.100,0
Volume SAMPEL cm3
W16kr 0 0 0
Berat Volume benda gr/
BVkr = W18kr/Vkr 1,187 1,206 1,229
uji PASIR cm3

Berat Volume rata-rata


KERIKIL
1,208
SEMEN
Hasil Pengujian
Keterangan Sat. Simbul / Formula
S1 S2 S3
Berat bejana kosong gr. W14pc 2100 2100 2100
Berat bejana + Benda
uji
gr. W15pc 5680 5620 5670
Berat bejana kosong +
tutup kaca
gr. W16pc 4340 4340 4340
Berat bejana + Air +
tutup kaca
gr. W17pc 7440 7440 7440
W18pc = W15pc - 3.580,0 3.520,0 3.570,0
Berat SAMPEL uji gr.
W14pc 0 0 0
Vpc = W17pc - 3.100,0 3.100,0 3.100,0
Volume SAMPEL cm3
W16pc 0 0 0
Berat Volume benda gr/
BVpc = W18pc/Vpc 1,155 1,135 1,152
uji PASIR cm3

Berat Volume rata-rata


SEMEN
1,147
II.7 Analisis MIX DISAIN BETON (analisis rencana campuran
beton)
a). Tujuan ANALISIS
Tujuan dari analisis MIX DISAIN BETON bertujuan untuk
mendapatkan data mutu beton yang akan digunakan sesuai
spesifikasi yang direncanacan.
b). Data-data propertis material:
- Berat jenis SSD kerikil yaitu 2,435 gr/cm3
- Berat jenis SSD pasir yaitu 2,477 gr/cm3
- Zone pasir adalah zone 3
- Diameter maksimum kerikil yaitu 10mm
Data-data propertis beton:
- Mutu beton yang direncanakan, yaitu 20 Mpa
- Nilai slump yaitu 80-120mm
- Standar deviasi yaitu 7 Mpa
- Penggunaan beton yaitu dalam ruangan kondisi non korosif

c).

RESUME MIX DISAIN SILINDER BETON


MUTU BETON, f`c = 20 MPa

(01) DATA MATERIAL


Penggunaan Rencana Campuran : DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF
mm. plus
Nilai SLUMP 100
: minus 20 mm
Kuat Tekan SILINDER BETON pada umur 28 Hari 20 MPa.
:
Quary KERIKIL EX KARANGASEM
:
Quary PASIR EX KARANGASEM
:
Jenis SEMEN / TYPE RAJAWALI / TYPE I
:
Jenis / Type KERIKIL BATU PECAH
:
Diameter butir KERIKIL max. 10 mm.
:
KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK 1 M3
(02)
BETON
KUAT TEKAN SILINDER BETON PADA UMUR 28 HARI (f`c) = 20
Mpa.
SEMEN 446,429 Kg.
:
PASIR 646,373 Kg.
:
KERIKIL 860,324 Kg.
:
AIR 250 Kg.
:

(03) VOLUME MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON


KUAT TEKAN SILINDER BETON PADA UMUR 28 HARI (f`c) = Mpa.
Volume SEMEN 389,108 M3
:
Volume PASIR 435,599 M3
:
Volume KERIKIL 712,468 M3
:
Volume AIR 0,250 M3
:
KOMPOSISI CAMPURAN DALAM PERBANDINGAN
(04)
BERAT
SEMEN 1
:
PASIR 1,448
:
KERIKIL 1,927
:
AIR 0,560
:
KOMPOSISI CAMPURAN DALAM PERBANDINGAN
(05)
VOLUME
SEMEN 1
:
PASIR 1,119
:
KERIKIL 1,831
:
AIR 0,001
:

d). Data Analisis Mix Disain Beton


Sampaikan Data analisis Mix Disain Beton dalam bentuk tabel.

DATA MIX DISAIN SILINDER BETON UNTUK KUAT TEKAN SILINDER


f`c = 20 Mpa.

(01) PROPERTIS CAMPURAN (BERDASARKAN PERMINTAAN KONSUMEN)

Penggunaan rencana campuran (FUNGSI) F1

DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF F1


DALAM RUANGAN KONDISI KOROSIF F2
DI LUAR RUANGAN TIDAK TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK
F3
MATAHARI LANGSUNG
DI LUAR RUANGAN TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK MATAHARI
F4
LANGSUNG.
BETON YANG MASUK KE DALAM TANAH. F5
80-
SLUMP mm.
120

Kuat tekan KUBUS beton pada umur 28 Hari (f`c) 20 MPa.

Deviasi standard (SD) 7 MPa.

(02) PROPERTIS KERIKIL (HASIL (03) PROPERTIS PASIR (HASIL


PENGUJIAN LABORATORIUM) PENGUJIAN LABORATORIUM)

Quary KERIKIL BENOA, EX Quary PASIR BENOA, EX


KARANGASEM KARANGASEM

Jenis / type KERIKIL BATU PECAH Zone PASIR 3


Diameter butir KERIKIL 2,43 Gr./
10 mm. Berat jenis SSD PASIR
max. 5 Cm3.
2,47 Gr./ 1,48
Berat jenis SSD KERIKIL Berat Volume PASIR Kg./m3.
8 Cm3. 4
1,20 Rerata kandungan agg. 0,00
Berat Volume KERIKIL Kg./m3. %
8 KASAR dalam PASIR 0

(04) PROPERTIS SEMEN (HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM)


RAJAWALI /
Jenis Semen / TYPE
TYPE I
1,14
Berat Volume SEMEN Kg./m3.
7

e). Tabel hasil perhitungan Mix Disan Beton.


Sampaikan hasil perhitungan Mix Disan Beton dalam bentuk tabel.

HASIL
No. KETERANGAN SATUAN
ANALISIS
(01) Nilai tambah / Margin (M = 1.64 x SD) 11,48 MPa.
Kekuatan SILINDER rata-rata yang ditargetkan (fc1 = f`c +
(02) 31,48 MPa.
M)
(03) Faktor air semen bebas (fas_bebas) 0,5600
(04) Faktor air semen max. (fas_max) 0,6
(05) Faktor air semen yang dipakai (fas) 0,5600

(06) Kadar air bebas 250 Kg.


446,428
(07) Jumlah Semen = (Kadar Air Bebas / fas) Kg.
6
(08) Jumlah Semen minimum 275 Kg.
446,428
(09) Jumlah Semen yang dipakai Kg.
6
(10) Prosentase PASIR ideal 42,9 %
(11) Prosentase PASIR aktual 42,9 %
(12) Prosentase KERIKIL 57,1 %
(13) Berat Jenis Relatif Aggregat Gabungan 2,46 Gr/Cm3
2203,12
(14) Berat Jenis BETON SEGAR Kg/M3
5
BJ beton untuk BJ Agg. Gab. 2.5 Kg/M3 =
BJ beton untuk BJ Agg. Gab. 2.6 Kg/M3 =
BJ beton untuk BJ Agg. Gab. 2.504382 Kg/M3 =
1506,69
(15) Kadar Aggregat Gabungan Kg/M3
6
646,372
(16) Kadar Aggregat HALUS (PASIR) Kg/M3
8
860,323
(17) Kadar Aggregat KASAR (KERIKIL) Kg/M3
7

f). Komposisi campuran beton dalam tabel

KOMPOSISI MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON


UNTUK SILINDER BETON DENGAN KUAT TEKAN (f`c) = 20 MPa pada UMUR 28
HARI.

KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON


1) SEMEN 446,429 Kg.
2) PASIR 646,373 Kg.
3) KERIKIL 860,324 Kg.
4) AIR 250 Kg.

VOLUME MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON


1) Volume SEMEN 389,108 M3
2) Volume PASIR 435,599 M3
3) Volume KERIKIL 712,468 M3
4) Volume AIR 0,250 M3

PERBANDINGAN VOLUME CAMPURAN


1) SEMEN 1
2) PASIR 1,119
3) KERIKIL 1,831
4) AIR 0,001

PERBANDINGAN BERAT CAMPURAN


1) SEMEN 1,000
2) PASIR 1,448
3) KERIKIL 1,927
4) AIR 0,560
II.8 Pembuatan Campuran Beton
a). Tujuan akhir kegiatan
untuk mendapatkan mutu beton yang direncanakan dan
mendapatkan campuran beton yang saling mengikat antar material
dan air sehingga menjadi satu kesatuan beton.
b). Material/ Bahan yang digunakan
material yang di perlukan dalam melakukan pencampuran beton
yaitu pasir, krikil, semen sesuai dengan ketentuan di excel :
o Kerikil : 13,95 kg
o Pasir : 10,48 kg
o Semen : 7,24 kg
o Air SSD : 4,05 kg
o Air penyerapan : 0,82 kg
c). Alat-Alat untuk Pengujian
o Ompreng besar : sebagai alas pencampuran beton
o Sekop : untuk mengaduk dan mencampur
o Cangkul : untuk mengaduk campuran beton
o Cetok kecil : sebagai membuat gunungan
atau membuat lubang
o Rustam : sebagai alat meratakan material
o Morong pengukur air : sebagai penampungan pencampuran
air ke campuran beton
o Mister baja : untuk meratakan
o Cetakan slinder 3 buah : sebagai wadah campuran beton
 Alat uji slump :
o Kerucut terpacung : sebagai wadah untuk melakukan tes slump
o batang penumbuk : untuk mengompaksi beton segar dan
menghilangkan kekosongan udara
o meteran : mengetahui jarak ukur
o plat alas : sebagai tatakan/alas kerucut terpacung
d). Proses Pelaksanaan Pengujian
 pengujian campuran beton
o Langkah pertama basahi ompreng,sekop,cangkul,rustam
o Kemudian masukkan kerikil terlebih dahulu ke dalam ompreng
besar dan ratakan setipis mungkin menggunakan rustam,
lanjutkan dengan memasukkan pasir di atas permukaan krikil
lalu ratakan menggunakan rustam, kemudian masukkan semen di
atas permukaan pasir dan Ratakan setipis mungkin
menggunakan rustam.
o Selanjutnya lalukan pengadukan menggunakan cangkul dan
sekop sampai ketigga material tercampur semua
o Kemudian bentuk adukan menyerupai gunung dan buat lubang
dari atas sampai ke bawah sampai menyentuh ompreng
menggunakan sekop kecil
o Selanjutnya masukkan air penyerapan dikit demi sedikit ke
dalam lubang yang sudah di buat, kemudian naikkan material di
tepi menggunakan sekop kecil, lakukan proses tersebut sampai
air penyerapan habis
o Lalu lalukan pengadukan menggunakan cangkul dan sekop, dan
tambahkan air SSD secara bertahap dan lanjutkan dengan
mengaduknya
o Lakukan hal tersebut sampai campuran sekiranya mencapai
slump 12 cm.

 Pengujian slump
o Siapkan alat dan bahan
o Basahi alat yang akan di gunakan untuk pengujian
o Letakkan kerucut terpacung di atas plat, kemudian
injak/letakkan kedua kaki di di injakan setiap samping kerucut
o Lalu masukkan campuran beton menggunakan sekop kecil
hingga terisi 1/3 kerucut dan lakukan penumbukan sebanyak 25
kali secara jatuh bebas dengan 1/3 kerucut
o Selanjutnya isi lagi campuran 2/3 kerucut dan lakukan
penumbukan sebanyak 25 kali secara jatuh bebas dengan 2/3
kerucut
o Langkkah berikutnya isi sampai penuh kerucut dengan
campuran beton lalu lakukan tumbukan sebanyak 25 kali, isi
lagi sedikit kerucut sampai penuh kemudian ratakan
menggunakan penumbuk dengan cara menggilingnya secara
horizontal
o Kemudian penggang kerucut menggunakan 2 tangan dan
angkat satu persatu kaki ke belakang
o Tunggu sampai 30 detik dan bersihkan sekeliling kerucut dan
angkat secara vertikal setelah 30 detik
o Letakkan terbalik kercut dan letakkan penumbuk di atas
kerucut searah horizontal
o Lalu ukur bagian tertinggi dari campuran beton tersebut
menggunakan meteran sehingga menemukan hasil yang di
dapatkan

Nilai slump yang di dapatkan dari kelompok kami yaitu 10 cm

e). Data Hasil Pengujian

f). Pengolahan Data Hasil Pengujian.


Sampaikan hasil pengolahan data pengujian dalam bentuk Tabel, dan
Grafik Gradasi Butir dan Komposisi.

II.9Foto -foto Proses Pengujian


Lampirkan foto-foto hasil pengujian mengikuti Format berikut (Satu
halaman mengandung 4 (empat) foto kegiatan, dengan memberikan
keterangan jenis kegiatan yang dilakukan pada setiap foto yang
ditampilkan. Foto – foto kegiatan dibuat dari proses menjadikan
material aggregate menjadi sampel uji sampai diperoleh DATA
HASIL PENGUJIAN. Untuk mengisikan foto agar digunakan
“Snipping tool” dengan simbul gunting bawaan windows sehingga
akan mengurangi besarnya ukuran file yang dihasilkan.
Persiapan alat untuk campuran beton Hasil campuran agregat,semen dan air

Alat penguji tes slump Proses memasukkan campuran ke dalam krucut


Hasil pengukuran test slump Proses perakitan cetakan silinder

Foto kegiatan Foto kegiatan

Proses pembagian agregat kasar Proses pengelapan krikil

You might also like