Professional Documents
Culture Documents
Tugas Kuliah 1
Tugas Kuliah 1
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Riwayat Kehilangan dan Kematian (Grief and Bereavement).......
3.1 Kehamilan yang Tidak Diinginkan......................................................
4.1 Kegagalan Kontrasepsi......................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Proses berduka sangat penting dalam kesehatan jiwa karena hal ini
sering dialami banyak orang dalam berespon terhadap kehilangan dan
penyelesaiannya, serta menerima kenyataan yang ada. Berduka pada
seseorang dapat dipengaruhi oleh nilai keluarga, agama/kepercayaan,
dan budaya masyarakatnya. Hal tersebut merupakan proses sosial yang
tak terduga (Videbeck, 2011).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari kehilangan dan kematian
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis maupun factor-faktor dari
masing-masing penyebab kehilangan dan kematian
3. Untuk mengetahui bagaimana asuhan yang dapat diberikan
sebagai tenaga kesehatan dalam menghadapi pasien yang
engalami riwayat kehilangan dan kematian
BAB II
PEMBAHASAN
Teori tentang respon dan reaksi berduka salah satunya adalah teori
Kubler-Ross dalam bugglas yang mengidentifikasikan 5 tahapan
dalam reaksi berduka yaitu: denial, anger, bargaining, depression,
acceptance.
1) Penyangkalan (Denial)
Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan dapat
menolak untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan.
Pernyataan seperti “Tidak, tidak mungkin seperti itu,” atau “Tidak
akan terjadi pada saya!” umum dilontarkan klien.
2) Kemarahan (Anger)
Individu mempertahankan kehilangan dan mungkin “bertindak
lebih” pada setiap orang dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan lingkungan. Pada fase ini orang akan lebih sensitif
sehingga mudah sekali tersinggung dan marah. Hal ini
merupakan koping individu untuk menutupi rasa kecewa dan
merupakan menifestasi dari kecemasannya menghadapi
kehilangan.
3) Penawaran (Bargaining)
Individu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang
halus atau jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini,
klien sering kali mencari pendapat orang lain.
4) Depresi (Depression)
Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari
makna kehilangan tersebut. Tahap depresi ini memberi
kesempatan untuk berupaya melewati kehilangan dan mulai
memecahkan masalah.
5) Penerimaan (Acceptance)
Reaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial berlanjut. Kubler-
Ross mendefinisikan sikap penerimaan ada bila seseorang
mampu menghadapi kenyataan dari pada hanya menyerah
pada pengunduran diri atau berputus asa.
4) Fase IV (idealization)
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan
bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa
bersalah dan sangat menyesal tentang kurang
perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum.
5) Fase V (Reorganization)
Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai
diketahui/disadari. Sehingga pada fase ini diharapkan
seseorang sudah dapat menerima kondisinya.
Kesadaran baru telah berkembang.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: ECG.
Psikiatri,
Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan Edisi 3. Jakarta:
berduka
21