You are on page 1of 4

2 November 2023

Ujian Tengah Semester (UTS)


Perdagangan Internasional Lintas Budaya

NAMA : Krisna Rizky Satrio


NPM : 42322100004
MATKUL : Perdagangan Internasional Lintas Budaya

SOAL DAN JAWABAN


1. RELEVANSI BUDAYA TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Jawabannya:
Menurut saya Relevansi budaya merujuk pada sejauh mana aspek aspek budaya seperti
norma, keyakinan dan praktik budaya dapat mempengaruhi cara berbisnis yang dilakukan oleh
pelaku usaha dalam pasar Internasional.

• Dengan budaya kita dapat mempelajari bagaimana perilaku konsumen dan Preferensi
konsumen yang ada di suatu negara. Dengan memahami hal tersebut Merupakan hal
penting bagi pebisnis untuk efektif memasarkan dan menjual produk mereka di pasar asing.

• Lalu, budaya juga dapat mempengaruhi praktek bisnis dan gaya komunikasi kita saat
membangun hubungan atau menjalin negosiasi. Oleh karena itu kegagalan memahami dan
menghormati perbedaan budaya ini sangatlah penting bagi pelaku pembisnis karena
apabila salah paham akan dapat kegagalan dalam usaha bisnis nya.

• Serta budaya berperan Pembentukan kerangka hukum dan peraturan yang ada di suatu
negara. Dam Juga perlu menyadari nuansa budaya untuk memastikan pebisnis dalam
kepatuhan dan dengan hukum lokal Agar menghindari masalah hukum.

• Budaya mempengaruhi Preferensi dan reputasi sebuah merek atau usaha. Citra dan reputasi
sebuah perusahaan Dapat mempengaruhi dari budaya seperti nilai sosial dan peristiwa
sejarah serta identitas nasional. Dengan memahami Lera dengan konteks budaya pas di
pasar internasional dapat membantu pembisnis membangun kepercayaan dan kredibilitas
dengan konsumen lokal.

Semua hal ini sangat relevan dalam perdagangan nasional karena budaya mempengaruhi
cara berbisnis yang dilakukan dan dapat membentuk Preferensi serta perilaku konsumen dan
pembisnis di berbagai negara. Dengan itu kita harus memahami dan beradaptasi terhadap
perbedaan budaya tersebut karena kalau kita melakukan hal tersebut Akan mendapatkan
kesuksesan dalam perdagangan nasional dan membangun hubungan yang kuat dengan mitra
asing dan mitra bisnis.
2. CONTOH KASUS URGENSI PENGETAHUAN BUDAYA TERHADAP
KEGIATAN BISNIS INTERNASIONAL
Jawabannya:
Pengetahuan budaya merujuk pada situasi di mana pemahaman budaya lokal sangat
penting untuk kesuksesan bisnis di pasar internasional baik itu mencakup penyesuaian produk
pelayanan dan juga praktek bisnis dan juga praktek strategi pemasaran agar sesuai dengan
budaya setempat dan saya mendapatkan contoh konkrit urgensi dari artikel the Cultural and
dimension of international business:

Salah satu contoh urgensi pengetahuan budaya dalam perdagangan internasional adalah kasus
McDonald di India. Ketika McDonnell pertama kali masuk ke pasar India pada tahun 1990 An,
dengan memiliki tantangan besar dalam kebudayaan India yang sangat kaya, serta India
merupakan populasi vegetarian terbesar di dunia dan masyarakat setempat yg mensucikan sapi
bagi umat Hindu. Ini merupakan tantangan terberat bagi franchise McDonald pada saat itu.

Dengan demikian McDonald harus Berputar otak dan menyesuaikan produk mereka dengan
kepercayaan setempat. dengan mengubah atau Merombak menu mereka menjadi menu
makanan vegetarian dan hal ini direspon positif bagi masyarakat India dan sukses di sana.
Menyesuaikan produk dan layanan serta praktik bisnis untuk keselarasan dengan konteks
budaya sangatlah penting untuk membangun hubungan perdagangan internasional yang
sukses.

3. ANTHROPOLOGI BERBEDA DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAIN


Jawabannya:
Dari pernyataan di atas mengertikan bahwa para Anthropologi secara langsung mengamati dan
mempelajari perbedaan dan kesamaan budaya. Dan menurut saya pasti memiliki penelitian
lapangan yang terlibat dengan orang orang langsung dan komunitas yang mereka teliti.
Keterlibatan langsung inilah yang membedakan Anthropologi berbeda dari ilmu sosial atau
ilmu perilaku lainnya, yang mungkin lebih mengandalkan sumber sekunder atau kerangka
kerja teori.

4. KESUKESAN DALAM PERBEDAAN BUDAYA


Jawabnnya:
Pada pernyataan di atas pendapat saya adalah setuju karena pernyataan ini bahwa
keberhasilan atau kegagalan perusahaan di luar negeri bergantung pada sejauh mana kita atau
pelaku usaha/karyawan tersebut dapat mengaplikasikan keterampilan mereka dengan efektif
di lingkungan dan budaya barunya. Hal ini disebabkan karena perbedaan budaya yang dapat
berdampak signifikan pada pengaplikasian bisnisnya lalu ada dengan gaya komunikasinya dan
Preferensi konsumen nya.
Dalam konteks sensitivitas dan responsibilitas terhadap budaya sangat penting untuk
beradaptasi dengan norma dan nilai serta harapan di lingkungan Budaya yang baru. Hal ini
menyadari dan dapat menghormati perbedaan budaya lebih mungkin untuk membangun
hubungan kuat dengan mitra lokal, berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan dan
mengatasi kompleksitas pasar internasional.

Lalu ada anggapan bahwa kesuksesan di lingkungan rumah akan secara otomatis berdampak
juga di lingkungan baru buat saya sih itu sangat keliru sekali. Karena setiap budaya memiliki
karakteristik yang unik dan juga cara berbisnis yang berbeda. Apa yang dihasilkan pada tempat
sebelumnya akan berbeda juga di tempat lain. Oleh karena itu kita atau sebagai pelaku bisnis
perlu memiliki pemikiran terbuka, kemampuan serta bersedia untuk mempelajari hal baru agar
sesuai dengan lingkungan barunya.

5. KOMPONEN-KOMPONEN BUDAYA
Jawabannya:
Para ahli memiliki pandangan yang beragam terhadap budaya namun saya menemukan di
artikel the Culture anthropology and international business. Bahwa Anthropologi memiliki
berbagai perspektif tentang apa yang mereka anggap sebagai komponen atau elemen budaya.
Namun, ada beberapa komponen yang umum disepakati dan diakui secara luas komponen
komponen ini meliputi obyek material, ide, nilai, Sikap, keyakinan, dan pola perilaku normatif.

• Obyek material: Obyek material merujuk pada artefak fisik atau benda benda yang
diciptakan, digunakan, dan dihargai oleh sebuah budaya. Ini dapat mencakup alat,
teknologi, pakaian, arsitektur, seni dan obyek obyek yang dapat diraba lainnya untuk
menjadi bagian dari budaya material suatu masyarakat.

• Ide: merupakan konstruksi mental, konsep dan pengetahuan yang dibagikan dalam
sebuah budaya. Ini meliputi bahasa, simbol, mitos, cerita dan konsep intelektual yang
berbentuk cara orang berfikir dan memahami dunia.

• Nilai: nilai adalah keyakinan bersama dan prinsip prinsip yang memandu perilaku dan
mengambil keputusan dalam sebuah budaya. Nilai nilai yang mewakili dianggap
penting, dinginkan, serta baik atau buruk secara moral. Nilai nilai ini dapat bervariasi
antar budaya dan mempengaruhi sikap, norma, dan praktik sosial lainnya.

• Keyakinan: yang sudah kita ketahui keyakinan merupakan sebuah kebenaran yang
diterima atau disimpan pegang Teguh oleh individu dalam suatu budaya. Keyakinan ini
dapat bersifat agama, spriritual, atau Filosofis serta seringkali membentuk pandangan
dunia, kode moral dan praktik sosial seseorang terhadap sesamanya.

• Pola perilaku normatif: pola perilaku normatif merujuk pada cara pelaku yang
dihadapkan atau yang diterima secara sosial dalam sebuah budaya. Ini mencakup adat,
tradisi, ritual, peran sosial, dan etika. Norma norma memberikan panduan untuk
perilaku yang sesuai dengan budaya juga membantu menjaga ketertiban sosial di suatu
masyarakat.

Komponen komponen yang di atas merupakan komponen yang saling terhubung satu sama
lain dan juga saling mempengaruhi satu sama lain. Mereka membentuk sistem terpadu yang
membentuk cara individu dalam sebuah budaya dapat berfikir, berperilaku dan berinteraksi
dengan yg lain.

You might also like