You are on page 1of 3

PENGEMBANGAN DIRI DAN ETIKA KERJA

Pengembangan Etika Kerja

Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melaluirangkaian tindakan


sehari-hari. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala
aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai
dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Etika merupakan dasar yang penting didalam pergaulan
serta menjadi landasan penting bagi sebuah peradaban yang akan menjadi kesan mendalam dan terpatri
terus di benak seseorang. Etika bukan hanya sekedar penampilan fisik, tetapi masih banyak faktor lain
yang dapat mendukung seseorang untuk menampilkan sosoknya yang memiliki etika yang tinggi.

etika kerja merupakan gabungan antara dari kata etika yang berarti ilmu tentang apa yang baik,
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal
dari bahasa Yunani kuno, “ethos” yang berarti adat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara
bertindak. kemudian diturunkan kata ethics (bahasa inggris). Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia
menjelaskan “etika” dengan membedakan tiga arti, yaitu: lmu tentang apa yang baik dan buruk,
kumpulan atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah.

Etika kerja adalah aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang
merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan.
Agregasi dari perilaku karyawan yang beretika kerja merupakan gambaran etika kerja karyawan dalam
perusahaan.

Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau manajer. Untuk itu
etika kerja setiap karyawan didasari prinsip-prinsip:

1. Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan,


2. Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja,
3. Saling menghormati sesama karyawan,
4. Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan,
5. Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran,
6. Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.

Tidak jarang bukan hanya karyawan saja tetapi juga di kalangan manajer banyak yang kurang
memahami makna etika kerja. Hal itu ditunjukkan oleh adanya sekelompok karyawan dan bahkan
manajer yang egoistis dan menjadi penyebab konflik serta ketidakpuasan di kalangan karyawan. Kalau
ini dibiarkan maka lambat laun akan menggangu proses pekerjaan dan mutu kinerja secara keseluruhan.
Karena itu diperlukan peranan perusahaan dalam membangun etika kerja para karyawan. Peran
perusahaan untuk membina etika kerja adalah sbb:

1. Membuat kode etika kerja dengan melibatkan para karyawan,


2. Pelatihan tentang pengertian dan penerapan etika kerja,
3. Melaksanakan proses sosialisasi dan internalisasi etika kerja,
4. Meningkatkan komunikasi horisontal dan vertikal, formal dan informal,
5. Meningkatkan fungsi pengawasan kerja,
6. Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang beretika kerja tinggi sebagai motivasi
bagi karyawan lainnya dalam meningkatkan etika kerjanya.

Manfaat Etika

Keberadaan etika yang dijunjung tinggi dan juga dihormati tentunya mempunyai suatu alasan penting
yang perlu diperhatikan. Terdapat beberapa manfaat etika mengapa hal ini harus ada dalam suatu
profesi yang terdapat dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi, yaitu:

1. Memberi rasa tanggung jawab.


2. Dapat dijadikan pedoman.
3. Meningkatkan kredibilitas perusahaan ataupun organisasi.
4. Menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
5. Dapat digunakan sebagai kontrol sosial.
6. Dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.
7. Dapat mencegah campur tangan dari pihak luar.
8. Dapat melindungi hak-hak anggota dan pekerja, serta
9. Dapat digunakan sebagai rujukan dalam penyelesaian berbagai masalah, baik itu masalah
internal maupun eksternal.

Fungsi Etika

Fungsi pentingnya sebuah etika dalam profesi ataupun berperilaku adalah:

1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan dengan berbagai macam
moralitas.
2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa kemampuan berargumentasi
secara kritis dan rasional.
3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang wajar dalam keadaan
pluralitas yang tinggi.
4. Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
5. Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak dapat dirubah.
6. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah sosial lainnya dengan
suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis.
7. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu perasaan yang dapat
merugikan banyak orang.
8. Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.

Contoh Etika

Untuk lebih memahami tentang etika, berikut ini beberapa contoh etika baik dan etika buruk yang ada
dalam masyarakat:

1. Contoh etika baik di masyarakat:


a. Mengucapkan salam ketika bertemu orang lain.
b. Mencium tangan orangtua sebelum melakukan aktifitas apapun.
c. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan yaitu tempat sampah.
d. Meminta maaf saat melakukan sebuah kesalahan dan secara gentle mengakuinya.
e. Makan menggunakan tangan kanan.
2. Contoh etika buruk di masyarakat:
a. Tidur dikelas saat kuliah sedang berlangsung.
b. Parkir motor di trotoar, padahal fungsi trotoar adalah untuk pejalan kaki.
c. Melawan arah saat mengendarai sepeda motor

Prinsip Etika Profesi / Pekerjaan

Salah satu kunci sukses dalam karir adalah memiliki etika yang baik, karena kedudukan etika itu berada
paling tinggi diatas skill maupun kecerdasan. Berikut ini adalah etika-etika yang harus dimiliki jika ingin
sukses dalam karir:

1. Tanggung jawab, dalam menjalankan pekerjaan harus tanggung jawab terhadap apa yang
diembannya.
2. Menjaga integritas, dan integritas ini berhubungan dengan kepercayaan, kepercayaan
berhubungan dengan tanggung jawab. Semakin banyak tanggung jawab yang diemban dan
diselesaikan maka integritas / tingkat kepercayaan orang terhadap kita akan semakin tinggi.
3. Obyektifitas, dalam melakukan pekerjaan kita harus profesional dan objektif supaya hasil yang
didapat itu maksimal.
4. Kerahasiaan, setiap pekerjaan pasti punya rahasia yang tidak boleh publik/orang lain tahu.
karena itulah kita harus bisa menjaga kerahasiaan kantor dengan baik.

You might also like