You are on page 1of 18

Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …

ISSN 0853-2885

Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan Peternakan Ayam Ras Pedaging


Pola Kemitraan
Etty Wahyuni1, dan Dwi Santoso2*
1Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan
Jl. Amal Lama No.1 Kota Tarakan, Kalimantan Utara
2Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan

Jl. Amal Lama No.1 Kota Tarakan, Kalimantan Utara


*Alamat korespondensi: dwisantoso@borneo.ac.id

1. INFO ARTIKEL ABSTRACT/ABSTRAK


2. Diterima: 11-05-2023
3. Direvisi: 08-07-2023 Environmental Impact and Sustainability of Partnership-based Commercial
4. Dipublikasi: 14-08-2023 Broiler Farming

Keywords: The requirement for food containing animal protein will rise as the increase of
Broiler farming, human population, making the broiler farming become an agribusiness with
Environmental impact, enormous potential to be developed. On the other hand, this progress also
Perception,
brings up several issues, including environmental effects and business concerns
Sustainability
that could endanger the viability of the company. The objectives of this study
were to: (1) assess the environmental impact of the broiler farming business; (2)
ascertain people's opinions of the environmental impact created by the
business, and (3) analyze the sustainability and sensitive characteristics of the
business. Respondents in this study consisted of people living around broiler
farms and broiler breeders with a partnership pattern. Community respondents
were determined by the purposive sampling method with the criteria of living
around the farm environment within a radius of 500 meters and 20 respondents
were selected from 4 sub-districts in the Tarakan City. The data analysis
methods employed in this study were problem tree analysis, descriptive
proportions, multidimensional scaling using the Rap-USAP approach
technique, sensitivity analysis (Leverage analysis), Monte Carlo, stress value,
and coefficient of determination (R2). The findings indicated that the
environmental effects included air and soil pollution, as well as people's
perceptions of unpleasant scents, flies, and road degradation near the farm.
Apart from the institutional dimension, which pointed to a less sustainable
category, business that were measured according to ecological, economic,
social, and technological factors were extremely sustainable.

Kata Kunci: Usaha peternakan ayam ras pedaging adalah usaha agribisnis yang memiliki
5. Dampak lingkungan, potensi besar untuk dikembangkan karena meningkatnya jumlah penduduk
Keberlanjutan, akan mendorong meningkatnya kebutuhan akan pangan yang bersumber dari
Peternakan ayam, protein hewani. Perkembangan ini pada sisi lain juga memunculkan beberapa
Persepsi permasalahan seperti dampak lingkungan dan risiko usaha yang dapat
mengancam keberlanjutan usaha tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
menganalisis dampak lingkungan usaha peternakan ayam ras pedaging, (2)
mengetahui persepsi masyarakat terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan
usaha peternakan ayam ras pedaging, dan (3) menganalisis keberlanjutan dan
atribut sensitif dalam usaha peternakan ayam ras pedaging. Responden
penelitian ini terdiri dari masyarakat yang bermukim di sekitar usaha
peternakan ayam ras pedaging dan peternak ayam ras pedaging dengan pola

237
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

kemitraan. Responden masyarakat ditentukan dengan metode purposive


sampling dengan kriteria bermukim di sekitar lingkungan peternakan dalam
radius 500 m dan terpilih sebanyak 20 responden dari 4 kecamatan di Kota
Tarakan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
pohon masalah, deksriptif persentase dan Multidimensional Scalling dengan
teknik pendekatan Rap-USAP, analisis sensitif (Leverage analysis), Monte
Carlo, nilai stress dan nilai koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian
menunjukkan dampak lingkungan yang ditimbulkan adalah pencemaran udara
dan tanah, persepsi masyarakat menunjukkan ketidaknyamanan terhadap pada
bau tidak sedap, lalat dan kerusakan jalan sekitar peternakan. Usaha peternakan
berdasarkan dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan teknologi cukup
berkelanjutan, kecuali dimensi kelembagaan menunjukkan kategori kurang
berkelanjutan.

PENDAHULUAN tempat pakan dan minum serta keperluan domestik


lainnya (Fakihuddin dkk., 2020). Limbah peternakan
Peternakan adalah salah satu usaha agribisnis ayam apabila dibuang langsung ke lingkungan tanpa
yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan diolah akan mengkontaminasi udara, air dan tanah
karena meningkatnya jumlah penduduk akan karena beberapa gas efek rumah kaca yang dihasilkan
mendorong meningkatnya kebutuhan akan pangan seperti ammonium, hydrogen sulfida, CO2, CH4 yang
termasuk di antaranya yang bersumber dari protein menimbulkam bau tak sedap dan mengganggu
hewani (Rusdiana & Maesya, 2017). Usaha kesehatan manusia serta menurunnya produktivitas
peternakan yang banyak dikembangkan di Indonesia ternak (Widyastuti dkk., 2013).
saat ini adalah peternakan ayam ras pedaging karena Selain dampak terhadap lingkungan dan
pertumbuhannya relatif cepat sehingga dapat cepat masyarakat sekitar, usaha peternakan ayam juga
pula diambil hasil dan keuntungannya. Kondisi merupakan usaha dengan risiko tinggi karena
tersebut juga dapat menjadi jawaban dalam perubahan harga ayam yang sangat fluktuatif
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terutama yang terutama harga harian. Permasalahan lainnya
bersumber dari protein hewani (Almar, 2022). meliputi ketersediaan bahan baku pakan yang
Peternakan ayam ras pedaging merupakan sebagian besar masih harus diimport, ketimpangan
kegiatan yang membutuhkan modal besar terutama struktur pasar baik pada pasar input maupun output
pada komponen biaya pakan dan pemeliharaan serta sangat rentan terhadap gejolak eksternal seperti
kandang yang mencapai 70% dari total biaya sehingga krisis moneter dan wabah penyakit ternak seperti flu
secara umum peternak memilih pola kemitraan burung (Setiawan & Dahlan, 2017). Permasalahan
karena mitra akan berperan dalam memenuhi lingkungan, sosial dan ekonomi yang muncul dapat
kebutuhan akan sarana produksi seperti pakan, DOC menjadi kendala keberlanjutan usaha peternakan
(Day Old Chick/bibit ayam) serta obat, vitamin dan ayam terutama dalam memenuhi kebutuhan akan
vaksin (Fitrah, 2013). Menurut Rusdiana & Maesya protein hewani yang dibutuhkan masyarakat.
(2017), pola kemitraan adalah usaha peternakan Keberlanjutan usaha peternakan ayam jika
dengan kemitraan antara perusahaan mitra sebagai dikaitkan dengan konsep pertanian berkelanjutan
inti yang berperan menyediakan sarana produksi dapat mencakup tiga faktor utama yaitu ekonomi
peternakan (sapronak) berupa DOC, pakan, obat- (produksi yang menguntungkan), lingkungan
obatan, vitamin, bimbingan teknis serta memasarkan (berkelanjutan lingkungan), dan sosial (masyarakat
hasil dan kelompok (peternak) mitra sebagai plasma pedesaan yang berkembang pesat) sesuai dengan
yang berperan menyediakan kandang dan tenaga pendekatan pembangunan berkelanjutan (Dewi dkk.,
kerja. 2022). Lebih lanjut konsep keberlanjutan usaha
Usaha peternakan ayam dapat menimbulkan peternakan ayam dapat dikembangkan menjadi lima
dampak negatif bagi lingkungan dan orang yang faktor utama yaitu ekonomi, ekologi (lingkungan),
bermukim dekat dengan peternakan karena limbah sosial, teknologi dan kelembagaan sesuai dengan
yang dihasilkan seperti kotoran ayam, sisa pakan, sisa dinamika permasalahan yang muncul (Suryanti dkk.,
air minum dan air buangan yang berasal dari cucian 2019). Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini

238
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

bertujuan untuk (1) menganalisis dampak lingkungan Responden yang terlibat dalam penelitian ini
usaha peternakan ayam ras pedaging (2) mengetahui adalah masyarakat yang tinggal di sekitar daerah
persepsi masyarakat terhadap dampak lingkungan usaha peternakan ayam ras pedaging, serta para
yang dihasilkan usaha peternakan ayam ras pedaging peternak ayam ras pedaging yang terlibat dalam pola
(3) menganalisis keberlanjutan dan atribut sensitif kemitraan. Kelompok responden ini dipilih dengan
dalam usaha peternakan ayam ras pedaging. hati-hati untuk memastikan responden dapat
mewakili keberagaman yang memadai dalam
BAHAN DAN METODE populasi yang diteliti. Melibatkan responden dari dua
kelompok yang berbeda juga memberikan perspektif
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tarakan, yang komprehensif tentang aspek-aspek yang relevan
Provinsi Kalimantan Utara (Gambar 1). Waktu dengan penelitian ini. Penggunakan pendekatan yang
penelitian yang ditetapkan mencakup periode selama inklusif dan menyeluruh ini, diharapkan dapat
enam bulan yang dimulai pada bulan Mei dan memberikan hasil penelitian berupa pemahaman
berakhir pada bulan Oktober tahun 2022, sehingga yang lebih baik tentang dinamika dan tantangan yang
memberikan kesempatan yang memadai untuk dihadapi dalam usaha peternakan ayam ras pedaging
mengumpulkan data yang relevan dan analisis yang dan pola kemitraan yang terkait di wilayah Tarakan.
komprehensif.

Gambar 1. Peta Kota Tarakan dimana lokasi penelitian berlangsung (Sumber: Data primer, 2022)

Responden masyarakat ditentukan dengan terdekat sekitar 300 – 500 m dengan lingkungan
metode purposive sampling dengan kriteria peternakan, penelitian dapat lebih fokus dan terkait
bermukim di sekitar lingkungan peternakan dalam secara langsung dengan dampak dan pengaruh yang
radius 500 m dan terpilih sebanyak 20 responden mungkin mereka alami. Adapun responden peternak
terdiri dari 7 responden dari Kecamatan Tarakan ayam ras pedaging ditentukan menggunakan metode
Utara, 4 responden dari Kecamatan Tarakan Barat, 3 purposive sampling dengan kriteria yang ditetapkan
responden dari Kecamatan Tarakan Tengah, dan 6 adalah: (1) pengusaha peternakan ayam ras pedaging
responden dari Kecamatan Tarakan Timur. dengan pola kemitraan, (2) jumlah ayam yang
Responden dengan jarak radius 500 m dipilih untuk diternakkan minimal 1500 ekor, dan (3) usaha
memastikan bahwa responden yang dipilih memiliki peternakan telah dijalankan minimal 2 tahun.
tingkat paparan yang signifikan terhadap faktor- Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan
faktor yang terkait dengan aktivitas peternakan. Pertanian Kota Tarakan terdapat 224 usaha
Mehdi et al., (2018) menjelaskan bahwa dengan peternakan dengan pola kemitraan di Kota Tarakan
memilih responden yang tinggal dalam radius yang

239
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

dan akan dipilih sebanyak 10% atau 28 usaha kemudian dibandingkan dengan total skor dan
peternakan. dipersentasekan. Adapun kriteria, indikator dan
Dampak lingkungan pada usaha peternakan kategori yang digunakan ditampilkan pada Tabel 1.
ayam ras pedaging dianalisis menggunakan pohon Penilaian keberlanjutan dan atribut sensitif
masalah (problem tree) untuk mengidentifikasi akar usaha peternakan ayam ras pedaging digunakan
penyebab permasalahan lingkungan yang muncul analisis multidimensional scalling (MDS) dengan
berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan lima dimensi yaitu dimensi ekologi, ekonomi, sosial,
peternak. Pohon masalah menurut Singh & Sundar teknologi dan kelembagaan. Menurut (Saragih dkk.,
(2020) adalah suatu bentuk diagram yang dirancang 2020) metode MDS adalah teknik statistika dengan
untuk mengungkapkan cabang-cabang secara detail melakukan transformasi multidimensi menjadi
dan terperinci dari satu permasalahan utama. dimensi yang lebih sederhana menggunakan teknik
Adapun persepsi masyarakat terhadap dampak analisis Rapfish (Rapid Appraisal for Fisheries) yang
lingkungan dari usaha peternakan ayam ras pedaging dikembangkan oleh Fisheries Center University of
dianalisis menggunakan analisis deskriptif persentase. British Columbia. Adapun pada penelitian ini
Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung digunakan pendekatan Rap-USAP (Rapid Appraisal
jumlah responden yang memilih jawaban sesuai Usaha Ayam Ras Pedaging) yang diadopsi dari
kriteria-kriteria yang tercantum pada kuisioner Rapfish.

Tabel 1. Kriteria dan indikator penilaian persepsi masyarakat


Kriteria Indikator Dampak Kategori
Ketidaknyamanan terhadap bau tidak sedap Sangat terganggu
Pencemaran udara Ketidaknyamanan terhadap munculnya lalat Terganggu
Tidak terganggu
Pencemaran air Ketidaknyamanan terhadap perubahan kualitas Sangat terganggu
sumber air Terganggu
Tidak terganggu
Pencemaran tanah Ketidaknyamanan terhadap perubahan kesuburan Sangat terganggu
tanah Terganggu
Tidak terganggu

Penentuan indeks dan status keberlanjutan Analisis dengan program Rapfish pada
menurut Nababan dkk. (2008) dapat dimulai dengan Microsoft excel sekaligus akan melakukan analisis
menentukan atribut dan skor untuk masing-masing sensitif (Leverage analysis), Monte Carlo, nilai stress
dimensi berdasarkan kondisi realita data di lapangan, dan nilai koefisien determinasi (R2). Analisis sensitif
observasi dan wawancara awal, acuan-acuan (Leverage analysis) untuk memperoleh atribut-
berdasarkan literatur maupun judgment dari peneliti atribut yang sensitif berpengaruh terhadap status
berdasarkan asumsi-asumsi ilmiah. Nilai skor atribut- keberlanjutan dan melihat urutan prioritasnya
atribut setiap dimensi keberlanjutan kemudian berdasarkan perubahan nilai RMS (Root Mean
dianalisis pada program Rapfish pada Microsoft Square) pada sumbu x. Semakin besar nilai RMS maka
Excell sehingga diperoleh suatu besaran nilai indeks semakin sensitif/ besar peranan atribut tersebut
keberlanjutan. Selang indeks keberlanjutan setiap terhadap peningkatan status keberlanjutan usaha
dimensi dapat mengikuti kategori yang dapat dilihat ternak ayam ras pedaging dan intervensi atau
pada Tabel 2. perbaikan yang perlu dilakukan.
Analisis Monte Carlo dilakukan untuk
Tabel 2. Kategori Status Keberlanjutan. menduga tingkat kesalahan acak (random error) pada
No Indeks Kategori model yang dihasilkan melalui analisis MDS dari
1 0-25,00 Tidak berkelanjutan semua dimensi pada tingkat kepercayaan 95%.
2 25,01-50,00 Kurang berkelanjutan Menurut Mastuti (2018) hasil analisis indeks
3 50,01-75,00 Cukup berkelanjutan keberlanjutan MDS dan Monte Carlo kemudian
4 75,01-100 Berkelanjutan dibandingkan, jika selisih kedua nilai tersebut kecil
Sumber: Kavanagh & Pitcher (2004) atau kurang dari 25% maka dapat disimpulkan

240
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

bahwa: 1) proses analisis yang dilakukan berulang- HASIL DAN PEMBAHASAN


ulang stabil, 2) kesalahan menginput data dan data
yang hilang dapat dihindari, 3) kesalahan dalam Dampak Lingkungan
pembuatan skor setiap atribut relatif kecil, dan 4) Hasil pengamatan dan wawancara terkait
metode Rapfish modifikasi yang digunakan cukup dampak lingkungan yang dihasilkan usaha
baik untuk mengevaluasi keberlanjutan dalam peternakan ayam ras pedaging disajikan melalui
penelitian yang dilakukan atau hasil mendekati pohon masalah yang dapat dilihat pada Gambar 2.
keadaan yang sebenarnya dan data yang dianalisis Berdasarkan Gambar 2 tersebut, permasalahan utama
telah terpetakan dengan baik. dari usaha peternakan ayam adalah munculnya
Adapun Nilai Stress (S) dan Koefisien dampak terhadap tanah dan udara di sekitar lokasi
determinasi (R²) berfungsi untuk menentukan perlu perternakan. Dampak terhadap tanah adalah
atau tidaknya penambahan atribut dan untuk kerusakan tanah/ jalan disekitar peternakan yang
mencerminkan keakuratan dimensi yang sedang disebabkan oleh kendaraan yang mengangkut hasil
dikaji dengan keadaan sebenarnya di lapangan. produksi dan sarana produksi peternakan. Kondisi ini
Model atau hasil analisis dapat disimpulkan cukup sangat menganggu masyarakat yang menggunakan
baik apabila menghasilkan nilai Stress kurang dari jalan yang sama, apalagi saat hujan jalan menjadi
0,25 dan nilai R2 mendekati 1. becek. Responden mengeluhkan pemilik peternakan
yang tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki
dan merawat jalan yang digunakan.

Kenyamanan masyarakat terganggu sehingga


aktivitas yang dilakukan tidak optimal Akibat

Masalah
Dampak lingkungan terhadap tanah dan udara sekitar
Utama
peternakan

Sebab

Kerusakan Timbul bau tidak Keberadaan lalat


tanah/jalan sedap

Sarana transportasi Kondisi Pembersihan


Penumpukan Peternakan dekat
pengangkutan ternak kandang yang kandang tidak
kotoran ayam dengan pemukiman
dan sapronak terbuka dilakukan secara
rutin

Gambar 2. Pohon masalah dampak lingkungan usaha peternakan ayam

Dampak terhadap udara sangat dirasakan oleh Pembersihan kandang tidak dilakukan secara rutin
responden yaitu bau tidak sedap dan munculnya lalat. karena kurangnya tenaga kerja.
Hal ini disebabkan oleh penumpukan kotoran karena
pembersihan kandang yang tidak rutin serta sisa air Persepsi Masyarakat
minum dan pakan ternak yang langsung dibuang ke Persepsi masyarakat terhadap dampak
tanah tanpa diolah terlebih dahulu. Bau juga mudah lingkungan yang ditimbulkan oleh usaha peternakan
menyebar karena kondisi kandang yang terbuka. ayam disajikan pada Tabel 3. Hasil wawancara
Sejalan dengan hasil yang ditemukan dari penelitian terhadap responden menunjukkan bahwa pada
ini, Wahyuni dkk. (2022) juga menyatakan bau tidak kriteria pencemaran udara sebagian besar responden
sedap dan lalat merupakan gangguan yang paling merasa sangat terganggu dengan adanya usaha
sering dialami masyarakat sekitar usaha peternakan peternakan ayam. Sebanyak 65% merasa sangat
karena kotoran ayam yang tidak segera dibersihkan terganggu karena adanya bau yang tidak sedap,
dan sisa air minum yang mengandung feses. sementara responden yang merasa sangat terganggu

241
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

akan kehadiran lalat mencapai 60%. Seluruh seumber air. Pada kriteria pencemaran tanah, 20%
responden tidak merasa terganggu pada dampak responden merasa terganggu akibat adaya usaha
usaha peternajan terhadap perubahan kualitas peternakan ayam terhadap perubahan kondisi tanah.

Tabel 3. Persepsi masyarakat terhadap dampak usaha peternakan ayam


Responden
Kriteria Indikator Dampak Kategori
Jumlah Persentase
Sangat terganggu 13 65
Ketidaknyamanan terhadap bau tidak
Terganggu 7 35
sedap
Pencemaran Tidak terganggu - -
udara Ketidaknyamanan terhadap Sangat terganggu 12 60
munculnya lalat Terganggu 8 40
Tidak terganggu - -
Ketidaknyamana terhadap perubahan Sangat terganggu - -
Pencemaran air kualitas sumber air Terganggu - -
Tidak terganggu 20 100
Sangat terganggu - -
Pencemaran Ketidaknyamanan terhadap perubahan
Terganggu 4 20
tanah kondisi tanah
Tidak terganggu 16 80
Sumber: hasil pengolahan data tahun 2022

Status Keberlanjutan dan Atribut Sensitif kelima dimensi menunjukkan nilai kurang dari 0,25
Status keberlanjutan usaha peternakan pola dan nilai R (koefisien determinasi) mendekati 1 yang
kemitraan berdasarkan 5 dimensi keberlanjutan yaitu berarti bahwa dimensi dan atribut yang digunakan
dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan telah cukup dan mencerminkan keakuratan dimensi
kelembagaan sebagaimana diperlihatkan pada Tabel yang sedang dikaji dengan keadaan sebenarnya di
4. Nilai indeks untuk dimensi ekologi, ekonomi, sosial lapangan, sebagaimana pendapat yang dikemukakan
dan teknologi menunjukkan rentang nilai antara Romero et al. (2018) bahwa hasil analisis dapat
50,01-75,00 yang masuk dalam kategori cukup dikatakan cukup baik apabila nilai stress lebih kecil
berkelanjutan, hanya pada dimensi teknologi dari 0,25 (25%) dan nilai koefisien determinasi (R2)
menunjukkan nilai indeks pada rentang 25.01-50,00 mendekati nilai 1,0.
yang berarti kurang berkelanjutan. Nilai stress untuk

Tabel 4. Nilai indeks dan status keberlanjutan usaha peternakan ayam dengan pola kemitraan
Dimensi Indeks keberlanjutan Stress R Square Status
Ekologi 55,13 0,18 0,92 Cukup berkelanjutan
Ekonomi 62,23 0,16 0,91 Cukup berkelanjutan
Sosial 52,95 0,15 0,92 Cukup berkelanjutan
Teknologi 73,28 0,14 0,94 Cukup berkelanjutan
Kelembagaan 25,72 0,14 0,94 Kurang berkelanjutan
Multidimensi 53,86 0,15 0,93 Cukup berkelanjutan
Sumber: hasil pengolahan data pada tahun 2022

Guna meningkatkan nilai indeks sampai dihasilkan dari analisis sensitif (leverage analysis).
mencapai status berkelanjutan, perlu perbaikan Hal ini terlihat dari diagram layang indeks
terhadap atribut-atribut sensitif dari dimensi ekologi, keberanjutan pada Gambar 3.
ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan yang

242
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

80 55,13
Ekologi Ekonomi
60
40
20
25,72 0 62,23
Kelembagaan Sosial
52,95

73,28
Teknologi

Gambar 3. Nilai indeks keberlanjutan usaha peternakan ayam dalam bentuk diagram layang (Kite Diagram).

Dimensi Ekologi pengelolaan sanitasi peralatan sebagai bagian dari


Nilai indeks dimensi ekologi menunjukkan praktik yang berkelanjutan dalam usaha peternakan
nilai 55,13 berada pada kategori cukup berkelanjutan ayam. Pengelolaan limbah merupakan isu krusial
(Gambar 3). Pada dimensi ekologi diperkirakan dalam keberlanjutan lingkungan. Atribut ini
atribut-atribut yang berpengaruh terhadap mencakup upaya dalam mengelola dan mengolah
keberlanjutan usaha peternakan ayam ras pedaging limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan ayam
dengan pola kemitraan adalah waktu pembersihan secara efektif. Pemilihan atribut ini bertujuan untuk
kandang, waktu sanitasi peralatan, pengolahan memberikan wawasan tentang praktik-praktik
limbah, pemanfaatan limbah dan jarak dengan rumah pengelolaan limbah yang ramah lingkungan,
warga. Dalam dimensi ekologi, pemilihan atribut- termasuk pemilihan metode pengolahan yang sesuai
atribut yang mempengaruhi keberlanjutan usaha dan penerapan tindakan yang dapat mengurangi
peternakan ayam ras pedaging dengan pola kemitraan dampak negatif pada lingkungan. Atribut pemanfaatn
didasarkan pada pertimbangan yang mendalam limbah ini mencerminkan upaya dalam
terhadap faktor-faktor penting dalam aspek memanfaatkan limbah sebagai sumber daya yang
lingkungan. Atribut-atribut ini dipilih karena berharga (Abdel-Shafy & Mansour, 2018).
berpotensi memberikan kontribusi signifikan Pemanfaatan limbah dapat berkontribusi pada
terhadap pemahaman tentang dampak lingkungan keberlanjutan usaha peternakan ayam dengan
yang dihasilkan oleh usaha peternakan ayam ras mengurangi limbah yang dihasilkan dan
pedaging dengan pola kemitraan. Waktu meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
pembersihan kandang merupakan atribut yang (Hu et al., 2017). Dalam dimensi ekologi, pentingnya
penting karena pengelolaan kebersihan kandang upaya dalam memanfaatkan limbah sebagai sumber
yang baik dapat mempengaruhi kualitas udara dan energi, pupuk, atau bahan baku lainnya, sehingga
kesehatan hewan (Roriz et al., 2017). Dalam mengurangi jejak lingkungan yang dihasilkan.
keberlanjutan usaha peternakan ayam, pemantauan Atribut Jarak dengan rumah warga ini mencakup
dan pelaksanaan rutin pembersihan kandang yang jarak antara lokasi usaha peternakan ayam dengan
tepat waktu dapat membantu mencegah penyebaran pemukiman penduduk. Pemilihan atribut ini
penyakit, menjaga kualitas lingkungan, dan didasarkan pada pertimbangan dampak lingkungan
memastikan kesejahteraan hewan (Yusuf & Al-Gizar, yang mungkin timbul akibat kegiatan usaha
2022). Selanjutnya waktu sanitasi peralatan, atribut peternakan, seperti polusi suara, bau, dan penyebaran
ini berkaitan dengan kegiatan sanitasi dan patogen. Dengan mempertimbangkan jarak dengan
pembersihan peralatan yang digunakan dalam usaha rumah warga, juga untuk memperhatikan aspek
peternakan. Sanitasi peralatan yang tepat merupakan kenyamanan dan keamanan lingkungan bagi
faktor penting dalam mencegah penyebaran penyakit masyarakat sekitar. Adapun hasil analisis leverage
dan menjaga kebersihan lingkungan (Hasnan et al., diperoleh tiga atribut sensitif yang berpengaruh yaitu
2022). pengolahan limbah, waktu sanitasi peralatan dan
Melalui pemilihan atribut ini, diharapkan waktu pembersihan kandang sebagaimana tampak
terdapat gambaran mengenai pentingnya pada Gambar 4.

243
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

Jarak dengan rumah warga 3,03

Pemanfaatan limbah 1,55

Attribute
Pengolahan limbah 6,61

Waktu sanitasi peralatan 5,53

Waktu pembersihan kandang 3,96

0 1 2 3 4 5 6 7

perubahan RMS jika salah satu atribut dihilangkan

(a)
RAP-USAP Dimensi Ekologi
60 Up
Sumbu Y: Skala Keberlanjutan

40
Real Ekologi
20
Bad Good
0 Reference anchors
0 20 40 60 80 100 120
-20
Anchors
-40

-60
Down
Sumbu X: Skala Keberlanjutan

(b)
Gambar 4. (a) Atribut sensitif dan (b) nilai keberlanjutan dimensi ekologi.

Pengolahan limbah menjadi atribut dengan menyatakan waktu sanitasi peralatan makan dan
nilai sensitif tertinggi pada dimensi ekologi, hal ini minum dilakukan setiap hari sehingga selalu bersih
karena sebagian besar responden menyatakan saat digunakan agar ternak terhindar dari serangan
pengolahan limbah hanya dilakukan setiap panen penyakit sebagaimana pendapat Suryanti dkk. (2019)
sehingga limbah kotoran ayam yang dihasilkan setiap apabila peternak tidak memperhatikan waktu sanitasi
hari dibiarkan menumpuk. Padahal menurut peralatan akan berakibat fatal bagi produktivitas
Fakihuddin dkk., (2020); dkk., (2019); Rachmawati, usaha peternakan yaitu akan meningkatkan intensitas
(2000) setiap hari ayam dapat menghasilkan kotoran penyakit dan kematian ternak. Atribut sensitif ketiga
rata-rata 0,075 kg/ekor yang apabila dibiarkan pada dimensi ekologi adalah waktu pembersihan
menjadi tumpukan kotoran basah akan menimbulkan kandang. Seperti halnya dengan pengolahan limbah,
gas berbau yang berasal dari kanduangan gas amoniak maka peternak membersihkan kandang secara
yang tinggi dan gas H2S (hidrogen sulfida), dimetil keseluruhan hanya setelah panen sehingga dapat
sulfida, karbon disulfida, dan merkaptan. Pada menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,
kondisi ini usaha peternakan akan memberikan sosial dan produktivitas ternak. Memperhatikan
dampak negatif terhadap lingkungan, dampak sosial ketiga atribut sensitif tersebut perlu kiranya upaya
dan kesehatan bagi masyarakat sekitar, bahkan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan guna
dampak negatif bagi keuntungan perusahaan karena meningkatkan kesadaran peternak akan pentingnya
dapat menurunkan produktivitas ternak yang kebersihan lingkungan dan kandang, serta kontrol
diusahakan. dan pemantauan dari peternak dan masyarakat
Waktu sanitasi peralatan menjadi atribut sekitar agar kondisi lingkungan tetap terjaga dan
sensitif kedua pada dimensi ekologi, responden usaha peternakan dapat berkelanjutan.

244
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

Dimensi Ekonomi limbah yang diolah. Pendapatan lain ini dapat


Atribut-atribut yang diperkirakan memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan
berpengaruh pada dimensi ekonomi adalah harga keberlanjutan ekonomi usaha peternakan ayam dan
jual, persaingan antar peternak, penyebab kematian diversifikasi pendapatan peternak (McElwee &
ayam, persentase kematian ayam, pendapatan lain, Bosworth, 2010). Selanjutnya adalah atribut hasil
hasil pengolahan limbah, dan pendapatan usaha pengolahan limbah yang mencakup hasil atau produk
ternak. Dalam dimensi ekonomi, pemilihan atribut- yang dihasilkan dari pengolahan limbah usaha
atribut yang mempengaruhi keberlanjutan usaha peternakan ayam, seperti pupuk organik atau bahan
peternakan ayam ras pedaging dengan pola kemitraan baku lainnya. Menghasilkan produk yang bernilai
didasarkan pada faktor-faktor yang secara langsung dari limbah dapat menciptakan peluang bisnis baru
berhubungan dengan aspek ekonomi dan keuangan dan mendukung keberlanjutan ekonomi peternakan
dari usaha tersebut. Atribut-atribut ini dipilih karena ayam. Dimensi ekonomi juga dipengaruhi oleh
berpotensi memberikan pemahaman yang atribut pendapatan usaha ternak yang mencerminkan
komprehensif tentang aspek ekonomi yang terkait pendapatan khusus yang dihasilkan dari usaha
dengan keberlanjutan usaha peternakan ayam. Harga peternakan ayam itu sendiri. Pendapatan usaha
jual merupakan atribut penting dalam dimensi ternak adalah salah satu indikator penting dalam
ekonomi, karena menentukan pendapatan yang dimensi ekonomi, yang mencerminkan keberhasilan
dihasilkan dari penjualan ayam. Harga jual yang stabil finansial dan profitabilitas usaha peternakan ayam
dan menguntungkan dapat mempengaruhi (Mishra et al., 2009). Hasil analisis leverage
keberlanjutan usaha peternakan ayam, mengingat menunjukkan bahwa setidaknya terdapat tiga atribut
pendapatan yang diperoleh merupakan faktor kunci sensitif yang berpengaruh yaitu penyebab kematian
dalam menjaga kelangsungan dan profitabilitas usaha ayam, pendapatan selain ternak dan hasil pengolahan
(Awasthi et al., 2022). limbah sebagaimana tampak pada Gambar 5.
Selanjutnya atribut persaingan antar peternak, Penyebab kematian ayam merupakan atribut
atribut ini mencakup tingkat persaingan di antara sensitif dengan nilai leverage factor tertinggi, dimana
peternak ayam ras pedaging dengan pola kemitraan. secara umum kematian ayam disebabkan oleh
Arwati (2018) menjelaskan bahwa persaingan yang serangan penyakit. Hasil ini sejalan dengan hasil
sehat dan adil dapat mendorong efisiensi dan inovasi atribut sensitif pada dimensi ekologi yaitu
dalam usaha, namun persaingan yang tidak seimbang pengolahan limbah dan pembersihan kandang yang
atau tidak adil dapat berdampak negatif terhadap tidak dilakukan secara rutin namun dilakukan setelah
keberlanjutan ekonomi peternakan ayam. Pemilihan panen menyebabkan serangan penyakit pada ternak
atribut ini bertujuan untuk memperhatikan dinamika ayam cukup tinggi. Menurut Rodenburg et al. (2022),
persaingan yang dapat memengaruhi keberhasilan kematian ayam ternak bisa terjadi karena beberapa
dan stabilitas ekonomi peternakan. Sementara atribut faktor di antaranya sanitasi di sekitar kandang yang
penyebab kematian ayam dan persentase kematian buruk, pengolahan limbah yang tidak tepat dan
ayam mencakup faktor-faktor yang dapat kondisi iklim mikro kandang. Atribut sensitif kedua
menyebabkan kematian ayam dan persentase adalah pendapatan usaha selain ternak, dimana
kematian ayam dalam usaha peternakan. Penyebab peternak secara umum tidak memiliki pendapatan
kematian ayam yang tinggi dapat berdampak negatif dari sumber lainnya. Hal tersebut seharusnya akan
terhadap keberlanjutan usaha, mengingat hal ini mendorong peternak untuk mengelola usahanya
dapat mengurangi jumlah ayam yang dapat dijual dan dengan baik karena merupakan sumber pendapatan
berpotensi mengurangi pendapatan. Pemilihan utama. Usaha tani baik itu tanaman maupun hewan
atribut penyebab kematian ayam dan persentase ternak memiliki resiko kegagalan yang besar sehingga
kematian ayam bertujuan untuk memahami faktor- mengharuskan para petani/peternak memiliki
faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas dan pendapatan lain selain ternak untuk menopang
profitabilitas peternakan ayam (Lubis & Firmansyah, ekonomi keluarga (Hanafie, 2010). Atribut sensitif
2018). ketiga adalah hasil pengolahan limbah, meskipun
Atribut yang juga mempengaruhi dimensi limbah tidak diolah secara rutin namun hasil
ekonomi adalah atribut pendapatan lain. Atribut ini pengolahan limbah berupa kotoran ayam yang telah
mencakup sumber pendapatan lain yang terkait dikeringkan secara rutin dijual oleh peternak. Hasil
dengan usaha peternakan ayam, seperti pendapatan yang diperoleh dapat menambah pendapatan
dari penjualan produk sampingan, seperti pupuk atau peternak.

245
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

Harga selama 5 periode 1,38

Persaingan antara peternak 2,76

Penyebab kematian ayam 7,97


Attribute

Persentase kematian ayam 3,61

Pendapatan usaha selain ternak 4,76

Hasil pengolahan limbah 3,93

Pendapatan yang diperoleh 2,53

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
(perubahan RMS jika salah satu atribut dihilangkan)

(a)

Rap-USAP Dimensi Ekonomi


Up
60
Sumbu X: Skala Keberlanjutan

40
Real Ekonomi
20 Good
Bad
0 Reference
0 20 40 60 80 100 120 anchors
-20

-40 Anchors
-60
Down
Sumbu Y: Skala Keberlanjutan
(b)
Gambar 5. Atribut sensitif dan nilai keberlanjutan dimensi ekonomi pada usaha peternakan ayam.

Dimensi Sosial-Budaya dengan konsep FCR, bobot ayam, dan tingkat


Pada dimensi sosial budaya diperkirakan kematian ayam dalam usaha peternakan.
atribut-atribut yang berpengaruh terhadap Pengetahuan yang memadai tentang faktor-faktor ini
keberlanjutan usaha peternakan ayam ras pedaging dapat berkontribusi pada efisiensi produksi dan
dengan pola kemitraan adalah pengetahuan tentang manajemen yang baik, serta berdampak pada
FCR, bobot dan mortality, keterlibatan tenaga kerja keberlanjutan ekonomi dan ekologi usaha peternakan
lokal, keterlibatan keluarga, konflik masyarakat, ayam. Kedua, atribut keterlibatan tenaga kerja lokal,
pendidikan terakhir dan usia produktif. Dalam mencakup tingkat keterlibatan tenaga kerja lokal
dimensi sosial budaya, pemilihan atribut-atribut yang dalam usaha peternakan ayam. Keterlibatan tenaga
mempengaruhi keberlanjutan usaha peternakan kerja lokal dapat memberikan dampak positif dalam
ayam ras pedaging dengan pola kemitraan didasarkan menggerakkan perekonomian lokal, meningkatkan
pada faktor-faktor yang berkaitan dengan aspek sosial kualitas hidup masyarakat sekitar, serta memperkuat
dan budaya dalam konteks usaha peternakan ikatan sosial dan budaya antara peternak dan
tersebut. Atribut-atribut ini dipilih karena berpotensi masyarakat lokal. Selanjutnya atribut keterlibatan
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif keluarga, atribut ini mencerminkan tingkat
tentang dinamika sosial dan budaya yang terkait keterlibatan anggota keluarga dalam operasional
dengan keberlanjutan usaha peternakan ayam. usaha peternakan ayam. Keterlibatan keluarga dapat
Atribut yang pertama yaitu atribut memiliki signifikansi sosial dan budaya yang
pengetahuan tentang FCR (Feed Conversion Ratio), mendalam, memperkuat hubungan keluarga, serta
bobot, dan mortality. Atribut ini mencerminkan mendorong transmisi pengetahuan dan nilai-nilai
pengetahuan dan pemahaman peternak terkait
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

yang berkaitan dengan peternakan dari generasi ke terakhir dan usia produktif dari peternak ayam ras
generasi (Arifin, 2004). pedaging dengan pola kemitraan. Pendidikan
Atribut keempat adalah konflik Masyarakat. terakhir dapat mempengaruhi kemampuan peternak
Atribut ini mencakup potensi konflik atau dalam mengadopsi praktik dan teknologi terbaru,
ketegangan sosial yang mungkin muncul antara serta mengelola usaha secara efektif (Adawiyah,
peternak ayam ras pedaging dengan pola kemitraan 2017). Usia produktif juga merupakan faktor penting
dan masyarakat sekitar. Pemilihan atribut ini untuk dalam keberlanjutan usaha, karena berhubungan
memperhatikan dinamika sosial dan budaya yang dengan kekuatan fisik dan ketersediaan sumber daya
terkait dengan usaha peternakan ayam, serta untuk manusia yang berpengalaman (Musyadar, 2017).
memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Adapun hasil analisis leverage diperoleh 3 atribut
hubungan harmonis antara peternak dan masyarakat sensitif yang berpengaruh yaitu konflik antar
lokal. Kelima, atribut pendidikan terakhir dan usia masyarakat, keterlibatan anggota keluarga, dan
produktif yang mencerminkan tingkat pendidikan keterlibatan tenaga kerja lokal (Gambar 6).

Pengentahuan tentang FCR, bobot… 3,06

Keterlibatan tenaga kerja lokal 8,82

Keterlibatan keluarga 8,90


Attribute

Konflik masyarakat (per 6 periode) 10,69

Pendidikan terakhir 5,56

Usia produktif 6,49

0 2 4 6 8 10 12

perubahan RMS jika salah satu atribut dihilangkan

(a)
Rap-USAP Dimensi Sosial Budaya
Up
60
Real Sosial
Sumbu X: Status Keberlanjutan

40 Budaya

20 Bad Good Reference


anchors
0
0 20 40 60 80 100 120 Anchors
-20

-40

-60
Down
Sumbu Y: Status Keberlanjutan
(b)
Gambar 6. (a) Atribut sensitif dan (b) nilai keberlanjutan dimensi sosial budaya pada usaha peternakan ayam.

Konflik antar peternak dengan masyarakat mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan.
sekitar selama 6 kali periode panen belum pernah Atribut sensitif kedua adalah keterlibatan tenaga
terjadi karena peternak telah melakukan serangkaian kerja dari anggota keluarga, yaitu peternak secara
proses perizinan melalui RT dan kelurahan sejak awal umum tidak melibatkan keluarga dalam usaha
pembukaan usaha, selain itu peternak juga peternakan namun memilih tenaga kerja yang
memberikan bantuan sumbangan saat ada kegiatan memang terampil dalam mengurus peternakan untuk
masyarakat atau membagi ayam hasil panen kepada menghindari kerugian, mengingat usaha peternakan
masyarakat. Harahap (2018) menjelaskan bahwa adalah usaha yang membutuhkan pengalaman. Usaha
serangkaian proses perizinan yang dilakukan oleh peternakan memerlukan pengetahuan dan
peternak melalui perangkat pemerintahan setempat pengalaman yang khusus, dan dengan menggunakan
sejak awal pembukaan usaha dapat membantu tenaga kerja yang terampil, peternak dapat

247
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

meningkatkan efisiensi dan mencegah kemungkinan ditingkatkan dengan membangun hubungan yang
kesalahan yang dapat merugikan usaha (Koltes et al., baik dengan masyarakat, RT, dan kelurahan. Hal ini
2019). Memilih tenaga kerja yang memiliki keahlian memperkuat kemitraan lokal dan memperoleh
dan pengalaman dalam mengurus peternakan dukungan komunitas yang dapat memberikan
merupakan langkah penting untuk mengoptimalkan kontribusi positif terhadap operasional dan
hasil usaha. Meskipun anggota keluarga dapat terlibat keberhasilan usaha. Hubungan yang baik antara
dalam beberapa aspek usaha, mempekerjakan tenaga peternak, masyarakat setempat dan pemerintah
kerja yang terampil dapat membantu menghindari dalam jangka panjang akan menciptakan kesempatan
risiko dan memastikan kelancaran operasional kerja lokal, transfer pengetahuan, dan pembangunan
peternakan (Asai et al., 2018). Lebih lanjut atribut ekonomi yang berkelanjutan di komunitas setempat
sensitif ketiga adalah keterlibatan tenaga kerja lokal (Hadirin, 2020).
atau setempat juga tidak dilakukan oleh peternak
karena lebih memilih tenaga kerja berpengalaman Dimensi Teknologi
yang berasal dari wilayah lain. Meski tidak Keseluruhan atribut yang diperkirakan
melibatkan tenaga kerja lokal atau setempat, namun berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha
hubungan baik yang dijalin dengan masyarakat, RT peternakan merupakan atribut yang sensitif
dan kelurahan membuat usaha peternakan dapat berdasarkan hasil analisis leverage yaitu tipe
berjalan secara aman dan mendorong keberlanjutan kandang, alat pemberian minum, tipe lantai, alat
usaha. Meskipun peternak cenderung memilih tenaga pemberian pakan, perlengkapan sarana produksi
kerja berpengalaman dari wilayah lain, terdapat juga peternakan (sapronak), perlengkapan obat dan
manfaat dalam melibatkan tenaga kerja lokal atau vaksin, tempat penyimpanan pakan dan jenis pakan.
setempat. Keberlanjutan usaha peternakan dapat

Jenis pakan 2,22

Perlengkapan obat dan vaksin 3,20


Tipe lantai 3,43
Attribute

Tipe kandang 3,91


Alat pemberian minum 3,49
Alat pemberian pakan 3,30

Perlengkapan sapronak 3,22

Tempat penyimpan pakan 2,29

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

perubahan RMS jika salah satu atribut dihilangkan

(a)
Rap-USA Dimensi Teknologi
Up
60
Sumbu X: Status Keberlanjutan

40 Real Teknologi
20 Bad Good
Reference anchors
0
0 20 40 60 80 100 120
-20
Anchors
-40
-60
Down
Sumbu Y: Status Keberlanjutan
(b)
Gambar 7. (a) Atribut sensitif dan (b) nilai keberlanjutan dimensi teknologi usaha peternakan ayam.

248
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

Dalam dimensi teknologi, pemilihan atribut- dan keberlanjutan dalam proses produksi peternakan
atribut yang mempengaruhi keberlanjutan usaha ayam. Atribut ini mencakup peralatan dan teknologi
peternakan ayam ras pedaging dengan pola kemitraan yang digunakan dalam administrasi obat dan vaksin
didasarkan pada faktor-faktor yang berkaitan dengan kepada ayam. Penggunaan peralatan yang tepat dan
penggunaan teknologi dan peralatan dalam usaha standar dalam administrasi obat dan vaksin dapat
peternakan. Atribut-atribut ini dipilih karena mempengaruhi efektivitas pengobatan dan vaksinasi,
berpotensi memberikan gambaran yang lebih serta kesehatan ayam secara keseluruhan. Pemilihan
komprehensif tentang aspek teknologi yang terkait atribut perlengkapan obat dan vaksin bertujuan
dengan keberlanjutan usaha peternakan ayam. untuk memperhatikan teknologi yang mendukung
Atribut tipe kandang mencerminkan jenis kandang manajemen kesehatan hewan yang baik dalam usaha
yang digunakan dalam usaha peternakan ayam. peternakan ayam (Enahoro et al., 2021). Terakhir
Pemilihan tipe kandang yang tepat dapat yaitu atribut tempat penyimpanan pakan dan jenis
berkontribusi pada kesejahteraan hewan, efisiensi pakan menggambarkan teknologi dan peralatan yang
pengelolaan, dan pengendalian risiko penyakit digunakan dalam penyimpanan pakan dan jenis
(McElwee & Bosworth, 2010). Pemilihan atribut ini pakan yang digunakan dalam usaha peternakan ayam.
bertujuan untuk memperhatikan teknologi yang Tempat penyimpanan pakan yang baik dan aman
digunakan dalam pengelolaan kandang yang sesuai dapat mempengaruhi kualitas pakan dan
dengan prinsip keberlanjutan. Atribut alat pemberian menghindari kerugian akibat kerusakan pakan
minum mencakup teknologi dan peralatan yang (Arwati, 2018). Pemilihan atribut ini bertujuan untuk
digunakan untuk memberikan air minum kepada memperhatikan teknologi yang mendukung
ayam. Alat pemberian minum yang efisien dan manajemen pakan yang baik dan efisien dalam usaha
higienis dapat mempengaruhi kualitas air minum, peternakan ayam. Tipe kandang merupakan atribut
kesehatan hewan, dan efisiensi penggunaan sumber dimensi teknologi dengan nilai sensitif tertinggi.
daya (Mishra et al., 2009). Pemilihan atribut ini Peternak secara umum menggunakan tipe kandang
bertujuan untuk memperhatikan teknologi yang panggung dengan jarak antara lantai kandang dengan
mendukung manajemen air yang baik dalam usaha tanah sekitar 1,5 - 2 m. Dinding terpal dipasang dari
peternakan ayam. Selanjutnya atribut tipe lantai dasar lantai hingga atap, terpal dapat digulung agar
mencerminkan jenis lantai yang digunakan dalam pertukaran udara dari dalam kandang ke luar maupun
kandang ayam. Pemilihan tipe lantai yang sesuai sebaliknya dapat lancar. Pemilihan tipe kandang ini
dapat mempengaruhi kesejahteraan ayam, menurut peternak untuk menyesuaikan dengan
kenyamanan, serta pengelolaan kebersihan dan kondisi tanah yang kadang tidak rata, menjaga
sanitasi kandang. Pemilihan atribut ini bertujuan kondisi dalam kandang tidak terlalu panas saat musim
untuk memperhatikan teknologi lantai yang kemarau dan tidak terlalu sejuk saat musim
mendukung keberlanjutan usaha peternakan ayam. penghujan, serta memudahkan saat membersihkan
Atribut alat pemberian pakan mencakup kotoran ayam. Nadzir dkk., (2015) menyatakan tipe
teknologi dan peralatan yang digunakan untuk kandang panggung dibuat dengan tinggi sekitar 2-2,5
memberikan pakan kepada ayam. Alat pemberian m disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang
pakan yang efisien, akurat, dan terkontrol dapat Indonesia dengan tujuan memudahkan saat pekerja
mempengaruhi kualitas pakan, efisiensi pemberian membersihkan kotoran dan menghindari uap dari
pakan, dan kesehatan ayam (Yusuf & Al-Gizar, 2022). kotoran ayam terhirup kembali oleh ayam yang dapat
Pemilihan atribut ini bertujuan untuk mengganggu kesehatan ayam.
memperhatikan teknologi yang mendukung Atribut sensitif lainnya berupa alat pemberian
manajemen pakan yang baik dalam usaha peternakan minum telah menggunakan peralatan otomatis
ayam. Atribut perlengkapan sarana produksi sehingga meringankan pekerjaan tenaga kerja. Tipe
peternakan (sapronak) mencakup perlengkapan dan lantai kandang dibuat berlubang atau renggang agar
peralatan yang digunakan dalam produksi kotoran ayam langsung jatuh ke tanah saat
peternakan, seperti sarana pemanenan, pengolahan, dibersihkan sehingga tidak terjadi penumpukan
dan transportasi. Penggunaan peralatan yang efisien kotoran. Alat pemberian pakan masih menggunakan
dan tepat dapat meningkatkan efisiensi produksi, model semi otomatis yang harga pembeliannya tidak
mengurangi kerugian, dan memastikan kualitas terlalu mahal. Perlengkapan sarana produksi
produk. Pemilihan atribut ini bertujuan untuk pertanian yang dimiliki peternak secara umum sudah
memperhatikan teknologi yang mendukung efisiensi lengkap yaitu tempat air minum, tempat pakan, alat
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

pemanas (heater), tirai dan peralatan pendukung Selanjutnya atribut kelompok ternak, atribut
lainnya seperti alat pembersih sehingga kegiatan akan ini mencakup keberadaan dan peran kelompok
dapat berjalan lancar dan efisien. Obat dan vaksin ternak dalam kemitraan. Kelompok ternak dapat
telah lengkap disediakan oleh pihak mitra sehingga berfungsi sebagai wadah bagi peternak untuk
peternak tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan berkolaborasi, bertukar informasi, dan memperkuat
usaha ternaknya. Adapun tempat penyimpan pakan hubungan sosial (Nkukwana, 2018). Pemilihan
berupa gudang yang berada dekat dengan kandang atribut ini bertujuan untuk memperhatikan pengaruh
sehingga pakan tetap terjaga kualitasnya dan mudah kelompok ternak dalam pembentukan kelembagaan
diambil saat dibutuhkan. Untuk jenis pakan yang dan keberlanjutan kemitraan. Atribut aturan
digunakan oleh peternak adalah pelet atau pakan kerjasama mencakup peraturan, norma, dan tata
komersial yang dihasilkan oleh industri makanan tertib yang mengatur kerjasama antara peternak dan
ternak dengan alasan memiliki kandungan gizi yang mitra dalam kemitraan. Aturan kerjasama yang jelas
cukup dan berkualitas untuk pertumbuhan dan dan saling menguntungkan dapat membantu
kesehatan ternak, pendapat ini juga dikemukakan mengelola konflik, memperkuat kepercayaan, dan
oleh (Premarathne & Samarasinghe, 2020) bahwa mendorong komitmen jangka panjang antara pihak-
peternak ayam pedaging lebih sering memberi pakan pihak yang terlibat (Enahoro et al., 2021). Pemilihan
komersil karena lebih mudah didapat dan praktis atribut ini bertujuan untuk memperhatikan peran
diberikan meskipun relatif mahal karena bahan baku aturan kerjasama dalam membentuk struktur
impor yang digunakan. kelembagaan yang berkelanjutan.
Berdasarkan analisis leverage diperoleh hasil
Dimensi Kelembagaan atribut yang sensitif adalah kelompok ternak,
Dimensi kelembagaan diperkirakan partisipasi peternak dan mitra serta aturan kerjasama.
dipengaruhi oleh atribut-atribut kemitraan, Secara umum peternak menyatakan tidak mengikuti
partisipasi peternak dan mitra, kelompok ternak dan kelompok peternak bahkan tidak pernah mengetahui
aturan kerjasama. Dalam dimensi kelembagaan, adanya kelompok peternak disekitar peternakan,
pemilihan atribut-atribut yang mempengaruhi padahal keberadaan kelompok peternak akan
keberlanjutan usaha peternakan ayam ras pedaging memberikan manfaat bagi peternak yaitu untuk
dengan pola kemitraan didasarkan pada faktor-faktor saling bertukar informasi dan menyelesaikan
yang berkaitan dengan struktur kelembagaan, permasalahan bersama. Menurut Hadirin (2020),
interaksi antarpihak, dan pengaturan kerja sama dengan sistem peternak yang berkelompok maka
dalam kemitraan tersebut. Atribut-atribut ini dipilih posisi tawar peternak akan lebih kuat menghadapi
karena berpotensi memberikan gambaran tentang perusahaan mitra dan juga peternak besar lain.
aspek kelembagaan yang terkait dengan Interaksi yang berlangsung antar peternak akan
keberlanjutan usaha peternakan ayam. Atribut menjadi media untuk terjadinya proses belajar dan
kemitraan mencakup karakteristik dan elemen perubahan perilaku ke arah yang lebih baik apabila
penting dalam hubungan kemitraan antara peternak dilakukan dengan pendekatan kelompok dan
ayam ras pedaging dengan mitra. Hal ini meliputi didukung oleh tenaga penyuluh yang berkompeten.
peran, tanggung jawab, kewajiban, dan mekanisme Partisipasi peternak dan mitra dalam pengambilan
kerjasama yang diatur dalam kemitraan. Pemilihan keputusan menjadi atribut sensitif selanjutnya, hal ini
atribut ini bertujuan untuk memperhatikan faktor- karena seluruh responden menyatakan peternak
faktor yang berpengaruh pada dinamika hubungan tidak dapat memberikan pertimbangan atau usulan
kelembagaan dalam kemitraan. Atribut Partisipasi atas kesepakatan dengan mitra (perusahaan) dan
peternak dan mitra mencakup tingkat partisipasi hanya mengikuti ketentuan yang dibuat oleh mitra.
peternak dan mitra dalam pengambilan keputusan, Kondisi ini juga dikemukakan oleh Indarsih dkk.,
pelaksanaan kegiatan, dan pengelolaan usaha. (2010) dan Suryanti dkk., (2019) bahwa peternak
Tingkat partisipasi yang tinggi dapat mencerminkan bermitra dengan perusahaan namun mereka berada
adanya keterlibatan dan pemberdayaan peternak dan pada posisi yang rendah dan tidak dapat memberikan
mitra, serta peningkatan kualitas kerjasama (Yusuf & usulan atas isi kesepakatan yang telah ditetapkan
Al-Gizar, 2022). Pemilihan atribut ini bertujuan perusahaan. Rendahnya kapasitas kemitraan
untuk memperhatikan peran partisipasi dalam peternak menyebabkan sulit untuk mengembangkan
keberlanjutan dan efektivitas kelembagaan dalam usahanya.
usaha peternakan ayam.

250
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

Aturan kerjasama 6,58

Kelompok ternak 12,90

Attribute Partisipasi peternak dan mitra 9,85

Modal kemitraan 4,75

0 2 4 6 8 10 12 14

Perubahan RMS jika salah satu atribut dihilangkan

(a)

Rap-USAP Dimensi Kelembagaan


80
Sumbu X: Status Keberlanjutan

Up
60 Real Teknologi
40
20 Bad Good Reference
anchors
0
-20 0 20 40 60 80 100 120 Anchors

-40
-60
Down
Status Y: Status Keberlanjutan
(b)
Gambar 8. (a) Atribut sensitif dan (b) nilai keberlanjutan dimensi kelembagaan usaha peternakan ayam.

Atribut sensitif selanjutnya adalah aturan terhadap tanah dan udara sementara dampak
kerjasama dalam kemitraan. Pengaturan kerjasama terhadap air tidak ditemukan dan dirasakan
kemitraan diperlukan guna menciptakan kondisi masyarakat sekitar. Dampak terhadap sarana adalah
yang aman dalam sistem kerjasama agar tidak rusaknya jalan yang digunakan peternak dan
merugikan satu pihak serta membangun otonomi masyarakat. Adapun terhadap udara adalah bau yang
bagi seluruh petani maupun peternak (Asai et al., tidak sedap dan adanya lalat yang cukup banyak.
2018). Seluruh responden menyatakan aturan Keberlanjutan usaha peternakan berdasarkan
kerjasama ada dalam bentuk tertulis dan disepakati dimensi ekologi, ekonomi, sosial budaya dan
bersama serta menjadi bukti kerjasama. Namun teknologi berada pada kategori cukup berkelanjutan,
peternak tidak sepenuhnya terlibat dalam sedangkan dimensi kelembagaan pada kategori
penyusunan isi perjanjian, sehingga kurang kurang berkelanjutan. Dalam mencapai
memahami isi perjanjian. Beberapa hal yang ada keberlanjutan, perlu ada perhatian khusus terhadap
dalam perjanjian seperti waktu pemanenan, kualitas semua dimensi dan atributnya masing-masing. Hal
dan jumlah DOC serta harga ayam. Suryanti dkk., ini melibatkan peran pemerintah, lembaga terkait,
(2019) menyatakan aturan kerjasama merupakan hal dan peternak itu sendiri dalam mengembangkan
penting dalam kemitraan usaha peternakan ayam, kebijakan, regulasi, dan mekanisme pengawasan yang
pelanggaran/ kesalahan terhadap perjanjian yang ada lebih efektif. Diperlukan kerja sama antara semua
akan merugikan peternak. pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa
praktik peternakan dilakukan secara bertanggung
SIMPULAN jawab dan sesuai dengan standar keberlanjutan.

Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh


usaha peternakan ayam ras pedaging adalah dampak
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

DAFTAR PUSTAKA peternakan ayam pedaging di Desa Ujung Baru


Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut
Abdel-Shafy, HI, and MSM Mansour. 2018. Solid Provinsi Kalimantan Selatan. EnviroScienteae.
waste issue: Sources, composition, disposal, 9(2): 72–80.
recycling, and valorization. Egyptian Journal Hadirin, IM. 2020. Peran Kemitraan untuk
of Petroleum. 27(4): 1275–1290. Meningkatkan Perekonomian Peternak Itik
Adawiyah, CR. 2017. Urgensi komunikasi dalam Pedaging dalam Perspektif Ekonomi Islam
kelompok kecil untuk mempercepat proses (Studi Kasus pada CV Angsoka Frozen Food
adopsi teknologi pertanian. Forum Penelitian (AFF) Kediri). IAIN Kediri.
Agro Ekonomi. 35(1): 59–74. Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian.
Almar, AS. 2022. Analisis Penerapan Etika Bisnis Penerbit Andi. Yogyakarta
Islam pada Pengelolaan Usaha Peternakan Harahap, DN, S Fitrana, NP Bawamenewi, LE Diana
Ayam (Studi pada Usaha Peternakan Ayam dan Mardiana. 2019. Pengolahan limbah
Desa Tanjung Sari Kecamatan Natar kotoran ayam petelur di Peternakan Bangun
Kabupaten Lampung Selatan). UIN Raden Rezeki Desa Tuntungan I Kecamatan Pancur
Intan Lampung. Batu. Jurnal Pengabdian Mitra Masyarakat.
Arifin, B. 2004. Analisis ekonomi pertanian 1(1): 1–8.
Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Harahap, S. 2018. Studi kelayakan bisnis pendekatan
36(2): 80–99. integratif. Jurnal Buletin Pertanian. 43(2): 55–
Asai, M, M Moraine, J Ryschawy, J De Wit, AK 67.
Hoshide and G Martin. 2018. Critical factors Hasnan, NZN, RK Basha, NAM Amin, SHM Ramli,
for crop-livestock integration beyond the farm JYH Tang, dan N Aziz. 2022. Analysis of the
level: A cross-analysis of worldwide case most frequent nonconformance aspects related
studies. Land Use Policy. 73: 184–194. to Good Manufacturing Practices (GMP)
Awasthi, SK, M Kumar, S Sarsaiya, V Ahluwalia, H among small and medium enterprises (SMEs)
Chen, G Kaur, R Sirohi, R Sindhu, P Binod and in the food industry and their main factors.
A Pandey. 2022. Multi-criteria research lines Food Control. 141: 109205.
on livestock manure biorefinery development Hu, Y, H Cheng and S Tao. 2017. Environmental and
towards a circular economy: From the human health challenges of industrial
perspective of a life cycle assessment and livestock and poultry farming in China and
business models strategies. Journal of Cleaner their mitigation. Environment International.
Production. 341: 130862. 107: 111–130.
Dewi, R, M Azis, A Rauf, R Sahabuddin and A Karim. Indarsih, B, MH Tamsil and MP Nugroho. 2010. A
2022. Empowering communities on the Study of contract broiler production in
feasibility of local chicken livestock business lombok, NTB: An opportunity of introducing
in South Sulawesi Province, Indonesia. syariah partnership. Media Peternakan. 33(2):
Specialusis Ugdymas. 1(43): 11034–11045. 124–130.
Enahoro, D, A Galiè, Y Abukari, GH Chiwanga, TR Kalio, GA, and BB Okafor. 2012. Response of broilers
Kelly, J Kahamba, FA Massawe, F Mapunda, H to two management systems of housing in
Jumba and G Weber. 2021. Strategies to Etche Local Government Area of Rivers State,
upgrade animal health delivery in village Nigeria. Asian Journal of Agriculture and
poultry systems: perspectives of stakeholders Rural Developmet. 2(2): 184–188.
from northern Ghana and central zones in Kavanagh, P, and TJ Pitcher. 2004. Implementing
Tanzania. Frontiers in Veterinary Science. 8: Microsoft Excel Software For Rapfish.
611357. Fisheries Centre Research Reports. 12(2):
Fakihuddin, F, TT Suhariyanto dan M Faishal. 2020. 75pp.
Analisis Dampak Lingkungan dan Persepsi Koltes, JE, JB Cole, R Clemmens, RN Dilger, LM
Masyarakat terhadap Industri Peternakan Kramer, JK Lunney, ME McCue, SD McKay,
Ayam (Studi Kasus pada Peternakan di Jawa RG Mateescu, and BM Murdoch. 2019. A
Tengah). Jurnal Teknik Industri. 10(2): 191– vision for development and utilization of high-
199. throughput phenotyping and big data
Fitrah, H. 2013. Analisis break even point usaha analytics in livestock. Frontiers in Genetics.

252
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

10: 1197. Historical Perspective, 277–301.


Lubis, TA, dan Firmansyah. 2018. Buku_Tata Kelola Rachmawati, S. 2000. Upaya pengelolaan lingkungan
dan Perilaku Bisnis Para Pedagang Sayur, usaha peternakan ayam. Wartazoa. 9(2): 73–
Pedagang Ikan, Pedagang Daging dan Ayam di 80.
Pasar Tradisional. Salim Media Indonesia. Rodenburg, TB, MF Giersberg, P Petersan, and S
Yusuf, MY, dan MR Al-Gizar. 2022. Teknik Shields. 2022. Freeing the hens: Workshop
Manajemen dan Pengelolaan Hewan outcomes for applying ethology to the
Percobaan (Memahami Perawatan Dan development of cage-free housing systems in
Kesejahteraan Hewan Percobaan). Universitas the commercial egg industry. Applied Animal
Negeri Makassar. Behaviour Science. 251: 105629.
Mastuti, R. 2018. Analisis Keberlanjutan Ekonomi Romero, M, Y Luo, B Su, and S Fuentes. 2018.
Usaha Sapi Perah Di Kota Batu Untuk Vineyard water status estimation using
Pengembangan Kawasan Ternak. INA-Rxiv. multispectral imagery from an UAV platform
doi:10.31227/osf.io/dkqjc. and machine learning algorithms for irrigation
McElwee, G, and G Bosworth. 2010. Exploring the scheduling management. Computers and
strategic skills of farmers across a typology of Electronics in Agriculture. 147: 109–117.
farm diversification approaches. Journal of Roriz, GD, MKDVC Delphino, IA Gardner, and VSP
Farm Management. 13(12): 819–838. Gonçalves. 2017. Characterization of tilapia
Mehdi, B, B Lehner, and R Ludwig. 2018. Modelling farming in net cages at a tropical reservoir in
crop land use change derived from influencing Brazil. Aquaculture Reports. 6: 43–48.
factors selected and ranked by farmers in Rusdiana, S, and A Maesya. 2017. Pertumbuhan
North temperate agricultural regions. Science ekonomi dan kebutuhan pangan di Indonesia.
of the Total Environment. 631: 407–420. Agriekonomika. 6(1): 12–25.
Mishra, A, C Wilson, and R Williams. 2009. Factors Saragih, IK, D Rachmina, dan B Krisnamurthi. 2020.
affecting financial performance of new and Analisis status keberlanjutan perkebunan
beginning farmers. Agricultural Finance kelapa sawit rakyat Provinsi Jambi. Jurnal
Review. 69(2): 160–179. Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian
Murni, MC. 2009. Mengelola Kandang dan Peralatan Agribusiness). 8(1): 17–32.
Ayam Pedaging. Departemen Pendidikan Setiawan, WI, dan MWD Dahlan. 2017. Analisa
Indonesia, Direktorat Jenderal Peningkatan usaha peternakan ayam broiler pola kemitraan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. di Kecamatan Sumberejo Kabupaten
Musyadar, A. 2017. Buku Ajar Manajemen Bojonegoro. Jurnal Ternak. 8(2):
Agribisnis. Pusat Pendidikan Pertanian. 10.30736/jy.v8i2.20.
BPPSDMP. Singh, K, and S Sundar. 2020. A hybrid genetic
Nababan, BO, YD Sari, dan M Hermawan. 2008. algorithm for the degree-constrained
Tinjauan Aspek ekonomi keberlanjutan minimum spanning tree problem. Soft
perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Computing. 24(3): 2169–2186.
Tegal Jawa Tengah. Buletin Ekonomi Arwati, SP. 2018. Pengantar Ilmu Pertanian
Perikanan. VIII(2): 50–68. Berkelanjutan. Penerbit Inti Mediatama.
Nadzir, A Tusi, dan A Haryanto. 2015. Evalusai Suryanti, R, Sumardjo, Syahyuti, dan P Tjitropranoto.
desain kandang ayam broiler di Desa Rejo 2019. Keberlanjutan usaha peternakan ayam
Binangun Raman Utara Lampung Timur. ras pedaging pada pola kemitraan. Pangan.
Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 4(4): 255– 28(3): 213–226.
266. Suyitman, SH Sutjahjo, C Herison, dan Muladno.
Nkukwana, TT. 2018. Global poultry production: 2009. Status keberlanjutan wilayah berbasis
Current impact and future outlook on the peternakan di Kabupaten Situbondo untuk
South African poultry industry. South African pengembangan kawasan agropolitan. Agro
Journal of Animal Science. 48(5): 869–884. Ekonomi. 27(2). 165–191.
Premarathne, S, and K Samarasinghe. 2020. Animal https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21082/jae.
feed production in Sri Lanka: Past present and v27n2.2009.165-191
future. Agricultural Research for Sustainable Wahyuni, E, ST Ranti, and A Sulistyo. 2022. Analysis
Food Systems in Sri Lanka: Volume 1: A of willingness to pay and willingness to accept

253
Jurnal Agrikultura 2023, 34 (2): 237-254 Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan …
ISSN 0853-2885

for the existence of broiler chicken farm. IOP Terpadu Bangka Botanical Garden
Conference Series: Earth and Environmental Pangkalpinang. Prosiding Seminar Nasional
Science. Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan
Widyastuti, FR, Purwanto, dan Hadiyanto. 2013. Lingkungan Dalam Mewujudkan
Upaya pengelolaan lingkungan usaha Pembangunan Berkelanjutan, 237, 81–85.
peternakan sapi di Kawasan Usahatani

254

You might also like