You are on page 1of 16

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

PELATIHAN MANDIRI DALAM PLATFORM MERDEKA MENGAJAR


DENGAN TOPIK ASESMEN SMP-SMA/SMK/
PAKET B-C

21 Maret 2023 s.d 18 April 2023

Pola: 30 JP

Penyelenggara
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sekretariat Ditjen GTK

Disusun Oleh:

Nama : Atika Imania, S.Pd.I


NIP : 199001162019022004
Unit Kerja : SMP Negeri 9 Salatiga
SMP NEGERI 9 SALATIGA
Jl Pemuda No. 7-9 Salatiga
IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Salatiga


2. Nama Guru : Atika Imania, S.Pd.I
3. NIP : 199001162019022004
4. Pangkat/Golongan Guru : Penata Tk. I / III/b
5. Alamat Sekolah :
 Jalan : Pemuda No 7-9
 Kabupaten/Kota : Kota Salatiga
 Telpon : 0298 - 326265
6. Mengajar Mata Pelajaran : PAI
7. SK Pengangkatan
A. Sebagai CPNS
 Pejabat yang mengangkat : Walikota Salatiga
 Nomor SK :
 Tanggal SK :
B. Pangkat Terakhir
 Pejabat yang mengangkat : Walikota Salatiga
 Nomor SK :
 Tanggal SK :
8. Alamat Rumah
 Jalan : Jl. Mutiara No 30 Candiwesi Bugel Salatiga
 Kabupaten/Kota : Salatiga
 Provinsi : Jawa Tengah
 Telpon :-
 HP : 085640505714
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

1. Nama Kegiatan Pelatihan Mandiri Dalam Platform Merdeka


Mengajar Dengan Topik Asesmen SMP-
SMA/SMK/Paket B-C

2. Identitas Penulis
a. Nama Lengkap Atika Imania, S.Pd.I
b. Jenis Kelamin Perempuan
c. Pangkt/Gol Penata Tk. I / III/b
d. NIP 199001162019022004
e. Unit Kerja SMP Negeri 9 Salatiga
f. Kota Salatiga
g. Provinsi Jawa Tengah

Laporan telah disetujui oleh Koordinator PKB dan disahkan oleh Kepala SMP Negeri 9
Salatiga pada:

Tanggal : 5 Mei 2023


Tempat : Salatiga

Menyetujui
Koordinator PKB Penyusun

Tyas Astuti, M.Pd. Atika Imania, S.Pd.I


NIP. 19830321 200604 2 011 NIP. 199001162019022004

Mengesahkan
Kepala SMP Negeri 9 Salatiga

Yati Kurniawati, M.Pd


NIP. 19761102 200212 2 003
LAPORAN KEGIATAN

A. LATAR BELAKANG
Kebijakan kurikulum merdeka menuntut para pendidik untuk mengajar dengan
memperhatikan kebutuhan peserta didik dan meningkatkan kecakapan literasi dan
numerasi melalui pendekatan yang lebih terarah. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong
peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas. Implementasi kurikulum merdeka yaitu
menggali potensi terbesar para pendidik dan peserta didik untuk berinovasi dan
meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Pendidik diharapkan mampu
mengembangkan kreativitas mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran dan
melaksanakan proses pembelajaran yang bermuara pada pencapaian kompetensi peserta
didik secara komprehensif sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Platform merdeka mengajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek sangat
mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid. Platform merdeka mengajar ini
menyediakan: 1) Pelatihan mandiri, 2) Perangkat ajar, 3) Asesmen murid, 4) Bukti karya
saya, dan lain sebagainya.
Kurikukulum merdeka merupakan kurikulum yang menggunakan paradigm baru,
sehingga guru harus memahaminya sebagai dasar pelaksanaan atau implementasi
kurikulum merdeka, untuk itu perlu kiranya guru untuk mempelajari pelatihan mandiri di
PMM untuk topik kurikulum merdeka.

B. Nama Kegiatan
Pelatihan Mandiri Dalam Platform Merdeka Mengajar Dengan Topik Asesmen SMP-
SMA/SMK/Paket B-C

C. Waktu Pelaksanaan
21 Maret 2023 s.d 18 April 2023
D. Tempat
Daring

E. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Pendidik memahami makna asesmen
2. Pendidik memahami dulu karakteristik dan fungsi asesmen formatif dan sumatif
3. Pendidik dapat menggunakan format asesmen tersebut sesuai kebutuhan

F. Deskripsi Materi

Penilaian konvensional cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik.
Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari
proses pembelajaran. Pemanfaatan penilaian bukan sekadar mengetahui pencapaian hasil
belajar, justru yang lebih penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam proses belajar. Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui
tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment
for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai
pembelajaran).

1. Assessment of learning
Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun
atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap
pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan
terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, berarti pendidik
tersebut melakukan assessment of learning. Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah,
dan berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan assessment of learning (penilaian
hasil elajar).

2. Assessment for learning


Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar.
Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap
proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan
belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk
meningkatkan performan dalam memfasilitasi peserta didik. Berbagai bentuk penilaian
formatif, misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk kuis merupakan contoh-
contoh assessment for learning (penilaian untuk proses belajar).

3. Assessment as learning
Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan assessment for learning,
yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara
aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar
teman merupakan contoh assessment as learning. Dalam assessment as learning peserta
didik juga dapat dilibatkan dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun
rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Selama ini assessment of learning paling dominan dilakukan oleh pendidik
dibandingkan assessment for learning dan assessment as learning. Penilaian pencapaian
hasil belajar seharusnya lebih mengutamakan assessment as learning dan assessment for
learning dibandingkan assessment of learning.

Terdapat lima prinsip asesmen pada Kurikulum Merdeka yang harus diketahui oleh tenaga
pendidik agar dapat melakukan penyusunan rencana asesmen yang baik. Prinsip-prinsip
asesmen yaitu:
1. Asesmen adalah bagian terpadu dari proses pembelajaran yang berperan memfasilitasi
pembelajaran serta menyediakan informasi yang holistik untuk tenaga pendidik, peserta
didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai fungsi asesmen, namun dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen, supaya dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan efektif.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid, proporsional, dan dapat dipercaya (reliable),
sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar serta menentukan
langkah selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, dengan isi yang berfokus pada karakter dan kompetensi yang dicapai siswa,
serta strategi yang dapat dilakukan selanjutnya.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, tenaga pendidik, dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
G. Bukti Aksi Nyata

LAPORAN AKSI NYATA


TOPIK 4. ASESMEN SMP - SMA/SMK/ PAKET B - C
MELAKUKAN ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN
“DIAGNOSTIK NON KOGNITIF GAYA BELAJAR”

Dalam pembelajaran paradigma baru, pelaksanaan asesmen diharapkan lebih berorientasi


kepada keseluruhan proses belajar murid. Asesmen harus disesuaikan dengan kompetensi dan
tujuan belajar murid, dan dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliabel) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah
selanjutnya.
Terdapat 3 pendekatan asesmen yang bisa diterapkan yaitu:
1. Asesmen diagnostik: di awal pembelajaran atau memasuki topik baru untuk mengetahui
kapasitas murid di kelas
2. Asesmen formatif: terintegrasi dengan proses pembelaajran yang lebih mampu melibatkan
dan melihat kemajuan belajar murid yang lebih mendalam (penilaian diri, penilaian antar
teman, refleksi metakognitif)
3. Asesmen sumatif: dilakukan di akhir pembelajaran materi untuk menguatkan konfirmasi
capaian hasil belajar.
Ketiganya dapat dilaksanakan dengan metode dan teknik yang beragam, yatiu teknik observasi,
teknik asesmen performa, tes tertulis/lisan.
Pada Aksi Nyata kali ini, saya mengambil contoh asesmen diagnostik non kognitif, terutama
pada gaya belajar murid.

Proses dalam merumuskan Asesmen awal pembelajaran:


A. Asesmen yang dibuat adalah asesmen diagnostik non kognitif “Gaya Belajar”
B. Yang paling menantang dalam proses ini adalah, asesmen diagnostik non kognitif belum
pernah saya lakukan sebelumnya, sehingga ini adalah hal yang baru bagi saya.
C. Perubahan sikap yang Saya alami saat melakukan aksi nyata:
Sebelumnya saya melakukan pembelajaran tanpa memperhatikan gaya belajar murid. Dalam
pembelajaran yang harus berkelompok, saya hanya membagi kelompok berdasarkan
pemerataan jumlah murid laki-laki dan perempuan, tanpa memperhatikan gaya belajar
mereka. Setelah melakukan Aksi Nyata ini, saya lebih mudah mengelompokkan murid sesuai
dengan gaya belajar mereka, sehingga kerja kelompok lebih aktif, dan mempermudah saya
dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid.

D. Pengetahuan dan keterampilan baru yang didapatkan dari proses ini:


Pengetahuan yang saya peroleh, saya jadi memahami tentang asesmen awal pembelajaran,
khususnya tentang asesmen diagnostik non kognitif. Keterampilan baru yang didapat adalah
saya bisa membuat sebuah asesmen diagnostik non kognitif untuk murid yang nantinya
akan menjadi dasar bagi saya untuk mengukur aspek gaya belajar dari peserta didik
sebelum memulai pembelajaran untuk mempermudah saya dalam pengelompokkan murid.

E. Hal berbeda yang akan Saya terapkan setelah melakukan aksi nyata ini:
Saya akan lebih memperhatikan bahwa setiap anak itu unik dan mempunyai cara-cara
khusus untuk belajar sesuai dengan bakat atau kecerdasan bawaan yang mereka miliki.
Saya akan mengelompokkan murid sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga
pembelajaran bisa berdiferensiasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang nyaman dan
menyenangkan.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Murid mampu membuat desain blog

STRATEGI PEMBELAJARAN:
Murid diberi penjelasan tentang asesmen diagnostik non kognitif “dan tujuan mengapa
dilaksanakan asesmen diagnostik
Sebelum pembelajaran, saya membuat rancangan asesmen diagnostik non kognitif
terutama pada Gaya Belajar agar saya bisa melaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi sesuai dengan gaya belajar murid-murid, sehingga hasil belajar bisa
optimal

RANCANGAN ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF


“GAYA BELAJAR”

NAMA LENGKAP :
KELAS/NO. :

Petunjuk:
1. Terdapat 3 naskah kuisioner yang disiapkan, peserta didik dapat menggunakan salah satu
kuisioner untuk di isi
2. Baca dengan seksama uraian kuisioner dibawah ini
3. Pilih salah satu jawaban a / b/ c sesuai dengan kecenderungan anda

1. Pada waktu pembelajaran untuk tes, saya akan


a. Membaca catatan, membaca judul dan sub judul dalam buku, dan melihat diagram dan
ilustrasi
b. Meminta seseorang memberi anda pertanyaan, atau menghafat dalam hati sendirian
c. Membuat catatan pada kartu dan membuat model atau diagram

2. Saat saya mendengarkan musik, saya akan…


a. berkhayal (melihat benda-benda yang sesuai dengan musik yang sedang
didengarkan)
b. berdendang mengikuti alunan musik tersebut
c. bergerak mengikuti musik tersebut, mengetukkan kaki mengikuti irama, dan sebagainya

3. Pada waktu memecahkan masalah, saya akan…


a. membuat daftar, mengatur langkah, dan mengeceknya setelah langkah itu
dikerjakan
b. menelpon teman atau ahli untuk membicarakan masalah tersebut
c. menguraikan (menganalisa) masalah itu atau melakukan semua langkah yang anda
pikirkan

4. Jika saya ingin membaca untuk hiburan, yang saya pilih adalah …
a. buku perjalanan dengan banyak gambar di dalamnya
b. cerita misteri yang penuh dengan percakapan di dalamnya
c. buku yang dapat menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah anda

5. Untuk mempelajari bagaimana cara kerja komputer, maka saya akan


a. menonton film tentang cara kerja komputer
b. mendengarkan seseorang menjelaskan cara kerja computer
c. membongkar komputer dan mencoba menemukan sendiri cara kerjanya
6. Jika memasuki museum ilmu pengetahuan, yang saya lakukan kertama kali adalah …
a. melihat sekeliling dan menemukan peta yang menunjukkan lokasi berbagai benda yang
dipamerkan
b. berbicara dengan penjaga museum dan bertanya kepadanya tentang benda-benda yang
dipamerkan
c. melihat pada benda pertama yang kelihatan menarik, dan baru kemudian membaca
petunjuk lokasi benda-benda lainnya

7. Kelas yang lebih suka saya ikuti adalah


a. kelas melukis
b. kelas music
c. kelas olah raga

8. Ekspresi yang saya lakukan ketika merasa senang adalah …


a. meringis (tersenyum)
b. berteriak dengan senang
c. melompat dengan senang

9. Seandainya berada pada suatu pesta, yang paling saya ingat pada keesokan harinya
adalah …
a. muka orang-orang dalam pesta, tetapi bukan namanya
b. nama orang-orang dalam pesta, tetapi bukan mukanya
c. sesuatu yang anda lakukan dan katakan selama dalam pesta

10.Ketika mempelajari keterampilan baru, saya paling senang


a. Melihat yang dilakukan oleh guru
b. Membicarakannya dengan guru tentang hal yang seharusnya saya lakukan
c. Mencoba sendiri dan mengerjakan sesudahnya

11.Ketika memilih makanan dari menu, saya cenderung:


a. Membayangkan wujud makanan itu
b. Mendiskusikan pilihan menu sendiri atau dengan teman dekat
c. Membayangkan seperti apa rasa makanan itu

12.Ketika mendengarkan sebuah grup band, saya cenderung:


a. Memperhatikan anggota band dan penonton lain
b. Mendengarkan liriknya dan musiknya
c. Bergerak mengikuti irama

13.Pada waktu akan bercerita, saya memilih untuk


a. Menulisnya
b. menceritakannya dengan suara keras
c. memerankannya

14.Yang paling mengganggu saya saat saya sedang mencoba untuk berkonsentrasi adalah ….
a. gangguan visual
b. suara gaduh
c. gangguan lainnya seperti rasa lapar, sepatu yang sempit, atau rasa khawatir

15.Ingatan pertama saya adalah:


a. Melihat sesuatu
b. Mendengarkan sesuatu
c. Melakukan sesuatu
16.Ketika saya cemas, saya akan:
a. Memvisualkan skenario terburuk
b. Banyak bicara dalam hati tentang apa yang paling saya khawatirkan
c. Tidak bisa duduk tenang, terus menerus berkeliling, dan memegang sesuatu

17.Ketika saya marah, saya akan:


a. cemberut atau memperlihatkan muka marah
b. berteriak atau “mengamuk”
c. menghentakkan kaki dengan keras dan membanting pintu

18. Jika akan menghadapi ulangan, kamu mudah hafal jika:


a. Membolak-balik buku membaca materi ulangan.
b. Membaca materi ulangan sambil mengucapkannya keras-keras.
c. Berjalan bolak-balik sambil menghafal

19.Untuk mengisi waktu luang, saya lebih suka …


a. Menonton televisi atau menyaksikan pertunjukan
b. Mendengarkan radio, musik, atau membaca
c. Melakukan permainan atau bekerja dengan menggunakan tangan

20.Ketika mengajarkan sesuatu kepada orang lain, saya lebih suka …


a. Menunjukkannya
b. Menceritakannya
c. Mendemonstrasikannya dan meminta mereka untuk mencobanya
LEMBAR ANALISIS DAN REKOMENDASI

Nama Lengkap :…
Kelas/No. :…

Kesimpulan Hasil Tes dan Rekomendasi

Apabila jawaban yang paling  Murid dengan kecenderungan gaya belajar visual
banyak adalah A  Murid yang tergolong tipe ini memiliki kemampuan belajar dengan melihat.
Memiliki indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Mampu mengingat kata-
kata, peta, bagan, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk.

Apabila jawaban yang paling  Murid memiliki kecenderungan gaya belajar auditori.
banyak adalah B  Murid yang tergolong auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik
dan lebih terfokus. Mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara
mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau
memahami soal cerita.

Apabila jawaban yang paling  Murid memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik.
banyak adalah C  Murid yang tergolong tipe ini akan efektif jika belajar dengan melibatkan gaya
gerak. Mereka sensitif menyerap pelajaran melalui gerakan, sentuhan, tekstur
dan indra perabaan. Serta hal seperti olahraga, menari, memainkan musik,
percobaan laboratorium, dan lainnya.
Apabila jawaban A dan B sama  Murid memiliki gabungan gaya belajar visual dan auditori.
banyak  Ada hal tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar visual, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika
menggunakan gaya belajar auditori. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar
digunakan, akan lebih optimal.
Apabila jawaban A dan C sama  Murid memiliki gabungan gaya belajar visual dan kinestetik.
banyak  Ada hal tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar visual, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika
menggunakan gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar
digunakan, akan lebih optimal.
Apabila jawaban B dan C sama  Murid memiliki gabungan gaya belajar auditori dan kinestetik.
banyak  Ada hal tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar auditori, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika
menggunakan gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar
digunakan, akan lebih optimal.
SOAL ASESMEN DIAGNOSTIK DIKIRIM MELALUI GOOGLE FORM
HASIL TES DAN REKOMENDASI

HASIL TES DAN REKOMENDASI GAYA BELAJAR KELAS IX-H


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

JUMLAH
JAWABAN MURID JAWABAN REKOMENDASI
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 GAYA BELAJAR
A B C
1 ALEYA VITRIA HARTANTI C B C B C C C A C B C B C C B B A A B A 4 7 9 KINESTETIK
2 ALFI PUTRA GINANJAR A A B A B C B A C C C B B C C B A C C C 6 5 9 KINESTETIK
VISUAL DAN
3 ANGGITA RAHMA NARESWARI AZKI A C A A B C B A B C C B A C C B A B A B 7 7 6 AUDITORI
AUDITORI DAN
4 AZZAHRA YUTHA AMANDA B B C B B C B B C C C A A C B B A A C C 4 8 8 KINESTETIK
VISUAL DAN
5 BELA DEWIS GUSTIA SUCIAYU C C C B B C A A C A B B C B A B A A A B 7 7 6 AUDITORI
6 BERLIANA TRIAS PRAMARETA A B C A B C B A C B C B C B C B B A B A 5 9 6 AUDITORI
7 DAVA FIRMANSYAH A C B B B A C A C C B B A C A B A B B B 6 9 5 AUDITORI
8 DAVINO ERSYAD NUGROHO A C C B B C C A C C C B A C C B A A B C 5 5 10 KINESTETIK
9 DEAVITA LIA OKTAVIANI A B C C A C B A C A C B A B A B A A B A 9 6 5 VISUAL
10 DESTA ARDANI YUDHISTIRA A B C B A C C A A A C A A B C B A A A C 10 4 6 VISUAL
VISUAL DAN
11 DITO ROJAB MAHENDRA A B B C B C C A B C A A B C A C A B A C 7 6 7 KINESTETIK
12 FARAH AWLIYA IZMI B A C B A A C A C C C A C B A B A C C C 7 4 9 KINESTETIK
13 FARDHAN MAULANA B C C A B C A C C C B B C C A A A A B C 6 5 9 KINESTETIK
AUDITORI DAN
14 IVANKA ABDEE PRATAMA A B A B B C B A C C B A C B A C A B C C 6 7 7 KINESTETIK
15 MELATI KUSUMA WARDHANI A C A A B C C A C B C B C C A B A A B B 6 6 8 KINESTETIK
16 MUHAMMAD JANUAR ARDIANSYAH A B C B A C A A C A C B C C B B B A C B 6 6 8 KINESTETIK
17 MUHAMMAD RIZKY RIYAN A A A A A C B B A B C A B C A C B A B A 10 6 4 VISUAL
18 MUHAMMAD TEGAR TRISTAN ATTALA A B C C A A B A A C B B A C B C A C C C 7 5 8 KINESTETIK
19 NADILLA SETYAWANTI B C C C B A C A C A C C A B C B A C A A 7 4 9 KINESTETIK
20 NASYAFA AURA KENCANA A B C B C C B A C A C B A C C B A A A C 7 5 8 KINESTETIK
21 NAZWA RAINA MEYSHA PUTRI A A C C A C C A C B C B A B A B A A B C 8 5 7 VISUAL
22 NOVA ANANDA A A A C A C C A A A C A A C C B A A C C 11 1 8 VISUAL
VISUAL DAN
23 RAFA RATNAMAIA ALISHA A A C A B C A C C A C A C B B B A B B C 7 6 7 KINESTETIK
24 REVALDO TAURA SETYAWAN A A C B B C C A C C B B C C C C A A C A 6 4 10 KINESTETIK
25 REZEETA DWI ANDHANI B B C A B B C A C C C B C B A C A B A C 5 7 8 KINESTETIK
26 RISMA AGUSTIN WAHYUNINGTIAS A B A C A C C C C B B B C C B B A A B C 5 6 9 KINESTETIK
27 RIZQI ADRIAN PUTRA A A C C A A C A C B B B B C C B A A C B 7 5 8 KINESTETIK
AUDITORI DAN
28 SARAH CHAMELIA C B C A B C A B C C C B B C B C A B B A 4 8 8 KINESTETIK
29 TITIS CIPTA CANDRA PURI A C A C B A C A C B A C C B C B A C A B 7 5 8 KINESTETIK
30 WAHRUL BUDI KURNIAWAN A B C C B A A A C C C B A B A B A C A C 8 5 7 VISUAL
RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah melakukan asesmen diagnostik non kognitif “Gaya Belajar”, maka rencana
tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah:
1. Dari hasil tes murid-murid, selanjutnya mengidentifikasi gaya belajar masing-
masing murid.
2. Menyampaikan ke murid-murid hasil dari identifikasi gaya belaajr mereka disertai
dengan penjelasan dari masing-masing gaya belajar:
a. Jika gaya belajar visual, maka murid yang tergolong tipe ini memiliki
kemampuan belajar dengan melihat. Memiliki indera pengelihatan yang tajam
dan teliti. Mampu mengingat kata-kata, peta, bagan, simbol- simbol, dan
lainnya yang berkaitan dengan bentuk.
b. Jika gaya belajar auditori, murid yang tergolong auditori memiliki indera
pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Mampu memahami sesuatu
lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses
menghafal, membaca, atau memahami soal cerita.
c. Jika gaya belajar kinestetik, murid yang tergolong tipe ini akan efektif jika
belajar dengan melibatkan gaya gerak. Mereka sensitif menyerap pelajaran
melalui gerakan, sentuhan, tekstur dan indra perabaan. Serta hal seperti
olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya.
d. Jika gaya belajar visual dan auditori, ada hal tertentu yang murid akan belajar
efektif jika menggunakan gaya belajar visual, dan ada hal lain yang murid
akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar auditori. Bahkan, kadang
jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih optimal.
e. Jika gaya belajar merupakan gabungan dari visual dan kinestetik, ada hal
tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar visual,
dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan
lebih optimal.
f. Jika gaya belajar merupakan gabungan dari auditori dan kinestetik, ada hal
tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar
auditori, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika menggunakan
gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan,
akan lebih optimal.
3. Dari hasil tes yang sudah tercapai, akan saya gunakan dalam melaksanakan
pembelajaran berdiferensiasi di kelas, baik diferensiasi konten, proses, maupun
produknya.
4. Saya mengelompokkan murid sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga
pembelajaran bisa berdiferensiasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang
nyaman dan menyenangkan.
REFLEKSI GURU
H. Penutup
Demikian laporan ini saya buat semoga bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

I. Matriks

Nama Kegiatan Pelatihan Mandiri Dalam Platform Merdeka Mengajar


dan Diklat Dengan Topik Asesmen SMP-SMA/SMK/Paket B-C

Tempat/Jam Daring
21 Maret 2023 s.d 18 April 2023/ jam menyesuaikan
Kompetensi Profesional
Narasumber Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A.
Yeni Yuningsih, M.Pd.
Tiar Sugiarti, M.Pd.
Mata Kegiatan 1. Memahami Asesmen (4 JP)
2. Menyiapkan Asesmen SMP-SMA/SMK (5 JP)
3. Penggunaan Hasil Asesmen SMP-SMA/SMK (5 JP)
4. Aksi Nyata Topik Asesmen SMP-SMA/SMK (14 JP)
5. Belajar Sinkronus Topik Asesmen SMP-SMA/SMK (2
JP)
Total: 30 JP
Nama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Penyelenggara Teknologi
Diklat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sekretariat Ditjen GTK
Dampak Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru
dalam:
1. memahami makna asesmen
2. memahami dulu karakteristik dan fungsi asesmen
formatif dan sumatif
3. menggunakan format asesmen tersebut sesuai
kebutuhan

You might also like