Professional Documents
Culture Documents
Pola: 30 JP
Penyelenggara
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sekretariat Ditjen GTK
Disusun Oleh:
2. Identitas Penulis
a. Nama Lengkap Atika Imania, S.Pd.I
b. Jenis Kelamin Perempuan
c. Pangkt/Gol Penata Tk. I / III/b
d. NIP 199001162019022004
e. Unit Kerja SMP Negeri 9 Salatiga
f. Kota Salatiga
g. Provinsi Jawa Tengah
Laporan telah disetujui oleh Koordinator PKB dan disahkan oleh Kepala SMP Negeri 9
Salatiga pada:
Menyetujui
Koordinator PKB Penyusun
Mengesahkan
Kepala SMP Negeri 9 Salatiga
A. LATAR BELAKANG
Kebijakan kurikulum merdeka menuntut para pendidik untuk mengajar dengan
memperhatikan kebutuhan peserta didik dan meningkatkan kecakapan literasi dan
numerasi melalui pendekatan yang lebih terarah. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong
peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas. Implementasi kurikulum merdeka yaitu
menggali potensi terbesar para pendidik dan peserta didik untuk berinovasi dan
meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Pendidik diharapkan mampu
mengembangkan kreativitas mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran dan
melaksanakan proses pembelajaran yang bermuara pada pencapaian kompetensi peserta
didik secara komprehensif sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Platform merdeka mengajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek sangat
mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid. Platform merdeka mengajar ini
menyediakan: 1) Pelatihan mandiri, 2) Perangkat ajar, 3) Asesmen murid, 4) Bukti karya
saya, dan lain sebagainya.
Kurikukulum merdeka merupakan kurikulum yang menggunakan paradigm baru,
sehingga guru harus memahaminya sebagai dasar pelaksanaan atau implementasi
kurikulum merdeka, untuk itu perlu kiranya guru untuk mempelajari pelatihan mandiri di
PMM untuk topik kurikulum merdeka.
B. Nama Kegiatan
Pelatihan Mandiri Dalam Platform Merdeka Mengajar Dengan Topik Asesmen SMP-
SMA/SMK/Paket B-C
C. Waktu Pelaksanaan
21 Maret 2023 s.d 18 April 2023
D. Tempat
Daring
E. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Pendidik memahami makna asesmen
2. Pendidik memahami dulu karakteristik dan fungsi asesmen formatif dan sumatif
3. Pendidik dapat menggunakan format asesmen tersebut sesuai kebutuhan
F. Deskripsi Materi
Penilaian konvensional cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik.
Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari
proses pembelajaran. Pemanfaatan penilaian bukan sekadar mengetahui pencapaian hasil
belajar, justru yang lebih penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam proses belajar. Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui
tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment
for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai
pembelajaran).
1. Assessment of learning
Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun
atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap
pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan
terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, berarti pendidik
tersebut melakukan assessment of learning. Ujian Nasional, ujian sekolah/madrasah,
dan berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan assessment of learning (penilaian
hasil elajar).
3. Assessment as learning
Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan assessment for learning,
yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara
aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar
teman merupakan contoh assessment as learning. Dalam assessment as learning peserta
didik juga dapat dilibatkan dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun
rubrik/pedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Selama ini assessment of learning paling dominan dilakukan oleh pendidik
dibandingkan assessment for learning dan assessment as learning. Penilaian pencapaian
hasil belajar seharusnya lebih mengutamakan assessment as learning dan assessment for
learning dibandingkan assessment of learning.
Terdapat lima prinsip asesmen pada Kurikulum Merdeka yang harus diketahui oleh tenaga
pendidik agar dapat melakukan penyusunan rencana asesmen yang baik. Prinsip-prinsip
asesmen yaitu:
1. Asesmen adalah bagian terpadu dari proses pembelajaran yang berperan memfasilitasi
pembelajaran serta menyediakan informasi yang holistik untuk tenaga pendidik, peserta
didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai fungsi asesmen, namun dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen, supaya dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan efektif.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid, proporsional, dan dapat dipercaya (reliable),
sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar serta menentukan
langkah selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, dengan isi yang berfokus pada karakter dan kompetensi yang dicapai siswa,
serta strategi yang dapat dilakukan selanjutnya.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, tenaga pendidik, dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
G. Bukti Aksi Nyata
E. Hal berbeda yang akan Saya terapkan setelah melakukan aksi nyata ini:
Saya akan lebih memperhatikan bahwa setiap anak itu unik dan mempunyai cara-cara
khusus untuk belajar sesuai dengan bakat atau kecerdasan bawaan yang mereka miliki.
Saya akan mengelompokkan murid sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga
pembelajaran bisa berdiferensiasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang nyaman dan
menyenangkan.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Murid mampu membuat desain blog
STRATEGI PEMBELAJARAN:
Murid diberi penjelasan tentang asesmen diagnostik non kognitif “dan tujuan mengapa
dilaksanakan asesmen diagnostik
Sebelum pembelajaran, saya membuat rancangan asesmen diagnostik non kognitif
terutama pada Gaya Belajar agar saya bisa melaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi sesuai dengan gaya belajar murid-murid, sehingga hasil belajar bisa
optimal
NAMA LENGKAP :
KELAS/NO. :
Petunjuk:
1. Terdapat 3 naskah kuisioner yang disiapkan, peserta didik dapat menggunakan salah satu
kuisioner untuk di isi
2. Baca dengan seksama uraian kuisioner dibawah ini
3. Pilih salah satu jawaban a / b/ c sesuai dengan kecenderungan anda
4. Jika saya ingin membaca untuk hiburan, yang saya pilih adalah …
a. buku perjalanan dengan banyak gambar di dalamnya
b. cerita misteri yang penuh dengan percakapan di dalamnya
c. buku yang dapat menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah anda
9. Seandainya berada pada suatu pesta, yang paling saya ingat pada keesokan harinya
adalah …
a. muka orang-orang dalam pesta, tetapi bukan namanya
b. nama orang-orang dalam pesta, tetapi bukan mukanya
c. sesuatu yang anda lakukan dan katakan selama dalam pesta
14.Yang paling mengganggu saya saat saya sedang mencoba untuk berkonsentrasi adalah ….
a. gangguan visual
b. suara gaduh
c. gangguan lainnya seperti rasa lapar, sepatu yang sempit, atau rasa khawatir
Nama Lengkap :…
Kelas/No. :…
Apabila jawaban yang paling Murid dengan kecenderungan gaya belajar visual
banyak adalah A Murid yang tergolong tipe ini memiliki kemampuan belajar dengan melihat.
Memiliki indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Mampu mengingat kata-
kata, peta, bagan, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk.
Apabila jawaban yang paling Murid memiliki kecenderungan gaya belajar auditori.
banyak adalah B Murid yang tergolong auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik
dan lebih terfokus. Mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara
mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau
memahami soal cerita.
Apabila jawaban yang paling Murid memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik.
banyak adalah C Murid yang tergolong tipe ini akan efektif jika belajar dengan melibatkan gaya
gerak. Mereka sensitif menyerap pelajaran melalui gerakan, sentuhan, tekstur
dan indra perabaan. Serta hal seperti olahraga, menari, memainkan musik,
percobaan laboratorium, dan lainnya.
Apabila jawaban A dan B sama Murid memiliki gabungan gaya belajar visual dan auditori.
banyak Ada hal tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar visual, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika
menggunakan gaya belajar auditori. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar
digunakan, akan lebih optimal.
Apabila jawaban A dan C sama Murid memiliki gabungan gaya belajar visual dan kinestetik.
banyak Ada hal tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar visual, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika
menggunakan gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar
digunakan, akan lebih optimal.
Apabila jawaban B dan C sama Murid memiliki gabungan gaya belajar auditori dan kinestetik.
banyak Ada hal tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar auditori, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika
menggunakan gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar
digunakan, akan lebih optimal.
SOAL ASESMEN DIAGNOSTIK DIKIRIM MELALUI GOOGLE FORM
HASIL TES DAN REKOMENDASI
JUMLAH
JAWABAN MURID JAWABAN REKOMENDASI
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 GAYA BELAJAR
A B C
1 ALEYA VITRIA HARTANTI C B C B C C C A C B C B C C B B A A B A 4 7 9 KINESTETIK
2 ALFI PUTRA GINANJAR A A B A B C B A C C C B B C C B A C C C 6 5 9 KINESTETIK
VISUAL DAN
3 ANGGITA RAHMA NARESWARI AZKI A C A A B C B A B C C B A C C B A B A B 7 7 6 AUDITORI
AUDITORI DAN
4 AZZAHRA YUTHA AMANDA B B C B B C B B C C C A A C B B A A C C 4 8 8 KINESTETIK
VISUAL DAN
5 BELA DEWIS GUSTIA SUCIAYU C C C B B C A A C A B B C B A B A A A B 7 7 6 AUDITORI
6 BERLIANA TRIAS PRAMARETA A B C A B C B A C B C B C B C B B A B A 5 9 6 AUDITORI
7 DAVA FIRMANSYAH A C B B B A C A C C B B A C A B A B B B 6 9 5 AUDITORI
8 DAVINO ERSYAD NUGROHO A C C B B C C A C C C B A C C B A A B C 5 5 10 KINESTETIK
9 DEAVITA LIA OKTAVIANI A B C C A C B A C A C B A B A B A A B A 9 6 5 VISUAL
10 DESTA ARDANI YUDHISTIRA A B C B A C C A A A C A A B C B A A A C 10 4 6 VISUAL
VISUAL DAN
11 DITO ROJAB MAHENDRA A B B C B C C A B C A A B C A C A B A C 7 6 7 KINESTETIK
12 FARAH AWLIYA IZMI B A C B A A C A C C C A C B A B A C C C 7 4 9 KINESTETIK
13 FARDHAN MAULANA B C C A B C A C C C B B C C A A A A B C 6 5 9 KINESTETIK
AUDITORI DAN
14 IVANKA ABDEE PRATAMA A B A B B C B A C C B A C B A C A B C C 6 7 7 KINESTETIK
15 MELATI KUSUMA WARDHANI A C A A B C C A C B C B C C A B A A B B 6 6 8 KINESTETIK
16 MUHAMMAD JANUAR ARDIANSYAH A B C B A C A A C A C B C C B B B A C B 6 6 8 KINESTETIK
17 MUHAMMAD RIZKY RIYAN A A A A A C B B A B C A B C A C B A B A 10 6 4 VISUAL
18 MUHAMMAD TEGAR TRISTAN ATTALA A B C C A A B A A C B B A C B C A C C C 7 5 8 KINESTETIK
19 NADILLA SETYAWANTI B C C C B A C A C A C C A B C B A C A A 7 4 9 KINESTETIK
20 NASYAFA AURA KENCANA A B C B C C B A C A C B A C C B A A A C 7 5 8 KINESTETIK
21 NAZWA RAINA MEYSHA PUTRI A A C C A C C A C B C B A B A B A A B C 8 5 7 VISUAL
22 NOVA ANANDA A A A C A C C A A A C A A C C B A A C C 11 1 8 VISUAL
VISUAL DAN
23 RAFA RATNAMAIA ALISHA A A C A B C A C C A C A C B B B A B B C 7 6 7 KINESTETIK
24 REVALDO TAURA SETYAWAN A A C B B C C A C C B B C C C C A A C A 6 4 10 KINESTETIK
25 REZEETA DWI ANDHANI B B C A B B C A C C C B C B A C A B A C 5 7 8 KINESTETIK
26 RISMA AGUSTIN WAHYUNINGTIAS A B A C A C C C C B B B C C B B A A B C 5 6 9 KINESTETIK
27 RIZQI ADRIAN PUTRA A A C C A A C A C B B B B C C B A A C B 7 5 8 KINESTETIK
AUDITORI DAN
28 SARAH CHAMELIA C B C A B C A B C C C B B C B C A B B A 4 8 8 KINESTETIK
29 TITIS CIPTA CANDRA PURI A C A C B A C A C B A C C B C B A C A B 7 5 8 KINESTETIK
30 WAHRUL BUDI KURNIAWAN A B C C B A A A C C C B A B A B A C A C 8 5 7 VISUAL
RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah melakukan asesmen diagnostik non kognitif “Gaya Belajar”, maka rencana
tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah:
1. Dari hasil tes murid-murid, selanjutnya mengidentifikasi gaya belajar masing-
masing murid.
2. Menyampaikan ke murid-murid hasil dari identifikasi gaya belaajr mereka disertai
dengan penjelasan dari masing-masing gaya belajar:
a. Jika gaya belajar visual, maka murid yang tergolong tipe ini memiliki
kemampuan belajar dengan melihat. Memiliki indera pengelihatan yang tajam
dan teliti. Mampu mengingat kata-kata, peta, bagan, simbol- simbol, dan
lainnya yang berkaitan dengan bentuk.
b. Jika gaya belajar auditori, murid yang tergolong auditori memiliki indera
pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Mampu memahami sesuatu
lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses
menghafal, membaca, atau memahami soal cerita.
c. Jika gaya belajar kinestetik, murid yang tergolong tipe ini akan efektif jika
belajar dengan melibatkan gaya gerak. Mereka sensitif menyerap pelajaran
melalui gerakan, sentuhan, tekstur dan indra perabaan. Serta hal seperti
olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya.
d. Jika gaya belajar visual dan auditori, ada hal tertentu yang murid akan belajar
efektif jika menggunakan gaya belajar visual, dan ada hal lain yang murid
akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar auditori. Bahkan, kadang
jika kedua gaya belajar digunakan, akan lebih optimal.
e. Jika gaya belajar merupakan gabungan dari visual dan kinestetik, ada hal
tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar visual,
dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya
belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan, akan
lebih optimal.
f. Jika gaya belajar merupakan gabungan dari auditori dan kinestetik, ada hal
tertentu yang murid akan belajar efektif jika menggunakan gaya belajar
auditori, dan ada hal lain yang murid akan belajar efektif jika menggunakan
gaya belajar kinestetik. Bahkan, kadang jika kedua gaya belajar digunakan,
akan lebih optimal.
3. Dari hasil tes yang sudah tercapai, akan saya gunakan dalam melaksanakan
pembelajaran berdiferensiasi di kelas, baik diferensiasi konten, proses, maupun
produknya.
4. Saya mengelompokkan murid sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga
pembelajaran bisa berdiferensiasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang
nyaman dan menyenangkan.
REFLEKSI GURU
H. Penutup
Demikian laporan ini saya buat semoga bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
I. Matriks
Tempat/Jam Daring
21 Maret 2023 s.d 18 April 2023/ jam menyesuaikan
Kompetensi Profesional
Narasumber Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A.
Yeni Yuningsih, M.Pd.
Tiar Sugiarti, M.Pd.
Mata Kegiatan 1. Memahami Asesmen (4 JP)
2. Menyiapkan Asesmen SMP-SMA/SMK (5 JP)
3. Penggunaan Hasil Asesmen SMP-SMA/SMK (5 JP)
4. Aksi Nyata Topik Asesmen SMP-SMA/SMK (14 JP)
5. Belajar Sinkronus Topik Asesmen SMP-SMA/SMK (2
JP)
Total: 30 JP
Nama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Penyelenggara Teknologi
Diklat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Sekretariat Ditjen GTK
Dampak Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru
dalam:
1. memahami makna asesmen
2. memahami dulu karakteristik dan fungsi asesmen
formatif dan sumatif
3. menggunakan format asesmen tersebut sesuai
kebutuhan