Admin, 1 Vivi Budiarti

You might also like

You are on page 1of 19

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
Artikel Hasil Penelitian
Diterima : 1 Maret 2018
Direview : 4 Maret 2018
Dimuat : April – Juli 2018

Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami dengan Tingkat


Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

Vivi Budiart1*, Rismaina Putri1, Coryna Rizky Amelia 1


1
Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Email* : vivi.budiarti@gmail.com
HP : 085563493180

ABSTRACT
One of the main indicators that can describe the condition of prosperous and healthy people in a
country is to see the picture of the number of Maternal Mortality Rate (MMR). The high maternal
mortality rate to date can be caused by complications of pregnancy that were previously marked by
signs of distress during pregnancy. Dangers that appear in pregnancy is an early sign of a serious
problem during pregnancy. The purpose of the current study is to know the relationship on the
characteristics of mothers and support of husbands with the level of knowledge of pregnant women
about the signs of pregnancy in BPM Sumidyah Ipung. In this research use research design in the
form of observasional analitik with cross-sectional approach. The sample selected using quota
sampling technique with the number of samples of 32 respondents. P value = 0,037 (education with
knowledge level), p value = 0,028 (work with knowledge level), p value = 0,049 (parity test with
knowledge level), p value = 0,007 (history of ANC visit with knowledge level) and p value = 0,007
(husband support with knowledge level). Based on the analysis it can be concluded that there is a
correlation between the age with the level of knowledge about the sign of pregnancy hazard, there
is a correlation between education with the level of knowledge about the sign of pregnancy hazard,
work with the level of knowledge about the sign of pregnancy hazard, there is relationship between
parity with the level of knowledge about pregnancy alarm , there is an association between the ANC
visit history and the knowledge level of pregnancy alarms, and there is a relationship between
husband support and the knowledge level of pregnancy alarm.

Keywords: husband support, knowledge level, mother characteristics, pregnancy alarm

ABSTRAK
Salah satu indikator utama yang dapat menggambarkan kondisi masyara-kat yang sejahtera dan
sehat di suatu negara adalah dengan melihat gambaran jumlah Angka Kematian Ibu (AKI). Angka
kematian ibu yang tinggi sampai saat ini bisa disebabkan oleh adanya komplikasi kehamilan yang
sebelumnya ditandai dengan adanya tanda bahaya pada masa kehamilan. Tanda bahaya yang
muncul pada kehamilan tersebut merupakan pertanda awal adanya masalah yang serius pada

1
2 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

masa kehamilan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan saat ini adalah mengetahui hubungan pada
karakteristik ibu dan dukungan suami dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan di BPM Sumidyah Ipung. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian berupa
observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang dipilih menggunakan
teknik quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden. Nilai p value dari analisis
statistik Chi Square test menunjukkan hasil p value= 0,000 (usia dengan tingkat pengetahuan), p
value= 0,037 (pendidikan dengan tingkat pengetahuan), p value= 0,028 (pekerjaan dengan tingkat
pengetahuan), p value= 0,049 (paritas dengan tingkat pengetahuan), p value= 0,007 (riwayat
kunjungan ANC dengan tingkat pengetahuan) dan p value= 0,007 (dukungan suami dengan tingkat
pengetahuan). Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia
dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, ada hubungan antara pendidikan
dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, pekerjaan dengan tingkat
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, ada hubungan antara paritas dengan tingkat
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, ada hubungan antara riwayat kunjungan ANC
dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, dan ada hubungan antara dukungan
suami dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan.

Kata kunci: dukungan suami, karakteristik ibu, tanda bahaya kehamilan, tingkat pengetahuan

*Korespondensi: Vivi Budiarti. Surel: vivi.budiarti@gmail.com


3 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

PENDAHULUAN deteksi dini faktor risiko,


Salah satu indikator utama pencegahan dan penanganan dini
yang dapat menggambarkan kondisi komplikasi kehamilan5,6.
masya rakat yang sejahtera di suatu Kurangnya deteksi dini
negara adalah dengan mellihat mengenali tanda bahaya kehamilan
gambaran jumlah Angka Kematian dan faktor risiko pada kehamilan
Ibu (AKI). Berdasarkan Survei dapat mengaki batkan kurangnya
Demografi dan Kesehatan antisipasi yang cepat pada saat
Indonesia (SDKI) pada periode kehamilan sampai proses
tahun 1991-2007, AKI mengalami persalinan sehingga berisiko besar
penurunan dari 390 menjadi 228 per terjadinya kematian ibu. Tanda
100.000 kelahiran hidup. Namun bahaya kehamilan meliputi
pada SDKI 2012, AKI kembali naik perdarahan pervaginam, nyeri
menjadi 359 per 100.000 kelahiran abdomen yang hebat, berkurangnya
hidup1,2. gerakan janin, bengkak, penglihatan
Beberapa faktor dapat kabur, sakit kepala hebat, demam,
mening katkan terjadinya kematian muntah-muntah hebat, keluar cairan
pada ibu seperti adanya pervaginam secara tiba-tiba7.
keterlambatan dalam mengetahui Berdasarkan hasil studi
adanya tanda bahaya kehamilan pendahuluan pada tanggal 24-25
yang merupakan suatu tanda April 2017, tercatat bahwa banyak
adanya bahaya yang dapat terjadi ibu hamil yang memeriksakan
selama kehamilan, keterlambatan kehamilannya di BPM Sumidyah.
untuk mencari pertolongan, Hal tersebut dapat dilihat dari buku
keterlambatan datang ke fasilitas laporan ANC BPM Sumidyah yang
kesehatan dan keterlambatan menunjukkan rata-rata tiap
memperoleh tindakan pertolongan bulannya BPM ini terdapat lebih dari
kesehatan. Deteksi dini oleh tenaga 30 orang yang memeriksakan
kesehatan dan masyarakat tentang kehamilannya. Terhitung mulai
adanya faktor risiko dan kompli kasi tanggal 1-25 April 2017, terdapat
serta penanganan yang adekuat ibu hamil yang memiliki faktor resiko
sedini mungkin merupakan kunci kehamilan antara lain usia kurang
keber hasilan dalam penurunan dari 20 tahun atau lebih dari 35
AKI3,4. tahun, abortus, tinggi badan kurang
UU No.36 Tahun 2009 dari 145 cm, anak lebih dari 4, dan
tentang Kesehatan mengamanatkan riwayat kurang energi kronis (KEK)
bahwa upaya kesehatan ibu dengan LILA < 23,5 cm. Sedangkan
ditujukan untuk menjaga kesehatan berdasarkan laporan mulai bulan
ibu sehingga mam pu melahirkan januari sampai april, ada juga faktor
generasi yang sehat dan berkualitas resiko lainnya antara lain post date,
serta mengurangi AKI. Upaya riwayat preeklampsia, riwayat SC
kesehatan ibu diwujudkan melalui ditambah infus, terlalu lama hamil
pelayanan antenatal sekurang- ataupun terlalu dekat jarak
kurangnya 4 kali selama masa persalinan terakhir dengan
kehamilan. Standar waktu kehamilan (< 2 tahun) , dan riwayat
pelayanan tersebut dianjurkan untuk manual plasenta.
menjamin perlindungan terhadap Faktor-faktor yang
ibu hamil dan atau janin, berupa berhubungan dengan pengetahuan
4 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

ibu tentang tanda bahaya kehamilan tingkat pengetahuan ibu hamil


antara lain usia, pendidikan, tentang tanda bahaya kehamilan di
pekerjaan, paritas, kunjungan ANC, BPM Sumidyah Ipung. Penelitian ini
dan dukungan suami. Ibu hamil diharapkan dapat menambah
yang berumur 20-35 tahun mem motivasi masyarakat khususnya
punyai kemampuan untuk mengenal para ibu untuk lebih aktif konsultasi
tanda bahaya kehamilan 6 kali lebih kepada petugas kesehatan
baik dibandingkan dengan yang sehingga bisa mengambil sikap
berusia < 20 tahun atau > 35 tahun). yang tepat untuk segera datang
Hasil penelitian di Tanzania untuk memeriksakan konsisinya ke
menunjukkan bahwa ibu hamil yang petugas kesehatan jika mengalami
memiliki pendidikan menengah atau tan da bahaya kehamilan dan tidak
tinggi akan meningkatkan terlam bat dalam penanganannya.
kesadaran tentang tanda bahaya Penelitian ini dapat menjadi bahan
dalam kehamilan sebesar 6 kali lipat pertimbangan dalam menyusun
dibandingkan dengan ibu hamil program promosi kesehatan dalam
yang tidak berpendidikan8. pemberian informasi pelayanan
Lingkungan pekerjaan juga dapat program KIA yang baik kepada
menjadikan seseorang memperoleh masyarakat terutama dalam masa
pengetahuan yang bisa bersumber kehamilan.
dari rekan kantor, sehingga
seseorang yang bekerja akan METODE PENELITIAN
mempunyai pengetahuan yang lebih Rancangan / Desain Penelitian
baik daripada orang yang tidak Pada penelitian ini
bekerja. Ibu hamil primipara menggunakan desain penelitian
memiliki pengetahuan yang kurang berupa observasional analitik
dibandingkan dengan ibu hamil dengan pendekatan cross sectional.
mulltipara yang tentunya lebih
banyak memiliki pengalaman dalam Sumber Data
masa kehamilan. Kunjungan ANC Dalam penelitian ini
yang kurang membuat ibu hamil digunakan data primer dari hasil
tidak tahu resiko kehamilan pengisian lembar kuisioner yang
sehingga pengetahuan ibu yang berisi tentang tingkat pengetahuan
kurang tentang tanda bahaya tentang tanda bahaya kehamilan
kehamilan akan membuat ibu dan dukungan suami yang telah di
kurang waspada terhadap tanda uji validitas dan reliabilitas.
bahaya kehamilan9. Selain itu,
dukungan suami juga dapat mence Sasaran Penelitian
gah keterlambatan mengenal tanda Populasi dalam penelitian ini
bahaya kehamilan karena suami adalah semua ibu hamil yang
mem punyai peranan yang penting memeriksakan kehamilannya di
dalam mendukung kesehatan ibu BPM Sumidyah pada bulan 29 Juli-
hamil10. 19 Agustus 2017. Jumlah
Tujuan dari penelitian yang sampelnya yang diperlukan dalam
dilakukan saat ini adalah penelitian ini sebanyak 32 ibu hamil.
mengidentifikasi dan menganalisis
apakah ada hubungan karakteristik
ibu dan dukungan suami dengan
5 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

Pengembangan Instrumen dan Analisis univariat digunakan untuk


Teknik Pengumpulan Data memberikan gambaran distribusi
Variabel independen (bebas) pada setiap variabel yaitu usia,
pada penelitian ini adalah pendidikan, pekerjaan, paritas,
karakteristik ibu (usia, pendidikan, riwayat kunju ngan ANC, dukungan
pekerjaan, paritas, riwayat suami dan ting kat pengetahuan
kunjungan ANC) dan dukungan tentang tanda bahaya kehamilan.
suami. Variabel dependen (terikat) Setelah itu dilanjutkan de ngan
pada penelitian ini adalah tingkat analisis bivariat, digunakan untuk
pengetahuan tentang tanda bahaya mengetahui hubungan atau korelasi
kehamilan. antara dua variabel yang
Variabel usia terbagi menjadi dihubungkan.
dua kategori yaitu reproduksi sehat Penelitian ini telah
(20-35 tahun) dan reproduksi tidak mendapatkan persetujuan kelaikan
sehat (< 20 tahun atau > 35 tahun). etik dengan bukti nomor ethical
Variabel pendidikan dibagi menjadi clearance yang telah disetujui oleh
dua kategori yaitu pendidikan komisi etik penelitian kesehatan
rendah (tidak sekolah, SD, SMP) Fakultas Kedokteran Univer sitas
dan pendidikan tinggi (SMA, Brawijaya, dengan No. 254/ EC/
Akademi/PT). Variabel pekerjaan KEPK – S1 – KB/ 07/ 2017.
terbagi menjadi dua kategori yaitu
bekerja dan tidak bekerja. Variabel HASIL PENELITIAN
paritas dibagi menjadi beberapa
kategori antara lain nuliipara, Analisis Univariat
primipara, multipara. Variabel
riwayat kunjungan ANC terbagi Distribusi Karakteristik Ibu
menjadi riwayat kunjungan berdasarkan Usia
terpenuhi dan tidak terpenuhi. Berdasarkan hasil
Variabel dukungan suami ada tiga pengambilan data yang telah
kategori yaitu dukungan suami dilakukan, usia ibu dibagi menjadi 2
kurang, sedang dan baik. Variabel kategori, yaitu usia reproduksi tidak
tingkat pengetahuan tentang tanda sehat dan usia reproduksi sehat.
bahaya kehamilan ada tiga kategori Persentase usia ibu dapat diamati
yaitu kurang, cukup, dan baik. pada tabel dibawah ini: :
Dalam penelitian ini Tabel 1. Distribusi Berdasarkan
mengguna kan teknik quota Usia
sampling. Lembar kuesioner yang Usia Frekuensi Persentase
diberikan sesuai dengan kriteria (%)
insklusi dan eksklusi pada ibu hamil Reproduksi 23 71,9
sehat
di BPM Sumidyah. Reproduksi 9 28,1
tidak sehat
Teknik Analisis Data Total 32 100
Teknik analisa data Berdasarkan tabel 1,
mengguna kan uji statistik Chi- diperoleh data bahwa dari 32
Square dengan derajat kepercayaan responden yang diteliti, frekuensi
95% dengan α=0,05. Analisis data tertinggi usia ibu adalah dalam
pada penelitian ini terdiri dari kategori usia reproduksi sehat
analisis univariat dan bivariat. sebanyak 23 ibu (71,9%) dan
6 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

frekuensi terendah usia ibu adalah adalah ibu tidak bekerja yaitu
dalam kategori reproduksi tidak sebanyak 18 ibu (56,2%).
sehat sebanyak 9 ibu (28,1%). Sedangkan frekuensi pekerjaan
yang paling sedikit yaitu ibu bekerja
Distribusi Karakteristik Ibu sebanyak 14 ibu (43,8%).
berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil Distribusi Karakteristik Ibu
pengambilan data yang telah berdasarkan Paritas
dilakukan, pendidikan ibu Paritas Frekuensi Persentase
dikategorikan menjadi 2, yaitu (%)
pendidikan rendah dan pendidikan Nullipara 13 40,6
tinggi. Persentase pendidikan ibu Primipara 10 31,2
dapat diamati pada tabel dibawah
Multipara 9 28,1
ini:
Total 32 100
Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Paritas ibu dalam penelitian
Tingkat Pendidikan ini dikategorikan menjadi 3 kategori
Tingkat Frekuensi Persentase yaitu nullipara, primipara, dan
Pendidikan (%) multipara. Persentase pada masing-
Rendah 12 37,5 masing paritas dijelaskan pada tabel
Tinggi 20 62,5 berikut:
Total 32 100
Tabel 4. Distribusi Berdasarkan
Berdasarkan tabel 2, Paritas
diperoleh data frekuensi terbanyak Berdasarkan tabel 4, jenis
yaitu pada tingkat pendidikan tinggi paritas dengan frekuensi tertinggi
sebanyak 20 ibu (62,5%) dan adalah ibu dengan paritas nullipara
frekuensi terendah pada tingkat sejumlah 13 ibu (40,6%) dan
pendidikan rendah sebanyak 12 ibu frekuensi terendah adalah ibu
(37,5%). dengan paritas multipara sejumlah 9
ibu (28,1%).
Distribusi Karakteristik Ibu
berdasarkan Pekerjaan Distribusi Karakteristik Ibu
Pekerjaan ibu dapat berdasarkan Riwayat Kunjungan
dikategorikan menjadi dua yaitu ANC
tidak bekerja dan bekerja. Berdasarkan hasil
Persentase pekerjaan dijelaskan pengambilan data yang telah
pada tabel berikut: dilakukan, riwayat kunjungan ANC
Tabel 3. Distribusi Berdasarkan dibagi menjadi dua, yaitu terpenuhi
Pekerjaan dan tidak terpenuhi.
Status Frekuensi Persentase
Pekerjaan (%)
Bekerja 14 43,8
Tidak 18 56,2
Bekerja
Total 32 100
Berdasarkan tabel 3,
pekerjaan dengan frekuensi tertinggi
7 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

Persentase riwayat kategori yaitu kurang, cukup, baik.


kunjungan ANC dapat diamati pada Persentase tingkat pengetahuan
tabel dibawah ini: tentang tanda bahaya kehamilan
Tabel 5. Distribusi Berdasarkan yang telah dikelompokkan dapat
Tingkat Frekuensi Persentase diamati pada tabel berikut:
Pengetahuan (%) Tabel 7. Distribusi Berdasarkan
Kurang 10 31,2 Tingkat Pengetahuan tentang
Cukup Tanda Bahaya Kehamilan
8 25,0
Baik 14 43,8 Tingkat Pengetahuan
Total p value
Total 32 100 Usia Kurang Cukup Baik
N % N % N
N % %
Riwayat Kunjungan ANC Reproduksi
Berdasarkan tabel 5.5 sehat 1 3,1 8 25 14 43,8 23 28,1

diperoleh data frekuensi riwayat Reproduksi


9 28,1 0 0 0 .0 9 71,9 0,000
kunjungan ANC tertinggi yaitu pada tidak sehat
kategori terpenuhi sebanyak 28 ibu Total 10 31,2 8 25 14 43,8 32 100
(87,5%). dan terendah yaitu pada Berdasarkan tabel 7 diperoleh data
kategori tidak terpenuhi sebanyak 4 frekuensi tingkat pengetahuan
ibu (12,5%). tertinggi yaitu kategori tingkat
Tabel 6. Distribusi berdasarkan pengetahuan baik sebanyak 14 ibu
Dukungan Frekuensi Persentase
(43,8%) dan frekuensi tingkat
Suami (%)
Dukungan pengetahuan terendah adalah
Suami 6 18,8 tingkat pengetahuan cukup
Sedang sebanyak 8 ibu (25,0%).
Dukungan
26 81,2
Suami Baik
Total 32 100
Riwayat Frekuensi Persentase
Dukungan Suami
Kunjungan (%)
Distribusi Dukungan Suami ANC
Dukungan suami dalam Terpenuhi 28 87,5
penelitian ini dikategorikan menjadi
Tidak
dukungan suami sedang dan baik. 4 12,5
Terpenuhi
Persentase dukungan suami Total 32 100
dijelaskan pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel 6 Analisis Bivariat
diperoleh data frekuensi dukungan Hubungan antara Usia Ibu
suami tertinggi yaitu dukungan dengan Tingkat Pengetahuan
suami baik sebanyak 26 ibu (81,2%) tentang Tanda Bahaya Kehamilan
dan frekuensi terendah pada Distribusi responden jika
dukungan suami sedang sebanyak ditinjau dari tingkat pengetahuan
6 ibu (18,8%). berdasarkan usia adalah sebagai
berikut:
Distribusi Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya
Kehamilan
Tingkat pengetahuan dalam
penelitian ini dibedakan menjadi tiga
8 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

Tabel 8. Distribusi Tingkat


Pengetahuan Berdasarkan Usia Hubungan antara Pendidikan Ibu
Dari hasil analisis bivariat dengan Tingkat Pengetahuan
menunjukkan bahwa tingkat tentang Tanda Bahaya Kehamilan
pengetahuan dengan frekuensi Tabel 9. Distribusi Tingkat
Pengetahuan Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Pendidikan
Pendidi Total P
kan Kurang Cukup Baik value
N % N % N % N % Dari hasil analisis bivariat
Rendah 7 21,9 2 6,2 3 9,4 12 37,5
menunjukkan bahwa tingkat
Tinggi
3 9,4 6 18,8 11 34,4 20 62,5 0,037 pengetahuan dengan frekuensi
tertinggi adalah dengan hasil baik
Total 10 31,2 8 25,0 14 43,8 32 100,0 yaitu sebanyak 14 ibu (43,8%), dan
tertinggi adalah dengan hasil baik sebagian besar pendidikan adalah
yaitu sebanyak 14 ibu (43,8%), dan pendidikan tinggi sebanyak 20 ibu
sebagian besar pada usia (62,5%). Ibu yang memiliki
reproduksi sehat sebanyak 23 ibu pengetahuan yang baik lebih
(28,1%). Ibu yang memiliki banyak ditemukan pada kelompok
pengetahuan yang baik lebih pendidikan tinggi sebanyak 11 ibu
banyak ditemukan pada kelompok (34,4%). Hasil uji statistik antara
usia reproduksi sehat sebanyak 14 pendidikan dengan tingkat
ibu (43,8%). Hasil analisis data pengetahuan menunjukkan p value=
antara usia dengan tingkat 0,037 yang menandakan p value
pengetahuan menunjukkan p value= kurang dari 0,05. Hasil tersebut
0,000 yang menandakan p value membuktikan bahwa ada hubungan
kurang dari 0,05. Hasil tersebut antara pendidikan ibu dengan
Tingkat Pengetahuan p tingkat pengetahuan tentang tanda
Total bahaya kehamilan.
Pekerja
Kurang Cukup Baik value
an
Hubungan antara Pekerjaan Ibu
N % N % N % N % dengan Tingkat Pengetahuan
Tidak 9 28,1 4 12,5 5 15,9 18 56,2
tentang Tanda Bahaya Kehamilan
Bekerja Tabel 1.0 Distribusi Tingkat
Pengetahuan Berdasarkan
0,028
Bekerja 1 3,1 4 12,5 9 28,1 14 43,8 Pekerjaan

Total 10 31,2 8 25,0 14 43,8 32 100,0 Dari hasil analisis bivariat


menunjukkan bahwa tingkat
membuktikan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan frekuensi
antara usia ibu dengan tingkat
tertinggi adalah dengan hasil baik
pengetahuan tentang tanda bahaya yaitu sebanyak 14 ibu (43,8%), dan
kehamilan.
sebagian besar tidak bekerja
sebanyak 18 ibu (56,2%). Ibu yang
memiliki pengetahuan yang baik
lebih banyak ditemukan pada
kelompok ibu yang bekerja
sebanyak 9 ibu (28,1%). Hasil uji
statistik antara pekerjaan dengan
9 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

tingkat pengetahuan menunjukkan p Hubungan antara Riwayat


value= 0,028 yang menandakan p Kunjungan ANC dengan Tingkat
value kurang dari 0,05. Hasil Pengetahuan tentang Tanda
tersebut membuktikan bahwa ada Bahaya Kehamilan
hubungan antara pekerjaan ibu Tabel 12. Distribusi Tingkat
dengan tingkat pengetahuan Pengetahuan Berdasarkan
Riwayat Kunjungan ANC
Tingkat Pengetahuan p Berdasarkan tabel diatas
Total dapat diketahui bahwa tingkat
Kunjung value
Kurang Cukup Baik
an ANC pengetahuan dengan frekuensi
N % N % N % N % tertinggi adalah dengan hasil baik
yaitu sebanyak 14 ibu (43,8%), dan
sebagian besar riwayat kunjungan
Terpenu ANC terpenuhi sebanyak 28 ibu
6 18,8 8 25,0 14 43,8 28 87,5
Tingkat Pengetahuan
hi
0,007 Total p
Tidak Paritas Kurang Cukup Baik
value
Terpen 4 12,5 0 0 0 0 4 12,5
N % N % N % N %
uhi
Nullipara 3 9,4 5 15,6 5 15,6 13 40,6
Total 10 31,2 8 25,0 14 43,8 32 100,0
Primipara 1 3,1 3 9,4 6 18,8 10 31,2
tentang tanda bahaya kehamilan. 0,049
Multipara 6 18,8 0 0 3 9,4 9 28,1
Hubungan antara Paritas Ibu
dengan Tingkat Pengetahuan Total 10 31,2 8 25,0 14 43,8 32 100,0
tentang Tanda Bahaya Kehamilan
(87,5%). Ibu yang memiliki
Tabel 11. Distribusi Tingkat
pengetahuan yang baik lebih
Pengetahuan Berdasarkan
banyak ditemukan pada kelompok
Paritas
ibu dengan riwayat kunjungan ANC
Dari hasil analisis bivariat
terpenuhi sebanyak 14 ibu
menunjukkan bahwa tingkat
(43,8%). Hasil uji statistik antara
pengetahuan dengan frekuensi
riwayat kunjungan ANC dengan
tertinggi adalah dengan hasil baik
tingkat pengetahuan menunjukkan
yaitu sebanyak 14 ibu (43,8%), dan
nilai p value = 0,007 yang berarti
sebagian besar paritas yaitu
signifikan karena p value < 0,05. Hal
nullipara sebanyak 13 ibu (40,6%).
ini menunjukkan bahwa ada
Ibu yang memiliki pengetahuan
hubungan antara riwayat kunjungan
yang baik lebih banyak ditemukan
ANC ibu dengan tingkat
pada kelompok ibu dengan
pengetahuan tentang tanda bahaya
primipara sebanyak 6 ibu (18,8%).
kehamilan.
Hasil uji statistik antara paritas
dengan tingkat pengetahuan
Hubungan antara Dukungan
menunjukkan p value= 0,049 yang
Suami dengan Tingkat
menandakan p value kurang dari
Pengetahuan tentang Tanda
0,05. Hasil tersebut membuktikan
Bahaya Kehamilan
bahwa ada hubungan antara paritas
ibu dengan tingkat pengetahuan
tentang tanda bahaya kehamilan.
10 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

Tabel 13. Distribusi Tingkat ibu yang hamil dalam kategori usia
Pengetahuan Berdasarkan reproduksi sehat dengan batasan
Dukungan Suami usia 20-35 tahun, yang
Dari hasil analisis bivariat Tingkat Pengetahuan
Duku- p
menunjukkan bahwa tingkat Total
ngan Kurang Cukup Baik value
pengetahuan dengan frekuensi
Suami
tertinggi adalah dengan hasil baik N % N % N % N %
yaitu sebanyak 14 ibu (43,8%), dan
sebagian besar ibu memiliki Sedang 5 15,6 1 3,1 0 0 6 18,8
dukungan suami yang baik yaitu 0,007
Baik 5 15,6 7 21,9 14 43,8 26 81,2
sebanyak 26 ibu (81,2%). Ibu yang
memiliki pengetahuan yang baik Total 10 31,2 8 25,0 14 43,8 32 100,0
lebih banyak ditemukan pada
kelompok ibu yang memiliki menunjukkan adanya peningkatan
dukungan suami baik sebanyak kesadaran para ibu dalam
14 ibu (43,8%). Hasil uji statistik merencanakan kehamilannya jika
antara dukungan suami dengan dilihat dari segi usia11.
tingkat pengetahuan menunjukkan p Hasil analisis data didapatkan
value = 0,007 yang menandakan p nilai p value 0,000 yang berarti
value kurang dari 0,05. Hasil signify kan pada hubungan antara
tersebut membuktikan bahwa ada usia de ngan tingkat pengetahuan
hubungan antara dukungan suami ibu tentang tanda bahaya kehamilan
dengan tingkat pengetahuan karena nilai p value kurang dari
tentang tanda bahaya kehamilan. 0,05. Hasil tersebut membuktikan
bahwa terdapat hubu ngan yang
signifikan antara usia ibu dengan
PEMBAHASAN tingkat pengetahuan tentang tanda
Hubungan antara Usia dengan bahaya kehamilan. Penelitian ini
Tingkat Pengetahuan tentang sesuai dengan penelitian yang
Tanda Bahaya Kehamilan menunjukkan bahwa ada hubungan
Pada penelitian saat ini, antara usia dengan tingkat
karakteristik usia pada ibu hamil pengetahuan tentang tanda bahaya
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu usia kehamilan dengan nilai 0,017
reproduksi sehat (usia 20-35 tahun) (p<0,05)12. Hasil penelitian lainnya
dan usia reproduksi tidak sehat dari Astuti (2011) juga menunjukkan
(usia <20 tahun atau >35 tahun). ada hubungan yang signifikan ada
Hasil penelitian di BPM Sumidyah hubungan antara usia dengan
Ipung menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan tentang tanda
usia ibu paling banyak dalam bahaya kehamilan dengan nilai
kategori usia reproduksi sehat 0,001 (p<0,05)13. Penelitian ini
sebanyak 23 orang (71,9%). Usia sesuai dengan penelitian yang
dapat menstimulasi pena laran dan pernah dilakukan oleh Sukesih
daya tangkap seseorang. Jika usia (2012) yang menun jukkan bahwa
ibu semakin bertambah, maka ibu hamil yang berusia 20-35 tahun
penalaran dan daya tangkapnya (usia reproduksi sehat) berpeluang
akan semakin tumbuh dan 7,3 kali untuk mempunyai
berkembang. Hal tersebut pengetahuan lebih baik mengenai
merupakan hal positif jika banyak tanda bahaya kehamilan
11 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

dibandingkan dengan yang berusia mempunyai pengalaman yang lebih


<20 tahun atau > 35 tahun14. sehingga menjadikan ibu hamil
Semakin bertambah usia tersebut kurang mempunyai
maka semakin bertambah pula daya kemauan dalam mendapatkan
tangkap dan pola pikirnya sehingga informasi-informasi yang baru
14
pengetahuan yang diperolehnya seputar kehamilannya . Disisi lain,
semakin baik. Namun beberapa seseorang yang usianya lebih dari
teori berpendapat bahwa pada usia 35 tahun akan mengalami
tertentu, kemampuan memahami penurunan kemampuan dalam
dan menginngat pengetahuan akan menerima suatu informasi ataupun
berkurang. Beberapa teori ber pengetahuan karena faktor semakin
pendapat tidak dapat mengajarkan bertambahnya usia. Pada usia > 35
kepandaian baru kepada orang tahun, fungsi organ reproduksi
yang sudah tua karena mengalami mengalami penurunan sehingga
kemundu ran baik fisik maupun dapat menambah resiko terjadinya
mental. Jadi dapat diperkirakan kegawatdaruratan dan komplikasi
bahwa IQ akan menurun sejalan seperti persalinan lama, perdarahan
dengan bertambahnya usia1. dan cacat bawaan12. Sehingga pada
Seseorang yang hamil saat hasil penelitian ini sesuai dengan
berusia masih muda mempunyai pernyataan bahwa usia dapat
daya tangkap yang baik ketika mempengaruhi daya tangkap dan
memperoleh suatu informasi pola pikir seseorang1.
ataupun pengetahuan teraktual dan
baru. Tetapi jika usianya kurang dari Hubungan antara Pendidikan
dua puluh tahun yang tergolong dengan Tingkat Pengetahuan
masih sangat muda mempunyai tentang Tanda Bahaya Kehamilan
kesiapan yang kurang dalam Pendidikan menggambarkan
mengatasi dan merawat dirinya suatu usaha dalam meningkatkan
sendiri ataupun janin yang atau pun memperbaiki potensi
dikandungnya sehingga seringkali kemampuan dalam berpikir manusia
terlalaikan penjagaan dalam untuk lebih bisa maju dan
14
menjalani masa kehamilannya . berkembang dalam menjalani
Menurut Rogers, kehidupan. Pada penelitian ini,
menerangkan bahwa usia yang pendidi kan dibagi menjadi dua
lebih muda mempu nyai kategori, yaitu pendidikan rendah
kemampuan lebih cepat dalam dan pendidikan tinggi. Sebagian
menerima inovasi baru. Tetapi, usia besar responden memiliki tingkat
yang terlalu muda (<20 tahun) pendidikan tinggi sebanyak 20
belum mempu nyai kesiapan secara orang (62,5%)14.
fisik dan psikologis dalam Pendidikan merupakan suatu
menghadapi kehamilan, sehingga upaya meningkatkan sumber daya
perawatan selama kehamilan sering manusia berkualitas yang dapat
terabaikan, karena tidak adanya mem pengaruhi orang lain baik
keinginan untuk mencari individu, kelompok dan masyarakat.
pengetahuan mengenai Tingginya tingkat pengetahuan akan
kehamilannya. Sedangkan usia mempe- ngaruhi upaya pencegahan
terlalu tua (> 35 tahun) bisa merasa dan kesadaran akan perlunya sikap
bahwa dirinya telah terlatih dan untuk hidup sehat12. Pendidikan
12 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

mempunyai kekuatan untuk baik mengenai tanda bahaya


mempengaruhi penalaran atau pola kehamilan dibandingkan dengan ibu
pikir seseorang sehingga dapat hamil yang berpengetahuan
14
mendewasakan seseorang melalui rendah .
suatu usaha dalam bentuk pelatihan Pendidikan merupakan pemicu
ataupun pengajaran baik pada utama kemauan seorang ibu hamil
jenjang pendidikan formal ataupun untuk mencari tahu tentang tanda-
informal. Untuk jenjang pendidikan tanda bahaya kehamilan23.
formal bisa diartikan sebagai suatu Pendidikan akan berpengaruh
bentuk penyampaian ilmu berupa terhadap cara berfikir dalam
materi yang diberikan oleh para pengambilan keputusan seseorang
pendidik kepada para anak untuk menggunakan pela yanan
didiknya. Pendidikan dapat kesehatan, maka semakin tinggi
mempengaruhi persepsi seseorang pendidikan ibu akan semakin baik
dalam mengambil keputusan dan pula pengetahuan kesehatan.
bertindak14. Tingkat pendi dikan yang tinggi
Dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang baik
menunjukkan bahwa hasil uji dalam mempermudah ibu hamil
statistik antara pendidikan dengan untuk menerima informasi-infor masi
tingkat pengetahuan menunjukkan yang baru karena bisa lebih cepat
nilai p value = 0,037 yang berarti memahaminya. Semakin tinggi
signifikan karena p value < 0,05. tingkat pendidikan maka diharapkan
Hasil tersebut membuktikan bahwa semakin baik pula pengetahuan ibu
ada hubungan antara pendidikan hamil dalam mengenal dan
ibu dengan tingkat pengetahuan memahami tanda bahaya
tentang tanda bahaya kehamilan. kehamilan. Ibu dan keluarga dapat
Penelitan ini sesuai dengan lebih mudah mengenali tanda
penelitian yang pernah dilakukan bahaya kehamilan yang muncul dan
oleh Sulyani (2013) yang menerapkan respon yang cepat
menunjukkan bahwa ada hubungan untuk segara ke tenaga kesehatan
antara pendidikan dengan tingkat jika terjadi tanda bahaya
12
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan . Sedangkan pendidikan
kehamilan dengan nilai 0,007 rendah walaupun sudah ada sarana
(p<0,05)8. Hasil penelitian lainnya yang baik namun belum tentu
dari Astuti (2011) juga menunjukkan dipergunakan, hal ini disebabkan
ada hubungan yang signifikan ada seorang pendidikan rendah tidak
hubungan antara pendidikan peduli terhadap program kesehatan
dengan tingkat pengetahuan sehingga tidak mengenal bahaya
tentang tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi 15.
dengan nilai 0,001 (p<0,05) 12. Tingkat pendidikan dapat
Penelitian lainnya juga memberikan mempengaruhi daya pikir seseorang
kesimpulan bahwa ada hubungan untuk dapat menerima segala
antara pendidikan dengan tingkat informasi dari lingkungan
14
pengetahuan tentang tanda bahaya sekitarnya . Pendidi kan yang tinggi
kehamilan dengan nilai 0,015 atau baik dapat mem perluas ilmu
(p<0,05)15. Ibu hamil yang pengetahuan ibu hamil. Ibu hamil
berpendidikan tinggi berpeluang 8,1 yang berpendidikan tinggi
kali mempunyai pengetahuan lebih mempunyai kepedulian yang lebih
13 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

besar dalam menjaga kehamilannya nafkah untuk kebutuhan hidup


terutama untuk mengetahui tanda sehari-hari, sedangkan seorang istri
bahaya kehamilan sebagai upaya sebagai pengurus segala keperluan
mencegah timbulnya komplikasi rumah tangga dalam keluarganya12.
dalam kehamilan. Sementara itu, Hasil uji statistik antara
jika seorang ibu hamil yang pekerjaan dengan tingkat
mempunyai pendidikan rendah pengetahuan menunjukkan nilai p
maka dapat mengakibatkan value = 0,028 yang berarti signifikan
terhambatnya atau kurangnya karena p value < 0,05. Hasil
penge tahuan atau informasi yang tersebut membuktikan bahwa ada
bisa di peroleh pada tingkat hubungan antara pekerjaan ibu
pendidikan yang lebih tinggi 12. Jadi, dengan tingkat pengetahuan
semakin tinggi pendidikan maka tentang tanda bahaya kehamilan.
akan semakin mudah seseorang Sebagian besar ibu hamil tidak
dalam menerima informasi sehingga bekerja artinya mereka mempunyai
lebih mudah untuk mening katkan waktu yang cukup banyak yang
pengetahuannya tentang tanda dapat digunakan untuk mencari
bahaya kehamilan14. informasi seputar kehamilan
sehingga pengetahuanya menjadi
Hubungan antara Pekerjaan baik6.Namun, tidak semua ibu yang
dengan Tingkat Pengetahuan tidak bekerja mempunyai waktu
tentang Tanda Bahaya Kehamilan luang untuk mendapatkan informasi.
Bekerja merupakan aktivitas Hal ini mungkin dikarenakan ibu
pokok yang dilakukan dengan rutin cenderung untuk mengurusi urusan
untuk menunjang kebutuhan rumah rumah tangga. Selain itu, hal ini juga
tangga. Status pekerjaan akan bergantung pada keinginan ibu
memudahkan untuk mendapatkan untuk mendapatkan informasi
3
pelayanan kesehatan, ibu hamil tersebut .
tetap bekerja dan tidak merubah Wanita seringkali
pola bekerja sehari-hari15. Untuk meneruskan bekerja selama
keperluan analisis data, pekerjaan kehamilan. Jenis pe erjaan, tingkat
dideskripsikan dengan kategori aktivitas fisik, risiko lingkungan atau
bekerja dan tidak bekerja. Pada bahaya pekerjaan, dan masalah
penelitian saat ini membuktikan obstetri atau medis wanita
bahwa sebagian besar ibu hamil mempengaruhi apakah dan berapa
memilih untuk tidak bekerja yaitu lama dia harus melanjutkan bekerja
sebanyak 18 ibu (56,2%). Hal selama kehamilan. Jika tidak ada
tersebut menjelaskan bahwa faktor risiko, kerja tidak
sebagian besar ibu hamil menjalani meningkatkan komplikasi di akhir
perannya secara penuh sebagai kehamilan, kelahiran prematur, atau
seorang istri yang mengurus segala kelahiran bayi berat lahir rendah 9.
keperluan rumah tangga dan Hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagai ibu yang mengasuh dan dalam pekerjaan atau aktivitas bagi
mendidik anaknya. Dalam sebuah ibu hamil adalah apakah
keluarga biasanya terdapat aktivitasnya berisiko bagi
pembagian peranan,dimana kehamilan. Contoh aktivitas yang
seorang suami sebagai kepala berisiko bagi ibu hamil adalah
keluarga mempunyai tugas mencari aktivitas yang meningkatkan stress,
14 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

berdiri lama sepanjang hari, frekuensi tertinggi adalah ibu


mengangkat sesuatu yang berat, dengan paritas nullipara sejumlah
paparan terhadap suhu atau 13 ibu (40,6%)14.
kelembaban yang ekstrim tinggi Pengetahuan seseorang
atau rendah, pekerjaan dengan meru pakan hasil dari pengalaman,
paparan radiasi14. Wanita yaitu dipengaruhi oleh pengalaman
menghadapi banyak tuntutan di sebelum nya dan oleh kebutuhan
rumah dan di tempat kerja yang individu12. Pengalaman pribadi
dapat menciptakan konflik peran. seorang ibu dapat digunakan
Rata-rata wanita di seluruh dunia sebagai upaya dalam memperoleh
bekerja 80 jam setiap minggu di suatu pengetahuan. Hal tersebut
rumah dan di tempat kerja. dapat dilakukan dengan cara
Sedangkan rata-rata pria bekerja 50 mengulang kembali pengalaman
jam setiap minggu9. Wanita yang yang pernah diperoleh atau
dalam pekerjaannya perlu berdiri dialaminya dalam memecahkan
dalam waktu lama, berulangkali persoalan yang dihadapi dalam
membungkuk dan menekuk, masa yang akan datang.
menaiki tanjakan atau tangga, dan Pengalaman dalam melewati masa
mengangkat benda berat kehamilan akan berdampak
mengalami lebih banyak infark terhadap pola pikir atau pandangan,
plasenta, abortus spontan, dan bayi sikap dan tindakan ibu pada
lahir dengan berat badan rendah10. kehamilan berikutnya14.
Ibu hamil yang setiap harinya Hasil uji statistik antara
tidak sibuk dengan rutinitas paritas dengan tingkat pengetahuan
pekerjaan mempunyai peluang lebih menunjukkan nilai p value = 0,049
banyak untuk datang memeriksakan yang berarti signifikan karena p
kehamilannya dan mendapatkan value < 0,05. Hal ini menunjukkan
informasi tentang kesehatan seputar bahwa ada hubungan antara paritas
kehamilannya. Sementara itu, untuk ibu dengan tingkat pengetahuan
ibu hamil yang bekerja diluar rumah tentang tanda bahaya kehamilan.
seringkali tidak mempunyai lebih Penelitan ini sesuai dengan
banyak waktu untuk memeriksakan penelitian yang pernah dilakukan
kehamilan sehingga mempunyai oleh Sulyani (2013) yang
pengetahuan yang kurang14. menunjukkan bahwa ada hubungan
antara paritas dengan tingkat
Hubungan antara Paritas dengan pengetahuan tentang tanda bahaya
Tingkat Pengetahuan tentang kehamilan dengan nilai 0,000
Tanda Bahaya Kehamilan (p<0,05)13. Hasil penelitian lainnya
Paritas adalah jumlah dari Astuti (2011) juga menunjukkan
kehamilan yang menghasilkan janin ada hubungan yang signifikan ada
hidup, bukan jumlah janin yang hubungan antara paritas dengan
dilahirkan. Janin yang lahir hidup tingkat pengetahuan tentang tanda
ataupun mati tidak dapat bahaya kehamilan dengan nilai
mempengaruhi status paritas6. 0,040 (p<0,05)2.
Paritas ibu dalam penelitian ini Hal ini tidak sesuai dengan
dikategorikan menjadi 3 kategori penelitian Sukesih (2012) di wilayah
yaitu nullipara, primipara, dan Puskesmas Tegal yang
multipara. Jenis paritas dengan menunjukkan tidak ditemukan
15 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

adanya hubungan yang bermakna Kunjungan antenatal care adalah


antara pengalaman dengan kunjungan ibu hamil ke bidan atau
pengetahuan ibu. Sholihah (2007) di dokter sedini mungkin semenjak
Kabupaten Garut juga menunjukkan wanita merasa dirinya hamil untuk
bahwa pengalaman mempunyai mendapatkan pelayanan/asuhan
7,14
anak (paritas) tidak berhubungan antenatal . Pada kunjungan ANC,
dengan pengetahuan tentang tanda pelayanan terhadap individu bersifat
bahaya pada kehamilan12. preventif care untuk mencegah
Hasil penelitian menunjukkan terjadinya masalah yang kurang
adanya paritas multipara yang baik bagi ibu maupun janin. ANC
memiliki tingkat pengetahuan merupakan upaya kesehatan
kurang yaitu sebanyak 6 ibu perorangan yang memperhatikan
(18,8%). Hal tersebut bisa terjadi ketelitian dan kualitas pelayanan
karena seiring dengan medis yang diberikan, agar dapat
bertambahnya jumlah anak yang melalui persalinan dengan sehat
dimiliki oleh seorang ibu, maka akan dan aman diperlukan kesiapan fisik
semakin banyak juga waktu dan dan mental ibu, sehingga ibu dalam
perhatian ibu yang tersita untuk keadaan status kesehatan yang
mengurus, mendidik dan optimal14.
membesarkan anak-anaknya. Dalam penelitian ini yang
Sehingga ibu tidak memiliki waktu dimaksud dengan riwayat
yang cukup luang untuk menambah kunjungan ANC adalah riwayat
pengetahuan dan pada akhirnya kunjungan ibu saat hamil dengan
akan berpengaruh pada sikap tenaga kesehatan untuk
ataupun pengetahuan ibu dalam mendapatkan pelayanan ANC.
mengetahui tanda-tanda bahaya Riwayat kunjungan ANC dinilai
kehamilan. Hal tersebut berbeda berdasarkan pertanyaan dalam
dengan ibu yang belum memiliki kuesioner dan catatan buku KIA ibu.
anak yang pastinya mempunyai Kunjungan ANC dinilai baik apabila
waktu dan kesempatan lebih banyak berjumlah minimal 4 kali selama
untuk menambah pengetahuan dan kehamilan (1 kali pada TM 1, 1 kali
wawasannya mengenai tanda pada TM 2, 2 kali pada TM 3).
bahaya kehamilan sehingga Riwayat kunjungan ANC dibagi
diharapkan sikap dan pengetahuan menjadi dua, yaitu terpenuhi dan
ibu dalam mengenal tanda bahaya tidak terpenuhi. Frekuensi riwayat
kehamilan semakin baik5. kunjungan ANC tertinggi yaitu pada
kategori terpenuhi sebanyak 28 ibu
Hubungan antara Riwayat (87,5%). Hasil uji statistik antara
Kunjungan ANC dengan Tingkat riwayat kunjungan ANC dengan
Pengetahuan tentang Tanda tingkat pengetahuan menunjukkan
Bahaya Kehamilan nilai p value = 0,007 yang berarti
ANC atau pemeriksaan signifikan karena p value < 0,05. Hal
kehami lan merupakan pemeriksaan ini menunjukkan bahwa ada
ibu hamil baik fisik dan mental serta hubungan antara riwayat kunjungan
menyelamatkan ibu dan anak dalam ANC ibu dengan tingkat
kehamilan, persalinan dan masa pengetahuan tentang tanda bahaya
nifas, sehingga keadaan mereka kehamilan. Didalam kunjungan ANC
post partum sehat dan normal 17,24. terdapat konseling, sehingga dapat
16 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

digunakan untuk memberikan deskriptif, penelitian ini


informasi mengenati tanda bahaya menggambarkan bahwa ibu hamil
kehamilan pada setiap kunjungan yang sebagian besar dikategorikan
ANC. Semakin sering ibu hamil patuh dalam melaksanakan
mendapatkan informasi maka akan kunjungan ANC sebanding dengan
semakin meningkat pengetahuan pengetahuan mereka yang
ibu hamil mengenai tanda bahaya sebagian besar dikategorikan baik6.
kehamilan1. Ibu hamil yang tidak
Hal tersebut sesuai dengan memeriksakan kehamilannya
penelitian yang dilakukan oleh secara teratur menyebabkan tidak
Kartika (2012) yang menunjukkan terdeteksinya tanda bahaya dan
hasil ada hubungan yang signifikan komplikasi yang terjadi pada saat
antara pengetahuan ibu hamil hamil atau pada saat persalinan
tentang tanda bahaya kehamilan yang akan mengancam kesehatan
dengan kepatuhan melakukan ANC dirinya dan janin yang
dengan nilai 0,005 (p<0,05) 7. dikandungnya14. Dampak dari
Penelitian ini juga sejalan dengan ketidakpatuhan ibu dalam
penelitian Sembiring (2013) dan kunjungan ANC adalah ibu hamil
Kamidah (2013) yang menghasilkan akan kurang mendapatkan informasi
bahwa ada hubungan antara tentang cara perawatan kehamilan
kepatuhan kunjungan ANC dengan yang benar, tidak terdeteksinya
tingkat pengetahuan ibu hamil penyakit dan komplikasi selama
tentang tanda bahaya kehamilan6,10. kehamilan. Sehingga apabila tidak
Semakin terpenuhi riwayat ditangani akan mengakibatkan
kunjungan ANC maka semakin baik komplikasi pada saat kehamilan
pula tingkat pengetahuan7. ataupun persalinan dan akan
Sehingga kemungkinan ibu hamil mengarah pada kematian ibu7.
untuk patuh melakukan kunjungan
ANC akan semakin besar. Ibu hamil Hubungan antara Dukungan
akan semakin ingin memeriksakan Suami dengan Tingkat
kehamilannya secara teratur atau Pengetahuan tentang Tanda
patuh kepada petugas kesehatan Bahaya Kehamilan
khususnya bidan selam periode Dukungan suami pada saat
kehamilannya10. kehamilan adalah segala sesuatu
Pemeriksaan kehamilan yang diperbuat suami dalam
(ANC) ini merupakan salah satu merespon kehamilan istrinya11.
program yang terencana berupa Dukungan suami menghasilkan
observasi, edukasi, dan suatu peranan yang penting dalam
penanganan medik pada ibu hamil kesehatan selama masa kehamilan
untuk memperoleh suatu proses karena memberikan suatu
kehamilan dan persalinan yang hubungan ataupun dukungan sosial
aman dan memuaskan. Tujuan yang baik untuk meningkatkan
utamanya adalah menurunkan atau kesehatan ibu hamil 12.
mencegah kesakitan dan kematian Dukungan suami pada saat
maternal dan perinatal. Tujuan kehamilan adalah segala sesuatu
tersebut akan tercapai apabila ibu yang diperbuat suami dalam
hamil patuh dalam melakukan merespon kehamilan istrinya dalam
pemeriksaan kehamilan. Secara bentuk interaksi dimana ada
17 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

hubungan saling mengasihi dan merasa diperhatikan, dicintai,


mendapatkan bantuan yang nyata dimuliakan dan dihargai4.
dilakukan oleh seorang suami Hasil uji statistik antara
terhadap istrinya. Suami merupakan dukungan suami dengan tingkat
orang yang paling dekat dengan ibu pengetahuan menunjukkan nilai p
dan memiliki banyak peran selama value = 0,007 yang berarti signifikan
ibu menjalani masa kehamilan, karena p value < 0,05. Hal ini
persalinan, sampai nifas. Respon menunjukkan bahwa ada hubungan
suami yang baik terhadap antara dukungan suami dengan
kehamilan istrinya merupakan tingkat pengetahuan tentang tanda
sebuah perilaku positif yang dapat bahaya kehamilan. Respon suami
menyebabkan adanya rasa percaya terhadap kehamilan istri yang dapat
diri, ketenangan batin dan pikiran menyebabkan adanya ketenangan
positif. Wanita yang dijaga, batin dan perasaan senang dalam
diperhatikan, dilindungi,dan dikasihi istri. Wanita yang diperhatikan dan
oleh suaminya selama hamil akan dikasihi oleh pasangan prianya
mempunyai emosional yang stabil, selama hamil akan menunjukkan
kemungkinan terjadinya komplikasi lebih sedikit gejala emosi dan fisik,
persalinan berkurang, dan lebih lebih sedikit komplikasi persalinan,
mudah beradaptasi 12. dan lebih mudah melakukan
Suami dapat memberikan penyesuaian selama nifas11.
dukungan dengan mengerti dan Adanya dukungan atau
memahami setiap perubahan yang motivasi dari suami berperan sangat
terjadi pada istrinya, memberikan besar dalam menentukan status
perhatian dengan penuh kasih kesehatan dan tingkat pengetahuan
sayang dan berusaha untuk ibu dalam mengetahui tanda-tanda
meringankan beban kerja istri. bahaya kehamilan. Jika suami
Dukungan suami yang didapatkan mengharapkan adanya kehamilan,
calon ibu akan menimbulkan maka akan memperlihatkan
perasaan tenang, sikap positif dukungannya dalam berbagai hal
terhadap diri sendiri dan yang dapat mempengaruhi ibu
kehamilannya, maka diharapkan ibu menjadi lebih percaya diri, lebih
dapat menjaga kehamilannya berbahagia, menunjukkan kesiapan
dengan baik sampai saat dan lebih kuat secara mental untuk
11
persalinan . menghadapi segala hal selama
Data frekuensi dukungan masa kehamilan tersebut.
suami tertinggi yaitu dukungan Keterlibatan anggota keluarga atau
suami baik sebanyak 26 ibu (81,2%) orang terdekat terutama
dan frekuensi terendah pada pasangan/suami dapat membantu
dukungan suami sedang sebanyak terjadinya perubahan untuk
6 ibu (18.8%). Dukungan suami berperilaku dan juga meningkatkan
masuk didalam lingkup dukungan kesadaran untuk berubah ke arah
sosial, dimana yang dimaksud dari hidup sehat. Oleh karena itu, suami
dukungan sosial adalah bentuk memiliki peranan yang sangat
dukungan dan hubungan yang baik penting untuk memberikan berbagai
untuk memberikan kontribusi jenis dukungan pada ibu supaya ibu
penting pada kesehatan. Hal merasa lebih nyaman dalam
tersebut akan membuat orang menjalani masa kehamilan dan
18 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

meminimalkan resiko timbulnya hubungan antara dukungan suami


tanda-tanda bahaya kehamilan15. dengan tingkat pengetahuan
Suami dapat memberikan tentang tanda bahaya kehamilan
dukungan dengan mengerti dan dengan p value 0,007 (p < 0,05).
memahami setiap perubahan yang
terjadi pada istrinya, memberikan DAFTAR PUSTAKA
perhatian dengan penuh kasih
sayang dan berusaha untuk REFERENSI
meringankan beban kerja istri. 1. Kemenkes. 2014. Peningkatan
Dukungan suami yang didapatkan Kesehatan Ibu dan Anak . Jakarta:
calon ibu akan menimbulkan Pusat Promosi Kesehatan -
perasaan tenang, sikap positif Kementerian Kesehatan Republik
terhadap diri sendiri dan Indonesia. http://promkes.
depkes.go.id/dl/lembar%20balik%2
kehamilannya, maka diharapkan ibu
0poskesdes.pdf.
dapat menjaga kehamilannya
2. Kemenkes. 2014. Situasi
dengan baik sampai saat Kesehatan Ibu. Jakarta: Pusat Data
16
persalinan . dan Informasi - Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
http://www.depkes.go.id/
folder/view/01/structure-publikasi-
SIMPULAN pusdatin-info-datin.html
Pada karakteristik ibu, 3. Kemenkes. 2010. Pedoman
sebagian besar usia ibu dalam Pelayanan Antenatal Terpadu.
kategori usia reproduksi sehat Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
sebanyak 23 ibu (71,9%), sebagian Kesehatan Masyarakat -
besar mempunyai tingkat Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
pendidikan yang tinggi sebanyak 20
http://perpustakaan.depkes.go.id:81
ibu (62,5%), sebagian besar ibu 80/bitstream//123456789/202
tidak bekerja yaitu sebanyak 18 ibu 4/2/BK2010-456.pdf
(56,2%), paritas paling banyak pada 4. Kemenkes. 2010. Pedoman
paritas nullipara sejumlah 13 ibu Pemantauan Wilayah Setempat
(40,6%), dan riwayat kunjungan Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-
ANC tertinggi yaitu pada kategori KIA). Jakarta: Direktorat Jenderal
terpenuhi sebanyak 28 ibu (87,5%). Bina Kesehatan Masyarakat &
Sebagian besar ibu memiliki Direktorat Bina Kesehatan Ibu -
dukungan suami yang baik Kementerian Kesehatan Republik
sebanyak 26 ibu (81,2%). Sebagian Indonesia.
besar ibu memiliki kategori tingkat http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-
content/uploads/downloads/2013/08
pengetahuan baik sebanyak 14 ibu
/Pedo man-PWS-KIA.pdf.
(43,8%). 5. Kemenkes. 2013. Buku Saku
Terdapat hubungan antara Pelayanan Kesehatan Ibu di
usia (0,000; p<0,05), pendidikan Fasilitas Kesehatan Dasar dan
(0,037; p<0,05), pekerjaan (0,028; Rujukan. Jakarta: Kementerian
p<0,05), paritas (0,049; p<0,05), Kesehatan Republik Indonesia.
riwayat kunjungan ANC (0,007; http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-
p<0,05) dengan tingkat content/uploads/downloads/2013/12
pengetahuan ibu tentang tanda /Buku -Saku-Pelayanan-Kesehatan-
bahaya kehamilan. Serta terdapat Ibu.pdf
19 Journal of Issues in Midwifery, April – Juli 2018, Vol. 2 No. 1, 1-18

6. Kemenkes. 2013. Profil Kesehatan 12. Sulyani, P. 2013. Hubungan


Indonesia 2012. Jakarta: Karakte ristik Ibu Hamil dengan
Kementerian Kesehatan Republik Pengetahuan Ibu Hamil terhadap
Indonesia. Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di
http://www.depkes.go.id/resources/ Puskesmas Bandar Kabupaten
download/ pusdatin/profil- Bener Meriah. Banda Aceh: Stikes
kesehatan-indonesia/profil- Ubudiyah
kesehatan-indonesia-2012.pdf 13. Astuti, H.P. 2011. Hubungan
7. Agustini, S. 2012. Pengetahuan Ibu Karakteristik Ibu Hamil dengan
Hamil tentang Tanda-Tanda Tingkat Pengetahuan tentang
Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja Tanda Bahaya pada Kehamilan di
UPT Puskesmas Cimandala Puskesmas Sidoharjo Kabupaten
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sragen. Jurnal Stikes Kusuma
Bogor Tahun 2012. Skripsi. Husada Surakarta, hal. 1-13.
Diterbitkan, Fakultas Kesehatan http://digilib.stikeskusumahusa
Masyarakat Universitas Indonesia, da.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-
Depok. triwulanda - 119-1-tri_wula-i.pdf
lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314706 14. Sukesih. 2012. Faktor-Faktor yang
-S_Sri%20Agustini.pdf Berhubungan dengan Pengetahuan
8. Pembe, Andrea B., Urasso, D.P., Ibu Hamil Mengenai Tanda Bahaya
Carlsted, A., Lindmark, G., dalam Kehamilan di Puskesmas
Nystrapq, L., Darj. 2011. Rural Tegal Selatan Kota Tegal Tahun
Tanzanian Women’s Awarness of 2012. Skripsi. Diterbitkan, Fakultas
DANGER Sign of Obstetric Keseha tan Masyarakat Universitas
Complication. Basic data Proquest Indonesia, Depok.
health and medicine complete lib.ui.ac.id/file?file=digital/203
9. Kartika, E.Y. 2012. Hubungan 15113-S_Sri%20Sukesih.pdf
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 15. Wulandari, R. 2014. Hubungan
III tentang Tanda Bahaya Tingkat Pendidikan Ibu Hamil
Kehamilan dengan Kepatuhan ANC dengan Pengetahuan Tanda
di wilayah Kerja Puskesmas Lerep Bahaya Kehami lan pada Trimester
Kecamatan Ungaran. Semarang: III di RB Harapan Bunda Surakarta.
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Surakarta: STIK PKU
10. Meko, M.Y.D. 2012. Faktor-Faktor Muhammadiyah. http://digilib.
yang Berhubungan dengan stikespku.ac. id/
Pengetahuan Suami tentang Tanda download.php?id=76.
Bahaya pada Masa Kehamilan, 16.
Persalinan dan Nifas di Wilayah
Kerja Puskesmas Bakunase tahun
2011. Kupang: FKM Undana
11. Widiantari, N.K.N. 2015. Hubungan
Karakteristik Ibu dan Dukungan
Sosial Suami Dengan Partisipasi
Ibu Mengi kuti Kelas Ibu Hamil Di
Kota Denpasar. Tesis. Diterbitkan,
Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Universitas Udayana,
Denpasar. http://www.pps.
unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-
152 3-77867673-
tesis%20%20nopi%20% 20fix.pdf

You might also like