You are on page 1of 14
a: PERJANJIAN ‘TANJUNG GADING No. 40000 (5050 Perjanjian tentang Pekerjaan Pembangunan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tanjung Gading (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani pada, Senin, 06 Februari 2023 oleh dan antara PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO), yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 2 tertanggal 6 Januari 1976, oleh Notaris Juliaan Nimrod Siregar S.H gelar Mangaradja Namora yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor Y.A. 5/12/20 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akta Notaris Aryanti Artisari S.H, No. 15 tertanggal 15 Juni 2022 yang telah disetujui melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. ‘AHU-0042057,AH.01.02,Tahun 2022, yang berkedudukan di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei, Suka, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara 21257, Indonesia, dalam Amandemen ini diwakili oleh Susyam Widodo selaku Kepala Departemen Pengadaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), Derhak dan sah bertindak untuk dan atas nama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”) Dan PT DIAN WIRA PUTRA, sustu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 04, di Kabupaten Batu Bara tanggal 08 April 2003, beserta perubahannya terakhir berdasarkan ‘Akta Notaris Nomor 06 tanggal 17 November 2022 dan telah dicatat dalam database system administrasi bada tukum —kementerian Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.09-0079934 Tahun 2022 yang berkedudukan di Kota Medan dalam Perjanjian ini diwakiti oleh Ardiansyah Lubis, M.AP selaku Direktur Utama PT DIAN WIRA PUTRA, berhak dan sah bertindak untuk dan atas nam PT DIAN WIRA PUTRA (selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”) Untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing disebut sebagai PIHAK dan secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK, Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut 1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Industri Aluminium Terpadu bermaksud untuk melakukan pekerjaan “Pekerjaan Pembangunan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tanjung Gading”. 2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah PIHAK KEDUA yang memiliki kemampuan, pengalaman dan sumber daya untuk melaksanakan pekerjaan “Pekerjaan Pembangunan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tanjung Gading”. 3. Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan bersedia untuk mengerahkan tenaga kerja yang telah mempunyai hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA yang dinyatakan dalam perjanjian kerja dengan masing- masing tenaga kerja, dan diberikan perlindungan kerja serta syarat-syarat kerja sesuai perundang- undangan yang berlaku oleh PIHAK KEDUA, untuk melakukan pekerjaan “Pekerjaan Pembangunan ‘Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tanjung Gading”. 4, Bahwa PARA PIHAK menyatakan dan menjamin bahwa yang menandatangani Perjanjian ini adalah pejabat yang sah dan berwenang menandatangani Perjanjian ini menurut Anggaran Dasar Perseroan ‘masing-masing dan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK. menyatakan sepakat untuk mengikatkan diri dan tunduk kepada ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: 7 2 PASAL1 DEFINISI 1, Pekerjaan adalah segala kegistan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA untuk memenuhi segala ‘kewajiban yang tertuang dalam Dokumen-Dokumen Perjanjian. 2. Dimulainya Pekerjaan adalah tanggal yang tertera dalam Surat Perintah Kerja (jika ada) atau yang tertuang dalam penandatanganan Perjanjian ini, 3. Sertfikat Serah Terima adalah sertfikat yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelch selesainya Pekerjaan. 4, Sertifikat Penyelesaian adalah sertfikat untuk penyelesaian seluruh Pekerjaan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA setelah dilakukan inspeksi bersama untuk menyatakan Pekerjaan selesai antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta telah melewati Masa Garansi/Masa Pemeliharaan. 5. Sertifikat Penyelesaian Bertahap adalah sertifikat yang menerangkan penyelesaian sebagian Pekerjaan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA setelah dilakukan inspeksi bersama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. 6. Masa Garansi adalah 6 (enam) bulan sejak tanggal serah-terima Pekerjaan di Lokasi Kerja dimana garansi ini diberikan oleh PIHAK KEDUA untuk menjamin bahwa PIHAK KEDUA bertanggung- jawab atas segala kerusakan pada Pekerjaan dan tidak terbatas dalam hal desain, peralatan, bahan, pengerjaan dan aksesoris Pekerjaan. PIHAK KEDUA tidak membebankan biaya apapun pada PIHAK PERTAMA selama jangka waktu di atas, 7. Sertifikat Pemeliharaan adalah sertifikat yang akan diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Masa Garansi telah selesai sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini 8. Lokasi Kerja adalah tempat dimana Pekerjaan dilaksanakan atau yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA yaitu di Rumah Sakit PT Inalum (Persero) Tanjung Gading, 9. Peralatan adalah semua material atau barang yang disuplai oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan Perjanjian . PIHAK KEDUA lalai memenuhi sebagian atau seluruh tanggung jawabnya sesuai dengan Perjanjian ini, yang dibuktikan telah dikirimkannya surat Pengakhiran Perjanjian oleh PIHAK PERTAMA. c. PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai selambat-lambatnya masa berlaku Jaminan Pelaksanaan berakhir. 4. Keadaan pada Pasal 23 ayat 1 poin (e) terjadi pada PIHAK KEDUA. Jaminan Pelaksanaan harus dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA jika PIHAK KEDUA telah secara tuntas menyelesaikan seluruh Pekerjaan dan Pekerjaan telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dengan bukti penerbitan Sertifikat Penyelesaian dan PIHAK KEDUA telah ‘menyerahkan surat permohonan pengembalian Jaminan Pelaksanaan. PASAL 11 SANKSI ATAU DENDA. Apabila Pekerjaan tidak diselesaikan oleh PIHAK KEDUA atau jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA melebihi jangka waktu yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini karena kesalahan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 2/1000 (dua per seribu) per hari kalender dari Nilai Pekerjaan yang belum diselesaikan, sampai maksimum 10% (sepuluh persen) dari Nilai Pekerjaan seluruhnya. PIHAK PERTAMA berhak mengenakan sanksi atau denda, seperti diatur dalam ayat | Pasal ini, tethadap PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan salah satu atau lebih ketentuan Perjanjian. PIHAK PERTAMA berhak mengenakan sanksi atau denda yang berbentuk uang dengan memotong sanksi atau denda dari pembayaran Nilai Pekerjaan. Pengenaan sanksi atau denda tidak mengecualikan PIHAK KEDUA untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini. Pengenaan satu sanksi atau denda tidak mengecualikan pengenaan sanksi atau denda lainnya dan lebih dari satu sanksi atau denda dapat dijatuhkan sekaligus. Pengenaan denda dan/atau sanksi administratif tidak meniadakan hak PIHAK PERTAMA untuk juga melakukan pengakhiran Perjanjian PASAL 12 KERAHASIAAN PARA PIHAK sepakat bahwa isi Perjanjian dan seluruh data hukum, teknis, komersial maupun data dan informasi lainnya dalam bentuk apapun yang diperoleh atau dibuka berdasarkan dan menyangkut pelaksanaan Perjanjian ini merupakan informasi yang bersifat rahasia (“Informasi Rahasia” Pihak yang menerima Informasi Rahasia (“Pihak Penerima”), termasuk direksi, tenaga kerja, auditor, konsultan, atau penaschat hukum dari Pihak Penerima wajib menjaga kerahasiaan semua Informast Rahasia yang diketahui atau diterima dari Pihak yang mengungkapkan Informasi Rahasia (“Pihak Pengungkep”) dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini dan dilarang untuk mengungkapkan, ‘memperbanyak, menyebarluaskan, mengalihkan atau memberikan Informasi Rahasia kepada pihak lain dalam bentuk atau dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis lebih dulu dari Pihak Pengungkap a Pihak Penerima berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyimpan, melindungi dan mengamankan semua Informasi Rahasia, termasuk mewajibkan direksi, tenaga kerja, auditor, Konsultan, atau penasehat hukum untuk melaksanakan dan mentaati kketentuan kerahasiaan ini. b. Ketentuan Pasal 12 ayat 2 tidak berlaku untuk informasi yang 1. Sudah menjadi milik umum (public domain) tanpa lebih dulu terjadi pelanggaran ketentuan kerahasiaan dalam Perjanjian ini; atau 2. Merupakan milik Pihak Penerima yang didapatkan dari pihak ketiga lainnya yang tidak ‘melakukan pelanggaran ketentuan kerahasiaan dalam Pasal ini yang dapat dibuktikan dengan yokumen kepemilikan yang sah yang sudah ada sebelum Pesjanjan ini ditandatangani, atau ez 3. Harus diungkapkan karena disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku atau perintah tertulis resmi dari badan publik/lembaga pemerintah yang berwenang dan memiliki yurisdiksi atas masing-masing Pihak atau atas ruang lingkup Pekerjaan, atau harus diungkapkan arena perintah lembaga peradilan. 3. Kewajiban kerahasiaan ini akan tetap berlaku seterusnya setelah berakhimya Perjanjian ini. Setiap pelanggaran olch PIHAK KEDUA atas ketentuan ini yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian PIHAK. KEDUA, dianggap sebagai bentuk pelanggaran yang dapat dituntut oleh PIHAK PERTAMA. PASAL 13 JAMINAN HUKUM ATAS PEKERJAAN 1. PIHAK KEDUA menjamin bahwa Pekerjaan yang dimaksud dalam Perjanjian ini yang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA tidak diperoleh dengan cara yang bertentangan dengan hukum, serta tidak dibebani dengan hak-hak pihak lain yang dapat menghambat/mengganggu penyerahan dan pemanfaatan Pekerjaan dimaksud oleh PIHAK PERTAMA. 2. PIHAK KEDUA menjamin bahwa Pekerjaan yang diserahkan berdasarkan Perjanjian ini tidak melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAK1 yang dimiliki Pihak Ketiga 3. Jika terjadi Klaim atau tuntutan lainnya sehubungan dengan hal tersebut dalam ayat 1 dan ayat 2 Pasal ini, PIHAK KEDUA tidak akan melibatkan PIHAK PERTAMA, serta dengan ini PIHAK KEDUA ‘menyatakan akan mengambil segala tindakan hukum yang perlu untuk menyelesaikan klaim atau tuntutan dimaksud, baik di luar maupun di dalam Pengadilan atau lembaga lainnya dan semua biaya yang timbul kkarenanya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PASAL 14 ETIKA BISNIS Masing-masing Pihak menjamin kepada Pihak lainnya bahwa Pihaknya akan melaksanakan Perjanjian ini dengan itikad baik dan secara jujur dan mematuhi sepenuhnya prinsip-prinsip Good Corporate Govemance (GCG)/Etika bisnis. Tidak satupun ketentuan dan/atau penafsiran atas ketentuan dalam Perjanjian ini atau ketidakjelasan dalam Perjanjian ini akan digunakan oleh satu Pihak untuk mengambil keuntungan secara wajar dan mengakibatkan kerugian bagi Pihak lainnya, dan tidak satupun ketentuan dalam Perjanjian ini dimaksudkan untuk memberikan keuntungan secara wajar kepada salah satu Pihak. PASAL 15 KESELAMATAN KERJA, KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP 1. PIHAK KEDUA harus mematuhi semua peraturan dari PIHAK PERTAMA yang berlaku tentang Keselamatan Kerja, Keamanan dan Perlindungan Lingkungan Hidup di Lokasi Kerja 2. Selama pelaksanaan dan penyelesaian Pekerjaan serta perbaikan segala kerusakan di dalamnya, PIHAK KEDUA: a) memperhatikan sepenuhnya keselamatan semua orang yang berhak untuk berada di Lokasi Kerja dan menjaga Lokasi Kerja (sejauh hal tersebut ada di bawah kendalinya) dalam keadaan yang tertib dan sesuai untuk menghindarkan bahaya terhadap orang-orang tersebut; 'b) memberikan dan memelihara dengan biayanya sendiri semua penerangan, penjaga, pagar, tanda peringatan dan pengawasan yang benar-benar diperlukan atau diwajibkan oleh PIHAK PERTAMA atau oleh instansi manapun yang berwenang, untuk melindungi Pekerjaan atau untuk keselamatan dan kenyamanan masyarakat atau pihak lain; ©) membersihkan dan menyingkirkan semua bahan lebih serta sampah dari waktu ke waktu selama pelaksanaan Pekerjaan, Setelah Pekerjaan selesai, PIHAK KEDUA harus menyingkirkan semua peralatan PIHAK KEDUA dan meninggalkan seluruh Lokasi Kerja dan Pekerjaan dalam keadaan bersih serta professional; dan 4) mengambil semua langkah yang wajar untuk melindungi masyarakat atau pihak lain dari pencemaran, kebisingan atau sebab-sebab lain yang timbul sebagai salah satu akibat dari cara operasinya. PASAL 16 PERIZINAN 1, PIHAK KEDUA wajib mengurus dan memperoleh segala macam perizinan dan atau legalitas lainnya (0 berdasarkanketetuan peraturan perundangundangan yang berlaku menjadi tanggung javabnya m2 ‘yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan, dari Pejabat berwenang, baik dari Pemerintah Daerah ‘maupun Instansi Pemerintah terkait tepat pada waktunya, termasuk namun tidak terbatas pada perizinan kketenagakerjaan, sehingga menjamin terselesaikannya Pekerjaan sesuai jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan menurut Perjanjian ini. 2, Semua biaya/pengeluaran yang timbul dalam proses pengurusan sampai diperolehnya surat izin atau legalitas lainnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya. PASAL 17 KETENAGAKERJAAN 1. PIHAK KEDUA bertanggungjawab sepenuhnya dan mengatur segala kebutuhan tenaga kerja termasuk pembayaran upah tenaga kerja serta hak-hak lainnya yang menjadi kebutuhan dalam pelaksanaan Pekerjaan 2. PIHAK KEDUA tunduk pada Hukum Ketenagakerjaan yang berlaku dan berkaitan dengan ketenagakerjaan, Kesehatan, keselamatan, kesejahteraan dan akan menyerahkan semua hak terkait dengan Hukum Ketenagakerjaan yang berlaku tersebut 3. PIHAK KEDUA harus mewajibkan karyawan untuk mematuhi semua hukum yang berlaku, termasuk yang berkaitan dengan keselamatan di lokasi kerja. 4, PIHAK KEDUA wajib mengikutsertakan pegawai-pegawainya dalam program asuransi tenaga kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Tidak dibenarkan pelaksanaan Pekerjaan di lokasi pekerjaan pada hari-hari yang diakui bersama sebagai hari istirahat, atau di luar jam kerja normal kecuali a Dinyatakan dalam Perjanjian. b. Persetujuan dari PIHAK PERTAMA, atau c. Pekerjaan bersifat harus segera dilaksanakan dan tidak dapat dihindari, atau diperlukan untuk ‘melindungi keselamatan kehidupan atau harta benda atau untuk keselamatan Pekerjaan, dalam hal ini PIHAK KEDUA harus segera memberitahu PIHAK PERTAMA. 6. Tenaga Kerja PIHAK KEDUA harus memiliki kompetensi yang baik, terampil dan berpengalaman dalam melaksanakan Pekerjaan PIHAK PERTAMA dapat meminta kepada PIHAK KEDUA untuk ‘mengeluarkan (atau menyebabkan dikeluarkan) setiap orang yang dipekerjakan pada lokasi kerja atau Pekerjaan, termasuk Perwakilan PIHAK KEDUA apabila: a Melakukan kesalahan secara berulang dan tidak mengakuinya b. Melaksanakan tugas secara tidak kompeten atau karena kelalaian; . Tidak sesuai dengan ketentuan Perjanjian, atau; d. Bersikeras dalam setiap perilaku yang merugikan keselamatan, Kesehatan, atau perlindungan lingkungan. ¢. Terbukti melakukan tindakan kriminal yang dapat merugikan PARA PIHAK. seperti tindakan pencurian, pemerasan dll Tika hal tersebut terjadi, PIHAK KEDUA kemudian akan segera menunjuk (atau menyebabkan diangkat) pengganti yang sesuai. 7. PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA, rincian yang menampilkan nama dan jumlah setiap pekerja termasuk jabatannya, sampai PIHAK KEDUA telah menyelesaikan semua Pekerjaan. PASAL 18 KERUSAKAN DAN KERUGIAN 1, PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk mengganti semua kerusakan dan/atau kerugian baik langsung maupun tidak langsung terhadap barang-barang atau kepentingan PIHAK PERTAMA atau. pihak lain yang timbul akibat kesengajaan atau kelalaian PIHAK KEDUA, pegawai-pegawainya, personil ‘yang ditugaskan dalam Perjanjian ini, ataupun orang-orang yang bekerja untuk PIHAK KEDUA akibat dari pelaksanaan Pekerjaan menurut Perjanjian ini. Apabila 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal pemberitahuan PIHAK PERTAMA mengenai kerugian sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, ternyata PIHAK KEDUA belum atau tidak melaksanakan tanggung jawabnya, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak memotong langsung dari jumlah tagihan PIHAK KEDUA yang belum dibayarkan PIHAK PERTAMA, senilai kerugian dimaksud. 2. Bilamana kerusakan atau kerugian dimaksud ayat 1 Pasal ini dapat dibuktikan oleh PIHAK KEDUA /oukan sebagai akibat kesengajaan atau kelalaian PIHAK KEDUA, pegawai-pegawainya, personil yang 2 ditugaskan dalam Perjanjian ini, ataupun orang-orang yang bekerja untuk PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 Pasal ini PASAL 19 LARANGAN PEMBERIAN HADIAH/KOMISI . PIHAK KEDUA dilarang menawarkan atau memberi atau setuju untuk memberi hadiah, komisi, rabat ‘atau bentuk lainnya kepada pegawai atau pejabat PIHAK PERTAMA. Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal ini mengakibatkan dapat diputusnya Perjanjian olch PIHAK PERTAMA dan segala biaya yang timbul akibat pemutusan Perjanjian ini akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PASAL 20 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Segala sengketa dan perselisihan yang timbul berhubungan dengan Perjanjian ini, atau pelanggaran, penyelesaian atau invaliditas, PARA PIHAK harus menyelesaikannya secara musyawarah dengan itikad baik. Segala sengketa dan perselisihan atau perbedaan mengenai hak atau kewajiban PIHAK KEDUA maupun PIHAK PERTAMA dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal surat permintaan untuk mengadakan musyawarah tidak tercapai kata sepakat, maka PARA PIHAK sepakat ‘menyerahkan penyelesaian perselisihan di Pengadilan Negeri Kisaran. Selama perselisihan dalam proses penyelesaian, PARA PIHAK tetap wajib memenuhi kewajiban ‘menurut Perjanjian ini kecuali PIHAK PERTAMA meminta penangguhan pelaksanaan Perjanjian baik sebagian maupun keseluruhan. PASAL 21 HUKUM YANG BERLAKU Perjanjian ini dan segala akibat yang mungkin akan timbul Tunduk dan patuh pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan peraturan Internal PIHAK PERTAMA mencakup tapi tidak terbatas pada Ketenagakerjaan, Lingkungan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja termasuk diantaranya: a. Perlindungan hak-hak buruh/pekerja; b. Melakukan pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan; c. Mendukung keseteraan gender dalam lingkungan kerja; Tidak mempekerjakan anak dibawah umur, Perusahaan tidak dalam status bekerjasama dengan Vendor yang berasal dari negara-negara Konflik dalam hal menyediakan barang/jasa kepada PT INALUM (Persero). PASAL 22 KEADAAN MEMAKSA Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa adalah peristiwa yang terjadi karena sesuatu hal diluar dugaan/kekuasaan kedua belah pihak yang langsung mengenai sasaran pekerjaan dan dapat mengakibatkan tidak terlaksananya Perjanjian, seperti hal-hal berikut, namun tidak terbatas pada dan apokah sama sta besboda dang hal baie Perang, permusuhan (baik perang yang dideklarasikan atau tidak), invasi, tindakan musuh asing, pemberontakan, revolusi, maker atau perebutan kekuasaan, perang saudara atau kerusuhan, keributan atau kekacauan (selain antara karyawan PIHAK KEDUA atau tenaga kerja); b. Tanah Longsor, gempa bumi, angin topan, tsunami, gunung meletus, sambaran petir, ledakan benda-benda angkasa, kekeringan, turunnya level air Danau Toba di bawah 902,4 meter dan bencana alam lainnya; . Sebuah serangan, Kegoncangan sosial dalam masyarakat seperti kerusuhan buruh, boikot, perselisihan hubungan industrial, pemogokan, demonstrasi; 4. Keputusan atau pengekangan oleh penguasa pemerintah yang menimbulkan dampak massal dalam bidang Keuangarv’moneter dan lain-lain dan diumumkan sebagai bencana nasional di surat kabar nasional; Perubahan peraturan perundang-undangan; Poona l-bl beth tol til tees Soca Kenta Mus ys a. Keterlambatan disebabkan oleh kurangnya atau ketidakmampuan untuk mendapatkan bahan baku, _gSSidinya kerusakan mesin dan pealtan mekanis lin dalam melaksanakan Pekejaan, dantau ona . Keterlambatan disebabkan oleh kekurangan pengawas atau tenaga kerja, in-efisiensi atau kejadian serupa; atau ¢. Terjadinya pemogokan, atau tindakan bersama lainnya dari pekerja yang terjadi hanya dalam proses pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan Perjanjian ini, Apabila terjadi Keadaan Memaksa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini maka Pihak yang terkena Keadaan Memaksa berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada Pihak yang tidak terkena Keadaan Memaksa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya Keadaan ‘Memaksa tersebut dan apabila mungkin disertai pernyataan tertulis pihak berwenang serta langkah- langkah dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk memperbaiki/mengatasi akibat dari Keadaan Kahar tersebut. Selanjutnya Pihak yang tidak terkena Keadaan Memaksa akan memberikan jawaban tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah pemberitahuan tertulis tersebut diterima. Apabila Pihak yang tidak terkena Keadaan Memaksa tidak memberikan jawaban tertulis kepada Pihak ‘yang terkena Keadaan Memaksa, maka dapat diartikan bahwa pemyataan Keadaan Memaksa tersebut disetyjui. Dalam hal Pihak yang dirugikan lalai atau terlambat dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan dimaksud ayat 2 Pasal ini, maka Keadaan Memaksa dianggap tidak pernah terjadi. Kejadian-kejadian tersebut ayat 1 Pasal ini dapat diperhitungkan sebagai perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan dimaksud Perjanjian ini ‘Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu Pihak karena terjadinya Keadaan Memaksa bukan ‘merupakan tanggung jawab Pihak lainnya, PASAL 23 PENGAKHIRAN PERJANJIAN Pengakhiran Perjanjian dapat dilakukan apabila salah satu sebab di bawah ini terjadi a Apabila tidak ada itikad baik dari PIHAK KEDUA dalam hal pemenuhan kewajiban sesuai dengan isi Perjanjian, yang dibuktikan dengan telah dikirimkannya surat peringatan sebanyak 2 (dua) kali dari PIHAK PERTAMA. b. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan keseluruhan Pekerjaan meskipun telah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Pekerjaan diluar dari batas Jangka Waktu Pelaksanaan beralthir (sesuai Pasal 9 ayat 2) ©. Apabila PIHAK KEDUA ternyata menyerahkan pelaksanaan Pekerjaan, baik sebagian ataupun seluruhnya kepada pihak ketiga, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. 4. Apabila Pekerjaan tertunda oleh PIHAK KEDUA lebih dari 100 (seratus) hari kalender, dimana tertundanya Pekerjaan tersebut tidak disebabkan olch Keadaan Memaksa, tidak juga oleh karena kesalahan atau perintah PIHAK PERTAMA, tetapi tertundanya Pekerjaan tersebut disebabkan PIHAK KEDUA tidak dapat melanjutkan Pekerjaannya, termasuk namun tidak hanya terbatas pada surat izin usaha PIHAK KEDUA dicabut atau dinyatakan tidak berlaku lagi atau PIHAK KEDUA dinyatakan palit oleh Pengadilan. Salah satu Pihak menjadi pailit berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap atau tidak ‘mampu membayar utang-utangnya, mengalami likuidasi, menerima perintah penunjukkan seorang, pengampu atau pengurus (olch pengadilan) yang dikeluarkan terhadap dirinya, atau melakukan usaha di bawah seorang pengampu, wali amanat atau pengurus untuk kepentingan para krediturnya, atau jika suatu tindakan dilakukan atau suatu peristiwa terjadi yang (berdasarkan hukum yang berlaku) menimbulkan dampak yang serupa dengan tindakan atau peristiwa tersebut di tas. f. Berdasarkan monitoring dan evaluasi PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dianggap tidak dapat menjalankan kewajiban-kewajibannya dengan baik Apabila PIHAK KEDUA memberikan komisi/ hadiah kepada pegawai dan atau pejabat PIHAK PERTAMA. h. Terdapat Ketentuan perundang-undangan dan/atau _kebijakan Pemerintah yang tidak memungkinkan dilaksanakannya kerja sama menurut Perjanjian ini Untuk hal ikhwal pengakhiran Perjanjian dimaksud Pasal ini, Para Pihak dengan ini menyatakan sepakat mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap Perjanjian ini, sehingga pemutusan Perjanjian ini dapat dilakukan secara sah cukup dengan surat pemberitahuan secara tertulis dari satu Pihak kepada Pihak lainnya tanpa perlu adanya keputusan dari pengadilan.y ton 3. Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini berlaku sejak tanggal surat pemberitahuan tertulis PIHAK PERTAMA atau suatu tanggal lain yang disebut dalam surat pemberitahuan tertulis itu 4, Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian karena kesalahan PIHAK KEDUA, maka kepada PIHAK KEDUA tetap dikenakan sanksi denda sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini dan Jaminan Pelaksanaan (jika disyaratkan) dicairkan dan menjadi milik PIHAK PERTAMA, serta dengan ini PIHAK KEDUA menyatakan melepaskan haknya atas pembayaran bagian Nilai Pekerjaan berkaitan dengan Pekerjaan yang belum dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. 5. Dalam hal terjadinya pengakhiran Perjanjian ini, ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini tetap berlaku sampai diselenggarakannya kelebihan atau kekurangan pembayaran dimaksud Perjanjian ini yang telah dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. PASAL 24 KORESPONDENSI 1, Semua pemberitahuan sehubungan dengan Perjanjian ini dianggap diberikan atau dibuat secara sah oleh Pihak kepada Pihak lainnya jika dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh orang yang berwenang untuk itu dan dikirim kepada alamat sebagai berikut PIHAK PERTAMA (Seksi Pengadaan Jasa— SPS) PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero) Alamat Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumatera Utara Person In Charge: Kepala Seksi Pengadaan Jasa Telepon (0622) 31311 ext. 4203 Facsimile (0622) 31001, 31072 Email rahmat@inalum id PIHAK PERTAMA (Seksi Umum di Tanjung Gading - SGA) PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero) Alamat Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumatera Utara Person In Charge: Kepala Seksi Umum. Telepon (0622) 31311 Facsimile (0622) 31001, Email + asmursyah@inalum.id PIHAK KEDUA : PT DIAN WIRA PUTRA Alamat J, Karya Selamat III No. 9 Medan 20143 Person In Change: Direktur Utama Telepon (061) 7872728 Email ptdwp30@gmail.com 2. Segala pemberitahuan, permohonan atau komunikasi lainnya dianggap telah diterima (jika dikirim melalui fax dan/atau telex dan/atau email) pada keesokan hari atau (ika dikirim melalui surat) 3 (tiga) hari kerja setelah dengan buktistempel pos yang ada di amplop 3. Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat pada masing- masing ihak, maka perubshan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain dalam Perjanjian ini selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum perubahan alamat yang dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan- pembertitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimkannya gotrat atau pemberitahuan-pemberitahuan tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal ini. naz PASAL 25 ADDENDUM 1. PARA PIHAK bersepakat bahwa peninjauan, perubahan, penambahan dan/atau pengurangan pasal Perjanjian ini hanya dapat dilakukan secara tertulis dan atas kesepakatan PARA PIHAK. 2. Peninjauan, perubahan, penambahan darvatau pengurangan pasal-pasal Perjanjian ini, setelah iduinii mate! soculupaya den stclah diandatangani menjadi bapin tidak terpsaban dari Perjanjian ini. 3. Usul peninjauan, perubahan, penambahan dan pengurangan pasal-pasal, harus diajukan oleh pihak ‘yang satu kepada pihak yang lain, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan. Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani olch PARA PIHAK pada hari, tanggal bulan dan tahun sebagaimana tersebut pada permulaan Perjanjian ini. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani dan dibubuhi cap perusahaan PARA PIHAK. PIHAK PERTAMA : PIHAK KEDUA : PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM PT DIAN WIRA PUTRA (PERSERO) 122 LAMPIRAN PERIANLIAN Pokerjaan Pembangunen Ruang Raat nap Runa Sait Tanjung Gadling Lota: Tanjung acing eo 1 aa peor pS res 7 Tas oS 72 ee Se Sis 1 Pn penton to ene BTR iz oa S00 sina 7 reno peat Bi wera 12 ee Sie Seo omer 1 Peo mapas Ta Bea aa as 7 rrr taps Tar or srs 3 rrr te eT ae Tn 7 fase ae ea ——T re sow ete atone T TC aaa TR Tp 7 prea 1 Pas potod er eae Tas Pesesnn oars 1 roeine encaa Tag a RT mr or Ta 1 seins penn aang ba Sa be aaa ia tenn rs, eso a vot Toei pn oC 7 = sa Ta 1 Perio pcr rae ng SOT oo a Tes Taran + posi pa tans ae a a sero Ta poe 2 = Ta 7 fees ar r= Ta sa 7 etaion pornanaer anc FT = 79 = 296 09 ee 7 fe peer eT eo 7 sai + rsa po I oe oe TA seen 1 foie aaa aaa Tar a Tory 1 ra pee wal gO ORR Tease ve Thos [reno mame rsa co = or <8 PrReann ener 1 ean Pao EET x = Te om 1 Pr roe Be a Tmo 5 romn ear nO a seca sisi Fer pa TT Bar ic Sa Faerun 1 orion aaa 5 my ca Ta [Fpesiimpererncr oe 73 = ona 75.5870 2 prom ck a = oe Tia

You might also like