Professional Documents
Culture Documents
Vol. 00,
No.0,
Published by English Department Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Padang 20xx,
in collaboration with Indonesian English Teachers Association (IETA) Page 000-000
Abstract
This study aims to describe written language errors in narrative texts for fifth grade
students at SD Negeri Bukuran 1. This study is a qualitative descriptive study,
namely the data analyzed is not to accept and reject the hypothesis but rather a
description of the observed symptoms. The source of the data in this study was the
result of the narrative essays of the fifth grade students of SD Negeri Bukuran 1
which were collected using a note-taking technique. The data of this research are
in the form of all sentences containing language errors in narrative essays from
narrative essays made by students. There are 10 narrative essays made by fifth
grade students of SD Negeri Bukuran 1. The data analysis method used in this
research is the matching method. The results showed that errors in using capital
letters were the most common mistakes made by students, namely 64 errors with a
percentage of 44.75%. The error in the use of word selection (diction) ranks second
with 41 errors with a percentage of 28.67%. Furthermore, errors that are also often
made by students are errors in the use of punctuation marks, especially periods and
commas. The number of errors made by students in the use of dots is 21 errors with
a percentage of 14.69%. Then the errors made by students in the use of commas
were 17 errors with a percentage of 11.89%.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa tulis pada teks
narasi siswa kelas V SD Negeri Bukuran 1. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif yang sifatnya deskriptif yaitu data yang dianalisis tidak untuk menerima
UNP JOURNALS
205
Lingua Didaktika | Volume 00 No 0, 20xx
dan menolak hipotesis melainkan deskripsi dari gejala yang diamati. Sumber data
dalam penelitian ini adalah hasil karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Bukuran
1 yang dikumpulkan dengan Teknik catat. Data penelitian ini berupa semua kalimat
yang mengandung kesalahan berbahasa dalam karangan narasi dari karangan narasi
yang dibuat oleh siswa. Ada 10 karangan narasi yang dibuat oleh siswa kelas V SD
Negeri Bukuran 1. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode padan. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan pemakaian huruf kapital
menjadi kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu sebanyak 64
kesalahan dengan persentase 44,75%. Adapun kesalahan dalam dalam pemakaian
pemilihan kata (diksi) menempati urutan kedua dengan jumlah kesalahan 41 dengan
persentase 28,67%. Selanjutnya kesalahan yang juga sering dilakukan oleh siswa
yaitu kesalahan dalam pemakaian tanda baca khususnya tanda titik dan tanda koma.
Jumlah kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam pemakaian tanda titik yaitu
sebanyak 21 kesalahan dengan persentase 14,69%. Kemudian kesalahan yang
dilakukan siswa dalam pemakaian tanda koma yaitu sebanyak 17 kesalahan dengan
persentase 11,89%.
PENDAHULUAN
Bahasa tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena memerlukan
komunikasi untuk menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungannya.
Komuikasi tersebut, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu komunikasi secara
lisan dan secara tulisan. Penggunaan bahasa secara lisan merupakan komunikasi
langsung, karena dalam hal ini akan terjadi sebuah tuturan antar individu atau
kelompok, peristiwa yang terjadi tersebut akan mangakibatkan adanya peristiwa
tutur dan tindak tutur. Sedangkan penggunaan bahasa secara tertulis merupakan
komunikasi tidak langsung, peristiwa ini akan mengakibatkan kesalahan berbahasa
yang ditulis oleh penulis dan akan mengakibatkan komunikasi yang kurang efektif
antar penulis dengan pembaca. Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran
Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang memegang peranan penting ialah
pengajaran menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa
bersifat aktif-produktif. Ini merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai
siswa agar terampil dalam berkomunikasi secara tertulis. Menurut Afiana (2018:69)
menulis merupakan kegiatan yang kompleks yang menuntut keterampilan dalam
menyampaikan ide secara runtut dan logis, sehingga dapat dipahami isi dari tulisan
tersebut. Keterampilan menulis merupakan sebuah proses, maka dari itu diperlukan
latihan menulis dan praktik secara otomatis. Menulis adalah salah satu dari 4
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Yanti
(2018:74) mengemukakan empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup
mengetahui sejauh mana bahasa diucapkan, ditulis, disusun dan berfungsi. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Crystal (2016:27) analisis kesalahan berbahasa
adalah salah satu teknik untuk mengidentifikasi, menginterpretasi secara sistematis
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran B2 (bahasa asing)
dengan menggunakan teori-teori dan prosedur-prosedur yang ada hubungannya
dengan pembahasaan. Analisis kesalahan berbahasa merupakan kegiatan
pengkajian segala aspek penyimpangan berbahasa, analisis kesalahan berbahasa
sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana bahasa diucapkan, ditulis, disusun
dan berfungsi (Samsuri, dalam Sugina (2018). Maulidiah dkk (2017) analisis
kesalahan berbahasa sebaiknya memperhatikan menganalisis wacana yang ada
secara keseluruhan sehingga tidak terjadi tumpang tindih maknaAnalisis kesalahan
berbahasa perlu untuk dilaksanakan sebagai sarana evaluasi keterampilan
berbahasa siswa, terutama pada fokus keterampilan menulis. Menurut Utomo, dkk.
(2019) kesalahan berbahasa merupakan suatu bentuk pelanggaran terhadap kode
berbahasa. Dengan mengetahui gambaran umum kesalahan siswa, guru dapat
memanfaatkan hasil analisisnya sebagai penentuan langkah pencegahan dan
penanggulangan. Baik dalam persiapan pembelajaran selanjutnya, maupun
perbaikan yang sudah berjalan.
Tarigan mengatakan bahwa kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa
yang mempelajari bahasa kedua (B2), tetapi juga dibuat oleh siswa yang
mempelajari bahasa pertamanya (B1). Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan itu
erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa, baik pembelajaran B1 maupun
pembelajaran B2. Oleh karena itu, kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu diketahui
dan dikaji secara mendalam, sebab kesalahan tersebut merupakan bagian integral
dari proses belajar bahasa. Dengan mengkaji kesalahan-kesalahan, setidaknya ada
tiga informasi yang diperoleh, yaitu (1) sebagai umpan balik bagi guru tentang
seberapa jauh jarak yang masih harus ditempuh siswa untuk sampai tujuan, dan
materi apa yang harus mereka pelajari, (2) sebagai bukti bagi peneliti tentang
bagaimana seseorang memperoleh dan belajar bahasa, dan (3) sebagai masukan
bahwa kesalahan itu merupakan hal yang tak terhindarkan dalam pemerolehan dan
belajar bahasa, sebab kesalahan itu merupakan salah satu strategi yang digunakan
siswa di dalam memperoleh bahasanya (Richard dalam Rusminto, 2016:2).
Di dalam kaitan antara kesalahan berbahasa dengan pembelajaran bahasa,
terutama pada proses kreativitas siswa di dalam mengarang atau menulis, peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian yang berfokus pada kesalahan-kesalahan
berbahasa yang dilakukan siswa kelas V SD Negeri Bukuran 1 dalam menulis
karangan narasi. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat mengurangi serta
mengatasi kesalahan berbahasa dengan melakukan analisis kesalahan berbahasa
dalam karangan narasi siswa, sehingga dapat mengidentifikasi seberapa besar
kesalahan yang dilakukan siswa, dan dapat dijadikan bahan refleksi untuk
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasanudin (2017) menjelaskan
bahwa penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang hasilnya hasil
penelitiannya tidak melalui prosedur statistik atau hitungan yang artinya penelitian
ini berupa penjelasan kata-kata atau kalimat. Kajian mengenai analisis kesalahan
berbahasa dalam karangan narasi siswa dapat dilihat dari pendekatan kualitatif
untuk mengetahui bentuk kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karangan narasi
siswa kelas V SD Negeri Bukuran 1. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil
karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Bukuran 1 yang dikumpulkan dengan
Teknik catat. Data penelitian ini berupa semua kalimat yang mengandung
kesalahan berbahasa dalam karangan narasi dari karangan narasi yang dibuat oleh
siswa. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
atau mendapatkan data. Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri (Human
Instrumen). Penelitian sebagai instrumen kunci penelitian ini dituntut untuk
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang hal-hal yang
berkaitan dengan masalah penelitian.
Pemerolehan data dilakukan dengan mendatangi informan secara langsung.
Untuk memperoleh data karangan narasi dari informan, peneliti membagikan
selembar kertas yang berisi instruksi untuk menunjang penelitian dan
mempermudah informan sebelum mereka menulis karangan narasi. Ada 10
karangan narasi yang dibuat oleh siswa kelas V SD Negeri Bukuran 1. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Metode
padan adalah metode analisis bahasa dengan menggunakan alat penentu diluar
bahasa dan tidak menjadi bagian bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto dalam
Reistanti, 2017:28). Metode padan dengan teknik padan referensial digunakan
untuk mengidentifikasi dan menganalisis bidang kesalahan berbahasa.
Analisis data kesalahan berbahasa siswa dalam penelitian ini dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1. Data yang diperoleh diberi penomoran sesuai dengan jumlah yang diteliti.
2. Data tersebut selanjutnya diberi tanda (diidentifikasi) pada bagian yang masuk
dalam kriteria kesalahan berbahasa.
3. Data yang sudah diberi tanda pada bagian yang memiliki kesalahan berbahasa
tersebut, lalu dibuat catatan atau diklasifikasikan sesuai dengan jenis kesalahan
berbahasanya.
Berdasarkan tabel diatas terdapat 4 jenis kesalahan yang sering dilakukan oleh
siswa kelas V SD Negeri Bukuran 1 dalam menulis teks narasi yaitu kesalahan
dalam pemakaian huruf kapital, pemakaian tanda titik, pemakaian tanda koma dan
pemilihan kata (diksi).
Pembahasan
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel dan grafik hasil penelitian, maka
ditemukan 143 kesalahan yang terdiri dari kesalahan dalam pemilihan kata/diksi,
kesalahan penggunaan huruf kapital, dan tanda baca.
a. Kesalahan Pemakaian Huruf Kapital
Kesalahan dalam penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan dengan
jumlah dan persentase terbanyak yaitu sejumlah 64 kesalahan dengan persetase
44,75%. Kesalahan penggunaan huruf kapital meliputi kesalahan pemakaian
huruf pertama kekerabatan, pemakaian huruf pertama nama tempat, kesalahan
pemakaian huruf pertama nama orang, dan kesalahan pemakaian huruf pertama
pada awal kalimat. Berikut ini beberapa contoh kesalahan pemakaian huruf
kapital yang sering dilakukan oleh siswa.
(1) Aku pergi ke rumah nenek mengendarai sepeda motor dengan kakakku.
(2) Saya sangat senang pergi ke solo karena bertemu dengan teman saat TK.
(3) Aku dan dani membeli layang-layang di toko dekat masjid.
(4) kami juga membersihkan ruang kelas setelah senam pagi di halaman
sekolah.
(5) Saya berlatih dengan Giat dan Rajin.
Kalimat (1) terdapat kesalahan pemakaian huruf kapital pada huruf pertama
kekerabatan yaitu pada kata nenek dan kakakku, seharusnya setiap kata
kekerabatan menggunakan huruf pertama kapital. Perbaikan kalimat (1) yaitu
Aku pergi ke rumah Nenek mengendarai sepeda motor dengan Kakakku. Pada
kalimat (2) terdapat kesalahan pemakaian huruf kapital pada nama geografi
yaitu pada kata solo, seharusnya setiap nama geografi atau tempat selalu di
awali dengan huruf kapital. Perbaikan kalimat (2) yaitu Saya sangat senang
pergi ke Solo karena bertemu dengan teman saat TK. Pada kalimat (3) terdapat
kesalahan pemakaian huruf kapital pada nama seseorang yaitu pada kata dani,
seharusnya setiap nama seseorang selalu diawali dengan kuruf kapital dalam
penulisannya. Perbaikan kalimat (3) yaitu Aku dan Dani membeli layang-
layang di toko dekat masjid. Pada kalimat (4) terdapat kesalahan penggunaan
huruf kapital pada awal kalimat yaitu pada kata kami, seharusnya setiap kata
pada awal kalimat selalu di awali dengan huruf kapital. Perbaikan kalimat (4)
yaitu Kami juga membersihkan ruang kelas setelah senam pagi di halaman
sekolah. Pada kalimat (5) terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital pada
kata Giat dan Rajin, seharusnya kata tersebut tidak menggunakan huruf kapital.
Perbaikan kalimat (5) yaitu Saya berlatih dengan giat dan rajin.
Pada kalimat (6) seharusnya diakhiri dengan tanda titik (.) karena kalimat
tersebut bukan pertanyaan atau seruan. Maka penulisan kalimat (6) yang benar
adalah Saat aku bangun aku langsung ambil buku dan belajar. Pada kalimat (7)
terdapat kesalahan pada penggunaan bilangan yang menyatakan ribuan atau
kelipatan ribuan. Perlu diperhatikan bahwa penggunaan tanda titik pada kondisi
ini berlaku hanya untuk menyatakan jumlah. Penulisan yang benar pada kalimat
(7) yaitu Aku mengerjakan tugas halaman 1.143 pada buku yang telah aku
pinjam di perpustakaan.
Pada kalimat (8) Setelah kata ibu kemudian kata ayah, seharusnya
menggunakan tanda koma (,) karena merupakan unsur-unsur yang dipakai
dalam suatu perinci kalimat. Sehingga penulisan kalimat (8) yang benar adalah
Saya beri tau ibu, ayah, dan adik. Pada kalimat (9) terdapat kesalahan
penggunaan tanda koma, seharusnya tanda koma terletak sebelum kata hubung
yang terletak di tengah kalimat dan setelah kata hubung yang terletak di akhir
kalimat. Penulisan kalimat (9) yang benar adalah Aku sangat senang ketika
liburan Idul Fitri, tetapi aku sedih karena tidak bertemu dengan teman-teman.
Pemilihan kata yang kurang tepat dalam kalimat (10) tersebut adalah kata kakak2x.
Penulisan yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku adalah
penggunaan bentuk bahasa yang tidak tercampur bahasa gaul yang penulisan kata
disingkat. Sehingga bentuk diksi yang benar untuk konteks tersebut adalah Saya
dan kakak-kakak kampus mengajar membersihkan mushola sebelum sholat Dzuhur
dilaksanakan. Pada kalimat (11) terdapat kata yang kurang tepat yaitu pada kata
menyenakan. Kesalahan pada kata menyenakan tidak terdapat fenom (ng) yang
seharusnya digunakan. Sehingga bentuk diksi yang benar untuk konteks tersebut
adalah Festival budaya SD Negeri Bukuran 1 sangat menyenagkan. Pada kalimat
(12) terdapat pemilihan kata yang kurang tepat yaitu pada kata mandi. Jika
menggunakan kata mandi, maka makna yang akan muncul adalah kegiatan yang
biasa dilakukan dikamar mandi/wc. Jadi, kata yang sesuai untuk mengantikan kata
tersebut adalah berenang. Bentuk diksi yang benar yaitu Saya pergi ke pantai
bersama semua guru dan teman-teman saya mandi bersama. Pada kalimat (13)
terdapat kata yang kurang tepat yaitu pada kata saya Akmal SDN Bukuran 1, sebab
dalam kata tersebut belum menjelaskan keterangan yang rinci di dalamnya.
Sehingga bentuk diksi yang benar untuk konteks tersebut ialah Perkenalkan nama
saya Akmal. Saya sekolah di SDN Bukuran 1.
Berdasarkan hasil penelitian ini, guru diharapkan lebih meningkatkan
pembelajaran terkait dengan kesalahan berbahasa tulis. Dan siswa diharapkan bisa
mengimplementasikan materi yang sudah diberikan guru dengan baik. Guru juga
dapat memanfaatkan berbagai media dan sarana yang ada guna meningkatkan
kemampuan menulis siswa. Misal menulis dengan media Augmented Reality (AR).
Setiawan, dkk (2021:148) mengemukakan Media AR memungkinkan siswa
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian kesalahan berbahasa tulis pada teks narasi siswa
kelas V SD Negeri Bukuran 1 Kabupaten Sragen, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kesalahan yang paling dominan dalam teks narasi siswa yaitu kesalahan
penggunaan huruf kapital dengan jumlah kesalahan mencapai 64 kesalahan dengan
persentase 44,75%. Adapun kesalahan dalam dalam pemakaian pemilihan kata
(diksi) menempati urutan kedua dengan jumlah kesalahan 41 dengan persentase
28,67%. Selanjutnya kesalahan yang juga sering dilakukan oleh siswa yaitu
kesalahan dalam pemakaian tanda baca khususnya tanda titik dan tanda koma.
Jumlah kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam pemakaian tanda titik yaitu
sebanyak 21 kesalahan dengan persentase 14,69%. Kemudian kesalahan yang
dilakukan siswa dalam pemakaian tanda koma yaitu sebanyak 17 kesalahan dengan
persentase 11,89%.
DAFTAR PUSTAKA
Afiana, Nur. 2018. Analisis kesalahan berbahasa Indonesia tataran ejaan dalam
karangan siswa. Konferensi Ilmiah Dasar, 1(1), 68-78.
Apriliana dan Martini. 2018. Analisis Kesalahan Ejaan dalam Karangan Narasi
Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Sumedang Selatan. Primary:
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau, 7(2), 227-232.
Canyani, dkk. 2021. Analisis Kesalahan Berbahasa Tulis Pada Teks Narasi
Siswa Kelas V SDN 13 Manggelewa Kabupaten Dompu. PENDAGOGIA:
Jurnal Pendidikan Dasar, 1(1), 41 – 49.
Faisah, Nur. 2019. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Surat-
Menyurat Di Kantor Kelurahan Layana Indah. Jurnal Bahasa dan Sastra
Indonesia, 4(1), 26-31.
Hasanudin. 2017. Problematika Menganalisis Wacana Secara Tekstual Dan
Kontekstual Mahasiswa Fkip Una. Jurnal Bindo Sastra, 1(2), 95-102.
Himawan, dkk. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Semantik pada
Karangan Teks Deskripsi Siswa Kelas VII A SMPIT Ar-Raihan Kabupaten
Bantul. Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 10(1), 1-9.
Maulidiah, R. H., Nisa, K., & Nasution, W. N. A. 2017. Problematika Menganalisis
Wacana Secara Tekstual Dan Kontekstual Mahasiswa Fkip Una. Jurnal
Bindo Sastra, 1(2), 95–102.
Nisa, Khairun. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita Dalam Media
Surat Kabar Sinar Indonesia Baru. Jurnal Bindo Sastra, 2 (2), 218–224.
Reistanti, Agustina Putri. 2017. Analisis Kesalahan Berbahasa pada Penulisan
Cerita Fabel Oleh Siswa Kelas VIII E Di SMP 2 Muhammadiyah Surakarta.
Kajian Linguistik dan Sastra, 2(2), 126-140.
Setiawan, H., Aji, S. M. W., Oktaviyanti, I., Jiwandono, I. S., Rosyidah, A. N. K., &
Gunayasa, I. B. K. (2021). Pemanfaatan Sumber Bacaan Berbasis
Augmented Reality Untuk Gerakan Literasi Di Sekolah Dasar. Briliant:
Jurnal Riset dan Konseptual, 6(1), 146-156. DOI:
http://dx.doi.org/10.28926/briliant.v6i1.554.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan
Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugina. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Karangan Narasi Siwa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 01 Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Jurnal
Silistika, 4(1), 59-70.
Utomo, Asep Purwo Yudi, Haryadi, Fahmy, Zulfa and Ayom Indramayu. 2019.
Kesalahan Bahasa pada Manuskrip Artikel Mahasiswa di Jurnal Sastra
Indonesia. Jurnal Sastra Indonesia, 8(3), 234-241.
Yuniawan, Tommi. 2014. Model Penilaian Kinerja dalam Pembelajaran
Membaca Berbasis Teks Narasi Bermuatan Pendidikan Karakater Cinta
Budaya. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(1), 61-72.
Yusri dan Mantasiah, R. 2020. Analisis Kesalahan Berbahasa (Sebuah
Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa). Sleman: Dee publish.