Professional Documents
Culture Documents
imam_santosa@stkipmnc.ac.id, neni.nurkhamidah@stkipmnc.ac.id,
theresia.arianti@stkipmnc.ac.id
ABSTRACT
Technological developments have affected every aspect, especially in the field of education. It also
stimulates teachers to use learning technology in teaching and learning activities. Therefore, this study
aims to review the use of technology, especially educational technology in teaching activities. A
limitation of this review is the use of instructional technology combined with vocabulary teaching for
primary schools. The systematic literature review method was used in this study by applying a similar
four-phase approach namely search, filter, and feasibility, and query/search, filter, eligibility, and
inclusion. Based on a four-stage approach, 31 articles out of 996 were screened that met the
requirements for using instructional technology in learning Vocabulary from primary schools. the
results of the previous research review stated that the form of technology applied in vocabulary learning
was a learning device that included video games, AR, tablets, and applications formed by researchers
with the aim of improving vocabulary learning. Furthermore, in the form of learning resources,
YouTube is a learning resource used in learning foreign language vocabulary in elementary schools.
Another interesting thing, the type of learning environment that applies technology is very rarely
applied. One study discusses how kahoot and duolinggo are applied as learning environments in
vocabulary learning. And the last type, namely technology in learning methods does not exist in the
process of learning foreign language vocabulary. The results of this study can provide a new perspective
on the use of educational technology in learning English vocabulary in elementary schools
72
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
ABSTRAK
Perkembangan teknologi telah mempengaruhi setiap aspek, terutama dalam bidang pendidikan. Hal ini
juga merangsang guru untuk menggunakan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk meninjau penggunaan teknologi, khususnya teknologi pembelajaran
dalam kegiatan pengajaran. Keterbatasan dari tinjauan ini adalah penggunaan teknologi pembelajaran
yang digabungkan dengan pengajaran kosa kata untuk sekolah dasar. Metode Tinjauan Literatur
sistematis digunakan dalam penelitian ini dengan menerapkan pendekatan empat fase yang serupa yaitu
pencarian, filter, dan kelayakan, dan kueri/pencarian, filter, kelayakan, dan inklusi. Berdasarkan
pendekatan empat tahap, 31 artikel dari 996 telah disaring yang memenuhi persyaratan penggunaan
teknologi pembelajaran dalam pembelajaran Kosakata dari sekolah dasar. hasil tinjauan penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa bentuk teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran kosakata adalah
perangkat pembelajaran yang meliputi video game, AR, tablet, dan aplikasi aplikasi yang dibentuk oleh
peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran kosakata. Selanjutnya dalam bentuk sumber
belajar, YouTube merupakan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa asing
di sekolah dasar. Hal menarik lainnya, tipe lingkungan belajar yang menerapkan teknologi sangat jarang
diterapkan. Satu studi membahas bagaimana kahoot dan duolinggo diterapkan sebagai lingkungan
belajar dalam pembelajaran kosa kata. Dan tipe yang terakhir yaitu teknologi dalam metode
pembelajaran tidak ada dalam proses pembelajaran kosakata bahasa asing. Hasil penelitian ini dapat
memberikan pandangan baru dalam penggunaan audiovisual pada pembelajaran kosakata Bahasa asing
disekolah dasar.
73
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
hidup mereka untuk bahasa Inggris , mereka Seperti yang disebutkan diatas,
dapat mencapai kesuksesan dalam pembelajaran pembelajaran kosakata melibatkan aspek-aspek
bahasa, dan siswa harus menjadi bagian darinya. yang cukup kompleks dalam pelaksanaannya.
Hal tersebut juga memunculkan masalah pada
Pendekatan dalam pembelajaran kosakata
pembelajaran kosakaa Bahasa Inggris.
Bahasa Inggris berkembang seiring
Thornbury (2002) mengatakan pembelajaran
perkembanagan pendekatan pembelajaran
kosakata baru pada siswa akan menemukan
Bahasa. Perkembangan pendekatan
beberapa kesulita. Factor yang membuat
pembelajaran di awali oleh grammar translation
kesulitan adalah Pengucapanjar, Ejaan, Panjang
method (GTM). Pada GTM pembelajaran
dan kerumitan, Tata Bahasa, dan Arti;. Disisi
kosakata terfokus pada bentuk kosakata yang
lain Suardi & Sakti (2019) mengungkap masalah
terpisah dari konteksnya. Ditambahkan dengan
dalam pengajaran kosakata. Yang pertama
banyaknya eksposur terhadap kosakata Bahasa
adalah memilih kosakata yang tepat dalam
kedua yang disandingkan dengan Bahasa ibu,
pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan
pembelajar pada metode ini akan mengenal
minat siswa. Selanjutnya, motivasi siswa yang
kosakata yang cukup banyak walau terpisah
tidak stabil menimbulkan kesulitan dalam
dengan konteks dimana kosakata itu digunakan
menyampaikan materi. Kegiatan yang tidak
(Zhou & Niu, 2015). Selanjutnya,
menarik dapat menyebabkan siswa tidak
perkembangan pendeketan pembelajaran masuk
memperhatikan dalam mempelajari kosakata.
kepada reform era setelah GTM (Barnard et al.,
Dan keterbatasan metode penilaian dan penilaian
2002). Pada masa ini perubahan pembelajaran
siswa. Ditambahkann, dalam konteks
kosakata bertolak belakangan dengan era
pembelajar Bahasa asing, Azfal (2019)
sebelumnya yaitu GTM. Pada masa ini
berpendapat Pembelajaran kosa kata memiliki
pembelajaran kosakata harus dimasukan
tantangan, khususnya, bagi penutur non-native
kedalam kalimat tidak terpisah dan terisolasi dari
bahasa Inggris yang menghadapi masalah yang
konteks yang membawanya. Peralihan dari
berkaitan dengan arti kata-kata baru, ejaan,
reform era, direct method menjadi pendekatan
pengucapan, penggunaan kata yang benar,
selanjutnya dalam pembelajaran Bahasa.
menebak makna melalui konteks. Dalam
Pendekatan ini muncul hasil dari observasi
konteks pembelajar Bahasa pemula atau anak
pemebelajaran Bahasa pada anak. Pembelajaran
anak, kesulitan dalam pembelajaran kosakata
Bahasa pada pendekatan ini memiliki ciri seperti
Bahasa Inggris terfokus pada kurangnya
reform era namun pemilihan kosakkata pada
motivasi dan tidak menariknya aktivitas
pendekatan ini berfokus pada kosakata sehari
pembelajaran kosakata (Agustin, 2019; Duy &
hari. Ada perbedaan dalam pengajaran abstract
Nguyen, 2019; Kim & Kim, 2016; Lelawati et
Vocabulary dan Concrete Vocabulary,
al., 2018; Pribilova, 2006). Dengan Tantangan
Penggunaan media secara visual diguanakan
yang muncul, Mediha & Enisa (2014)
untuk Concrete Vocabulary dan pemahaman
menyatkkan Pembelajaran kosa kata perlu
tentang ide diajarakan untuk abstract
beranjak dari teknik tradisional, yaitu
Vocabulary (Barnard et al., 2002). Setelah direct
mengenalkan kosa kata dengan
method, perkembangan pendekatan beralih
menerjemahkannya ke arah lain untuk menarik
kearah metode metode tertentu seperti
perhatian dan motivasi siswa dalam
audiolingualism, total physical respon,
pembelajaran Bahasa. Media berbasis teknologi
communicative language teaching, silent way,
menjadi alternatif dalam pemebelajaran
task-based learning dll. Setiap metode memiliki
kosakata Bahasa Inggris dengan membawa
perbedaan dalam peran pembelajaran kosakata
perpecive berbeda.
didalamnya.
74
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
Peran teknologi dalam dunia Pendidikan yang ditargetkan, memotivasi pelajar dan
sangatlah esensial dalam usaha peralihan membantu mereka meningkatkan kinerja mereka
pembelajaran yang memberikan dimensi di kelas EFL. Penggunaan pedagogi dan
berbeda. Abbott (2003) berujar bahwa metodologi yang tepat kemudian dapat membuat
keberadaan teknologi memberikan perubahan perbedaan, membawa perubahan positif di kelas
yang signifikan dalam dunia Pendidikan. EFL dan mengubah ruang kelas menjadi
Ditambahkannya, Teknologi memberikan warna lingkungan pembelajaran digital terbuka. Pada
berbeda dalam proses literasi. Ruang besar tanpa kesempatan lain , Mai (2020) Integrasi TIK akan
batas yang disediakan teknologi memberikan memungkinkan guru untuk memvariasikan
arah baru pada proses literasi peserta didik. kegiatan belajar mengajar, secara bertahap
Hsiao & Chen (2011) memilih kata peluang luas mengubah gaya mengajar menjadi lebih berpusat
dalam mengambarkan keberadaan teknologi pada siswa, melatih siswa untuk lebih berperan
dalam Pendidikan. teknologi memberikan aktif dalam pembelajaran, dan untuk mengakses
peluang yang luas dalam memberikan warna sejumlah besar materi pembelajaran otentik.
dalam Pendidikan di ruang kelas. Dalam Penelitian terdahulu dalam
kesempatan ini, Hsiao & Chen menggunakan pembelajaran bahasa asing terlah dilakukan
teknologi realitas tambahan untuk pembelajaran dengan metode sistematic literature review.
fitness. Teknologi juga disebut sebagai media Burden (Burden et al., 2019) mencoba
yang dapat menawarkan variasi proses meninvestigasi hasil empiris seputar praktik
pendidikan yang berbeda. Carro (2008) mencoba pembelajaran yang ditingkatkan dengan
melihat Adaptive hypermedia (AH) yang teknologi inovatif dalam pendidikan K-12
digunakan dalam media pemebalajaran berbasis menjadi paling tidak merata. Studi ini berusaha
web. Dalam hal ini teknologi menjadi asisten untuk mengatasi masalah ini dengan menyelidiki
dalam proses pembelajaran yang dapat pedagogi pembelajaran mobile yang inovatif
menyesuikan kebutuhan seperti penilaian untuk pelajar usia sekolah, termasuk sejauh
sejawat samapai kolaborasi dalam aktivitas mana pendekatan ini dapat mengganggu struktur
pembelajaran. Tezci (2011) menekankan bahwa dan praktik sekolah tradisional. Ini mengadopsi
integrasi teknologi akan memiliki efek yang metodologi Systematic Literature Review (SLR)
diinginkan namun perlu adanya praktik kelas yang ketat untuk menginterogasi fenomena ini,
yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu, dengan lima puluh tujuh artikel berkualitas
integrasi TIK dalam pendidikan tidak dapat tinggi yang diterbitkan antara 2010 dan 2017.
dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Ketika Analisis konten dan tematik menunjukkan
diterapkan dalam kombinasi dengan metode dan inovasi pembelajaran denga mobile rendah
pendekatan pengajaran yang beragam, terutama hingga sedang di sebagian besar penelitian,
praktik konstruktivis, hasil belajar mungkin dengan hanya 3 artikel yang menunjukkan
lebih berhasil. praktik pembelajaran seluler yang inovatif.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Selanjutnya studi SLR juga ada pada area
asing khususnya, teknologi menjadi hal yang tak pembelajaran kosakata. Pada injauan literatur
terlepas pada inovasi inovasi pembelajaran sistematis ini mencoba menjelaskan praktik
dalam kelas. Azmi (2017) menjabarkan peran perolehan kosakata dalam konteks EFL (modus
teknlogi dalam pembelajaran bahasa asing. insidental versus disengaja) dan rekomendasi
Ditambahkan, implementasi yang tepat dari untuk Asia. hasil penelitian bahwa pembelajaran
teknologi informasi di kelas bahasa dapat eksplisit membutuhkan integrasi komponen
mempromosikan pembelajaran, meningkatkan yang saling terkait untuk akuisisi dan
interaksi dan komunikasi, meningkatkan pembelajaran terjadi, yaitu input, media, panjang
pembelajaran mandiri, memaksimalkan hasil waktu, makna, tugas, peran guru EFL, peserta
75
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
didik L2 motivasi, referensi, dan evaluasi. kualitatif yaitu interpretatif mendasari pemilihan
Semakin besar ukuran kosakata, semakin besar metode penelitian ini. Creswell (2008)
keterlibatan mereka dalam pembelajaran L2 dan menyatakan bahwa penelitian adalah suatu
komunikasi nyata. Implikasi pedagogis bentuk inkuiri interpretatif di mana peneliti
merekomendasikan akuisisi kosakata yang membuat interpretasi dari apa yang mereka lihat,
sangat disengaja dengan mode kosakata yang dengar, dan pahami. Penafsiran tidak dapat
disengaja sebagai pelengkap karena dua mode dilepaskan dari latar belakang, sejarah,
alih kode dalam domain kognitif (Jonathans, P. pemahaman, dan konteks sebelumnya. Melalui
M., Widiati, U., Astutik, I., & Ratri, 2021). Dari metode ini, peneliti melihat instrumen kunci
studi terdahulu belum ada pembahasan yang mengumpulkan data melalui pemeriksaan
mengenai bagaimana trend penggunaan dokumen. penelitian ini menerapkan sistematis
teknologi dalam pembalajaran kosakata bahasa literature review (SLR) metode, yang
asing. menggabungkan mendalam tinjauan literatur
Dari pembahasan diatas, peneletian ini dengan menilai studi masa lalu (Uman, 2011).
bertujuan untuk mendalami tren penggunaaan Mengacu pada Turan dan Akdag-Cimen sebagai
teknologi dalam pembelajaran kosakata bahasa panduan, studi saat ini menerapkan pendekatan
asing untuk tingkat sekolah dasar. Selain itu, empat fase yang serupa yaitu pencarian,
dengan menganalisa hasil penelitian sebelumnya penyaringan, dan kelayakan, dan
dengan metode SLR maka hasil dari peneltian ini kueri/pencarian, penyaringan, kelayakan, dan
akan memberikan pandangan utama dan inklusi.
rekomendasi bagaimana pembelajaran Pada tahapan pencarian, penelitian ini
terintergrasi dengan teknologi, khususnya dalam berfokus pada kata kunci utama yaitu
pembelajaran kosakata bahasa asing untuk vocabulary, EFL, Technology, Primary school. 4
tingkat sekolah dasar. kata kunci ini menjadi dasar utama untuk melihat
bagaimana tren dari penggunaan teknologi pada
METODE PENELITIAN pengajarab kosakata Bahasa Inggris untuk
didasarkan pada penelitian berbasis kualitatif pencarian jurnal dari tahun 2015-2021 dengan
dalam bentuk Systematic Literature Review hasil pencarian awal 996 artikel yang tertuang
(SLR). Salah satu karakter dalam penelitian
76
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
pada bagan 1. Proses pencarian dengan aplikasi teknologi adalah meningkatnya motivasi
publish or perish. perserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran (Hsu & Lin, 2008; Kalanzadeh et
Tahapan selanjutnya adalah
al., 2014; Kori et al., 2016). Selain itu
penyaringan. Pada tahapan penyaringan, penulis
penggunaan teknologi juga dapat
mencoba menyaring 996 artikel yang muncul
mengingkatkan partisipasi siswa dalam
dengan melihat abstract yang ada pada artikel
pembelajaran dalam kelas (P. S. D. Chen et al.,
dengan mehubungkan keterkaitan dan
2010; Günüç & Kuzu, 2014). Tentunya dengan
kebutuhan untuk menjawab pertanyaan
beberapa dampak positif dari teknologi dalam
penelitian. Dari hasil penyaringan terdapat 187
proses Pendidikan, perlu ketepatan dalam
artikel yang masuk dalam tahap kelayakan.
pemilihan bentuk teknologi, dan bagaimana
Artikel dipilah berdasarkan kategori yang
pendekatan teknologi yang tepat pada area
ditetapkan seperti tanggal publikasi, pokok
tertentu. Untuk melihat bagaimana
bahasan, dan kemudahan akses baik yang dapat
impelementasi teknologi dalam pembelajaran
diakses secara langsung maupun tidak. Artikel-
kossakata Bahasa Inggris untuk siswa sekolah
artikel tersebut diperiksa dengan cermat, dan
dasar, pembahasan dibawah berusaha menjawab
hanya 60 artikel yang terdaftar sebagai subjek
pertanyaan penelitian yaitu teknologi apa yang
penelitian yang potensial. Fase selanjutnya
digunakan dalam pembelajaran kosakata Bahasa
adalah inklusi. Pada fase ini, hanya artikel yang
Inggris .
sesuai yang dipilih melalui penyaringan yang
Teknologi Pendidikan secara kategori
cermat. Sebanyak 31 artikel telah memenuhi
dibagi menjadi 4 kategori yaitu perangkat
kriteria yang ditetapkan terkait bagaimana tren
pembelajaran, sumber pendidikan, lingkungan
pemanfaatan teknologi pada pembelajaran
belajar, dan metode pembelajaran (R. Huang et
kosakata Bahasa Inggris pada sekolah dasar.
al., 2019). Teknologi sebagai perangkat
proses pencarian berfokus pada teknologi apa
pembelajaran adalah media digital dan non-
yang digunakan pada pembelajaran kosakata,
digital yang digunakan untuk memfasilitasi
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran melalui interaksi antara siswa dan
sistem, seperti aplikasi pembelajaran, perangkat
P ada perkembangan era abad 21 yang dapat
dikatakan sebagaigai era teknologi.
Teknologi, saat ini, memainkan peran yang
multimedia. Contoh alat pembelajaran termasuk
kartu flash, peta pikiran, blog, kamus elektronik,
sangat penting dalam kehidupan kita. Dampak sistem pakar, alat Web 2.0, sistem pendukung
teknologi dapat dirasakan di segala bidang yang kinerja elektronik , aplikasi pendidikan seluler,
mungkin salah satunya adalah bidang komputer meja, dan sebagainya. Selanjutnya
Pendidikan. Pada era ini, siswa yang merepukan adalah teknologi sebagai sumber belajar.
generasi yang tumbung dalam perkembangan Sumber belajar adalah bahan yang dapat
teknologi lebih mengangaap bahwa Pendidikan digunakan untuk mendukung pengajaran,
dengan teknologi akan membuat mereka lebih pembelajaran dan penelitian, seperti buku teks,
mudah dalam melakukan pemebelajaran bacaan kursus, dan konten pembelajaran lainnya.
(Carstens et al., 2021). Ditambahkan (Raja & Contoh sumber belajar termasuk klip video
Nagasubramani (2018) juga menyatakan bahwa pendidikan, sumber daya pendidikan terbuka,
siswa lebih nyaman berinteraksi dengan utilisasi dan perpustakaan online dan repositori.
teknologi dalam Pendidikan. Lingkungan belajar mengacu pada beragam
Secara garis besar, penelitian terdahulu lokasi, konteks, dan budaya di mana siswa
menyatakan bahwa dampak dari penggunaan belajar, seperti ruang kelas, dunia maya.
teknologi dalam proses Pendidikan memberikan Lingkungan belajar termasuk ruang kelas
efek positif. Salah satu dampak dari penggunaan tradisional serta sistem manajemen
77
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
pembelajaran online. Dan yang terakhir adalah dan keaslian. Engagement didefinisikan sebagai
teknologi sebagai metode. Metode pembelajaran kemampuan AR untuk meningkatkan partisipasi
singkatan dari cara penyajian isi tertentu dari dalam pembelajaran. Partisipasi ini
suatu mata pelajaran yang dapat dipahami dan meningkatkan rasa terlibat dalam kegiatan.
dipahami dengan baik oleh peserta didik. Penggunaan AR dalam pembelajaran kosakata
Contohnya termasuk drill and practice, Bahasa Inggris untuk sekolah dasar dilakukan
menghafal, pembelajaran berbasis inkuiri, oleh (R. W. Chen & Chan, 2019; Hashim et al.,
pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis 2018; Palaigeorgiou et al., 2017; Schaefer et al.,
kompetensi, dan sebagainya. 2016). Hasil penelitian tentang AR menunjukan
Secara khusus, penggunaan teknologi dalam bahwa AR dapat meningkatkan motivasi dan
pembelajaran kosakata untuk sekolah dasar lebih partisipasi siswa dalam pembelajaran kosakata.
didominasi oleh perangkat pembelajaran. Salah Selain itu, temuan menujukan AR dapat secara
satu jenis teknologi perangkat pembelajaran efektif digunakan untuk siswa inklusif untuk
adalah video games. Pemilihan video games meningkatkan keikutsertaan siswa inklusif
dalam pembelajaran kosakata berdasar pada sifat dalam pembelajaran.
anak sekolah dasar yang menyukai video games Bentuk perangkat yang digunakan
karena menyenangkan (Ruggiero, 2013). sebagai teknologi dalam pembelajaran kosakata
Penelitian terdahulu bersepakat bahwa video Bahasa Inggris sekolah dasar adalah tablet. Hal
games memberikan dampak yang cukup ini juga seperti pemilihan video games pada
signifikan dalam Pendidikan jika pembahasan sebelumnya yang didasari
diimplemmntasikan dengan pendekatan yang karakteristik anak sekolah dasar. Penggunaan
tepat (Annetta, 2008; Galvis Guerrero, 2011). tablet dalam pembelajaran kosakata dilakukan
Penggunaan video games dalam pembelajaran oleh (Jiang, 2014; Rivera et al., 2017; Schaefer
kosakata Bahasa Inggris untuk sekolah dasar et al., 2016; Vungthong et al., 2017). Intervensi
dilakukan oleh (AlShaiji, 2017; Awalludin et al., yang dilakukan dalam penggunakan tablet
2019; Derakhshan & Davoodi Khatir, 2015; Zou tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi
et al., 2021). Empat penelitian tersebut aplikasi buatan sendiri dan aplikasi yang sudah
menekankan bahwa impelementasi video games ada dengan optimalisasi penggunaan nya dengan
dalam pembelajaran memberikan dampak positif tujuan tertentu. Aplikasi yang diterapkan
khususnya dengan peningkatan motivasi dalam memiliki kesaaman yaitu memiliki daya tarik
pembelajaran. audio dan visual untuk merangsang partisipasi
peserta didik dalam pembelajaran kosakata. Hal
Bentuk lain dari perangkat pembelajaran
ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
adalah augmented reality (AR) atau realitas
mengatakan sebuah media pemebelajarang yang
tambahan. Augmented Reality atau AR
memiliki karakteristika audio dan visual dapat
diterjemahkan sebagai cara melihat dunia
meningkatakan student enggament dalam kelas
dengan penambahan konten buatan di dalamnya
dan memberikan ruang kreativitas dalam
seperti grafik 2D/3D, audio dan video (Mealy,
pemebelajaran (Rands & Gansemer-Topf,
2018). Selanjutnya, AR memposisikan konten
2017). Willmot (2011) juga menyatakan bahwa
yang dihasilkan melalui sistem komputer di atas
keberadaan media pembelajaran audio visual
tampilan dunia nyata. Redondo et al (2014)
dapat merangsang siswa menjadi lebih
mengungkapkan karakteristik yang melekat
termotivasi untuk mempelajari materi pelajaran
pada AR yaitu interaksi langsung, elemen virtual
dan keterampilan penting yang dapat ditransfer.
dan 3D serta kombinasi elemen virtual 3D
Sebagai tambahan, perangkat pemebelajaran
dengan elemen di dunia nyata. Wu et al (2018)
lain berbentuk perankat lunak juga
menekankan 3 aspek potensi yang dimiliki AR
menggunakan sifat audio visual yang menari
dalam pendidikan; keterlibatan, kontekstualisasi
78
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
didalamnya. Yang pertama adalah Yunus et al (2018) mencoba menggunakan aplikasi duolingo
(2020) yang menggunakan aplikasi Go pic dan kahoots dalam pembelajaran kosakata
dengan menggunakan QR code pada telepon Bahasa Inggris . Duolinggo merupakan sebuah
pintar siswa sebagai perantaranya. Proses aplikasi pembelajaran Bahasa berbasih android
pembelajarannya mengubah bentuk kartu flash atau pun IOS. Penelitian mengenai duolinggo
tentang pengenalan kosakata kedalam bentuk telah dilakukan dan menunjukan hasil yang
digital. Selain itu, penelitan yang cukup signifikan dalam pembelajaran Bahasa
mengembangkan aplikasi pembelajaran asing (Loewen et al., 2019; Munday, 2016;
kosakata Epower point (S. H. Huang, 2015), Vesselinov & Grego, 2012). Sedangkan Kahoots
HolograFX (Cerezo et al., 2019), Vorscape adalah platform pembelajaran berbasis game,
(Jerry & Yunus, 2021), WordWall (Hasram et yang digunakan sebagai teknologi pendidikan di
al., 2021), Voscreen (Yücetürk & Bergil, 2021), sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
digital graphic (Eldin, n.d.) dan e-Pictionary Pemanfaatan kahoots dalam pembelajaran juga
(Rahman et al., 2016). Kesemua aplikasi diatas telah dilakukan untuk meningkatkan proses
menggunakan medium telpon pintar siswa untuk pembelajaran (Wang & Tahir, 2020). Guaqueta
dapat mengintergrasikanya dalam & Castro-Garces mencoba mengkombinasikan
pemebalajaran dikelas. Proses pengujuian dua aplikasi tersebut dengan tujuan
tentang efektifitas penggunan aplikasi yang telah pembelajaran kosakata. Hasil dari penelitiannya
disebut diatas menggunakan metode menunjukan bahwa dua aplikasi ini sanga positif
experimental yang kesemuanya memberikan untuk diterapkan dalam pembelajaran kosakata.
dampak positf daam pembelajaran.
SIMPULAN
Selain dalam bentuk teknologi perangkat
pembelajaran, teknologi dalam benuk sumber
belajar juga digunakan sebagai media
P engunaan teknologi secara nyata dapat
menimbukan efek positif dalam proses
pembelajaran. Salah satu dampak dari
pembelajaran kosakata Bahasa asing bagi siswa penggunaan teknologi adalah meningkatnya
sekolah dasar. Teknologi yang digunakan adalah motivasi perserta didik dalam mengikuti proses
aplikasi berbagi video Youtube (Hariyono, pembelajaran. Selain itu penggunaan teknologi
2020). Peniltian ini berfokus pada pengguaan juga dapat mengingkatkan partisipasi siswa
youtube sebagai media dalam intervensi dalam pembelajaran dalam kelas. Tentunya
kosakata yang dilakukan peneliti. Dijelaskan, dengan beberapa dampak positif dari teknologi
dalam hal ini perlu kehati hatian dan kejelian dalam proses Pendidikan, perlu ketepatan dalam
dari pendidik yang coba menggunakan youtube pemilihan bentuk teknologi, dan bagaimana
sebagai sumber belajar. Pendidik perlu memilah pendekatan teknologi yang tepat pada area
mana video yang tepat dari berates juta video tertentu.
yang ada di youtube itu sendiri. Ditambahakn Teknologi Pendidikan secara kategori dibagi
penelitian ini menunjukan bahwa youtube menjadi 4 kategori yaitu perangkat
adalah media tepat yang bisa meninkatan pembelajaran, sumber pendidikan, lingkungan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran belajar, dan metode pembelajaran. Dari hasil
kosakata. review penelitian sebelumnya menyatakan
bahwa bentuk teknologi yang diterapkan dalam
Teknologi Learning environment
pembelajaran kosakata adalah perangkat
menjadi jenis teknologi yang perlu mendapatkan
pembelajaran yang meliputi video games, AR,
perhatian khusus dalam penerapannya. Hal ini
tablet, dan aplikasi aplikasi yang dibentuk oleh
juga dikarenakan perlu instruksi tambahan yang
peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan
dilakukan pada peserta didik yang notabene
pemebelajaran kosakata. Selanjutnya dalam
murid sekolah dasar. Guaqueta & Castro-Garces,
bentuk sumber belajar, youtube merupakan
79
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
80
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
81
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
82
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
83
Imam Santosa, Neni Nurkhamidah, Theresia Arianti: Tren Pemanfaatan Teknologi
Pembelajaran Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
Uman, L. S. (2011). Systematic reviews and Zhou, G., & Niu, X. (2015). Approaches to
meta-analyses. Journal of the language teaching and learning.
Canadian Academy of Child and Journal of Language Teaching and
Adolescent Psychiatry. Research.
https://doi.org/10.30701/ijc.v39isuppl_ https://doi.org/10.17507/jltr.0604.11
b.856 Zou, D., Huang, Y., & Xie, H. (2021).
Vesselinov, R., & Grego, J. (2012). Digital game-based vocabulary
Duolingo Effectiveness Study. In City learning: where are we and where are
University of New York, USA. we going? Computer Assisted
Vungthong, S., Djonov, E., & Torr, J. Language Learning.
(2017). Images as a resource for https://doi.org/10.1080/09588221.2019
supporting vocabulary learning: A .1640745
multimodal analysis of Thai EFL tablet
apps for primary school children. Tesol
Quarterly.
https://doi.org/10.1002/tesq.274
Wang, A. I., & Tahir, R. (2020). The effect
of using Kahoot! for learning–A
literature review. In Computers &
Education. Elsevier.
https://www.sciencedirect.com/science
/article/pii/S0360131520300208
Willmot, P., Bramhall, M., & Radley, K.
(2011). Introducing Audio-Visual
media for inspirational learning and
positive engagement. SEFI Annual
Conference 2011.
Wu, P. H., Hwang, G. J., Yang, M. L., & ...
(2018). Impacts of integrating the
repertory grid into an augmented
reality-based learning design on
students’ learning achievements,
cognitive load and degree of
satisfaction. Interactive Learning ….
https://doi.org/10.1080/10494820.2017
.1294608
Yücetürk, D., & Bergil, A. S. (2021). The
Impact of the Voscreen Application on
Vocabulary Achievement. Language
and Technology.
https://dergipark.org.tr/en/pub/lantec/is
sue/65378/1007491
Yunus, M. M., Yen, E. L. Y., Khair, A. H.
M., & ... (2020). Acquisition of
vocabulary in primary schools via
GoPic with QR code. International
Journal of ….
https://archive.aessweb.com/index.php
/5019/article/view/459
84