You are on page 1of 6

JANGKA SORONG

DI SUSUN : ADI NURUL HIDAYAT

NIM : 222170100

KELAS : TRANFER PENDIDIDKAN OTOMOTIF

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO


DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................3
1.1 PENGERTIAN JANGKA SORONG.........................................................................................3
1.2 FUNGSI JANGKA SORONG....................................................................................................4
1.3 JENIS JENIS JANGKA SORONG............................................................................................4
1. Jangka Sorong Analog Atau Manual.........................................................................................4
2. Jangka Sorong Digital................................................................................................................5
3. Jangka Sorong Arloji Atau Jam.................................................................................................5
4. Jangka Sorong Ketinggian.........................................................................................................5
1.4 KOMPONEN PADA JANGKA SORONG...............................................................................5
1. Rahang Dalam...........................................................................................................................5
2. Rahang Luar..............................................................................................................................5
3. Tangkai Ukuran Kedalaman......................................................................................................5
4. Skala Utama...............................................................................................................................5
5. Skala Nonius..............................................................................................................................5
6. Baut Pengunci............................................................................................................................6
1.5 CARA MEMBACA JANGKA SORONG.................................................................................6
BAB I
1.1 PENGERTIAN JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui panjang,
diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jangka sorong juga bisa digunakan
untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu, seperti tabung. Perlu Grameds garis
bawahi bahwa meskipun bisa mengukur diameter bentuk benda namun jangka sorong hanya
diperuntukan untuk mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil.
Hal ini terjadi karena satuannya yang terbatas dan biasanya benda yang tidak bisa diukur dengan
penggaris. Dibandingkan dengan penggaris, jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang lebih
tinggi tinggi. Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah bentuk nilai skala terkecil yang bisa diukur
oleh jangka sorong lebih detail atau akurat. Skala terkecil jangka sorong yaitu 0,01 cm atau 0,1 mm,
sedangkan pada penggaris skala terkecilnya 0,1 cm atau 1 mm.
Hal inilah yang menunjukan kelebihan jangka sorong dibandingkan penggaris untuk mengukur
bentuk benda yang tidak di bidang datar. Ukurannya yang detail dan akurat membuat jangka sorong
menjadi alat ukur yang diandalkan para pekerja di bidang teknik, apalagi ukurannya yang relatif kecil
dan mudah dibawa kemana-mana.
Jangka sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan matematika asal Prancis yang juga
ahli teknik bernama Pierre Vernier kelahiran 19 Agustus 1584. Ia mempublikasikan penemuan alat
ukur ini pada tahun 1631 yang menjadi alat ukur panjang yang akurat, yaitu jangka sorong atau
dengan nama lain Vernier calipers. Skala pada alat ukur jangka sorong pun dinamai sesuai dengan
nama penemunya, dengan istilah Vernier.
1.2 FUNGSI JANGKA SORONG
Dalam praktiknya, jangka sorong memiliki fungsi-fungsi yang sangat membantu manusia
untuk mengukur panjang sebuah bentuk benda. Alat ukur ini diciptakan memang untuk
menjawab persoalan- persoalan yang sebelum masih terpecahkan, seperti bisa mengukur
bentuk benda selain dari permukaan datar layaknya alat ukur panjang menggunakan
penggaris. Karena pada faktanya kita juga membutuhkan alat ukur yang lebih tepat dan
akurat. Berikut ini fungsi atau manfaat jangka sorong yang perlu Grameds ketahui:
 Berfungsi untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
 Berfungsi mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanaya berupa lubang
seperti pada pipa dengan cara mengulurnya
 Berfungsi mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda dengan cara
menancapkan atau menusukan bagian alat ukur
 Berfungsi mengukur ketebalan suatu bentuk benda
 Berfungsi mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang tetap dan
rahang geser atas
 Berfungsi mengukur kedalaman suatu bentuk benda menggunakan tangkai ukur
bagian bawah, misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi
yang relatif kecil
 Memiliki dua skala, yaitu skala utama dan nonius
1.3 JENIS JENIS JANGKA SORONG
Dari berbagai fungsi yang dimiliki alat ukur jangka sorong maka alat ini juga
muncul dengan berbagai macam jenis. Jadi Grameds bisa menggunakan beberapa jenis
jangka sorong sesuai kebutuhan. Berikut ini jenis-jenis jangka sorong yang perlu
Grameds ketahui agar bisa menjadi referensi jika ingin menggunakan alat ukur ini:
1. Jangka Sorong Analog Atau Manual
Jangka sorong jenis ini biasanya digunakan untuk praktikum di sekolah atau
laboratorium sekolah. Karena hanya untuk keperluan praktik, cara
menggunakannya pun lumayan sulit, yakni masih secara manual sehingga
membutuhkan ketelitian yang lebih saat menggunakannya. Kemudian untuk
mengetahui hasil pengukurannya, Grameds perlu menghitungnya terlebih dahulu.
2. Jangka Sorong Digital
Jangka sorong jenis ini sudah dikembangkan dari jenis sebelumnya yang masih
analog atau manual. Grameds mungkin akan kesulitan menemukan jangka sorong
digital di sekolah atau di laboratorium sekolah. Jangka sorong ini memiliki layar
yang dapat menampilkan nilai dari ukuran benda yang telah diukur tersebut tanpa
harus menghitungnya terlebih dahulu secara manual.
3. Jangka Sorong Arloji Atau Jam
Jangka sorong arloji adalah salah satu jenis jangka sorong yang cara membacanya
menggunakan jarum ukuran analog yang di bagian mukanya tertempel atau
menggunakan stopper. Jangka sorong ini menggunakan jam ukur sebagai ganti
skala nonius saat menginterpolasikan garis indeks terhadap skala batang ukur.
4. Jangka Sorong Ketinggian
Jangka sorong ketinggian adalah salah satu jenis mistar ingsut yang berfungsi
untuk mengukur ketinggian. Jangka sorong ini memiliki rahang ukur yang
bergerak secara vertikal pada batang yang berskala tegak lurus dengan
landasannya. Rahang ukur pada jangka sorong ini sejajar dengan alasanya agar
garis ukur tegak lurus dengan permukaan di mana landasannya diletakan. Itulah
sebabnya penggunaan jangka sorong ini membutuhkan permukaan acuan yang
rata, seperti permukaan meja yang rata.
1.4 KOMPONEN PADA JANGKA SORONG
1. Rahang Dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian dalam
seperti diameter lumang atau celah suatu bentuk benda.
2. Rahang Luar
Terdiri dari dua rahang, rahang geser dan tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian
luar, misalnya diameter, lebar, atau panjang bentuk benda tertentu.
3. Tangkai Ukuran Kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda tertentu
4. Skala Utama
Bagian ini berfungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama yang biasanya dinyatakan
dengan satuan cm atau inci, biasanya panjang skala utama adalah 15 sampai 17 sm.
5. Skala Nonius
Bagian ini pada jangka sorong berfungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada
pengukuran yang biasanya dinyatakan dalam satuan inchi atau mm.
6. Baut Pengunci
Baut pengunci pada jangka sorong berfungsi untuk menahan agar rahang tetap pada
tempatnya sehingga objek benda yang sedang diukur bisa tertahan atau tidak terlepas dan
skalanya pun tidak bergeser saat sedang diukur.
1.5 CARA MEMBACA JANGKA SORONG
Berikut ini cara membaca hasil ukur pada jangka sorong:
 Pertama siapkan terlebih dahulu objek atau benda yang akan diukur, misalnya
diameter piston, ketebalan kanvas rem, atau lainnya
 Setelah itu buka rahang geser pada jangka sorong ke bagian sebelah kiri sampai
benar-benar rapat agar bisa menghasilkan ukuran yang akurat
 Pastikan lagi bahwa kedua rahang tertutup dan skala menunjukkan angka nol. Hal
ini perlu perhatikan agar tidak terjadi kesalahan pengukuran atau biasa disebut
zero error
 Kendurkan pada bagian baut pengunci dan tarik rahang geser ke sebelah kanan,
sampai benda yang ingin diukur bisa sesuai ditempatkan diantara dua rahang
tersebut
 Setelah itu letakkan benda antara kedua rahang dan pastikan kembali bahwa
posisinya sudah sesuai dan tepat
 Tarik bagian rahang geser ke sebelah kiri sampai mengapit benda yang akan
diukur, kemudian putar baut pengunci sampai terdengar suara klik
 Setelah itu perhatikan garis yang terhimpit antara skala atas dan bawah atau skala
nonius-nya. Temukan angka yang menyambungkan lurus dengan garis dari skala
nonius tersebut.
 hitunglah hasil pengukuran yang diperoleh dengan cara menjumlahkan kedua
angkanya, maka itulah diameter benda yang cari.

You might also like