Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com
Int. J.Mgmt Res. & Bis. Mulai. 2013 3

ISSN 2319-345X www.ijmrbs.com

Jil. 2, No.2, April 2013
© 2013 IJMRBS. Seluruh hak cipta

DAMPAK IKLAN TERHADAP PERILAKU DAN SIKAP

KONSUMEN DENGAN REFERENSI
UNTUK KONSUMEN TAHAN LAMA
Naveen Rai1*

* Penulis yang sesuai:Naveen Rai,-rai.naveen@gmail.com

Di era ledakan informasi dan dunia media saat ini, iklan berperan besar dalam mengubah
perilaku dan sikap konsumen terhadap produk yang ditampilkan dalam iklan. Iklan tidak
hanya mengubah cara pengguna mengonsumsi produk tetapi juga mengubah sikap
mereka dalam memandang produk. Di seluruh dunia, iklan telah digunakan sejak lama
untuk berbagai merek. Selama dua dekade terakhir, terlihat adanya peningkatan tajam
dalam iklan per merek. Iklan memiliki pengaruh yang besar dalam keputusan pembelian
pelanggan terhadap merek tertentu. Sudah menjadi fakta umum bahwa iklan dapat
memberikan atribut khusus pada produk atau layanan yang mungkin tidak dimiliki iklan.
Penelitian ini berfokus pada mengidentifikasi pengaruh iklan terhadap perilaku dan sikap
konsumen dengan referensi khusus pada barang tahan lama konsumen.

Kata kunci:Iklan, Konsumen, Perilaku, Sikap, Produk

PERKENALAN bertindak sebagai cara yang kredibel dalam membelanjakan

Iklan adalah salah satu strategi topikal dari banyak uang. Hal ini mungkin disebabkan oleh status sosial mereka.

merek untuk mempromosikan produk mereka. Orang-orang ingin mengenakan pakaian yang “tepat”, meminum

Tujuan dari iklan massal adalah untuk minuman yang “tepat” dan menggunakan wewangian yang

mendapatkan perhatian terhadap produk tersebut, “tepat” serta membeli barang-barang tahan lama yang “tepat”.

memastikan hubungan jangka panjang dengan Mempelajari sikap konsumen, dapat dikatakan bahwa jika

konsumen, atau untuk tujuan mengingat produk seorang konsumen mengamati pesan untuk dua produk

mereka di benak pelanggan. Penelitian ini perusahaan yang berbeda, pesan produk yang satu mengandung

bertujuan untuk mempertimbangkan penerapan iklan yang lebih baik dan yang lainnya tidak, percaya bahwa

teori AIDA. Untuk tujuan ini, penelitian ini produk iklan yang lebih baik pasti akan memiliki lebih banyak fitur

menganalisis dampak iklan dalam mempengaruhi sehingga bernilai lebih tinggi. .

sikap konsumen untuk membeli produk tahan lama

seperti Televisi dan Kulkas, dll. Saat ini, sebagian TUJUAN STUDI
besar iklan datang dengan ‘dukungan selebriti’ yang Pekerjaan penelitian ini dirancang untuk mencapai

1
Departemen MBA, HIET, Kaithal.

Artikel ini dapat diunduh dari http://www.ijmrbs.com/currentissue.php

74
Int. J.Mgmt Res. & Bis. Mulai. 2013
tujuan spesifik berikut sehubungan dengan
produk tahan lama:
(i) Untuk menguji pengaruh periklanan terhadap
perilaku pembelian konsumen.
(ii) Untuk mengetahui pengaruh periklanan terhadap
pembentukan sikap konsumen.
Enam prinsip dasar yang mendasari
kampanye periklanan telah disepakati secara
bulat oleh para peneliti. Diantaranya (Shahid,
1999):
½ Untuk menarik perhatian;
½ Untuk membangkitkan minat;
½ Untuk mengembangkan dan mempertahankan minat tersebut;
½ Untuk menciptakan keinginan;
½ Untuk menghasut tindakan; Dan
½ Untuk menciptakan niat baik.
Setelah memilih strategi yang tepat dan
memutuskan tujuan periklanan, pemilihan media
merupakan pertimbangan penting berikutnya.
Media adalah wahana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan. Beberapa alat periklanan
yang penting adalah surat kabar, majalah, radio,
televisi, surat langsung dan pesanan lewat pos,
tampilan luar ruangan dan transportasi (Wellsdkk
., 2000).
Segala upaya dalam membuat sebuah iklan
dipusatkan pada satu tujuan yaitu agar iklan tersebut
efektif dan persuasif secara natural sehingga dapat
memenuhi motto memenuhi jiwa konsumen secara
positif. Setiap komunitas manusia mengembangkan
sistem yang menyediakan dan mendistribusikan barang
dan jasa. Dalam masyarakat yang maju saat ini seiring
dengan berjalannya pembangunan, sistem ini menjadi
sangat kompleks karena banyaknya ketersediaan barang
di segala bidang. Untuk memahami-
Artikel ini dapat diunduh dari http://www.ijmrbs.com/currentissue.php
75
Naveen Rai, 2013
Untuk memahami sistem ini sepenuhnya, diperlukan studi
tentang pengalaman seumur hidup seseorang dalam
mengonsumsi barang-barang ekonomi. Ini melibatkan
studi tentang hampir setiap aktivitas terhadap bahan
habis pakai yang melibatkan manusia. Dari sudut
pandang ini, perilaku konsumen tampaknya merupakan
bagian dari perilaku manusia karena faktor-faktor yang
mempengaruhi individu dalam kehidupan sehari-hari,
juga mempengaruhi aktivitas pembelian mereka. Selain
itu, pengaruh internal, seperti kelas sosial, masyarakat,
keluarga, kelompok referensi, pemimpin opini dan
budaya juga mempengaruhi peran kita sebagai
konsumen (Loudon dan Bitta, 1994; Foxall dan Goldsmith,
1994; Ralphs, 1993). Wilkie (1994) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai “aktivitas mental, emosional, dan fisik
yang dilakukan orang ketika memilih, membeli,
menggunakan, dan menghabiskan produk dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan” (Wilkie, 1994).
Studi terbaru Source Dynamic Logic melalui survei
yang dilakukan pada tahun 2009 terhadap perilaku
konsumen terhadap berbagai jenis iklan produk
termasuk Televisi, Online dan Majalah,
mengungkapkan bahwa iklan telah mengubah
perilaku konsumen sedemikian rupa sehingga hanya
ditujukan untuk merek. kesukaan meskipun ada
kesadaran iklan di setiap jenis media. Survei
menunjukkan bahwa iklan majalah memberikan
dampak yang besar terhadap perilaku pembelian
konsumen. Kebanyakan orang memilih membeli
berdasarkan nilai produk yang ditampilkan dalam iklan
meskipun harga produknya mahal karena mereka
membelanjakan lebih banyak daripada nilai
sebenarnya hanya karena pengaruh iklan. Grafik pada
Gambar 1 menunjukkan hasil survei untuk
pemahaman yang lebih baik (Globalisasi, 2003).
PASAR KONSUMEN GLOBAL
Komunikasi global diasumsikan menciptakan budaya
konsumen yang global dan homogen. Tampilan
Int. J.Mgmt Res. & Bis. Mulai. 2013
Gambar 1: Laporan berdasarkan Sumber Dynamic Logic, 2009
Namun, proses homogenisasi ini lebih kuat di
Amerika Serikat dibandingkan di belahan dunia lain
(Aldendkk., 1999), yang menganalisis representasi
budaya konsumen global dalam periklanan,
memandang budaya konsumen global sebagai
serangkaian simbol terkait konsumsi (kategori
produk, merek, dan aktivitas konsumsi) yang
bermakna bagi anggota segmen. Pemrograman
media massa, yang sebagian besar berasal dari
Amerika Serikat, telah memainkan peran utama
dalam penciptaan, pembelajaran, dan penyebaran
simbol-simbol konsumsi tersebut. Akibatnya, simbol
budaya konsumen global pada dasarnya adalah
simbol Amerika yang di Amerika dipandang sebagai
simbol lokal. Dalam sampel iklan yang dianalisis,
hanya 5,5% yang dianggap menyertakan simbol
budaya global dibandingkan dengan 25,6% di
negara lain. Namun, penyebaran simbol-simbol
global tidak selalu mencakup homogenitas
kebiasaan atau nilai-nilai masyarakat (Featherstone,
1991). Dalam praktiknya, meskipun jangkauan
televisi dan Internet sudah mendunia,
Artikel ini dapat diunduh dari http://www.ijmrbs.com/currentissue.php
76
Naveen Rai, 2013
di banyak bidang kehidupan masyarakat, dalam
kebiasaan konsumsi atau hiburan, baik itu musik atau
olahraga, masyarakat dari berbagai negara terus
memiliki kebiasaan, selera, dan loyalitas yang berbeda.
Alih-alih menyebabkan homogenisasi, globalisasi
justru menjadi alasan kebangkitan identitas budaya
lokal di berbagai belahan dunia (Giddens, 2000).
PASAR KONSUMEN INDIA
Khususnya berbicara tentang Pasar India, iklan juga
memiliki dampak besar karena pasar saat ini terfokus
pada iklan untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Sebagai negara dengan populasi terbesar kedua di
dunia, India memainkan peran besar dalam pasar
ekonomi global. Banyak perusahaan telah menyadari
melalui penelitian ekstensif mengenai perekonomian
India bahwa konsumen India sangat dipengaruhi oleh
metode periklanan yang berbeda. Konsumen India
kebanyakan membeli barang-barang tahan lama di
rumah seperti Televisi, Kulkas, AC, dll., dengan hanya
memikirkan iklan.
Int. J.Mgmt Res. & Bis. Mulai. 2013
Sikap dan perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh
iklan, misalnya Life Good (LG) dan Samsung adalah merek
yang paling populer di pasar India karena iklan tersebut,
sedangkan Onida merupakan merek lama yang biasa
memberikan penjualan besar di awal tahun 1990-an.
Kurangnya penjualan karena kurangnya iklan, karena
adanya pembuatan produk dengan jangkauan yang luas
dan harga yang lebih murah, namun masih belum sesuai
dengan selera konsumen. Hal ini mencerminkan
perubahan perilaku dan pembentukan sikap konsumen
karena Onida masih menyediakan berbagai macam
produk namun konsumen hanya memilih merek baru
lainnya karena strategi periklanan mereka yang lebih baik
yang melibatkan selebriti Olahraga dan Bollywood yang
bertindak sebagai idola di benak masyarakat India. Tidak
hanya barang tahan lama, produk makanan, minuman,
dan lain-lain juga dipengaruhi oleh iklan. Di Asia,
McDonald’s mengikuti kebiasaan budaya dan
memanfaatkan selebriti. Sebagai studi kasus, Gambar 2
(http://www.cnnasiapacific.com/factsheets//) di bawah ini
menunjukkan gambar-gambar dari iklan Jepang yang sulit
dipahami oleh orang luar. Kita melihat seorang wanita
muda mengenakan berbagai macam topi dan pada
akhirnya makan burger ham. Yang istimewa, namanya
Yuri Ebihara. McDonald's Jepang setiap tahunnya
menyajikan filet-o-fish spesial dengan udang di dalamnya
Gambar 2: Iklan McDonald's di Jepang, 2009
Artikel ini dapat diunduh dari http://www.ijmrbs.com/currentissue.php
77
Naveen Rai, 2013
disebutebi filet-o.Ebiberarti udang dalam bahasa Jepang.
Karena Ebihara adalah model yang terkenal, dan
namanya sebenarnya agak aneh, termasuk kataebi, siapa
pun di Jepang dapat dengan mudah menghubungkan
Ebiharaebi filet-o, bahkan tanpa mengatakan apa pun
tentang burger ham. Konsumen dengan mudah
terpengaruh oleh iklan ini dan produktivitas McDonald
menjadi tinggi dibandingkan merek lain dengan harga
lebih murah atau serupa. Hal ini mencerminkan
perubahan perilaku konsumen akibat iklan.
Menurut survei Reader’s Digest, “Merek Tepercaya
Eropa,” (www.rdtrusted brand.com) yang dilakukan
setiap tahun sejak tahun 2000 dan menanyakan
kepada responden merek mana yang paling mereka
percayai untuk beberapa kategori produk. Ada
beberapa merek nasional yang tetap kokoh
menghadapi kekuatan perusahaan multinasional
besar. Ini adalah merek nasional yang sudah tua atau
menyertakan nilai-nilai nasional yang penting dalam
iklannya, atau keduanya. Di Perancis, merek mobil
Perancis Renault paling dipercaya; di Jerman dan
Austria adalah merek Jerman Volkswagen; dan di
Republik Ceko, Skoda adalah merek mobil asli Ceko.
Merek mobil paling terpercaya di India adalah merek
India Maruti. Hal ini menunjukkan pengaruh iklan
seiring dengan perubahan iklan lokal
Int. J.Mgmt Res. & Bis. Mulai. 2013
Gambar 3: Pengiriman Produk Berdasarkan Iklan Saja
keputusan dan perilaku untuk mengadopsi merek
tertentu yang ditampilkan dalam iklan. Grafik pada
Gambar 3 merupakan indikasi permintaan produk
berdasarkan iklan di berbagai negara dalam rentang
waktu 6 tahun (Sumber Dynamic Logic, 2009).
KESIMPULAN
Temuan dari penelitian ini adalah bahwa iklan di
seluruh dunia mempengaruhi pembentukan
perilaku dan sikap konsumen tidak hanya di India
tetapi juga di seluruh dunia. Konsumen produk
barang tahan lama mempunyai sumber motivasi
yaitu iklan dan penelitian menunjukkan bahwa
iklan memotivasi mereka untuk melakukan
pembelian barang tahan lama. Konsumen
terbujuk secara signifikan oleh iklan ketika
targetnya adalah kualitas dan harga. Sikap dan
perilaku pembelian dipengaruhi oleh variasi iklan
yang mencakup evaluasi produk dan pengenalan
merek.
REFERENSI
1. Alden DL, Steenkamp J BEM dan Batra R
Artikel ini dapat diunduh dari http://www.ijmrbs.com/currentissue.php
78
Naveen Rai, 2013
(1999), “Posisi merek melalui periklanan
di Asia, Amerika Utara, dan Eropa: Peran
budaya konsumen global”,Jurnal
Pemasaran, Jil. 63, hal.75-87.
2. Merek terpercaya Eropa, London: Reader's
Digest, Diperoleh dari http//: www.rdtrusted
brand.com.
3. Batu Bulu M (1991),Budaya konsumen dan
postmodernisme, Sage, . London.
4. GiddensA(2000),Dunia pelarian, Routledge,
New York.
5. Globalisasi (2003), Laporan Flash Eurobarometer
151b (Oktober-November).
6. Loudon LD dan Bitta DJA (1994), Perilaku
konsumen,Edisi ke-4, McGraw Hill, Inc.,
New York.
7. Diakses pada 6 November (2009), http://www.
cnnasiapacific.com/factsheets//.
8. Shahid MI (1999),Komunikasi massa,
Int. J.Mgmt Res. & Bis. Mulai. 2013 Naveen Rai, 2013

2danEdisi Rev., Carvan Press, Lahore. Edisi, John Wiley & Sons, Inc., AS.

9. Sumber Dynamic Logic (2009), Penerbit 11. Wells W, Burnett J dan Moriarty S (2000),
Majalah Amerika, Oktober 2009 Prinsip dan Praktik Periklanan,5th
Edisi, Prentice Hall, AS.
10. Wilkie WL (1994),Perilaku konsumen,3rd

Artikel ini dapat diunduh dari http://www.ijmrbs.com/currentissue.php

79