Professional Documents
Culture Documents
Gambaran Garis Lengkung SMA Harapan
Gambaran Garis Lengkung SMA Harapan
Kevin (081990782288)
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara
Medan, 2016
Pembuat pernyataan,
……………………………
Foto siswi perempuan dengan garis lengkung senyum konveks (curved) = total 57
siswi.
Foto siswi perempuan dengan garis lengkung senyum terbalik (reversed) = total 1
siswi.
METODOLOGI PENELITIAN
Kriteria Inklusi :
- Merupakan siswa siswi SMA sekolah Harapan 1 Medan berusia ≥ 15 tahun
- Tidak ada kelainan pada gigi (gigi dalam keadaan normal)
- Belum pernah mendapat perawatan ortodonti
- Gigi permanen lengkap sampai M2
- Relasi molar Klas 1 Angle
- Overjet danoverbite normal (2-4 mm)
- Crowdedringan,≤ 2 mm
Kriteria Eksklusi :
- Menolakuntuk berpartisipasi
- Ketidakmampuan untuk senyum sosial (posed smile)
- Memiliki asimetri wajah
A B C D
Gambar 4. (A) Kamera Fuji S1500, (B) Tripod, (C) Kain putih ukuran 1,2
meter x 1,5meter, dan (D) Karton tebal ukuran A4 tebal 300gsm
6. Analisis Foto
Setelah proses pengambilan foto kemudian foto-foto tersebut dimasukkan ke
dalam komputer. Komponen senyum yang diamati adalah garis lengkung senyum.
Pengamatan foto dilakukan dengan menarik garis dari titik tertinggi di cups caninus
regio 1 ke cups caninus regio 2 dengan program adobe photoshop CS3 untuk
dibuatkan garis lengkung senyum menggunakan garis putus-putussesuai dengan
metode Machado. Sebelum analisis terhadap seluruh sampel dilakukan, operator
menjalani uji operator terlebih dahulu dengan melakukan analisis terhadap 10 foto
sampel yang sama dalam dua hari berturut-turut. Apabila hasil analisis tidak
menunjukkan perbedaan yang bermakna pada hari pertama dan kedua maka operator
dinyatakan lulus uji operator dan dapat dilanjutkan dengan menganalisis seluruh foto
sampel. Setelah itu foto dicetak dalam ukuran 4,5cm x 2cm.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Subjek penelitian berjumlah 126 orang yang terdiri dari 63 siswa laki-laki dan
63 siswi perempuan. Subjek penelitian adalah siswa siswi yang masih aktif belajar di
SMA Harapan 1 Medan dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Subjek difoto dalam
pose senyum sosialkemudian hasil foto dianalisis untuk melihat tipe senyum
berdasarkan garis lengkung senyum.
Berdasarkan hasil yang didapat setelah analisis foto, peneliti mendapatkan
hasil dari data yakni sebagai berikut:
Tabel 1 menunjukkan bahwa tipe garis lengkung senyum siswa-siswi pada
SMA Harapan 1 Medan adalah garis lengkung senyum konveks (curved) 69,84%,
garis lengkung senyum datar (straight) 22,22%, dan garis lengkung senyum terbalik
(reversed) 7,94%. Tipe garis lengkung senyum paling dominan adalah garis lengkung
senyum konveks (curved).
Tabel 1. Gambaran garis lengkung senyum pada siswa-siswi SMA Harapan 1 Medan.
No. Tipe Garis Lengkung Senyum Jumlah Persentase
(n=126) (%)
1. Konveks (curved) 88 69,84
2. Datar (straight) 28 22,22
3. Terbalik (reversed) 10 7,94
Tabel 2. Gambaran garis lengkung senyum berdasarkan jenis kelamin pada siswa-
siswi SMA Harapan 1 Medan.
No. Tipe Garis Laki-laki Perempuan
Lengkung Senyum Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(n=63) (%) (n=63) (%)
1. Konveks (curved) 31 49,21 57 90,47
2. Datar (straight) 23 36,51 5 7,94
3. Terbalik (reversed) 9 14,28 1 1,59
BAB 5
PEMBAHASAN
Subjek penelitian adalah siswa SMA Harapan 1 Medan yang masih aktif dengan
rentang usia 15-17 tahun. Pada usia tersebut baik laki-laki maupun perempuandalam masa
pertumbuhan sehingga jaringan keras dan lunak pada wajah berada dalam keadaan
pematangan.27
Hasil analisis garis lengkung senyum menunjukkan bahwa tipe garis lengkung
senyum yang paling sering dijumpai pada siswa laki-laki maupun siswi perempuan adalah
garis lengkung senyum konveks (curved) 69,84%, dan dengan garis lengkung senyum datar
(straight) 22,22%pada urutan kedua terbanyak(Tabel 1). Hasil penelitian sesuai dengan
penelitianCruz GC yang mendapatkan lengkung senyum konveks (curved) 94,4% paling
banyak ditemui pada laki-laki maupun perempuan, dan garis lengkung senyum non konveks
5,6%.28Penelitian Ridal di Kabupaten Gowayang mendapatkan hasil47,2% memiliki garis
lengkung senyum konveks (curved).24 Penelitian Mahfouz MN di Palestina pada remaja usia
12-17 tahun yang mendapatkan hasil 75,8% memiliki garis lengkung senyum konveks
(curved).25Penelitian Parekh H di India yang memiliki hasil 72% wanita dengan garis
lengkung senyum konveks (curved), sedangkan 62% pria dengan garis lengkung senyum
konveks (curved).29
Bentuk dari garis lengkung senyum tiap individu berbeda dan dipengaruhi oleh
bentuk arkus maksila.11 Bentuk arkus maksila sampel, terutama bagian anteriornya, akan
sangat berpengaruh pada besarnya kelengkungan garis lengkung senyum(smile arc). Semakin
lebar arkus maksila maka akan semakin berkurang kelengkungan regio anteriornya dan
kemungkinan datar nya garis lengkung senyum akan semakin besar.11 Subjek penelitian
memiliki 69,84% tipe garis lengkung senyum konveks (curved) sehingga dikatakan memiliki
senyum yang ideal. Sabri menyatakan bahwa garis lengkung senyum pada wanita lebih
membentuk lengkung yang konveks dibandingkan dengan pria.6
6.1 Kesimpulan
1. Tipe garis lengkung yang paling dominan pada siswa-siswi SMA Harapan
1 Medan secara keseluruhan adalah tipe garis lengkung senyum konveks (curved).
Dengan distribusi tipe garis lengkung senyum konveks (curved) 69,84%, datar
(straight) 22,22% , dan terbalik (reversed) 7,94%.
2. Tipe garis lengkung senyum pada siswa laki-laki SMA Harapan 1 Medan
adalah tipe garis lengkung senyum konveks (curved) dengan persentase 49,21%,
diikuti tipe garis lengkung senyum datar (straight) dengan persentase 36,51%, dan
tipe garis lengkung senyum terbalik (reversed) dengan persentase 14,28%.
3. Tipe garis lengkung senyum pada siswi perempuan SMA Harapan 1 Medan
adalah tipe garis lengkung senyum konveks (curved) dengan persentase 90,47%,
diikuti tipe garis lengkung senyum datar (straight) dengan persentase 7,94%, dan tipe
garis lengkung senyum terbalik (reversed) dengan persentase 1,59%.
6.2 Saran
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Estetika
Menurut Alexander Gottlieb Baumgarten pada tahun 1735, estetika berasal
dari bahasa Yunani “aisthetike” yang berarti ilmu untuk mengetahui sesuatu melalui
indera.12Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang menelaah dan membahas
tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya. Penelitian bentuk
wajah sudah dikenal sejak jaman Mesir kuno yang menyatakan bahwa estetika wajah
yang ideal yakni dengan “ golden proportion ”. Faktorestetika ini tidak mudah untuk
dievaluasi dan ditentukan secarasubjektif.8,12,13
Menurut Sarver, estetika di dalam bidang ortodonti dibagi ke dalam
tigabagian yaitu makro estetika(wajah secara keseluruhan), mini estetika (senyum),
dan mikro estetika (dentaldan gingiva).13
Gambar 2. Jenis bukal koridor ada tiga yaitu: (A) koridor bukal lebar ,(B)
koridor bukal menengah, dan (C) koridor bukal sempit10
2.2 Remaja
WHO mendefinisikan remaja sebagai masa di mana individu berkembang dari
saat pertama kali menunjukkan tanda–tanda seksual sekundernya sampai saat
individu mencapai kematangan seksual.Individu mengalami perkembangan, biologik,
psikologik, dan sosiologik yang saling terkait antara satu dengan lainnya.Secara
biologik ditandai dengan percepatan pertumbuhan tulang, secara psikologik ditandai
dengan akhir perkembangan kognitif dan pemantapan kepribadian, dan secara
sosiologik ditandai dengan intensifnya persiapan dalam menyongsong peranannya
kelak sebagai seorang dewasa muda.Batasan usia remaja menurut WHO adalah usia
10 – 20 tahun. Sementara itu, menurut BKKBN batasan usia remaja adalah 10 – 21
tahun.7
Siswa SMA termasuk ke dalam golongan remaja akhir karena berada dalam
rentang usia 15-20 tahun.7Peningkatan perawatan ortodonti tentu membuat para
remaja akhir tersebut menjadi terpengaruh karena secara sosioemosional para remaja
akhir masih dalam tahap perkembangan ingin mengikuti tren masa kini.5 Penelitian
tentang perawatan ortodonti pada remaja mulai berkembang pesat terutama dalam
ESTETIKA
SENYUM SENYUM
SOSIAL SPONTAN
REMAJA
- laki-laki
- perempuan
11
Universitas Sumatera Utara
2.4Kerangka Konsep
PENDAHULUAN
Departemen Ortodonti
Tahun 2016
Kevin
Gambaran Garis Lengkung Senyum pada Siswa SMA Harapan 1 Medan Tahun
2016
x + 26 Halaman
Estetika adalah cabang filsafah yang membahas tentang seni dan keindahan
serta tanggapan manusia terhadapnya.Faktor estetika ini tidak mudah untuk
dievaluasi dan ditentukan secara subjektif.Mini estetika yang didefinisikan sebagai
perubahan ekspresi wajah yang nelibatkan pandangan mata, serta terangkatnya
kurvatura bibir dan otot-otot di sekitar mulut.Salah satu komponen pembentuk
senyum dari arah frontal adalah garis lengkung senyum (smile arc).Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui bagaimana gambaran garis lengkung senyum pada siswa siswi
SMA Harapan 1 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan
pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 126 sampel yang terdiri dari
63 siswa laki-laki dan 63 siswi perempuan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Tipe garis lengkung senyum pada siswa laki-laki SMA Harapan 1 Medan
adalah tipe garis lengkung senyum konveks (curved) dengan persentase 49,21%,
diikuti tipe garis lengkung senyum datar (straight) dengan persentase 36,51%, dan
tipe garis lengkung senyum terbalik (reversed) dengan persentase 14,28%. Tipe garis
lengkung senyum pada siswi perempuan SMA Harapan 1 Medan adalah tipe garis
lengkung senyum konveks (curved) dengan persentase 90,47%, diikuti tipe garis
lengkung senyum datar (straight) dengan persentase 7,94%, dan tipe garis lengkung
senyum terbalik (reversed) dengan persentase 1,59%. Kesimpulan, tipe garis
SKRIPSI
Oleh:
Nama : Kevin
NIM : 120600084
Departemen Ortodonti
Tahun 2016
Kevin
Gambaran Garis Lengkung Senyum pada Siswa SMA Harapan 1 Medan Tahun
2016
x + 26 Halaman
Estetika adalah cabang filsafah yang membahas tentang seni dan keindahan
serta tanggapan manusia terhadapnya.Faktor estetika ini tidak mudah untuk
dievaluasi dan ditentukan secara subjektif.Mini estetika yang didefinisikan sebagai
perubahan ekspresi wajah yang nelibatkan pandangan mata, serta terangkatnya
kurvatura bibir dan otot-otot di sekitar mulut.Salah satu komponen pembentuk
senyum dari arah frontal adalah garis lengkung senyum (smile arc).Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui bagaimana gambaran garis lengkung senyum pada siswa siswi
SMA Harapan 1 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan
pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 126 sampel yang terdiri dari
63 siswa laki-laki dan 63 siswi perempuan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Tipe garis lengkung senyum pada siswa laki-laki SMA Harapan 1 Medan
adalah tipe garis lengkung senyum konveks (curved) dengan persentase 49,21%,
diikuti tipe garis lengkung senyum datar (straight) dengan persentase 36,51%, dan
tipe garis lengkung senyum terbalik (reversed) dengan persentase 14,28%. Tipe garis
lengkung senyum pada siswi perempuan SMA Harapan 1 Medan adalah tipe garis
lengkung senyum konveks (curved) dengan persentase 90,47%, diikuti tipe garis
lengkung senyum datar (straight) dengan persentase 7,94%, dan tipe garis lengkung
senyum terbalik (reversed) dengan persentase 1,59%. Kesimpulan, tipe garis
TIM PENGUJI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan berkat, anugerah, dan kekuatan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Kedokteran Gigi.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtua yang sangat
penulis sayangi, Mama Linda Rusli dan Papa Tjing Tin Hoa atas segala kasih sayang,
doa, dukungan dan bantuanmoril serta materil yang senantiasa diberikan, dan kepada
abang penulis, Daniel.
Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, saran, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,
penulis dengan segala kerendahan hati dan dengan tulus mengucapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D, Sp.Ort selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi USU.
2. Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K) selaku ketua Departemen Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi USU dan dosen penguji skripsi yang telah menyediakan
waktu, tenaga dan pikiran dalam memberi masukan kepada penulis.
3. Hilda Fitria Lubis, drg., Sp.Ort selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dan dengan sabar memberikan
bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini dan koordinator skripsi di Departemen Ortodonsia Fakultas Kedokteran
Gigi USU.
4. Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort (K) dan Mimi Marina Lubis, drg., Sp.Ort
selaku dosen penguji skripsi yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran
dalam memberi masukan kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
(Kevin)
NIM: 120600084
Halaman
LAMPIRAN
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Lampiran