Professional Documents
Culture Documents
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
sehingga makalah ini yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara” ini
dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Nufikha Ulfah,
M.Pd. yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk
ketahui apa itu Pancasila dan kami juga akan membahas lebih detil
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB1PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
B. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945 ........11
A. Kesimpulan................................................................................................15
terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan sila berarti
setiap warga negara Indonesia. Hukum yang dimaksud yaitu UUD 1945
atau philoshophical system sehingga uraian harus logis dan diterima oleh
akal sehat.
B. Rumusan Masalah
1945?
1945?
C. Tujuan
Tahun 1945
kedudukan kuat, tetap dan tidak dapat diubah. Pembukaan UUD 1945 sebagai
pokok kaidah negara fundamental secara hukum tidak dapat diubah oleh siapapun
XX/MPRS/1966 No Tap MPR No. V/MPR/ 1973 dan TAP MPR No.
proklamasi. Oleh karena itu, alinea keempat (yang memuat Pancasila) juga
bersifat tetap (tidak dapat diubah), melekat kuat pada kelangsungan hidup negara
Republik Indonesia.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dan tertib hokum
pasti demi kepastian hukumnya. Oleh karena itu, Pancasila merupakan substitusi
bangsa, maka Pancasila diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup
pokok pikiran tersebut antara lain negara persatuan, negara hendak mewujudkan
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab Pancasila sebagai cerminan dari jiwa
dan cita-cita hukum bangsa Indonesia tersebut merupakan norma dasar dalam
cita hukum (recht-idee), baik tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Cita-cita
masyarakat Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangsa yang merupakan
cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang memiliki suasana kejiwaan serta
merupakan satu keasatuan nilai dan norma yang terpadu yang tidak dapat
dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan batang tubuh UUD 1945. hal inilah
yang harus kita ketahui, dipahami dan dihayati oleh setiap orang Indonesia.
penjelasan. Hal itulah yang termuat dalam penjelasan otentik UU Indonesiaa. Jadi
pancasila adalah jiwa, ini sumber dan landasan UUD 1945. Secara teknis dapat
dikatakan bahwa pokok pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaan UUD
1945 adalah garis besar cita- yang terkandung dalam pancasila. Batang tubuh
UUD 1945 merupakan pokok-pokok nilai nilai pancasila yang disusun dalam
pasal-pasal.
undang-undang dasar adalah hukum dasar yang tertulis. Hal ini mengandung
perintah, mengikat tembaga negara dan lembaga masyarakat dan juga mengikat
semua negara indonesia dimana saja dan setiap penduduk warga Indonesia dan
haruslah
tata tingkatan norma hukum yang berlaku,merupakan hukum yang berlaku yang
juga berfungsi sebagai alat control untuk mengecek apakah norma hukum yang
redah yang berlaku sesuai atau tidak dengan ketentuan undang-undang dasar.
Selain dari apa yang diuraikan dimuka dan sesuai pula dengan penjelasan
pokok-pokok pikiran itu diciptakan oleh undang-undang dasar 1945 dalam pasal-
pasalnya.
pancasila dan dengan memperhatikan hubungan dengan batang tubuh UUD yang
memuat dasar falsafah negara pancasila dan UUD 1945 merupakan kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan bahkan merupakan rangkaian kesatuan nilai dan
norma yang terpadu. UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal yang
yang tidak lain adalah pokok pikiran: persatuan Indonesia, keadilan sosial,
dan ketuhanan Yang Maha Esa menurut kemanusiaan yang adil dan beradab,
yang tidak lain adalah sila dari pancasila, sedangkan pancasila itu sendiri
dan terpancang dengan khidmat dalam perangkat UUD 1945. Semangat dan yang
dapat dipisahkan.
masih ada hukum dasar yang tidak tertulis yang juga merupkan sumber hukum,
yang menurut penjelasan UUD 1945 merupakan ‘aturan-auran dasar yang timbul
dan
terpelihara dalam praktek penyelengaraan negara, meskipun tidak tertulis’. Inilah
pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dari praktek kenegaraan, karena
UUD 1945 yang hanya terdiri dari 37 pasal ditambah dengan Empat pasal
Aturan Peralihan dan dua ayat aturan Tambahan, maka UUD 1945 termasuk
singkat dan bersifat supel atau fleksibal. Dalam hubumgan ini penjelasan UUD
Undang dasar yang disingkat itu sangat menguntungkan bagi negara seperti
Indonesia ini yang masih harus terus berkembang secara dinamis, sehingga
dengan aturan-aturan pokok itu akan merupakan aturan yang luwes, kenyal, tidak
aturan pokok itu diserahkan kepada Undang-Undang yang lebih mudah caranya
membuat, menubah dan mencabut. Oleh karena itu, makin supel (elastic)
Sifatnya aturan itu makin baik. Jadi kita harus menjadi supaya sistem
Undang Undang dasar jangan sampai ketinggalan zaman. Yang penting dalam
pemerintahan dan dalam hal hidupnya negara ialah semangat para pemimpin
pemerintahan. Yaitu semangat yang dinamis, positif dan konstuktif seperti yang
UUD NRI Tahun 1945, yang dengan jelas menyatakan, “…..maka disusunlah
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Indonesia yang
NRI Tahun 1945, maka fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara pada
hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum di
Dengan kata lain, isi dan tujuan Peraturan Perundang undangan RI tidak boleh
UUD NRI Tahun 1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang bersifat formal
dan material. Hubungan secara formal, seperti dijelaskan oleh Kaelan menunjuk
pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan
Pancasila.
positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada
sebagai berikut :
seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV. b. Bahwa
Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum c. Bahwa dengan demikian
dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukan
sumbernya.
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pncasila selain hubungan yang bersifat
berikut:
UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang
jakarta yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama pembukaan
UUD 1945.
adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia
bersumber pada Pancasila, atau dengan kata lain sebagai sumber tertib hukum
Indonesia. Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari
hukum indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, maka sebenarnya
secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara
Pancasila merupakan sumber bagi batang tubuh UUD NRI Tahun 1945. Hal ini
atau batang tubuh UUD NRI Tahun 1945, yaitu bahwa selain sebagai
kedudukan Pancasila sebagai norma dasar hukum tertinggi yang tidak dapat
diubah dengan jalan hukum dan melekat pada kelangsungan hidup Negara
Republik Indonesia.
Pancasila dan Pembukaan ditinjau kembali maka secara kronologis materi yang
di bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat pancasila, baru
Dasar Filsafat Negara Pancasila dan berikutnya tersusunlah Piagam Jakarta yang
disusun oleh Panitia Sembilan yang merupakan wujud pertama Pembukaan UUD
Undang Dasar bukanlah peraturan hukum yang tertinggi. Di atasnya masih ada
dasar pokok bagi UUD, yaitu Pembukaan sebagai Pokok Kaidah Negara yang
222), Pokok Kaidah Negar yang Fundamental dapat tertulis dan juga tidak tertulis.
Pokok Kaidah yang tertulis mengandung kelemahan, yaitu sebagai hukum positif,
dengan kekuasaan yang ada dapat diubah walaupun sebenarnya tidak sah.
Walaupun demikian, Pokok Kaidah yang tertulis juga memiliki kekuatan, yaitu
memiliki formulasi yang tegas dan sebagai hukum positif mempunyai sifat
Pokok Kaidah yang tertulis bagi negara Indonesia pada saat ini diharapkan
tetap berupa pembukaan UUD NRI tahun 1945. Pembukaan UUD NRI tahun
1945 tidak dapat diubah, karena menurut Bakry (201: 222), fakta sejarah yang
terjadi hanya satu kali tidak dapat diubah. Pembukaan UUD RI tahun 1945 dapat
juga tdak digunakan sebagai Pokok Kaidah tertulis yang dapat diubah oleh
Sementara itu, Pokok Kaidah yang tidak tertulis memiliki kelemahan, yaitu
karena tidak tertulis maka formulasinya tidak tertentu dan tidak jelas semingga
mudah tidak diketahui atau tidak diiingat. Walaupun demikian, Pokok Kaidah
terulis juga memiliki kekuatan, yaitu tidak dapat diubah atau dihilangkan oleh
kekuasaan karena bersifat imperative moral dan terdapat dalm jiwa bangsa
Pokok Kaidah yang tidak tertulis mencakup hukum Tuhan, hukum kodrat,
dan hukum etis. Pokok Kaidah yang tidak tertulis adalah fundamen moral negara,
yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab”.
meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa
tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber dar pandangan hidup dan dasar
itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI
tahun 1945.
dalam batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal
keberadaan batang tubuh UUD NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis
berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan
UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh,
maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi
hukum positif.
4 pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar
Indonesia”.
perwakilan”
negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
persatuan diterima dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945, yaitu negara yang
pertama ini, mengatasi paham golongan dan segala paham perorangan. Demikian
pentingnya pokok pikiran ini maka persatuan merupakan dasar negara yang
utama. Oleh karena itu, penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau
perorangan.
Pokok pikiran kedua merupakan causa finalis dalam Pembukaan UUD NRI
tahun 1945 yang menegaskan suatu tujuan atau suatu cita-cita yang hendak
dicapai. Melalui pokok pikiran ini, dapat ditentukan jalan dan aturan-aturan yang
harus dilaksanakan dalam UUD sehingga tujuan atau cita-cita dapat dicapai
dengan berdasar kepada pokok pikiran pertama, yaitu persatuan. Hal ini
yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan
bahwa sistem negara yang terbentuk ke dalam UUD harus berdasar atas
aliran sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia. kedaulatan rakyat dalam pokok
(MPR).
untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur. Pokok pikiran ini juga
mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan pokok
pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab sehingga mengandung maksud
menjunjung tinggi
hak asasi manusia yang luhur dan budi pekerti kemanusiaan yang luhur.
Pokok pikiran keempat Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan asas moral
empat kali secara berturut-turut terjadi pada 19 Oktober 1999, 18 Agustus 2000,
keseluruhan batang tubuh UUD NRI tahun 1945 yang telah mengalami
kesejahteraan sosial
Tubuh UUD NRI Tahun 1945, berikut disampaikan beberapa contoh penjabaran
Pancasila kedalam batang tubuh melalaui pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945.
a. Pasal 1 ayat (3) : Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum
dipertanggungjawabkan.
b. Pasal 3
ayat (3) : MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden
a. Pasal 26 ayat (2) : Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang
b. Pasal 27 ayat (3) : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
d. Pasal 31 ayat (2) : setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
A. Kesimpulan
UUD NRI Tahun 1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang bersifat formal
dan material. Hubungan secara formal, seperti dijelaskan oleh Kaelan menunjuk
pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan
Pancasila.
Hubungan Pebukaan UUD NRI tahun 1945 yang memuat Pancasila dalam
batang tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal
keberadaan batang tubuh UUD NRI tahun 1945, sedangkan hubungan organis
berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan
UUD NRI tahun 1945 yang bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh,
maka Pancasila tidak saja merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah, menjadi
hukum positif.
DAFTAR PUSTAKA
Rey Manda Sianipar. 2013. “Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD NRI 1945”.
Online. (http://reymandasianipar.blogspot.com/2013/10/pancasila-dalm-
batang-tubuh-uud nri.html?m=1) Diakses 22 September 2018.
Anak Ciremai. 2016. “Makalah PPKN tentang Hubungan Pancasila”.
Online. (http://www.anakciremai.com/2016/03/makalah-ppkn-
tentang-hubungan pancasila.html?m=1) Diakses 22 September
2018.
Ria Vinola. 2014. “Hubungan Antara Pembukaan UUD 1945”.
Online. (http://riaviinola.blogspot.com/2014/09/hubungan-
antara-pembukaan-uud 1945_79.html?m=1) Diakses 22
September 2018.
Bhatara Media. (Tidak ada tahun). “Sebutkan dan Jelaskan Hubungan
Antara Pancasila Dengan Pembukaan UUD 1945”. Online.
(http://www.bhataramedia.com/forum/sebutkan-dan-jelaskan-hubungan-
antara pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945/) Diakses 22
September 2018.