You are on page 1of 6

Percobaan 2

Aktivitas Pencernaan Paramecium sp

Disusun Oleh:
Kelompok 4

21543007 Kholis Kholimatu

21546002 Esti Rahmawati Ajeng Pujiana

21546023 Nopi Dayanti

21546019 Irpan Pauzi

21546017 Iis Aisyah

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2023
A. JUDUL

Aktivitas Pencernaan Paramecium Sp

B. TUJUAN

1. Mengamati fenomena siklosis dan proses pencernaan pada Paramaecium sp (mulai

dari terbentuknya vakuola makanan sampai proses defekasi)

2. Mengidentifikasi faktor eksternal (pH) yang mempengaruhi pencernaan

C. DASAR TEORI

Pencernaan protozoa berlangsung di dalam vakuola, yang memiliki ruang berisi

cairan di dalam sel berupa rongga yang diselaputi oleh membran (tonoplas).

Awalnya, lisosom mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam vakuola makanan.

Enzim ini menyebabkan udara vakuola menjadi asam sehingga komponen makanan

dapat dicerna. Kemudian terjadi pemisahan garam kalsium yang berbeda.Hal ini akan

menciptakan lingkungan dengan pH yang sesuai agar berbagai enzim dapat berfungsi

secara optimal.Dalam keadaan ini, komponen makanan akan disederhanakan sehingga

dapat diserap ke dalam sitoplasma.

Berakhirnya pencernaan ditandai dengan perubahan kondisi lingkungan di dalam

vakuola menjadi kondisi netral.Bahan makanan yang tidak tercerna dikeluarkan

melalui proses eksositik (Isnaeni,2006).

“Menurut Campbell dkk (2004) vakuola makanan, organel seluler tempat enzim

hidrolitik memecah makanan tanpa mencerna sitoplasma sel, membentuk

kompartemen paling sederhana.Protozoa heterotrofik mencerna makanannya dalam

vakuola makanan, biasanya setelah menelan makanan melalui praproliferasi atau

pinositosis.Vakuola makanan digabungkan dengan lisosom yang merupakan organel


yang mengandung enzim hidrolitik.Kondisi ini akan memungkinkan makanan

bercampur dengan enzim sehingga proses pencernaan dapat berlangsung dengan

aman di dalam kompartemen yang dilapisi membran.Mekanisme pencernaan ini

disebut pencernaan intraseluler.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

Mikroskop Kultur Paramecium Sp

Object Glas Dan Cover Glass Larutan Pewarna (Congored)

Pipet Tetes Larutan Ragi

Gelas Beker Aquades

Saringan Alkohol

Kapas

D. Langkah kerja

1. Mengamati dfenomena siklosis dan proses pencernaan pada paramecium sp (mulai

dari terbentuknya vakuola makanan sampai proses defekasi)

Meneteskan 1 tetes kultur paramecium sp pada objek glass

Membubuhkan sedikit kapas (untuk membatasi ruang gerak paramecium sp)

Mengamati melalui mikroskop sampai ditemukan paramecium sp dengan jelas dan

digambarkan
Membubuhkan sedikit zat pewarna dan larutan ragi

Mengamati melalui mikroskop perubahan yang terjadi dan digambarkan pada lembar

pengamatan

2. Mengidentifikasi faktor eksternal (pH) yang mempengaruhi pencernaan

Meneteskan satu tets alkohol pada gelas objek kemudian teteskan kultur paramecium sp

dan satu tetes suspense ragi

Menutup dengan gelas penutup dan diamati melalui mikroskop

Mengamati proses pencernaan partikel ragi, pembentukan vakuola makanan dan perubahan

warna dari pertikel ragi selama proses pencernaan


E. HASIL PENGAMATAN

Larutan Warna Perubahan pH Keterangan


warna
1 tetes kultur Merah Kehitaman Basa Vakuola makanan terbentuk dan
paramecium sp + perubahan warna
congo red + ragi

F. PEMBAHASAN

Paramecium memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia

atau rambut getar, mempunyai satu makronukleus dan satu atau beberapa

mikronukleus, Paramecium bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan

melintang, makronukleus membelah secara amitosis sedangkan mikronukleus secara

mitosis. Paramecium memiliki tubuh streamline yang dapat digunakan untuk

berenang. Laju renang dibantu oleh silia yang menutupi permukaan tubuh.

Paramecium bergerak dengan kecepatan 1500 µ/detik atau lebih. Selama bergerak,

silia membuat gerakan yang simultan dari anterior ke posterior, disebut ritme

metakronal.

Bentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki), memiliki

makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih,dimana mikronukleus berfungsi

sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi . Habitat Paramecium

pada air tawar yang berenang. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada

permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan

makanan keseluruh tubuh . Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat .

vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah.

Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini

berukuran sekitar 50-350 ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti

(Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil
(Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti

besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme,

pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bereproduksi secara aseksual

(membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi).

Paramecium Sp bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika

menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan

silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan

dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki

vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan

G. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum pada kecebong, disimpulkan bahwa sistem peredaran

darah kecebong adalah sistem peredaran darah tunggal. Arteri membawa darah dari

jantung ke seluruh tubuh, sedangkan vena membawa darah kembali ke jantung.

Pengamatan pada ekor kecebong memudahkan identifikasi pembuluh darah kapiler.

Mekanisme peredaran darah melibatkan aliran dari vena ke jantung, dipompa oleh

otot bilik ke arteri, dan pertukaran gas terjadi di kapiler insang. Praktikum ini

memberikan pemahaman mendalam tentang struktur dan mekanisme peredaran

darah, serta peran vital arteri, vena, dan kapiler dalam menjaga keseimbangan

oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh kecebong.

You might also like